Makalah Fisika Elastisitas

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Alhamdullilahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas


segala berkat, rahmat, serta hidayah-Nya hingga saya dapat
menyelesaikan makalah Fisika ini yang membahas tentang Elastisitas
dan Hukum Hooke.
Dalam pembuatan makalah ini, saya menyadari bahwa makalah
ini terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Dan saya berharap kerangka acuan ini dapat memberikan
wawasan dan pengetahuan kepada para pembaca untuk lebih
mengetahui tentang Elastisitas dan Hukum Hooke.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf yang
sebesar-besarnya jikalau terdapat kesalahan dalam makalah ini.
Karena sesungguhnya kesalahan itu hanya milik manusia dan
kesempurnaan itu adalah milik Allah SWT semata. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua terkhususnya bagi saya pribadi.
Amin

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Elastisitas
B. Sifat Elastisitas Bahan
C. Modulus Elastisitas (Young)
D. Sejarah Robert Hooke
E. Hukum Hooke
F. Susunan Pegas

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat kamu menarik sebuah karet gelang, dengan jelas
kamu dapat melihat karet tersebut akan mengalami perubahan
bentuk. Demikian pula, jika kamu duduk di atas kasur busa, kasur
akan mengalami perubahan bentuk.
Setiap benda memiliki sifat lentur atau elastis. Sifat ini
merupakan bawaan dari setiap benda. Sifat benda yang berusaha
menghambat perubahan bentuk atau deformasi dan cenderung
untuk mengembalikan bentuk benda ke bentuk semula ketika
gaya yang memengaruhinya dihilangkan.Benda seperti ini disebut
benda elastis.

B. Tujuan
- Memahami tentang pengertian Elastisitas
- Memahami tentang Sifat Elastisitas Bahan, yaitu Tegangan,
Regangan, dan Modulus Elastisitas (Young)
- Memahami Hukum Hooke
- Memahami Susunan Pegas
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah sifat benda yang berusaha menghambat
perubahan bentuk atau deformasi dan cenderung untuk
mengembalikan bentuk benda ke bentuk semula ketika gaya
memengaruhinya dihilangkan. Adapun benda yang setelah
mengalami deformasi tidak kembali ke bentuk semula itulah yang
disebut benda plastis.

B. Sifat Elastisitas Bahan


Tiga hal utama yang harus diketahui di dalam mempelajari sifat
elastis dari suatu bahan, yaitu tegangan (Stress), regangan (Strain),
dan modulus elastisitas. Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas
terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu akan mengalami
perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak
gaya tersebut.

Tegangan (Stress)
Jika sebuah benda elastis ditarik oleh sebuah gaya, benda
tersebut akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu.
Besarnya tegangan adalah perbandingan antara gaya tarik yang
bekerja terhadap luas penampang benda. Tegangan dinotasikan
dengan σ (sigma), satuannya Nm¯² atau pascal (Pa). Secara
matematis, tegangan dirumuskan dengan:

Keterangan:
F= besar gaya tekan/tarik (N)
A= luas permukaan (m²)
σ = tegangan (N/m²)
Regangan (Strain)
Regangan atau strain adalah perubahan pada ukuran benda
karena gaya dalam kesetimbangan dibandingkan dengan ukuran
semula. Strain juga dapat dikatakan sebagai tingkat deformasi.
Tingkat deformasi tersebut dapat memanjang, memendek,
membesar, mengecil dan sebagainya. Oleh karena itu, regangan
didefinisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang
benda dan panjang benda mula-mula, secara matematis
dirumuskan dengan:

Keterangan:
e =regangan
ΔL = pertambahan panjang (m)
L = panjang mula-mula (m)

C. Modulus Elastisitas (Young)


Modulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan
regangan dari suatu benda. Modulus elastisitas dilambangkan
dengan E dan satuannya Nm¯². Modulus elastisitas disebut juga
Modulus Young.

