Pertemuan 7 - Uts - Intan Novianti

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

UTS

MANAJEMEN KONSTRUKSI

NAMA : INTAN NOVIANTI

NIM : 2020D1BO71

KELAS : LIMA(V) C

B. STUDY : MANAJEMEN KONSTRUKSI

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
ANGKATAN 2020-2021

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
1. JELASKAN SECARA RINCI PENGERTIAN DARI MANAJEMEN
KONSTRUKSI?

a. Manajemen konstruksi
Manajemen konstruksi adalah ilmu yang mempelajari dan mempraktikkan
aspek – aspek manajerial dan teknologi industri konstruksi. Manajemen konstruksi
juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang dilakukan oleh konsultan
konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam sebuah proyek pembangunan.

Construction Manajemen Association Of America (CMAA) menyatakan bahwa ada


tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajemen konstruksi, yaitu perencana
proyek manajemen, manajemen harga, manajemen waktu, manajemen kualitas,
administrasi kontrak, manajemen keselamatan dan praktik profesional.

Peranan manajemen konstruksi dalam industri konstruksi adalah layanan yang sangat
baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan seluruh proses
konstruksi. Sebagai manajer proyek konstruksi akan menangani semua tahap konstruksi
proyek kita. Pada tahap pra- konstruksi, kita akan melakukan semua yang diperlukan
studi kelayakan dan penelitian. Kemudian datang desain dan perencanaan. Setelah
spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan dengan baik, pekerjaan
dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai membangun aktual bawah
pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada independen dari para profesional lain
yang terlibat dalam konstruksi. Netralitas ini memungkinkan untuk secara objektif dan
tidak memihak menyarankan klien pada pilihan consultans dan kontraktor, yang
memungkinkan klien untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Manajemen konstruksi dijalankan secara langsung oleh manajer konstruksi di mana
dalam praktiknya manajer tersebut memiliki beberapa peran sebagai pelaksana
pembangunan adapun peran – peran tersebut anatara lain:
1. Agency Construction Management (ACM)
Dengan adanya manajer konstruksi dalam sebuah perusahaan yang sedang
mengalami pembangunan tentunya akan berperan sebagai koordinator penghubung
antara perencangan dengan pelaksanaan dan juga antar kontraktor.
Manajer konstruksi- lah yang memiliki kewajiban untuk membuat kontak dengan
para kontraktor sesuai dengan porsi pekerjaan dan jangka waktu pelaksanaan.

2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)


Kontraktor sering kali diperlukan oleh seorang menejemen kontraktor, dimana
tujuannya adalah untuk menghindari konflik karena adanya perbedaan tujuan dari
pihak kontraktor dan pihak manajemen

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
3. Owner Construction Management (OCM)
Dalam manajemen konstruksi profesional akan dikembangkan kembali oleh pemilik
perusahaan. Oleh karena, itu pihak manajemen akan bertanggung jawab juga
terhadap manajemen proyek.

4. Guaranted Maxium Price Construction Management (GMPCM)


Konsultan konstruksi akan bertindak ke arah kontraktor dibanding sebagai wakil
pemilik. Sehingga GMP bertanggung jawab terhadap pemilik terkait waktu, biaya,
dan mutu dan tidak melakukan pekerjaan konstruksi. Mudahnya, dalam peran ini
manajer bertindak sebagai pemberi kerja terhadap kontraktor.

b. Beberapa fungsi manajemen konstruksi


1. Perencanaan (Planning)
Dari segi perencanaan, manajemen konstruksi berfungsi dalam menentukan
proyek pembangunan yang seperti apa yang akan dikerjakan, kapan dan
bagaimana caranya. Seorang manajer konstruksi wajib menjadi pengambil
keputusan atau rencana pembuatan konstruksi.
2. Pengorganisasian (organizing)
Manajemen konstruksi berfungsi untuk membentuk organisasi atau divisi- divisi
yang dibutuhkan dalam pelaksanaan sebuah proyek sesuai yang sudah
direncanakan. Manajer memiliki hak untuk memberikan penempatan beberapa
tim atau anggota kerja kedalam suatu divisi.
3. Pengarahan (Actuating)
Adanya manajemen konstruksi maka dapat melakukan pembinaan atau
pengarahan seperti memberikan pelatihan, bimbingan dan bentuk arahan lainnya
agar setiap tanggung jawab yang diberikan terlaksana dengan baik.
4. Pengendalian atau (controlling)
Manajemen konstruksi bertindak sebagai pengawas terhadap kegiatan proyek dan
melakukan evaluasi jika saja terjadi penyimpangan dalam suatu divisi selama
proyek berlangsung. Maka seorang manajer akan melakukan pencegahan dan
upaya antisipasi terhadap penyimpangan yang terjadi.

