Modul Mesin-Mesin Listrik 2021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 43

PETUNJUK PRAKTIKUM

MESIN – MESIN
LISTRIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

INSTITUT TEKNOLOGI PLN

NAMA :……………………………………………………

NIM :…………………………………………………….
2021
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

KARTU PRAKTIKUM
MESIN – MESIN LISTRIK

NAMA :

NIM :

TANGGAL PRAKTIKUM :

KELOMPOK :

JURUSAN :

PROGRAM STUDI :

ASISTEN :

Tugas Test
No. Percobaan Laporan Jurnal Presentasi
Rumah Awal

Jakarta, ........................... 20....

Mahasiswa Asisten

(..........................................) (..........................................)

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


i
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Daftar Isi
DC Motor........................................................................................................................... 1

Permanen Magnet Dc – Connection And Direction Control .................................... 1

DC Series - Torque Speed Characteristic .................................................................. 10

Shunt Dc- Speed Control........................................................................................... 21

Generator DC .................................................................................................................... 31

Dc Shunt Generator Load Characteristic .................................................................. 31

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


ii
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

DC MOTOR
PERMANENT MAGNET DC – CONNECTION AND DIRECTION CONTROL

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan, Praktikan mampu menjelaskan hubungan permanent magnet


motor DC dengan kontrol arah putar motor, dan hubungan tegangan dengan kecepatan putar.

II. PERALATAN YANG DIBUTUHKAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 DC Permanent-Magnet Machine EM-3330-1A

1 DC Power Supply Module EM-3310-1A

1 Three-phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Three-pole Current Limit Protection Switch Module EM-3310-2A

1 Digital DCV Meter EM-3310-3B

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Expetimental Frame EM-3380-2B

Or Expetimental Frame EM-3380-2A

1 Connecting Leads Holder EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


1
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

III. TEORI

Motor ini memiliki kelebihan dari pada motor arus searah jenis lainnya seperti :

- Rugi tembaga rangkaian medan tidak ada, karena tidak memiliki rangkaian medan penguat
eksternal.
- Karena tidak ada kumparan medannya, maka ukuran motor ini lebih kecil dari pada motor
searah parallel.
Adapun kerugiannya :

- Tidak dapat menghasilkan kerapatan fluks seperti pada penguat medan parallel, sehingga kopel
induksi per Ampere arus jangkar lebih rendah daripada motor arus searah parallel yang sama
ukurannya.
- Selain itu akibatnya reaksi jangkar yang membuat demagnetisasi, dapat menyebabkan panas
berlebihan ketika terjadi kondisi beban berlebih.

Karena pemilihan materi sangat mempengaruhi keandalan mesin jenis ini, kerapatan fluks (B
sisa) harus sebesar-besarnya agar dapat dihasikan kopel induksi yang leih tinggi, begitu juga dengan
koersivitas dari intensitas pemagnetan (Hc) yang tinggi, sehingga proses demagnetisasi hanya akan
dimungkinkan kalau dipasaok arus yang sangat besar.

IV. REFERENSI

Wijaya, Mochtar. 2001. Dasar-Dasar Mesin Listrik. Jakarta : Djambatan

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


2
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

V. TUGAS RUMAH

1. Apa yang dimaksud dengan motor PMDC?

2. Jelaskan prinsip kerja dan jenis dari motor DC!

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan permanent magnet,serta gambarkan rangkaian ekivalen !

4. Gambarkan dan jelaskan bagian-bagian PMDC!

5. Sebutkan tiga pengaplikasian pada motor DC!

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


3
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VI. PROSEDUR PRAKTIKUM

EM – 3330 – 1A

DC PERMANENT MAGNET MACHINE

Fig. 3-1-1 Circuit diagram for motor direction control

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


4
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Fig. 3-1-2 Connection diagram for motor direction control

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


5
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi! Jangan mengubah rangkaian
apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang spesifik. Jika terjadi bahaya, segera tekan
tombol merah EMERGENCY OFF pada modul catu daya tiga fasa.

1. Tempatkan Permanent-Magnet DC pada Laboratorium Table dan kemudian instal modul yang
diperlukan pada Experimental Frame. Rangkai rangkaian sesuai dengan diagram rangkaian pada
gambar 1-6-1 dan diagram hubungan pada gambar 1-6-2. Mintalah asisten untuk memeriksa
rangkaian tersebut.

