Ikatan Logam Dan Hidrogen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Ikatan Logam dan Ikatan Hidrogen

A. Ikatan Logam

Sesuai dengan namanya, ikatan ini merupakan ikatan yang terjadi dari unsur logam.
Contohnya besi, perak, emas, perunggu, tembaga, aluminium, dan lain-lain. 

Ikatan logam adalah gaya tarik menarik antara ion – ion bermuatan positif dengan
elektron – elektron pada kulit valensi pada suatu atom unsur logam.

Ciri ciri Ikatan Logam

Sama hal nya dengan jenis ikatan yang lain, ikatan ini juga memiliki “ciri”-nya tersendiri.
Berikut ciri-ciri dari ikatan ini pada umumnya:

1. Memiliki jumlah elektron valensi yang sedikit, sehingga kemungkinan elektron


berpindah ke atom lain sangat besar. 

2. Kulit terluarnya relatif kosong atau longgar, sehingga elektron mudah berpindah.

3. Mobilitas atau perpindahan elektron cukup tinggi, sehingga memungkinkan


elektron valensinya mengalami delokalisasi atau tidak menetap di satu atom,
melainkan senantiasa berpindah-pindah.

4. Elektron valensi yang berpindah-pindah tersebut kemudian berbaur membentuk


awan elektron yang menyelimuti muatan positif logam.

5. Ikatan logam dapat diilustrasikan sebagai bola yang terjajal rapat satu sama lain.

Sifat Ikatan Logam

Secara sederhana, pada umumnya ikatan logam memiliki sifat sebagai berikut:

1. Pada umumnya berwujud padat pada suhu kamar, kecuali Hg atau merkuri.

2. Memiliki tekstur yang keras, namun menjadi lentur saat ditempa.

3. Memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.

4. Merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.

5. mengkilap.
Proses Pembentukan Ikatan Logam

Pada dasarnya ikatan logam terjadi akibat adanya delokalisasi elektron yang
senantiasa berpindah-pindah, kemudian terjadilah proses saling meminjamkan elektron
atau juga sering disebut sebagai model lautan elektron. 

Model Lautan Elektron


Mudahnya elektron bergerak bebas disebabkan oleh 2 hal yaitu energi ionisasi yang
rendah, serta orbital yang kosong. Pada umumnya unsur logam memiliki energi ionisasi
yang rendah, hal ini menyebabkan elektron valensinya tidak secara kuat menarik
elektron ke inti atomnya, sehingga energi ionisasinya rendah dan elektron bergerak
bebas.

Selain itu,  adanya orbital yang kosong pada unsur logam menyebabkan mungkinnya
terjadi perpindahan elektron antara orbital secara bebas. Itulah kenapa, karena elektron
bergerak bebas dan saling meminjamkan elektron satu sama lain, seakan-akan
membentuk kabut elektron dan terjadi delokalisasi. 

Atom logam kemudian akan saling membentuk ikatan, bahkan menjadi molekul yang
besar sekali, itulah mengapa logam yang berupa padatan (kecuali Hg atau merkuri)
sifatnya keras.

B. Ikatan Hidrogen

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antar molekul atau antar dipol-
dipol yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang
berlawanan.Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen
jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein
dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama
dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang
mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain
akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan
hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol −1) hingga
tinggi (>155 kJ mol−1).
Jadi ikatan hidrogen adalah gaya tarik menarik antara atom hidrogen yang terikat pada
suatu atom berkeelektronegatifan besar dari molekul lain di sekitarnya.Ikatan hidrogen
terdapat dalam senyawa-senyawa yang mengandung ikatan F – H, O – H , dan ikatan
N – H.

(a) Ikatan Hidrogen antarmolekul H2O (b) Ikatan hidrogen antarmolekul HF

Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara


atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar
ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H 2O), terjadi dua
ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih
besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar
(karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih
tinggi daripada asam florida.

Sumber:
 https://www.zenius.net/blog/mengenal-jenis-ikatan-kovalen
 https://id.wikipedia.org/wiki/Ikatan_hidrogen

Anda mungkin juga menyukai