Fenil Propanoid
Fenil Propanoid
Fenil Propanoid
ASAL USULNYA.
Sebagian besar senyawa organik bahan alam adalah senyawa-senyawa aromatik, yang
tersebar luas sebagai zat warna alam. Sebagian besar dari senyawa aromatik ini
mengandung cincin karboaromatik , yakni cincin aromatik yang terdiri dari atom karbon
seperti benzene, naftalena, antrasena. Cincin karboaromatik sering tersubstitusi satu atau
lebih gugus hidroksil atau lainnya, sehingga sering disebut sebagai senyawa fenol.
Senyawa-senyawa fenol mempunyai sifat-sifat kimia yang sama, tetapi secara biogenetik
dapat dibedakan atas tiga jenis utama :
1. Senyawa fenol yang berasal dari asam shikimat atau jalur shikimat (fenil propanoid)
2. Senyawa fenol yang berasal dari jalur asetat malonat (poliketida)
3. Kombinasi dari kedua jalur asetat-malonat yaitu senyawa flavanoid
Senyawa fenol banyak ditemukan dalam berbagai organisme, mulai dari mikroarganisme
sampai pada tumbuhan tinggi dan hewan.
Kapang banyak terdapat senyawa fenol dari jalur asetat- malonat, tetapi jarang yang
berasal dari jalur shikimat
Salah satu kelompok senyawa fenol utama yang berasal dari jalur shikimat yaitu Fenil
Propanoid. Mempunyai kerangka dasar yang terdiri dari cincin benzene (C6) yang terikat
pada ujung rantai karbon propana (C3)
OH
6
1
C C
5
C
HO OH 4 2
3
OH
Kerangka dasar
Asam shikimat fenilpropanoid
1
Beberapa jenis senyawa yang termasuk Fenil Propanoid
CO2H
CO2H CO 2H
6 2
OH
5 3
4 OH H 3CO OCH3
2. Turunan alilfenol
OCH3
O H 3CO O
OH OH
O CH 2 O CH 2
Cavicol Eugenol
Saf rol Miristisin
2
3.Turunan propenilfenol
H3CO O
OCH3 H 3CO OCH3
O CH 2
OH OCH 3
OCH 3
Isomiristisin
Isoeugenol Irosmitisin
Anatol
4.Turunan kumarin
8 1
O 2
O HO O O
7
HO O O
6 3
5 4
Kumarin HO
Umbelif eron
Eskulatin
Bila diperhatikan dengan seksama , ternyata pada kerangka karbon dari jenis fenil
propanoid mempunyai oksidasi maksimal trihidroksida yang sama seperti pola dari asam
shikimat. Tetapi kemungkinan ada yang lainnya 3,4 dihidroksi atau 4-hidroksi atau
sama sekali tidak ada oksidasi.
b. Jalur shikimat.
Biosintesis fenil propanoid pertama ditemukan dalam mikroorganisme (bakteri, ragi).
Sedangkan asam sikimat sendiri pertama kali ditemukan (1885) dalam tumbuhan
Illicium religiosum, kemudian banyak ditemukan dalam tumbuh-tumbuhan lain.
3
Jalur asam shikimat dalam biosintesa fenilpropanoid
O COOH
O PO3H2 O C
C
HO H CH 2OH CH2 -H2O
+ H2C C
OH
HO COOH CH H CH
Eritrosa Fosfoenol HO C OH
piruvat
OH
COOH
COOH HO COOH
O
-H2O H
O OH O OH
H O OH
OH OH
OH
Asam 5-dehidrokuinat Asam 5-dehidroshikimat
C C
HO OH HO O O
COOH COOH
OH OH OH
Asam shikimat Asam korismat
H O C CH2C COOH
O NH 2
-H2O +NH3 +NH3
-CO2
OH
Asam praf enat Asam fenil piruvat Fenil alanin Asam sinamat
4
Asam shikimat
O COOH O COOH
O
NH2
H O C CH2COCOOH
-CO2 -NH3
+NH3
O OH OH
H+
Tirosin Asam p-kumarat
COOH
R1 R2
OH
Asam kafeat : R1=H, R2=OH
Asam ferulat : R1=H, R2=OCH3
Asam sinapat : R1=OCH3, R2=OCH3
Pembentukan asam shikimat dimulai dengan terjadinya kondensasi aldol antara eritrosa
(suatu tetrosa) dengan asam fosfoenolpiruvat. Pada kondensasi ini, gugus metilen
(C=CH2) dari fosfoenolpiruvat berlaku sebagai nukleofilik dan beradisi gugus karbonil
(C=O) dari eritrosa menghasilkan gula yang terdiri dari 7 atom karbon .
