Ref MPP 3
Ref MPP 3
Ref MPP 3
PENDAHULUAN
1
indikator keberhasilan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah dan sebagai
bukti pengabdian pemerintah kepada masyarakat.
2
Indeks tersebut menunjukkan semakin inovatif suatu negara, maka semakin
maju perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.
2. Global Competitive Index (GCI) juga merilis laporan tahun 2017-2018 bahwa
Indonesia berada di peringkat 37 di negara-negara ASEAN di bawah Singapura
(2), Malaysia (22), Thailand (33). Kondisi ini mendorong akselerasi kompetisi
antar daerah lewat inovasi.
3. Inovasi mendukung program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable
Development Goals (SDGs) yang dilakukan PBB. Salah satunya adalah
tuntutan berinovasi dalam pengentasan kemiskinan, pendidikandan dan
kesehatan.
4. Dalam hal persepsi korupsi yang diolah Kominfo dari data Transparensy
International menunjukkan bahwa IPK (indeks persepsi korupsi) Indonesia
berada di peringkat 34. Skor ini jauh jika dibandingkan dengan negara ASEAN
lainnya yaitu Malaysia (54), Singapura (98) dan Filipina (38).
3
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mengadakan Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) secara nasional sebagai upaya percepatan
peningkatan kualitas pelayanan publik Indonesia dan pemberian penghargaan
kepada instansi pemerintah yang mempunyai inovasi pelayanan publik terbaik.
Sejalan dengan itu, Lembaga Administrasi Negara (LAN) dalam tajuknya
“Jambore Inovasi Kalimantan” menganugerahkan penghargaan Inovasi
Administrasi Negara (Inagara Award) kepada instansi/lembaga yang memiliki
inovasi pelayanan publik yang baik. Hal tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan
birokrat dan birokrasi yang memberikan pelayanan prima sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 25 Tahun 2009. Melalui inovasi, layanan publik dapat dijadikan
sebagai salah satu cara untuk mewujudkan good governance. Pernyataan tersebut
menunjukkan bahwa setiap institusi/lembaga dituntut melakukan inovasi .
Namun kenyataan menunjukkan bahwa dari 514 kabupaten/kota se Indonesia,
baru 17 (5%) yang sudah punya MPP. Iinovasi pelayanan publik dalam bentuk
Mall Pelayanan Publik di Jawa Barat baru ada dua yaitu Kabupaten Sumedang
dan Kota Bogor. https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4709042/sumedang-
jadi-daerah-kedua-di-jabar-yang-punya-mal-pelayanan-publik .
4
sebatas tempat pengedropan pelanggan. Hal tersebut barangkali disebabkan oleh
terbatasnya dana yang digunakan untuk merenovasi bangunan yang hanya sebesar
Rp. 890.481.000 dari APBD sementara Rp 2,7 Miliar yang diajukan.
http://indofakta.com/news_17183.html 2019-08-15 15:01:30 dan
https://www.sumedang.online/2019/05/mal-pelayanan-public-64-pelayanan-
dalam-satu-pintu/
5
inovasi pelayanan publik dalam bentuk Mal Pelayanan Publik. Berdasarkan latar
belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian
“INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI MAL PELAYANAN PUBLIK
SUMEDANG”.
6
5. Legalitas
6. Sarana prasarana.
1.4.1 KegunaanTeoritis
7
BAB II
8
knowledge ke explicit knowledge, 3) Combination- dari explicit knowledge ke
explicit knowledge, 4) Internalization-dari explicit knowledge ke tacit knowledge.
1. Kebaruan
Kebaruan memiliki arti bahwa sebuah produk atau hal belum atau
tidak pernah ada dan pernah dilakukan. Sesuatu yang belum pernah
ada atau belum pernah dilakukan memiliki tujuan sebagai bentuk
perubahan. Perubahan tentunya ke perubahan yang lebih baik.
2. Kemanfaatan
Perubahan yang lebih baik menjadi syarat utama adanya sebbuah
inovasi. Oleh karena itu harus memberi kemanfaatan. Sebuah
kemanfaatan merupakan output yang memiliki nilai lebih bagi
9
orang lain. nilai lebih ini apabila di organisasi sektor publik, maka
output-nya adalah bermanfaat bagi masyarakat serta privat
pengguna layanan publik.
3. Memberi solusi
Inovasi yang telah diinisiasi sebagai sebuah perubahan diharapkan
mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi.
4. Keberlanjutan
Inovasi yangberjalan diharapkan dapat berlaku berkesinambungan
artinya inovasi yang ada tidak boleh berhenti pada satu titik namun
perlu keberlanjutan mengenai jalannya inovasi tersebut. faktor
yang mempengaruhi keberlanjutan inovasi salah satunya yakni
tidak tergantung pada satu orang/inisiator saja. Inovasi yang
berjalan harus bisa dipahami serta dipraktikkan oleh seluruh
anggota organisasi. Ini bertujuan agar inovasi yang berjalan
melahirkan inovasi yang baru. Hal ini dikarenakan sebuah inovasi
harus terus mengikuti perkembangan waktu. tidak bisa selesai
begitu saja. Sebuah inovasimemiliki jangka waktu tertentu. Dimana
inovasi yang sudah lama berjalan, pada akhirnya tidak bisa
dikatakan sebagai inovasi lagi.
5. Dapat direplikasikan
Inovasi yang berhasil merupakan sebuah inovasi yang dapat
direplikasi. Replikasi merupakan sebuah percontohan atau peniruan
oleh pihak lain sebagian atau keseluruhan sebuah produk atau
sistem.
6. Kompatibilitas
Inovasi harus kompatibel dengan lingkungan atau kesesuaian
dengan sistem di luar dirinya (tidak membentur, melanggar sistem
yang ada) yaitu harmonis/sesuai dengan kebijakan,
kesepakatan/perjanjian domestik dan luar negeri baik privat dan
civil society serta antar negara pada tingkat lokal, nasional, regional
dan global. Inovasi bukan sesuatu yang mendobrak koridor yang
ada. Tentunya inovasi-inovasi yang berkembang dan akan
diimplementasikan masih harus memperhatikan peraturan yang
ada. Hal ini bertujuan agar inovasi yang dimunculkan bisa berjalan
dengan baik.( LAN, 2017 : 4).
Ada beberapa aspek yang menunjukkan bahwa suatu organisasi telah
berinovasi. Lima hal yang perlu ada dalam suatu inovasi menurut Suwarno
(2008), yaitu:
10
Inovasi juga dapat berupa cara baru bagi individu atau sekelompok
orang untuk memenuhi kebutuhan atau menjawab masalah tertentu.
Cara baru ini merupakan pengganti cara lama yang sebelumnya
berlaku.
3. Objek baru
Suatu inovasi merujuk pada adanya objek baru untuk penggunanya.
Objek baru ini dapat berupa fisik (tangible) atau tidak berwujud
fisik (intangible).
4. Teknologi Baru
Inovasi sangatidentik dengan kemajuan teknologi. Banyak contoh
inovasi yang hadir dari hasil kemajuan teknologi. Indikator
kemajuan dari suatu produk teknologi yang inovatif biasanya dapat
dikenali dari fitur-fitur yang melekatpada produk.
5. Penemuan baru
Hasil semua inovasi merupakan hasil penemuan baru. Inovasi
merupakan produk dari sebuah proses yang sepenuhnya bekerja
dengan kesadaran dan kesengajaan.
Menurut Mulgan dan Albury dalam (Muluk, 2008 :44) bahwa “Inovasi
dikatakan berhasil apabila inovasi tersebut merupakan kreasi dan implementasi
dari proses, produk, layanan, dan metode pelayanan baru yang merupakan hasil
pengembangan nyata dalam hal efisiensi dan efektivitas atau kualitas pelayanan.”
Lebih lanjut dijelaskan bahwa ada beberapa jenis inovasi pada organisasi sektor
publik, diantaranya adalah :
1. Inovasi produk
Inovasi ini berangkat dari adanya perubahan pada desain dan
produk suatu layanan yang membedakan produk layanan terdahulu
atau sebelumnya.
2. Inovasi proses
Inovasi ini merujuk pada adanya perubahan kualitas yang
berkelanjutandan adanya perpaduan antara perubahan,prosedur,
kebijakan, dan pengorganisasian yang diperlukan organisasi dalam
melakukan inovasi.
3. Inovasi metode pelayanan
Inovasi ini merupakan adanya perubahan yang baru dalam aspek
interaksi yang dilakukan pelanggan atau adanya cara yang baru
dalam menyediakan atau memberikan suatu layanan.
4. Inovasi strategi kebijakan
Inovasi ini merujuk padaaspek visi, misi, tujuan, strategi baru dan
juga menyangkut realitas yang muncul sehingga diperlukan suatu
strategi dan kebijakan baru.
5. Inovasi sistem
11
Kebaruan dalam konteks interaksi atau hubungan yang dilakukan
denganpihak aktor lain dalam rangka suatu perubahan pengelolaan
organisasi,
Inovasi kemudian menjadi salah satu strategi pemerintah untuk
meningkatkan kualitas pelayanan publik di Indonesia. Pelayanan publik pun
menjadi isu strategis.
Pelayanan publik terdiri dari dua kata yaitu pelayanan dan publik. Publik
berasal dari bahasa Inggris “Public “ yang berarti umum, masyarakat, atau negara.
Dalam bahasa Indonesia publik berarti orang banyak dan pelayanan berarti proses
memberikan layanan. Moenir (2001 : 17) menyatakan bahwa pelayanan adalah
proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung.
Lovelock (2002:111) mengatakan bahwa “Service adalah produk yang tidak
berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami” artinya bahwa
service merupakan produk yang tidak berwujud dan tidak berbentuk tetapi dapat
dirasakan dan dialami oleh penerima layanan.
Pelayanan publik adalah pengadaan barang dan jasa publik baik yang
dilakukan pemerintah maupun nonpemerintah (Poltak,dkk, 2011: 14). Pamudji,
(1999) dalam Napitupulu (2007 : 165) menjelaskan bahwa “Pelayanan publik
(public service) adalah berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa”atau pelayanan umum (Soetopo) yang berarti
“Segala bentuk kegiatan layanan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah di
pusat, di daerah dan lingkungan BUMN/D dalam bentuk barang dan atau jasa baik
dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan perundang-undangan.”
12
kebutuhan bagi setiap penduduk/warga negara baik berupa barang , jasa maupun
administrasi yang diselenggarakan oleh pemerintah, perorangan maupun swasta.
Artinya dalam proses pelayanan publik ada tiga hal yaitu (1) pelayan (service)
yaitu penyelenggara pelayanan bisa pemerintah, swasta, masyarakat dan pihak
ketiga/corporate, (2) pelanggan atau orang yang dilayani (customer) yaitu
masyarakat dalam arti luas, dan objek layanan bisa barang, jasa, administrai
maupun bantuan hukum.
13
di era otonomi daerah yang berorientasi pada kepuasan pengguna
layanan, memberikan arah terjadinyaperubahan atau pergeseran
paradigma penyelenggaraan pemerintahan, dari paradigma rule
governmentbergeser menjadi paradigma good governance (tata
pemerintahan yangbaik).
Ada dua kategori pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah yaitu
pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan umum (Hardiyansyah, 2011 : 20-23).
Selengkapnya akan diuraikan di bawah ini.
a. Kesehatan
b. Pendidikan dasar
14
berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan suatu bangsa. Maka sudah
selayaknya jika pemerintah menyediakan pelayanan pendidikan yang layak.
2. Pelayanan Umum
15
c. Kelompok Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan oleh publik, misalnya pendidikan,
pemeliharaan, kesehatan, penyelenggaraan transportasi, pos, dan
sebagainya
1. Pelayanan pemerintahan
Pelayanan pemerintahan adalah jenis pelayanan masyarakat terkait
dengan tugas-tugas umum pemerintahan seperti pelayanan KTP, SIM,
pajak,perizinan dan keimigrasian.
2. Pelayanan pembangunan
Pelayanan pembangunan adalah jenis pelayanan masyarakat yang
terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk memberikan
fasilitas kepada masyarakat dalam melakukan aktivitas sebagai
warganegara seperti penyediaan jalan, jembatan, bandara dan
pelabuhan.
3. Pelayanan utilitas
Pelayanan utilitas adalah pelayanan yang terkait dengan utilitas bagi
masyarakat seperti penyediaan air, listrik, telepon dan transportasi
lokal.
4. Pelayanan sandang, pangan dan papan
Pelayanan sandang, pangan dan papan adalah pelayanan yang
menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan
perumahan seperti beras, gula, minyak, rumah murah.
5. Pelayanan kemasyarakatan
Pelayanan kemasyarakatan adalah pelayanan yang dilihat dari sifat dan
kepentingan yang lebih menekankan pada kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan seperti pelayanan pendidikan, kesehatan,
ketenagakerjaan rumah yatim piatu.