2. Atur V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position


3. Secara berurutan Nyalakan 3-P Current Limit Protection Switch, Three-phase Power Supply, dan DC
Power Supply Module.

4. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module.


5. Pada DC Power Supply Module, secara perlahan putar kenop V.adj untuk meningkatkan Voltage E
motor. Amati dan lihat putaran dari motor PM.

Catatan : Tegangan pada motor tidak boleh melebihi 180 Vdc.

Arah putar motor = ………………………

6. Setelah melihat arah putar, perlahan-lahan putar knob V.adj untuk meningkatkan tegangan motor E
hingga nilai pengenal 31V, 62V, 93V, 124V Vdc.

Catatan : Kecepetan motor tidak boleh melebihi 1,800 rpm.

6. Secara perlahan kembalikan kenop V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position
7. Secara berurutan matikan DC Power Supply, Three-phase Power Supply, dan 3-P Current Limit
Protection Switch Module.

8. Balikan sambungan koneksi terminal A1 dan A2 di panel pada DC Permanent-magnet Machine.


9. Atur V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position
10. Nyalakan secara berurutan 3-P Current Limit Protection Switch, Three-phase Power Supply, dan
DC Power Supply Module.

11. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module.


12. Secara perlahan putar kenop V.adj Pada DC Power Supply Module untuk meningkatkan Voltage E
motor. Amati dan lihat putaran dari motor PM.
Catatan : Tegangan pada motor tidak boleh melebihi 180 Vdc.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


6
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Arah putar motor = ………………………….

13. Secara perlahan kembalikan kenop V.adj pada DC Power Supply Module pada min.position.
14. Secara berurutan matikan DC Power Supply, Three-phase Power Supply, dan 3-P Current Limit
Protection Switch Module.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


7
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VII. DATA PENGAMATAN

Tabel 3-1-1
Posisi FORWARD Posisi REVERSE

Tabel 3-1-2
V (V) 31V 62 V 93 V 124 V

N (RPM)

2000
1800

1600

1400

1200

1000

800

600

400

200

0
0 20 40 60 80 100 120 140

Tegangan (V)

3-1-2 Grafik Tegangan terhadap Kecepatan

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


8
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VIII. TUGAS AKHIR

1. Jelaskan perbedaan keadaan forward bias dan reverse bias?

2. Bagaimana cara mengubah arah putar motor pada PMDC?

3. Buatlah grafik hubungan V terhadap N dari grafik 3-1-2 !

4. Sebutkan contoh penggunaan motor PMDC. Jelaskan!

5. Apa yang terjadi apabila tegangan pada motor melebihi 180 Vdc dan kecepatan motor melebihi
2500 rpm? Jelaskan!

6. Bagaimana hubungan tegangan dan kecepatan motor? Disertakan dengan rumus!

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


9
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

DC SERIES
TORQUE SPEED CHARACTERISTIC

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan, Praktikan harus mampu menunjukkan karakteristik kecepatan


torsi dari motor DC seri.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 DC Series Wound Machine EM-3330-1E

or DC Multifunction Machine EM-3330-1B

1 Magnetic Powder Brake Unit EM-3320-1A

1 Brake Controller EM-3320-1N

1 DC Power Supply Module EM-3310-1A

1 Thre-phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Three-pole Current Limit Protection EM-3310-2A


Switch Module

1 Digital DCA Meter EM-3310-3A

1 Digital DCV Meter EM-3310-3B


1 Laboratory Table EM-3380-1A
1 Experimental Frame EM-3380-2B
or Experimental Frame EM-3380-2A
1 Connecting Leads Holder EM-3390-1A

1 Coupling EM-3390-2A

1 Coupling Guard EM-3390-2B

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


10
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

1 Shaft End Guard EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

CATATAN: Meskipun Mesin Multifungsi dapat digunakan sebagai mesin seri, shunt, dan mesin
compound , ini lebih rendah daripada mesin individual yang memiliki karakteristik.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


11
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

III. TEORI MODUL


Motor Arus Searah Berpenguat Seri

Gambar Rangkaian ekivalen motor dc seri

Karakteristik Motor DC seri

a. Karakteristik Ta/Ia

Kita telah mengetahui bahwa Ta ≈ ϕ Ia . Didalam kasus ini, dalam kumparan medan juga
mengalir arus jangkar Ia, sehingga dapat dinyatakan bahwa ≈ ϕ I dimana I = Ia = If, sehingga
persamaan Torsi diatas dapat ditulis sebagai berikut :

Ta ≈ Ia2

Pada beban yang ringan, Ia dan ϕ bernilai kecil. Tetapi Ta akan naik dengan cepat
sebanding dengan kuadrat arus, sehingga kurva Ta / Ia memiliki kurva seperti parabola. Torsi
jangkar memiliki karakteristik yang sama dengan seperti pada gambar dibawah ini :

Kurva Karakteristik Ta/Ia

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


12
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Karakteristik N/Ta atau karakteristik mekanik.

