Makalah Anatomi Dan Fisiologi Payudarah
Makalah Anatomi Dan Fisiologi Payudarah
Makalah Anatomi Dan Fisiologi Payudarah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Prinsip pemberian ASI harus sedini mungkin dan Eksklusif. Bayi baru
lahir harus mendapat ASI dalam jangka waktu satu jam setelah lahir.seorang
ibu dikodratkan untuk dapat memberiakan air susunya kepada bayi yang telah
dilahirkannya, dimana kodrat ini merupakan suatutugas yang mulia bagi ibu
itu sendiri demi keselamatan bayi dikemudian hari. Tetapi pada suatu proses
kelahiran, terutama bagi ibu yang baru pertama melahirkan, kadang air susu
ibu tidak atau susah keluar sehingga bayi tersebut sementara diberi susu
botol yang mengakibatkan bayi terbiasa minum dengan dot, sehingga dapat
mengalami bingung puting saat mulai meneteki. Refleks pertama seorang
bayi yang normal adalah mencari puting susu ibu berupa hisapan mulut bayi
yang merupakan hal yang penting dalam proses produksi ASI.
Sejak abad ke- 19 para pakar telah sepakat bahwa ASI lebih unggul
daripada susu sapi atau pengganti lainnya. Sayangnya perilaku menyusui
bayi sendiri dianggap sebagian orang suatu tingkah laku tradisional, sehingga
sedikit demi sedikit ditinggalkan. Hal tersebut dipengaruhi oleh kemajuan di
negara- negara industri yang memperkenalkan susu buatan untuk bayi yang
mempunyai manfaat sama dengan ASI, pemakaiannya lebih praktis, dengan
promosi pemasaran yang gencar.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Khusus
2. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah
dan untuk mengetahui apa itu anatomi dan fisiologi payudara dalam kaitan
ASI Eksklusif.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Anatomi payudara
Payudara adalah organ tubuh yang terletak pada bagian bawah kulit
dan diatas dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk
nutrisi bayi. Dengan kata lain, payudara terletak di dinding depan fasia
superfisialis antara tulang dada sampai tulang iga ke enam, bentuknya
cembung ke depan bervariasi dan ditengahnya terdapat puting susu yang
terdiri dari kulit dan jaringan erektil.
2. Fisiologi Payudara
Refleks Prolaktin
Melihat bayi
Mendengarkan suara bayi
Mencium bayi
Memikirkan untuk menyusui bayi
Stres seperti :
Karena refleks let down tidak sempurna maka bayi yang haus jadi tidak
puas. Ketidakpuasan ini merupakan tambahan strees bagi ibunya. Bayi yang
haus dan tidak puas ini akan berusaha untuk dapat air susu yang cukup
dengan cara menambah kuat hisapannya sehingga tidak jarang dapat
menimbulakan luka – luka ini akan dirasakan sakit oleh ibunya yang juga
akan menambah stresnya tadi. Dengan demikian akan terbentuk sau
lingkaran setan yang tertutup (circulus vitiosus) dengan akibat kegagalan
dalam menyusui.
a. Bagi Bayi
Apabila ibu mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membetuk antibodi
dan akan disalurkan dengan bantuan jaringan limposit. Antibodi di payudara
disebut mammar associated immunocometent lymphoid tissue (MALT).
Kekebalan terhadap penyakit saluran pernafasan yang ditransfer disebut
Bronchus associtaed immunocompetent lymphid tissue (BALT) dan untuk
penyakit saluran pencernaan ditransfer melalui Gut associated
immunocometent lymphoid tissue (GALT).
Dalam tija bayi yang mendapat ASI terdapat antibadi terhadap bakteri
E.coli dalam konsentrasi yang tinggi sehingga jumlah bakteri E.coli dalam
tinja bayi tersebut juga rendah. Di dalam ASI kecuali antibodi terhadap
enteroktosin E.coli. juga pernag dibuktukan adanya antibodi terhadap
salmonela typhi, shifela dan antibodi terhadap virus, seperti rota virus, polio
dan campak.
