GBI-Kebanksentralan EKO4402 - Kuliah 8 Pengelolaan Nilai Tukar Dan Manajemen Aliran Modal Asing

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 28

KULIAH 8

Tahun Akademik 2021-2022

PENGELOLAAN NILAI TUKAR &


MANAJEMEN ALIRAN MODAL ASING
Kebanksentralan – EKO 4402
Perry Warjiyo, PhD

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS GADJAH MADA


PENGELOLAAN NILAI TUKAR & ALIRAN MODAL ASING

Pendahuluan:
Pentingnya Mengelola Aliran Modal & Nilai Tukar

Pengelolaan Nilai Tukar

Manajemen Aliran Modal Asing (MAM)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 2


Pentingnya Mengelola Aliran Modal & Nilai Tukar
 Tiga tujuan dalam ekonomi terbuka: (1) Stabilitas nilai tukar, (2) Kebebasan Global financial crisis (GFC) 2008/09
arus modal antarnegara, dan (3) Efektivitas kebijakan (moneter) untuk tujuan memberikan beberapa pelajaran penting &
ekonomi domestik (inflasi dan pertumbuhan ekonomi). tantangan dalam mengelola small open
 Impossible Trinity: Hanya dua tujuan yang bisa dicapai. economy:
• Multiple challenges vs instrument mix
Berbagai tantangan yg dialami kebijakan
moneter sebagai hasil dari arus modal
yang dinamis mengimplikasikan bahwa
otoritas moneter seharusnya
menggunakan berbagai instrumen juga.
• Exchange rate policy should play an
important role in the ITF
Dalam perekonomian ekonomi kecil
terbuka, dinamika nilai tukar banyak
dipengaruhi oleh persepsi risiko
investor. Ada kalanya mengelola nilai
tukar dilakukan untuk menghindari
volatilitas yang berlebihan.
Alternatif solusi untuk otonomi kebijakan
moneter:
•Rezim nilai tukar tetap dan kontrol devisa
•Rezim nilai tukar floating dan devisa bebas
Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 3
Aliran Modal: Suatu Permasalahan Baru
Volatilitas aliran modal asing yang meningkat pasca GFC berdampak pada stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan…
Meski berpotensi mempunyai dampak positif, aliran modal asing Inflows Non FDI ke EM membesar pasca GFC…
masuk dapat memicu volatilitas pasar keuangan dan makroekonomi. GFC GFC Krisis Rusia
( Anjloknya harga
minyak karena shale

• Capital Inflow Tinggi  apresiasi NT, CAD, dan asset prices bubbles booming di AS)

• Capital Outflow Tinggi  depresiasi NT, stabilitas sistem keuangan,


stabilitas makroekonomi

…more volatile portfolio investments


GFC

Sumber: Gosh (2010)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 4


Dinamika Aliran Modal & Nilai Tukar Meningkat Dalam Periode Pandemi
Seiring dengan meningkatnya ketidakpastian (VIX) dan risiko sebagai dampak …nilai tukar EMEs melemah pada awal pandemi
merebaknya pandemi Covid-19, aliran modal ke Emerging Market Economies
(EMEs) dan nilai tukar EMEs menjadi semakin volatile.

Inflows ke EMEs semakin volatile dalam periode pandemi…

Sumber: External Stability Report 2020 (IMF).