Ketika kecepatan tinggi, torsi menjadi kecil. Ini sangat berhubungan dengan karakteristik N/Ia
seperti dilihat pada gambar dibawah ini :

Kurva Karakteristik N/Ta

IV. REFERENSI

Nalaprana Nugroho, Sri Agustina, "ANALISA MOTOR DC (DIRECT CURRENT)


SEBAGAI PENGGERAK MOBIL LISTRIK", Universitas Sriwijaya, 2015.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


13
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

V. TUGAS RUMAH
1. Apa yang anda ketahui tentang motor DC ?

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam motor DC ?

3. Apa yang anda ketahui tentang motor DC seri ?

4. Gambarkan rangkaian ekivalen pada motor DC seri!

5. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari motor DC seri, serta contoh penggunaan yang cocok
untuk motor DC seri !

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


14
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VI. PROSEDUR PRAKTIKUM

Fig. 4-2-1 Circuit diagram for torque-speed characteristic test

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


15
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Fig. 4-2-2 Connection diagram for torque-speed characteristic test

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


16
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PERINGATAN: Tegangan tinggi (high voltages) digunakan dalam percobaan di


Laboratorium ini! Dilarang membuat atau merubah beberapa rangkaian yang bertegangan
kecuali telah ditentukan. Jika terjadi sesuatu yang membahayakan, segera tekan tombol
EMERGENCY OFF yang berwarna merah pada MODUL POWER SUPPLY TIGA FASA.

1. Siapkan motor DC seri, unit rem bubuk magnetik, dan pengontrol pengereman pada meja
laboratorium. Hubungkan secara mekanis motor DC seri dengan unit rem bubuk magnetik
menggunakan sebuah kopling. Kunci basis mesin dengan aman menggunakan sekrup Delta.
Pasang pelindung kopling dan pelindung ujung poros. Sambungkan pengontrol rem ke unit
rem bubuk magnetik secara elektrik menggunakan kabel. Catatan: Motor seri tidak boleh
berjalan tanpa beban mekanik hal ini dikarenakan dapat menyebabkan kecepatan motor
meningkat ke nilai yang sangat tinggi yang dapat merusak motor.

SELESAIKAN LATIHAN LABORATORIUM SECEPAT MUNGKIN UNTUK


MENGHINDARI KENAIKAN SUHU DALAM KONDISI BERBEBAN

2. Pasang modul yang diperlukan dalam percobaan. Buatlah rangkaian sesuai dengan diagram
rangkaian pada gambar 4-2-1 dan diagram koneksi pada diagram 4-1-2. Mintalah Asisten
memeriksa rangkaian yang telah Anda selesaikan. Catatan: Saklar termal motor seri dan unit
rem bubuk magnetik harus dihubungkan secara bersamaan.

3. Buatlah diri Anda terbiasa dengan pengoperasian pengontrol rem dengan merujuk kepada
pengoperasian manual EM-3320. Sebelum menggunakan pengontrol rem dan unit rem
bubuk magnetik, Anda harus terlebih dahulu mengkalibrasi tampilan torsi pengontrol rem
hingga 0 kg-m dengan menyesuaikan tombol ADJ nol yang terletak di panel belakang unit
rem bubuk magnetik dalam kondisi menyala.

4. Hidupkan modul catu daya DC, setel tombol V.adj ke posisi minimum.
5. Nyalakan secara berurutan Brake Controller, Magnetic Powder Brake Unit, 3 -P Current
Limit Protection Switch, Three-phase Power Supply dan DC Power Supply Module. Tekan
tombol start DC Power Supply Module.
6. Memanipulasi pengontrol rem untuk beroperasi dalam mode/loop tertutup/modus torsi
konstan dan mengatur torsi keluaran T ke 0,05 kg-m. Jika controller tidak beroperasi secara
normal, reboot dengan menekan tombol reset. Jika rotor dikunci dengan torsi rem yang
berat, segera tekan mati tombol merah darurat pada modul catu daya tiga fasa dan akhiri latihan
ini.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


17
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

7. Pada modul catu daya DC, perlahan-lahan putar knob V.adj untuk meningkatkan tegangan
motor E hingga nilai pengenal 220 Vdc. Catatan: Kecepetan motor (diperoleh dari
pengontrol rem) tidak boleh melebihi 2,800 rpm.