c. Ada beberapa tujuan penting yang ingin dicapai dari manajemen


konstruksi,yaitu :
1. Pengelolaan biaya
Mengatur biaya agar hemat dan tepat sasaran merupakan salah satu tujuan yang
ingin dicapai oleh tim manajemen konstruksi pada setiap proyek
2. Pengelolaan waktu
Sama halnya dengan biaya, pengelolaan waktu yang baik juga menjadi hal yang
sangat penting dalam suatu proyek pembangunan

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
3. Pengelolaan kualitas
Sistem manajemen konstruksi juga bertujuan agar kualitas pekerjaan yang
dihasilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan.
4. Pengelolaan risiko
Setiap proyek pembangunan pasti memiliki risiko, sesuai dengan tingkat kesulitan
pekerjaannya.
5. Pengelolaan SDM
Manajemen sumberdaya manusia berhubungan dengan fungsi mengarahkan para
tenaga kerja selama proses pembanguan.

d. Tugas manajemen konstruksi


1. Mengawasi proses pekerjaan dilapangan dan memastikan pelaksanaan kerja
sesuai dengan metode konstruksi yang benar
2. Meminta penjelasan pekerjaan dan laporan progres dan kontraktor secara tertulis
3. Manajemen konstruksi berhak untuk menegur atau bahkan menghentikan proses
pekerjaan bila tidak sesuai dengan yang telah ditentukan.
4. Melaksanakan rapat rutin ( mingguan dan bulanan) dan melibatkan konsultan
perencana, wakil owner, dan kontraktor dalam rapat tersebut.
5. Bertanggungjawab langsung kepada owner atau wakil dalam mengampaikan
informasi
6. Bertanggung jawab dalam pengesahan material
7. Mengelolah, mengarahkan dan megkoordinasi pelaksanaan proyek
8. Bertanggungjawab dalam pengesahan perubahan kontrak
9. Melakukan pemeriksaan pada shop drawing dari kontraktor sebelum melakukan
pelaksanaan pekerja
10. Memastikan metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
11. Bertanggungjawab dalam memberikan instruksi tertulis

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
2. DI DALAM TOLAK UKUR KEBERHASILAN KINERJA SUATU PEKERJAAN,
FUNGSI KOORDINASI DAN KONSOLIDASI DIANTARA PENGGUNA JASA
DAN PENYEDIA JASA HARUS TETAP TERBANGUN DENGAN BAIK.
JELASKAN SECARA RINCI YANG DIMAKSUD DENGAN PENGGUNAAN
JASA, PENYEDIA JASA DAN AUDITOR..

A. PENGGUNA JASA

Disisi lain muncul istilah "pengguna jasa" yaitu yang memberikan pekerjaan yang bisa
berbentuk orang perseorangan, badan usaha maupun instansi pemerintah.

1. Kewajiban Pelaksana Konstruksi


Pelaksana konstruksi mempunyai tugas pokok dalam setiap tahap kegiatan.

A. Construction Period
Melaksanakan pekerjaan civil works sesuai urutan jadwal pekerjaan dengan
prinsip tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya dengan mendayagunakan seluruh
sumber daya yang dipersiapkan untuk pelaksanaan konstruksi (Man, Money,
Machine, Material) dalam batasan waktu yang ditetapkan.

1.1. Persiapan Pelaksanaan Konstruksi

 Mengirimkan data-data personil yang diperlukan kepada Pemberi Tugas untuk


keperluan pengujian personel kontraktor.
 Melakukan Mobilisasi Awal (mobilisasi personil inti) untuk mempersiapkan,
Pengumpulan data Review Design, Pengukuran Awal, Mempersiapkan
program detail yang akan dilaksanakan pada masa Konstruksi, Mempersiapkan
peralatan untuk menjalani testing & running well.
 Menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan Pre Construction Meeting (jadwal
pelaksanaan, program mobilisasi, rencana kerja dan metoda kerja, tata cara
pengukuran volume pekerjaan).
 Mempelajari system perhitungan volume pekerjaan
 Melakukan pembahasan dengan para penanggung jawab manajemen konstruksi
(unsur kontraktor dan konsultan) tentang jenis dan system dokumentasi untuk