16
Pola pelayanan terpadu satu pintu diselenggarakan pada stu tempat
yang meliputi berbagai jenispelayananyangmemilikiketerkaitan proses
dan dilayanan melalui satupintu.
c. Pola pelayanan satu atap
Pola pelaynnansatu atap diselenggarakan dalam satu tempat
yangmeliputi berbagai jenis pelayanan yangtidak mempunyik
kketerkaitan proses dan dilayani melaluibeberapa pintu
d. Pola pelayanan terpusat
Pola pelayanan terpusat merupakan pola pelayananmasyarakat yang
dilakukan oleh satu istansi pemerintah yang bertindak selaku
koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya yang terkait
dengan bidang pelayanan masyarakat yang bersangkutan
e. Pola pelayanan elektronik
Pola pelayanan elektronik adalah pola pelayanan yang menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan otomasi dan
otomasi pemberian layanan dan bersifatonline sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas pelanggan.
17
Ukuran kepuasan masyarakat sebagai konsumer produk pelayanan jasa
publik menurut Lovelock dalam Rahayu (2012 : 100-109) dilukiskan dalam the
flower of service yang melukiskan delapan titik rawan pelayanan dengan delapan
kelopak bunga yang disebut dengan the eight petals on the flower of service yang
meliputi :
18
Kualitas pelayanan menurut Parasuraman (1990 :33) harus terukur
melalui 5 dimensi yaitu tangibles, reliability, responsivnees, assurance dan
empaty. Ukuran kualitas pelayanan menurut Parasuraman tersebut dijelaskan oleh
Tjiptono (1997), Rahayu (1997 :10) dalam Napitupulu (2007:172) sebagai berikut
:
19
4) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat
5) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat
6) Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas/aparatur
Dimensi assurance (keterjaminan) terdiri atas indikator :
1) Petugas memberi jaminan tepat waktu dalam pelayanan;
2) Petugas memberikan jaminan biaya dalam pelayanan
3) Petugas memberikan legalitas dalam pelayanan
4) Petugas memberikan kepastian biaya dalam pelayanan
Dimensi empathy terdiri atas indikator :
1) Mendahulukan kepentingan pelanggan;
2) Petugas melayani dengan sikap yang ramah
3) Melayani dengan sikap yang sopan dan santun
4) Melayani tanpa diskriminatif
5) Menghargai setiap pelanggan
Kemudian Nugroho (1994) dalam Napitupulu (2007 :172) menjelaskan
bahwa ada 10 kriteria pemilihan kualitas yang digunakan konsumen sesuai
temuan Parasuraman (1990) yaitu :
20
3. Keyakinan (confidence), yaitu pengetahuan dan kesopanan serta
kemampuan untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan
atau”assurance”.
4. Empati (empathy), yaitu syarat untuk peduli,memberi perhatian bagi
pelanggan.
5. Berwujud (tangible), yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan,personel
dan media komunikasi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berbagai kriteria
ataupun prinsip kualitas pelayanan publik ditentukan oleh kepuasan masyarakat
selaku pelanggan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Jika masyarakat
terpuaskan dengan pelayanan yang diberikan pemerintah maka keberadaan
pemerintah akan diakui, dipercaya dan mendapatkan legitimasi rakyat.
C. Kepuasan Pelanggan
Fokus penting dan utama atau pokok dalam pelayanan baik profit maupun
publik adalah kepuasan pelanggan dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Hal tersebut terlihat banyaknya organisasi yang menyertakan
komitmennya terhadap kepuasan pelanggan melalui berbagai tawaran, perhatian
dan pilihan serta keamanan dan kenyamanan yang termuat dalam visi misinya.
Hal ini sesuai dengan pendapat Tjiptono (2015 :76) bahwa “Dewasa ini semakin
diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan persaingan adalah memberikan
nilai dan kepuasan kepada pelanggan melalui penyampaian produk dan jasa
berkualitas dengan harga kompetitif”.lebih lanjut dikatanan bahwa “Secara
sederhana kepuasan pelanggan dapat diartikan sebagai perbandingan antara
harapan atau ekspektasi sebelum pembelian dan persepsi terhadap kinerja setelah
pembelian.” Untuk mewujudkan kepuasan pelanggan diperlukan strategi dalam
mewujudkan kepuasan pelanggan.
21
Tabel 2.1
22
telah dicurahkan untuk membeli dan menkonsumsi barang atau jasa
tertentu
c. Expected performance, yaitu tingkat kinerja yang diperkirakan/
diantisipasi atau yang paling diharapkan/disukai konsumen.
2. Equity Theory
Model ini dikenal dengan istilah keadilan distributif dalam literatur sosiologi.
Model ini berusaha mengoperasikan prinsip utama “pertukaran” (exchange).
Equity Theory beranggapan bahwa orang menganalisis rasio input dan
hasilnya (outcame)dengan rasio input dan hasil mitra pertukarannya. Jika ia
merasa bahwa rasionya unfovarable dibandingkan anggota lainnya dalam
pertukaran tersebut ia cenderung akan merasakan adanya ketidakadilan. Rasio
ini ditunjukkan secara sederhana sebagai berikut :
𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐴 𝐻𝑎𝑠𝑖𝑙 𝐵
=
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐴 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝐵
Apabila rasio tersebut dipersepsikan tidak sama (tidak seimbang), terutama jika
dirasakan unfavarable bagi pelanggan yang melakukan evaluasi, maka yang
terjadi adalah ketidakpuasan. Perasaan tidak puas disebabkan keyakinan
bahwa norma sosial telah dilanggar. Dalam teori ini berlaku norma bahwa
setiap pihak dalam pertukaran harus mendapatkan perlakuan adil atau fair.
Jadi kepuasan terjadi bila rasio hasil dan input setiap pihak dalam pertukaran
kurang lebih sama, sebaliknya ketidakpuasan terjadi jika pelanggan meyakini
bahwa rasio hasil inputnya lebih jelek ketimbang perusahaan/penyedia jasa.
Kepuasan pelanggan terhadap transaksi tertentu dipengaruhi pula oleh
perbandingan dengan rasio hasil dan input pelanggan lain. Jadi, evaluasi
terhadap keadilan keseluruhan (overall equity) dalam transaksi pembelian
produk berpengaruh terhadap kepuasan/ketidakpuasan pelanggan.
3. Atribution theory
Atribution theory mengidentifikasi proses yang dilakukan dalam menentukan
penyebab aksi/tindakan dirinya, orang lain dan objek tertentu. Atribusi yang
dilakukan tersebut bisa sangat mempengaruhi kepuasan pembelinya terhadap
23
produk atau jasa tertentu, karena atribusi memoderasi perasaan puas atau tidak
puas. Teori atribusi menyatakan bahwa ada tiga tipe atribusi pelanggan
terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan ( yakni service
encounter yang tidak memuaskan). Tiga dimensi tersebut terdiri dari:
a. Causal attribution; bila terjadi kesalahan, pelanggan segera menilai
siapa yang salah atau patut disalahkan. Jika pelanggan menyimpulkan
bahwa perusahaanlah yang salah, maka mereka akan sangat mungkin
merasa tidak puas. Sebaliknya, apabilapelanggan membebankan
sebagian kesalahan kepada diri mereka sendiri, maka ketidakpuasan
mereka akan cenderung berkurang.
b. Control ettribution, tipe ini pelanggan menilai apakah insiden
ketidakpuasan berada dalam kendali pemasar atau tidak.
c. Stability attribution, bila terjadi service encounter yang tidak
memuaskan, pelanggan akan meniai apakah kejadian itu mungkin
terulang lagi atau tidak. Jika pelanggan menilai bahwa insiden tersebut
cenderung terulang lagi, maka ketidakpuasannya bisa bertambah besar.
Selain itu pelanggan yang sudah pernah menggunakan jasa perusahaan
sebelumnya (experienced customer) dan mendapati bahwa insiden
ketidakpuasan serupa sudah pernah terjadi sebelumnya, cenderung akan
sangat tidak puas dengan layanan yang diterima. Sebaliknya bila
pelanggan bersangkutanmenilai bahwa insiden ketidakpuasan belum
pernah terjadi dengan pengalaman sebelumnya dengan perusahaan
bersangkutan dan ia yakin bahwa kejadian tersebut hanya kasus khusus
dan bersifat insidental, maka ketidakpuasannya cenderung akan relatif
kecil.
4. Assimilation-Contrast Theory
Menurut teori ini konsumen mungkin menerima penyimpangan (deviasi) dan
ekspektasinya dalam batas tertentu. Apabila produk atau jasa yang dibeli dan
dikonsumsi tidak terlalu berbeda dengan apa yang diharapkan pelanggan, maka
kinerja produk/jasa tersebut akan diasimilasi/diterima dan produk/jasa
bersangkutan akan dievaluasi secara positif (dinilai memuaskan). Akan tetapi,
24
jika kinerja produk /jasa melampaui zona penerimaan konsumen (zone of
acceotance) maka perbedaan yang ada akan dikontraskan sedemikian rupa
sehingga akan tampak lebih besar dari sesungguhnya.
5. Opponent Process Theory
Teori ini berusaha menjelakan mengapa pengalaman konsumen yang pada
mulanya sangat memuaskan cenderung dievaluasi kurang memuaskan pada
kejadian atau kesempatan berikutnya. Dasar pemikirannya adalah pandangan
bahwa organisme akan beradaptasi dengan stimuli di lingkungannya
sehingga stimulasi berkurang intensitasnya sepanjang waktu.
25
semakin demanding untuk mendapatkan pelayanan yang lebih
berkualitas dari pemerintah.
2. Pemerintah diharapkan lebih akuntabel dalam menggunakan dana
publik. Tidak hanya berkaitan dengan pertanggungjawaban
penggunanya yang memenuhi kaidah administrasi keuangan, akan
tetapi juga yang berkaitan dengan value for monev.
3. Pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan publik kepada
masyarakat secara efektif dan efisien, sehingga secara terus
menerus diharapkan mampu melakukan perubahan.
4. Pemerintah diharapkan mampu memecahkan persoalan-persoalan
baru yang muncul sesuai dengan dinamika perkembangan
kehidupan modern yang makin kompleks dimana masyarakat
tidak lagi dapat bergantung pada mekanisme-ekanisme lama untuk
menyelesaikan masalah mereka dengan makin terkikisnya
keberadaan institusi tradisional.
5. Pemerintah dituntut mampu menciptakan pelayanan publik yang
mampu mendorong competitivenees dunia usaha dalam
menghadapi tantangan global sehingga masyarakat mampu
memanfaatkan berbagai peluang yang ada untuk menyeleaikan
masalah mereka maupun meningkatkan kesejahteraan.
6. Pemerintah menghadapi tantangan makin terbatasnya anggaran,
sementara kompleksitas dan tuntutan masyarakat terus
berkembang sehingga dituntut untuk makin kreatif mencari
sumber-sumber pendanaan dalam memberikan pelayanan publik.
Jenis inovasi pelayanan publik menurut LAN (2013) dalam
(Marsono,2017 : ) mencakup :
1. Product innovation
2. Service innovation, cara baru dalam menyediakan pelayanan
kepada pelanggan.
3. Process innovation, proses organisasi yang didesain dengan cara
baru.
4. Position innovation, newcontext orcustomer, misal pelayanan baru
bagi generasi muda.
5. Strategic innovation, tujuan baru bagi organisasi
6. Governance innovation, norma baru dalam pembuatan kebijakan
untuk pelayanan publik inovatif.
7. Rhetorical innovation, konsep baru yang akan diimplementasikan
dalam kebijakan publik.
26
2.1.4 MAL Pelayanan Publik
27
Pelayanan pengadaan dan penyaluran barang dan jasa publik mendominasi
seluruh pelayanan yang disediakan pemerintah kepada masyarakat.
Pelayanan ini bisa dilakukan oleh pemerintah yang seluruh dananya
merupakan kekayaan negara yang tidak bisa dipisahkan atau bisa
diselenggarakan oleh badan usaha milik pemerintah yang sebagian atau
seluruh dananya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan (BUMN)
2) Pelayanan administratif
Pelayanan administratif meliputi tindakan administrasi pemerintah yang
diwajibkan oleh negara dan diatur dalam perundang-undangan dalam
rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan dan harta
benda juga kegiatan administratif yang dilakukan oleh instansi
nonpemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam perundang-
undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan
penerimapelayanan.
yang diselenggarakan oleh institusi penyelenggara negara, korporasi,
lembaga independen dan badan hukum lain dalam rangka pelaksanaan
misi negara.
Penyelenggaraan pelayanan publik menurut pasal 4 Undang-Undang No
25 Tahun 2009 dinyatakan bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan publik
berasaskan pada :
1. Kepentingan umum;
2. Kepastian hukum;
3. Kesamaan hak;
4. Keseimbangan hak dan kewajiban;
5. Keprofesionalan;
6. Partisipatif;
7. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
8. Keterbukaan;
9. Akuntabilitas;
10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
11. Ketepatan waktu;
12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan.
Kunci penyelenggaraan pelayanan publik adalah kepuasan pelanggan.
Kepuasan pelanggan merupakan kepuasan pelayanan yang diberikan oleh
28
penyelenggara pelayanan publik. Menurut Kep./25/M PAN/2/2004 tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan
Instansi Pemerintah bahwa kepuasan pelayanan adalah hasil pendapat dan
penilaian masyarakat terhadap kinerja pelayanan yang diberikan oleh aparatur
penyelenggara pelayanan publik. Hasil pendapat tentang penilaian masyarakat
terhadap kinerja pelayanan publik tersebut meliputi 14 unsur minimal untuk
mengukur indek kepuasan masyarakat diantaranya adalah :
29
13. Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana prasarana
pelayanan yang bersih, rapi, dan teratur sehingga dapat
memberikan rasa nyaman kepada penerima pelayanan;
14. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk
mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan
dari pelaksanaan pelayanan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 20017 tentang
Pedoman Penyusunan Survey Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara
Pelayanan Publik bahwa dalam melaksanakan survey kepuasan masyarakat
diharapkan memperhatikan prinsip :
30
3. Waktu Penyelesaian
Waktu penyelesaian adalah jangka waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan seluruh proses pelayanan dari setiap
jenis pelayanan.