8. Catat kecepatan motor N (diperoleh dari pengontrol rem), arus motor I (diperoleh dari
meter DCA digital), dan tegangan motor E (diperoleh dari meter DCV digital) pada tabel
12-2-1.

9. Perlahan-lahan kembalikan kenop V.adj pada modul catu daya DC ke posisi minimum.
10. Memanipulasi pengontrol rem untuk melepaskan pengereman. Maksudnya,
lepaskan pengereman dengan menekan tombol ESC atau BACK pada pengontrol
rem
11. Ulangi langkah percobaan 6 sampai 10 untuk berbagai nilai torsi pada Tabel 4-2-1.

Catatan : Arus motor tidak boleh melebihi 130% dari nilai rating nya. 1.65 A x 1.3 =
2.145A.

12. Matikan secara berurutan DC Power Supply , Three-phase Power Supply, 3 -P


Current Limit Protection Switch, Magnetic Powder Brake Unit, dan Brake
Controller.
13. Dengan mengunakan Tabel 4-2-1, plot kurva N vs T pada Grafik Fig. 11-2-3.

14. Dengan mengunakan Tabel 4-2-1, plot kurva I vs T pada Grafik Fig. 11-2-3.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


18
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VII. DATA PENGAMATAN

Tabel 4-2-1 Hasil Pengukuran I , E , dan N


T(kg_m) 0,05 0.1 0.15 0.2 0.25

E(V)

I(A)

N(rpm)

2500

2000

1500
N (rpm)

1000

500

0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

T (Kg-m)

Fig. 4-2-3 Grafik Kecepatan terhadap Torsi

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


19
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

2.5

1.5
I (A)

0.5

0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3

T (Kg-m)

Fig. 4-2-4 Grafik Arus terhadap Torsi

VIII. TUGAS AKHIR

1. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik N vs T pada fig. 4-2-3 dan jelaskan
hubungan antara kecepatan terhadap torsi pada motor DC tersebut.
2. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik I vs T pada fig. 4-2-4 dan jelaskan
hubungan antara arus terhadap torsi pada motor DC tersebut.
3. Mengapa pada motor DC seri kecepatan motornya sangat tinggi ketika tidak dihubungkan pada
beban?

4. Mengapa pada motor DC seri harus dihubungkan dengan torsi ?

5. Dari kurva karakteristik yang didapat sebutkan kekurangan dan kelebihan motor DC seri! Dan
jelaskan penggunaan yang cocok untuk motor DC seri!

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


20
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

SHUNT DC
SPEED CONTROL

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan, praktikan mampu mengontrol kecepatan motor DC belitan


paralel.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

2 DC Shunt Wound Machines EM-3330-1D


1 or DC Multifunction Machine EM-3330-1B

1 Magnetic Powder Brake Unit EM-3320-1A

1 Brake Controller EM-3320-1N

1 DC Power Supply Moduls EM-3310-1A

1 Thre-phase Power Supply Moduls EM-3310-1B

1 Three-pole Current Limit Protection Switch EM-3310-2A


Module

1 DC Motor Field Regulator EM-3310-4B

2 Digital DCA Meter EM-3310-3A

2 Digital DCV Meter EM-3310-3B


2 Laboratory Table EM-3380-1A
2 Experimental Frame EM-3380-2B

or Experimental Frame EM-3380-2A


1 Connecting Leads Holder EM-3390-1A

1 Coupling EM-3390-2A

1 Coupling Guard EM-3390-2B

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


21
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

1 Shaft End Guard EM-3390-1A

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

CATATAN : Meskipun Mesin Multifungsi dapat digunakan sebagai mesin seri, shunt,
dan mesin compound , ini lebih rendah dari pada mesin individual yang memiliki
karakteristik

