MAKALAH KELOMPOK 8 Penyesuaian Makhluk Hidup Dengan Lingkungannya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“Penyesuaian Makhluk Hidup dengan Lingkungannya”

Disusun Oleh :

Annges Hardila R. (21011002)

Rozya Liestyanto (21011005)

Rizki Amelia (21011033)

Sagita Aprilia (21011035)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR STKIP MODERN NGAWI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah “Adaptasi
Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya”.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada semua


pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini, terutama kepada Bapak
Santy Dinar, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Sains yang telah memberikan kami
pengetahuan tentang Sains. Selanjutnya teman-teman dan anggota kelompok 8
yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.

Makalah ini kami rasa masih jauh dari kata sempurna. Untuk
menyempurnakan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca
pada umumnya.

Ngawi, 13 November 2021

                                                 
 Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................3
A. Pengertian Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya..................3
B. Macam-macam Adaptasi..............................................................................5
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adaptasi Makhluk Hidup....................11
BAB III..................................................................................................................14
PENUTUP.............................................................................................................14
A.    Kesimpulan.................................................................................................14
B.    Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk
hidup tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin mempelajari makhluk hidup
secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut klasifikasi. Klasifikasi ini
bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah perbedaan serta
persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan baik secara
morfologi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya.

Keanekaragaman makhluk hidup meliputi berbagai macam keragaman


bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan
persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis dan
tingkatan gen.

Dalam kehidupan kita tak pernah terlepas dari orang lain, yang mana kita
membutuhkan mereka sebagai pelengkap dalam hidup kita, akan tetapi sebelum
kita mengenal siapa mereka dan bagaimana mereka kita harus bisa beradaptasi
dengan mereka terlebih dahulu. Individu merupakan organisme tunggal, tanpa
bantuan dari orang lain kita tidak bisa hidup sempurna. Adaptasi merupakan
bentuk penyuasaian yang dilakukan makhluk hidup agar bisa bertahan hidup
dalam lingkungannya, terlebih lingkungan yang baru, bukan hanya pada manusia
saja tetapi juga pada hewan dan juga tumbuhan, mereka harus bisa beradaptasi
dengan lingkungan dimana mereka berada, demi mempertahankan kelangsungan
hidup atau dalam mempertahankan hidupnya.

Ada beberapa Contoh makhluk hidup dalam menyesuaikan dirinya dalam


mempertahankan kelangsungan hidupnya seperti: seekor serangga, seekor burung,
seekor bebek, sebatang pohon kaktus, sebatang bunga teratai, dan beberapa
tumbuhan lumut. Dalam mempertahankan hidup, satu jenis dihadapkan pada
masalah-masalah hidup yang kritis. Misalnya, seekor hewan harus mendapatkan
makanan, mempertahankan diri terhadap musuh alaminya, serta memelihara

1
anaknya. Untuk mengatasi masalah tersebut, organisme harus memiliki struktur
khusus seperti: duri, sayap, kantung, atau tanduk. Hewan juga memperlihatkan
tingkah laku tertentu, seperti membuat sarang atau melakukan migrasi yang jauh
untuk mencari makanan. Struktur dan tingkah laku demikian disebut adaptasi.

Ada bermacam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya,


yaitu: adaptasi morfologi, adaptasifisiologi, dan adaptasi tingkah laku

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian adaptasi makhluk hidup?


2. Sebutkan macam-macam adaptasi!
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi adaptasi?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Untuk mendalami secara lebih luas mengenai adaptasi makhluk hidup
terhadap lingkungannya, jenis-jenis adaptasi, dan faktor-faktor yang
mempengaruhi adaptasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adaptasi Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya


Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa lingkungan tempat kita hidup
ini, selalu berubah dari waktu ke waktu. Tentunya hal ini akan berpengaruh
terhadap makhluk hidup yang ada di dalamnya. Bagaimana mereka dapat
melangsungkan kehidupannya dengan tempat hidup (habitat) yang telah berubah
dari keadaan semula?

