Salinan Seb Tentang Optimalisasi Dana Desa Untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem Melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

SALINAN

MENTERI DALAM NEGERI


DAN
MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
Jakarta, 26 November 2021
Yth. 1. Gubernur.
2. Bupati.
Sebagaimana Terlampir.
SURAT EDARAN BERSAMA
NOMOR 460/6627/SJ
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
OPTIMALISASI DANA DESA UNTUK PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN
EKSTREM MELALUI BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA

Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia pada Rapat Terbatas


tentang Strategi Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem pada tanggal 4 Maret 2021
dan 21 Juli 2021 dalam rangka mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di 7
(tujuh) Provinsi terpilih dan 35 (tiga puluh lima) Kabupaten prioritas dengan target
0% (nol persen) pada Tahun 2024. Perlu disampaikan jumlah penduduk miskin di
Indonesia sebanyak 27.542.770 (dua puluh tujuh juta lima ratus empat puluh dua
ribu tujuh ratus tujuh puluh) jiwa atau 10,14% (sepuluh koma empat belas persen)
dan jumlah penduduk miskin ekstrem sebanyak 10.785.346 (sepuluh juta tujuh ratus
delapan puluh lima ribu tiga ratus empat puluh enam) jiwa atau 4% (empat persen)
dari jumlah penduduk Indonesia.
Dalam menangani kemiskinan tersebut, pemerintah telah memberikan bantuan
berupa Program Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan
Langsung Tunai-Dana Desa (BLT Desa).
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, diminta kepada Saudara/Saudari
hal-hal sebagai berikut:
1. Mempercepat pengentasan kemiskinan ekstrem di desa pada masing-masing
wilayahnya, melalui pemberian tambahan (top-up) BLT Desa Tahun 2021 kepada
keluarga miskin atau tidak mampu yang telah terdata sebagai Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) BLT Desa Tahun 2021.
2. Besaran tambahan BLT Desa tahun 2021 ditetapkan sebesar
Rp300.000/bulan/KPM, selama 3 (tiga) bulan mulai bulan Oktober, bulan
November, dan bulan Desember 2021 untuk dibayarkan sekaligus sebesar
Rp900.000/KPM paling lambat tanggal 3 Desember 2021.
3. Dalam hal Dana Desa (BLT Desa) tidak cukup tersedia:
a. Pemerintah Kabupaten wajib menambahkan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja (APBD) Kabupaten; dan
b. dalam hal APBD Kabupaten tidak dapat memenuhi kekurangan Tambahan
BLT Desa, maka Pemerintah Provinsi wajib menambahkan dari APBD
Provinsi.
4. Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat agar melakukan pembinaan dan
pengawasan untuk memastikan Bupati pada masing-masing wilayahnya
melaksanakan penyaluran BLT Desa sebagaimana dimaksud pada angka 2
(dua).
-2-

5. Melaporkan pelaksanaan penyediaan dan penyaluran BLT Desa untuk KPM


kemiskinan ekstrem Tahun Anggaran 2021 secara berjenjang:
a. Bupati kepada Gubernur; dan
b. Gubernur kepada Menteri Dalam Negeri melalui Sekretaris Jenderal dan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui
Sekretaris Jenderal paling lambat minggu kedua bulan Desember tahun 2021.
6. Dalam hal pelaksanaan Surat Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, maka
disampaikan:
a. Daftar provinsi dan kabupaten;
b. Mekanisme optimalisasi Dana Desa untuk pelaksanaan tambahan BLT Desa
dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan estrem;
c. Matrik identifikasi kegiatan dan anggaran yang belum dan sementara
dilaksanakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan
refocussing kegiatan dan realokasi anggaran desa untuk percepatan
pengentasan kemiskinan ekstrem;
d. Daftar kegiatan yang belum dilaksanakan dan dihentikan pelaksanaannya
dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan; dan
e. Data identifikasi kekurangan kebutuhan tambahan BLT Desa yang bersumber
dari Dana Desa,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Surat Edaran Bersama Menteri ini.
Demikian untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan.