Keterangan :
E : modulus Young (N/m² atau Pascal)
σ = tegangan (N/m²)
e =regangan

Nilai modulus elastisitas hanya bergantung pada jenis bahan


suatu benda, tidak bergantung pada ukuran ataupun bentuk benda.
Berikut ini adalah nilai modulus elastisitas dari beberapa jenis bahan :
D. Sejarah Robert Hooke

ROBERT HOOKE
(1635-1703)
Robert Hooke lahir di Freshwater, Isle of Wight, Inggris pada
tanggal 18 Juli 1635, ia adalah seorang penemu, ahli kimia dan
matematika, arsitek serta filsuf. Ia adalah putra seorang pendeta.
Ayahnya bernama John Hooke seorang kurator pada museum Gereja
All Saints. Pada masa kecil Hooke belajar pada ayahnya. Karena orang
tuanya miskin, Hooke tidak leluasa untuk memilih tempat belajar dan
akhirnya dia tertarik dengan seni, dan kemudian ia dikiriim ke London
untuk belajar pada seorang pelukis Peter Lely.
Ia kemudian berubah minat dan akhirnya ia mendaftarkan diri
di sekolah Westminter untuk belajar karya-karya klasik dan
matematika. Selanjutnya ia belajar di Universitas Oxford selama dua
tahun dan kemudian ia ditunjuk sebagai asisten Robert Boyle berkat
rekomendasi Profesor Kimia Thomas Willis yang membimbing Hooke.
Robert Boyle ketika itu baru datang dari Oxford dan sedang mencari
asisten untuk membantu dalam pembuatan pompa udara. Robert
Hooke menghabiskan waktu dengan Boyle selama dua dekade dan
menghasilkan kemajuan luar biasa pada bidang mekanika.
Robert Hooke memiliki perhatian yang sangat luas di bidang
keilmuan, mulia dari astronomi sampai geologi, hukum kekekalan
(elastisitas) masih memakai namanya. Ia memberikan sumbangan
besar ke arah menerangkan gerakan planet dengan mengatakan
bahwa orbit planet-planet itu akibat dari gabungan inersia menuruni
garis lurus dan gaya tarik matahari.
Hukum Hooke yang ditemukan dengan rumus F =-kx dimana
tanda (-) menyatakan bahwa arah F berlawanan denagn arah
perubahan panjang x. Menurut Hooke F = -kx, dengan x diukur dengan
posisi keseimbangan pegas. Tanda (-) menunjukkan bahwa pegas
diregangkan (x > 0), gaya yang dikerjakan pegas mempunyai arah
sehingga menyusutkan x. Sebaiknya, waktu mendesak pegas (x < 0),
gaya pegas pada arah x yang positif sedangkan k disebut konstanta
pegas, mempunyai dimensi gaya/panjang.
Kemudian temuan yang lain ditemukan seperti pompa udara,
mikroskop, teleskop, jam, serta yang paling populer adalah sebagai
penemu hukum Hooke, dan sambungan-sambungan universal.

E.Hukum Hooke

Pengertian Hukum Hooke


Hukum Hooke menyelidiki hubungan antara gaya F yang
merenggangkan sebuah pegas dengan pertambahan panjang pegas
(Δx), pada daerah batas elastisitas pegas. Pada daerah
elastisitasnya, Besar gaya luar yang diberikan (F) sebanding
dengan pertambahan panjang pegas (Δx). aplikasi hukum Hooke
ada pegas. Persamaan hukum Hooke
Dari bunyi hukum Hooke di atas, hukum Hooke dapat
dituliskan :
F = K . Δx atau K = F / Δx
Dimana:
F : besar gaya luar yang diberikan pada Pegas (N)
Δx : Pertambahan panjang pegas (m)
K : Konstanta Pegas (N/m)
Ketika sebuah pegas diberi gaya luar dengan ditarik, maka pegas
akan mengeluarkan gaya yang besarnya sama dengan gaya luar
yang menariknya, tetapi arahnya berlawanan (aksi = reaksi). Jika
gaya yang diberikan pegas ini disebut Gaya pemulih pegas (Fp),
gaya pemulih ini juga sebanding dengan pertambahan panjang
pegas Δx. Secara matematis dapat
ditulis :
Fp = - K . Δx
Dari persaman persamaan diatas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa didalam batas elastisitas benda, gaya F sebanding dengan
pertambahan panjang benda. Pernyataan inilah yang dikenal dengan
Hukum Hooke.