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 5


PENGELOLAAN NILAI TUKAR & ALIRAN MODAL ASING

Pendahuluan:
Pentingnya Mengelola Aliran Modal & Nilai Tukar

Pengelolaan Nilai Tukar

Manajemen Aliran Modal Asing (MAM)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 6


TEORI-TEORI DETERMINAN NILAI TUKAR: OVERVIEW
TRADITIONAL APPROACHES
Exchange determination in the current account with PPP theory: S = P/P*
and its impacts on international trade

EXCHANGE RATE THEORIES


Note:
TOPIK HARI INI
MODERN APPROACHES
TOPIK EKONOMI Exchange determination (primarily) in the capital account, capital is
INTERNASIONAL II perfectly mobile, and covered interest parity hold: r = r* + (F-S)/S

PORTFOLIO BALANCE APPROACH CURRENCY SUBSTITUTION MONETARY APPROACH


Domestic and foreign assets are not Limited substitutiability of No substitutiability of money
perfect substitutes: domestic and foreign money Perfect substitutability of assets
• Risk premium exists • Risk premium is zero
• UIRP does not hold • UIRP holds: r = r* + (E(S)-S)/S
• E(S) ≠ F • E(S) = F

MODEL MUNDELL-FLEMING MODEL DISEQUILIBRIUM MODEL MONETARIST


Under Employment, fixed (OVERSHOOTING) Flexible prices, neoclassical
prices Full employment, sticky prices version stresses surprises
Sumber: Warjiyo, P dan Solikin M. Juhro (p.114, 2016), Gartner (1993)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentral – EKO 4402 7


Purchasing Power Parity (PPP) dan Perdagangan Internasional
ASUMSI
 Homogeneous traded goods and flexibel non-traded good prices
 No international trade barriers
 Small transportation costs
 Comparable inflation measurement
• The Law of One Price (LOP): the same good in different competitive markets must sell for the same price, when
transportation costs and barriers between those markets are not important.
Pt = St x Pt*
dimana:
Pt : Harga suatu barang tertentu di domestik
Pt* : Harga suatu barang tertentu di domestik
St : Nilai Tukar
• Purchasing power parity (PPP) adalah aplikasi dari LOP kepada kasus seluruh barang dan jasa (keranjang barang dan
jasa) antar negara.
PIndonesia = (ERp/$) x (PUS)
dimana:
PIndonesia : Rata-rata harga barang (basket-WPI) di Indonesia
PUS : Rata-rata harga barang (basket-WPI) di Amerika Serikat
ERp/$ : Nilai Tukar Rupiah/USD
Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 8
Absolute and Relative PPP
• Dua bentuk Purchasing Power Parity (PPP):
• Absolute PPP: Level nilai tukar merupakan perbandingan harga relatif antar negara.
ERp/$ = PIndonesia/PUSA
• Relative PPP: Perubahan (depresiasi/apresiasi) nilai tukar adalah sama dengan perbedaan inflasi (deflasi) antar dua negara.
(ERp/$,t – ERp/$, t –1)/ERp/$, t –1 = Indonesia, t – USA, t
dimana t : tingkat inflasi

• Interpretasi:
1. Absolute PPP  PPP = Bagi negara dengan perdagangan internasional (ekspor dan impor) sangat dominan, tingkat nilai tukar
menunjukkan perbandingan harga relatif. Tentunya asumsi lainnya berlaku.
• Price index  traded goods prices, seperti WPI (IHPB).
• Mekanisme penyesuaian nilai tukar & harga  melalui harga-harga ekspor dan impor. Jika P>eP*, maka untuk small economy: (a)
harga domestik akan turun jika sistem nilai tukar fixed/pegged, atau (b) tingkat nilai tukar akan terdepresiasi jika sistem nilai tukar
mengambang (flexible).
2. Relative PPP  PPP= Dalam hal harga barang/jasa domestik fleksibel, depresiasi/apreasiasi nilai tukar dapat diukur dengan
perbedaan inflasi/deflasi antar negara.
• Inflasi  traded & non-traded goods prices, seperti perubahan IHK..
• Mekanisme penyesuaian nilai tukar & harga  melalui perubahan inflasi barang traded dan non-traded. Jika π>Δe+π*, maka
untuk small economy: (a) inflasi domestik akan turun jika sistem nilai tukar fixed/pegged, atau (b) nilai tukar akan terdepresiasi
jika sistem nilai tukar mengambang (flexible).
Isu: Does PPP hold?