Ada dua pilihan, yaitu dengan cara berpindah tempat untuk mencari tempat
hidup (habitat) yang baru yang lebih cocok atau tetap tinggal di tempat semula
dengan berusaha keras untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Bagi
organisme yang mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya dan kelestarian
jenisnya, umumnya akan terus menetap pada tempat tersebut, berarti organisme
tersebut mampu beradaptasi terhadap lingkungannya, dan bagi organisme yang
tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan mati sehingga dapat
menyebabkan kepunahan dari jenisnya.

Jadi apakah yang dimaksud dengan adaptasi? Adaptasi adalah kemampuan


organisme untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan tempat hidupnya yang
memungkinkan tetap hidup (survive) dan berkembang biak di lingkungan
alaminya.

Adaptasi terlihat dari adanya perubahan bentuk tubuh luar atau dalam
organisme sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan tempat hidupnya.
Perubahan bentuk tubuh organisme bersifat tetap dan khas untuk setiap jenis
sehingga dapat diwariskan kepada keturunannya. Selain itu habitat organisme
sangat beraneka ragam, sehingga bentuk adaptasi yang ada menjadi beraneka
ragam. Perhatikan Gambar 1.1 berikut ini!

3
(a)

(b)

(c)

Gambar 1.1

(a)    Serangga Berbentuk Batang, (b) Belalang daun, (c) Kepik duri

Sumber:  Kadaryanto, Biologi Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan.

Pada gambar serangga di atas bentuk dan warna tubuh serangga berbentuk
batang hampir tidak dapat dilihat di antara dahan-dahan.  Keadaan ini
menyebabkan serangga tersebut tersamar dalam lingkungannya, tersembunyi dari
pemangsa. Perhatikan pula gambar 1.1 (b) dan (c). Bagaimana menurut Anda?

Bentuk dan tingkah laku organisme memungkinkan dapat bertahan hidup di


dalam lingkungan dan melangsungkan proses hidupnya,

4
disebut bentuk dan tingkah laku adaptif. Dalam perjalanan waktu yang panjang,
organisme yang tetap bertahan hidup di habitatnya akan memiliki bentuk dan
fungsi tubuh sesuai dengan lingkungannya. Hal ini disebut bentukan adaptif.
Contoh bentukan adaptif yang dapat dijumpai di lingkungan sekitar kita adalah
kaki berselaput dan tipe paruh spesifik, contohnya pada bebek yang sesuai untuk
hidup dan mencari makan di habitat perairan. Contoh lain sirip ikan, kemampuan
minum terus menerus pada ikan laut, kemampuan mengeluarkan banyak urine
pada ikan air tawar, pembuahan di dalam tubuh pada hewan darat, gigi taring yang
tajam dan runcing pada harimau, daun tereduksi pada kaktus, akar napas pada
bakau.

B. Macam-macam Adaptasi
Selama proses adaptasi terjadi perubahan-perubahan pada organism.
Perubahan yang terjadi akibat adaptasi ini dapat berupa perubahan bentuk struktur
tubuh, fungsi fisiologi alat-alat tubuh dan perubahan tingkah laku. Berdasarkan
perubahan-perubahan yang terjadi, adaptasi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adakah tanaman eceng gondok di daerah sekitar tempat tinggal Anda?


Bagaimanakah tanaman itu dapat terapung di air? Tumbuhan eceng gondok dapat
beradaptasi terhadap lingkungan air sebagai habitatnya. Eceng gondok dapat
terapung di air karena memiliki batang yang berongga.

Adaptasi morfologi merupakan suatu penyesuaian makhluk hidup terhadap


lingkungannya berkaitan dengan bentuk dan struktur organ tubuh yang tampak
dari luar dan mudah diamati, sehingga adaptasi tersebut paling mudah dikenal dan
ditemukan.

Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut:

a. Bentuk kaki atau cakar yang adaptif pada burung dapat dibedakan
menjadi tipe perenang, pemanjat, petengger, pejalan dan
pencengkeram.

5
Gambar 1.2 Berbagai bentuk kaki burung

(a) Bentuk kaki burung pejalan kaki, (b) Bentuk kaki burung perenang, (c)
Bentuk kaki burung pemangsa, (d) Bentuk kaki burung pemanjat, (e) Bentuk kaki
burung petengger.

