JR Ibu Nifas
JR Ibu Nifas
JR Ibu Nifas
Minggu ke-1
Oleh:
Putri Belinda Permatasari
NIM P05140521027
Pembimbing Akademik:
Disusun oleh :
Diah Eka Nugraheni, SST, M.Keb Fitri Andri Lestari, SKM, S.Tr.Keb
NIP. 198012102002122002 NIP. 197512052006042030
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan,
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Jurnal reading ini.
Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan Kebidanan
Holistik Kebidanan. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan
bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Yuniarti, SST,M.Kes selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Bengkulu,
2. Diah Eka Nugraheni, SST., M.Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu,
3. Diah Eka Nugraheni, SST., M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik,
4. Fitri Andri Lestari, S.Tr.Keb selaku Pembimbing Lahan,
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari
bahwa penulisan jurnal reading ini masih belum sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan komprehensif ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB IV PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan....................................................................................
B. Saran..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
ISI JURNAL
G. Judul Jurnal
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Motivasi Terhadap Kemandirian Ibu
Nifas Dalam Perawatan Diri Selama Early Postpartum
H. Abstrak
Masa nifas merupakan masa setelah plasenta keluar, yang merupakan
waktu untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum hamil
berlangsung sekitar enam minggu. Periode postpartum terdiri dari periode
immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Kemandirian
dalam perawatan diri selama masa nifas penting agar pemulihan kesehatan
segera tercapai. Perawatan ibu selama masa nifas dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman dan
usia. Tujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan motivasi
terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.
Metode Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret – Mei 2016 kepada ibu early
postpartum dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan berupa kuesioner, meliputi pengetahuan, motivasi
dan kemandirian dalam perawatan diri masa nifas. Analisa dengan
menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05. Hasil subjek terdiri 47
sampel, karakteristik responden mayoritas berada pada rentang umur 20-35
tahun (87.2%), pendidikan SMA (44.7%), riwayat persalinan multipara
(68.1%), tidak bekerja (80.9%), suku bangsa Jawa (93.6%), dan pembiayaan
persalinan umum (70.2%). Hasil analisa bivariat menunjukkan tidak terdapat
hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap kemandirian ibu nifas dalam
perawatan diri selama early postpartum dan terdapat hubungan antara tingkat
motivasi terhadap kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early
postpartum.
I. Pendahuluan/Latar Belakang/Tujuan
Masa nifas (puerperium) adalah masa yang dimulai setelah plasenta
keluar dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali pulih seperti
semula dan berlangsung kira-kira
6 minggu.1 Masa nifas dapat dibagi menjadi periode pasca persalinan
(immediate postpartum), periode nifas dini (early postpartum) dan periode
nifas lanjut (late postpartum).2 Selama early postpartum, ibu sudah memiliki
keinginan untuk merawat dirinya dan bayinya, serta diperbolehkan berdiri
dan berjalan untuk melakukan perawatan diri.3
Perawatan masa nifas ini sangat diperlukan karena dalam masa nifas
sering terjadi kematian pada ibu yang disebabkan oleh berbagai macam
masalah seperti perdarahan dan infeksi, hal ini dapat terjadi karena perawatan
masa nifas yang kurang baik. 4
Kemandirian dalam perawatan postpartum tidak hanya penting untuk
mengurangi mortalitas dan morbiditas ibu, tetapi juga penting untuk
memperkuat dan meningkatkan perilaku sehat ibu post partum dalam
perawatan. Kemandirian ibu nifas dalam merawat diri dipengaruhi oleh
pengetahuan, motivasi, budaya, kepercayaan, pengalaman ibu, usia ibu,
dukungan, tingkat kelelahan dan kondisi fisik ibu. 3
J. Metodologi
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode
cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan di Puskesmas Halmahera
Kelurahan Karangtempel Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik
Mandiri yang terpilih pada bulan Maret sampai Mei 2016.