4. Biaya/Tarif
Biaya/tarif adalah ongkos yang dikenakan kepada penerima
layanan dalam mengurus dan/ atau memperoleh pelayanan dan
penyelenggara yang besarnya ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara penyelenggaradan masyarakat.
5. Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
Produk spesifikasi jenis pelayanan adalah hasil pelayanan yang
diberikan dan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
6. Kompetensi Pelaksana
Kompetensi pelaksana adalah kemampuan yang harus dimiliki
oleh pelaksana meliputi pengetahuan, keahlian, keterampilan
dan pengalaman
7. Perilaku Pelaksana
Perilaku pelaksanan adalah sikap petugas dalam memberikan
pelayanan
8. Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
Penanganan pengaduan, saran dan masukan adalah tata cara
pelaksanaan penanganan pengaduan dan tindak lanjut.
9. Sarana dan prasarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat
dalam mencapai maksud dan tujuan. Prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya
suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Sarana digunakan
untuk benda yang bergerak (komputer, mesin) dan prasarana
untukbenda yang tidak bergerak (gedung).
31
2. Bermanfaat baik bagi daerah maupun masyarakat;
3. Tidak membatasi dan membebani masyarakat;
4. Inovasi yang dilakukan sesuai dengan kewenangan daerah;
5. Dapat direplikasi.
Kebijakan inovasi daerah menurut pasal 397 UU No 23 Tahun 2014
berprinsip pada :
1. Peningkatan efisiensi;
2. Perbaikan efektivitas;
3. Perbaikan kualitas pelayanan;
4. Tidak ada konflik kepentingan;
5. Berorientasi pada kepentingan umum;
6. Dilakukan secara terbuka;
7. Memenuhi nilai-nilai kepatuhan;
8. Dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri
sendiri.
Inisiatif inovasi daerah ditetapkan dalam Keputusan Kepala Daerah
tentang Inovasi Daerah disertai dengan penetapan perangkat daerah sesuai
bidangnya untuk ditugaskan melaksanakan uji coba inovasi daerah. (Pasal 14 PP
Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah). Keputusan Kepala Daerah
Tentang Inovasi Daerah disampaikan kepada menteri dan menjadi dasar dalam
melaksanakan uji coba inovasi daerah. Juga menjadi dasar menteri dalam
melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan inovasi daerah. Keputusan
Kepala Daerah tentang Inovasi Daerah tersebut minimal memuat :
32
pemberian pelayanan barang/jasa publik dan inovasi jenis dan bentuk barang/jasa
publik. Dengan demikian inovasi pelayanan publik merupakan sebuah terobosan
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Terobosan dimaksud dapat
berupa ide kreatif orisinil dan atau adaptasi/modifikasi yang dapat memberi
manfaat kepada masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Ide kreatif
orisinil merupakan nilai positif dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang
memberikan inovasi baru (novelty) pada pelayanan; sedang adaptasi/modifikasi
adalah upaya melakukan konsep ATM (Amati Tiru Modifikasi) dari institusi
penyelenggara pelayanan publik lainnya yang sudah berjalan dengan baik dan
berdampak besar bagi masyarakat.
1. kompetisi inovasi;
2. sistem informasi inovasi pelayanan publik (siNoviK);
3. pemanfaatan dan pengembangan jaringan informasi;
4. peningkatan kapasitas; dan
5. pemantauan yang berkelanjutan.
33
pertukaran pengalaman. Kompetitif dilakukan melalui kompetisi antar
penyelenggara pelayanan publik. Hal tersebut dimaksudkan untuk merangsang
inovasi-inovasi pelayanan publik lainnya. Disamping itu melalui kompetisi
inovasi pelayanan publik juga merupakan suatu upaya percepatan reformasi
birokrasi dan mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance).
Sedangkan adaptif dimaksudkan bahwa inovasi pelayanan publik yang dibuat
dapat dimplementasikan pada pelayanan yang sudah ada sehingga memiliki nilai
tambah baru; dan berkelanjutan dimaksudkan inovasi pelayanan publik yang
dibuat bersifat jangka panjang dan tidak berjalan di awal saja.
Jenis-jenis inovasi pelayanan publik mencakup beberapa aspek umum
yang terdiri atas beberapa institusi penyelenggara pelayanan publik seperti
kementerian/lembaga, Pemda (provinsi/Kabupaten/Kota) dan BUMN yang ada di
masyarakat diantaranya adalah:
1. Tata Kelola Pemerintahan;
2. Penggunaan Teknologi (IT),
3. Perbaikan Kesejahteraan Sosial; dan
4. Pelayanan Langsung Kepada Masyarakat
Persyaratan kompetisi dalam Sintem Inovasi Pelayanan Publik
(SINOVIK) menurut Kemenpan RB adalah :
1. Inovasi yang diusulkan membuat peningkatan/perbaikan dalam pelayanan
(pendekatan baru)
2. Memberikan manfaat bagi perbaikan sistem dan masyarakat (berdampak)
3. Sudah dilaksanakan minimal 1 (satu) tahun (produk)
4. Berkelanjutan
Adapun kunci penyelenggaraan inovasi pelayanan publik di suatu institusi
adalah :
a. Adanya masalah yang sudah akut dan berkelanjutan dari suatu pelayanan
publik.
b. Dapat ditransfer/direplikasi, artinya dapat dijadikan rujukan dan/atau
diterapkan oleh penyelenggara pelayanan publik lainnya, sehingga inovasi
34
tidak hanya masif di satu unit saja, tetapi diharapkan dapat merata ke unit-
unit atau institusi-institusi lain
35
perizinan dan nonperizinan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan
Daerah serta pelayanan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik
Daerah/Swasta. Instansi yang bergabung dalam MPP dilaksanakan berdasarkan
kesepakatan yang dituangkan dalam Nota Kesepahaman yang ditindaklanjuti
dengan Perjanjian Kerja Sama. Kerjasama dilakuakan antara :
1. Koordinasi pelayanan
Koordinasi pelayanan dilakukan terhadap instansi pusat dan daerah serta
BUMN/BUMD serta swasta yang akan diintegrasikan. Integrasi data dan
sistem informasi dilakukan untuk mewujudkan efisiensi pelayanan. adapun
data yang diitegrasikan meliputi :
a. Penyelarasan Sistem Operasional Prosedur
b. Penyelarasan Standar Pelayanan
c. Pemanfaatan Data Tunggal
d. Penguatan Layanan Berbasis Teknologi Informasi (e-services)
2. Penyiapan Sarana Prasarana
36
Sarana dan prasarana yang perlu disiapkan adalah gedung beserta sarana
dan prasarana yang dibutuhkan dalam implementasi Mal Pelayanan
Publik.
3. Pengaturan Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja yang diatur meliputi pengaturan kelembagaan,
mekanisme kerja antarinstansi, bisnis proses
4. SDM Pelayanan
Pengelolaan SDM pelayanan dan sistem informasi pelayanan yang
terintegrasi
5. Peresmian
1. Counter Pelayanan
2. Tempat Bermain Anak
3. Ruang Laktasi
4. ATM Center
5. Fasilitas Difabel
6. Meeting Room
7. Multifunction Room
8. Perpustakaan Publik
37
Mall Pelayanan publik masyarakat merasa dimanjakan karena lebih mudah,
efektif dan efisien meski dengan tetap memperhatikan pengaduan masyarakat
untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal tersebut dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan masyarakat pun merasakan
kehadiran pemerintah. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 2.2
Temuan Riset Sebelumnya
38
akan dibuat. Dalam pencarian
alternatif kebijakan hanya ada satu
alternatif yakni pengintegrasian
pelayanan dalam satu tempat.
Adapun faktor pendukung adalah
kompaknya seluruh SKPD dalam
menyukseskan program MPP dan
faktor penghambatnya adalah
luasnya wilayah sehingga tidak
dapat menjangkau seluruh warga
Banyuwangi dan tidak disiapkan
anggaran sebelumnya.
3. Inovasi Penelitian ini bertujuan untuk Robiatul Adawiah
Dalam mengetahui bagaimana inovasi Putri, 2018, Inovasi
Pelayanan pelayanan publik di Mall Dalam Pelayanan
Publik di Pelayanan Publik Kabupaten Publik di Mall
Mall Banyuwangi. Hasil penelitian Pelayanan Publik
pelayanan menunjukkan bahwa dengan Kabupaten
Publik adanya MPP masyarakat Banyuwangi, Jurnal
Kabupaten Banyuwangi dapat dengan mudah Politico Vol. 2
Banyuwangi mengakses segala layanan September 2018.
administratif secara lebih efektif Hal.264-275.ISSN:
dan efisien. Hal tersebut tidak p; 1829-6696-4716
lepas dari dukungan dari seluruh Web jurnal online;
SKPD dan instansi penyedia jurnal.unmuhjember.
layanan serta masyarakat ac.id
Banyuwangi
4. Laporan Penelitian ini bertujuan Tugas Mata Kuliah
Analisis mendeskripsikan hasil analisis Birokrasi dan
Mal pelayanan publik di Mall Perubahan Sosial
Pelayanan Pelayanan Publik Kabupaten yang dibimbing oleh
Publik Banyuwangi. Hasil penelitian Dr. Slamet
Kabupaten menunjukkan bahwa masyarakat Rosyadi,M.Si.
Banyuwangi cukup puas dari pelayanan yang Universitas Jenderal
tahun 2019 diberikan melalui MPP namun Soedirman Jurusan
perlu penambahan sumberdaya Ilmu Administrasi
fasilitas dan website pengaduan Negara
secara online guna meningkatkan
kualitas pelayanan.
5. Efektivitas Tulisan ini bertujuan untuk Lolita Deby
Inovasi mengetahui bagaimana efektivitas MahendraPutri, Dr.
Kebijakan inovasi pelayanan publik terhadap Dyah Mutiarin,
Publik, kualitas pelayanan publik di 2018, Efektivitas
Pengaruh Indonesia. Hasil penelitian Inovasi Kebijakan
nya pada menunjukkan bahwa kuantitas Publik ;
Kualitas iovasi belum efektif dalam Pengaruhnya pada
39
Pelayanan meningkatkan kualitas pelayanan Kualitas Pelayanan
Publik di publik di Indonesia. Hambatan Publik di Indonesia,
Indonesia yang dihadapi adalah iklim inovasi Prosiding
yang masih buruk, dan nilai-nilai Konferensi Nasional
inovasi yang tidak terinternalisasi ke-8 Assosiasi
secara efektif. Selain itu belum Program
ada kajian komprehensif tentang Pascasarjana
bagaimana perkembangan dan Perguruan Tinggi
keberlanjutan inovasi pelayanan Muhammadiyah ,
publik di Indonesia. (APPTMA) ISBN :
978-623-90018-0-3
6 Pelayanan Hasil analisis, diketahui bahwa Arnita Febriana
Prima pelayanan prima melalui Mal Puryatama1, Tiyas
melalui Pelayanan Nur Haryani2
Penyelengg Publik di Indonesia ditandai oleh Kybernan : Jurnal
araan perubahan pada aspek struktur dan Studi
Mal prosedur birokrasi dengan Kepemerintahan
Pelayanan adanya efisiensi administrasi. Vol. 3 No. 1 Bulan
Publik di Selain itu, pelayanan prima dalam April 2020
Indonesia aspek reformasi administrasi juga P-ISSN: 2502-2539/
ditandai dengan adanya perubahan E-ISSN: 2684-9836
dari sisi perilaku dan sikap
birokrasi yang condong pada
paradigma New Public Service
(NPS) yang berorientasi untuk
memberikan pelayanan berkualitas
kepada masyarakat.
40
penduduk dan warga negara Indonesia untuk mendapatkan pelayanan publik yang
berkualitas. Untuk itu, diperlukan inovasi daerah guna mempercepat
kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik dan sebagai
bentuk transformasi terhadap pelayanan npublik guna mendapatkan solusi dalam
peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat sebagaimana diatur
pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2017 tentang
Inovasi Daerah.
1. Koordinasi pelayanan
2. Penyiapan Sarana Prasarana
3. Pengaturan Mekanisme Kerja
4. SDM Pelayanan
5. Fasilitas
41
Penetapan dan penerapan MPP pada dasarnya untuk mewujudkan good
governance yang melibatkan berbagai pelaku kepentingan yaitu pemerintah
(birokrasi) , swasta (private sector) dan masyarakat (civil society) dalam bentuk
nota kesepakatan untuk mewujudkan kepuasan pelanggan dalam hal ini
masyarakat pengguna layanan. Kepuasan pelanggan dalam pelayanan publik
ditentukan oleh kinerja penyedia layanan. Guna meningkatkan mutu layanan
melalui pengukuran kinerja Malcom Baldrige (Harsono dan Arijanto, 2009 : 66-
75) memotret kondisi organisasi dengan menggunakan 7 (tujuh) kriteria kinerja
yang meliputi leadhership (kepemimpinan), straegi (perencanaan strategis),
customer ( fokus pada pelanggan) ,knoledge management (pengetahuan
pengelolaan) , performance management (manajemen informasi dan
pengetahuan), workforce (fokus tenaga kerja), operation (fokus operasi) dan
result (hasil).