Gambar 1.3 Bentuk kaki burung, ciri-ciri, dan contohnya.

b. Bentuk paruh yang adaptif pada burung dapat dibedakan menjadi tipe
pemakan biji, pemakan daging, pemakan ikan dan pengisap madu.

6
Gambar 1.4 Berbagai bentuk paruh burung

c. Bentuk mulut serangga dapat dibedakan menjadi tipe penggigit,


penusuk dan pengisap dan penjilat.

Gambar 1.5 Berbaga bentuk mulut pada serangga

(a) bentuk mulut penghisap, (b) bentuk mulut penusuk, penggigit,


penghisap, (c) bentuk mulut penjilat, (d) bentuk mulut penyerap.

7
d. Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan kurang air
disebut xerofit, contohnya kaktus. Kaktus memiliki batang tebal, daun
yang tereduksi menjadi duri untuk mengurangi penguapan, serta akar
yang panjang dan tersebar luas.
e. Tumbuhan darat yang adaptif pada lingkungan lembab disebut higrofit,
contohnya lumut. Tumbuhan lumut memiliki daun yang lebar dan
relatif tipis.
f. Tumbuhan yang adaptif pada lingkungan air disebut
hidrofit, contohnya teratai. Tumbuhan tersebut memiliki daun lebar
dan tipis dengan banyak stomata yang terdapat di permukaan daun
bagian atas untuk mempercepat penguapan. Batang berongga berisi
udara untuk dapat terapung di atas air dan akar serabut halus yang
relatif panjang.

 Xerofit (kaktus)

Higrofit (lumut)

8
 Hidrofit (teratai)

Gambar 1.6 Berbagai macam bentuk adaptasi morfologi pada tumbuhan

Sumber: Kadaryanto, Biologi Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan.

2. Adaptasi Fisiologi

Perhatikan sapi atau kerbau yang sedang memakan rumput. Bagaimanakah


hewan-hewan tersebut dapat mencernakan sel-sel tumbuhan yang berdinding
selulosa dan sangat kuat? Hewan herbivora seperti sapi dan kerbau telah
beradaptasi dengan jenis makanannya.  Sapi, kerbau dan hewan herbivora lainnya
menghasilkan enzim selulase pada sistem pencernaannya sehingga dapat
menguraikan selulosa yang terdapat pada dinding sel tumbuhan. Adaptasi yang
teriadi pada hewan herbivora dengan menghasilka enzim selulose untuk mencerna
rumput-rumput dan daun-daununan merupakan contoh adaptasi fisiologi.

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi fisiologi alat-alat atau organ-


organ tubuh terhadap lingkungannya. Contoh lain adaptasi fisiologi adalah
sebagai berikut.

a. Orang yang tinggal di dataran tinggi menghasilkan sel darah merah


lebih banyak dibandingkan dengan orang yang tinggal di dataran
rendah. Mengapa demikian? Kadar oksigen di dataran tinggi lebih
rendah dibandingkan dengan kadar oksigen di dataran rendah. Oleh
karena itu, untuk mencukupi kebutuhan oksigen, orang yang tinggal di
dataran tinggi menghasilkan sel darah merah lebih banyak.
b. Tubuh manusia mengeluarkan keringat ketika kepanasan. Dengan
keluarnya keringat, tubuh akan dingin. Hal ini karena panas tubuh
diambil untuk penguapan keringat di permukaan tubuh manusia.

9
c. Penyesuaian fungsi kerja sel-sel retina mata terhadap rangsangan
cahaya. Mata dapat menyesuaikan dengan intensitas cahaya yang
berubah dari gelap ke terang atau sebaliknya.
d. Beberapa jenis jamur seperti jamur Penicillium dapat menghasilkan zat
antibiotika sehingga jamur jenis ini dapat hidup di tempat yang kotor.
e. Cacing Teredo Navalis yang hidup di kayu galangan kapal dapat
mencerna kayu dengan bantuan enzim selulase.
f. Ketajaman indera penglihatan burung hantu di malam hari.

