Bakso Jamur Kelas 3 Kic 2
Bakso Jamur Kelas 3 Kic 2
Bakso Jamur Kelas 3 Kic 2
Diusulkan Oleh :
i
FTAR ISI
iii
RINGKASAN
Jamur tiram adalah jamur pangan yang memiliki kandungan gizi sangat
tinggi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kementrian Industri Thailand,
dalam 100 gram jamur tiram segar mengandung protein 5.94 gram, karbohidrat
50.59 gram, serat 1.56 gram, lemak 0.17 gram, kalori 45.65 kj, zat bese 1.9 mg,
kalsium 8.9 mg, vitamin B1 0.75 mg, vitamin B2 0.75 mg, vitamin V 12.4 mg,
dan forfos17 mg. Bakso merupakan makanan berbahan utama daging, baik sapi,
ikan, udang, maupun cumi-cumi. Umumnya, dibentuk menyerupai bola kecil
sehingga orang Barat menyebutnya meat ball. Cita rasa yang khas dan tekstur
yang kenyal menyebabkan bakso disukai, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Kondisi ini menjadikan peluang bisnis bakso sangat menjanjikan, baik bakso
mentah maupun varian hidangan bakso.
Adanya inovasi bakso jamur adalah untuk memperkenalkan kepada
masyarakat produk makanan yang tidak hanya menarik dan terasa enak tetapi juga
mempunyai manfaat yang besar untuk kesehatan selain itu juga melatih kreativitas
mahasiswa serta melatih mahasiswa untuk belajar berwirausaha. Inovasi produk
bakso jamur yang akan di kemas menggunakan plastik dengan berat satu plastik
100 gr (10 butir bakso). Metode pelaksanaan yang di pakai adalah mempersiapkan
alat, bahan, tempat dan strategi promosi produk. Produksi bakso jamur dalam satu
bulan bisa 4-5 kali produksi. Target kegiatan inovasi bakso jamur adalah
menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk mendorong
terciptanya wirausaha muda yang produktif. Setiap produksi bisa 300 pack dan
untuk setiap harinya akan di distribusikan sebanyak 50 pack. Pengepakan bakso
jamur menggunakan mesin pengemas vacum bisa bertahan maksimal 1 minggu di
suhu ruang sedangkan di dalam freezer bisa 1-1,5 bulan. Untuk satu pack bakso
jamur akan di hargai Rp 8.000,00 dan untuk satu bulan bisa menghasilkan 1500
pack produk bakso jamur dengan keuntungan dari hasil penjualan bakso jamur Rp
4.413.900,00. Promosi yang akan di gunakan agar dapat mencapai target pasar
adalah dengan cara dari mulut ke mulut, produk di kenalkan ke masyarakat sekitar
tempat tinggal dan metode khusus yang akan di lakukan dengan di promosikan
langsung kepada penjual di pasar tradisonal yang secara tidak langsung sebagai
distributor produk.
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jamur tiram adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycotadan
termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah
berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran
mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Kandungan gizi
yang terdapat pada jamur tiram sangat tinggi. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Kementrian Industri Thailand, dalam 100 gram jamur tiram
segar mengandung protein 5.94 gram, karbohidrat 50.59 gram, serat 1.56
gram, lemak 0.17 gram, kalori 45.65 kj, zat bese 1.9 mg, kalsium 8.9 mg,
vitamin B1 0.75 mg, vitamin B2 0.75 mg, vitamin V 12.4 mg, dan forfos17
mg. Pada hasil penelitian lain, dilaporkan bahwa kandungan logam pada
jamur tiram jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh Fruit Product
Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954.
Jamur tiram selain berfungsi sebagai jamur pangan, juga dapat
berkhasiat terhadap kesehatan. Yoshioka (1975) menyebutkan bahwa jamur
tiram memiliki sifat anti tumor yang biasanya terdiri dari glukosa dengan
ikatan b(1,3)-glukan. Kandungan polisakarida larut air pada tubuh buah
diketahui dapat menghambat pertumbuhan tumor (Chang dan Miles, 1989).
b(1,3)-glukan merupakan polisakarida larut air yang merupakan salaha satu
komponen penyusun dinding sel jamur yang dinamakan Pleuran bekerja
stimulasi kerja makrofag dalam sistem imun.
