Baris Dan Deret Geometri

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Baris dan Deret Geometri

Dalam matematika, pola bilangan adalah susunan dari beberapa bilangan yang membentuk
pola tertentu. Beberapa jenis pola bilangan di antaranya adalah pola bilangan genap, ganjil,
aritmetika, dan geometri. Hari ini, kita akan membahas dua jenis pola bilangan, yaitu baris
geometri dan deret geometri.

Baris geometri adalah barisan bilangan yang tersusun dari suku-suku yang memiliki
perbandingan tetap. Suku pertama barisan geometri dinotasikan dengan a. Rasio atau
perbandingan antara dua suku dinotasikan dengan r.

Baris geometri dapat dirumuskan sebagai berikut.

a, ar, ar2, ar3, …, arn-1

a = suku pertama barisan geometri

r = rasio antara suku-suku

n = urutan suku

Untuk menentukan nilai suku ke-n atau rasio, kita dapat menggunakan rumus berik

Un = suku ke-n

Mari kita kerjakan contoh soal di bawah ini.


Diketahui suatu barisan geometri 3, 9, 27, 81, 243. Berdasarkan hal tersebut, maka tentukan
besar rasio dari barisan geometri tersebut!

Kita mengetahui U1 = 3 dan U2 = 9, sehingga jika dimasukkan ke dalam rumus, kita akan
mendapatkan hasil sebagai berikut.

Jadi, rasio atau pembanding barisan geometri di atas adalah 3.

Sementara itu, deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dalam barisan geometri. Deret
geometri dapat dinotasikan dengan Sn yang berarti jumlah n suku pertama pada barisan
geometri.

Deret geometri dapat dirumuskan sebagai berikut.

a = suku pertama barisan geometri

r = rasio antara suku-suku

n = urutan suku terakhir yang dijumlahkan


Un = suku ke-n

Mari kita kerjakan contoh soal di bawah ini.

Diketahui deret geometri dengan suku pertama adalah 6 dan suku keempat adalah 48, maka
jumlah enam suku pertama adalah…?

Kita mengetahui a = 6 dan U4 = 48. Jika kita masukkan ke dalam rumus, hasil yang didapat
adalah sebagai berikut.

Jadi, jumlah 6 suku pertama dari deret di atas adalah 378.


Pengertian Barisan Geometri
Berdasarkan polanya, barisan bilangan dibagi menjadi dua bagian, yaitu
barisan arimetika (barisan hitung) dan barisan geometri (barisan ukur).
Agar kamu lebih memahaminya, perhatikan uraian berikut ini.

Barisan geometri adalah barisan bilangan yang mempunyai rasio tetap


antara dua suku barisan yang berurutan.

Berbeda dengan barisan aritmetika, selisih antarsuku barisan


disebut rasio (dilambangkan dengan r). Artinya, suku barisan ditentukan
oleh perkalian atau pembagian oleh suatu bilangan tetap dari suku barisan
sebelumnya.

Pelajari uraian berikut.

 Diketahui barisan bilangan sebagai berikut.

Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu 2 atau r = 2.


Berarti, barisan tersebut merupakan barisan geometri.

 Diketahui barisan bilangan sebagai berikut.

Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu Berarti, bilangan
tersebut merupakan barisan geometri.

Uraian tersebut memperjelas bahwa barisan geometri memiliki rasio tetap.

Jika r bernilai lebih besar dari 1, barisan geometri tersebut


merupakan barisan geometri naik. Adapun jika r lebih kecil dari 1, barisan
geometri tersebut merupakan barisan geometri turun.
Contoh Soal Barisan Geometri
Tentukan apakah barisan bilangan geometri berikut merupakan barisan
geometri naik atau turun.

Rumus Barisan Geometri


Sekarang, coba kamu perhatikan barisan bilangan geometri berikut.

 U1, U2, U3, U5, U6, …, Un – 1, Un

Dari barisan tersebut diperoleh

 U1 = a
 U2 = U1 × = a × r = ar
 U3 = U2 × r = (a × r) × r = ar2
 U4 = U3 × r = (a × r2) × r = ar3
 U5 = U4 × r = (a × r3) × r = ar4
 U6 = U5 × r = (a × r4) × r = ar5
 …
 Un =Un–1 ×r = (a × rn-2) × r =arn-1
Jadi, untuk mencari suku ke-n barisan geometri digunakan rumus sebagai
berikut.

Untuk mencari rasio dalam suatu barisan geometri, perhatikan uraian


berikut.