Yaitu berbagai bahan makanan yang baik untuk bayi yaitu terdiri dari
proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan
untuk kehidupan 6 bulan pertama.
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih
tinggi dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan
botol dan dot terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigi lebih lama
kontak dengan susu formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan
merusak gigi.
5). Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu
dan bayi
Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak
kulit ibu ke kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun
sosial yang lebih baik.
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu
formula akan merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi.
ASI tidak menimbulkan efek ini. Pemberian protein asing yag ditunda sampai
umur 6 bulan akan mengurangi kemungkinan alergi.
Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3
untuk pematangan sel-sel otak sehngga jaringan otak bayi yang mendapat asi
eksklusif akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsanagn kejang sehngga
menjadikan anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
b. Bagi Ibu
1) Aspek Kontrasepsi
Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung saraf sensorik sehingga
post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk ke idung telr,
menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi
yang efisien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI
saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
Isapan bayi pada payudara akan metangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya pendarahan
pasca persalnan. Penundaan haid dan berkurangnya pendarahan pasca persalinan
mengurangi prevelensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma mammae pada
Ibu yang mneyusui lebih rendah dibanding yang tidak menyusui.
Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara
eksklusif. Penelitian membuktikan ibu yang memberikan ASI secara eksklusif
memiliki risiko terkena kanker payudara dan kanker ovarium 25% lebih kecil
dibanding yang tidak menyusui secara eksklusif.
Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat
badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah berat,
selain karena ada janin, jga karena penimbunan lemak pada tubuh, cadangan lemak
pada tubuh, cadangan lemak ini sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber
tenaga dalam proses produksi ASI. Dengan menyusui, tubuh akan menghasilakn
ASI lenih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan
tenaga akan terpakai. Jika timbunan lemak meyusut, berat badan ibu akan cepat
kembali ke keadaan seperti sebelum hamil.
4) Aspek Psikologis
Keuntungan menyusui bukan hanya bermanfaat untuk bayi, tetapi juag untuk ibu. Ibu
akan merasa bangga dan diperlkan, rasa yang dibutuhkan oleh setiap manusia.
c. Bagi Keluarga
1) Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli, sehingga dana yang seharusnya digunakan untuk membeli
susu formula dapat digunakan untuk keperluan lain. Penghematan juga disebabkan
karena bayi yang mendapat ASI lebih jarang sakit sehngga mengurangi biaya
berobat.
2) Aspek Psikologi
3) Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis, karena dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.
Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air masak, botol, dan dot yang harus
dibersihkan serta minta pertolongna orang lain.
d. Bagi Negara
Adanya faktor protektif dan nutrion yang sesuai dalam ASI menjamin status gizi bayi
baik serta kesakitan dan kematian anak menurun. Beberapa penelitian
epidemiologis menyatakan bahwa ASI melindungu bayi dan anak dari penyakit
infeksi, misalnya diare, otitis media, dan infeksi saluran pernafasan akut bagian
bawah.
ASI dapat dianggap sebagai kekayaan nasional. Jika semua itu menyusui
diperkirakankan dapat menghemat devisa sebesar Rp.8,6 Miliar yang seharusnya
dipakai untuk membeli susu formula.
Subsidi untuk rumah sakit berkurang, karena rawat gabung akan memperpendek
lama rawat ibu dan bayi , mengurangi komplikasi persalinan dan infeksi nosokomia
serta mengurangi biaya yang diperlukan untuk perawatan anak sakit. Anak yang
mendapat ASI lebih jarang dirawat di rumah sakit dibandingkan anak yang
mendapatkan susu formula.
Komposisi ASI tidak sama dari waktu ke waktu, hal ini berdasarkan stadium laktasi.