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN MENTERI DALAM NEGERI,


DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI,

ttd ttd

ABDUL HALIM ISKANDAR MUHAMMAD TITO KARNAVIAN

Tembusan Yth.:
1. Presiden Republik Indonesia;
2. Wakil Presiden Republik Indonesia;
3. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
4. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan;
5. Menteri Keuangan;
6. Menteri Sosial;
7. Sekretaris Kabinet;
8. Kepala Staf Kepresidenan;
9. Panglima Tentara Nasional Indonesia; dan
10. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-3-

LAMPIRAN
SURAT EDARAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI
DAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 460/6627/SJ
NOMOR 4 TAHUN 2021
TENTANG
OPTIMALISASI DANA DESA UNTUK PERCEPATAN
PENGENTASAN KEMISKINAN EKSTREM MELALUI
BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA

A. DAFTAR PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN

No. GUBERNUR BUPATI


1. Jawa Barat 1. Cianjur
2. Bandung
3. Kuningan
4. Indramayu
5. Karawang
2. Jawa Tengah 1. Banyumas
2. Banjarnegara
3. Kebumen
4. Pemalang
5. Brebes
3. Jawa Timur 1. Probolinggo
2. Bojonegoro
3. Lamongan
4. Bangkalan
5. Sumenep
4. Nusa Tenggara Timur 1. Sumba Timur
2. Timor Tengah Selatan
3. Rote Ndao
4. Sumba Tengah
5. Manggarai Timur
5. Maluku 1. Maluku Tenggara Barat
2. Maluku Tenggara
3. Maluku Tengah
4. Seram Bagian Timur
5. Maluku Barat Daya
6. Papua 1. Jayawijaya
2. Puncak Jaya
3. Lanny Jaya
4. Mamberamo Tengah
5. Deiyai
7. Papua Barat 1. Teluk Wondama
2. Teluk Bintuni
3. Tambrauw
4. Maybrat
5. Manokwari Selatan
-4-

B. MEKANISME OPTIMALISASI DANA DESA UNTUK PELAKSANAAN TAMBAHAN


BLT DESA DALAM RANGKA PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN EKSTREM

Bupati melalui Perangkat Daerah (PD) mengoptimalkan peran Camat dan


Pendamping Desa untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan percepatan penyaluran Dana Desa tahap II dan III, sesuai ketentuan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2021 tentang Pengelolaan Transfer ke
Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 Dalam Rangka Mendukung Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Dampaknya sebagaimana telah
diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
162/PMK.07/2021.
2. Memfasilitasi upaya percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem dengan mendorong
dan memastikan Pemerintah Desa untuk:
a. mengidentifikasi dan menetapkan kembali KPM eksisting penerima Tambahan
BLT Desa, jika terjadi perubahan KPM maka ditetapkan melalui Musyawarah Desa
Khusus, dengan memperhatikan ketentuan pada Pasal 20F Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 162/PMK.07/2021;
b. khusus bagi penerima BLT Desa yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan
(NIK), dapat menerima BLT Desa dengan memperhatikan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada huruf a;
c. dapat melakukan penetapan Peraturan Kepala Desa mengenai Perubahan Penjabaran
APB Desa bagi Desa yang tidak mengalokasikan anggaran pada Bidang
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan Keadaan Mendesak Desa dan telah
melakukan penetapan Peraturan Desa mengenai Perubahan APB Desa bersifat reguler
dalam merefokusing kegiatan dan merealokasi anggaran untuk mengakomodir
kebijakan pemerintah dimaksud dengan melaporkan kepada Bupati dan diberitahukan
kepada BPD;
d. melakukan penyusunan dan penetapan Peraturan Desa mengenai Perubahan
APB Desa yang bersifat reguler bagi Desa yang belum menetapkannya dengan
memperhatikan Peraturan Kepala Desa mengenai Perubahan Penjabaran APB Desa
yang telah dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan penanganan COVID-19
dan percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem;
e. melakukan refokusing kegiatan dan realokasi anggaran dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) mengidentifikasi kegiatan dan anggaran yang bersumber dari Dana Desa pada
APB Desa dan memastikan kegiatan dan anggaran yang belum dilaksanakan dan
dihentikan, dengan menggunakan contoh matrik Lampiran huruf C dan huruf D;
2) dalam melakukan refokusing kegiatan dan realokasi anggaran untuk pemenuhan
anggaran percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem sebagaimana hasil
identifikasi angka 1) di atas;
3) dapat mengoptimalkan sisa anggaran pada Bidang Penanggulangan Bencana,
Keadaan Darurat dan Keadaan Mendesak Desa yang tidak tergunakan dengan
menggunakan Peraturan Kepala Desa mengenai Perubahan Penjabaran APB
Desa untuk selanjutnya dilaporkan kepada Bupati dan diberitahukan kepada Badan
Permusyawaratan Desa (BPD), sebagaimana hasil identifikasi;
4) mengoptimalkan sisa anggaran earmark 8% (delapan persen) dari pagu Dana
Desa untuk penanggulangan COVID-19 yang tidak tergunakan;
5) kegiatan yang sudah teranggarkan, tetapi belum dilaksanakan, dianggarkan
kembali dan dilaksanakan untuk tahun anggaran 2022;
6) menggunakan kode rekening 5.3.00.5.4.1.01 dan kode output 530005 dalam
pengalokasian anggaran Tambahan BLT Desa; dan
-5-

