Sap HT Klinik Fa Mitra

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

HIPERTENSI
DI KLINIK FA MITRA PUCUK

Pembimbing Akademik :
Isni Lailatul Maghfiroh S.Kep., Ns.,M.Kep
Pembimbing Klinik :
Astajib S.Kep., Ns

Disusun Oleh :
Kelompok 18
1. Anis Sa’adah Al Mardliyah (2002031881)
2. Sintya Indriyani (2002031888)
3. Lisa Ulfajri (2002031935)
4. Javed Alfitari S (2002031876)
5. Tri Ratna Ningtiyas (2002031954)
6. Ayu Faridhotul C (2002031898)
7. Tanzella Oktavia P (2002031963)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
HIPERTENSI
DI KLINIK FA MITRA PUCUK

Hari : Minggu
Tanggal : 11 April 2021

Lamongan, 11 April 2021

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik,

Isni Lailatul Maghfiroh S.Kep., Ns., M.Kep Astajib, S. Kep., Ns

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala,
pencegahan, diet hipertensi dan
komplikasi dari hipertensi
Sasaran : Masyarakat Prolanis
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Minggu, 11 April 2021
Tempat : Klinik FA MITRA Pucuk

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah tidak asing lagi di
masyarakat, oleh karena itu pengetahuan mengenai penyakit hipertensi dan
perawatannya di rumah merupakan informasi yang sudah selayaknya
diketahui oleh masyarakat. Insiden hipertensi tinggi dan terus meningkat di
masyarakat, selain itu komplikasi akibat penyakit hipertensi dapat berakibat
fatal bagi penderita jika tidak mendapatkan pengobatan dan perawatan yang
adekuat.
Masyarakat pada umumnya masih banyak yang belum mengerti
tentang masalah hipertensi. Mereka belum mengerti gejala, penyebab, dan
cara pengobatannya. Akibatnya, mereka sering menganggap sepele gejala –
gejala seseorang yang terkena hipertensi. Sehingga bisa menyebabkan hal
yang fatal bahkan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu perlu adanya
penyuluhan tentang hipertensi kepada masyarakat. Dengan tujuan untuk
mengurangi resiko kematian seseorang akibat hipertensi. Dan lebih
memahami atau menambah pengetahuan masyarakat tantang pengertian,
gejala, penyebab, dan cara pengobatan penyakit hipertensi.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan
masyarakat dapat mengerti tentang penyakit hipertensi, penyebab, tanda
dan gejala, pencegahan, penanganan serta komplikasinya.
b. Tujuan Khusus
a) Menjelaskan pengertian hipertensi
b) Menjelaskan penyebab hipertensi
c) Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d) Menjelaskan pencegahan hipertensi
e) Menjelaskan diet hipertensi
f) Menjelaskan komplikasi dari hipertensi
g) Menjelaskan pengobatan tradisional pada hipertensi
c. Metode
a) Ceramah
b) Diskusi dan tanya jawab

C. Sasaran
Masyarakat Prolanis di Klinik FA MITRA Pucuk

D. Strategi Pelaksanaan
Tempat : Klinik FA MITRA Pucuk
Waktu : 06.30 - selesai
Tanggal : 11 April 2021

E. Pengorganisasian
Penyaji : Javed Alfintari S
Moderator : Anis Sa’adah Al Mardliyah
Notulen + Observer : Tri Ratna Ningtiyas + Sintya Indriyani
Fasilitator :
1. Ayu Faridhotul C
2. Lisa Ulfajri
3. Tanzella Oktavia P
F. Uraian Tugas
1. Moderator
Uraian Tugas
a. Membuka dan menutup acara
b. Memperkenalkan tim
c. Menjelaskan kontrak waktu dan mekanisme acara
d. Memberikan umpan balik atau feed back
e. Memfasilitasi diskusi
f. Membuat kesimpulan
2. Penyaji
Uraian Tugas
a. Menggali kemampuan dan pengalaman peserta mengenai topic yang
dibicarakan
b. Menyampaikan materi
c. Evaluasi terhadap cara penyampaian (bahasa penyampaian dan
kecepatan penyampaian)
3. Notulen + Observer
Uraian Tugas
a. Menulis pertanyaan dan jawaban
b. Mengobservasi jalannya penyuluhan
c. Mengevaluasi jalannya penyuluhan
4. Fasilitator
UraianTugas
a. Memperhatikan kehadiran anggota
b. Memotivasi anggota
c. Mempertahankan dan meningkatkan motivasi anggota
d. Menjawab pertanyaan dari peserta

