Materi Profit Maximization

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Profit Maximization (Maksimalisasi Laba)

 Perusahaan menjalankan bisnis dengan tujuan untuk mencari keuntungan atau laba. Dan laba
yang paling diinginkan adalah laba maksimum.
 Laba maksimum yaitu kondisi laba yang diperoleh perusahaan mencapai tingkat maksimum
(tertinggi). Sebelum membahas bagaimana itu laba maksimum, mari kita mulai dengan meninjau
kembali pemahaman mengenai laba.
 Namun, dari rumus diatas perlu diperhatikan bahwa syarat agar perusahaan mendapatkan laba
yaitu bila π benilai positif atau dengan kata lain TR > TC. Artinya total penerimaan harus lebih
besar dari biaya total produksi. Bila biaya total produksi lebih besar dari total penerimaan (TR <
TC), hal tersebut justru nilai π. Nilai π negatif menandakan perusahaan menderita kerugian.
 Adapun total biaya merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
memproduksi barang tersebut. Ketika mempelajari teori perilaku produsen atau biaya produksi,
kita mengetahui bahwa perusahaan menggunakan input tetap dan input variabel untuk
memproduksi barang. Agar tidak bingung mengenai kedua istilah tersebut pelajari juga teori
perilaku produsen dan biaya produksi.
 Penggunaan input tetap oleh perusahaan akan menimbulkan biaya tetap (fixed cost), yang
disimbolkan FC. Sedangkan penggunaan input variabel oleh perusahaan akan menimbulkan
biaya variabel (variable cost), yang disimbolkan VC.
 Sehingga total biaya untuk memproduksi barang dirumuskan dengan: TC = FC + VC
 Sejauh ini, terdapat tiga rumus yang kita dapatkan yaitu rumus laba, rumus total penerimaan
dan rumus total biaya. Bila rumus total penerimaan dan rumus total biaya disubstitusikan
kedalam rumus laba, maka kita akan mendapatkan rumus laba dengan:
π = P.Q  – (FC + VC)
 Ada 3 cara dalam menentukan penghasilan atau laba, yaitu
1. Total Revenue (TR) merupakan keseluruhan penerimaan yang dihitung dari hasil
perkalian antara harga (P) dengan kuantitas output (Q) yang terjual. Jika dituliskan
dalam sebuah persamaan akan terlihat seperti ini :

2. Average Revenue (AR) adalah penerimaan yang didapatkan dari setiap penjualan satu
unit output. Dengan kata lain, AR adalah harga jual per unit output (P). Adapun
persamaannya sebagai berikut :

3. Marginal Revenue (MR) ialah tambahan penerimaan yang diperoleh dari tambahan
penjualan satu unit output. Persamaannya sebagai berikut :
4. Hubungan antara TR, AR, dan MR untuk menjelaskan hubungan antara TR, AR, dan MR,
kita akan mengambil sebuah contoh sederhana. Misalkan A menjual sebuah roti tawar
dengan kuantitas dan harga seperti tercantum dalam table ini :

Keterangan :
a. Ketika harga satu kemasan roti tawar ditentukan sebesar Rp 20.000,00 maka
besarnya P sama dengan AR dan MR
b. Kondiis ini (dimana harga ditentukan oleh pasar, sedangkan penjual bertindak
selaku price taker) ini merupakan karakterisik dari pasar persaingan sempurna
atau perfectly competitive market
 Laba atau keuntungan atau profit adalah selisih antara total penerimaan perusahaan
dengan total biaya produksi.
 Kita simbolkan saja laba dengan π
 Total penerimaan disimbolkan TR
 Biaya total produksi disimbolkan TC.

 Maksimalisasi Profit (Profit Maximization)


Setelah memahami hubungan antara TR, AR, MR, TC dan profit, pada bagian ini kita akan
mempelajari konsep maksimalisasi profit. Dengan menggunakan contoh studi kasus yang tadi,
kita bisa melihat bagaimana maksimalisasi profit didapatkan melalui table table dibawah ini :

Keterangan :
a. Pada table tersebut terlihat bahwa semakin banyak jumlah output terjual, pada awalnya
profit mengalami peningkatan, namun pada titik tertentu, profit tersebut mengalami
penurunan.
b. Perhatikan kolom perubahan pada profit (MR-MC), disitu terlihat bagaimana besarnya
perubahan profit yang diperoleh, seiring peningkatan penjualan output.

Maksimalisasi profit juga bisa dijelaskan melalui kurva dibawah ini :

Keterangan :
a. Ketika MR > MC maka untuk memaksimalkan profit, produsen harus meningkatkan
kuantitas output
b. Saat MR < MC maka untuk memaksimalkan profit, produsen harus mengurangi kuantitas
output.
c. Pada titik dimana MR = MC, pada saat itulah level profit maksimal tercapai.

Referensi :

1. https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/laba-maksimum/
2. https://www.ajarekonomi.com/2018/04/konsep-penerimaan-revenue-laba-profit.html

Anda mungkin juga menyukai