7) Dalam hal hasil identifikasi sebagaimana angka 1) tidak terpenuhi anggaran untuk
pelaksanaannya, dilaporkan secara tertulis kepada Bupati dengan disertai data
kebutuhan Tambahan BLT Desa yang dilengkapi data KPM by name by address,
menggunakan contoh pada Lampiran huruf E.
f. Menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Realisasi APB Desa Tahun 2021
dengan mengakomodir Peraturan Kepala Desa sebagaimana angka 2 huruf b
dimaksud dengan disertai penjelasan pada Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).
3. dalam hal pemerintah daerah akan menambah jumlah kecamatan dan jumlah desa di
luar Keputusan Bupati yang telah ditetapkan, dapat dilakukan penyesuaian tanpa
menunda penyaluran dengan tetap memperhatikan batas akhir penyaluran tambahan
BLT Desa tanggal 3 Desember 2021.

C. MATRIK INDENTIFIKASI KEGIATAN DAN ANGGARAN YANG BELUM DAN


SEMENTARA DILAKSANAKAN SEBAGAI BAHAN PERTIMBANGAN DALAM
PENGAMBILAN KEBIJAKAN REFOKUSING KEGIATAN DAN REALOKASI ANGGARAN
DESA UNTUK PERCEPATAN PENGENTASAN KEMISKINAN EKSTREM

No. Nama Kondisi Pola Pelaksanaan


Tindaklanjut
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
belum  Swakelola a. tidak dilaksanakan
dilaksanakan
b. daftar kegiatan dan
anggaran yang belum
dilaksanakan
disampaikan oleh
Sekretaris Desa
kepada Kepala Desa
(lampiran III)

c. menjadi bahan
pembahasan pada
Musyawarah Desa
untuk penyusunan dan
penetapan Peraturan
Desa mengenai
Perubahan Rencana
Kerja Pemerintah
Desa; dan Peraturan
Desa mengenai
Perubahan APB Desa
dalam rangka
percepatan
pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan esktrem
yang dilaksanakan
secara simultan dan
difasilitasi oleh
pemerintah kabupaten
yang bersangkutan,
(dilengkapi Berita
Acara hasil
musyawarah desa
pemberhentian
kegiatan APB Desa
Diberhentikan
pelaksanaannya
-6-

dalam rangka
percepatan
pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan)

d. dapat dianggarkan
kembali dalam
Peraturan Desa
mengenai APB Desa
Tahun 2022 dengan
memperhatikan
ketentuan Peraturan
Menteri Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7
Tahun 2021 tentang
Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun
2022