G. Media
Leaflet

H. Rencana Kegiatan
No Waktu Kegiatan
Penanggung
Pembicara Peserta
Jawab
1. 2 menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab Moderator
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyampaikan b. Mendengarkan
tentang tujuan pokok dan menyimak
materi c. Bertanya
d. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
tujuan jika ada
yang kurang
jelas
d. Mendengarkan
dan menyimak
2. 10 1. Penyampaian Materi a. Menyimak dan Penyaji
menit a. Menjelaskan mendengarkan
pengertian
hipertensi
b. Menjelaskan
penyebab
hipertensi
c. Menjelaskan tanda
dan gejala
hipertensi
d. Menjelaskan
pencegahan
hipertensi
e. Menjelaskan diet
hipertensi
f. Menjelaskan
komplikasi dari
hipertensi
g. Menjelaskan
pengobatan
tradisional pada
hipertensi
3. 5 menit 1. Evaluasi a. bertanya Moderator
a. Memberi b. menjawab
kesempatan peserta c. memperhatikan
untuk bertanya
b. Menanyakan
kembali/ review
kepada peserta
tentang materi
penyuluhan yang
telah disampaikan
c. Menyimpulkan isi
penyuluhan
4. 5 menit 2. Penutup a. Mendengarkan Moderator
a. Mengucapkan b. Menjawab salam
terimakasih atas
peran peserta
b. Menutup kegiatan
penyuluhan dan
mengucapkan
salam

I. DENAH LOKASI

Keterangan Gambar :
: Audience

: Moderator

: Penyuluh

: Fasilitator

: Observer

J. Evaluasi
1. Struktural
a. Pengorganisasian dilakukan 3 menit sebelum dimulai
b. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dari rumah ke rumah
2. Proses
a. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan, serta
peserta yang terlibat aktif dalam penyuluhan 50 % dari yang hadir
c. Jika ada peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan
selesai harus ijin pada fasilitator
3. Hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
a. Menjelaskan pengertian hipertensi
b. Menjelaskan penyebab hipertensi
c. Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi
d. Menjelaskan pencegahan hipertensi
e. Menjelaskan diet hipertensi
f. Menjelaskan komplikasi dari hipertensi
g. Menjelaskan pengobatan tradisional pada hipertensi

LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal adalah
140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan
hipertensi. Jadi hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah
yang lebih dari 140/90 mmHg.

2. Penyebab Hipertensi
1) Asupan garam yang tinggi.
2) Strees psikologis.
3) Faktor genetik atau keturunan ( genetik ).
4) Kurang olahraga.
5) Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolestrol tinggi.
6) Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alkohol.
7) Peningkatan usia.
8) Kegemukan.

3. Klasifikasi Hipertensi
Berikut adalah klasifikasi tingkatan dalam hipertensi :
1) Normal
Tekanan darah kurang atau sama dengan 120/80 mmHg. Terkadang
sedikit lebih tinggi. Dianggap normal jika tidak ada faktor risiko penyakit
kardiovaskular dan atau tanda-tanda awal yang menunjukkan penyakit
kardiovaskular.
2) Tingkat 1 atau Prahipertensi
Tekanan darah di atas 120/80 mmHg sampai 139/89 mmHg. Dianggap
prahipertensi jika ditambah dengan tanda-tanda adanya gangguan pada
jantung dan arteri kecil. Pada kondisi ini, terdapat beberapa faktor risiko
penyakit kardiovaskular dan sudah muncul tanda-tanda awal pada
penyakit, tetapi belum terjadi kerusakan organ.

3) Tingkat 2 atau Hipertensi Tahap 1


Tekanan darah sudah mencapai 140/90 mmHG atau lebih. Bahkan,
tekanan darah dapat lebih tinggi lagi jika ditambah dengan adanya
tekanan secara psikologis maupun fisiologis. Ada kemungkinan muncul
tanda-tanda kerusakan pada organ.
4) Tingkat 3 atau Hipertensi tahap 2
Merupakan tahap paling tinggi klasifikasi hipertensi. Tekanan darah
sudah lebih dari 140/90 mmHG, bisa mencapai lebih dari 160/100
mmHG. Pada tahap ini kerusakan organ tubuh sudah tampak, dan
kemungkinan sudah terjadi penyakit kardiovaskular yang  dapat
memperburuk kondisi tubuh.

4. Tanda dan Gejala hipertensi


a) Kepala pusing.
b) Gemetar.
c) Sering marah-marah.
d) Jantung berdebar-debar.
e) Tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
f) Keringat berlebihan.
g) Gangguan penglihatan.
h) Rasa berat ditekuk.
i) Sukar tidur.