Selain antitumor, juga dapat menurunakan kolesterol darah. Stamets
(1993) menyatakan bahwa Pleurotus ostreatus dan spesies yang berdekatan
menghasilkan Lovastatin (3-hidroksi-3-metilglutanil-koenzimA reduktase),
obat yang disetujui oleh FDA (1987) untuk menurunkan kadar kolesterol
darah. Dari aspek biokimia, jamur tiram menghasilkan pleurotin yang dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram (+) sehingga sering digunakan
sebagai antibiotic.
Bakso merupakan makanan berbahan utama daging, baik sapi, ikan,
udang, maupun cumi-cumi. Umumnya, dibentuk menyerupai bola kecil
sehingga orang Barat menyebutnya meat ball. Cita rasa yang khas dan tekstur
yang kenyal menyebabkan bakso disukai, dari anak-anak hingga orang
dewasa. Bakso yang konon berasal dari Cina dalam perkembangannya
menjadi populer di seluruh belahan bumi, termasuk Indonesia. Kondisi ini
menjadikan peluang bisnis bakso sangat menjanjikan, baik bakso mentah
maupun varian hidangan bakso.
Tahun 2015 harga daging sapi mencapai Rp 130.000,00/Kg dan
peternak lokal tidak dapat mencukupi permintaan daging sapi dalam negeri
karena peternak lebih memilih menjual ternaknya untuk Idul Qurban.
Masalah ini membuat pemerintah harus melakukan impor untuk memenuhi
2
permintaan daging sapi lokal padahal di waktu ini nilai rupiah terhadap dollar
semakin melemah mencapai Rp 14.400,00 untuk 1 dollar US. Daging sapi
juga tidak bagus untuk kesehatan jika di konsumsi berlebihan.
Dari berbagai masalah tersebut, bakso jamur adalah inovasi untuk
menjawab masalah tersebut. Kandungan gizi yang sangat lengkap tersebut
menjadikan jamur tiram memiliki kualitas gizi yang lebih baik jika
dibandingkan dengan daging. Produk ini di yakini akan menarik konsumen
karena enak, murah dan bermanfaat. Banyaknya kandungan serta manfaat,
BaJa ini baik dikonsumsi untuk penderita kencing manis, tekanan darah
tinggi, kadar kolesterol tinggi, mengatasi gangguan pencernaan dan sembelit.
Selain itu produk ini juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan
membantu perkembangan otak bagi anak-anak.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil
adalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah kelebihan dari bakso jamur di banding bakso daging?
2. Apa sajakah zat yang terdapat dalam jamur tiram sehingga dapat di
konsumsi oleh penderita diabetes dan kolesterol?
3. Bagaimana memperkenalkan bakso jamur kepada konsumen?
1.3. Alasan yang Mendasari
Alasan yang mendasari di buatnya PKM Kewirausahaan ini sebagai
berikut:
1) Harga daging sapi sebagai bahan dasar bakso semakin meningkat.
2) Mempelopori hidup sehat di masyarakat dengan adanya inovasi pangan
Bakso Jamur.
3) Meransang kreativitas dan daya inovasi mahasiswa untuk menghasilkan
produk inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat.
1.4. Tujuan Program
1) Memperkenalkan makanan sehat kepada masyarakat.
2) Menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiswa untuk
mendorong terciptanya wirausaha muda.
3) Membuka wawasan mahasiswa dan meningkatkan keterampilan dalam
berwirausaha sehingga mampu menghadapi persaingan bebas dengan cara
menjadi entrepreneur muda indonesia.
1.5. Urgensi kegiatan kewirausahaan
Cara membuat bakso mudah di pelajari, bakso juga makanan yang
sangat di gemari masyarakat di Indonesia dari anak-anak sampai orang
dewasa. Prospek pasar bakso juga sangat menjanjikan. Jamur adalah tanaman
yang mudah di jumpai dan harganya yang tidak terlalu mahal sebagai
pengganti daging yang mempunyai cita rasa dan tekstur yang menyerupai
daging. Oleh karena itu, kegiatan PKM kewirausahaan ini sangatlah penting
3
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
2.1. Kondisi umum Lingkungan
Indonesia terkenal sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Indonesia
mempunyai iklim tropis sehingga banyak tanaman dapat tumbuh dengan baik
contohnya Jamur Tiram. jamur tiram sangat cocok di tanam di iklim tropis
apalagi budidaya jamur tiram cukup mudah dan modal yang di pakai tidak
banyak, budidaya jamur tiram sangat menjanjikan jika di tekuni secara
berkala. Jamur tiram juga memiliki nilai ekonomis tinggi jika di olah
mencapai produk yang tepat yang dapat memenuhi keinginan konsumen.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi berbagai
macam produk di ciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen bahkan
produk instan yang tidak sehat. Inovasi produk yang akan di kembangkan
adalah bakso jamur, perpaduan antara bahan untuk membuat bakso pada
umumnya hanya saja pada umumnya bahan dasar untuk pembuatan bakso
adalah daging akan di ganti menggunakan jamur tiram. Daging sebenarnya
adalah sumber protein dan vitamin B yang tinggi jika di konsumsi sesuai
ketentuan yaitu 300-600 gram per minggu (Lembaga Nutrisi Jerman).
Konsumsi daging melebihi batas menyebabkan kanker kolon dan poros usus.
Penggemar bakso yang banyak membuat kebanyakan orang mengonsumsi
daging berlebihan, padahal untuk satu mangkuk bakso memakai 250 gram
daging.
Inovasi produk bakso jamur yang akan di kemas menggunakan plastik
dengan berat satu plastik 100 gr (10 butir bakso). Jamur tiram adalah
tumbuhan yang mudah di budidayakan sehingga pemerintah tidak perlu
melakukan impor jamur karena petani jamur tiram di Indonesia sudah banyak
dan bisa memenuhi permintaan lokal. Banyaknya penggemar bakso membuat
bakso jamur di yakini akan di mintani oleh konsumen dari anak-anak sampai
orang dewasa. Selain rasanya yang menyerupai bakso daging, bakso jamur
memiliki manfaat yang banyak karena jamur tiram memiliki kandungan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Elemen mineral yang paling
utama adalah kalium, fosfor, natrium, kalsium, dan magnesium yang
semuanya menyusun 56-70% dari total kadar abu (Chang dan Miles, 1989).
Kandungan fosfor dan kalsiumnya lebih tinggi daripada buah-buahan dan
sayuran pada umumnya (El-Kattan dkk 1991). Sehingga dapat dikonsumsi
oleh penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,
mengatasi gangguan pencernaan, dan sembelit. Selain itu produk ini juga
dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Program ini akan di laksanakan di Kota Surakarta, hal ini di lakukan
karena beberapa aspek seperti pemenuhan bahan baku yang dekat dan
pemasaran untuk promosi bakso jamur lebih efektif dan strategis sehingga
5
perluasan pasar akan lebih cepat. Bahan baku dari bakso jamur yaitu jamur
tiram ketersediaanya banyak di temukan di daerah Karanganyar. Bakso jamur
ini akan di produksi dan di kemas secara praktis dengan di bungkus plastik
dengan berat 100 gram per bungkus yang berisi 10 butir bakso. Bakso yang
ada di dalam kemasan sudah siap langsung untuk di konsumsi, bisa juga di
goreng atau di rebus lagi bersama kuah. Inovasi bakso jamur ini juga bisa
meningkatkan nilai ekonomis dari jamur tiram serta membantu masyarakat
Indonesia untuk bisa peduli terhadap kesehatan dengan mengonsumsi
makanan yang bergizi.