Jadi, rasio pada barisan geometri dapat dinyatakan sebagai berikut.


Contoh Soal Barisan Geometri

================================
Barisan dan deret geometri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Diagram yang menunjukkan jumlah 1 + 1/2 + 1/4 + 1/8 + ... adalah mendekati 2.

Barisan dan deret ukur atau barisan dan deret geometri dalam
bidang matematika adalah jenis barisan dan deret di mana bilangan berikutnya
merupakan perkalian dari bilangan sebelumnya dengan suatu
bilangan rasio tertentu. Barisan geometri dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Contoh Soal

1. Diketahui barisan geometri 5, 15, 45, 105, … Tentukan


suku ke-15 dari barisan geometri tersebut
Jawab
a=5
r = 15/5 = 3
Un = arn-1
U15 = 5 x 3 15-1
U15 = 5 x 3 14
U15 = 5 x 4782969
U15 = 23914845
Jadi suku ke-15 dari barisan tersebut adalah 23914845,
tidak perlu kaget ya memang mengenai barisan geometri
kalian akan menemui angka yang sangat besar atau
sangat kecil

Contoh soal 2
2. Diketahui barisan geometri 6, 12, 24, 48, … Tentukan
suku ke-10 dari barisan geometri tersebut
Jawab
a=6
r = 12/6 = 2
Un = arn-1
U10 = 6 x 2 10-1
U10 = 6 x 2 9
U10 = 6 x 512
U10 = 3072
Jadi suku ke-10 dari barisan geometri tersebut adalah
3072

Contoh soal 3
3. Diketahui barisan geometri 4096, 1024, 256, 64, …
Tentukan suku ke-8 dari barisan geometri tersebut
Jawab
a = 4096
r = 1024/4096 = 1/4
Un = arn-1
U8 = 4096 x (1/4) 8-1
U8 =4096 x (1/4) 7
U8 = 4096 x 0,00006103515625
U15 = 0,25
Jadi suku ke-8 dari barisan geometri tersebut adalah
0,25

Contoh soal 4
4. Suatu barisan geometri diketahui U5 = 162 dan U7=
1458. Tentukan U9 dari barisan tersebut
Jawab

r2 = 9
r =3
Un = arn-1
U5 = a x 35-1
162 = a x 34
162 = a x 81
a = 162/81
a=2
Sehingga
Un = arn-1
U9 = a x 39-1
U9 = 2 x 38
U9 = 2 x 6561
U9 = 13122
Jadi suku ke-9 dari barisan geometri tersebut adalah
13122

Contoh Soal 5
5. Suatu barisan geometri diketahui U3 = 320 dan U6= 40.
Tentukan U8 dari barisan tersebut
Jawab

r3 = 1/8
r = 1/2
Un = arn-1
U3 = a x (1/2)3-1
320 = a x (1/2)2
320 = a x 1/4
a = 320 x 4
a = 1280
Sehingga
Un = arn-1
U8 = a x (1/2)8-1
U8 = 1280 x (1/2)7
U8 = 1280 x 1/128
U8 = 10
Jadi suku ke-8 dari barisan geometri tersebut adalah 10
Secara umum Deret geometri merupakan penjumlahan suku-suku dari suatu
barisan geometri. Penjumlahan dari suku suku petama sampai suku ke-n barisan
geometri.

Deret aritmatika merupakan penjumlahan suku-suku dari suatu barisan


aritmatika. Penjumlahan dari suku-suku petama sampai suku ke-n.

Misalkan selembar kertas berbentuk segiempat dibagi menjadi 2 dan salah satu
bagiannya dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian ini dibagi lagi menjadi 2 dan
begitu seterusnya seperti gambar berikut ini:

Secara teoritis pembagian ini dapat dilakukan berulang kali sampai tak hingga
kali. Pada pembagian pertama diperoleh setengah bagian, yang kedua
seperempat bagian, yang ketiga seperdelapan bagian dan seterusnya sampai tak
hingga kali.

Tampak jelas bahwa jumlah dari seluruh hasil pembagian sampai tak hingga kali
tetap = kertas semula (1 bagian). Hasil ini dapat dituliskan:

Soal Deret Geometri Tak Hingga dan


Jawaban
1. Jumlah bilangan diantara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 tetapi tidak habis
dibagi 4 adalah…

A. 168

B. 567

C. 651

D. 667

E. 735
Jawaban : B

Pembahasan :

2. Jumlah bilangan diantara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 tetapi


tidak habis dibagi 4 adalah :

hasil (1) – hasil (2) = 735 – 168 = 567

Jawabannya adalah B

3.Dari suatu barisan geometri diketahui suku ke 2 adalah 34 dan suku ke 5


adalah 36. Suku ke 6 barisan tersebut adalah….