Kinerja organisasi di bidang pelayanan publik ditentukan oleh berbagai
aspek pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Permenpan RB No. 16 tahun
2014 tentang Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) yang meliputi persyaratan,
prosedur, waktu, biaya, produk, kompetensi pelaksana, perilaku, maklumat
penanganan.. Selain kinerja yang baik, kepuasan pelanggan juga ditentukan oleh
sistem inovasi pelayanan publik yang dibangun sehingga output yang dihasilkan
sesuai dengan harapan pelanggan sehingga berdampak pada keberlanjutan
organisasi.
Penentuan indeks persepsi inovasi pelayanan publik yang penulis gunakan
adalah dari konsep yang dikeluakan Pusat Inovasi Pelayanan Publik LAN RI
Tahun 2017 yang melahirkan aspek dan indikator. Konsep tersebut dibangun
berdasarkan kristalisasi beberapa konsep pelayanan publik dan inovasi yang
mencakup konsep dari :
Parasuraman (untuk mengevaluasi kualitas pelayanan dengan TERRA
(Tangibles, Emphaty, Reliability, Responsivenees, Assurance)
Malcolm Baldridge Naional Quality Award (yang mengembangkan
tentang indikator untuk menilai kualitas pelayanan publik yang meliputi
kepemimpinan, perencanaan strategik, fokus pelanggan dan pasar,
42
knowledge management, performance management, workforce dan
manajemen proses dan hasil bisnis) ,
Kemenpan No 14 Tahun 2017 tentang Survey Kepuasan Masyarakat
(SKM) yang meliputi a. persyaratan, b. sistem, mekanismedan prosedur,
c. waktu penyelesaia, d. biaya/tarif e. produk spesifikasi jenis pelayanan,
f. Kompetensi pelaksana, g. Perilaku pelaksanan, h. Penanganan
pengaduan, saran danmasukan i. Saranan dan prasarana
Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) yang terdiri dari
pendekatan baru, produktif, berdampak dan berkelanjutan)
kriteria Inovasi Administrasi negara (kebaruan, kemanfaatan, memberi
solusi, keberlanjutan, dapat direplikasikan, kompatibilitas). Selengkapnya
kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 2.1
Kesejahteraan Kualitas
Masyarakat Pelayanan
(Parasuraman)
SINOVIK
Good
Governance Output Outcomes
Aspek
Pelayanan
Kebaruan Publik
Berdampak (SKM)
Produktif
Berkelanjutan
Malcom
n
Baldrige
Kepuasan
Indeks Inovasi
Pelanggan/ Pelayanan Publik
Masyarakat Kriteria
Inovasi
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dari judul penelitian ini maka konsep dari inovasi pelayanan publik di
Mall Pelayanan Publik adalah sebagai berikut :
44
1. Inovasi adalah terobosan atau gagasan dan tindakan kreatif yang baru yang
berbeda dari gagasan dan tindakan sebelumnya
2. Pelayanan publik adalah rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan bagia setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa dan/atau administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan.
3. Mall Pelayanan Publik adalah tempat berlangsungnya kegiatan atau aktivitas
penyelenggaraan pelayanan publik atas barang, jasa dan atau pelayanan
administrasi yang merupakan fungsi perluasan pelayanan terpadu baik pusat
maupun daerah serta pelayanan BUMN/BUMD dan swasta dalam rangka
menyediakan pelayanan yang cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman.
45
Tabel 3.1
1 2 3 4 5 6
Inovasi Output Kebaruan Perbaikan Ada perbaikan dalam Ordinal
Pelayanan Layanan pemberian layanan dari
Publik di sebelumnya
Mall
Pelayanan Keunikan Ada keunikan dalam Ordinal
Publik Layanan pemberian layanan
Sumedang
Layanan Jenis Ada pelayanan baru yang Ordinal
Baru diberikan kepada
masyarakat
46
1 2 3 4 5 5
Transparansi Masyarakat dapat Ordinal
layanan memantau secara online
(telepon,
sms,fax,internet,mediasosi
al,dll) terhadap proses
pelayanan publik.
Outcome Berdam Penyelesaian Cara baru dalam Ordinal
pak permasalahan pemberian pelayanan
dapatmenyelesaikan
permasalahan yang ada
Kesesuaian Cara baru dalam Ordinal
layanan pemberian pelayanan
memenuhi kebutuhan
sesuai harapan
Ketersediaan Ketersediaan sarana Ordinal
layanan secara layanan publik memenuhi
inklusif semua kebutuhan
kelompok masyarakat
(umur, jenis kelamin,
pendidikan, berkebutuhan
khusus, kondisi ekonomi
dll)
Layanan Adanya pelayanan publik Ordinal
terintegrasi yang terintegrasi dan /atau
terpusat
Berkelan- Peran swasta Ada peran swasta dalam Ordinal
jutan peningkatan proses dan
kualitas pelayanan publik
Pelibatan Masyarakat dilibatkan Ordinal
masyarakat dalam peningkatankualitas
pelayanan publik
Konsistensi Terdapat Ordinal
pelayanan konsistensi/keajegan cara
baru dalam pemberian
pelayanan
Peningkatan Terdapat peningkatan Ordinal
perbaikan perbaikan layanan secara
layanan secara terus menerus
terus menerus
Pengaduan Pengaduan masyarakat Ordinal
masyarakat ditanggapi secara cepat
direspon/ditang
gapi secara
cepat
Penyelesan Peenyadia layanan Ordinal
aduan secara memberikan penyelesaian
cepat aduan secara cepat
Sumber : Pusat Inovasi Pelayanan Publik LAN RI 2017
47
3.3 Sumber Data Penelitian
48
Tabel 3. 2
Krejcie dan Morgan
N S N S N S
1 2 3 4 5 6
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 460 214 5000 357
100 80 480 217 6000 361
110 86 500 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 100000 384
N = Populasi S = Sampel
49
adalah : Kepala DPMPDSP di Mall Pelayanan Publik Sumedang, Kepala Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Sumedang, Kepala Bagian
Pengaduan dan pemberi layanan Disdukcapil
50
4) Pengolahan data dilakukan melalui kompilasi data, tabulasi, input
proses dan output data .
5) Penyajian data
6) Pelaporan hasil survei
51
3.6 Teknik Analisis dan Penarikan Kesimpulan
( )
= = ( )
dimana
Pada aspek ini ada dua dimensi yaitu dimensi kebaruan dan dimensi
= ( )
dimana
=Dimensi kebaruan
= Dimensi Produktif
52
=
dimana
y = jumlah indikator
= ( )
dimana
= Dimensi berdampak
=
Setiap dimensi memiliki indikator tersendiri, sehingga perhitungan tiap-
tiap dimensi adalah sebagai berikut
dimana
= Nilai tiap indikator pada aspek outcome
=
y = jumlah indikator
Dalam hal ini Dimensi Kebaruan memiliki 4 indikator dan Dimensi produktif
memiliki 6 indikator. Hasil perhitungan dimasukkan ke dalam skala Indeks
53
Persepsi Inovasi Pelayanan Publik untuk mengetahui baik buruknya inovasi
yang dilakukan. Sebagaimana tersebut pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Skala Indeks Persepsi Inovasi Pelayanan Publik
IPIPP Keterangan Rentang Nilai
AA Excelenlent innovation 91,01-100,00
A Sangat inovatif 82,01-91,00
BB Inovatif 73,01-82,00
B Cukup inovatif 64,01-73,00
CC Biasa 55,01-64,00
C Kurang inovatif 46,01-55,00
DD Tidak inovatif 37,01-46,00
D Sangat tidak inovatif 28.01-37,00
EE Inovasi buruk 19,01-28.00
E Inovasi sangatburuk 10,00-19,00
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Waktu Penelitian
Penelitian
April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
mingggu 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pra
Penelitian
2. Penyusunan
UP
3. Persetujuan
UP
4. Penelitian
5. Penyusunan
Hasil
Penelitian
6. Laporan
Hasil
Penelitian
54
BAB IV
55
Tabel 4.1
56
kepadatan penduduk tertinggi terletak di Sumedang Utara sebesar 3.186 jiwa/km2
dan terendah di Kecamatan Surian sebesar 162 jiwa/Km2..
57
a. Perdaku yang berpegang pada prinsip sauyunan, sareundeuk, saiegl,
sabobot sapehanear.
b. Masyarakat yang mengedepankan nilai-nilai kesetiakawanan sosial
dalam mengelola permasalahan dan kebutuhan mayarakat daerah.
c. Masyarakat yang makin kokoh dalam mewujudkan tanggung jawab
untuk mendistribusikan kemakmuran daerah.
d. Meningkatnya pelayanan publik.
a) Sejahtera
b) Agamis
58
kegiatan keagamaan. Dan tidak adanya konflik antar penganut agama (internal
dan eksternal). Berfungsinya lembaga sosial keagamaan dan lembaga
pendidikan keagamaan sebagai agen perubahan sosial dalam masyarakat dan
mengurangi dampak negatif ekstrimisme, berkembang dan meningkatkan
kapasitas serta kualitas lembaga sosial keagamaan,serta aktualisasi nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.
c) Maju
d) Profesional
59
keuangan serta pelayanan publik melalui fasilitasi, pelatihan dan
pendampingan.
e) Kreatif
b. Misi
60
c. Kebijakan
61
Kabupaten Sumedang dipandang perlu menyelenggarakan mal pelayanan publik.
Maka dari itu, Bupati Sumedang menetapkan Peraturan Bupati Nomor 85 Tahun
2019 tentang Mal Pelayanan Publik.
Mal Pelayanan Publik (MPP) merupakan salah satu aksi nyata dalam
upaya peningkatan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Sumedang. MPP ini
menjadi pelengkap layanan dari Dinas PMPPTSP sebelumnya, dimana MPP
merupakan tempat berlangsungnya kegiatan penyelenggaraan pelayanan publik
atas barang, jasa dan atau pelayanan administrasi yang merupakan perluasan dari
fungsi pelayanan terpadu.
a. Kooordinasi pelayanan;
b. Pengaturan mekanisme kerja
c. Penyiapan sarana prasarana dan SDM;
62
d. Penandatanganan MoU dan PKS
e. Peresmian
63
perjanjian kerja sama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang dengan
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi, Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Hukum Publik dan Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas
dan berwenang memberikan pelayanan kepada masyarakat yang melaksanakan
pelayanan publik di wilayah Kabupaten Sumedang. Para Pihak bersepakat untuk
memberikan kemudahan, kecepatan, keterjangkauan, keamanan, dan kenyamanan
kepada masyarakat dalam mendapatkan pelayanan publik di bidang perizinan dan
non perizinan, yang berkomitmen mempermudah layanan kepada masyarakat
pada satu lokasi layanan, yang disebut Mal Pelayanan Publik. Tujuan
Kesepakatan Bersama adalah :
64
e. penyediaan, pengelolaan, pemanfaatan, fasilitasi dan pengembangan
manajemen pelayanan publik berbasis teknologi informasi;
f. penyediaan dan pengelolaan sumberdaya manusia dalam penyelenggaraan
Mal Pelayanan Publik yang disepakati para pihak; dan
g. Kegiatan-kegiatan lain yang disepakati oleh para pihak.
65
perizinan secara makro yang disusun oleh Dinas DPMPTSP dan standar
operasional prosedur secara mikro yang disusun oleh masing-masing organisasi
penyelenggara pelayanan publik.
1. Daftar antrian
Daftar antrian dapat dilakukan secara offline di Gedung MPP atau online
menggunakan app android. Disamping itu masyarakat dapat mencari informasi
terkait layanan yang akan dilakukan melalui website.
2. Menunggu Panggilan
Pemberitahuan panggilan dapat dilakukan secara audio, visual dan notif
(pemberitahuan) di app android
3. Selesai
Selamat layanan yang anda butuhkan sudah terlayani
Sejak muncul Covid 19 maka pelayanan di MPP Sumedang mengalami
perubahan dengan mempertimbangkan aturan kesehatan yang disebut dengan
Pemberian pelayanan Publik pada Masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yaitu
dengan membatasi jumlah layanan per hari per loket 50 orang yang telah
mendaftar secara online dan tidak melayani pendaftaran secara offline. Hal ini
dilakukan untuk menghindari adanya kerumunan dan penumpukan antrian
pengunjung. Hal ini diperjelas dengan pernyataan Bapak Nur Cholis
Dinanjaja,S.Hum, M.Si selaku Kasubbag Umum dan Kepegawaian Disdukcapil
dan Bapak Enang Lukmanul Hakim selaku Kasie Perencanaan Penanaman modal
di ruang kerjanya masing-masing pada saat wawancara hari Selasa tanggal 21 Juli
2020 bahwa “Selama pandemi pelayanan di MPP dibatasi hanya 50 pelayanan
tatap muka setiap unitnya bagi yang telah mendaftar secara online, dan tidak
melayani pendaftaran secara off line dengan tetap menjaga dan memperhatikan
aturan kesehatan “
Adapun Standar Operasional Prosedur di Mal Pelayanan Publik saat
pandemi corona adalah sebagai berikut :
66
1) Pemohon Memilih Jenis layanan yang dibutuhkan selanjutnya mengambil
nomor antrian secara Online melalui aplikasi MPP SUMEDANG yang bisa
diunduh di Playstore
2) Pemohon Layanan tiba di MPP Sumedang
3) Penyampaian permohonan maaf kepada pengunjung atas pengecekan yang
akan dilaksanakan karena ini merupakan prosedur dan kebijakan Pemerintah
untuk pencegahan Covid-19 di Kabupaten Sumedang, selanjutnya dilakukan
langkah-langkah :
a. Mengarahkan untuk mencuci tangan/menggunakan hand sanitizer
b. Memastikan semua pengunjung menggunakan masker, yang tidak
menggunakan masker tidak diperkenankan masuk Gedung MPP
Sumedang
c. Memastikan semua pengunjung menggunakan masker, yang tidak
menggunakan masker tidak diperkenankan masuk Gedung MPP
Sumedang
d. Mempersilahkan pengunjung masuk melalui pintu utama gedung MPP
Sumedang menuju ruang tunggu pada loket pelayanan
6) Pemohon menerima produk layanan yang telah selesai dan telah disahkan.