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
memudahkan pengambilan dan penggunaan data-data administrasi maupun
teknis pekerjaan konstruksi jika setiap saat diperlukan
 Mengolah hasil pengumpulan data lapangan untuk keperluan review design
yang akan dilakukan oleh konsultan.
 Menyiapkan program dan jadwal kerja, Man Power Schedule, Equipment
Schedule, Material Schedule, Cost Flow atau pengalokasian dana;
 Menyiapkan format request dan mengirimkannya kepada konsultan.
 Mencari lokasi quarry dan melakukan test awal serta menyiapkan laporan
tentang quarry dimaksud.
 Menyiapkan base camp dan fasilitas base camp.
 Menyiapkan polis-polis asuransi dan jaminan-jaminan Bank untuk uang muka,
pelaksanaan dan pemeliharaan.
 Melakukan mobilisasi final personel/alat/material.
 Menyiapkan format untuk keperluan verifikasi (penutup request).

1.2. Pelaksanaan Konstruksi

 Membuat Shop Drawing (gambar kerja)


 Melakukan pelaporan kegiatan konstruksi sesuai dengan waktu dan format
yang ditentukan oleh konsultan pengawas
 Mengkaji dan menanggapi laporan konsultan tentang ketidaksesuaian hasil
pekerjaan lapangan (mutu, volume, performance) sebagai persiapan
pertanggungjawaban kontraktor jika dipanggil oleh pemberi tugas.
 Mengajukan rencana contract change order berkaitan dengan perubahan jenis
dan volume pekerjaan.
 Melaporkan jenis dan material on site sebagai bahan masukan untuk penyiapan
Monthly certificate.
 Melakukan pengujian laboratorium untuk bahan olah dan bahan jadi.
 Menyiapkan Monthly Certificate.
 Melaksanakan pekerjaan tanah (galian, timbunan, dan pembuatan badan
jalan).

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
 Melaksanakan pekerjaan pondasi bawah dan pondasi atas dari perkerasan jalan
sesuai dengan persyaratan teknis yang diatur di dalam spesifikasi.
 Melaksanakan pekerjaan lapis permukaan jalan sesuai dengan persyaratan teknis
yang diatur di dalam spesifikasi.
 Melaksanakan pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur
komposit.
 Melaksanakan pekerjaan pilar dan abutment.
 Melaksanakan pekerjaan pemasangan balok girder, misalnya untuk jembatan
diatas tumpuan konstruksi landasan antara abutment dan pilar, pilar dan pilar,
atau abutment dan abutment.
 Menyiapkan As Built Drawing atau Gambar Pelaksanaan yang terjadi
dilapangan.
 Menghitung Eskalasi sesuai dengan fluktuasi harga untuk pay-item / komponen
pekerjaan mayor.
 Mengajukan usulan PHO (provisional Hand Over).

1.3 Warranty Period :

 Memelihara seluruh pekerjaan konstruksi yang telah di-PHO-kan.


 Merawat hasil pekerjaan yang telah di-PHO-kan.
 Menyiapkan berkas pengajuan FHO kepada pemberi pekerjaan.
 Menyelesaikan tagihan terakhir pembayaran pekerjaan dan penyelesaian
administrasi untuk pengakhiran kontrak.

 Kewajiban Konsultan

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
1. Construction Period, Membantu Pengguna Jasa dengan dan melakukan pengendalian atas
pelaksanaan civil works yang dilakukan oleh kontraktor, agar tepat mutu, tepat biaya, dan
tepat waktu. Rujukan : dokumen kontrak§ mendorong kontraktor untuk memenuhi
kewajibannya dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum yang
tercantum di dalam dokumen kontrak.
1.1. Persiapan Pengawasan Konstruksi