A. 108

B.120

C.128

D. 240

E. 256
Jawaban : A

Pembahasan :

Jawabannya adalah A

4.Dari suatu deret geometri yang rasionya 2 diketahui jumlah 10 buah suku
pertama sama dengan 3069. Hasil kali suku ke 4 dan ke 6 dari deret tersebut=….

A. 3069

B. 2304

C. 4236

D. 4476

E. 5675

Jawaban : B

Pembahasan :
5.Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.80.000.000,- Setiap tahun nilai jualnya
menjadi ¾ dari harga sebelumnya. Berapa nilai jual setelah 3 tahun . . .

A. Rp. 20.000.000,-

B. Rp. 25.312.000,-

C. Rp. 33.750.000,-

D. Rp. 35.000.000,-

E. Rp. 45.000.000,-

Jawaban : E

Pembahasan :

Diketahui harga awal = a = 80.000.000

r=¾

Nilai jual setelah 3 tahun = suku ke 3 = U3


Jawabannya adalah E

6. Jumlah n suku pertama suatu deret geometri ditentukan oleh rumus


Sn = 2n+2 – 4. Rasio dari deret tersebut adalah…

A. 8

B. 4

C. 2

D. ½

E. ¼

Jawaban : C

Pembahasan :

Jawabannya adalah C

7. Jumlah deret geometri tak hingga dari

A. 48

B. 24

C. 19.2
D. 18

E. 16.9

Jawaban : B

Pembahasan :

Jawabannya adalah B

8. Agar deret bilangan

jumlahnya mempunyai limit, nilai x harus memenuhi…

A. x > 0

B. x < 1

C. 0<x< 1 atau x >1

D. x >2

E. 0<x< 1 atau x >2

Jawaban : D

Pembahasan :
Jawabannya adalah D

9. Sebuah bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian 25m dan memantul kembali
dengan ketinggian 4/5 kali tinggi sebelumnya. Pemantulan ini berlangsung terus
menerus hingga boleh berhenti. Jumlah seluruh lintasan bola adalah..

A. 100m

B. 125m

C. 200m

D. 225m

E. 250m

Jawaban : D
Pembahasan :

Menjawab soal ini dengan membayangkan pergerakan bola pingpong tersebut


yang digambarkan dengan sketsa gambarnya sebagai berikut:

terlihat pada gambar 20m dan 16m dan selanjutnya nya terdiri dari dua kejadian:
pantulan 4/5 dari tinggi sebelumnya naik ke atas dan dengan jarak yang sama
turunnya.

Sehingga terjadi 2 kejadian deret yaitu naik dan turun

a = 20 (bukan 25, deret terjadi awalnya pada 20)

Jawabannya adalah D

10.Jumlah suatu deret geometri tak hingga adalah 30 dengan rasio 2/3. Suku
pertama deret tersebut adalah…

A. 2

B. 4
C. 6

D. 8

E. 10

Jawaban : E

Pembahasan :

11. Jika rasio suatu deret geometri tak hingga adalah 2/3 dan suku pertamanya
adalah 6 maka jumlah deret tersebut adalah…

A. 20

B. 18

C. 16

D. 14

E. 12

Jawaban : B

Pembahasan :
Keindahan Matematika dalam Deret
”Small is beautiful”, demikian salah satu slogan yang dipegang banyak
matematikawan dalam membuktikan teoriteori matematis. Thomas Aquino, pada
abad XIII sudah melihat hubungan antara keindahan dan matematika. Dia
mengatakan, ”Indra itu senang dengan sesuatu yang proporsinya tepat”. Proporsi
yang tepat itu dapat diterjemahkan dalam keserasian, keteraturan, keselarasan,
keseimbangan, dan keutuhan.

Jika kita jeli, alam menyediakan banyak sekali keindahan matematis. Coba kalian
perhatikan, spiral geometris pada cangkang sarang siput (Nautilus), susunan sel
segi enam pada sarang tawon madu, susunan mahkota bunga aster, susunan
mahkota dan biji bunga matahari, dan masih banyak yang lainnya. Susunan-
susunan objek di atas berkaitan barisan atau deret matematis. (Sumber: Happy
with Math, 2007).

Anda mungkin juga menyukai