WEEK 5 Descriptive Statistics
WEEK 5 Descriptive Statistics
WEEK 5 Descriptive Statistics
Week 5
Descriptive Statistics
1. Peserta diharapkan mampu menggunakan metode statistik yang tepat untuk pengambilan
keputusan statistik
2. Peserta diharapkan bisa menggunakan MINITAB untuk melakukan analisis
3. Peserta dapat Menginterpretasikan hasil perhitungan statistic dan output MINITAB
1. Ukuran pemusatan
2. Ukuran penyebaran
x i
= i =1
N
Contoh 1. Diperoleh data tentang nilai yang diperoleh 5 mahasiswa pada mata kuliah
statistika, yaitu; 30, 50, 60, 40, dan 60. Jika data berasal dari populasi, hitunglah
berapa nilai rata-rata nilai statistika untuk 5 orang di atas.
Jawab: Karena data berasal dari populasi, maka rata-rata dapat dihitung sebagai
berikut:
30 + 50 + 60 + 40 + 60
= = 48
5
x i
x= i =1
n
Contoh 2. Seorang pengamat makanan mengambil secara random sebanyak 7 kaleng
terhadap makanan kaleng yang bertujuan untuk mengetahui kadar zat beracun (dalam
prosen) yang terdapat dalam kaleng tersebut. Data yang dikumpulkan dari 7 buah
kaleng tersebut adalah: 1,8 , 2,1 , 1,7 , 1,6 , 0,9 , 2,7 , dan 1,8. Hitunglah rata-rata
sampel?
Jawab: karena data berasal dari sampel, maka dapat dihitung:
Rumus yang dipergunakan untuk menghitung rata-rata dari data bergolong adalah:
X=
f x i i
f i
2,5 + 2,7
Me = = 2,6 mi ligram
2
Untuk menghitung Median dari data bergolong, dipergunakan rumus:
12 n - F
Me = b + p
f
b = batas bawah, di mana median akan terletak
p = panjang kelas interval
F = jumlah semua frekuansi sebelum kelas interval
f = frekuensi kelas median
Adapun yang menjadi sifat-sifat dari penggunaan median adalah sebagai berikut:
a. Nilai numerik median tidak ditentukan secara ketat oleh bilangan-bilangan yang
menyusunnya. Oleh karena itu, jika dalam rentetan bilangan ada yang berubah
nilai numeriknya, median belum tentu berubah.
2
N
xi
2 i =1
N
x1 -
N
2 = i =1
N
Sedangkan varians yang dihitung berdasarkan sampel dihitung dengan rumus:
2
n
xi
2 i =1
n
x1 -
n
s 2 = i =1
n -1
= 2
Untuk sampel adalah;
s = s2
Varians dan simpangan bau hanya boleh digunakan sebagai alat pembanding
keseragaman data, apabila data yang dibandingkan keseragamannya itu berasal dari
variabel yang sama dengan satuan pengukuran (unit of measurement) yang sama pula.
Varians dan Simpangan Baku hanya valid digunakan sebagai ukuran variasi untuk
variabel yang memenuhi tingkat pengukuran sekurang-kurangnya interval.
4. Indeks Dispersi atau Indeks Variasi Kualitatif (Index of Dispersion or Index of
Qualitative Variation)
Untuk mengukur keseragaman (variasi) data yang mempunyai tingkat pengukuran
nominal, digunakan Indeks dispersi dengan rumus:
2
C C 2
C. f i - f i
ID = i =1 2 i =1
C
f i (c - 1)
i =1
STAT6174 – Probability Theory and Applied Statistics
Nilai numerik ID terbatas: 0 ID 1
ID = 0 menunjukkan bahwa data seragam sempurna. Keadaan ini terjadi apabila
semua frekuensi terdapat pada satu kategri dan kategori lainnya frekuensinya sama
dengan nol (0). ID=1 mengisyaratkan variasi maksimal. Fenomenon ini terjadi jika
frekuensi terbagi rata untuk semua kategori.
Contoh:
Hasil penelitian Mahasiswa di Desa X tentang jenis pekerjaan penduduk disajikan
dalam data sebagai berikut:
No. Kategori Pekerjaan Banyaknya
1. PNS 75
2. ABRI 9
3. Pedagang 38
4. Petani 142
5. Buruh 208
6 Pelajar/Mahasiswa 196
7. Lain-lain 81
Jumlah penduduk 15 tahun lebih 749
Q(1) + Q(3) - 2M
KK = ; - 1 KK + 1
Q (3) - Q(1)
KK > 0; kurva miring positif (kurva landai ke kanan)
KK = 0; kurva simetri
KK < 0; kurva miring negatif
1. Hayter, Anthony.J, (2012), Probability and Statistics for Engineers and Scientist 4th
edition,Cengage Learning, Chapter 6
2. https://www.stat.ipb.ac.id/en/uploads/AMS/STK211/2016/Materi%202%20Statistik%
20Deskriptif.pdf