Pemohon pulang dari MPP Sumedang dengan membawa produk pelayanan
publik melewati bilik desinfektan;
67
Pelayanan yang disediakan di MPP sebanyak 155 layanan yang berasal
dari sejumlah SKPD/instansi dan 87 layanan perizinan dengan rincian sebagai
berikut :
1. Instansi vertikal dan SKPD Provinsi ( terdiri dari 6 instansi 18 jenis layanan
dan 23 petugas layanan
2. BUMN dan BUMD (terdiri dari 8 BUMN dan 2 BUMD 29 jenis layanan dan
19 petugas pelayanan)
3. SKPD Kabupaten (terdiri dari 7 SKPD Kabupaten, 22 jenis layanan dan 34
petugas pelayanan
Tabel 4.2
Jenis Pelayanan di Mal Pelayanan Publik Sumedang
Jml Pegawai
No SKPD/Instansi Jenis Pelayanan di MPP
(orang)
1 2 3 4.
1. Kepolisian Resor 1. Perpanjangan SIM 10
Sumedang 2. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK
3. Briva Tilang
4. Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu
5. Pelayanan Sidik Jari
6. Izin Rame-Rame
68
1 2 3 4
3. Kantor Kementerian 9. Pelayanan informasi HAJI dan UMROH 4
Agama
10.Pembuatan surat rekomendasi paspor umroh
Kabupaten Sumedang
11. Pelayanan Informasi Zakat, Infaq, Shodaqoh dan
Wakaf
12. Pendaftarani Perkawinan
13. Pelayanan Perkawinan
4. Kantor Pelayanan Pajak 14. Informasi Umum Perpajakan 2
Pratama
15. Pembuatan NPWP dan Cetak Ulang
Sumedang
16. Pembuatan dan Aktivasi EFIN
17. Pembuatan ID Billing
5. Badan Narkotika 18. Layanan informasi pencegahan, rehabilitasi, dan 1
Nasional pemberantasan
Kabupaten Sumedang 19. SKHPN (surat keterangan hasil pemeriksaan
narkotika)
6. DPMPTSP 20. Pelayanan Perizinan (197 layanan Izin dan Non Izin) 1
Provinsi Jawa Barat 21. Pelayanan Informasi LKPM
22. Informasi Investasi
7. SAMSAT 23. Pembayaran PKB, SWDKLLJ dan Pengesahan 2
STNK Tahunan
24. Cetak Pembayaran PKB Online
8. DPMPTSP Kab. 25. Pelayanan Perizinan (87 Layanan Perizinan 22
Sumedang 26. Informasi Investasi
9 Dinas PMPTSP Provinsi 27.Pelayanan Perizinan (197 Layanan Perizinan
Jabar 28.Pelayanan informasi LKPM
29.Informasi Investasi
10. Badan Pengelolaan 30. BPHTB 1
Pendapatan 31. PBB 1
Daerah Kabupaten 32. Pajak Lainnya 1
Sumedang 33. Reklame 1
34. Layanan Informasi / Customer Services 1
11. Dinas Tenaga Kerja dan 35. Pelayanan Kartu Tanda Pencari Kerja /AK 1 3
Transmigrasi 36. Pelayanan Registrasi Calon pekerja MIGRAN
Indonesia
37. Pelayanan Validasi TKA
12. Dinas Kependudukan 38. Penerbitan KTP Elektronik 19
dan 39. Perekaman KTP Elektronik
Pencatatan Sipil 40. Penerbitan KK
Kabupaten 41. Pelayanan Data Kependudukan ( Data Online
Sumedang 42. Akta Kelahiran
43. Akta Kematian
44. SKPWNI
45. Kartu Identitas Anak
46. Akta Nikah Non Muslim
47. Legalisir
13 Dinas Kesehatan Kab. 48. Pelayanan Kesehatan 2
Sumedang
14. Dinas Arsip dan 46. Penyediaan Buku dan Fasilitas Ruang Baca 1
Perpustakaan
Kabupaten Sumedang
15 Dinas Sosial, 47. Rekomendasi Jamkesda 1
Pemberdayaan 48. Pelayanan tempatpermainan anank
Perempuan dan 49. Pelayanan tempat ibu menyusui
Perlindungan
Anak Kab.Sumedang
69
1 2 3 4
16. PT. POS Indonesia 50. Penjualan Materai dan Prangko/Benda Pos 1
Wilayah Sumedang
51. Penerimaan Kiriman Surat, Dokumen & Paket
52. Pos Pay (Pembayaran berbagai jenis angsuran
seperti kendaraan, PLN, PDAM, Pajak Billing, dll
51. Pengiriman Uang dan Penarikan / Wesel / WU
dan Transfer antar Bank (C2A
17.. PT. PLN (Persero) Unit 53. Informasi pelayanan 1
Penanganan Pelayanan
Pelanggan (UP3)
Sumedang
18.. BPJS Kesehatan Cabang 54. Pendaftaran Baru 2
Sumedang 55. Perubahan Data
56. Layanan Informasi & Pengaduan
19. BPJS Ketenagakerjaan 57. Pendaftaran Pemberi Kerja / Badan Usaha Baru 1
Cabang 58. Pelayanan Informasi
Sumedang 59. Pelayanan Pengajuan Klaim Melalui Antrian
Online
60. Pendaftaran Tenaga Kerja Bukan Penerima Upah
(BPU)
20. PT. Taspen Persero 61. Pengajuan SPP Klaim 2
62. Pengajuan Mutasi Pensiun
63. Pengajuan KPT
64. Pengajuan Mutasi Keluarga
65. Pengajuan usul/ralat SK/Pensiun janda/duda/YP
66. Pengajuan JKK/JKM
67. Informasi Ketaspenan
68. Enrollment/Perekaman Data Biometrik
21. Bank bjb Cabang 69. Layanan Perbankan (transaksi tunai dan non 4
Sumedang tunai, informasi produk & jasa bank, pembukaan
& penutupan tabungan & deposito, permohonan
pembuatan kartu ATM pengganti, print out
rekening nasabah
70. Modul Penerimaan Negara (MPN
72. Penerimaan Pembayaran Pajak Daerah (PBB,
BPHTB, Pajak Mamin, IMB & Izin Trayek
73. Pembayaran Kendaraan Bermotor
74. Penerimaan Pembayaran Universitas (UNSAP,
UNPAD, UNPAS, EKUITAS, UNSWAGATI,
UNMA, UNWIM, ITB)
22. Bank BRI Cabang 75. Layanan e-Tilang & Layanan Perbankan 2
Sumedang
22. Bank 76. Layanan Perbankan 2
Sumedang
23. Perusahaan Daerah Air 77. Loket Pembayaran 1
Minum Tirta Medal 78. Pelayanan Informasi & Pengaduan 1
Kabupaten
Sumedang
70
Terintegrasi dengan Online Single Submission di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Sumedang bahwa tujuan diadakannya MPP adalah untuk memberikan
kemudahan, kecepatan dan kepastian penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat pemohon. Disamping itu juga sebagai alat kendali penyelenggaraan
layanan, keterbukaan informasi dan akses serta menjalin sinergitas seluruh
perangkat daerah. Dengan adanya MPP selain memenuhi harapan masyarakat
Sumedang diharapkan juga dapat menjawab tuntutan dan tantangan pelayanan
publik nasional dan global
71
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di
bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kependudukan dan pencatatan sipil;
d. penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga dan keuangan dinas;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
72
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
KEPALA DINAS
H. ACHMAD KUSNADI D., SH., MM.
SEKRETARIS
TATANG SETIADI, S.Sos
SEKSI PERKAWINAN,
SEKSI PINDAH DATANG PERCERAIAN, PERUBAHAN
STATUS ANAK DAN
DAN PENDATAAN PEWARGANEGARAAN SEKSI KERJASAMA DAN INOVASI
PENDUDUK DEDEN LESMANA, SH PELAYANAN
GIN GIN ERMA HIDAYAT, KOSONG (PLT)
1. LINA HERLINA, SH
2. DADANG
CAHYA, S.Sos 3. DEDI SETIAWANDI
HENI HENDAYANI 1. RIKA SRI ARYANI, S.Sos
RADEN OMAH
2. MAMAT RAHMAT
SITI SALAMAH
4. WULAN
Sumber : Disdukcapil Sumedang Tahun 2020
73
Jenis pelayanan yang diberikan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik
sebagaimana tersebut pada tabel 4.2 di atas ada 10 jenis layanan yang
peruntukannya sesuai dengan layanan yang diberikan sebagaimana tersebut pada
tabel di bawah ini.
Tabel 4.3
Dalam kurun waktu ± 4 bulan yaitu sejak bulan Januari sampai dengan
April tahun 2020 Jumlah pengunjung di MPP Sumedang sebanyak 89.110 orang
74
dari total 76 layanan pada 23 instansi baik yang menggunakan antrian offline
maupun online. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.4
Jumlah Pengunjung di Mal Pelayanan Publik Sumedang Tahun 2020
75
Gambar 4.2
Jumlah Pengunjung di Mall Pelayanan Publik
5000
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Jan Feb Maret April Mei
Sumber : https://mpp.sumedangkab.go.id/report
Status
Penyedia Layanan Layanan Offline Online Me Pen Di Selesai Dibatalkan Jumlah Total
nung ding laya
gu ni
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
BJB Layanan 1 - - - - - 1 1
Perbankan
MPN 1 - - - - - 1 1 2
BAPPENDA BPHTB 3,287 113 3 2,274 1,125 3,402
PBB 1,728 100 2 1,000 826 1,828 6.998
Pajak Lainnya 1.584 93 3 542 1,132 1,677
Reklame 62 3 1 25 39 65
Account - - -
Representative/
CS 17 9 18 8 26
76
Pelayanan - -
Informasi 150 52 1 81 122 204
Pendaftaran
Tenaga kerja
- -
BPU ( Bukan 233 106 1 143 195 339
Penerima Upah
)
Dinas arsip dan Penyediaan
Perpustakaan Buku dan
35 19 - - - - 54 54 54
Fasilitas Ruang
Baca
Disdukcapil Penerbitan 12,57 -
KTPE 4,269 6 7 8,975 7,858 16,846
7 43.643
Penerbitan KK 12,02 -
4,240 9 6 9,747 6,503 16,265
5
Perekaman -
KTPE 277 572 7 - 127 715 849
Pelayanan Data
Kependudukan 533 587 2 - 1 414 703 1,120
(Data Online)
Akta Kelahiran 4,545 1,911 5 - 15 3,206 3,230 6,456
Akta Kematian 80 23 - - - 52 51 103
SKPWNI 1,516 324 1 - - 1,084 755 1,840
Kartu Identitas - -
Anak 16 46 1 6 55 62
Akta Nikah - - -
Muslim 3 5 2 6 8
Legalisisr 4 90 - - - 8 86 94
DINKES Pelayanan - - - 132
Kesehatan 73 59 1 131 132
Dinas PMPTSP Pelayanan - -
Perizinan 1,730 29 6 1,185 570 1,761
7.804
Informasi - -
Investasi 0 33 4 32 50 86
Pelayanan - - - -
Pengaduan 3 38 41 41
MPP
Pelayanan - -
Perizinan 25 3 1 12 15 28
Pelayanan - - -
Informasi 12 5 5 12 17
LKPM
Informasi - - -
Investasi 2 5 4 3 7
Layanan - - -
Pengaduan 2 4 2 4 6
Rekomendas - - - -
iJamkesda 2,202 95 2,297 2,297
Pelayanan
Kartu Tanda
5,205 277 - - 3 4,988 491 5,482
Pencari
Kerja/AK1
PelayananRegri
strasi Calon
- - -
Pekerja 67 12 67 12 79
MIGRAN
Indonesia
Disnaker trans Pelayanan - - - 4
Validasi TKA 3 1 3 1 4
Kantor Kemenag Pembuatan
Surat
- - - - 128
Rekomendasi 12 6 18 18
Pasport
UMROH
Pelayanan
Informasi HAJI 14 6 20 20
77
dan UMROH - - - -
Pelayanan
Informasi
- - - -
Zakat, Infaq, 2 2 4 4
Shodaqoh dan
Wakaf
Pendaftaran - - - -
Perkawinan 49 6 55 55
Pelayanan - - - -
Perkawinan 23 8 31 31
1.KEJAKSAAN Informasi - - -
Hukum 53 2 21 34 55
225
Layanan - -
Konsultasi 164 6 1 145 24 170
Hukum
1KPP PRATAMA Informasi - -
Umum 201 39 1 200 41 242 3.817
Perpajakan
Pembuatan - -
2,37
NPWP Cetak 206 2 2,399 178 2,579
Ulang 3
Pembuatan dan - - -
aktivasi Efin 145 27 154 18 172
Pembuatan ID - - -
Billing 805 19 781 43 824
PDAM Tirta Loket - -
Medal Pembayaran 87 6 2 16 75 93
127
Pelayanan - -
Informasi & 27 7 1 12 21 34
Pengaduan
1POLRES Perpanjangan 2,04 - -
SIM 396 4 1,010 1,428 2,442
6 5.590
Sentra - -
Pelayanan
Kepolisian 969 34 8 147 848 1,003
Terpadu
BrivaTilang 4 5 - - - 2 7 9
SKCK 1,74 - -
379 10 881 1,231 2,122
3
Izin Rame-rame 0 2 - - - - 2 2
Pelayanan Sidik - - -
Jari 8 4 2 10 12
PT PLN Informasi - - - - - 42
Pelayanan 17 25 42
PT POS Penjualan
Materai&
Prangko/Benda 61 17 - - 1 23 54 78 5.590
Pos
Penerimaan - -
Kiriman Surat,
Dokumen & 41 23 1 18 45 64
Paket
Pos Pay 422 - - - 2 134 286 422
Pengiriman/
Penarikan
Uang/
Wesel/WU & 20 - - - - 7 13 20
Transfer antar
bank (CZA)
PT Taspen Pengajuan SPP - - - -
Klaim 149 43 192 192
6.263
Pengajuan 4,22 - - -
Mutasi Pensiun 30 21 4,238 4,259
9
Pengajuan KPT 9 6 - - - - 15 15
Pengajuan 56 15 - - - - 71 71
78
Mutasi
Keluarga
Pengajuan - - -
usul/ralat SK
Pensiun 132 30 3 159 162
Janda/duda/YP
Pengajuan - - -
JKK/JKM 452 4 5 451 456
Informasi - - -
Ketaspenan 495 46 10 531 541
Enroliment/Pere - - -
kaman data 535 32 10 557 567
biometrik
PT Telkom Informasi - - -
pelayanan,
27
pelayanan 11 16 - 27 27
daftar barudan
pengaduan
Samsat Pembayaran
PKB,
5,03 5.615
SWDKKLI dan 474 5,507 5,507
Pengesahan 3 - - - -
STNK Tahunan
cetak
pembayaran 29 79 - - - - 108 108
PKB Online
48 - 84
73.335 15.805 (0,05 (0,0
89.230
(82 %) (17,7%) %) 94
%)
Sumber : diolah dari https://mpp.sumedangkab.go.id/report per 4 Juni 2020
79
Disamping itu, tidak semua pengguna layanan MPP Sumedang
memanfaatkan teknologi yang disediakan (secara online). Justru mayoritas masih
menggunakan pelayanan ofline sebagai salah satu inovasi pelayanan dari inovasi
pelayanan yang disediakan di MPP Sumedang. Dilihat dari status jalur antrian,
yang menggunakan layanan secara online sebanyak 15,865 atau sebesar 17, 8 %
dan yang menggunakan offline sebanyak 73,335 atau sebesar 82,2 %.