Subjek penelitian ini adalah ibu nifas dalam periode early postpartum,
dengan metode pengambilan sampel totally sampling. Terdapat 47 sampel
penelitian sesuai dengan kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini,
yaitu ibu melahirkan pervaginam, ibu dalam masa nifas 24 jam sampai 6 hari
setelah melahirkan (early postpartum) dan bersedia menjadi responden.
Variabel bebas penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan motivasi
ibu nifas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemandirian ibu nifas
dalam perawatan diri. Instrumen penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan
pengambilan data secara langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan kuesioner.
meliputi karakteristik responden, pengetahuan, motivasi dan kemandirian dalam perawatan
diri masa nifas. Analisa dengan menggunakan uji spearman dengan kemaknaan p<0.05.
K. Hasil dan Pembahasan
1. hubungan tingkat pengetahuan dengan kemandirian ibu nifas dalam perawatan
diri
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri. Dalam hasil
penelitian menunjukakkan sebagian responden memiliki pendidikan menengah yaitu SMA
(44.7%). Ibu dengan pendidikan menengah diharapkan sudah memiliki pengetahuan dan
motivasi yang lebih banyak tentang perawatan diri selama masa postpartum sehingga perawatan
diri selama postpartum dapat dilaksanakan secara mandiri. Semakin tinggi pendidikan ibu, maka
kepeduliannya terhadap perawatan diri dan bayinya semakin baik.7 Namun pernyataan tersebut
berbeda dengan hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, bahwa responden dengan tingkat
pendidikan tinggi (sarjana dan diploma) memiliki tingkat ketergantungan ringan dan sedang
dalam melaksanakan perawatan diri selama masa postpartum. Sesuai dengan penelitian Eureka
Alert, sebuah penelitian yang dilakukan oleh North Carolina State University yang melihat
hubungan antara status sosial ekonomi dan pendidikan dengan kemandirian yang dimiliki oleh
seseorang menyebutkan bahwa seseorang dari keluarga cukup mampu dan pendidikan yang
cukup cenderung untuk bergantung pada orang lain dalam waktu yang lama.
2. hubungan motivasi dengan tingkat kemandirian ibu nifas
dalam perawatan diri
Hasil Penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara motivasi
dengan tingkat kemandirian.. Hal ini sesuai dengan pendapat Basford dan Orem bahwa
kemampuan perawatan diri secara mandiri dipengaruhi oleh faktor yaitu keterampilan yang sudah
dimiliki, pengetahuan, motivasi, usia, kepercayaan dan nilai.12 Semakin tinggi motivasi ibu nifas
tentang perawatan diri semakin mandiri dalam kemandirian perawatan masa nifas. Peningkatan
pengetahuan dan motivasi tetap diperlukan untuk meningkatkan kemandirian dalam perawatan
diri selama early postpartum.
Karakteristik responden mayoritas: umur pada rentang 20-35 tahun, berpendidikan SMA,
multipara, tidak bekerja, suku bangsa Jawa, dan pembiayaan persalinan umum. Mayoritas
responden mempunyai pengetahuan tinggi mengenai perawatan masa nifas, memiliki
motivasi positif dan mayoritas responden mandiri dalam perawatan diri pada masa nifas.
Tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan kemandirian ibu nifas dalam
perawatan diri selama early postpartum. Terdapat hubungan yang bermakna antara motivasi
dengan kemandirian ibu nifas dalam perawatan diri selama early postpartum.
Saran ditujukan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut tentang
pengaruh faktor-faktor yang lain, melakukan penelitian lebih mendalam selama periode
early postpartum dan perlu dilakukan edukasi yang lengkap mengenai tingkat kemandirian
dalam perawatan diri terutama bagi ibu selama nifas dini
BAB II
TELAAH JURNAL
A. Judul Jurnal
Judul jurnal sudah sesuai dengan syarat penulisan judul jurnal yang
baik yaitu relevan dengan tema yang dikaji. Judul jurnal sudah
menggambarkan isi dari penelitisn. Judul sudah ditulis secara ringkas, padat
dan jelas.