Komposisi ASI dibedakan menjadi 3 macam :
a. Kolostrum
ASI yang dihasilkan pada hari pertama sampai hari ketiga setelah bayi lahir.
Kolostrum merupakan cairan yang agak kental berwarna kekuning – kuningan, lebih
kuning dibanding ASI mature, bentuknya agak kasar karena mengandung butiran
lemak dan sel – sel epitel, dengan kasiat kolostrum sebagai berikut :
1) Sebagai pembersih selaput usus BBL sehingga saluran pencernaan siap untuk
menerima makanan.
2) Mengandung kadar protein yang tinggi terutama gama globulin sehingga dapat
memberikan pelindungan tubuh terhadap infeksi
kandungan
Kolostrum
transisi
ASI Mature
Energi(kg kla)
Laktosa(gr/100 ml)
Lemak(gr/100ml)
Protein(gr/100ml
Mineral(gr/100ml)
Immunoglobulin:
IG A( mg/100ml)
IG G ( mg/100ml) IG M ( mg/100ml)
Lisosim(mg/100ml)
Laktoferin
57.0
6.5
2.9
1.195
0.3
335.9
5.9
17.1
14.2-16.4
420-520
63.0
6.7
3.6
0.965
0.3
65.0
7.0
3.8
1.324
0.2
119.6
2.9
2.9
24.3-27.5
250-270
b. Berikan bayi, kedua belah dada ibu tiap kali menyusui, juga untuk merangsang
produksinya
c. Biarkan bayi menghisap lama pada tiap buah dada. Makin banyak dihisap
makin banyak rangsangannya.
e. Ibu dianjurkan minum yang banyak (8- 10 gelas/ hari) baik berupa susu
maupun air putih, karena ASI yang diberikan pada mengandung banyak air
f. Makanan ibu sehari – hari harus cukup dan berkualitas, baik untuk menunjang
pertumbuhan dan menjaga kesehatan bayinya. Ibu yang sedang menyusui harus
dapat tambahan energi, protein, maupun vitamin dan mineral. Pada 6 bulan pertama
masa menyusui saat bayinya hanya mendapat ASI saja, ibu perlu tambahan nutrisi
700 kalori/hari. Bulan berikutnya 500 kalori/hari dan tahun kedua 400 kalori/hari.
g. Ibu harus banyak istirahat dan banyak tidur, keadaan tegang dan kurang tidur
dapat menurunkan produksi ASI
h. Jika jumlah ASI yang diproduksi tidak cukup, maka dapat dicoba dengan
pemberian obat pada ibu, seperti tablet moloco B12 untuk menambah produksi
ASInya.
b. Secara subyektif dapat dilihat dari pengamatan dan perasaan ibu yaitu bayi
merasa puas, tidur pulas setelah mendapat ASI dan ibu merasakan ada perubahan
tegangan pada payudara pada saat menyusui bayinya ibu merasa ASI mengalir
deras
3) Jumlah urin sesuai jumlah ASI/PASI yang diberikan/24 jam. (kebutuhan ASI
byai mulai 60 ml/kg BB/hari, setiap hari bertambah mencapai 200 1/kg BB/hari, pada
hari ke- 14)
6) Usia 5-6 bulan BB mencapai 2x BB waktu lahir, 1 tahun 3x waktu lahir dan 2
tahun 4 lahirnya. Naik 2 kg/tahn atau sesuai dengan kurve KMS.
