Jurnal Praktikum Pembuatan Tempe
Jurnal Praktikum Pembuatan Tempe
Jurnal Praktikum Pembuatan Tempe
PEMBUATAN TEMPE
Abstract
Tempeh is a food from Indonesia made from soybeans. Tempeh is made through a fermentation
process using the fungus Rhizopus sp. The fermentation process itself can increase the nutritional
value and quality. Tempeh is not only made from soybeans, but also tempeh production by using other
nuts such as red beans and white beans. even coconut dregs can also be made into tempeh. The
process of making tempeh includes several stages, namely washing, soaking, boiling soybeans,
acidification, separating soybean skins, adding yeast, packaging, and fermentation. The tempeh
products produced have several characteristics, namely appearance, aroma, texture, etc.
Keyword: Fermentation, Rhizopus sp, soybeans, tempeh
1)
Praktikan Aplikasi Bioteknologi Pangan
2)
Asisten Aplikasi Bioteknologi Pangan
I.2 Rumusan Masalah Bahan yang digunakan pada
Pada pembuatan tempe tidak hanya praktikum pembuatan tempe adalah ampas
kedelai yang dijadikan sebagai bahan baku, kelapa, inokulum tempe, kacang kedelai,
akan tetapi kacang merah atau kacang kacang merah.
lainnya serta ampas kelapa dapat dijadikan
II.3 Prosedur Praktikum
bahan baku. Proses pembuatan tempe
II.3.1 Prosedur Pembuatan Tempe
meliputi beberapa tahap yang cukup
Kacang Kedelai dan Kacang
panjang yaitu pembersihan, perendaman, Dilakukan persiapan alat dan bahan
pemasakan, pengupasan, dan pengemasan. sebelum memulai praktikum. Pertama-
Tempe yang dihasilkan memiliki tama untuk bahan kacang kedelai dan
karateristik yang meliputi penampakan, kacang merah dicuci bersih kemudian
aroma, serta tekstur. direndam dan didiamkan selama ±6 jam.
I.3 Tujuan dan Kegunaan Setelah direndam selama ±6 jam kacang
Tujuan dari praktikum pembuatan kedelai dan kacang merah direbus selama
tempe, yaitu: 30-45 menit. Berikutnya kacang kedelai
1. Untuk mengetahui proses pembuatan dan kacang merah direndam kembali
tempe selama 10-12 jam. Setelah direndam
2. Untuk mengetahui mekanisme selama 10-12 jam dilakukan pengupasan
pembentukan tempe kulit kacang hingga bersih. Kacang yang
3. Untuk mengetahui karakteristik tempe sudah dikupas kemudian dikukus selama
yang dihasilkan 25 menit. Selanjutnya kacang kedelai dan
Kegunaan yang diharapkan dari kacang merah ditiriskan dan diangin-
praktikum ini adalah untuk menambah anginkan. Setelah dingin kacang-kacang
wawasan dalam proses pembuatan tempe. ditimbang dan dilakukan pencampuran
Dapat lebih memahami mekanisme inokulum sebanyak 1% dari bahan.
pembentukan tempe beserta faktor-faktor Terakhir produk dikemas dengan plastik
yang memperngaruhi karakteristik pada fermentasi dan dilakukan pengamatan
hasil produk tempe. selama 3 hari.
II.3.2 Prosedur Pembuatan Tempe
II. METODOLOGI PRAKTIKUM Ampas Kelapa
II.1 Waktu dan Tempat Praktikum Pada bahan ampas kelapa, pertama-
Praktikum pembuatan tempe tama dipisahkan dari santannya kemudian
dilakukan pada hari Rabu, 31 Agustus ditimbang sebanyak 200g. Setelah itu
dibungkus dengan kain saring dan dikukus
2021 dan bertempat di Laboratorium
selama 20 menit. Kemudian kadar air yang
Mikrobiologi dan Bioteknologi Pangan, terdapat pada ampas kelapa selama
Program Ilmu dan Teknologi Pangan, pengukusan disaring dan kemudian
Departemen Teknologi Pangan, Fakultas diangin-anginkan. Pada bahan ampas
Pertanian, Universitas Hasanuddin, kelapa terdapat penggabungan ampas
Makassar. kelapa dan kacang merah. Setelah dingin
bahan ditimbang dan dilakukan
II.2 Alat dan Bahan pencampuran inokulum sebanyak 1% dari
Alat yang digunakan pada praktikum bahan. Berikutnya bahan dimasukkan
pembuatan tempe ialah baskom, kompor, kedalam plastik fermentasi dan dilakukan
panci, saji, sendok, saringan, timbangan pengamatan selama 3 hari.
