Baris Dan Deret Geometri
Baris Dan Deret Geometri
Baris Dan Deret Geometri
Dalam matematika, pola bilangan adalah susunan dari beberapa bilangan yang membentuk
pola tertentu. Beberapa jenis pola bilangan di antaranya adalah pola bilangan genap, ganjil,
aritmetika, dan geometri. Hari ini, kita akan membahas dua jenis pola bilangan, yaitu baris
geometri dan deret geometri.
Baris geometri adalah barisan bilangan yang tersusun dari suku-suku yang memiliki
perbandingan tetap. Suku pertama barisan geometri dinotasikan dengan a. Rasio atau
perbandingan antara dua suku dinotasikan dengan r.
n = urutan suku
Untuk menentukan nilai suku ke-n atau rasio, kita dapat menggunakan rumus berik
Un = suku ke-n
Kita mengetahui U1 = 3 dan U2 = 9, sehingga jika dimasukkan ke dalam rumus, kita akan
mendapatkan hasil sebagai berikut.
Sementara itu, deret geometri adalah penjumlahan suku-suku dalam barisan geometri. Deret
geometri dapat dinotasikan dengan Sn yang berarti jumlah n suku pertama pada barisan
geometri.
Diketahui deret geometri dengan suku pertama adalah 6 dan suku keempat adalah 48, maka
jumlah enam suku pertama adalah…?
Kita mengetahui a = 6 dan U4 = 48. Jika kita masukkan ke dalam rumus, hasil yang didapat
adalah sebagai berikut.
Barisan bilangan tersebut memiliki rasio yang tetap, yaitu Berarti, bilangan
tersebut merupakan barisan geometri.
U1 = a
U2 = U1 × = a × r = ar
U3 = U2 × r = (a × r) × r = ar2
U4 = U3 × r = (a × r2) × r = ar3
U5 = U4 × r = (a × r3) × r = ar4
U6 = U5 × r = (a × r4) × r = ar5
…
Un =Un–1 ×r = (a × rn-2) × r =arn-1
Jadi, untuk mencari suku ke-n barisan geometri digunakan rumus sebagai
berikut.
================================
Barisan dan deret geometri
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Diagram yang menunjukkan jumlah 1 + 1/2 + 1/4 + 1/8 + ... adalah mendekati 2.
Barisan dan deret ukur atau barisan dan deret geometri dalam
bidang matematika adalah jenis barisan dan deret di mana bilangan berikutnya
merupakan perkalian dari bilangan sebelumnya dengan suatu
bilangan rasio tertentu. Barisan geometri dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut:
Contoh Soal
Contoh soal 2
2. Diketahui barisan geometri 6, 12, 24, 48, … Tentukan
suku ke-10 dari barisan geometri tersebut
Jawab
a=6
r = 12/6 = 2
Un = arn-1
U10 = 6 x 2 10-1
U10 = 6 x 2 9
U10 = 6 x 512
U10 = 3072
Jadi suku ke-10 dari barisan geometri tersebut adalah
3072
Contoh soal 3
3. Diketahui barisan geometri 4096, 1024, 256, 64, …
Tentukan suku ke-8 dari barisan geometri tersebut
Jawab
a = 4096
r = 1024/4096 = 1/4
Un = arn-1
U8 = 4096 x (1/4) 8-1
U8 =4096 x (1/4) 7
U8 = 4096 x 0,00006103515625
U15 = 0,25
Jadi suku ke-8 dari barisan geometri tersebut adalah
0,25
Contoh soal 4
4. Suatu barisan geometri diketahui U5 = 162 dan U7=
1458. Tentukan U9 dari barisan tersebut
Jawab
r2 = 9
r =3
Un = arn-1
U5 = a x 35-1
162 = a x 34
162 = a x 81
a = 162/81
a=2
Sehingga
Un = arn-1
U9 = a x 39-1
U9 = 2 x 38
U9 = 2 x 6561
U9 = 13122
Jadi suku ke-9 dari barisan geometri tersebut adalah
13122
Contoh Soal 5
5. Suatu barisan geometri diketahui U3 = 320 dan U6= 40.
Tentukan U8 dari barisan tersebut
Jawab
r3 = 1/8
r = 1/2
Un = arn-1
U3 = a x (1/2)3-1
320 = a x (1/2)2
320 = a x 1/4
a = 320 x 4
a = 1280
Sehingga
Un = arn-1
U8 = a x (1/2)8-1
U8 = 1280 x (1/2)7
U8 = 1280 x 1/128
U8 = 10
Jadi suku ke-8 dari barisan geometri tersebut adalah 10
Secara umum Deret geometri merupakan penjumlahan suku-suku dari suatu
barisan geometri. Penjumlahan dari suku suku petama sampai suku ke-n barisan
geometri.
