Resume Ispa (Enis)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN RESUME PROFESI NERS STASE KEPERAWATAN ANAK

RESUME AN.U DENGAN ISPA

OLEH

Enissulistiani, S.Kep.

NIM : 210513014

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2021- 2022

==================================================

STIKES ABDI NUSANTARA JAKARTA

Kampus: Jl. Kubah Putih No.7 Rt.001/014 Kel,Jati bening Kec.Pondok Gede Kota Bekasi

🕾 : 021-8690.1352

email: [email protected]
FORMAT PENGKAJIAN ANAK
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
a. Nama pasien : An. U
b. Tempat/tanggal lahir : Bekasi 7 september 2010
c. Usia : 11 tahun,2 bulan
d. Nama ayah : Tn. N
e. Pekerjaan ayah : Pedagang
f. Pekerjaan ibu : Ibu Rumah Tangga
g. Alamat : Perum graha prima
h. Agama : Islam
i. Suku Bangsa : Betawi
j. Pendidikan Ayah : Sma
k. Pendidikan Ibu : Sma

2. Keluhan utama
Pasien dibawa ke IGD Rs Mekar sari Bekasi tanggal 22 september 2021 jam 10.00
demam (+) sudah satu minggu,sesak nafas, nyeri dada.
Di IGD pasien mendapatkan terapi farmakologi yaitu RL 500cc/24 jam,20
tpm,meropenem 3x500 iv, metilprednisolon 3x 20 mg iv,ranitidine 2x30 mg iv.N
160x/m,S 36,8 0c, RR 34x/m,SPO2 99%.
3. Riwayat Penyakit
pasien memiliki Riwayat kejang 1 tahun lalu (+),riwayat batuk alergi 1 tahun lalu
(+),Riwayat asma disangkal.
4. Pengkajian fisik
K/U lemah,sesak,jalan nafas bebas 36x/m,SP02,92%,bunyi nafas
vesikuler,wheezing,ronchi,nadi teraba 170x/m,RR 28x/m.
5. Pemeriksaan Penunjang
HB 12,8 g/dl,LED - ,Leukosit 37,0 rb/ul , Eusinofil 14*,Neutrol 74*Limfosit 4*,
Trombosit 543*, Natrium 136, Kaliu 5,22, Clorida 97 mmol/l
AGD:
PH 7,501*,Pco2 39,4*mmhg,Po2 (<65th 138,4*mmhg, Hco3 30,1* mmol/l,CtCo2
31,3*mmol,Be ecf 6,9*mmol,%so2 99,0*%
Sgot 16 u/l, Sgpt 24 u/l, Albumin 4,3 u/l, Ureum 22 mg/dl, Creatinine 0,6 mg/dl,
GDS 117 mg/dl.
6. Foto Thorax
Hasil efusi pleura sinistra
B. Patofisiologi
Terjadinya interaksi antara pathogen dan flora normal disaluran nafas.infeksi oleh
bakteri,virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri.Timbul mekanisme
pertahanan pada jalan nafas seperti filtrasi udara inspirasi dirongga hidung,tefleksi
batuk,refleksi epligotis,pembersihan mukosilier dan fagositosis.Karena menurunnya
daya tahan tubuh penderita maka pathogen dapat melewati mekanisme system
pertahanan tersebut akibatnya terjadi invasi di daerah saluran pernapasan atas maupun
bawah yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran nafas.

C. Pathway
Faktor resiko Etiologi
1. Anak balita 1. Bakteri
2. Tinggal dilingkungan perokok 2.Virus
3. Premature 3. Jamur
4. Tidak mendapatkan ASI memadai 4. Protozoa
5. Imunisasi tidak lengkap
6. Kurang gizi
7. Penderita penyakit kronis

Masuk paru-paru melalui jalan nafas

Merusak epitel bersilia, sel goblet

Kuman pathogen mencapai bronchiolo terminalis

Infeksi

Alveoli berisi kuman pnemumokokus penurunan Imun

Reaksi Mucus Penginkatan suhu tubuh


Peningkatan metabolisme

Batuk, sesak napas

Hipetermi

Ketidakefektifan bersihan
jalan napas

D. Analisa Data
DATA Etiologi Masalah
DS: Hipersekresi jalan Bersihan jalan nafas
1. Orang tua pasien nafas tidak efektis
mengatakan anaknya ( D.0149)
sesak
2. Orangtua pasien
mengatakan batuk ada
dahak
DO:

K/U : lemah

1. Klien tampak batuk


berdahak
2. Secret (+)
3. TD: 99/70 mmHg, nadi
112x/menit, suhu 37.0c
RR: 26x/menit
4. Ronchi +/+
5. Retraksi +

DS: Proses penyakit Hipertermia


Orangtua pasien infeksi ( D.0130)
mengatakan anaknya
demam naik turun
DO:

1. Keadaan umum lemah,


kesadaran compos mentis
2. Akral teraba hangat
3. TD: 99/70 mmHg, nadi
112x/menit, suhu 37.0c
4. Pemeriksaan Lab
Leukosit 37.0 rb/ul
Trombosit 543*

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif bd hipersekresi jalan nafas (( D.0149)


2. Hipetermia bd proses penyakit infeksi (D.0130)
E. Interfensi Keperawatan
No. Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Diagnos
a Kep
1. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24
jam, diharapkan bersihan jalan napas meningkat, Observasi
dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kemampuan batuk
a) Batuk efektif (skala 5; meningkat) Terapeutik
b) Produksi sputum (skala 5; menurun) 2. Atur posisi semi-Fowler atau Fowler
c) Dyspnea (skala 5; menurun) Edukasi
d) Ortopnea (skala 5; menurun) 3. Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
e) Frekuensi nafas (skala 5; membaik) 4. (Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik,
f) Pola nafas (skala 5; membaik) ditahan selama 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
dengan bibir mencucu (dibulatkan) selama 8 detik. Anjurkan
mengulangi tarik napas dalam hingga 3 kali. Anjurkan batuk
dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke-3)
Kolaborasi
5. Pemberian obat batuk yang sesuai.

2. Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 Observasi


jam diharapkan suhu kembali normal dengan kriteria 1. Ukur TTV dan observasi suhu
penyakit : Terapeutik
⮚ Kemerahan kulit hilang 2. Beri kompres hangat pada lipatan paha atau aksila.
⮚ Suhu tubuh normal (suhu 36◦C) Edukasi
3. Anjurkan untuk menjaga kehangatan tubuh dengan
menggunakan selimut.
4. Anjurkan untuk mencukupi kebutuhan cairan.
Kolaborasi
5. Pemberian obat hipertermi yang sesuai.
F. Implementasi
No. Dx Hari/Tgl Implementasi Hari/Tgl Evaluasi Paraf

Jam Jam

1 Senin 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk 16.00 S: eniss


Respon hasil: pasien tampak batuk
29/11/2 berdahak, secret (+) 16.20 Ibu pasien mengatakan anak masih batuk
1 2. Mengatur posisi semi-Fowler
Respon hasil: pasien tampak berbaring 17.00 O:
16.00 dengan posisi semi fowler
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk 17.10 1.Pasien tampak batuk berdahak
16.20 efektif
2.Posisi pasien semi fowler
Respon hasil: orangtua dan pasien
17.00 tampak koperatif 3.Pasien tampak melakukan batuk efektif
4. Memberikan obat batuk
17.10
Respon hasil: vectrin syrup 1cth A:
diberikan
Bersihan jalan napas belum teratasi

P:

Intervensi dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai