Kasus Asuhan Keperawatan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

KELOMPOK 1

Pada tanggal 27 agustus 2020, pukul 11.30 WIB Ny. A datang ke UGD dengan
keluhan diare selama 2 hari. Klien berumur 60 th dan mengatakan sudah diare selama
2 hari. BAB encer berlendir dengan frekuensi 4-5 kali setiap harinya. Menurut hasil
observasi perawat badan klien panas, warna dan bau feses khas. Setelah ditanya
kembali klien mengatakan sebelumnya makan makanan pedas.Berdasarkan
pemeriksaan fisik Mukosa bibir kering, turgor kulit 4 detik, klien terlihat lemas
didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi                   : 110/70 mmHg
Nadi                   : 78 x/menit
RR                      :  20x/menit
Suhu                   : 38,5 C
Keadaan umum  : Lemah

KELOMPOK 2
Pada tanggal 27 agustus 2020, pukul 11.30 WIB Ny. A datang ke UGD dengan
keluhan mual muntah dan tidak nafsu makan, Ny. A mengalami penurunan berat
badan sekitar 5 kg. Menurut hasil observasi Ny.A terlihat lemah, berdasarkan hasil
pemeriksaan fisik mukosa bibir kering, rambut kecoklatan, konjugtiva anemis, kulit
pucat, kekuatan otot 5, diare selama 2 hari. Klien berumur 60  th dan mengatakan
sudah diare selama 2 hari. didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi                   : 120/85 mmHg
Nadi                   : 80 x/menit
RR                      :  22x/menit
Suhu                   : 36,5 C
Keadaan umum  : Lemah

KELOMPOK 3
TN. A berusia 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan pusing dan
mata suka berkunag-kunang Tn. A mengatakan memiliki riwayat tekanan darah tinggi
sebelumnya, hasil pemeriksaan ditemukan tekanan darah 160/100 mmHg, nadi
100x/menit, pernapasan 28x/menit, suhu 37,4 C. pada saat dilakukan pengkajian
pasien mengatakan badan terasa tidak nyaman dan gatal-gatal, kulit terlihat kusam
tercium aroma tidak sedap, rambut terlihat kotor, pasien terlihat sesak dan
menggunakan otot bantu pernapasan.
KELOMPOK 4
Ny.E, 35 tahun dirawat di rumah sakit fatmawati, sejak 2 minggu yang lalu dengan
diagnosa medit DM dengan gangrene pada dorsal pedis. Dari hasil pengkajian
didapatkan data kesadaran kompos mentis, TD=130/90mmHg, suhu 38,5 c˚, RR=20x/
menit. Klien mengeluh lemas, pusing, dan merasa sakit pada daerah kaki yang ada
lukaserta tidak dapat menggerakannya. Klien juga mengatakan belum mencuci rambut
dan menggosok gigi serta memotong kuku selama berada diruangan. Mandi dilakukan
setiap dua kali sehari dengan cara dilap tanpa menggunakan sabun dengan di bantu
keluarga. Klien mempunyai pemahaman dan keyakinan bahwa selama sakit tidak
boleh mandi dan mencuci rambut. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data
rambut klien kotor, lengket dan berminyak, saat berbicara tercium bau, gigi terlihat
kuning dan kotor, kulit terlihat kotor dan tidak bercahaya, kuku panjang dan kotor.
Kebutuhan aktivitas sehari – hari dibantu seluruhnya oleh anggota keluarga dan
perawat. Klien juga terpasang dowe kateter dan infuse RL tetes/ menit. Balutan luka
diganti setiap satu kali sehari dengan menggunakan prinsip steril. Nafsu makan klien
baik dimana klien mampu menghabiskan makanan yang telah disediakan dirumah
sakit.