Selanjutnya reaksi intramolekuler menghasilkan asam 5- dehidrokuinat yang
mempunyai lingkar sikloheksana yang kemudian diubah menjadi asam shikimat.
Aromatisasi dari asam prefenat menghasilkan asam fenilpiruvat dan akan menghasilkan
fenilalanin melalui reaksi reduktif aminasi, selanjutnya reaksi deaminasidari fenilalanin
menghasilkan asam sinamat.
Reaksi yang sama (paralel) terhadap tirosin yang mempunyai tingkat oksidasi
menghasilkan asam p-kumarat, selanjutnya asam-asam kafeat, ferulat dan sinapat.
5
Senyawa alilfenol dan propenilfenol adalah dua jenis fenilpropanoid yang berkaitan
satu sama lainnya. Kebanyakan senyawa-senyawa ini ditemukan dalam minyak atsiri
dari tanaman umbelliferae atau rempah-rempah.
Semua senyawa alilfenol dan propenilfenol mempunyai gugus hidroksi atau gugus eter
pada C4, kadang-kadang diikuti oleh gugus metoksi (OCH 3) atau metilendioksid
(O-CH2-O).
6
6
1
5 1
5
4 2
4 2
R 3
R 3
Alif enol
Propenilfenol
Substitusi Cincin
6
+CH +
CO 2H CH2X 2
H -X- H-
R R R R
H-
+
X = -OH atau
gugus lain
R R
Menurut Birch, pembentukan turunan alilfenol dan propenilfenol karena adanya reaksi
substitusi nukleofilik, di mana ion hidrida (H-) berlaku sebagai nukleofilik.
a. Biosintesis kumarin.
Kumarin merupakan senyawa fenol, umumnya berasal dari tumbuhan tinggi jarang dari
mikroorganisme. Dalam biosintesis benzopiran-2-on dari kumarin berasal dari asam-
asam sinamat melalui orto-hidroksilasi. Asam orto-kumarat yang dihasilkan setelah
terjadi reaksi isomerisasi cis-trans, selanjutnya terjadi laktonisasi. Tahap-tahapnya bisa
dilihat berikut:
7
Turunan kumarin sederhana dan jalur biosintesa
8 1
O 2
O
7
6 3
5 4
Kumarin
( benzopiran-2-on)
H
H
O
OH isomerisasi O -H2O
H C O
CO2H CO2H H
H H
Asam sinamat Asam o-kumarat Asam
O O HO O O HO O O
HO
Kumarin Umbeliferon Eskulitin R = H
Skopoletin R = CH 3
8
Kumarin Komplek.
O O O
H3CO O O
Aurapten
Suberosin
O O O O O O
O O O
OCH3
H3CO
Bergapten
Psoralen
Pukedanin
1 H3CO O O
HO O 2 O
3
HO 4
O
OH
Kumestrol Dalbergin
Dalam kumarin komplek, terlihat senyawa-senyawa ini mempunyai suatu ciri yang
tetap (dengan sedikit perkecualian) yaitu adanya otom oksigen pada posisi C7.
Seringkali ditemukan kumarin yang berkombinasi dengan gugus-gugus dari jalur
mevalonat (unit isoprene), seperti pada suberosin dan aurapten.
Unit isoprene juga terlihat pada pembentukan cincin furan dari furokumarin seperti
pada : pukedanin, psoralen dan bergapten.
9
Biosintesa benzofuran
-H2O
O O O
O OH
H H+
O O-
2H
-H2O
O O O O
O H
Turunan kumarin yang mengandung gugus aril pada posisi C-3 seperti pada :
Kumestrol secara biogenetic termasuk jenis isoflavonoid
Sedangkan turunan kumarin yang mengandung gugus aril pada posisi C-4 seperti pada
dalbergin termasuk jenis neoflavonoid.
10
11