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


22
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

III. TEORI
Motor dc masih banyak digunakan di lingkungan industri terutama sebagai penggerak utama
mesin-mesin produksi. Jika beban yang diterapkan pada motor dc bertambah maka kecepatannya akan
turun, sehingga motor tersebut harus diatur agar kecepatannya konstan. Pengaturan motor dc dapat
dilakukan melalui tiga cara yaitu pengaturan arus medan, pengaturan tahanan jangkar dan pengaturan
tegangan masukan.
Motor dc shunt kontrol putaran motor diperoleh dengan memperlemah shunt-arus medan dari
motor dc untuk meningkatkan kecepatan dan mengurangi torsi output untuk angker yang diberikan
saat ini. Karena rating dari motor dc ditentukan oleh pemanasan, arus armature maksimum yang
diijinkan adalah sekitar konstan selama rentang kecepatan. Ini berarti bahwa pada saat ini dinilai, torsi
keluaran motor dc ini berbanding terbalik dengan kecepatan, dan motor dc memiliki konstan tenaga
kuda kemampuan selama rentang kecepatan. Pada motor shunt, gulungan medan (medan shunt)
disambungkan secara paralel dengan gulungan dinamo (A).

IV. REFERENSI

Journal of Electrical Technology, Vol. 1, No. 1, Pebruari 2016, Yusmartato, Perancangan Alat
Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt Menggunakan Rangkaian DC Chopper Berbasis Komputer.
Imam M, Agus. 2011. Pengaturan Kecepatan Motor DC Shunt Dengan Mikrokontroler MH68HC11.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


23
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

V. TUGAS RUMAH
1. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis motor DC?
2. Gambarkan rangkaian Ekuivalen dari motor DC SHUNT?
3. Suatu mesin arus searah shunt 220 volt mempunyai resistans jangkar sebesar 0,5 ohm. Jika
pada waktu beban penuh arus jangkar sebesar 20 Ampere hitung EMF (GGL) jangkar jika
mesin bekeria sebagai :
a. Generator.
b. Motor.
4. Bagaimanakah cara mengontrol kecepatan pada motor DC SHUNT?
5. Sebutkan pengaplikasian motor SHUNT DC dalam kehidupan sehari-hari?

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


24
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VI. PROSEDUR PRAKTIKUM

Fig. 5-3-1 Circuit diagram for speed control

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


25
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Fig. 5-3-2 Connection diagram for speed control

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


26
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PERINGATAN: Tegangan tinggi (high voltages) digunakan dalam percobaan di


Laboratorium ini!
Dilarang membuat atau merubah bebrapa rangkaian yang bertegangan kecuali telah
ditentukan.Jika terjadi sesuatu yang membahayakan, segera tekan tombol EMERGENCY
OFF yang berwarna merah pada MODUL POWER SUPPLY TIGA FASA.

1. Tempatkan DC Shunt wound machine, Magnetic Powder Brake Unit, dan Brake Controller
pada Laboratory Table. Kopel secara mekanik DC Shunt Wound Machine dengan Magnetic
Powder Brake Unit menggunakan coupling. Kunci basis mesin dengan aman menggunakan
sekrup delta. Pasang coupling guard dan Shaft End Guard. Sambungkan Brake Controller
secara elektrik ke Magnetic Powder Brak Unit menggunakan kabel yang disediakan.
SELESAIKAN LATIHAN LABORATORIUM INI SECEPAT MUNGKIN
MENGHINDARI KENAIKAN SUHU DALAM KONDISI BERBEBAN.
2. Pasang Modul yang diperlukan pada Experimental Frame. Buat Hubungan sirkui sesuai circuit
diagram pada Fig. 5-3-1 dan Connection Diagram pada fig. 5-3-2. Mintalah Instruktur untuk
mengecek sirkuit tersebut. Catatan: Saklar Thermal DC Shunt Wound Machine dan Magnetic
Powder Brake Unit harus dihubung bersama.
Buat diri Anda akrab dengan pengoperasian pengontrol rem dengan mengacu pada
manual operasi EM-3320
Sebelum menggunakan Brake Controller dan Magnetic Powder Brake Unit, Anda harus terlebih
dahulu mengkalibrasi tampilan torsi Brake Controller ke 0 Kg-m dengan menyesuaikan knob
adj nol yang terletak di panel belakang dari Magnetic Powder Brake Unit dengan power ON.