KELOMPOK 5
Tn. A usia 45 tahun dirawat di RSUD kota Jakarta sejak seminggu yang lalu. Tn. A
sudan menderita penyakit DM sejak 6 tahun yang lalu, menurut istrinya suaminya ini
sering terlihat cepat lelah merasa sangat haus dan sering ke kamar mandi untuk buang
air kecil, perutnya tidak enak serasa mual , terkadang muntah dan nyeri. Menurut
istrnya juga dari pemeriksaan alat gula darah kepunyaan tetangganya, hasilnya sring
diatas 200mg/dl. Pasien mengatakan badan terasa lemas disertai mual dan kadang-
kadang muntah. Ketika diperiksa torgor kulitnya lebih dari 3 detik,mukosa bibir
kering,terdapat penurunan berat badan dari sebelum sakit, Berdasarkan dari
pemeriksaan fisik,tanda-tanda vital TD:120/80 mmHg,N :60X/menit, S :
36,50  C,RR:24X/menit, dari mulut pasien tecium bau buah yang menyengat pasien
sering mendengkur dan bibir terlihat mencibir ketika ekspirasi,kesadaran somnolen
GCS 12. Terpasang oksigen binasal 2 lpm,pasien saat ini dberikan terapi infuse Nacl
0,9 % dengan menggunakan infuse pump, dan pemberian insulin 20 U. Hasil
pemeiksaan dengan glukometer tak terbaca sehingga di lakukan pemeriksaan
dilabolatorium keton serum positif,analisa gas darah Ph 7,10. Pasien mendapatkan
terapi obat ranitidine 30mg dan ondansentron 4mg. Istri paien mengatakan selama ini
dia tidak segera membawa suaminya ke rumas sakit karena tidak mempunyai KTP
dan KK tempat tinggal saat ini,karena pasien berasal dai luar kota Jakarta. Sehingga
tidak bias menggunakan program GAKIN,sedangkan istri pasien mengeluh tentang 
biaya perawatan.
KELOMPOK 6

Seorang perempuan datang ke poli klinik kulit RS X. Dengan keluhan gatal – gatal di seluruh
tubuh di sertai rasa panas setelah memakai kosmetik ( bedak dan lotion ), menurut klien kulit
tampak merah dan terjadi edema di seluruh tubuh serta muncul vesikula, pustula  sudah 3
hariHasil pemeriksaan TTV didapatkan TD : 120/90 mmHg, N : 110x/menit, S : 38,5o C. Dokter
poli klinik memberitahukan kepada perawat agar pasien di berikan kortikosteroid topical serta
dilakukan pemeriksaan biopsy kulit, patch test atau uji temple dan pemeriksaan laboratorium
( Hema I )  guna menentukan diagnosa medis.Setelah diberikan penjelasan oleh perawat terhadap
pasien dan keluarganya, dari pihak keluarga tidak bersedia dilakukan pemeriksaan patch test dan
hema I dikarenakan tidak mempunyai biaya yang cukup, dengan demikian perawat memberikan
surat pernyataan penolakan medis kepada pihak keluarga.

KELOMPOK 7
Klien nama Ny.W,30 tahun,Islam,SMP,petani,suku jawa,diagnosis medis
abortus.Klien hamil 12 minggu,klien sangat mengharapkan memiliki anak.Klien
mengeluh mengalami pendarahan dan perut mulas-mulas selama 3 hari.Klien
dianjurkan untuk kuratase.Klien memeriksakan kehamilannya di dukun dan berencana
akan melahirkan si sana.Klien mendapati informasi tentang kehamilan dari
mertua.Klien masih percaya pada sihir dan hal-hal gaib,mereka percaya banyak anak
banyak rejeki dan percaya bahwa abortus merupakan perbuatan dosa.Setelah di
diagnosis abortus,klien tidak menerima dan merencanakan akan berobat
kedukun.Mereka menganggap hal itu akibat ibunya melanggar pantangan dalam
menyediakan sesaji.Hubungan kekerabatan yang lebih dominan adalah pihak laki-
laki,pola pengambilan keputusan di pihak laki-laki.Pantangan makanan jantung
pisang,gurita,dan air kelapa sedangkan suaminya pantang memanjat pohon kelapa
atau pohon yang tinggi.Aturan dan kebijakan di atur oleh pemuka agama dan para
santri.Ada tabungan yang sudah di persiapkan oleh keluarga untuk persalinan ini.
KELOMPOK 8
Tn s, 60 th, dirawat di rsud kota bogor. Pasien datang dengan keluhan tidak bisa bak
sejak kemarin, 1 hari yang lalu pasien merasa sakit pada kandung kemih karena tidak
bisa kencing, pasien tampak menahan sakit, nyeri seperti di tekan diarea kandung
kemih, skala 7. Tampak ada penumpukan di kandung kemih . Klien mengatakan 40
hari post operasi BPH , setelah dilakukan operasi masih bisa BAK lancar. keluarga
mengatakan tidak ada yg mengalami penyakit yang sama seperti yang diderita pasien
dan pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit gula darah tinggi.
pemfis TTV
TD 150/80 mmHg
N 96 x/m
RR 24x/m
S 36,2 C
GCS 15