Aplikasi Hukum Hooke


Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan erat
dengan benda benda yang prinsip kerjanya memakai pegas dan yang
bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke sudah diterapkan pada
beberapa benda-benda berikut ini.
 Mikroskop yang fungsinya untuk melihat jasad-jasad renik
yang sangat kecil yang tidak bisa dilihat oleh mata
telanjang
 Teleskop yang fungsinya untuk melihat benda-beda yang
letaknya jauh supaya tampak dekat, seperti benda luar
angkasa
 Alat pengukur percepatan gravitasi bumi
 Jam yang memakai peer sebagai pengatur waktu
 Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk
menentukan garis atau kedudukan kapal yang berada di
laut
 Sambungan tongkat-tongkat persneling kendaraan baik
sepeda motor maupun mobil
 Ayunan pegas
Beberapa benda yang sudah disebutkan diatas mempunyai
peranan penting dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan
Hooke memberi dampak positif terhadap kualitas hidup manusia.

Penerapan Hukum Hooke dalam kehidupan sehari-hari


Dalam kehidupan sehari-hari kita berhubungan dengan hukum
Hooke. Contohnya adalah pada pegas di sepeda motor, pegas di mobi,
dan pegas di sepeda. Pegas tersebut dirangkai dengan besi di
tengahnya. Namanya adalah Shock. Kalau motor matic hanya punya
satu shock saja. Bayangkan apa yang terjadi kalau tidak adalah
shockbreaker. Tentu rasanya tidak enak sekali pada saat kita
mengendarai sepeda motor. Apalagi kalau kita mengendarai di jalan
yang berlubang dan tidak mulus. Jadi fungsi dari shock itu sebagai
peredam dari gelombang atau kejutan sehingga kita yang
mengendarai itu lebih nyaman.

F.Susunan Pegas
Beberapa buah pegas dapat dipasang secara seri ataupun paralel
sesuai dengan kebutuhan. Pegas-pegas yang dipasang secara seri akan
menurunkan nilai konstanta pegas, sedangkan pemasangan pegas
secara paralel akan menaikkan nilai konstanta pegas. Oleh karena itu,
jika dibutuhkan konstanta pegas yang lebih kecil, pegas harus disusun
secara seri, sedangkan untuk mendapatkan konstanta pegas yang
besar, pegas harus disusun secara paralel.

Susunan Pegas Seri


Anggap ada dua pegas yang disusun seri seperti gambar di
bawah ini.
Pada waktu pegas diberi beban, pegas 1 akan mengalami gaya
sebesar berat beban (misalnya F) demikian juga pegas 2 (artinya
untuk setiap pegas pada rangkaian seri gayanya sama). Akibatnya
pegas 1 akan bertambah panjang sebesar x₁ = F₁/k₁ dan pegas 2 akan
bertambah panjang sebesar x₂ = F₂/k₂.

Pertambahan panjang total pegas adalah

Untuk n susunan buah pegas yang disusun secara seri dengan


konstanta pegas masing-masing k₁,k₂,k₃,……,kn dapat dianggap
sebagai sebuah pegas dengan konstanta k yang besarnya

Susunan Pegas Paralel


Anggap dua pegas dihubungkan paralel, kemudian pada susunan
pegas ini digantungkan sebuah benda seperti gambar di bawah.