2.2. Peluang Pasar
Segmentasi pasar untuk Bakso Jamur lebih kepada ibu rumah tangga
dan vegetarian. Karena ibu rumah tangga lebih peduli terhadap apa yang akan
di konsumsi oleh keluarganya terutama anak. Karena banyak bakso yang di
klaim memakain boraks yang berbahaya untuk tubuh padahal penyuka
makanan bakso terhitung banyak. Masih sedikit home industry yang
memproduksi bakso jamur yang siap langsung di makan, selain praktis,
murah dan sehat bakso jamur akan mudah di kenal oleh masyarakat.
2.3. Analisis Ekonomi
Produksi bakso jamur dalam satu bulan bisa 4-5 kali produksi. Setiap
produksi bisa 150 pack dan untuk setiap harinya akan di distribusikan
sebanyak 50 pack. Bakso Jamur di jual Rp 8.000/pack maka penerimaan
setiap hari akan di peroleh Rp 400.000,00 dan keuntungan bersih yang akan
di peroleh setiap hari Rp 252.870,00. Pengepakan bakso jamur menggunakan
mesin pengemas vacum bisa bertahan maksimal 1 minggu di suhu ruang
sedangkan di dalam freezer bisa 1-1,5 bulan.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Metode yang digunakan dalam program kewirausahaan ini terbagi atas 3 tahap,
yaitu persiapan, pelaksanaan program dan evaluasi.
1. Persiapan
a. Persiapan Bahan dan Alat
Tahap awal untuk pembuatan BaJa yaitu dengan mempersiapkan bahan
seperti jamur tiram, tepung tapioka, bawang putih, garam, merica, kaldu,
putih telur, es batu serut dan bawang merah goreng. Setelah mempersiapkan
bahan selanjutnya menyiapkan alat seperti timbangan, pisau, telenan,
baskom, blender, kompor, panci, kocokan telur dan gelas ukur.
b. Persiapan tempat
Tahap awal untuk persiapan tempat yaitu menentukan target pasar
berdasarkan ketertarikan konsumen terhadap produk BaJa. Jika target pasar
sudah di ketahui maka langkah selanjutnya survey tempat yang akan di
jadikan tempat untuk menitipkan produk kita. Tempat yang akan menjadi
target kita adalah pasar dan akan di promosikan di swalayan kecil di sekitar
tempat tinggal.
c. Persiapan promosi produk
Tahap awal untuk promosi produk yaitu menentukan strategi yang akan di
gunakan untuk produk BaJa. Promosi pertama melalui lingkungan keluarga
dan kerabat, promosi kedua dengan membuat brosur dan promosi ketiga
dengan memperkenalkan produk BaJa langsung kepada penjual di pasar.
2. Pelaksanaan program
a. Pembuatan
Langkah pertama menghaluskan 20 Kg jamur tiram yang telah dikukus dan
peras airnya (hanya di ambil kaki jamur tiram) dan menambahkan 1 putih
telur, aduk rata. Kemudian memasukan tepung tapioka 15 Kg, garam,
merica, bawang merah goreng, minyak barbeque dan es batu serut, aduk
rata. Setelah semua adonan menyatu, buat bulat-bulat kecil dengan berat
satu bulatan bakso sekitar 10 gram dan diamkan selama kira-kira 30 menit
sampe berubah warna. Untuk satu kali produksi di atas dapat di hasilkan
37,5 Kg bakso dengan ukuran 10 gram sebanyak 3750 butir bakso.
b. Pengemasan
Setelah bakso jamur di diamkan 30 menit kemudian di kemas menggunakan
plastik vacuum ukuran 15 cm x 8 cm. Pada luar kemasan di beri stiker
produk BaJa agar lebih menarik konsumen serta di beri keterangan bahan
yang di pakai untuk membuat produk dan di beri tanggal kadaluarsa. Dalam
satu hari bisa 5 toko setiap toko mendapatkan pasokan 8-9 pack dan sisanya
akan di pasarkan di lingkungan sekitar dengan harga satu pack Rp 8.000,00.