3. Adaptasi Tingkah Laku

Pernahkah Anda melihat kerbau berkubang di Lumpur?. Apa tujuan kerbau


itu berkubang? Kerbau berkubang di lumpur merupakan bentuk adaptasi tingkah
laku. Dengan berkubang tubuh kerbau akan tertutup oleh lumpur sehingga
mengurangi panas matahari. Upaya yang sama dilakukan oleh gajah untuk
mengurangi panas matahari, gajah menyemprotkan air dengan belalainya ke
seluruh tubuh.

Adaptasi tingkah laku adalah cara penyesuaian makhluk hidup terhadap


lingkungannya melalui tingkah laku. Adaptasi tingkah laku juga ditunjukkan oleh
tumbuhan. Bagaimana bentuk adaptasi tingkah laku pada tumbuhan? Pernahkah
Anda melihat pohon jati atau bunga flamboyan? Bagaimana tumbuhan jati atau
flamboyan menghindari kekeringan pada musim kemarau? Di musim kemarau,
tumbuhan jati menggugurkan daunnya (meranggas) untuk menghindari teradinya
penguapan yang berlebihan sehingga tubuhnya tidak mengalami kekeringan. Jika
musim penghujan tiba, tunas tunas pada tumbuhan tersebut akan tumbuh kembali.
Contoh adaptasi tingkah laku yang lain adalah berikut ini:

a. Setiap 30 menit sekali ikan paus muncul ke permukaan air untuk


menghirup oksigen sambil memancarkan air yang merupakan uap air
sudah jenuh.
b. Bunglon merubah warna tubuhnya sesuai dengan warna
lingkungannya untuk mengaburkan pandangan musuh. Perubahan ini
disebut mimikri.

10
Gambar 1.7 Adaptasi pada bunglon

c. Cecak memutuskan ekor dan meninggalkannya bila ada hewan yang


akan memangsanya sehingga cecak selamat dari ancaman hewan
pemangsa. Peristiwa pemutusan sebagian tubuhnya disebut autotomi.
d. Daun jagung menggulung apabila udara sangat panas.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Adaptasi Makhluk Hidup


Bentuk adaptasi makhluk hidup sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan
tempat hidupnya.Bentuk adaptasi makhluk hidup di lingkungan darat dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut.

1. Keadaan tanah:  bentuk adaptasi makhluk hidup yang tinggal di tanah


lempung akan berbeda dengan makhluk hidup yang tinggal di tanah
kapur.
2. Topografi daratan; bentuk adaptasi makhluk hidup yang tinggal di dataran
tinggi akan berbeda dengan makhluk hidup yang tinggal di dataran
rendah.
3. Suhu lingkungan: bentuk adaptasi makhluk hidup yang tinggal di gurun
akan berbeda dengan makhluk hidup yang tinggal di daerah tropis. Pada
suhu tinggi, penguapan pun akan tinggi. Akibatnya banyak air yang
hilang. Untuk menghindari hilangnya air yang berlebihan, beberapa
hewan beradaptasi dengan cara yang khas. Beberapa hewan membentuk
kulit yang tebal dan berlapis tanduk, berambut dan berbulu lebar. Hewan
yang lainnya berkubang dalam Lumpur. Beberapa hewan melakukan
istirahat panjang pada saat air dan makanan susah didapat pada musim
panas (estivasi). Selain itu, ada hewan yang melakukan istirahat panjang

11
pada musim dingin (hibernasi). Kegiatan ini bertujuan untuk menghemat
pengeluaran energi dari tubuhnya.
4. Intensitas cahaya: bentuk adaptasi makhluk hidup yang tinggal di hutan
akan berbeda dengan makhluk hidup yang tinggal di padang rumput.

Proses adaptasi makhluk hidup yang tinggal di lingkungan air, dipengaruhi


oleh faktor-faktor berikut:

1. Kadar garam atau mineral

Bagaimana cara ikan beradaptasi terhadap lingkungan air? Jika kadar garam
pada air lebih tinggi daripada cairan tubuh, maka ikan beradaptasi dengan banyak
minum air dan sedikit mengeluarkan urine, sehingga lebih pekat. Jika kadar garam
air lebih rendah daripada cairan tubuh, maka ikan beradaptasi dengan sedikit
meminum air dan banyak mengeluarkan urine.

