Pancasila Sekar
Pancasila Sekar
Pancasila Sekar
PANCASILA
Dosen Pengampuh :
Oleh :
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Hakikat dan Pentingnya Pendidikan Pancasila” ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Pancasila semester satu
pada program studi Manajemen. Saya berharap makalah ini dapat memberikan informasi
mengenai pentingnya pendidikan Pancasila
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini tidak
sepenuhnya sempurna baik pada penulisan maupun materi. Tapi penyusun berharap tugas
ini dapat berguna bagi para pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan.
Penyusun
2
PEMBAHASAN
3
c. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
Kepribadian artinya gambaran tentang sikap dan perilaku atau amal perbuatan manusia,
yang khas yang membrdakan dengan bangsa-bangsa lain. Ciri khas kepribadian bangsa
Indonesia tercermin dalam sila-sila pancasila, yaitu bahwa bangsa Indonesia bangsa yang:
1. Berketuhanan yang maha esa.
2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Berjiwa kesatuan dan persatuan bangsa.
4. Berjiwa musyawarah mufakat untuk mencapai hikmah kebijaksanaan.
5. Bercita-cita mewujutkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.
4
Indonesia merdeka. Pendapat tersebut disampaikan oleh Mr. Mohammad Yamin, Mr.
Soepomo, dan Ir. Sukarno.
1. Mr. Mohammad Yamin
Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya tentang dasar Negara Indnesia
merdeka dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1945. Pemikirannya diberi judul
“Asas dan Dasar Negara Kebangsaan Republik Indonesia”. Mr. Mohammad Yamin
mengusulakan dasar Negara Indonesia merdeka yang intinya sebagai berikut:
a. Peri kebangsaan;
b. Peri kemanusiaan;
c. Peri ketuhanan;
d. Peri kerakyatan;
e. Kesejahteraan rakyat.
6
berbagai tantangan dan pengaruh baik yang datang dari luar maupun yang muncul dari dalam,
lebih-lebih di era globalisasi dewasa ini.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia adalah jati diri dan kepribadian bangsa
yang merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalam budaya
masyarakat Indonesia sendiri dengan memiliki sifat keterbukaan sehingga dapat
mengadaptasikan dirinya dengan dan terhadap perkembangan zaman di samping memiliki
dinamika internal secara selektif dalam proses adaptasi yang dilakukannya. Dengan demikian
generasi penerus bangsa dapat memperkaya nilai-nilai Pancasila sesuai dengan tingkat
perkembangan dan tantangan zaman yang dihadapinya terutama dalam meraih keunggulan
IPTEK tanpa kehilangan jati dirinya.
3. Landasan Yuridis
Alinea IV Pembukaan UUD 1945 merupakan landasan yuridis konstitusional antara lain di
dalamnya terdapat rumusan dan susunan sila-sila Pancasila sebagai dasar negara yang sah,
benar dan otentik sebagai berikut :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin olrh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Batang tubuh UUD 1945 pun merupakan landasan yuridis konstitusional karena dasar negara
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 dijabarkan lebih lanjut dan rinci dalam pasal-
pasal dan ayat-ayat yang terdapat di dalam Batang Tubuh UUD 1945 tersebut.
9
C. Sila Persatuan Indonesia
1) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta tanah air dan bangsa.
4) Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal
Ika.
Pendidikan Pancasila tidak hanya merupakan sebuah teori yang dipelajari dari
tingkat Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi saja, melainkan diperlukan
pengamalannya pada kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat dan berbangsa. Banyaknya
masalah yang terjadi di Indonesia sedikit banyak berpengaruh terhadap pemahaman
seseorang pada Pendidikan Pancasila yang telah dipelajari. Berikut beberapa masalah yang
seringkali terjadi di Indonesia :
1. Kasus Sara yang Merajalela
Indonesia adalah negara dengan suku bangsa, agama, dan budaya yang beragam.