Gaya berat (misalnya F) yang bekerja pada pegas akan tersebar


pada kedua pegas ini, sehingga masing-masing pegas bertambah
panjang sebesar Δx. Jika gaya yang dirasakan pada masing-masing
pegas adalah F₁ dan F₂ maka F=F₁=F₂.
Karena F₁=k₁Δx₁ dan F₂=k₂Δx₂ maka
Untuk susunan n buah pegas yang disusun secara paralel dengan
konstanta pegas masing-masing k₁,k₂,k₃,……,kn dapat dianggap
sebagai sebuah pegas dengan konstanta k yang besarnya
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
 Jadi dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah
kemampuan suatu benda untuk kembali bentuk
semula setelah gaya luar yang diberikan pada
benda tersebut dihilangkan. Contoh dari elastisitas
yaitu karet gelang, adonan kue, dsb.
 Modulus Elastisitas (Young) didefinisikan sebagai
hasil bagi antara tegangan (stress) dan regangan
(strain).
 Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula,
berarti berarti gaya yang diberikan telah melewati
batas elastisitasnya. Keadaan itu juga dinamakan
keadaan plastis.

B. Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahannya, maka dari
saya meminta saran kepada Bapak Guru untuk
memberikan saran yang dapat membangun. Sehingga
makalah ini bisa lebih bagus dan sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5034946/Makalah_Elastisitas

http://www.pelajaran.co.id/2016/23/elastisitas-fisika-
pengertian-rumus-hukum-hooke-dan-contoh-soal.html

https://eandroidfisika.wordpress.com/tegangan-regangan-dan-
modulus-elastisitas/

http://fisikazone.com/tegangan-regangan-dan-modulus-
elastisitas/

http://arhielipu.blogspot.co.id/2011/04/robert-hooke.html

http://www.gurupendidikan.co.id/hukum-hooke-pengertian-
aplikasi-bunyi-dan-rumus-beserta-contohnya-secara-lengkap/

http://www.ayo-sekolahfisika.com/2016/02/hukum-hooke-
untuk-pegas-dan-susunan.html
SOAL, JAWABAN DAN PEMBAHASAN

SOAL NOMOR 1
Sebuah batang elastis panjangnya 4 m dan luas penampangnya 1,5
cm2. Ketika batang tersebut digantungi beban 330 kg, ternyata
meregang 0,7 mm. Modulus Young bahan batang tersebut adalah ....
Nm-2
A. 1,25 x 1011
B. 1,50 x 1011
C. 3,30 x 1011
D. 4,32 x 1011
E. 5,25 x 1011

Kunci jawaban: "A"

Pembahasan soal nomor 1: 


Berdasarkan soal dapa diketahui
ℓ0 = 4 m
A = 1,5 m2
m = 330 kg
(w = m . g = 330 . 10 = 3300 N)
Δℓ = 0,7 mm = 7 x 10-4m

Jurus Jitu
Perhatikan pilihan jawaban yang tersedia, semua memiliki pengali 10 -11 jadi sebenarnya
pada soal ini kita diminta menghitung angkanya saja, bilangan 10 pangkatnya tidak usah
termasuk koma-komanya, oleh karena itu kita bisa memasukkan angkanya saja pada
persamaan
E = Fℓ/A Δℓ
E = 33 . 4 / 15 . 7 (ingat hanya masukkan angkanya)
E = 11 . 4 / 5 . 7
E = 44 / 35
E = 1,25
Karna hasil perhitungan angkanya 125, maka jawabannya adalah “A”

SOAL NOMOR 2
Sebatang logam luas penampang 5 x 10-3 m2 digantung dan memberikan regangan 10-
3
 . Apabila modulus elastisitas bahan logam 1,5 x 10 13 N/m2 , maka gaya tariknya
adalah ....N
A. 3,0 x 1012
B. 3,0 x 1010
C. 7,5 x 107
D. 7,5 x 105
E. 7,5 x 103
Kunci jawaban: "C"
Pembahasan soal nomor 2: 
Berdasarkan soal dapat diketahui
A = 5 x 10-3 m2
ε = 10-3
E = 1,5 x 1013 N/m2

Untuk menentukan gaya yang bekerja, kita dapat menggunakan


E = Fℓ/AΔℓ (dimana ℓ/Δℓ = 1/ε)
E = F/Aε
F = E Aε
F = 1,5 x 1013 . 5 x 10-3 . 10-3
F = 7,5 x 107 N

SOAL NOMOR 3
Terdapat dua kabel yang terbuat dari bahan yang sama dan memiliki panjang yang
sama. diameter kabel kedua sama dengan dua kali diameter kabel pertama maka
perbandingan pertambahan panjang kabel kabel kedua dengan kabel pertama ketika
ditarik oleh gaya yang sama adalah ....
A. 1 : 1
B. 2 : 1
C. 1 : 2
D. 4 : 1
E. 1 : 4
Kunci jawaban: "E"

Pembahasan soal nomor 3: 


berdasarkan soal dapat diketahui
d2 = 2d1
Δℓ2 : Δℓ1 ... ?