B. Abstrak
Isi abstrak dari jurnal ini sudah mencakup latar belakang, metode
penelitian, hasil dan kesimpulan. Kemudian kaidah penulisan juga sudah
sesuai. Abstrak sudah mewakili inti penelitian. Bahasanya mudah dimengerti
dan dipahami, sehingga pembaca tidak salah tafsir. Jumlah kata yang
digunakan pada abstrak ini sesuai dengan syarat abstrak yaitu < 200 kata.
C. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah baik karena sudah menjelaskan
pengertian dan periode masa nifas. Pendahuluan juga sudah menyebutkan
pentingnya perawatan postpartum.
D. Metodologi
Metodologi pada jurnal ini cukup sudah baik karena sudah
menjelaskan ddesain penelitian, criteria inklusi dan eksluksi serta jumlah
populasi dan smpel. Metode penelitian yang digunakan untuk pengumpulan
datanya sudah sesuai tujuan penelitian dan sudah sesuai untuk diberikan
kepada responden yang merupakan seorang ibu nifas.
E. Hasil dan Pembahasan/Diskusi
Hasil dari jurnal ini sudah baik karena sudah membahas sesuai dengan
tujuan penelitian. Hasil dijabarkan dengan lengkap dan akurat, dari hasil
penelitian hingga alasan kenapa factor tersebut dapat mempengaruhi. Namun
pembahasan belum menggunakan referensi dari jurnal pendukung, sehingga
teori dari berbagai sumbernya kurang. Bahasanya mudah dipahami oleh
pembaca.
F. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan sudah baik sudah dapat menjelaskan hasil dari tujuan
penelitian. Saran yang diberikan sudah bagus dan sangat berguna untuk pihak
yang dituju.
G. PICOT
Populasi Seluruh ibu nifas yang berada
di Puskesmas Halmahera Kelurahan Karangtempel
Kec. Semarang Timur, Semarang dan Bidan Praktik Mandiri
yang terpilih dengan jumlah populasi sebanyak 47 ibu
Intervensi Tidak ada
Comparatif Tidak ada
Outcome Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Motivasi Terhadap
Kemandirian Ibu Nifas Dalam Perawatan Diri Selama Early
Postpartum
Time 2016
H. RAMMbo
Representatif Ya
Alokasi fair Ya
Maintenance Ya
fair
Measurement Tidak dijelaskan
Blinded
Objective
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau masa post partum yaitu dimulai ketika
plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandung kemih seperti
keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira selama
enam minggu atau 40 hari (Ambarwati & Wulandari, 2010). Lamanya
masa nifas tidak mempunyai batasan, bahkan bisa terjadi dalam waktu
yang relatif pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
maksimumnya adalah 40 hari.
Tujuan dari pemberian asuhan masa nifas adalah untuk
menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologis, untuk
melaksanakan deteksi dini secara komprehensif jika terjadi komplikasi
baik pada ibu maupun bayi, dan untuk memberikan pendidikan
kesehatan pada ibu mengenai perawatan diri, KB, menyusui, serta
imunisasi dan perawatan bayi (Ambarwati & Wulandari, 2010).
2. Tahapan Masa Nifas
Tahapan masa nifas menurut Sulistyawati (2009) adalah sebagai berikut:
a. Puerperium dini
Puerperium dini merupakan masa kepulihan, yang dalam hal ini
ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama
islam, dianggap bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial
Puerperium intermedial merupakan masa kepulihan menyeluruh
alat-alat genetalia, yang lamanya sekitar 6-8 minggu.
c. Remote puerperium
Remote puerperium merupakan masa yang diperlukan unutk
pulih dan sehat sempurna, terutama bila selama hamil atau waktu
persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna
dapat berlangsung selama berminggu-minggu, bulanan, bahkan
tahunan.
3. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
Perubahan fisiologis masa nifas menurut Nanny (2012) adalah sebagai
berikut:
a. Perubahan Sistem Reproduksi
1) Uterus
Pada uterus terjadi poses involusi. Proses involusi adalah proses
kembalinya uterus ke dalam keadaan sebelum hamil setelah
melahirkan. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar
akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
Pada tahap ketiga persalinan, uterus berada di garis tengah,
kira- kira 2 cm di bawah umbilikus dengan bagian fundus
bersandar pada promontorium sakralis.