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 9


Case Study
CASE STUDY #1: DOES PPP HOLDS? CASE STUDY #2: BIG MAC INDEX
Relative PPP dan Nilai Tukar Rupiah (Rp/USD)

Sumber: Perhitungan Sendiri.

Note: Perhitungan nilai tukar Relative PPP berdasarkan perbedaan inflasi (CPI) US dan
Indonesia, sejak tahun 1967
Faktor-faktor yang menyebabkan PPP tidak berlaku:
 Trade barrier (termasuk tariff dan dumping policy)
 Transportation Cost
 Dominannya ekspor komoditas sumber daya alam (SDA) dan Non-tradable goods
 Price Level Measurement (CPI, WPI)
 Faktor non-fundamental berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah
 Productivity differential (Balassa-Samuelson Effect)
i) Daya saing Indonesia yang masih rendah menyebabkan harga ekspor lebih mahal &
harga impor lebih murah; ii) Produktivitas sektor ekonomi (termasuk manufaktur)
rendah karena terbatasnya investasi, iklim investasi dan bisnis, dan rendahnya
teknologi; iii) Produktivitas tenaga kerja rendah karena Pendidikan, skill, dan lainnya. Sumber: https://www.economist.com/news/2020/07/15/the-big-mac-index

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 10


Permintaan Aset Valuta Asing & Interest Rate Parity (Assets Model)
ASUMSI
Perfect capital mobility  tidak ada restriksi aliran modal di antara kedua negara
Perfect interchangeable financial assets  aset yang serupa (baik dari sisi likuiditas maupun risiko) terdapat di
kedua negara tersebut
Efficient foreign exchange market  tidak ada arbitrage
Small risks  faktor risiko dan likuiditas di kedua pasar adalah sama dan tidak signifikan
I. Permintaan aset dalam valuta asing (Asset Model) dipengaruhi oleh perbedaan antara:
expected return aset domestik (RoRRp) dengan expected return aset valas (RoR$)

Apresiasi Rupiah, ERp/$,


RRp >?< R$ + (EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$
meningkatkan RoR$
dimana:
R Rp : Tingkat suku bunga (mis. Deposito atau Obligasi) dalam negeri saat ini (domestik)
R$ : Tingkat suku bunga (mis. Deposito atau Obligasi) luar negeri saat ini
e
E Rp/$ : Nilai tukar Rupiah terhadap USD saat ini
ERp/$ : Ekspektasi Nilai tukar Rupiah terhadap USD ke depan
II. Kondisi ekuilibrium tercapai pada saat Interest Rate Parity (IRP) terpenuhi, yakni:
RRp = R$ + (EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$
 Interest Parity Condition: The condition that the expected return on deposits of any two currencies are
equal when measured in the same currency.
Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 11
Dampak Nilai Tukar thd Expected Return Aset Valas : Ilustrasi Numerik
• IRP : RRp = R$ + (EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$
• Depresiasi nilai tukar domestik (ERp/$) akan menurunkan expected return dari simpanan dalam valuta asing.
• Depresiasi nilai tukar domestik akan meningkatkan initial cost investasi simpanan dalam valuta asing sehingga
menurunkan expected return dari simpanan dalam valuta asing tersebut.
• Depresiasi nilai tukar domestik (ERp/$) dan expected return simpanan dalam valuta asing berhubungan negatif.

Nilai Tukar Saat ini dan Dampaknya terhadap Ekspektasi Return Simpanan Hubungan Nilai Tukar Saat ini dan Ekspektasi Return Simpanan Valas
Valas (Asumsi Ekspektasi Nilai Tukar (EeRp/$ ) Rp15,000 per USD) (asumsi Ekspektasi Nilai Tukar Rp15,000 per USD)

Nilai Tukar Suku Bunga Ekspektasi Dep/App Ekspektasi Return Simpanan


Rupiah Saat Ini Simpanan di AS (USD) Rupiah thd USD di AS (dlm Rupiah)
ERp/$ RUSD (15,000-ERp/$)/(ERp/$) RUSD+(15,000-ERp/$)/(ERp/$)
15,200 0.05 -0.013 0.037
15,100 0.05 -0.007 0.043

Meningkat
Apresiasi

15,000 0.05 0.000 0.050


14,883 0.05 0.008 0.058
14,783 0.05 0.015 0.065
Sumber: Perhitungan Sendiri berdasarkan Krugman, dkk (2018). Sumber: Perhitungan Sendiri berdasarkan Krugman, dkk (2018).

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 12


Keseimbangan Nilai Tukar: Interest Rate Parity
• IRP : RRp = R$ + (EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$
• Persamaan IRP dapat direpresentasikan dalam grafik “rate of return” sbb:
RoRRp =RRp • Expected Return aset domestik (RoRRp) merupakan grafik vertikal pada tingkat suku bunga tertentu
𝜕𝑅𝑜𝑅𝑅𝑝
(RRp) karena bukan merupakan fungsi dari nilai tukar ( = 0)
𝜕𝐸𝑅𝑝/$

RoR$ =(EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$


• Expected Return aset valas (RoR$) mempunyai slope negatif (apresiasi nilai tukar menyebabkan
𝜕𝑅𝑜𝑅$
expected return valas menurun seperti yang sudah dibahas sebelum ini). ( < 0)
𝜕𝐸𝑅𝑝/$
KESEIMBANGAN NILAI TUKAR
Point 1 menggambarkan keseimbangan dimana return
Nilai Tukar Rupiah penempatan dalam USD dan Rupiah adalah sama
thd USD Return Simpanan Rupiah
• Pada point 2, return dari penempatan USD < return
penempatan Rupiah  peningkatan permintaan
Rupiah, untuk konversi simpanan,  Rupiah
1
𝑬𝟐𝑹𝒑/$
terapresiasi menuju 𝐸𝑅𝑝/$ .
2
• Pada point 3, return dari penempatan USD > return
𝑬𝟏𝑹𝒑/$ 1 penempatan Rupiah  peningkatan permintaan dolar
AS, untuk konversi simpanan ke valas,  Rupiah
1
𝑬𝟑𝑹𝒑/$ 3 terdepresiasi menuju 𝐸𝑅𝑝/$ .
Expected Return
Simpanan USD

𝑹𝑹𝒑 Rate of Return


(dlm Rupiah)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 13


Forward Exchange Rate dan Covered Interest Rate Parity (CIP)
• Uncovered Interest Parity (UIP):
RRp = R$ + (EeRp/$ – ERp/$)/ERp/$
• Covered Interest Parity (CIP) menghubungkan antara perbedaan tingkat suku bunga antar negara dengan
perubahan antara forward exchange rates dengan spot rate:
RRp = R$ + (FRp/$ – ERp/S)/ERp/$
dimana:
FRp/$ : forward exchange rate
(FRp/$ – ERp/S)/ERp/$ : forward premium/discount Rupiah terhadap USD
 Jika RRp > R$ , maka forward rate disebut forward premium (USD at premium)
 Jika RRp < R$ , maka forward rate disebut forward discount (USD at discount)
• Pada kondisi di mana CIP berlaku, maka EeRp/$ = FRp/$ (Forward Rate Unbiased Condition)
• Serupa dengan UIP, CIP adalah suatu kondisi ekuilbrium di mana tingkat return atas simpanan Rupiah sama
dengan return simpanan valas ditambah dengan forward discount/premium.

Isu: Does IRP hold?