Adapun inovasi pelayanan publik yang disediakan di Mal Pelayanan
Publik Sumedang adalah:
80
Tabel 4.6
81
mempunyai nomor antrian agar mengurangi kepadatan pengunjung. Data
dikumpulkan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang
menngunakan layanan yang diselenggarakan Disdukcapil dengan mengisi
sendiri dari kuesioner yang diberikan. Data terkumpul 100 responden dan
setelah dikategorisasikan berdasarkan jenis layanan diperoleh sebaran
responden KTP sebanyak 37, KK 37, Akta 14 dan SKPWNI sebanyak 12
selengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.3
Sebaran Responden
Berdasarkan Jenis Layanan
KTP
KK
AKTA
SKPWNI
82
Jika r positif, serta r ˃ 0,30 maka item pertanyaan tersebut valid.
Jika r tidak positif , serta r ˂ 0,30 maka item pertanyaan tersebut tidak
valid.
Jika r Alpha Cronbach positif , serta r ˃ 0,70 maka faktor atau variabel
tersebut reliabel.
Jika r Alpha Cronbach tidak positif atau r ˂ 0,70 maka faktor atau
variabel tersebut tidak reliabel
Tabel 4.7
83
1 2 3 4 5
14 0,45 Valid 0,155 R
15 0,53 Valid 0,181 R
16 0,57 Valid 0,196 R
17 0,47 Valid 0,162 R
18 0,38 Valid 0,130 R
19 0,37 Valid 0,093 R
20 0,43 Valid 0,148 R
21 0,37 Valid 0,125 R
22 0,39 Valid 0,135 R
23 0,60 Valid 0,204 R
r tabel 0,165 0,70
Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2020
84
s.d. 2018 dimana target IKM yang ditetapkan di tahun 2016 sebesar 76,42
sebagaimana tersebut dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.8
85
http://silasidakep.sumedangkab.go.id” tanpa harus pergi ke kantor
pelayanan. Menurut Kadis Disdukcapil pada https://eljabar.com/pandemi-
covid-19-disdukcapil-sumedang-layani-warga-dengan-silasidakep/
Menegaskan bahwa diterapkannya SilaSidakep selain tetap dapat
melayani penerbitan dokumen kependudukan selama pandemi juga
sebagai upaya menerapkan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID -19.
Aplikasi SilaSidakep bekerja layaknya ban berjalan. Ketika petugas front
office menyatakan permohonan dapat diproses, berkas akan dialihkan ke
petugas pemrosesan berlanjut sampai ke petugas pencetakan dokumen dan
terakhir di petugas pengiriman dokumen. Dalam prosesnya setelah
memilih layanan dan mengunggah berkas persyaratan, pemohon dapat
memantau perkembangan proses penerbitan dokumen yang dimohon
apakah berlanjut ke proses pengiriman dokumen atau ditolak. Selain
menerima permohonan dokumen kependudukan aplikasi ini juga
digunakan untuk mengunggah berkas persyaratan dari petugas
pendaftaran pendudukdi kecamatan dalam menerbitkan Kartu Keluarga
(KK) Aplikasi Sila Sidakep akan terus dikembangkan lebih maksimal
sesuai kebutuhan dan akan terus diimplementasikan bukan hanya pada
masa pandemi Covid-19 tapi juga pada pelayanan administrasi
kependudukan selanjutnya.
2. Simpay Arum (sistem pelayanan antar rumah), yakni pendistribusian
dokumen hasil layanan administrasi kependudukan ke alamat rumah
masing-masing,melalui PT Pos Indonesia sehingga masyarakat tidak usah
bolak-balik ke Kantor Disdukcapil. Sistem ini telah dilaksanakan sejak
bulan September 2018 saat dicanangkan Gerakan Indonesia Sadar
Administrasi Kependudukan adalah sebuah gerakan untuk membangun
ekosistem pemerintahan yang sadar akan pentingnya administrasi
kependudukan sebagaimana tertuang dalam Instruksi Mendagri Nomor
470/837/SJ Tentang Gerakan Indonesia Sadar Administrasi
Kependudukan. Kesadaran tersebut ditunjukka dengan 4 hal, yakni (1)
kesadaran akan pentingnya dokumen kependudukan, (2) kesadaran
86
pentingnya pemutakhiran data kependudukan, (3) kesadaran pentingnya
pemanfaatan data kependudukan sebagai satu-satunya data yang
dipergunakan untuk semua kepentingan dan (4) kesadaran pentingnya
pelayanan administrasi kependudukan yang membahagiakan masyarakat.
87
Pasangan yang akan menikah dan ingin mendpatkan perubahan
administrasi kependudukan langsung saatpernikahan bisa mendaftarkan
terlebih dahulu keKantor Disdukcapil minimal 1 minggu sebelum akad
nikah dengan membawa persyaratan sebagai berikut :
88
5. System aplikasi pengaduan dan konsolidasi data kependudukan. Dengan
sistem ini penduduk cukup menghubungi kenomor WA yang sudah
disediakan apabila bermasalah dengan pemanfaatan data kependudukan.
6. Mal Pelayanan Publik (MPP) Sumedang yang terintegrasi dan terpusat
dengan pelayanan publik lainnya
7. Kerjasama pelayanan KIA dengan Dinas Pendidikan KabupatenSumedang.
8. Kerjasama pelayanan akta kelahiran dengan Polres Sumedang
9. Pendaftaran secara online di MPP melalui android atau ofline
Simoyan Adminduk (Sistem Mobile Pelayanan Administrasi Kependukan),
kemudian Public Safety Center (PSC) 119 Simpatik, Sumedang Simpati
Quick Response (SSQR), dan LAPOR SP4N.
=( ) = ( )
dimana
89
Dari hasil pengolahan kuesioner sebanyak 100 orang responden pengguna
layanan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik Sumedang diperoleh Nilai Indek
Persepsi Inovasi Pelayanan Publik sebesar 78,41 dengan kualifikasi tingkat
inovasi pelayanan publik BB (inovatif) dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.9
Rincian IPIPP Disdukcapil Per Aspek dan dimensi
Rincian tersebut dapat digambarkan dalam skema dan diagram di bawah ini.
Gambar 4.4
IPIPP di
MPP Aspek Dimensi
Sumedang
Kebaruan
77,1(34,61)
output 77,33(56,4)
Produktif
77,68(21,79)
78,41 (BB/inovatif)
Berdampak
76,47 (17,16)
outcome
77,49 (43,6) Berkelanjutan
78,52(26,43)
90
Jika dibuat diagram terlihat pada gambar di bawah ini
Gambar 4. 5
90
80 Column10
Output
70
Kebaruan
60
Produktif
50
Outcome
40
Berdampak
30
Berkelanjutan
20
Tingkat Inovasi
10
Nilai Rata-Rata Per-Indikator
0
Column6
Nilai Rata-rata/Nilai Bobot Nilai IPIPP
Tertimbang Column7
91
Tabel 4.10
Penilaian Responden Terhadap Pelayanan Disdukcapil di MPP Sumedang
Aspek Distribusi Jawaban responden
IPIPP AA A BB B CC C DD D EE E ∑ Persen Bobot
Skor tase Indeks
(10) (9) (8) (7) (6) (5) (4) (3) (2) (1)
(%)
F 85 231 444 359 166 11 3 0 0 0 1299 56,4 38,29
Output % 6,5 17,8 34,2 27,6 12,8 0,9 0,1 0 0 0 99,9
FxS 850 2079 3552 2513 996 55 12 0 0 0 10057
F 39 215 345 296 98 6 0 0 0 0 999 43,6 39.15
Outcome % 3,9 21,5 34,5 29,6 9,8 0,6 0 0 0 0 99,9
FxS 390 1935 2760 2072 30 0 0 0 0 0 7775
Total F 124 446 789 655 264 61 12 0 0 0 2351 100 78,41
Aspek
% 5,3 19 33,6 27,9 11 2,6 0,5 0 0 0, 99,9
Output
Outcome FxS 1240 4014 6312 4585 1584 305 48 0 0 0 18088
Sumbangan aspek output sebesar 56,4 dengan bobot 38,29 dan aspek
outcome sebesar 43,6 dengan bobot 39,15 diperoleh dari demensi. Demensi output
terdiri dari 8 indikator dan dimensi outcome terdiri dari 5 indikator. Rincian
sumbangan tiap-tiap aspek dapat dilihat pada uraian di bawah ini.
Gambar 4.6
120
100
100
78,41
80
IPIPP
56,4
60
OUTPUT
43,6 38,29
40 39,15
OUTCOME
20
0
IPIP BOBOT
92
Besaran sumbangan setiap indikator yang menentukan kualifikasi tingkat
inovasi. digambarkan pada diagram dibawah ini.
Gambar 4.
7000
93
4.3.3.1 Analisis Aspek Output
Tabel 4.11
Bentuk/Terlayani selesai
Kartu Jumlah Surat Jumlah Akta Jumlah Data Jumlah
KTP-E 8,975 SKPWNI 1,084 Kelahiran 3.206 Kependudukan 414
KK 9.747 Kematian 52 Perekaman 127
KTP-E
Nikah Non 2
Muslim
Jumlah 18.722 1.084 3.260 541
Total = 18.722 +1.084 +3.260+541 22.617
Sumber : https://mpp.sumedangkab.go.id/report
94
Tabel 4.12
Hasil Penilaian Responden Terhadap Aspek Output
= ( )
dimana
=Dimensi kebaruan
= Dimensi Produktif
diperoleh bobot sebesar 77,33 setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3 Skala
Indeks Persepsi inovasi Pelayanan Publik kategori BB yang berarti persepsi
masyarakat terhadap output pelayanan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik
Sumedang inovatif. Aspek output memiliki dua demensi yaitu yaitu demensi
kebaruan/novelty dan demensi produktif. Dimensi kebaruan mempunyai bobot
34,61 dan dimensi produktif mempunyai bobot 21,79. Dimensi kebaruan
95
memiliki delapan indikator dan dimensi produktif memiliki 5 indikator. Hasil
penilaian responden terhadap aspek output tergambar di bawah ini.