Pada saat ini, besar uterus kira-kira sama besar uterus
sewaktu usia kehamilan 16 minggu (kira-kira sebesar jeruk asam)
dan beratnya kira-kira 100 gr. Dalam waktu 12 jam, tinggi fundus
uteri mencapai kurang lebih 1 cm di atas umbilikus. Dalam
beberapa hari kemudian, perubahan involusi berlangsung dengan
cepat. Fundus turun kira-kira 1-2 cm setiap 24 jam. Pada hari
pascapartum keenam fundus normal akan berada di pertengahan
antara umbilikus dan simfisis pubis. Uterus tidak bisa dipalpasi
pada abdomen pada hari ke-9 pascapartum.
Uterus pada waktu hamil penuh beratnya 11 kali berat
sebelum hamil, berinvolusi kira-kira 500 gr 1 minggu setelah
melahirkan dan 350 gr (11 sampai 12 ons) 2 minggu setelah lahir.
Seminggu setelah melahirkan uterus berada di dalam panggul
sejati lagi. Pada minggu keenam, beratnya menjadi 50-60 gr.
Peningkatan kadar estrogen dan progesteron bertanggung
jawab untuk pertumbuhan masif uterus selama hamil.
Pertumbuhan uterus prenatal bergantung pada hiperplasia,
peningkatan jumlah sel-sel otot dan hipertrofi sel-sel yang telah
ada. Pada masa nifas penurunan kadar hormon-hormon ini
menyebabkan terjadinya autolisis, perusakan secara langsung
jaringan hipertrofi yang berlebihan. Sel-sel tambahan yang
terbentuk selama masa hamil menetap. Hal inilah yang menjadi
penyebab ukuran uterus sedikit lebih besar setelah hamil.
Subinvolusi adalah kegagalan uterus untuk kembali pada
keadaan tidak hamil. Penyebab subinvolusi yang paling sering
adalah tertahannya fragmen plasenta dan infeksi. Proses involusi
uterus adalah sebagai berikut.
1) Iskemia miometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus-menerus
dari uterus setelah pengeluaran plasenta membuat uterus
relatif anemia dan menyebabkan serat otot atrofi.
2) Autolisis
Autolisis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang
terjadi di dalam otot uterus. Enzim proteolitik akan
memendekkan jaringan otot yang yang telah sempat
mengendur hingga panjangnya 10 kali dari semula dan lebar
lima kali dari semula selama kehamilan atau dapat juga
dikatakan sebagai perusakan secara langsung jaringan
hipertrofi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena
penurunan hormon estrogen dan progesteron.
3) Efek oksitosin
Oksitosin menyebabkan terjadinya kontraksi dan retraksi
otot uterin sehingga akan menekan pembuluh darah yang
mengakibatkan berkurangnya suplai darah ke uterus. Proses
ini membantu untuk mengurangi situs atau tempat implantasi
plasenta serta mengurangi perdarahan. Penurunan ukuran
uterus yang cepat itu dicerminkan oleh perubahan lokasi
uterus ketika turun keluar dari abdomen dan kembali menjadi
organ pelvis.
Perubahan uterus ini berhubungan erat dengan
perubahan- perubahan pada miometrium. Pada miometrium
terjadi perubahan- perubahan yang bersifat proteolisis. Hasil
dari proses ini dialirkan melalui pembuluh getah bening.
Tabel 2.1
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum
hamil
Diameter
Berat Bekas
Tinggi Fundus Uteru Melekat Keadaan
Involusi
Uteri s (gr) Plasenta (cm) Serviks
Pusat
Satu minggu Pertengahan pusat- 500 7,5 Beberapa hari
setelah nifas
Simfisis dapat dilalui 2
Dua minggu Tak teraba di atas 350 3-4 jari akhir
Simfisis
Enam Bertambah kecil 50-60 1-2 minggu pertama
dapat dimasuki 1
Minggu jari
4. Defekasi
Buang air besar harus dapat dilakukan 3-4 hari pasca
persalinan, bila tidak bisa maka diberi obat peroral atau perektal
atau klisma.