digital. wadah fermentasi.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Hasil yang didapatkan dari praktikum pembuatan tempe yaitu:
Tabel 03. Hasil Praktikum Pembuatan Tempe
IV. PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari
praktikum pembuatan tempe yaitu:
1. Pada praktikum pembuatan tempe
meliputi beberapa proses secara
bertahap dimulai dari pencucian,
perendaman, pemasakan,
pengupasan, pengukusan,
pencampuran inokulum,
pengemasan dan fermentasi.
2. Secara singkatn mekanisme
pembuatan tempe dimulai dari
pembentukan spora, yang akan
tumbuh menjadi hifa, dan hifa ini
akan semakin banyak membentuk
miselium.
3. Karakteristik tempe yang baik
sesuai dengan SNI 3144:2015,
yaitu warna putih khas tempe,
tekstur kompak (jika diiris tetap
utuh), serta memiliki bau khas
tempe tanpa adanya bau amoniak.
Karateristik yang terdapat pada
produk yang diamati yairu
pertumbuhan miselium,
kekompakan butir/serat, tekstur,
serta aroma.
DAFTAR PUSTAKA Tempe Produk UMKM di
Kabupaten Sidoharjo”. Jurnal
REKA Agroindustri Media
Astawan, M. et al., 2013. Karakteristik
Teknologi dan Menejemen
Fisikokimia dan Sifat Fungsional
Agroindustri. I:1.
Tempe yang Dihasilkan dari
Berbagai Varietas Kedelai. Artikel Retiaty, F., Kurniawati, N., & Komari.
Pangan Fakultas Teknologi 2012. Pengaruh Substrat pada
Pertanian, IPB, Volume 22, pp. Fermentasi Tempe Vitamin B1.
248-249. Penel Gizi Makan, 182-188.
Astawan, M., Wresdiyati, T., & Maknun,
L. 2017. Tempe Sumber Zat Gizi Standar Nasional Tempe.SNI.3144.2015
dan Komponen Bioaktif untuk Stodolak, B. zena, nska-Janiszewska, A.
Kesehatan. Bogor: PT Penerbit IPB S., Mika, M., & Wikiera, A. 2020.
Press. Rhizopus oligosporus and
lactobacillus plantarum co-
Barus, T., Salim, D. P., & Hartanti, A. T. fermentation as a tool for increasing
2019. Kualitas Tempe the antioxidant potential of grass pea
menggunakan Rhizopus delemar and flaxseed oil-cake tempe.
TB 26 dan R.delemar TB 37 yang Molecules, 25(20).
Diisolasi dari Inokulum Tradisional
Tempe "daun waru". Jurnal Suciati. 2018. Analisa Mutu Tempe
Aplikasi Teknologi Pangan, 143- Keledai Hasil Subtitusi Jagung
148. Pulut. Skripsi, Politeknik Pertanian
Hernawati, D., & Meylani, V. 2019. Negeri Pangkep.
Variasi Inokulum Rhizopus sp. Tamam, B. 2019 “Proteomic study of
pada Pembuatan Tempe Berbahan bioactive peptides from tempe,”
Dasar Kedelai dan Bungkil Kacang Journal of Bioscience and
Tanah. Bioma:Jurnal Biologi Bioengineering. Elsevier Ltd,
Makassar, Vol. 4(1): 58-67. 128(2), hal. 241–248.
Kusumawati, I., Astawan, M., &
Prangdimurti, E. 2020. Proses
Produksi dan Karakteristik Tempe
dari Kedelai Pecah Kulit.
PANGAN, 117 – 126.
Kacang kedelai dan kacang merah dicuci dan direndam selama 6 jam