KELOMPOK 9

Tuan U berusia 55 tahun, dengan status sudah kawin dan tuan U sudah mempunyai 8
orang anak, bersuku aceh, agama islam. Tuan U sehari-harinya berkerja sebagai
Buruh Tani yang bertempat tinggal di kampong Alue Ie Puteh Kecamatan Baktiya
Kabupaten Aceh Utara. Dari hasil Diagnosa medis Tuan U menderita gangguan
penglihatan atau yang biasa disebut katarak. Tuan U mengatakan sejak beberapa
tahun beliau merasakan aneh dengan warna pupil matanya, dan peka terhadap sinar
atau cahaya. Tuan U merasakan tidak nyaman dengan kondisinya seperti saat ini,
sehingga dia memeriksakan diri ke Rumah Sakit, pada saat pengkajian : Tuan U
mengeluhkan rasa cemas atau ke tidak nyamanan saat berkerja atas penyakitnya yang
berkelanjutan setiap hari, pernafasan tidak teratur dari pemeriksaan fisik di dapatkan
TD = 130/80 mmHg, HR = 80 denyut/I, T = 37°C,

KELOMPOK 10
Seorang ibu umur 52 tahun ruang rawat dari IGD dengan diagnosa medis TB Paru
dada pneumothorax partial di kedua lapang paru. Pada saat pengkajian pasien
mengatakan sesak nafas dan batuk berdahak. pengkajian fisik didapatkan suara bunyi
ronkhi di ½lapang paru bawah. Frekuensi nafas 26 kali/menit. Klien tampak susah
untuk mengeluarkan dahak saat batuk. Klien mengatakan bahwa dirinya tinggal
dengan orang yang mengkonsumsi rokok 2 pak/hari selama 25 tahun. Klien juga
mengatakan tidak nafsu makan, mual, muntah. Klien kehilangan tonus otot, BB turun
11 kg, konjungtiva anemis. P 30 x/menit, TD 90/60 mmHg, N 120 x/ menit, S 37°C.
KELOMPOK 11
Tn. A 57 tahun datang ke RS Respati karena akhir-akhir ini Tn. A mengeluhkan susah
untuk memulai tidur. Tn.A juga mengatakan sering merasakan cemas, karena
pekerjaannya yang menumpuk dan ia khawatir tidak mampu menyelesaikan pekerjaan
tersebut dalam waktu yang sudah ditentukan.  Istri Tn.A juga mengatakan, Tn.A
sering mengigau pada saat tidur. Tn.A juga mengatakan sering mengalami mimpi
buruk, ia juga mengatakan saat bekerja sering merasa mengantuk, cepat lelah, dan
tidak focus dalam bekerja.  Tn.A terlihat pucat, lemas, dan kantung mata Tn.A terlihat
membengkak. Tn.A juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Tn.A
mengeluh cepat kenyang. Berat badan Tn.A juga menurun, yang semulanya 70 kg
sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 50x/menit
TD : 100/70 mmHg