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 14


Apakah Interest Rate Parity Holds? Analisa Grafis
Plotting antara interest rate parity dengan aktual perubahan nilai tukar spot mengindikasikan interest rate parity kurang dapat
menggambarkan pergerakan nilai tukar di berbagai negara…
EXCHANGE RATE AND INTEREST PARITY…
Indonesia Thailand

Malaysia Phillipines

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 15


Sistem Nilai Tukar
No Single Currency Regime is Right for all countries or all times (Frankel, 1999)…

Klasifikasi sistem nilai tukar IMF Scr umum negara yg memberikan bobot pada pengelolaan NT &
menganut managed floating meningkat (fear of floating)

Sumber: Ghosh, Ostry & Qureshi, 2013, “ER Management & Crisis Susceptibility: A
Sumber: Annual Report on Exchange Arrangements and Exchange Restrictions 2019 (IMF) Reassessment,” IMF ARC , Nov; Frankel Lectures.

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 16


Praktek Pengelolaan Nilai Tukar
EMEs have accumulated large amounts of reserves…
 Sejak 1990an, akumulasi cadangan devisa negara % of GDP
EM meningkat.
 Tujuan utama intervensi adalah mengurangi
spekulasi valas & menjaga stabilitas harga.
 Instrumen utama intervensi adalah spot market
intervention.
Price stability & curbing FX speculation remain key goals for FX FX intervention toolkit has continued to expand, but spot market
intervention… interventions are the most common…
% of respondents % of respondents

Sumber: Survey BIS (2019)


Sumber: Survey BIS (2019) Survei 2012 & 2018 masing2 berdasarkan 21 & 22 bank sentral

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 17


Kebijakan Stabilisasi Nilai Tukar (Triple Interventions) Bank Indonesia

Intervensi di pasar valas secara spot atau DNDF


• Intervensi secara spot untuk stabilisasi nilai tukar Rupiah dilakukan oleh Bank Indonesia dengan menjual valas secara
tunai sehingga menambah pasokan dan menstabilkan kurs di pasar.
• Intervensi secara DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward) dilakukan melalui transaksi valas secara forward tanpa
pergerakan dana (secara notional) dengan premi yang disepakati di pasar valas. Selain utk lindung nilai (hedging),
intervensi DNDF menstabilkan ekspektasi nilai tukar Rupiah ke depan.

JUAL VA Kontrak DNDF


BANK BANK
PASAR VALAS PASAR VALAS
INDONESIA INDONESIA Premi DNDF
TARIK RP

Intervensi di pasar valas dan pembelian SBN dari pasar sekunder

• Dalam periode keluarnya modal asing PASAR VALAS


(capital outflows) misalnya karena
kepanikan pasar keuangan global, investor
asing menjual SBN dan membeli valas di INVESTOR
pasar melalui agen banknya.
BANK
INDONESIA ASING
• Utk stabilkan nilai tukar Rupiah, Bank
Indonesia intervensi di pasar valas dengan
menjual valas dan di pasar SBN untuk PASAR SBN
membeli SBN dari pasar sekunder. SEKUNDER

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 18


Intervensi di Pasar Spot dan DNDF

INTERVENSI SPOT Deal date (T+0) Settlement (T+2)


• Menstabilkan nilai tukar spot segera
• Menambah pasokan utk atasi kekurangan 5 April 7 April
likuiditas di pasar valas, dan karenanya
mengurangi cadangan devisa. Bank Indonesia intervensi jual spot ke
Bank X menerima $100.000 dan menyerahkan
• Mengurangi likuiditas Rupiah (kontraksi) Bank X USD/IDR @ 14600 $100.000
IDR ke Bank Indonesia sebesar Rp1.46 m
di pasar uang dan perbankan.

