Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Asam Dan Basa
Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Asam Dan Basa
Kesetimbangan Ion Dalam Larutan Asam Dan Basa
Asam cuka adalah bahan yang bisa ditambahkan pada makanan tertentu untuk
mendapatkan rasa masam, misalnya pada acar mentimun. Mengapa asam cuka tidak
boleh digantikan dengan asam lain misalnya asam klorida (air keras) padahal sama
sama bersifat asam. Iya, masyarakat sudah tahu bahwa air keras sangat berbahaya
karena merusak jaringan kulit. Hal lain yang juga tidak mungkin terjadi yaitu mengisi
akki dengan larutan asam cuka, karena asam cuka merupakan elektrolit dengan
kekuatan daya hantar listrik sangat rendah. Masih ingatkah apa yang menyebabkan
kekuatan daya hantar listrik dari suatu larutan? Kekuatan daya hantar listrik
sebanding dengan jumlah ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan tersebut.
Pokok bahasan ini akan memaparkan air sebagai pelarut murni, pengaruh
penambahan zat asam atau zat basa sehingga membentuk larutan asam atau basa
dengan kekuatan daya hantar listrik tertentu. Kekuatan daya hantar listrik larutan
asam basa untuk selanjutnya diistilahkan dengan kekuatan asam atau basanya.
1. Tetapan Kesetimbangan Air
Air merupakan pelarut universal yang bersifat elektrolit sangat lemah. Sebagian
kecil molekul air terionisasi menjadi ion H+ dan OH- , menurut reaksi:
H2O (l) ⇌ H+ (aq) + OH- (aq)
Dari reaksi tersebut tetapan kesetimbangan air dirumuskan sebagai berikut:
[+][−]
[
+][−]
Karena fraksi molekul air yang terionisasi sangat kecil, konsentrasi air yaitu H2O
hampir-hampir tidak berubah. Dengan demikian :
K [H2O] = Kw = [H+] [OH-]
Kw =[H+] [OH-]
Berdasarkan reaksi ionisasi air, kita tahu bahwa perbandingan ion H+ dan OH-
dalam air murni (larutan netral) : [H+] = [OH-]
Sehingga rumusan Kw dapat ditulis sebagai berikut:
Kw =[H+] [H+]
Kw =[H+]2
Berikut ini merupakan harga tetapan kesetimbangan air pada suhu tertentu:
Tabel 2.1. Tabel nilai Kw pada beberapa suhu tertentu.
Berdasarkan data, air murni pada suhu 25oC mempunyai nilai Kw = 1×10-14
Dari nilai tersebut didapat nilai
1×10-14 =[H+]2
[H+] = √10-14
[H+] = 10-7 M
[OH-] = 10-7 M
2. Pengaruh asam dan basa terhadap sistem kesetimbangan air.
a. Pengaruh asam
Berdasarkan konsep pergeseran kesetimbangan, penambahan ion H+ dari suatu
asam, akan menyebabkan [H+] dalam larutan bertambah, tetapi tidak akan
mengubah Kw atau hasil kali [H+] dan [OH-]. Hal ini menyebabkan
kesetimbangan bergeser ke kiri dan [OH-] mengecil sehingga perbandingan ion
H+ dan OH-dalam larutan asam : [H+] > [OH-]
b. Pengaruh basa
Penambahan ion OH- dari suatu basa, akan menyebabkan [OH-] dalam larutan
bertambah, tetapi tidak akan mengubah Kw atau hasil kali [H+] dan [OH-]. Hal
ini menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kiri dan [H+] mengecil. Hal ini
menyebabkan perbandingan ion H+ dan OH-dalam larutan basa sebagai berikut:
[H+] < [OH-]
3. Cara Menghitung konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan.
Dari penjelasan tentang sistem kesetimbangan air, perlu dipahami bahwa setiap
larutan yang mengandung air pasti terdapat sistem kesetimbangan tersebut.
Kekuatan asam sebanding dengan jumlah ion H+, sedangkan kekuatan basa
sebanding dengan jumlah ion OH-.
Berikut penjelasan cara menentukan besar konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam
larutan asam dan basa.
a. Asam Kuat
Suatu asam dikatakan sebagai asam kuat jika basa tersebut dapat terionisasi
secara sempurna.
Contoh senyawa yang termasuk asam kuat :
1) Asam sulfat (H2SO4)
2) Asam bromida (HBr)
3) Asam iodida (HI)
4) Asam klorat (HClO3)
5) Asam perklorat (HClO4)
Dalam larutan asam, jumlah ion H+ lebih banyak dibanding ion OH- . Untuk
menghitung konsentrasi ion H+ dalam larutan asam dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dengan:
[H+] = konsentrasi ion H+ (mol/L atau Molar)
Ma = Molaritas asam kuat (mol/L atau Molar)
a = valensi asam kuat.
Untuk menghitung konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan asam kuat
perhatikan contoh berikut:
Contoh soal:
Berapa konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan HCl 0,1M pada suhu 25 0C?
Penyelesaian cara ke 1:
Diketahui :
Ma = 0,1 M
Ditanya :
[H+] = ?
[OH-] = ?