7
c. Penjualan
Produk BaJa yang telah selesai melalui proses pengemasan dan sudah
siap untuk di jual selanjutnya di distribusikan ke tempat-tempat yang sudah
ditentukan. Bakso bisa dipasarkan secara eceran langsung di pasar
tradisional, warung bakso, ataupun hik. Apapun metode penjualannya, hal
yang terpenting adalah mutu produk harus baik, harga terjangkau, dan
ketersediaan produk. Adapun metode yang akan di gunakan adalah dari
mulut mengenalkan produk, menyebar brosur dan mengunjungi target pasar
langsung dan mengenalkan langsung produk kepada konsumen maupun
distributor.
3. Evaluasi
Apabila produk sudah di pasarkan selama satu bulan pertama maka
dapat di lihat laba/rugi dari hasil penjualan. Kemudian program ini akan
berjalan selama tiga bulan untuk mengetahui minat konsumen terhadap BaJa
(Bakso Jamur).
8
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya PKM-K
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Peralatan penunjang 3.150.000
2 Bahan habis pakai 5.250.000
Perjalanan (perjalanan ke pasar (pusat grosir) &order
3 1.050.000
delivery)
Lain – lain (leaflet, pamflet, media internet (jejaring
4 sosial), telepon dan sms, biaya listrik dan air, biaya 1.050.000
pekerja)
Jumlah 10.500.000
3. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Jumlah Harga
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Perjalanan ke 10 kali /
Transportasi 15.000 150.000
pasar (belanja) bulan
Perjalanan ke Order 30 / bulan 15.000 450.000
20
rumah-rumah delivery
penduduk
(orderdelivery)
Perjalanan
pengecekan 30/bulan 15.000 450.000
stock barang
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
4. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan Jumlah Harga
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Mengenalkan
Brosur produk dan 1/2 rim 200.000 100.000
lokasi
Media
internet Pembelian 4
10.000 40.000
(jejaring pulsa internet kali/bulan
sosial)
Telepon dan Pembelian 1
50.000 50.000
sms pulsa regular kali/bulan
Memenuhi
Biaya listrik kebutuhan
1
dan sewa listrik & 270.000 270.000
kali/bulan
tempat tempat
produksi
Membiayai
Biaya pekerja 30 hari 20.000 600.000
tenaga pekerja
Biaya
Pembersihan
perawatan 4/bulan 7.500 30.000
peralatan
alat
Biaya Administrasi 1
25.000 25.000
administrasi dan keuangan kali/bulan
Membuat
Penyusunan 1
laporan hasil 175.000 175.000
laporan kali/bulan
administrasi
SUB TOTAL (Rp) 1.050.000
Total (Keseluruhan) 10.500.000
21
Analisis Keuangan
1. Analisis Biaya
a. Biaya Tetap (Fixed Cost=FC)
Biaya Usaha
Biaya per Biaya per
Kebutuhan Bulan Bulan
(Rp) (Rp)
Sewa Tempat, listrik
270.000 9.000
dan air
Promosi 210.000 7.000
Administrasi dan
200.000 6.700
laporan
TOTAL 680.000 22.700
Biaya Penyusutan
Harga Harga
Umur Depresiasi
Material Satuan sisa
(tahun) (Rp/tahun)
(Rp) (10%)
Blender 250.000 25.000 2 50.000
Timbangan
250.000 25.000 2 50.000
digital
Telenan 10.000 1.000 1 1.000
Kompor
250.000 25.000 3 75.000
listrik
Panci 50.000 5.000 2 10.000
Baskom
15.000 1.500 2 3.000
besar
Kotak
200.000 20.000 3 60.000
pendingin
Pisau 10.000 1.000 2 2.000
Freezer 1.000.000 100.000 3 300.000
Vacuum
755.000 75.500 3 226.500
sealer
Kocokan
10.000 1.000 2 2.000
kawat
Gelas ukur 10.000 1.000 2 2.000
Jumlah 781.500
Biaya penyusutan = Rp 2.170/hari
b. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost=VC)
Biaya per Biaya per
Kebutuhan Bulan Bulan
(Rp) (Rp)
Biaya bahan baku 5.250.000 175.000
Transportasi 1.050.000 35.000
Biaya pekerja 600.000 20.000
Biaya perawatan
30.000 1.000
peralatan
TOTAL 6.930.000 231.000