B. ASI Eksklusif
1. Pengertian
Asi eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif adalah
bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30 menit post natal (setelah lahir) sampai usia
6 bulan, tanpa tambahan cairan lain seperti susu, formula, sari buah, air putih, madu,
air teh, dan tanpa tambahan makanan padat seperti buah- buahan, biskuit, bubur
susu, bubur nasin dan nasi tim.(Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui :24)
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuahan bayi. ASI adalah makanan bayi
yang paling sempurna baik berkualitas maupun kuantitasnya. Melalui
penatalaksanaan menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Bayi baru lahir secara alamiah mendapatkan zat kekebalan dari ibunya melalui
plasenta, tetapi kadar zat tersebut akan cepat sekali menurun segera setelah bayi
lahir, padahal bayi sampai usia beberapa bulan tubuh bayi belum dapat membentuk
sendiri zat kekebalan secara sempurna. Oleh karena itu, kadar zat kekebalan
didalam tubuh bayi menjadi rendah. Hal ini akan tertutupi jika bayi mengkonsusmsi
ASI . ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari bahaya
penyakit dan infeksi, seperti : diare, infeksi telinga , batuk, pilek, dan penyakit alergi
(roesli,2000 : Depkes RI). Angka morbiditas dan mortalitas bayi yang diberi ASI
ekslusif jauh lebih kecil dibanding bayi yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Bulan- bulan pertama kehidupan bayi sampai degan usia 2 tahun adalah periode
dimana terjadi pertumbuahn otak yang sangat pesat. Periode ini tidak akan terulang
lagi selama masa tumbuh kembang anak. Oleh karena itu kesempatan ini
hendaknya dimanfaatkan sebaik – baiknya agar otak bayi dapat tumbung optimal
dengan kualitas yang optimal. Pertumbuhan otaka adalah faktor utama yang
mempengaruhi perkembangan kecerdasam. Sementara itu pertumbuhan otak
sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang diberikan kepada bayi baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya. Nutrisi utama untuk pertumbuhan otak antara lain : Taurin,
Lactosa, DHA, AA, Asam Omega-3, dan Omega-6. Semua nutrisi yang dibutuhkan
untuk itu, bisa didapatkan dari ASI.
Pada waktu menyusus, bayi berada sangat dekat dalam dekapan ibunya. Semakin
sering bayi berada dalam dekapan ibunya, maka bayi akan semakin mersakan kasih
sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman, tentram, dan nyaman, terutama karena
masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah dikenalnya sejak dalam
kandungan. Persaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar
perkembangan emosi bayi dan membentuk ikatan yang erat antara ibu dan bayi.
Selain 4 manfaat pokok diatas, ada beberapa manfaat lain pemberian ASI
bagi bayi yaitu ASI mudah dicerna kerena mengandung enzim pencernaan sehingga
bayi yang diberi ASI tidak mengalami obstipasi (sembelit), dan ASI tidak
memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal yang belum sempurna. ASI juga
menunjang perkembangan motorik sehingga bayi ASI eksklusif akan lebih cepat bisa
jalan, membantu pembentukan rahang yang bagus, meningkatkan daya penglihatan
dan kepandaian biacara, mencegah obesitas (kegemukan) pada bayi, dan
mencegah anemi akibat kekurangan zat besi. Selain itu, ASI mengurangi risiko
terkena penyakit diabetes, kanker pada anak, dan diduga mengurangi penyakit
jantung.
Menyusui bayi segera setelah melahirkan akan meingkakan kadar oksitosin didalam
tubuh ibu. Oksitosin berguna untuk prose kontriksi atau penyempiatan pembuluh
darah dirahim sehingga pendarahan akan lebih cepat berhenti sehingga
kemungkinan terjadinya perdarahan dapat berkurang. Hal ini juga dapat mengurangi
terjadinya anemia pada ibu. Selain itu kadar oksitosin yang meningkat juga sangat
membantu mempercepat rahim kembali mendekati ukuran seperti sebelum hamil.
2) Menjarangkan kehamilan
Menyusui atau memberikan ASI pada bayi merupakan cara kontrasepsi alamiah
yang aman, murah, dan cukup berhasil.
Menyusui memerlukan energi yang besar. Tubuh ibu akan mengambil sumber
energi dari lemak-lemak yang tertimbun selama hamil terutama dibagian paha dan
lengan atas, sehingga berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke
berat badan semula.