3. Pada DC power Supply Module, atur knob V.adj ke posisi minimal. Pada DC Motor Field ,
atur posisi knob 0Ω
4. Hidupkan secara berurutan Brake Controller,Magnetic Powder Brake Unit,3-P Current Limit
Protection Switch,Three-phase Power Supply dan DC Power Supply Modules.
5. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module.
6. Putar perlahan knob V.adj pada DC Power Supply Module untuk meningkatkan tegangan pada
motor hingga mencapai 220 Vdc
7. Buatlah pengaturan Brake Controller untuk dioperasikan ke Mode/Closed Loop/Constant
Torque mode dan atur torsi output ke 0.1 Kg-m. Jika pengontrol tidak bisa dioperasikan secara

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


27
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

normal,hidupkan ulang dengan dengan menekan tombol RESET. Jika rotor terkunci oleh
pengereman torsi yang besar,lepaskan pengereman dengan menekan ESC atau tombol BACK.
8. Catat arus motor I (diperoleh dari meter DCA meter digital), Arus Medan If (diperoleh dari
meter DCA meter digital),Tegangan motor E (diperoleh dari meter DCV meter digital),
kecepatan motor N (diperoleh dari Brake Controller) pada tabel 5-3-1.
Catatan: arus motor tidak boleh melebihi 130% dari nilainya, 1.65A x 1.3 = 2.145A

9. Ulangi langkah 8 untuk berbagai nilai resistansi pada tabel 5-3-1


10. Putar perlahan knob V.adj pada DC Power Supply Module hingga posisi minimum.
11. Buatlah pengaturan Brake Controller untuk melepaskan pengereman.Artinya.melepaskan
pengereman dengan menekan ESC atau tombol BACKpada Brake Controller.Putar knob Ω
pada DC Motor Field Regulator ke posisi 0Ω.
12. Matikan secara berurutan DC Power Supply Modules, Three-phase Power Supply, 3-P Current
Limit Protection Switch, Magnetic Powder Brake Unit dan Brake Controller.
13. Gunakan hasil pada tabel 5-3-1, buatlah kurva N vs R dalam grafik pada gambar 5-3-3.
14. Gunakan hasil pada tabel 5-3-2, buatlah kurva N vs R dalam grafik pada gambar 5-3-4.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


28
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VII. DATA PENGAMATAN

Tabel 5-3-1 Hasil Pengukuran I , If , E , and N (T=0.1 kg-m)


Ω knob 0Ω 200 400 600 800 1000 1300 1500 1800 2000 2200

I (A)

If (A)

E (V) 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220 220

N (rpm)

Fig. 5-3-3 N vs R

Fig. 5-3-4 If vs R

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


29
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VIII. TUGAS AKHIR


1. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik N vs R pada fig. 5-3-3?
2. Dari data pengamatan yang telah didapat buatlah grafik If vs R pada fig. 5-3-4?
3. Jelaskan dengan detail grafik yang telah dibuat?
4. Jelaskan hubungan antara resistansi, arus medan, arus armature dan kecepatan dari data
pengamatan yang telah didapat?
5. Apakah motor DC Shunt dapat dijalankan dengan diberi torsi beban terlebih dahulu?Jelaskan

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


30
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

GENERATOR DC
DC SHUNT GENERATOR LOAD CHARACTERISTIC

I. TUJUAN

Setelah menyelesaikan percobaan ini, praktikan mampu menunjukkan karakteristik


operasi dari sebuah DC Shunt Generator dalam kondisi berbeban.

II. PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Jumlah Nama Alat Kode Alat

1 DC Permanent-magnet Machine EM-3330-1A

1 Dc Shunt Wound Machine EM-3330-1D


Or DC Multifunction Machine EM-3330-1B

1 DC Power Supply Module EM-3310-1A

1 Three-Phase Power Supply Module EM-3310-1B

1 Three-pole Current Limit Protection EM-3310-2A


Switch Module

1 DC Generator Field Regulator EM-3310-4D

1 DC Generator Load Resistor EM-3310-4H

1 Digital DCA Meter EM-3310-3A

1 Digital DCV Meter EM-3310-3B

1 Digital RPM Meter EM-3310-3G


Or Magnetic Powder Brake Unit EM-3320-1A
Brake Controller EM-3320-1N

1 Laboratory Table EM-3380-1A

1 Experimental Frame EM-3380-2B

Or Experimental Frame EM-3320-1N

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


31
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

1 Connecting Lead Holder EM-3390-1A

1 Coupling EM-3390-2A

1 Coupling Guard EM-3390-2B

1 Shaft End Guard EM-3390-2C

1 Connecting Leads Set EM-3390-3A

1 Safety Bridging Plugs Set EM-3390-4A

CATATAN: Meskipun Multifunction Machine dapat digunakan sebagai series, shunt, dan
compound wound machine, tetapi mutunya lebih rendah dari individual machine dalam
karakteristik.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