Deal date: Fixing Date


5 April 2020 (1 Mo 2 day prior to Settlement Date Settlement Date:
INTERVENSI DNDF sebelum Settlement Date) JISDOR: 14500 5 Mei 2020

• Menstabilkan nilai tukar dengan


Pada saat Fixing date: Pada saat Settlement date:
memengaruhi ekspektasi nilai Bank Indonesia
tukar ke depan • Posisi Bank Indonesia • Bank Indonesia
Sell DNDF $2 Jt @ 14600 tenor 1 akan akan di mark to menerima sebesar Rp200
• Tidak mengurangi cadangan Mo untuk stabilisasi nilai tukar JISDOR dan akan juta dari Bank X.
devisa. Pembayaran dalam Rupiah menerima sebesar selisih
Rupiah sebesar selisih premi kurs, yaitu Rp200 juta
forward. ((14600-14500)*$2 juta) dr
• Tidak berdampak pada likuiditas Bank X
Bank X
baik valas maupun Rupiah.

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 19


PENGELOLAAN NILAI TUKAR & ALIRAN MODAL ASING

Pendahuluan:
Pentingnya Mengelola Aliran Modal & Nilai Tukar

Pengelolaan Nilai Tukar

Manajemen Aliran Modal Asing (MAM)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 20


Aliran Modal: Definisi & Faktor yang Memengaruhi Aliran Modal
Aliran Modal (Capital Flows): Interaksi push dan pull factor dari transfer negara yang surplus ke defisit
menentukan pergerakan aliran modal, dan dalam jangka pendek diwarnai
Perpindahan modal/dana (capital) dari suatu juga oleh faktor sentimen
wilayah negara ke wilayah negara lain untuk tujuan
investasi, baik dalam bentuk portfolio (portfolio
SENTIMEN PASAR: SENTIMEN PASAR: PREMI RISIKO
investment), investasi langsung (direct investment), PREMI RISIKO Politik, Isu domestik
Geopolitik, Uncertainty
maupun pinjaman (loan) .
Aliran modal dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
ALIRAN MODAL
1. Foreign direct investment (FDI);
2. Portfolio investment;
3. “Other” termasuk non-tradable instruments SURPLUS DAN DEFISIT
PUSH FACTOR PULL FACTOR
seperti loans, deposits, trade credit, payment
arrears on outstanding debt.
Aliran modal tertentu lebih disukai dibandingkan
yang lain. Sebagai contoh, direct investment lebih
menarik dibandingkan dengan short term lending. SI - GAP

KEBIJAKAN IMBAL HASIL


Sumber: Sterne, Glenn Hoggarth and Gabriel. 1997. Handbooks in Central PERKEMBANGAN
EKONOMI GLOBAL EKONOMI GLOBAL KEBIJAKAN GROWTH
Banking No.14 CAPITAL FLOWS: CAUSES, CONSEQUENCES AND POLICY EKONOMI DN DIFFERENTIAL
RESPONSES. London: Centre for Central Bangking Studies.

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 21


Manajemen Aliran Modal: Definisi & Tujuan
Capital Flows Management (CFM):
• Measures that are designed to limit capital flows, and encompass both measures that discriminate on the basis of residency
and those that do not. (International Monetary Fund)
• Measures that designed to influence capital flows and comprise residency-based capital flow management measures, often
referred to as capital controls, and other capital flow management measures that do not discriminate on the basis of residency
but are nonetheless designed to influence flows. (G20)
Tujuan: Membatasi/mempengaruhi capital flows agar tidak menggangu stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 22


Manajemen Aliran Modal: Landasan Teori
Intervensi otoritas dalam bentuk prudential capital control diperlukan untuk menginternalisasi pecuniary externalities yang muncul
dari capital inflows sehingga dampak negatifnya terhadap kerentanan ekonomi berkurang…

Rational Agents

 Taking ER & asset


Prices as a given
 Don’t internalize Falling
externalities Demand
Balance
sheet Effect

 Excessive level of debt


Capital Pecuniary Financial Crisis/
 Excessive risky instrument
Inflows Externalities Fragility Outflow
 Excessive ST borrowing

To internalize the externalities and coordinate


the actions of market participant toward Declining
Prices
lower level financial fragility

Prudential Capital
Control/CFM Sumber: Korinek, A. (2011)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 23