ASI adalah jenis makanan bermutu yang murah dan sederhana yang tidak
memerlukan perlengkapan menyusui sehingga dapat menghemat pengeluaran. Bayi
yang diberi ASI eksklusif mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, sehingga bayi
akan terhindar dari berbagai macam penyakit dan infeksi. Hal tersebut akan
menghemat pengeluaran berobat ke dokter atau rumah sakit.
ASI sangat mudah diberikan tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa
harus menyuci botol. ASI mempunyai suhu yang tepat sehingga dapat langsung
diminumkan pada bayi, tanpa perlu kawatir terlalu panas atau dingin. ASI dapat
diberikan kapan saja, dimana saja, dan tidak perlu takut persediaan habis.
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasa puas, bangga dan bahagia
yang mendalam.
Teknik menyusui adalah suatu cara pemberian ASI yang dilakukan oleh seorang ibu
kepada bayinya., demi mencukupi kebutuhan nutrisi bayi tersebut. Posisi yan tepat
bagi ibu untuk menyusui. Duduk dengan posisi santai, pakailah kursi yang ada
sandaran punggung dan lengan. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi agar bayi
tidak terlalu jauh dari payudara ibu.
d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah payudara ibu
f) Dengan posisi seperti ini maka telinga bayi akan berada dalam satu garis
dengan leher dan lengan bayi
g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan pantat bayi
dengan lengan ibu bagian dalam.
b) Bayi diberi rangsangan agar membuka mulut (rooting reflex) dengan cara :
c) Tunggu sampai bayi bereaksi dengan membuka mulutnya lebar dan lidah
kebawah
d) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan cara menekan bahu
betakang bayi bukan bagian belakang kepala
e) Posisikan puting susu diatas bibir atas bayi dan berhadap-hadapan dengan
hidung bayi
h) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan gerakan memerah
sehingga ASI akan keluar dari sinus lactiferous yang terletak dibawah kalang
payudara
i) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik, payudara tidak
perlu dipegang atau disangga lagi
j) Beberapa ibu sering meletakkan jarinya pada payudara dengan hidung bayi
dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas. Hal ini tidak perlu karena hidung
bayi telah dijauhkan dari payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan
ibu
Setelah selesai menyusui kurang lebih 10 menit ,lepaskan hisapan bayi dengan
cara:
a) Sandarkan bayi pada pundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan sampai
bayi bersendawa
b)
(a) (b)
c) Dada bayi menempel pada dada ibu yang berada di dasar payudara (payudara
bagian bawah)
d) Telinga bayi berada dalam satu garis dengan leher dan lengan
b) Dada bayi tidak menempel pada dada ibu, sehingga leher bayi terputar
a) udara kamar/ luar akan tahan 6-8 jam pada suhu 26°C atau lebih rendah
c) lemari es di tempat buah dibagian paling dalam dimana tempat yang terdingin
tahan 2 - 3 x 24 jam (4°C atau lebih rendah)
f) deep freezer (- 18°C atau lebih rendah) akan tahan selama 6 -12 bulan
Sebelum diminumkan dengan sendok atau gelas plastik, ASI dapat
dihangatkan didalam mangkok berisi air hangat. Jangan dihangatkan di atas api
karena beberapa zat kekebalan dan enzim dapat berkurang.
Penyebab :
2. Selain itu puting yang lecet dapat disebabkan oleh moniliasis pada mulut bayi
yang menular pada puting susu ibu.
4. Keadaan ini juga dapat terjadi pada bayi dengan tali lidah(frenulum lingue)
yang pendek,sehingga menyebabkan bayi sulit menghisap sampai kalang payudara
dan hisapan hanya pada putingnya saja.
5. Rasa nyeri ini juga dapat timbul apabila ibu menghentikan menyusui kurang
hati-hati.