2. Kedalaman air

Pada kedalaman yang berbeda, berbeda pula tekanannya. Makin dalam air
makin besar pula tekanannya. Pada setiap kedalaman tertentu dihuni oleh berbagai
jenis ikan tertentu. Bentuk tubuh ikan yang hidup dekat daerah permukaan adalah
pipih dengan otot yang lemah, sedangkan bentuk tubuh ikan yang hidup di daerah
yang lebih dalam adalah bulat panjang, seperti torpedo dengan otot yang kuat.

3. Intensitas cahaya

Makin dalam makin sedikit intensitas cahaya. Pada daerah kedalaman 200
meter (fotik) adalah daerah yang masih dapat ditembus oleh sinar matahari. Pada
daerah ini banyak hidup produsen, sehingga jenis bewan yang banyak hidup
adalah yang bersifat herbivora. Pada kedalaman di bawah 200 meter (afotik)
adalah daerah yang tidak tembus cahaya. Di daerah ini tidak dijumpai produsen.
Jenis hewan yang hidup di daerah ini adalah hewan karnivora
dan saprovor (pemakan zat sisa atau sampah). Hewan yang hidup di daerah ini
mempunyai ciri yang khas misalnya mulut yang besar dan sisi tubuhnya atau
ujung sungut memancarkan cahaya.

4. Kadar oksigen

12
Pada daerah permukaan intensitas cahaya lebih besar dibanding daerah
yang lebih dalam. Hal ini menyebabkan jumlah produsen lebih banyak sehingga
kadar oksigen di daerah permukaan lebih banyak dibanding dengan daerah yang
lebih dalam ikan yang hidup di daerah yang lebih dalam kadang-kadang muncul
ke daerah permukaan untuk mendapatkan lebih banyak oksigen.

5. Arus air

Di daerah yang deras arus airnya banyak dihuni oleh ikan-ikan berukuran
kecil dan ramping. Hal ini sebagai adaptasi dengan cara melakukan gerakan-
gerakan yang lincah

13
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Setiap makhluk hidup selalu berusaha untuk mempertahankan kelangsungan
hidup jenisnya dengan berusaha menambah jumlah populasinya agar tidak
mengalami kepunahan. Oleh sebab itu untuk dapat melestarikan kehidupan
jenisnya, makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya
yang disebut adaptasi. Selama proses adaptasi terjadi perubahan-perubahan pada
makhluk hidup tersebut. Perubahan yang terjadi akibat adaptasi ini dapat berupa
perubahan-perubahan bentuk struktur tubuh, fungsi fisiologi alat-alat tubuh, atau
perubahan tingkah laku.

Berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi, adaptasi dibedakan menjadi


tiga macam, yaitu: adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah
laku.

Beberapa faktor lingkungan darat yang mempengaruhi cara adaptasi


makhluk hidup antara lain: keadaan tanah, topografi daratan, suhu lingkungan dan
intensitas cahaya. Sedangkan faktor lingkungan air yang mempengaruhi cara
adaptasi makhluk hidup antara lain: kadar garam atau mineral, kedalaman air,
intensitas cahaya, kadar oksigen dan arus.
B.    Saran

Contoh-contoh kegiatan pembelajaran tersebut diharapkan dapat


memberikan gambaran kepada Anda bagaimana memotivasi siswa agar tetap
tertarik dan merasa terlibat dalam proses pembelajaran yang Anda lakukan.
Tentunya, Anda dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang lebih
menarik lagi dalam mengajarkan konsep adaptasi makhluk hidup kepada siswa
Anda.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rustaman Nuryanti, dkk. 2010. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta:


Universitas Terbuka.

http://rumahbelajaredelweiss.blogspot.co.id/2012/07/adaptasi-makhluk-hidup-
terhadap.html

15

Anda mungkin juga menyukai