32
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

III. TEORI

Generator arus searah mempunyai komponen dasar yang umumnya hampir sama dengan
komponen mesin – mesin listrik lainnya. Secara garis besar generator arus searahadalah alat
konversi energi mekanis berupa putaran menjadi energi listrik arus searah. Energi mekanik di
pergunakan untuk memutar kumparan kawat penghantar di dalam medan magnet. Berdasarkan
hukum Faraday, maka pada kawat penghantar akan timbul ggl induksi yang besarnya sebanding
dengan laju perubahan fluksi yang dilingkupi oleh kawat penghantar. Bila kumparan kawat
tersebut merupakan rangkaian tertutup, maka akan timbul arus induksi. Yang membedakannya
dengan generator lain yaitu terletak pada komponen penyearah yang terdapat didalamnya yang
disebut dengan komutator dan sikat.
Prinsip kerja generator DC berdasarkan pada kaidah tangan kanan. Sepasang medan
magnet permanen utara-selatan menghasilkan garis medan magnet ∅, kawat penghantar di atas
telapak tangan kanan ditembus garis medan magnet ∅. Jika kawat digerakkan ke arah ibu jari,
maka dalam kawat dihasilkan arus listrik yang searah dengan keempat arah ibu jari tangan.

Gambar 4-3-1
Berdasarkan Hukum Imbas dari FARADAY yakni apabila lilitan penghantar atau
konduktor diputar memotong garis-garis gaya medan magnit yang diam, atau lilitan penghantar
diam dipotong oleh garis-garis gaya medan magnet yang beqputar; maka pada penghantar
tersebut timbul EMF (Elektro Motoris Force) atau GGL (Gaya Gerak Listrik) atau Tegangan
Induksi.
EMF yang dibangkitkan pada penghantar jangkar adalah tegangan bolak-balik, tegangan
bolak-balik tersebut kemudian disearahkan oleh komutator. Tegangan searah tersebut oleh sikat
dikumpulkan kemudian diberikan ke terminal generator untuk di transfer ke beban. Arus yang
mengalir pada penghantar jangkar kanena beban tersebut akan membangkitkan medan yang
melawan, atau mengurangi medan utama yang dihasilkan oleh kutub sehingga tegangan terminal
turun, hal ini disebut reaksi jangkar.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


33
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

persamaan yang menyatakan hubungan besaran tegangan, arus, daya dan resistans sebagai
berikut:
Eg = Vt + Ia . Ra + ∆ v si (1-1)
Vf = If (Rf + R) (1-2)
𝑃𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Ia = I = (1-3)
𝑉𝑡

Dengan,
Eg = Tegangan yang dibangkitkan oleh jangkar dalam volt
Vt = Tegangan terminal dalam volt
Ia = Arus jangkar dalam ampere
I = Arus beban dalam ampere
Vf = Tegangan sumber arus searah untuk penguatan dalam volt
Rf = Resistansi kumparan medan dalam ohm
Ra = Resistansi kumparan jangkar dalam ohm
If = Arus medan dalam Ampere
R = Resistansi pengatur arus masuk kumparan medan dalam ohm
∆ v si = Rugi tegangan pada sikat

Poutput = Vt I Watt (1-4)

Poutput = Daya keluaran jangkar

IV. REFERENSI
Ir. Hamzah Berahim, 1996, Pengantar Teknik Tenaga Listrik
Moh. Dahlan, ST. MT., 2018, Buku Ajar Mesin-Mesin Listrik

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


34
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

V. TUGAS RUMAH
1. Sebutkan Jenis-jenis klarifikasi generator arus searah berdasarkan cara kerja pasokan fluks
medan nya?!
2. Gambarkan rangkaian ekivalen generator arus searah penguat terpisah, generator arus searah
paralel, generator arus searah seri !
3. Dapatkah motor DC digunakan sebagai generator DC, jelaskan !
4. Jelaskan macam macam belitan jangkar pada mesin DC !
5. Jelaskan Perbedaan antara generator DC dengan generator Sinkron!

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


35
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VI. PROSEDUR PRAKTIKUM

Fig. 8-2-1 Circuit diagram for load characteristic test

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


36
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

Fig. 8-2-2 Connection diagram for load characteristic test

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


37
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

PERHATIAN: Dalam percobaan ini menggunakan tegangan tinggi!