Gambar 4.8
Hasil Penilaian Responden Terhadap Aspek Output
1400
1299
1200
100
1000
800 77,33 77,1 77,68
800 Aspek Output
61,58
56,4 DimensiKebaruan
600 499
Dimensi Produktif
38,41
34,61
400
21,79
200
0
∑Skor Bobot Persentase Indeks
96
1. Menjaring para pemula untuk melakukan perekaman KTP-e di Gedung Lantai
II MPP pada tanggal 15 Februari 2020 dengan sasaran para pelajar tingkat
SLTA/sederajat yang sudah berusia 17 tahun atau lebih dan belum memiliki
KTP-e. Hal ini dimaksudkan sebagai langkah persiapan bagi para pelajar yang
sudah berusia 17 tahun untuk membuat KTP-e sehingga kelak jika sudah lulus
sudah memiliki KTP-e yang berguna untuk melanjutkan sekolah atau melamar
pekerjaan.
2. Melakukan layanan jemput bola Simoyan ke pelosok desa.
3. Melakukan perekaman ke sekolah-sekolah tingkat SLTA/sederajat di beberapa
wilayah Kabupaten Sumedang
4. Memberikan informasi dan tanggapan atas layanan yang diberikan kepada
warga dalam pemenuhan dokumen kependudukan https://tinewss.com/ini-
gebrakan-baru-disdukcapil-sumedang-yang-membuat-antrian-luar-biasa-
terjadi-di-mpp-sumedang/
Dengan berbagai kebaruan dan terobosan yang dibuat Disdukcapail
Sumedang tentunya berpengaruh terhadap indeks persepsi inovasi pelayanan
publik yang diberikan. Demensi kebaruan memiliki delapan indikator kemudian
dibuat menjadi 8 item pertanyaan. Dari 8 pertanyaan tersebut diperoleh hasil
penilaian responden terhadap aspek output dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.13
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Kebaruan
97
Teknologi F 3 17 39 26 14 0 1 0 0 0 765 12,4 IV
Informasi FxS 30 153 312 182 84 0 4 0 0 0
Layanan
Kebaruan F 51 141 268 222 108 7 3 0 0 0 800 98,3
FxS 510 1269 2144 1554 648 35 12 0 0 0 6172
% 6,4 18 33 27,8 13,5 0,9 0,4 0 0 0 100
dimana
y = jumlah indikator
diperoleh bobot sebesar 77,1 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3 Skala Indek
Persepsi Inovasi pelayanan Publik (IPIPP) menunjukkan bahwa dimensi kebaruan
pelayanan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik Sumedang termasuk KATEGORI
BB atau inovatif dan masuk dalam rentang nilai 73,01-82,00.
98
kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan
memberikan sumbangan sebesar 12,8% (peringkat II dari 8 indikator)
2. Sumbangan indikator keunikan layanan terhadap demensi kebaruan
sebesar 749 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam kategori
BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan
memberi sumbangan terhadap dimensi kebaruan sebesar 12,3 %.
3. Sumbangan indikator layanan jenis baru terhadap demensi kebaruan
sebesar 767 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam
kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan
memberi sumbangan terhadap dimensi kebaruan sebesar 12,6 %.
4. Sumbangan indikator petugas selalu ada terhadap demensi kebaruan
sebesar 775 (12,8%) jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam
kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan
memberi sumbangan terhadap dimensi kebaruan sebesar 12,6 %.
5. Sumbangan indikator informasi layanan terhadap demensi kebaruan
sebesar 832 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam kategori
BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif.
Indikator informasi layanan memberikan sumbangan tertinggi terhadap
dimensi kebaruan dan memberi sumbangan terhadap dimensi kebaruan
sebesar 13,5 %.
6. Sumbangan indikator persyaratan layanan terhadap demensi kebaruan
sebesar 643 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam kategori
BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang
dilakukan Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan
memberi sumbangan terhadap dimensi kebaruan sebesar 12,1 %.
99
7. Sumbangan indikator proses layanan terhadap demensi kebaruan sebesar
643 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam kategori BB.
Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan layanan yang dilakukan
Disdukcapil dalam pelayanan publik termasuk inovatif dan memberi
sumbangan terhadap dimensi kebaruan sebesar 10,4 %.
8. Sumbangan indikator teknologi informasi layanan terhadap demensi
kebaruan sebesar 765 jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk
dalam kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa perbaikan
layanan yang dilakukan Disdukcapil dan memberi sumbangan terhadap
dimensi kebaruan sebesar 12,4 %.
Gambar 4.9
Grafik Sumbangan Indikator Terhadap Dimensi Kebaruan
1200
1000
Perbaikan Layanan
800 Keunikan layanan
Layanan Jenis Baru
600 Petugas Selalu Ada
Informasi Layanan
400
Persyaratan Layanan
Proses Layanan
200
Teknologi Informasi Layanan
0
Total Skor Besaran Rangking
Sumbangan
100
proses layanan sebesar 10,4 % Enam indikator yang lain memberi sumbangan
hampir sama terhadap dimensi kebaruan yaitu sebesar 12 %
101
dipakai hanya 40 % akhirnya yang online dikurangi menjadi 50 orang.
Dibandingkan dengan pelayanan sebelum digabung di MPP
produktivitas menurun dari rata-rata 500 menjadi 300 orang per hari.
Produktifnya layanan yang diberikan Disdukcapil di Mal Pelayanan
Publik Sumedang berkontribusi terhadap besaran Indek Persepsi Inovasi
Pelayanan Publik pada aspek output yang terdiri dari 5 indikator yaitu pemberian
layanan, produk layanan, standar layanan, kualitas layanan dan transparansi
layanan. Besaran sumbangan masing-masing indikator dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 4.11
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Produktif
Besaran
Distribusi Jawaban responden sumbangan
Indikator Rang
Indikator AA A BB B CC C DD D EE E ∑ Skor
terhadap
king
Demensi
(10) (9) (8) (7) (6) (5) (4) (3) (2) (1) Produktif
dimana
102
=
y = jumlah indikator
diperoleh bobot sebesar 77,7 dan setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3 Skala Indek
Persepsi Inovasi pelayanan Publik (IPIPP) menunjukkan bahwa dimensi produktif
pelayanan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik Sumedang termasuk kategori BB
atau inovatif dan masuk dalam rentang nilai 73,01-82,00
103
dalam kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa transparansi
layanan yang dilakukan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik inovatif
Produktifnya suatu organisasi pemerintahan menunjukkan bahwa
organisasi tersebut berkembang dan mendukung adanya inovasi. Demikian
halnya dengan Disdukcapil Sumedang. Berbagai inovasi dilakukan tidak
lain untuk mencapai produktivitas yang tinggi dalam pelayanan publik.
Hasil penilaian responden terhadap demensi produktif digambarkan di
bawah ini.
Gambar 4.10
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Produktif
1200
1000
800
Pemberian Layanan
Produk Layanan
600
StandarLayanan
400 Kualitas Layanan
Transparansi Layanan
200
0
∑ Skor Besaran Rangking
Sumbangan
104
4.3.3.2 Analisis Aspek Outcome
105
Inovasi lain yang dibuat Disdukcapil dalam pembenahan pelayanan
Adminduk adalah melalui layanan jemput bola SIMOYAN yang mencapai
pelosok desa dalam memberikan informasi dan tanggapan atas layanan yang
diberikan kepada masyarakat yang berhubungan dengan pemenuhan dokumen
adminduk. Juga akan melakukan terobosan lain seperti melakukan perekaman ke
sekolah-sekolah tingkat SLTA/sederajat. Nilai tambah dari inovasi ini adalah
pengguna layanan tidak perlu mendatangi ke Kantor Disdukcapil
adminhttps://tinewss.com/ini-gebrakan-baru-disdukcapil-sumedang-yang-membuat-
antrian-luar-biasa-terjadi-di-mpp-sumedang/
Tabel 4.15
106
sipil
4. jumlah
instansi yang Sangat
100 100 100
menggunakan Tinggi
data base
kependudukan
Sumber : Bappeda Kab. Sumedang (data diolah dari SIEVKA) pada RPJMD Th2020
Tabel 4.16
Hasil Penilaian Responden Terhadap Aspek Outcome
107
= ( )
dimana
= Dimensi berdampak
=
diperoleh bobot sebesar 77,49 setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3
menunjukkan BB artinya outcame dari inovasi pelayanan Disdukcapil di Mal
pelayanan Publik Sumedang masuk kategori inovasi. Aspek Outcome memiliki
dua dimensi yaitu berdampak dan berkelanjutan.
Gambar 4.11
Hasil Penilaian Responden Terhadap Aspek Outcome
12000
99,9
10000
7775 78,52
8000 77,49 76,47
Aspek Autcome
60,66
6000
Dimensi Berdampak
4717 43,59
39,33
4000 Dimensi Berkelanjutan
3059
26,43
2000 17,16
0
∑ skor Persentase Bobot Indeks
108
Gambar di atas menunjukkan bahwa dimensi yang menentukan dasi aspek
outcame adalah dimensi berkelanjutan yaitu sebesar yaitu 60,66 % dengan bobot
26,43 sementara dimensi berdampak sebesar 39,33% dengan bobot 17,16.
Meskipun demikian kategori indeks dari kedua dimensi sama yaitu BB setelah
dikonsultasikan dengan tabel 3.3. Hal ini mengindikasikan bahwa bobot IPIPP
Disdukcapil di MPP Sumedang yang pada aspek outcame lebih banyak ditentukan
oleh dimensi berkelanjutan baru dimensi berdampak. Hal ini menunjukkan bahwa
inovasi pelayanan publik mendorong keberlanjutan kegiatan organisasi meskipun
dampaknya tidak terlalu besar.
109
Tabel 4.17
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Berdampak
Besaran
Distribusi Jawaban responden sumbangan
indikator Rang
Indikator AA A BB B CC C DD D EE E ∑
terhadap
king
Demensi
(10) (9) (8) (7) (6) (5) (4) (3) (2) (1) Skor berdampak
Penyelesaian F 5 24 26 28 17 0 0 0 0 0 772 25,3 I
permasalahan FX S 50 216 208 196 102 0 0 0 0 0
Kesesuaian F 3 19 34 32 12 0 0 0 0 0 769 25,2 II
Layanan FX S 30 171 272 224 72 0 0 0 0 0
Ketersediaan F 2 13 42 32 10 1 0 0 0 0 762 24,9 III
layanan Scr
Inklusif FX S 20 117 336 224 60 5 0 0 0 0
Layanan F 1 17 34 33 14 1 0 0 0 0 755 24,7 IV
Terintegrasi FX S 10 153 272 231 84 5 0 0 0 0
Dimensi F 11 73 136 125 53 2 0 0 0 0 3058 99,8
Berdampak FxS 110 657 1088 875 318 10 0 0 0 0 /4 =
% 2.8 18,3 34 31,3 13 0,5 0 0 0 0 76,5
Sumber : Hasil Penelitian 2020
dimana
= Nilai tiap indikator pada aspek outcome
=
y = jumlah indikator
diperoleh bobot sebesar 76,47 Hal ini menunjukkan kategori BB setelah
dikonsultasikan dengan tabel 3.3 artinya demensi berdampak inovatif
110
1. Sumbangan indikator penyelesaian permasalahan terhadap demensi
berdampak sebesar 772 (25,3) jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3
termasuk dalam kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa
penyelesaian permasalahan yang dilakukan Disdukcapil di Mal Pelayanan
Publik Sumedang Inovatif
2. Sumbangan indikator kesesuaian layanan terhadap demensi berdampak
sebesar 769 (25,2%) jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk
dalam kategori BB Data demikian menunjukkan bahwa kesesuaian
layanan yang dilakukan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik Sumedang
Inovatif
3. Sumbangan indikator ketersediaan layanan secara inklusif terhadap
demensi berdampak sebesar 762 (24,9 %) jika dikonsultasikan dengan
tabel 3.3 termasuk dalam kategori BB Data demikian menunjukkan bahwa
ketersediaan layanan secara inklusif yang dilakukan Disdukcapil di Mal
Pelayanan Publik Sumedang Inovatif
4. Sumbangan indikator layanan terintegrasi terhadap demensi berdampak
sebesar 755(24,7) jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3 termasuk dalam
kategori BB. Data demikian menunjukkan bahwa layanan terintegrasi
yang dilakukan Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik Sumedang Inovatif .
Hasil penilaian responden terhadap demensi berdampak dapat
digambarkan di bawah ini.
Gambar : 4.12
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Berdampak
1200
1000
800 Penyelesaian Permasalahan
600 Kesesuaian Layanan
400
Ketersediaan layanan inklusif
200
Layanan terintegrasi
0
∑ Skor Besaran Rangking
Sumbangan
111
Gambar di atas menunjukkan bahwa besaran sumbangan dari masing-
masing indikatot dari keempat indikator dimensi berdampak hampir sama yaitu
sebesar ± 25 % namun yang paling berpengaruh berasal dari indikator
penyelesaian permasalahan (25,3%)dan paling kecil adalah layanan terintegrasi
(24,7 %).