 Mengirimkan data-data personil yang diperlukan kepada Pemberi Tugas untuk


keperluan pengujian personel konsultan.
 Melakukan Mobilisasi Awal (mobilisasi personil inti) untuk mempersiapkan,
Melakukan analisis terhadap hasil pengumpulan data lapangan oleh
kontraktor, Review Design, Melakukan evaluasi atas persiapan program detail
yang dibuat oleh kontraktor.
 Mengawasi penyiapan peralatan yang dilakukan oleh kontraktor.
 Membantu engineer menyiapkan bahan-bahan untuk keperluan Pre Construction
Meeting (prosedur dan mekanisme pengawasan pekerjaan konstruksi)
 Mempelajari system perhitungan volume pekerjaan
 Melakukan pembahasan dengan para penanggung jawab manajemen konstruksi
(unsur kontraktor dan konsultan) tentang jenis dan system dokumentasi untuk
memudahkan pengambilan dan penggunaan data-data administrasi maupun teknis
pekerjaan konstruksi jika setiap saat diperlukan.
 Melakukan review design
 Mempelajari program dan jadwal kerja yang dibuat oleh kontraktor.
 Mempelajari dan mengoreksi format request yang dibuat oleh kontraktor.
 Mempelajari dan memberikan tanggapan atas laporan tentang quarry yang dibuat
oleh kontraktor.
 Mengawasi penyiapan base camp dan fasilitas base camp yang dibuat oleh
kontraktor.
 Memeriksa polis-polis asuransi dan jaminan-jaminan Bank untuk uang muka,
pelaksanaan dan pemeliharan yang disiapkan oleh kontraktor.
 Mengawasi mobilisasi final personel/alat/material yang dilakukan oleh kontraktor.

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
 Memeriksa format untuk keperluan verifikasi (penutup request) yang dibuat oleh
kontraktor.

1.2. Pengawasan Konstruksi

 Memeriksa Shop Drawing (gambar kerja) yang dibuat oleh kontraktor.


 Menyiapkan format dan jadwal pelaporan kegiatan konstruksi untuk digunakan
oleh kontraktor.
 Menyiapkan laporan ketidaksesuaian hasil pekerjaan lapangan yang dilakukan
oleh kontraktor (mutu, volume, performance) untuk disampaikan kepada pemberi
tugas sebagai bahan masukan.
 Memeriksa rencana contract change order yang diajukan oleh kontraktor.
 Memeriksa jenis dan material on site yang diajukan oleh kontraktor sebagai bahan
masukan untuk verifikasi Monthly Certificate.
 Melakukan evaluasi atas hasil pengujian laboratorium bahan olah dan bahan jadi.
 Memeriksa Monthly Certificate yang diajukan oleh kontraktor untuk kemudian
dapat menyetujui atau menolak pengajuan Monthly Certificate dimaksud.
 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan tanah (galian, timbunan, dan pembuatan badan
jalan) yang dilakukan oleh kontraktor dan mengecek volume pekerjaan tanah
sebagai bahan masukan untuk perhitungan volume pekerjaan tanah yang harus
dibayar.
 Memeriksa pelaksanaan pekerjaan pondasi bawah dan pondasi atas dari
perkerasan jalan yang dilakukan oleh kontraktor dengan merujuk pada spesifikasi
teknis yang digunakan.
 Memeriksa pelaksanaan pekerjaan lapis permukaan jalan yang dilakukan oleh
kontraktor dengan merujuk pada spesifikasi teknis yang digunakan.
 Memeriksa pelaksanaan pembuatan struktur beton termasuk tulangan dan struktur
komposit yang dilakukan oleh kontraktor.
 Memeriksa pelaksanaan pekerjaan pilar dan abutment yang dilakukan oleh
kontraktor.

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
 Memeriksa pelaksanaan pekerjaan pemasangan balok girder yang dilakukan oleh
kontraktor, misalnya untuk jembatan diatas tumpuan konstruksi landasan antara
abutment dan pilar, antara pilar dan pilar, atau antara abutment dan abutment.
 Memeriksa pembuatan As Built yang dilakukan oleh kontraktor.
 Memeriksa perhitungan Eskalasi yang diajukan oleh kontraktor
 Memeriksa usulan PHO (Provisional Hand Over) yang diajukan oleh kontraktor.

1.3. Warranty Period :

 Mengawasi seluruh pekerjaan konstruksi yang telah di-PHO-kan


 Memeriksa sewaktu-waktu perawatan oleh kontraktor atas hasil pekerjaan yang
telah di-PHO-kan.
 Memeriksa berkas pengajuan FHO yang diajukan oleh kontraktor kepada pemberi
tugas.
 Memeriksa berkas tagihan terakhir pembayaran pekerjaan dan penyelesaian
administrasi untuk pengakhiran kontrak yang diajukan oleh kontraktor.