5. Perawatan Payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu
b) Menggunakan BH yang menyokong payudara
c) Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang
keluar pada sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui.
Menyusui tetap dilakukan dari puting susu yang tidak lecet.
d) Apabila lecet berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminum dengan menggunakan sendok.
e) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tab
setiap 4-6 jam.
Apabila payudara bengkok akibat pembendungan ASI, lakukan :
1) Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah dan
hangat selama 5 menit.
2) Urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau
menggunakan sisir untuk mengurut arah Z pada menuju puting.
3) Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga
puting susu menjadi lunak.
4) Susukan bayi setiap < 3 jam. Apabila tidak dapat menghisap
seluruh ASI sisanya dikeluarkan dengan tangan.
5) Letakkan kain dingin pada payudara setelah menyusui.
6. Laktasi
ASI mengandung semua bahan yang diperlukan bayi, mudah
dicerna, memberi perlindungan terhadap infeksi, selalu segar,
bersih dan siap untuk diminum.
Tanda ASI cukup :
a) Bayi kencing 6 kali dalam 24 jam.
b) Bayi sering buang air besar berwarna kekuningan
c) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan
tidur cukup
d) Bayi menyusui 10-11 kali dalam 24 jam.
e) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali menyusui.
f) Ibu dapat merasakan geli karena aliran ASI.
g) Bayi bertambah berat badannya.
ASI tidak cukup :
a) Jarang disusui.
b) Bayi diberi makan lain.
c) Payudara tidak dikosongkan setiap kali habis menyusui.
7. Senggama
Secara fisik aman untuk mulai berhubungan suami istri begitu
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua
jarinya ke dalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah
berhenti dan tidak merasakan ketidaknyamanan, aman untuk
melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap.
8. Istirahat
Sarankan ibu untuk tidur siang atau tidur selagi bayi tidur.
Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal yaitu
mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses
involusio dan memperbanyak jumlah perdarahan, menyebabkan
depresi dan ketidakmampuan merawat bayi sendiri.
9. Pemeriksaan pasca persalinan
Pemeriksaan pasca persalinan meliputi pemeriksaan umum,
keadaan umum, payudara, dinding abdomen, sekret vagina,
keadaan alat kandungan.
10. Kebersihan
Anjurkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan
air mulai depan kebelakang yaitu dari vulva ke anus. Sarankan
untuk mengganti pembalut minimal 2x sehari, sarankan ibu untuk
mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah
membersihkan alat kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka
episiotomi atau laserasi sarankan untuk tidak menyentuh luka
tersebut.
11. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan harus menunggu 2 tahun lagi sebelum ibu
hamil lagi. Pada umumnya metode KB dapat dimulai 2 minggu
setelah melahirkan. Sebelum menggunakan KB hal-hal berikut
sebaiknya dijelaskan yaitu bagaimana efektivitasnya, kelebihan /
keuntungan, efek
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup bagus sebagai sarana bacaan
untuk menambah wawasan pembaca, topik bahasan yang menarik dan bahasa
yang mudah dipahami. Hasil penelitian dibahas secara detail dan mendalam.
Referensi yang digunakan pun banyak, sehingga sudah bisa menjadi jurnal
sebagai sumber informasi.
DAFTAR PUSTAKA
Anita. 2014. Masa Nifas fisiologis dan patologis. Manado : Binarupa Aksara
Ambarwati. 2011. Buku Panduan Ajar Ibu Nifas. Yogyakarta: Graha Ilmu
Astuti, Sri. 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui. Jakarta: Erlangga
Dewi, Vivian Nany. 2012. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
Herawati. 2012. Psikologi Ibu dan Anak untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba
Medika
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan pada masa Nifas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.