Misalkan selembar kertas berbentuk segiempat dibagi menjadi 2 dan salah satu
bagiannya dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian ini dibagi lagi menjadi 2 dan
begitu seterusnya seperti gambar berikut ini:
Secara teoritis pembagian ini dapat dilakukan berulang kali sampai tak hingga
kali. Pada pembagian pertama diperoleh setengah bagian, yang kedua
seperempat bagian, yang ketiga seperdelapan bagian dan seterusnya sampai tak
hingga kali.
Tampak jelas bahwa jumlah dari seluruh hasil pembagian sampai tak hingga kali
tetap = kertas semula (1 bagian). Hasil ini dapat dituliskan:
A. 168
B. 567
C. 651
D. 667
E. 735
Jawaban : B
Pembahasan :
Jawabannya adalah B
A. 108
B.120
C.128
D. 240
E. 256
Jawaban : A
Pembahasan :
Jawabannya adalah A
4.Dari suatu deret geometri yang rasionya 2 diketahui jumlah 10 buah suku
pertama sama dengan 3069. Hasil kali suku ke 4 dan ke 6 dari deret tersebut=….
A. 3069
B. 2304
C. 4236
D. 4476
E. 5675
Jawaban : B
Pembahasan :
5.Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp.80.000.000,- Setiap tahun nilai jualnya
menjadi ¾ dari harga sebelumnya. Berapa nilai jual setelah 3 tahun . . .
A. Rp. 20.000.000,-
B. Rp. 25.312.000,-
C. Rp. 33.750.000,-
D. Rp. 35.000.000,-
E. Rp. 45.000.000,-
Jawaban : E
Pembahasan :
r=¾
A. 8
B. 4
C. 2
D. ½
E. ¼
Jawaban : C
Pembahasan :
Jawabannya adalah C
A. 48
B. 24
C. 19.2
D. 18
E. 16.9
Jawaban : B
Pembahasan :
Jawabannya adalah B
A. x > 0
B. x < 1
D. x >2
Jawaban : D
Pembahasan :
Jawabannya adalah D
9. Sebuah bola pingpong dijatuhkan dari ketinggian 25m dan memantul kembali
dengan ketinggian 4/5 kali tinggi sebelumnya. Pemantulan ini berlangsung terus
menerus hingga boleh berhenti. Jumlah seluruh lintasan bola adalah..
A. 100m
B. 125m
C. 200m
D. 225m
E. 250m
Jawaban : D
Pembahasan :
terlihat pada gambar 20m dan 16m dan selanjutnya nya terdiri dari dua kejadian:
pantulan 4/5 dari tinggi sebelumnya naik ke atas dan dengan jarak yang sama
turunnya.
Jawabannya adalah D
10.Jumlah suatu deret geometri tak hingga adalah 30 dengan rasio 2/3. Suku
pertama deret tersebut adalah…
A. 2
B. 4
C. 6
D. 8
E. 10
Jawaban : E
Pembahasan :
11. Jika rasio suatu deret geometri tak hingga adalah 2/3 dan suku pertamanya
adalah 6 maka jumlah deret tersebut adalah…
A. 20
B. 18
C. 16
D. 14
E. 12
Jawaban : B
Pembahasan :
Keindahan Matematika dalam Deret
”Small is beautiful”, demikian salah satu slogan yang dipegang banyak
matematikawan dalam membuktikan teoriteori matematis. Thomas Aquino, pada
abad XIII sudah melihat hubungan antara keindahan dan matematika. Dia
mengatakan, ”Indra itu senang dengan sesuatu yang proporsinya tepat”. Proporsi
yang tepat itu dapat diterjemahkan dalam keserasian, keteraturan, keselarasan,
keseimbangan, dan keutuhan.
Jika kita jeli, alam menyediakan banyak sekali keindahan matematis. Coba kalian
perhatikan, spiral geometris pada cangkang sarang siput (Nautilus), susunan sel
segi enam pada sarang tawon madu, susunan mahkota bunga aster, susunan
mahkota dan biji bunga matahari, dan masih banyak yang lainnya. Susunan-
susunan objek di atas berkaitan barisan atau deret matematis. (Sumber: Happy
with Math, 2007).