Penatalaksaan :
1. Bayi harus disusukan terlebih dahulu pada puting yang normal/yang lecetnya
lebih sedikit. Untuk menghindari tekanan lokal pada puting maka posisi menyusui
harus sering dirubah. Untuk puting yang sakit dianjurkan mengurangi frekuensi dan
lamanya menyusui. Disamping itu kita harus yakin bahwa teknik menyusui bayi
adalah benar, yaitu bayi harus menyusu hingga ke kalang payudara. Untuk
menghindari payudara yang bengkak, ASI sedikit dikeluarkan dengan
tangan/pmpa,kemudian diberikan dengan sendok,gelas, atau pipet.
2. Setip kali habis menyusui bekas ASI tidak perlu dibersihkan, tetapi diangin-
anginkan sebentar agar kering dengan sendirinya. Karena bekas ASI berfungsi
sebagai pelembut puting dan sekaligus sebagai anti infeksi.
4. Pada puting susu bisa dibubuhkan minyak lanolin atau minyak kelapa yang
telah dimasak terlebih dahulu.
Pencegahan :
2. Sebaiknya untuk melepaskan puting dari hisapan bayi pada saat bayi selesai
menyusu, tidak memaksa menarik puting, tetapi dengan menekan dagu bayi atau
dengan memasukkan jari kelingking yang bersih ke mulut bayi.
3. Posisi menyusui harus benar, yaitu bayi harus menyusu sampai ke kalang
payudara dan menggunakan kedua payudara.
Penyebab :
Pembengkakan payudara terjadi karena ASI tidak disusu dengan adekuat., sehingga
sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya
pembengkakan. Payudara bengkak ini sering terjadi pada hari ketiga atau keempat
sesudh ibu melahirkan.
Gejala :
Payudara yang mengalami pembengkakan tersebut sangat sukar disusu oleh bayi,
karena kalang payudara lebih menonjol,puting lebih datar dan sukar dihisap oleh
bayi. Bila keadaan sudah demikian,kulit pada payudara nampak lebih mengkilat,inu
merasa demam dan payudara terasa nyeri. Oleh karena itu sebelum disusukan pada
bayi, ASI harus diperas dengan tangan/pompa terleih dahulu agar payudara lebih
lunak, sehingga bayi lebih mudah menyusu.
Penatalaksanaan :
3. Menyusui lebih sering dan lebih lama pada payudara yang terkena untuk
melancarkan aliran ASI dan menurunkan tegangan payudara.
Penatalaksaan :
2. Berilah kompres panas, bisa menggunakan shower hangat atau lap basah
banas pada payudara yang terkena.
c) Abses Payudara
Untuk diagosis apakah puting ada kelainan atau tidak,yaitu dengan cara menjepit
kalangan payudara antara ibu telunjuk dibelakang puting susu.kalau puting menonjol
maka puting tersebut adalah normal, tetapi kalau puting tidak menonjol itu berarti
puting inversi/datar.
Pada puting yang mengalami kelainan seperti tersebut diatas, apabila sudah
diketahui pada masa kehamilan, maka harus dialkukan masase dengan teknik
Hoffman secara teratur. Dengan masase ini diharapkan puting akan lebih protaktik.
Kegagalan menyusui :
3. Bayi menyusu sering, tiap 2-3 jam atau 8-12x dalam sehari
4. Bayi tampak sehat, warna kulit dan turgor baik, anak cukup aktif
Beberapa ibu merasa bahwa dia tidak cukup ASI, padahal sesungguhnya tidak ada
masalah sama sekali dengan ASInya. Mereka khawatir akan gejala-gejala yang tidak
ada hubungannya dengan ASI atau mereka tidak biasa dengan variasi normal yang
terdapat pada bayi yang minum ASI. Apabila bayi tumbuh baik dan kencingnya
cukup, tidak perlu ibu khawatir kalau :
3. Kebiasaan menyusu bayi anda, kenaikan berat badannya dan pola tidurnya
jangan dibandingkan dengan bayi lain
5. Bayi tiba-tiba menurun lamanya menyusu, kurang 5-10 menit tiap payudara
8. Dari payudara ibu hanya sedikit atau sam sekali tidak ada ASI yang menetes
kalau lama tidak disusukan
7) Rawat gabung
E. Perawatan payudara
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada
masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan pengeluaran ASI. Perawatan
payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan menyusui yang
merupakan suatu cara yang dilakukakan untuk merawat payudara agar air susu
keluar dengan lancar.
3) Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk kebutuhan bayi
4) Dengan perawatan payudara yang lebih baik ibu tidak perlu khawatir bentuk
payudaranya akan cepat berubah sehingga kurang menarik
5) Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet sewaktu
dihisap oleh bayi
b) Waktu pelaksanaan.
1) Pertama kali dilakukan pada hari kedua setelah melahirkan
1) Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan tidak
melukai payudara
3) Lakukan pada saat suasana santai, misalnya pada waktu mandi sore atau
sebelum berangkat tidur.
1) Pengurutan harus dilakukan secara sistematis dan teratur minimal 2 kali dalam
sehari.
e) Beberapa keadaan yang berkaitan dengan dengan teknik dan saat perawatan
payudara.
1) Pada ibu dengan puting susu yang sudah menonjol dan tanpa riwayat abortus,
perawatnnya dapat dimulai pada usia kehamilan 6 bulan keatas
2) Ibu dengan puting susu yang sudah menonjo dengan riwayat abortus,
perawatannya dapat dimulai pada usia kehamilan diatas 8 bulan
3) Pada puting susu yang mendatar atau masuk kedalam, perawatannya harus
dialkukan lebih dini, yaitu usia kehamilan 3 bulan, kecuali bila ada riwayat abortus
dilakukan setelah usia kehamilan setelah 6 bulan.
f) Alat yang digunakan.
2) Handuk kering
3) Washlap
4) Baskom
6) Cawan
Pengurutan payudara :
Pengurutan kedua :
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling
dirapatkan
3) Sisi kelingking tangan kanan memegang payudara kiri dari pangkal payudara
kearah puting, demikian pula payudara kanan
Pengurutan ketiga
2) Apabila puting susu lecet oleskan colostrum atau ASI yang keluar pada sekitar
puting susu setiap kali selesai menyusui, menyusui tetap dilakukan dimulai dari
puting susu yang tidak lecet
3) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI dikeluarkan
dan diminumkan dengan menggunakan sendok
4) Untuk menghilangkan rasa nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet setiap
4-6 jam
PENUTUP
D. Kesimpulan
Payudara adalah organ tubuh yang terletak pada bagian bawah kulit dan diatas
dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Dengan
kata lain, payudara terletak di dinding depan fasia superfisialis antara tulang dada
sampai tulang iga ke enam, bentuknya cembung ke depan bervariasi dan
ditengahnya terdapat puting susu yang terdiri dari kulit dan jaringan erektil (maryuni,
2010)
keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi
menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integrall dari siklus
reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi mempunyai tujan
meningkatkan pemberian ASI eksklusif Asi eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI
(Air Susu Ibu) secara eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, sejak usia 30
menit post natal (setelah lahir) sampai usia 6 bulan, tanpa tambahan cairan lain
seperti susu, formula, sari buah, air putih, madu, air teh, dan tanpa tambahan
makanan padat seperti buah- buahan, biskuit, bubur susu, bubur nasin dan nasi tim.
(Asuhan kebidanan masa nifas dan menyusui :24) dan meneruskan pemberian ASI
sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan
kekebalan tubuh secara alami.
E. Saran
1. Bagi Institusi
2. Bagi Dosen
Dengan adanya tugas makalah ini dosen lebih bisa mengetahui tentang
pengetahuan mahasiswi, agar dapat mengulang mengajarkan materi yang kami
belum pahami.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan teori dan prosedur yang
benar yang mendasari setiap praktek sehingga terhindar dari kesalahan.