Rock Slope Stability
Rock Slope Stability
Rock Slope Stability
Paramitha T. Trisnaning
Faktor keamanan atau
Fs (Factor of safety)
nilai yang mengekspresikan tingkat kestabilan lereng,
ditunjukkan dengan rasio kuat geser atau gaya penahan
terhadap kuat tekan atau gaya penggerak
yang bekerja pada suatu lereng.
𝐠𝐚𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐡𝐚𝐧
Fs =
𝐠𝐚𝐲𝐚 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐠𝐞𝐫𝐚𝐤
Karnawati, 2005
Gaya-gaya pengontrol kestabilan lereng
(Karnawati, D.; 2005)
Karnawati, 2005
Gaya
penahan
Karnawati, 2005
Kondisi geomorfologi
Derajat Kemiringan
No. Mekanisme pergerakan
Lereng
1. Lebih dari 40O Jatuhan & robohan
2. 20O – 40O Luncuran
3. 10O – 20O Aliran ataupun rayapan
Kondisi Batuan Penyusun Lereng
Priyono, 2008
Kondisi Hidrologi Lereng
Kirby, 1978
Kondisi Tataguna Lahan
Karnawati, 2005
Gaya Faktor
penggerak pemicu
Karnawati, 2005
Infiltrasi Air
(N2)
Fs =
(N1)
f : kemiringan lereng;
p : dip bidang diskontinuitas; dan
p : sudut gesekan dalam bidang
diskontinuitas.
modifikasi Hoek & Bray, 1981 oleh Norrish & Wyllie, 1996
Tension crack terletak pada permukaan lereng.
• kedalaman tension crack :
Z = (H cot Yf – b) (tan Yf – tan Yp);
• berat blok batuan :
W = (1/2) r H2 [(1 – Z/H)2 cot Yp (cot Yp tan Yf – 1)];
• area bidang gelincir :
A = (H cot Yf – b) sec Yp.
3 𝑤 𝑤
Fs = ca X + cb Y + A − X tan a + 𝐵 − Y tan b
𝑟 H 2𝑟 2𝑟
3
Fs = ca X + cb Y + A tan a + B tan b
𝑟 H
Fs = A tan a + B tan b,
sudut gesekan dalam sebagai kuat geser
3
Fs = ca X + cb Y + A tan a + B tan b
𝑟H
sin 24
X= ; Nilai derajat :
(s in 45 cos θna) 2
13 : 81O
untuk lereng dalam kondisi kering
24 : 58O
sin 13 35 : 41O
Y=
s in 35 (cos θnb 1) 45 : 42O
cos a − cos b (cos θna nb) nb 1 : 54O
A= nb 2 : 26O
s in i (sin2 θna nb)
cos b − cos a (cos θna nb) na nb : 66O
B=
s in i (sin2 θna nb) i : 35O
sin sin
Fs =
sin(/2) tan i
Dikontrol oleh :
1) kerapatan bidang diskontinuitas pada batuan
penyusun lereng dan
2) dimensi & bentuk lempeng atau kolom batuan.
Robohan sekunder
f : kemiringan lereng;
p : dip bidang diskontinuitas;
b : sudut gesekan pada dasar
lempeng/kolom batuan;
p : sudut gesekan dalam bidang
diskontinuitas; dan
x : lebar lempeng/kolom batuan.
Robohan dapat terjadi apabila:
1. i = (p ± 180°) ± 20°; dan
2. (90° - p) ≤ (f - p)