Audit secara umum merupakan suatu proses yang sistematis untuk mendapatkan dan
mengkaji secara objektif bahan bukti (evidence) perihal pernyataan ekonomi dan kegiatan
lain. Hal ini bertujuan mencocokan atau membandingkan dengan kriteria yang telah
ditentukan. Dari hasil langkah itu, disimpulkan suatu pendapat atau opini dan
mengkomunikasikannya kepada pihak yang berkepentingan (D.R. Carmichael dan J.J.
Wilingham, 1987). Sedangkan audit proyek didefinisikan oleh Leo Herbert (1979) sebagai

1. Merencanakan, mengumpulkan dan mengevaluasi bahan bukti yang cukup


jumlahnya, relevan, dan kompeten
2. Dilakukan oleh auditor yang bebas (independent)
3. Dengan tujuan audit yaitu untuk menjawab beberapa pertanyaan :

 Apakah manajemen atau personil suatu perusahaan atau agen yang ditunjuk telah
melaksanakan kegiatan atau tidak?

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
 Apakah kegiatan yang dilakukan memakai norma yang sesuai untuk mencapai hasil
yang telah ditetapkan oleh yang berwenang?
 Apakah kegiatan telah dilakukan dengan cara yang efektif?
2. PENYEDIA JASA KONSTRUKSI
Pelaksana dan pengawas konstruksi yang semuanya disebut "PENYEDIA JASA" yang
dulu lebih dikenal dengan bowher atau owner".Tanggung jawab dalam pelaksanaan jasa
kontruksi dalam hal ini berkaitan dengan kegagalan bangunan, Menurut Pasal 1 angka (10)
UU No.2/2017 bahwa Kegagalan Bangunan adalah suatu keadaan keruntuhan bangunan
dan/atau tidak berfungsinya bangunan setelah penyerahan akhir hasil Jasa Konstruksi.
Kewajiban dalam setiap penyelenggaraan Jasa Konstruksi, Pengguna Jasa dan Penyedia
Jasa harus memenuhi Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Keberlanjutan
(SK4)). Hal ini diatur dalam Pasal 59 UU No.2/2017. Berkaitan hal ini maka ada kewajiban
baik kepada pengguna jasa maupun penyedia jasa konstruksi agar memberikan pengesahan
atau persetujuan terhadap beberapa hal, antara lain:
 Hasil layanan Jasa Konstruksi
 Sebab, apabila terjadi kegagalan Hasil pengkajian, perencanaan, dan/atau perancangan;
 Rencana teknis proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
 Pelaksanaan suatu proses pembangunan, pemeliharaan, pembongkaran, dan/atau
pembangunan kembali;
 Penggunaan material, peralatan dan/atau teknologi; dan/atau
bangunan, maka akan dilihat waktu kegagalan tersebut terjadi, untuk menentukan siapa
yang dapat dimintai pertanggung jawaban. Pengaturannya sebagaimana dalam Pasal 65
UU No. 2/2017, yang menyatakan:
 Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan dalam jangka waktu
yang ditentukan sesuai dengan rencana umur konstruksi.
 Dalam hal rencana umur konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) lebih dari 10
(sepuluh) tahun, Penyedia Jasa wajib bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan
dalam jangka waktu paling lama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak tanggal penyerahan
akhir layanan Jasa Konstruksi.

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
 Pengguna Jasa bertanggung jawab atas Kegagalan Bangunan yang terjadi setelah jangka
waktu yang telah ditentukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).
 Ketentuan jangka waktu pertanggungjawaban atas Kegagalan Bangunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) harus dinyatakan dalam Kontrak Kerja Konstruksi.