 Pihak ke-3 a. tidak dilaksanakan

b. Sekretaris Desa
bersama Pengelola
kegiatan anggaran
melakukan
perhitungan terhadap
kegiatan (lampiran III)
terkait:
 perikatan
kerjasama dengan
penyedia,
 perhitungkan
kebutuhan
anggaran
penyelesaiannya
di Tahun 2022

c. hasil perhitungan
kegiatan dan anggaran
disampaikan kepada
Kepala Desa

d. menjadi bahan
pembahasan pada
Musyawarah Desa
untuk penyusunan dan
penetapan Peraturan
Desa mengenai
Perubahan Rencana
Kerja Pemerintah
Desa; dan Peraturan
Desa mengenai
Perubahan APB Desa
dalam rangka
percepatan
-7-

pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan esktrem
yang dilaksanakan
secara simultan dan
difasilitasi oleh
pemerintah kabupaten
yang bersangkutan
(dilengkapi Berita
Acara hasil
musyawarah desa
pemberhentian
kegiatan APB Desa
Diberhentikan
pelaksanaannya dalam
rangka percepatan
pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan)

e. kegiatan dapat
dianggarkan kembali
sesuai kebutuhan
anggaran dalam
Peraturan Desa
mengenai APB Desa
Tahun 2022 dengan
memperhatikan
ketentuan Peraturan
Menteri Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7
Tahun 2021 tentang
Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun
2022

 Kerjasama antar a. tidak dilaksanakan


Desa
b. Sekretaris Desa
bersama Pengelola
kegiatan anggaran
melakukan
perhitungan terhadap
kegiatan (format
terlampir) terkait:
 perikatan
kerjasama Desa
 perikatan dengan
penyedia jika ada,
 perhitungkan
kebutuhan
anggaran
penyelesaiannya
di Tahun 2022
-8-

c. Hasil perhitungan
kegiatan disampaikan
kepada Kepala Desa
dan menjadi bahan
pembahasan pada
Musyawarah Desa
untuk penyusunan dan
penetapan Peraturan
Desa mengenai
Perubahan Rencana
Kerja Pemerintah
Desa; dan
Peraturan Desa
mengenai Perubahan
APB Desa dalam
rangka percepatan
pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan esktrem
yang dilaksanakan
secara simultan dan
difasilitasi oleh
pemerintah kabupaten
yang bersangkutan,
(dilengkapi Berita
Acara hasil
musyawarah desa
pemberhentian
kegiatan APB Desa
Diberhentikan
pelaksanaannya dalam
rangka percepatan
pelaksanaan
pengentasan
kemiskinan)

d. kegiatan dapat
dianggarkan kembali
sesuai kebutuhan
anggaran dalam
Peraturan Desa
mengenai APB Desa
Tahun 2022 dengan
memperhatikan
ketentuan Peraturan
Menteri Desa,
Pembangunan Daerah
Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 7
Tahun 2021 tentang
Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun
2022
-9-

D. DAFTAR KEGIATAN YANG BELUM DILAKSANAKAN DAN DIHENTIKAN PELAKSANAANNYA DALAM RANGKA PERCEPATAN
PENGENTASAN KEMISKINAN

DESA : ……………….
KECAMATAN : ……………….
KABUPATEN/KOTA : ……………….
PROVINSI : ……………….

Sisa Anggaran
Rencana Realisasi Sampai Saat ini (Rp.)
KODE REKENING URAIAN
Anggaran Capaian Anggaran Satuan
Volume Satuan
(Rp.) (%) (Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
a b c a b c d

……, …………………….., 20…


Mengetahui, Kasi/Kaur selaku Pelaksana Kegiatan
Sekretaris Desa
Kepala Desa (atau sebutan lainnya) Anggaran

(________________________________________) (_______________________________________) (______________________________)


-10-

E. DATA IDENTIFIKASI KEKURANGAN KEBUTUHAN TAMBAHAN BLT DESA YANG BERSUMBER DARI DANA DESA
DESA : ……………….
KECAMATAN : ……………….
KABUPATEN/KOTA : ……………….
PROVINSI : ……………….
Jumlah (Rp.)
Jumlah
No. Sisa Dana Desa Kebutuhan Tambahan BLT Kegiatan yang Tidak
KPM *) Kekurangan
Desa (3 Bulan) Dilaksanakan

*) dilengkapi dengan lampiran data KPM by name by address


….., ………………..,2021
Mengetahui,
Kepala Desa (atau sebutan lainnya)

(_________________)

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN MENTERI DALAM NEGERI,


DAERAH TERTINGGAL DAN
TRANSMIGRASI,

ttd ttd

ABDUL HALIM ISKANDAR MUHAMMAD TITO KARNAVIAN

Anda mungkin juga menyukai