5. Berbagai Faktor Risiko Hipertensi


Jika Anda memiliki ukuran tekanan darah 140/90 mmHg, berarti Anda
berada di ambang batas klasifikasi hipertensi. Meski demikian, kondisi
tekanan darah pada tingkat ini,  belum tentu memerlukan perawatan dan
pengobatan khusus. Terutama, jika tubuh sehat dan tidak ada faktor risiko.
Sebaliknya, pada orang yang tekanan darahnya di bawah ini, misalnya
120/75 mmHg tetapi memiliki faktor risiko, mungkin saja memerlukan
perawatan dan pengobatan hipertensi.
Salah satu faktor risiko hipertensi adalah penambahan usia. Pada wanita,
tekanan darah tinggi biasanya terjadi pada usia mulai 65 tahun. Sementara,
pada pria dimulai pada usia 45 tahun.
Beberapa kondisi penyakit kronis juga dianggap sebagai faktor risiko
hipertensi, termasuk diabetes, gangguan tidur dan penyakit ginjal. Bagi Anda
yang memiliki anggota keluarga yang mengalami hipertensi, maka faktor
risiko akan meningkat.
Selain itu, terdapat beberapa faktor risiko lain yang banyak dipengaruhi
oleh gaya hidup, seperti:
a. Stres
Kondisi ini akan membuat Anda tertekan, sehingga tekanan darah juga
meningkat. Pada akhirnya bisa menuju hipertensi.
b. Kekurangan vitamin D
Ginjal memproduksi enzim yang memengaruhi tekanan darah.
Kekurangan vitamin D dapat memengaruhi kerja dari enzim tersebut,
sehingga membuat tekanan darah meningkat.
c. Terlalu banyak konsumsi garam
Sifat garam di dalam tubuh adalah menahan cairan. Jika terlalu
banyak cairan yang tertahan, akan menambah beban kerja jantung dan
pembuluh darah, sehingga akhirnya dapat meningkatkan tekanan
darah.
d. Kekurangan kalium
Kalium bersifat membantu mengurangi garam di dalam tubuh. Ketika
kekurangan kalium, tubuh tidak dapat mengurangi kadar garam.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, terlalu banyak garam
akan membuat tekanan darah semakin meningkat.
e. Kelebihan berat badan
Tubuh memerlukan darah untuk memasok oksigen. Semakin berat
tubuh, semakin banyak pula darah yang dibutuhkan. Karenanya,
semakin banyak darah yang melalui pembuluh darah, semakin tinggi
pula tekanan pada dinding arteri yang berarti tekanan darah
meningkat.
f. Tidak aktif secara fisik
Orang yang rutin melakukan aktivitas fisik seperti olahraga, detak
jantungnya lebih rendah atau lebih tenang daripada yang tidak aktif
secara fisik. Semakin tinggi detak jantung, semakin berat kerja
jantung, dan semakin kuat pula tekanan pada dinding arteri. Faktor-
faktor risiko inilah yang juga berpengaruh pada peningkatan tekanan
darah. Jangan abaikan faktor risiko tersebut, untuk mencegah Anda
mengalami hipertensi. Lakukan pemeriksaan tekanan darah secara
teratur dan konsultasi dengan dokter mengenai hasil serta tindakan
yang diperlukan.