3. PENJELASAN TENTANG AUDITOR DALAM DUNIA SIPIL
Auditor mengambil keputusan atau pendapat dari bahan pembuktian, dan melaporkannya
kepada pihak ketiga serta melengkapi bahan bukti untuk meyakinkan kebenaran isi laporan, dan
usulan perbaikan untuk meningkatkan efektifitas proyek. Arti dan proses audit secara umum
mencakup
 Kegiatan audit terdiri dari langkah-langkah sistematis mengikuti urutan yang logis
 Pengkajian secara objektif; dilakukan oleh orang bebas, dalam arti tidak berperan dalam
objek yang akan diaudit.
 Diperlukan bahan bukti (evidence) yaitu fakta atau data dan informasi yang mendukung
yang harus dikumpulkan oleh auditor
 Ada kriteria sebagai patokan pertimbangan atau perbandingan. Kriteria merupakan
standar yang telah ditentukan dimana organisasi, manajemen, atau pelaksana harus
mengikutinya dalam usaha mencapai tujuan sesuai dengan tanggung jawab masing-
masing. Kriteria digunakan auditor untuk menilai apakah suatu kegiatan telah dilakukan
dengan benar atau menyimpang
 Ada kesimpulan berupa pendapat atau opini auditor
Tahap audit proyek adalah
1. Survey pendahuluan
2. Mengkaji dan menguji sistem pengendalian manajemen
3. Pemeriksaan terinci
4. Penyusunan laporan

Beberapa aspek yang perlu diperhatikan diluar aspek utama :


1. Organisasi, otorisasi, dll
2. Perencanaan dan jadwal
3. Kemajuan pelaksanaan pekerjaan

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
4. Mutu barang dan pekerjaan
5. Administrasi, pembelian dan jasa
6. Engineering
7. Konstruksi
8. Anggaran, pendanaan, akuntansi, dll
9. Perundang-undangan dan peraturan pemerintah

Faktor keberhasilan proyek


1. Misi proyek harus memiliki definisi awal tentang tujuan yang jelas mengenai
diadakannya proyek, serta garis besar petunjuk cara atau strategi mencapainya
2. Dukungan dari pimpinan teras
3. Perencanaan dan jadwal
4. Konsultasi dengan pemilik proyek
5. Personil
6. Kemampuan teknis
7. Acceptance dari pihak pemilik dalam hal ini pemilik ikut melakukan inspeksi, uji coba
dan sertifikasi pada tahap implementasi dan terminasi
8. Pemantauan, pengendalian, dan umpan balik
9. Komunikasi untuk mencegah duplikasi kegiatan, salah paham atau salah pengertian
diantara para peserta proyek

DALAM PELAKSANAAN PENJADWALKAN SUATU PEKERJAAN/ PROYEK,


BUATLAH KURVA “S” PENJADWALAN SUATU CONTOH PEKERJAAN
PONDASI DAN TANAH DASAR DALAM PEKERJAAN BANGUNAN GEDUNG

INTAN NOVIANTI
2020D1B071
NAMA : INTAN NOVIANTI (2020D1B071)
TIME SCHEJULE PEKERJAAN
PROGRAM : PEMBANGUNAN RUMAH TIPE 80 DESA SUMBERSARI KEC. LUNYUK KAB. SUMBAWA
PEKERJAAN : PEKERJAAN PONDASI DAN TANAH DASAR
LOKASI : SUMBERSARI, KEC.LUNYUK
TAHUN ANGGARAN : 2021

MINGGU KE 1 MINGGU KE 2
JUMLAH HARGA BOBOT
NO. URAIAN PEKERJAAN HARI HARI (%)
(Rp) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

100%
I. PEK. PENDAHULUAN (PRA KONSTUKSI)

Pengurukan dan Pemasangan Bowplank Rp. 8,670,739 10.65 3.55 3.55 3.55

II. PEKERJAAN TANAH


Galian Tanah Pondasi Rp. 4,037,880 4.96 2.48 2.48

Urugan Kembali Pondasi Rp. 1,522,858 1.87 1.87


50%
Urugan Pasir Dibawah Pondasi Rp. 1,542,288 1.89 1.89

III. PEKERJAAN PASANGAN


Pasangan Batu Kosong (Astamping) Rp. 8,036,171 9.87 3.29 3.29 3.29

Pasangan Batu Belah 1 SP: 6 PP Rp. 57,634,665 70.77 10.11 10.11 10.11 10.11 10.11 10.11 10.11

0%
TOTAL Rp. 81,444,600 100.00 3.55 3.55 3.55 2.48 2.48 5.18 13.40 13.40 10.11 10.11 10.11 10.11 10.11 1.87

BOBOT RENCANA KOMULATIF (%) 3.55 7.10 10.65 13.13 15.60 20.79 34.19 47.58 57.69 67.80 77.91 88.02 98.13 100.00

BOBOT REALISASI KOMULATIF (%)


SELISIH (%)

Anda mungkin juga menyukai