Jurus jitu:
Perhatikan persamaan modulus young
E = Fℓ / AΔℓ (A = ¼ πd2)
E = Fℓ / ¼ πd2 Δℓ

Berdasarkan persamaan di atas kita dapat mengetahui bahwa diameter berbanding


terbalik dengan pertambahan panjang, sehingga kita dapat menuliskan persamaan
perbandingannya sebagai berikut
Jadi perbandingan pertambahan panjang kabel kedua dengan kabel pertama adalah
1:4

SOAL NOMOR 4
Dua kawat masing-masing terbuat dari logam P dan logam Q. Panjang L dan
diameter d kedua kawat memenuhi hubungan LP = 2LQ dan dP = 2dQ. Jika kedua kawat
ditarik dengan gaya yang sama besar, perbandingan pertambahan panjang kedua kawat
adalah ΔLP/ΔLQ = 2. Perbandingan modulus Young (E) kedua kawat bernilai EQ/EP = ....
A. 1
B. 4
C. 2
D. ½
E. ¼
Kunci jawaban: "B"

pembahasan soal nomor 4: 


Berdasarkan soal dapat diketahui
LP = 2LQ
dP = 2dQ
ΔLP/ΔLQ = 2
FP = FQ
Sama dengan soal nomor 4, berdasarkan persamaan modulus young dimana
E = Fℓ/AΔℓ (A=¼ πd2)
E = Fℓ/ (¼ πd2)Δℓ, kita dapat mengetahui bahwa
E sebanding dengan ℓ
E berbanding terbalik dengan d2
E berbanding terbalik dengan Δℓ
Maka kita dapat menuliskan persamaan perbandingannya sebagai berikut:

Jadi perbandingan antara EQ : EP = 4


SOAL NOMOR 5
Perhatikan grafik hubungan tegangan dan regangan berikut ini

Grafik di atas menunjukkan hubungan antara tegangan dan regangan pada tiga buah
benda yang berbeda yakni benda P, Q, dan R. Pernyataan di bawah ini yang benar
berdasarkan grafik di atas adalah ....
A. benda P memiliki elastisitas paling besar
B. benda Q memiliki elastisitas paling besar
C. benda R memiliki elastisitas paling besar
D. benda Q memiliki elastisitas paling kecil
E. benda R memiliki elastisitas paling kecil
Kunci jawaban: "C"

pembahasan soal nomor 5: 


Berdasarkan persamaan modulus young
E = σ/ε
Dimana :
σ : tegangan
ε : regangan
Grafik di atas merupakan grafik untuk persamaan linier dimana persamaan umum untuk
grafik di atas adalah
y = mx
nilai m merupakan gradien grafik yang menunjukkan tingkat kemiringan suatu grafik,
semakin besar gradiennya maka semakin miring bentuk grafiknya. Jika kita
menyamakan bentuk persamaan modulus young dengan persamaan linier maka di
dapatkan.
ε = (1/E) σ
jadi gradien grafik adalah
m = 1/E
gradien berbanding terbalik dengan modulus young, yang artinya semakin besar gradien
(kemiringan) maka modulus youngnya akan semakin kecil sehingga benda semakin
tidak elastis begitu pula sebaliknya semakin kecil gradien (kemiringan) maka modulus
youngnya akan semakin besar, sehingga benda semakin elastis. Berdasarkan hal
tersebut maka urutan benda dari yang elastisitasnya paling besar ke yang paling kecil
berturut – turut adalah
ER > EQ > EP

Anda mungkin juga menyukai