Jangan mengubah rangkaian apapun dalam keadaan daya aktif tanpa tujuan yang spesifik. Jika
terjadi bahaya, segera tekan tombol merah EMERGENCY OFF pada modul catu daya tiga fasa.

1. Letakkan DC Permanent-Magnet Machine (prime mover), DC Shunt Wound Machine, dan


Digital RPM Meter pada meja perobaan. Hubungkan secara mekanis DC Permanent-Magnet
(PM) Machine dengan DC Shunt Wound Machine dan Digital RPM Meter menggunakan kopel.
Kunci basis mesin dengan aman menggunakan sekrup Delta. Pasang pelindung kopling dan Shaft
End Guard. Apabila tegangan yang dibangkitkan generator sangan kecil ketika prime mover
bergerak pada kecepatan nominal, ubah arah connecting leads ke terminal A1 dan A2 pada panel
dari prime mover untuk menaikkan tegangan yang dibangkitkan.
2. Pasang Modul yang diperlukan dalam percobaan. Buatlah rangkaian Buatlah rangkaian sesuai
dengan diagram rangkaian pada Fig. 8-2-1 dan diagram koneksi pada Fig. 8-2-2. Mintalah
Asisten memeriksa rangkaian yang telah Anda selesaikan.
SELESAIKAN LATIHAN LABORATORIUM SECEPAT MUNGKIN UNTUK
MENGHINDARI KENAIKAN SUHU DALAM KONDISI BERBEBAN.
3. Atur knob V.adj pada DC Power Supply Module ke posisi minimum, knob Ω pada DC Generator
Field Regulator ke posisi 2200Ω, dan knob Ω pada DC Generator Load Resistor ke posisi 1000Ω.
4. Secara berurutan hidupkan 3-P Current Limit Protection Switch, Three-phase Power Supply, dan
DC Power Supply Modules.
5. Tekan tombol START pada DC Power Supply Module
6. Pada DC Power Supply Module, secara perlahan atur knob V.adj hingga motor berputar pada
kecepatan nominal 2.000 rpm. Pertahankan kecepatan ini selama percobaan laboratorium.
Note: Arus dari motor tidak boleh melebihi 130% dari ketetapannya (2,7A x 1,3=3,51 A).
tegangan output generator tidak boleh melebihi nilai nominal, dan arus output generator tidak
boleh melebihi 130% dari nilai nominalnya.

7. Pada DC Generator Field Regulator, putar knob Ω dan atur arus field 𝐼𝑓 ke 0,1 A. Pada DC
Generator Load Resistor, putar knob Ω dan atur arus armature 𝐼𝑎 ke 0,3A. Catat arus armature
, arus field 𝐼𝑓, dan tegangan output generator 𝐸𝑜 pada table 8-2-1. Hitung arus output generator

𝐼𝑜 dan daya output generator 𝑃𝑜 dengan persamaan 𝐼𝑜 = 𝐼𝑎 + 𝐼𝑓 dan 𝑃𝑜 = 𝐼𝑜𝑥𝐸𝑜, masing-masing.


Apabila rotor generator tertahan karena beban yang terlalu berat, kurangi beban dan akhiri
percobaan.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


38
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

8. Ulangi step 7 untuk 𝐼𝑎 yang lainnya sesuai table 8-2-1.


9. Secara berurutan matikan DC Power Supply, Three-Phase Power Supply, dan 3-P Current Limit
Protection Switch Modules.

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


39
LABORATORIUM MESIN LISTRIK

VII. DATA PENGAMATAN


Tabel 8-2-1 Nilai Pengukuran 𝐸𝑜, 𝐼𝑜dan 𝑃𝑜

𝐼𝑓(A) 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1

𝐼𝑎(A) 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1 1,1 1,2

𝐸𝑜(V)

𝐼𝑜(A)

𝑃𝑜(W)

VIII. TUGAS AKHIR

1. Dengan menggunakan hasil dari table 8-2-1, gambarkan kurva 𝐸𝑜 terhadap Ia !

2. Dengan menggunakan hasil dari table 8-2-1, gambarkan kurva 𝑃𝑜 terhadap Ia !

3. Jelaskan pengaruh antara 𝐼𝑎 terhadap 𝐸𝑜!

4. Jelaskan pengaruh antara 𝐼𝑎 terhadap Po !

5. Jelaskan mengapa 𝐼𝑜 merupakan hasil penjumlahan dari 𝐼𝑎 dan If ?

MESIN-MESIN LISTRIK 2020/2021


40

Anda mungkin juga menyukai