Jawab :
HCl adalah asam kuat, rumus menghitung [H+] adalah
[H+]
= Ma × a
= 0,1 × 1
= 0,1 mol/L
Untuk menghitung [OH-], kalian bisa menggunakan rumusan Kw, sebagai
berikut:
Kw = [H+] [OH-] (nilai Kw = 10-14 pada suhu 25 0C) sehingga
10-14 = 0,1× [OH-]
[OH-]= 10-14
0,1
[OH-]= 10-13 mol/L
Jadi
[H+] = 0,1 mol/L
[OH-] = 10-13 mol/L
b. Basa Kuat
Basa kuat adalah basa yang dapat terionisasi dengan sempurna.
Contoh senyawa yang termasuk basa kuat:
1) Litium hidroksida (LiOH)
2) Natrium hidroksida (NaOH)
3) Kalium hidroksida (KOH)
4) Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)
5) Rubidium hidroksida (RbOH)
6) Stronsium hidroksida (Sr(OH)2)
7) Sesium hidroksida (CsOH)
8) Barium hidroksida (Ba(OH)2)
9) Magnesium hidroksida (Mg(OH)2)
10)Berilium hidroksida Be(OH)2)
Dalam larutan basa, jumlah ion OHlebih banyak dibanding ion H+. Untuk
menghitung konsentrasi ion OH- dalam larutan basa dapat menggunakan rumus
sebagai berikut:
Dengan:
[OH-] = konsentrasi ion OH- (mol/L atau Molar)
Mb= Molaritas basa kuat (mol/L)
b = valensi basa kuat
Untuk menghitung konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan basa kuat
perhatikan contoh berikut:
Contoh soal:
Berapa konsentrasi ion H+ dan ion OH- larutan NaOH 0,1M pada suhu 25 0C?
Penyelesaian cara ke 1:
Diketahui :
Mb = 0,1 M
Ditanya :
[H+] = ?
[OH-] = ?
Jawab :
NaOH adalah basa kuat, rumus menghitung [OH-] adalah
[OH-] = Mb × b
= 0,1 × 1
= 0,1 mol/L
Untuk menghitung [H+], kalian bisa menggunakan rumusan Kw, sebagai
berikut:
Kw = [H+] [OH-] (nilai Kw = 10-14 pada suhu 25 0C) sehingga
10-14 = [H+] × 0,1
[H+] = 10-14
0,1
[H+] = 10-13 mol/L
Jadi
[OH-] = 0,1 mol/L
[H+] = 10-13 mol/L
c. Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang terionisasi Sebagian dalam air. Contoh senyawa
asam lebih:
1) Asam format (HCOOH)
2) Asam asetat atau Asam cuka (CH3COOH)
3) Asam fluorida (HF)
4) Asam karbonat (H2CO3)
5) Asam sianida (HCN)
6) Asam nitrit (HNO2)
7) Asam hipoklorit (HClO)
8) Asam sulfit (H2SO3)
9) Asam sulfida (H2S)
10)Asam fosfit (H3PO3)
untuk menghitung konsentrasi ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun
nilai α
Atau
Dengan :
Ka = tetapan ionisasi asam lemah.
Ma = molaritas asam lemah
α = derajat ionisasi asam lemah
Untuk menghitung konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan asam lemah
perhatikan contoh berikut:
Contoh soal:
Tentukan konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan CH3COOH 0,1 M dengan
Ka CH3COOH = 10-5?
Penyelesaian :
Diketahui :
Ma = 0,1 M
Ka = 10-5
Ditanya :
[H+] = ?
[OH-] = ?
Jawab :
Larutan CH3COOH adalah asam lemah, maka untuk menghitung konsentrasi ion
H+ menggunakan rumus:
[H+] = √Ka × Ma
[H+] = √10-5 × 0,1
[H+] = √10-6
[H+] = 10-3 mol/L
Untuk menghitung [OH-], kalian bisa menggunakan rumusan Kw, sebagai
berikut:
Kw = [H+] [OH-] (nilai Kw = 10-14 pada suhu 25 0C) sehingga
10-14 = 10-3 × [OH-]
[OH-]= 10-14
10-3
[OH-]= 10-11 mol/L
Jadi
[H+] = 10-3 mol/L
[OH-] = 10-11 mol/L
d. Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang terion sebagian ketika larut dalam air.
Contoh senyawa yang termasuk basa lemah adalah
1) Amonium hidroksida (NH4OH)
2) Aluminium hidroksida (Al(OH)3)
3) Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3)
4) Amoniak (NH3)
5) Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2)
untuk menghitung konsentrasi ion OH− dapat digunakan nilai Kb ataupun
nilai α.
Atau
Tabel 2.2. Tetapan ionisasi beberapa asam dan basa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Untuk menghitung konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan asam lemah
perhatikan contoh berikut:
Contoh soal:
Tentukan konsentrasi ion H+ dan ion OH- dalam larutan NH3 0,1 M dengan Kb
NH3 = 10-5?
Penyelesaian :
Diketahui :
Mb = 0,1 M
Kb = 10-5
Ditanya :
[H+] = ?
[OH-] = ?
Jawab :
Larutan NH3 adalah basa lemah, maka untuk menghitung konsentrasi ion OH
menggunakan rumus:
[OH-] = √Kb × Mb
[OH-] = √10-5 × 0,1
[OH-] = √10-6
[OH-] = 10-3 mol/L
Untuk menghitung [H+], kalian bisa menggunakan rumusan Kw, sebagai
berikut:
Kw = [H+] [OH-] (nilai Kw = 10-14 pada suhu 25 0C) sehingga
10-14 = [H+] ×10-3
[H+]= 10-14
10-3
[H+]= 10-11 mol/L
Jadi
[OH-] = 10-3 mol/L
[H+] = 10-11 mol/L