Manajemen Aliran Modal Asing – MAM
Sasaran Manajemen Aliran Modal Asing (MAM)
(1) mendukung stabilitas nilai tukar, serta mencegah risiko krisis neraca pembayaran dan capital reversal
(2) mitigasi prosiklisitas dan risiko sistemik dari akumulasi utang LN dan volatilitas aliran modal asing.
Contoh Penerapan di Berbagai Negara Instrumen MAM: Prudential & Administratif
• MAM Inflows: pajak atas aliran modal asing ke saham & obligasi
(Brazil, 2009), holding period SBI & pembatasan pinjaman jangka
pendek dari LN (Indonesia, 2011), withholding tax thd pendaptan
bunga atas pembelian nonresident thd treasury & monetary
stabilization bonds (Korea, 2011), biaya thd pembelian Tax on non-resident capital Residen
nonresiden atas surat berharga bank sentral (Peru, 2010),
Net Open Position
Bank flows
withholding tax (15%) atas pendapatan bunga dan capital gain
dari investasi baru pada obligasi pemerintah dan bank sentral Limit on bank’s short term
(Thailand, 2010). external debt Non-remunerated reserve
requirement Aliran
• MAM outflows: Pengenaan Waiting Period 12 bln kpd Aliran
Hedging ratio Modal
nonresiden utk konversi penjualan aset ke valas (Malaysia, 1998), Modal
Pembatasan transaksi forward dan mempekenalkan kewajiban Specific licensing
Liquidity ratio on external
export surrender (Thailand, 1997), restriksi transfer & pinjaman
dalam valas (Argentina, 2001), melarang konversi aset debt repayment capacity
berdenominasi mata uang domestik (saham & obligasi) ke valas Korporasi Minimum credit rating for
Restrictions Non-
sblm jatuh waktu (Iceland, 2008), pengenaan waiting period 5 external debt borrower
hari kpd non residen utk konversi ke dalam valas (Ukraine, 2008). residen

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 24


Timing Penggunaan MAM
CFM dipergunakan pada saat instrumen standar pengelolaan makro ekonomi sudah exhausted namun tekanan dari arus modal
internasional masih besar…

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 25


Timing Penggunaan MAM: Best Practice
Pengelolaan aliran modal ditempuh dengan mengkombinasikan pelonggaran MAM inflow dengan pengetaan MAM outflow pada
saat terjadi capital reversal dan sebaliknya…
 Best practice juga mengindikasikan respons pengetatan dan pelonggaran CFM disesuaikan dengan siklus capital flows

Perbandingan Strategi Timing Implementasi Capital Outflows Management

CAPITAL SURGES CAPITAL REVERSALS


Relaksasi MAM inflow:
Pengetatan MAM Inflow: Brazil (IOT, ‘13); Iceland (’08),
Brazil (IOT,2%); Peru (‘08); Taiwan (‘09)

Relaksasi MAM Outflow


Thailand (‘10), Korea (‘10), Philliopines (‘09)

Pengetatan MAM outflow:


Equador (tax outflow, ‘08); Argentina (’10); Venezuela (‘10); Peru (‘12); Uruguay (‘12); Iceland
(’13); Cyprus (‘13); India (‘13); Tajikistan (‘15); Ukraine (‘14), Malaysia (’98), Thailand (’97),
Phillipines (‘09)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 26


Instrumen MAM

Instrumen MAM untuk kelola inflows (best practices) Instrumen MAM untuk kelola outflows (best practices)

Sumber: IMF (2016)

Perry Warjiyo, PhD Kebanksentralan – EKO 4402 27


KULIAH 8
Tahun Akademik 2021-2022

PENGELOLAAN NILAI TUKAR &


MANAJEMEN ALIRAN MODAL ASING
Kebanksentralan – EKO 4402
Perry Warjiyo, PhD

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS GADJAH MADA

Anda mungkin juga menyukai