Dilingkungan tempat tinggal kita, mungkit telah memiliki rasa toleransi yang tinggi terhadap
perbedaan-perbadaan tersebut. Tapi, dibeberapa tempat masih banyak yang tidak dapat
menerima adanya perbedaan dan melakukan diskriminasi terhadap kaum minoritas. Sebut
saja beberapa masalah yang terjadi belakangan ini terkait sara seperti, penolakan pemimpin
yang memiliki agama yang berbeda dengan mayoritas penduduknya, pembakaran tempat
ibadah, terorisme, pertikaian antar suku, saling ejek agama dimedia sosial, dan masih
banyak lagi. Kita sebagai bangsa Indonesia harusnya dpat menyadari persamaan latar
belakang, tujuan, dan nasib. Sehingga dapat tercipta rasa persatuan yang kuat.
2. Korupsi
Seperti yang sudah kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang
terkenal dimata dunia karena tingginya tingkat korupsi yang terjadi. Korupsi tidak hanya
dilakukan oleh pejabat kelas atas didaerah pusat saja, tapi juga oleh pejabat didaerah kecil.
Hal ini menyebabkan kerugian negara yang amat besar yang menyengsarakan rakyat dan
menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan, kesenjangan sosial, kualitas
pendidikan yang rendah, tingkat kriminalitas yang tinggi, pengangguran, dan banyaknya
daerah tertinggal yang tidak mendapat fasilitas yang layak. Sebenarnya, negara kita
memiliki dana yang cukup untuk mensejahterakan rakyatnya, tetapi karena ulah para
koruptor, uang negara menjadi terbuang sia-sia dan menyengsarakan penduduk. Namun,
penanganan terhadap para koruptor di Indonesia kurang tegas. Jika kita melihat tindakan
yang diambil negara Arab Saudi yang memberlakukan potong tangan, ataupun negara
Tiongkok yang menghukum mati para Koruptor di negaranya, di Indonesia tidak dapat
diberlakukan hal yang demikian dikarenakan adanya HAM. Namun, apakah mencuri uang
rakyat bukan merupakan pelanggaran HAM?
11
3. Penegakan Hukum yang Lemah
Indonesia merupakan negara hukum. Namun, seperti kasus yang sudah-sudah,
kebanyakan dari mereka yang dihukum adalah rakyat kecil. Ini dikarenakan hukum di
Indonesia yang tidak adil, yang lancip terhadap rakyat kecil, tumpul kepada masyarakat
kelas atas. Hukum seringkali disalahgunakan oleh para praktisi hukum yang dapat disuap,
sehingga rakyat kecil yang tidak mempunyai uang, tidak dapat berbuat apa-apa, dan pasrah
untuk dihukum bersalah.
4. Pengelolaan Sumber daya yang Buruk
Indonesia dengan segala kekayaan alamnya mulai dari daratan hingga lautan,
merupakan negara yang sangat potensial dan memiliki kekayaan yang tak terhingga. Karena
itulah, banyak dari negara asing yang melirik Indonesia, dan mulai melakukan eksploitasi
terhadap alam Indonesia. Sayangnya, banyak dari kita sebagai masyarakat Indonesia,
terutama generasi muda, yang kurang menyadari bahkan cenderung mengabaikan hal ini.
Tidak hanya sumber daya alamnya saja, dengan banyaknya jumlah penduduk di
Indonesia, seharusnya Indonesia tak perlu lagi memikirkan masalah Sumber daya manusia
lagi untuk mengelola negara. Akan tetapi, sebagian besar perusahaan justru mempekerjakan
tenaga kerja asing, yang menyebabkan tingginya angka pengangguran di Indonesia.
12
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Demikian juga halnya dengan upaya memahami hakikat pancasila dan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Karena pancasila memiliki keluasan arti filosofis, maka dari
pengertian pokok tersebut dapat diberi arti yang bermacam-macam, antara lain sebagai
berikut : Pancasila sebagai Dasar Negara, Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa
Indonesia, sebagai cita-cita Pancasila dan tujuan bangsa Indonesia.
13
DAFTAR PUSTAKA
Makalah:
Windi Septiani, 2016
Hakikat Pndidikan Pancasila, Jawa Timur.
Link Google :
https://kangkunggenjer.blogspot.com/2015/05/makalah-tentang-pentingnya-pendidikan.html
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/20494/mod_resource/content/2/BAB%20I
%20PENGANTAR%20PENDIDIKAN%20PANCASILA.pdf
Buku :
Ristekdikti, 2016
14