112
Tabel 4.18
Hasil Penilaian Responden Terhadap Demensi Berkelanjutan
dimana
= Nilai tiap indikator pada aspek outcome
=
y = jumlah indikator
diperoleh bobot sebesar 78,5. Hal ini menunjukkan bahwa dimensi berkelanjutan
setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3 menunjukkan kategori BB (inovatif).
113
sumbangan yang beragam. Besaran sumbangan dari indikator peran
swasta778.(16,4%), dari pelibatan masyarakat 787 (16,6 %), dari konsistensi
pelayanan 776 (16,4 %), dari peningkatan perbaikan layanan terus menerus 799
(16,9%), dari pengaduan direspon secara cepat 792 ( 16,7%) dan dari
Penyelesaian Aduan Secara Cepat 801 (17%). Data demikian menunjukkan
bahwa :
114
pengaduan direspon secara cepat dalam layanan Disdukcapil di Mal
Pelayanan Publik Sumedang inovatif
6. Sumbangan indikator penyelesaian aduan secara cepat terhadap demensi
keberlanjutan sebesar 801 (17 %) jika dikonsultasikan dengan tabel 3.3
termasuk dalam kategori BB Data demikian menunjukkan bahwa
penyelesaian aduan secara cepat Disdukcapil di Mal Pelayanan Publik
Sumedang inovatif. Hasil penilaian responden terhadap demensi
berkelanjutan dapat digambarkan di bawah ini.
Gambar 4 .13
Hasil Penilaian Responden Terhadap Dimensi Berkelanjutan
1200
Konsistensi Pelayanan
600
Peningkatan Pebaikan
400 layanan Terus Menerus
Pengaduan direspon secara
200 cepat
Penyelesaian Aduan Secara
Cepat
0
∑ Skor Besaran Rangking
Sumbangan
115
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa indeks persepsi
inovasi pelayanan Publik di Mal Pelayanan Publik Sumedang sebesar 78,41
setelah dikonsultasikan dengan tabel 3.3 pada laporan penelitian ini masuk dalam
kategori BB (inovatif). Dari dua aspek IPIPP yaitu output dan outcame kontribusi
besaran hampir sama yaitu sebesar 77. Namun demikian aspek outcame
mempunyai indeks lebih besar yaitu sebesar 77,49 dibanding aspek output
sebesar 77,33. Bobot yang diperoleh pada aspek output lebih besar yaitu 56,4
sementara outcome mempunyai bobot sebesar 43,6.
116
dari indikator layanan terintegrasi dengan indeks 755 dan bobot 24,7 %.
Dimensi berkelanjutan diperoleh indeks sebesar 78,52 dengan bobot 26,43%
sumbangan terbesar berasal dari indikator penyelesaian aduan secara cepat dengan
indeks sebesar 801 bobot 17 % dan sumbangan terkecil berasal dari indikator
konsistensi pelayanan dengan besaran indek 776 dengan bobot sebesar 16,4 %.
Hal ini menunjukkan bahwa faktor yang paling menentukan inovasi pelayanan
publik pada aspek outcome adalah penyelesaian aduan secara cepat, peningkatan
perbaikan layanan secara terus menerus, pengaduan direspon secara cepat,
pelibatan masyarakat, peran swasta dan terakhir adalah konsistensi pelayanan.
5.2 Rekomendasi
5.2.1 Rekomendasi Terkait Subtansi
Berdasarkan analisis yang dilakukan maka akan lebih baik lagi jika
inovasi pelayanan publik yang dilakukan lebih :
117
1. Strategi peningkatan kualitas pelayanan publik di masa adaptasi kebiasaan baru
terhadap tingkat konsistensi layanan dan akurasi produk layanan di MPP
Sumedang.
2. Evaluasi terhadap inovasi pelayanan publik di MPP Sumedang.
4. Peran swasta dalam percepatan inovasi pelayanan publik di MPP Sumedang.
118
DAFTAR PUSTAKA
Deby, Mahendra Putri, Lolita dan Dyah Mutiarin, 2018, Efektivitas Inovasi
Kebijakan Publik ; Pengaruhnya pada Kualitas Pelayanan Publik di
Indonesia, Prosiding Konferensi Nasional ke-8 Assosiasi Program
Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah , (APPTMA) ISBN :
978-623-90018-0-3
Febriana, Puryatama Arnita dan Tiyas Nur Haryani, Kybernan : Jurnal Studi
Kepemerintahan
Vol. 3 No. 1 Bulan April 2020 P-ISSN: 2502-2539/ E-ISSN: 2684-
9836
119
Lovelock,Cristopher, Jochen Wirtz, JackyMussry, 2012,Pemasaran Jasa
Manusia, Teknologi, Strategi Perspektif Indonesia, Jilid I Edisi
ketujuh, Jakarta : Erlangga.
Mulyawan, Rahman, 2016. Birokrasi dan Pelayanan Publik, Unpad Press ISBN
978-602-6308-32-0
Poltak, Sinambela Lijan, 2011, Reformasi Pelayanan Publik teori Kebijakan dan
Implementasi, Jakarta: PT Bumi Aksara
120
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
www.kompasiana.com
https://www.kompasiana.com/cpnssmd/5bdc0f4312ae9462ed34b443/perlunya-
reformasi-pelayanan-publik?page=all
https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-4709042/sumedang-jadi-daerah-kedua-
di-jabar-yang-punya-mal-pelayanan-publik
121
https://www.sumedang.online/2019/05/mal-pelayanan-public-64-pelayanan-
dalam-satu-pintu/
https://www.menpan.go.id/site/berita-terkini/mal-pelayanan-publik-suatu-
perjalanan-pembaharuan
122
Lampiran 1 : Kuesioner dan Pedoman Wawancara
Salam Hormat
123
Berilah penilaian dari pernyataan di bawah ini dengan memberi tanda (X) pada
nilai yang Bpk/Ibu/Sdr pilih terkait dengan inovasi pelayanan publik di Mall
Pelayanan Publik Sumedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Ada perbaikan dalam pemberian pelayanan dari 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
sebelumnya
2. Ada keunikan dalam pemberian pelayanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3. Ada pelayanan baru yang diberikan kepada 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
masyarakat
4. Petugas pelayanan publik selalu ada pada saat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
masyarakat membutuhkan pelayanan
5. Informasi tentang layanan publik dapat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
diperoleh secara mudah jelas, tepat dan dapat
dipertanggung jawabkan
6. Persyaratan yang diperlukan untuk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
mendapatkan pelayanan cukup sederhana
7. Proses pelayanan publik cukup mudah dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
ringkas
8. Pelayanan publik telah didukung teknologi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
informasi yangmemadai
9. Petugas pelayanan publik memberikan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pelayanan secara cepat, tepat dan benar
10. Produk layanan telah memenuhi kebutuhan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
11. Pelayanan yang diberikan sesuai standar yang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
telah ditetapkan
12. Pelayanan publik yang diberikan memiliki 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kualitas sesuai dengan yang diharapkan
13. Masyarakat dapat memantau secara online 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
(telepon, sms, fax, internetdll) terhadap proses
124
pelayanan publik
14. Cara baru dalam memberikan pelayanan dapat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menyelesaikan permasalahan yang ada
15. Cara baru dalam pemberian pelayanan dapat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
menyelesaikan permasalahan yang ada
16. Ketersediaan sarana dan prasarana layanan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
dapat menyelesaikan permasalahan yang ada
17. Adanya pelayanan publik yang terintegrasib dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
atau terpusat
18. Ada peran swasta dalam peningkatan proses dan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kualitas pelayanan pubik
19. Masyarakat dilibatkan dalam peningkatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
kualitas pelayanan publik
20. Terdapat konsistensi / keajegan cara baru dalam 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
pemberian pelayanan
21. Terdapat peningkatan perbaikan layanan secara 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
terus -menerus
22. Pengaduan masyarakat direspon secara cepat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23. Penyedia layanan memberikan penyelesaian 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
aduan secara tepat
Mohon diisi !
...................................................................................................
...................................................................................................
125
B. Pedoman Wawancara
a. Kebaruan
1. Perbaikan layanan
2. Unik
3. Layanan Jenis Baru
4. Petugas siap sedia
5. Informasi layanan
6. Persyaratan layanan
7. Proses layanan
8. Teknologi informasi
b. Produktif
1. Pemberian layanan
2. Produk layanan
3. Standar layanan/SOP
4. Kualitas layanan
5. Transparansi layanan
c. Berdampak
1. Penyelesaian permasalahan terhadap aduan yang disampaikan
pelanggan
2. Kesesuaian layanan yang diberikan Disdukcapil sesuai harapan
pelanggan
3. Ketersediaan layanan secara inklusif
4. Layanan terintegrasi (apa, dengan pihak terkait)
d. Berkelanjutan
1. Peran swasta terhadap layanan yang dilakukan Disdukcapil di MPP
Sumedang
2. Pelibatan masyarakat dalam pelayanan Dukcapil di MPP Sumedang
3. Konsistensi pelayanan
4. Peningkatan perbaikan layanan yang diberikan Disdukcapil
5. Pengaduan masyarakat yang berhubungan dengan pelayanan yang
dilakukan Disdukcapil
6. Tanggapan pegawai terhadap aduan masyarakat
126
Lampiran : 2
Tabulasi Responden terhadap Jawaban Pertanyaan Indeks Persepsi Inovasi Pelayanan
Publik
127
OUT PUT
Jawaban Responden terhadap Jumlah
Item Pertanyaan
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 8 17 37 26 7 5 0 0 0 0 100
2 5 15 27 34 17 2 0 0 0 100
3 5 20 34 25 10 5 0 0 0 0 99
4 7 23 33 19 18 0 0 0 0 0 100
5 8 18 38 27 8 1 0 0 0 0 100
6 8 13 31 28 16 3 1 0 0 0 100
7 6 17 29 26 17 2 1 0 0 1 99
8 3 16 40 26 14 0 1 0 0 0 100
9 7 22 31 28 10 2 0 0 0 0 100
10 3 24 31 25 15 1 0 0 0 0 99
11 10 9 35 37 8 1 0 0 0 0 100
12 5 21 35 28 8 1 0 0 0 0 98
13 9 13 38 28 12 0 0 0 0 0 100
Jumlah 84 228 439 357 160 23 3 0 0 1 1295
% 6,48 17,6 33,89 27,56 12,36 1,78 0,23 0 0 0,07 99,97
FxS 8400 2052 3512 2499 960 115 12 0 0 1 17551
Kebaruan
Jawaban Responden terhadap
Item Pertanyaan Jumlah
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 8 17 37 26 7 5 0 0 0 0 100
2 5 15 27 34 17 2 0 0 0 0 100
3 5 20 34 25 10 5 0 0 0 0 99
4 7 23 33 19 18 0 0 0 0 0 100
5 8 18 38 27 8 1 0 0 0 0 100
6 8 13 31 28 16 3 1 0 0 0 100
7 6 17 29 26 17 2 1 0 0 1 99
8 3 16 40 26 14 0 1 0 0 0 100
Jumlah 50 139 269 211 107 18 3 0 0 1 798
% 6,3 17,3 33,7 26,4 13,4 2,2 0,4 0 0 0,1 99,8
FxS 500 1251 2152 1477 642 90 12 0 0 1 6125
128
Produktif
OUT COME
Item Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Jumlah
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
14 5 23 27 28 17 0 0 0 0 0 100
15 3 20 33 32 12 0 0 0 0 0 100
16 3 12 41 33 10 1 0 0 0 0 100
17 1 18 33 34 14 0 0 0 0 0 100
18 2 26 33 29 9 1 0 0 0 0 100
19 3 16 39 31 10 1 0 0 0 0 100
20 3 20 39 31 6 1 0 0 0 0 100
21 8 24 33 29 6 0 0 0 0 0 100
22 6 25 37 28 3 1 0 0 0 0 100
23 6 31 28 24 10 1 0 0 0 0 100
Jumlah 40 215 343 299 97 6 0 0 0 0 1000
% 4 21,5 34,3 29,9 9,7 0,6 0 0 0 0 100
FxS 400 1935 2744 2093 582 30 0 0 0 0 7784
129
Berdampak
Item Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Jumlah
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
14 5 23 27 28 17 0 0 0 0 0 100
15 3 20 33 32 12 0 0 0 0 0 100
16 3 12 41 33 10 1 0 0 0 0 100
17 1 18 33 34 14 0 0 0 0 0 100
Jumlah 12 73 134 127 53 1 0 0 0 0 400
% 3 18,3 33,5 31,8 13,2 0,2 0 0 0 0 100
Fx S 120 657 1072 889 318 5 0 0 0 0 3061
Berkelanjutan
Item Jawaban Responden terhadap Pertanyaan Jumlah
10 9 8 7 6 5 4 3 2 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
18 2 26 33 29 9 1 0 0 0 0 100
19 3 16 39 31 10 1 0 0 0 0 100
20 3 20 39 31 6 1 0 0 0 0 100
21 8 24 33 29 6 0 0 0 0 0 100
22 6 25 37 28 3 1 0 0 0 0 100
23 6 31 28 24 10 1 0 0 0 0 100
Jumlah 28 142 209 172 44 5 0 0 0 0 600
% 4,7 23,7 34,8 28,7 7,3 0,8 0 0 0 0 100
FxS 280 1278 1672 1204 264 25 0 0 0 0 4723
130