KELOMPOK 12
2 hari SMRS, pasien mengeluh demam. Demam muncul dengan suhu tidak begitu
tinggi serta terus menerus. Pasien juga mengeluh sesak napas hilang-timbul. Sesak
napas dirasakan bertambah saat beraktivitas, tidak bertambah baik dengan istirahat,
dan tidak terpengaruh udara dingin. Sesak napas disertai batuk tidak berdahak.
Pusing(-), pilek(-), nyeri telan(-), suara serak(-). BAB(+), BAK(+), mual (-), muntah
(-). 24 jam SMRS, pasien mengeluhkan nyeri kepala terus-menerus dan dirasa
semakin memberat walaupun pasien sudah meminum obat warung. Nyeri kepala
dirasakan seperti ditusuk-tusuk dengan NPS 7-8. Nyeri kepala menyebabkan pasien
tidak dapat beraktivitas, dan nyeri dirasa sedikit berkurang ketika pasien beristirahat.
Pasien mengaku tidak merasakan pusing berputar. Sesak napas dan batuk masih
dirasakan, tidak disertai mual muntah, BAB (+), BAK (+). 3 jam SMRS, pasien
terbangun karena nyeri kepala dirasakan semakin memberat. Nyeri kepala dirasakan
seperti ditusuk-tusuk dengan NPS 8-9. Pasien hanya mampu berbaring di tempat
tidur. Nyeri kepala tidak berkurang dengan istirahat, tidak disertai mual muntah. 1
jam SMRS pasien marah-marah tanpa sebab pada keluarganya. Ia menjadi gelisah dan
sering berteriak. Kesemutan/baal disangkal, penglihatan ganda disangkal, bicara pelo
disangkal, wajah merot disangkal
KELOMPOK 13
Tn. E umur 56 tahun dikaji tanggal 27 mei 2009 dengan pendidikan SMP bekerja
sebagai buruh masuk RS pada tanggal 25 mei 2009 dirawat dengan diagnose medic
post herniotomi di ruang teratai putih ( no CM 00009144 ). Penanggung jawab klien
adalah istrinya Ny. P umur 40 tahun dengan pendidikan SD dan hanya sebagai
seorang ibu rumah tangga beralamat di Ranca Oray, RT 01 RW 02 Desa Kerta
Angsana, Kab. Sukabumi. Klien mengatakan sudah dari 4 bulan yang lalu mengeluh
adanya benjolan di selangkangan. Menurut penuturan klien ± 1 minggu sebelum
dibawa kerumah sakit klien mengeluh benjolan diselangkangan semakin besar pada
selangkangan saat mengangkat benda yang berat diatas lemari. Satu hari setelah
mengangkat beban berat mengeluh nyeri yang sangat hebat sampai klien tidak bisa
melakukan aktivitas apapun, karena keluarga dan klien merasa takut akhirnya pada
Klien tampak mengantuk dan lemas. Berat badan dan tinggi badan tidak diukur
karena klien masih harus bedrest akibat spinal anastesi. Bentuk hidung simetris, tidak
ada sekret, pertumbuhan bulu hidung merata, bentuk dada simetris, irama napas
teratur, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi otot dada saat
bernapas, pergerakan dada simetris kiri dan kanan, bunyi paru vesikuler, frekuensi
napas 20 x / menit, tidak ada nyeri tekan pada tulang hidung, tidak ada krepitasi pada
dada, tidak ada nyeri tekan pada dada, saat diperkusi suara paru sonor. Tidak ada
edema pada ekstremitas maupun pada palpebra dan wajah, tidak ada sianosis pada
bibir dan sekitar ujung kuku, Capilari Refil Time (CRT) kurang dari 3 detik, tidak ada
peningkatan JVP, tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 60 x /menit, nadi teraba kuat
dan teratur. Pada saat auskultasi bunyi jantung murni regular, tidak ada mur-mur,
perkusi jantung pekak. Bentuk bibir simetris, mukosa bibir tampak lembab, warna
bibir merah muda, terdapat bau mulut, gigi tampak kotor, lidah bersih, tidak ada
stomatitis, tidak ada pembesaran tonsil, bentuk abdomen datar, perut tidak kembung,
bising usus 8 x /menit, tidak ada nyeri tekan pada epigastrium, terdapat nyeri tekan
pada daerah abdomen kanan bawah (daerah luka operasi). Blass teraba kosong, tidak
ada nyeri tekan pada kandung kemih, tidak ada nyeri pada ginjal kiri dan kanan, tidak
ada pembesaran pada ginjal kiri dan kanan. Bulu pubis sekitar genetalia tampak
pendek (dicukur pra operasi), tampak bersih, tidak ada kemerahan pada penis, tidak
ada nyeri tekan pada daerah genetalia.Kesadaran compos mentis, niali GCS 15, klien
tidak mengalami gangguan orientasi waktu, tempat dan orang. Klien tampak meringis
saat merasa sakit. Klien dapat merasakan sentuhan tangan.
KELOMPOK 14
Tn. B 52 tahun datang ke RS karena akhir-akhir ini Tn. B mengeluh nyeri dada
sebalah kiri lalu menjalar ke bahu, dan Tn.B mengeluhkan susah untuk memulai tidur
karena kesakitan. Saat dilakukan pengakhian Tn.B mengatakan nyeri dengan skala 6
dan Tn.B memegangi area dada, Tn B mengatakan memiliki riwayat hipertensi
sebelumnya, pada saat dilakukan pemeriksan pada daerah dada terdengar suara
murmur dan saat diperkusi hasilnya dullnes, Tn.B juga mengatakan sedikit sesak dan
kesulitan bernapas dan merasakan cemas terhadap kondisnya,   Tn.B terlihat pucat,
lemas. Tn.B juga mengatakan nafsu makannya menurun, disaat makan Tn.B
mengeluh cepat kenyang. Berat badan Tn.B juga menurun, yang semulanya 80 kg
sekarang menjadi 65 kg. Saat dilakukan pengkajian :
S : 37,50 C
RR : 26x/menit
TB : 170 cm
N   : 100x/menit
TD : 160/90 mmHg

Anda mungkin juga menyukai