6. Pencegahan Hipertensi
a) Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan
terdekat.
b) Diet hipertensi.
c) Hindari minum minuman keras dan hentikan merokok.
d) Menjaga keseimbangan berat badan.
e) Hindari strees
f) Istirahat yang cukup.
g) Olahraga teratur.
7. Diet Hipertensi
a) Makanan yang dibatasi :
(a) Garam dapur
(b) Makanan yang diawetkan dengan garam seperti ikan asin dan
asinan.
(c) Makanan yang tinggi lemak dan kolesterol.
b) Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi:
(a) Sumber karbohidrat seperti biskuit, singkong, roti, tepung, mie,
nasi.
(b) Sumber protein nabati seperti tahu, tempe dan kacang kacangan.
(c) Sumber vitamin (buah dan sayuran) seperti buah jeruk, pisang,
melon, tomat.
8. Komplikasi Hipertensi
1. Serangan jantung
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pengerasan dan penebalan
arteri dinding pembuluh darah arteri. Ini disebut dengan
aterosklerosis. Aterosklerosis menyebabkan penyumbatan pembuluh
darah, sehingga jantung tidak mendapatkan cukup oksigen. Akibatnya,
Anda bisa terkena serangan jantung. Gejala peringatan serangan
jantung yang paling umum adalah nyeri dada dan sesak napas.
2. Gagal jantung
Saat tekanan darah tinggi, otot jantung memompa darah lebih keras
agar dapat memenuhi kebutuhan darah ke semua bagian tubuh. Hal ini
membuat otot jantung lama-lama menebal sehingga jantung kesulitan
memompa cukup darah. Konsekuensinya, gagal jantung bisa terjadi.
Gejala umum dari gagal jantung adalah sesak napas, kelelahan,
bengkak di pergelangan tangan, kaki, perut, dan pembuluh darah di
leher.
3. Stroke
Stroke bisa terjadi saat aliran darah kaya oksigen ke sebagian area
otak terganggu, misalnya karena ada sumbatan atau ada pembuluh
darah yang pecah. Penyumbatan ini terjadi karena adanya
aterosklerosis dalam pembuluh darah. Pada orang yang punya
hipertensi, stroke mungkin terjadi ketika tekanan darah terlalu tinggi
sehingga pembuluh darah di salah satu area otak pecah. Gejala stroke
meliputi kelumpuhan atau mati rasa pada wajah, tangan, dan kaki,
kesulitan berbicara, dan kesulitan melihat.
4. Aneurisma
Tekanan darah yang sangat tinggi dapat menyebabkan salah satu
bagian pembuluh darah melemah dan menonjol seperti balon,
membentuk aneurisma. Aneurisma biasanya tidak menyebabkan tanda
atau gejala selama bertahun-tahun. Namun, jika aneurisma terus
membesar dan akhirnya pecah, ini bisa mengancam nyawa.

5. Masalah ginjal
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan
pembuluh darah di ginjal menyempit dan melemah. Hal ini kemudian
dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan penyakit ginjal
kronis.
6. Masalah mata
Tak hanya bisa memengaruhi pembuluh darah di ginjal, tekanan darah
tinggi juga bisa memengaruhi pembuluh darah di mata. Pembuluh
darah di mata juga bisa menyempit dan menebal akibat tekanan darah
tinggi. Pembuluh darah kemudian bisa pecah dan mengakibatkan
kerusakan mata, mulai dari penglihatan kabur sampai kebutaan.
7. Kesulitan dalam mengingat dan
focus
Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan
perubahan kognitif. Anda mungkin akan mengalami masalah dalam
berpikir, mengingat, dan belajar. Tanda-tandanya seperti kesulitan
dalam menemukan kata-kata saat berbicara dan kehilangan fokus saat
dalam pembicaraan.

9. Pengobatan Tradisional
a) Dua buah timun dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas, diambil
airnya diminum pagi dan sore
 Ambil buah timun secukupnya
 Siapkan alat yang diperluka, parut, gelas, penyaring
 Kemudian kupas kulit buah timun.
 Cuci buah sampai bersih
 Kemudian parut buah timun, lalu diperas, masukan air perasan ke
dalam gelas.
b) Dua buah belimbing uluh dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas dan
diambil airnya diminum pagi dan sore.
• Ambil buah belimbing uluh secukupnya
• Siapkan alat yang diperluka, parut, gelas, penyaring
• Kemudian cuci buah belimbing wuluh.
• Kemudian parut buah, lalu diperas, masukan air perasan ke dalam
gelas.
c) Sepuluh lembar daun salam direbus dalam 2 gelas air sampai rebusannya
tinggal 1 gelas, diminum pagi dan sore hari
 Siapkan daun salam
 Cuci daun salam hingga bersih
 Siapkan ai rebusan 2 gelas di atas kompor
 Kemudian masukan daun salam kewadah air
 Kemudian rebus sampai air rebusan tinggal 1 gelas
 Kemudian sajikan
d) Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam 2 gelas air sampai airnya
tinggal satu gelas
 Sipkan daun alpukat sepuluh lembar
 Cuci daun alpukat hingga bersih
 Siapkan ai rebusan 2 gelas di atas kompor
 Kemudian masukan daun alpukat kewadah air
 Kemudian rebus sampai air rebusan tinggal 1 gelas
 Kemudian sajikan
e) Satu genggam daun seledri ditumbuk dengan sedikit air diperas lalu
diminum pagi dan sore.
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta :


DIVA Press.

Instalasi gizi perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien


Indonesia. Penuntun Diet, edisi baru, Jakarta, 2004, PT Gramedia
Pustaka Utama.

Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA jilid 1. Jakarta : Mediaction

Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Setyono, Joko. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Salemba Medika.

Suyono, Slamet,dkk. 2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.

Anda mungkin juga menyukai