Makalah Islam Dan Ilmu Pengetahuan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERFIKIR DEDUKTIF DAN


BAHASA IBU ILMU PENGETAHUAN SERTA MENDESKRIPSIKAN
BILANGAN DAN SUBJEK-SUBJEK MATEMATIK

DOSEN PENGAMPUH: ULIL ALBAB, M.Pd.

DI SUSUN OLEH :
NAMA : IRA BUANA
NIM : 2020401031
MK : ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN

PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelsaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallahu alaihi Wassalam yang kita nanti
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.

Pembuat makalah mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas limpahan
nikmat sehat-Nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas pertama dari mata kuliah islam dan ilmu
pengetahuan dengan judul “ MENDESKRIPSIKAN MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERFIKIR DEDUKTIF
DAN BAHASA IBU ILMU PENGETAHUAN SERTA MENDESKRIPSIKAN BILANGAN – BILANGAN DAN SUBYEK
MATEMATIK”

Pembuat makalah tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran yang membangun, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar
– besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah islam dan ilmu pengetahuan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Palembang , Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1

A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan Makalah............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................... 3

BAB III PENUTUP................................................................................................................................ 9

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 10
A. Latar Belakang
Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman, pembentukan pendapat dan
kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yang kita kehendaki. Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan adanya sarana untuk berpikir secara ilmiah
berupa bahasa, logika matematika dan statistika. arena Bahasa merupakan alat komunikasi yang
verbal yang dipakai dalam melakukan proses berpikir ilmiah sehingga bahasa ini merupakan alat
berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
Bahasa dan aturan yang berfungsi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis dan struktur
atau kata dengan antar konsep yang kuat matematika juga melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan di mana bersifat artifisial yang menyampaikan arti.
Setelah sebuah makna diberikan kepadanya tanpa itu maka matematika hanya merupakan
kumpulan rumus-rumus yang mati. matematika juga sebagai bahasa mampu mengatasi
kekurangan dari bahasa verbal bahasa Matematika. Menghilangkan sifat kabur majemuk dan
emosional dari bahasa verbal dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara
berpikir deduktif dan induktif, dimana unsur pekerjaan Matematika adalah penalaran deduktif
yang bekerja atas dasar asumsi kebenaran atau konsistensi. selain itu juga matematika juga
bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai
pada perkiraan tertentu sehingga harus dibuktikan secara deduktif dengan argumen yang
konsisten.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peran matematika sebagai sarana berfikir deduktif dan bahasa ibu ilmu
pengetahuan ?
2. Bagaimana pendeskripsian bilangan-bilangan dan subyek-subyek matmatik ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan penulisan makalah dalam makalah ini adalah :
Untuk mengetahui bagaimana peran matematika sebagai sarana berfikir deduktif dan sebagai ibu dari
ilmu pengetahuan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Matematika sebagai sarana berfikir deduktif


Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan sarana
berpikir ilmiah berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Bahasa merupakan alat
komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan
alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas dan
sistematis, dan struktur atau keterkaitan antar konsep yang kuat. Matematika adalah bahasa
yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan
Suriasumantri (2007). Bersifat “artifisial” yang menyampaikan arti setelah sebuah makna
diberikan padanya. Tanpa itu maka matematika hanya merupakan kumpulan rumus-rumus yang
mati. Matematika sebagai bahasa mampu mengatasi kekurangan dari bahasa verbal, bahasa
matematika menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa verbal. Ditinjau
dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara berpikir deduktif dan induktif.
Unsur utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi
(kebenaran konsistensi). Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran induktif yang
didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi
perkiraan ini, tetap harus dibuktikan secara deduktif, dengan argumen yang konsisten. Untuk itu
maka penalaran ilmiah menyandarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif.
Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berpikir ini
dengan baik pula. Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar
peran masing-masing sarana berpikir dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah tersebut. Selain
sebagai bahasa, matematika juga berfungsi sebagai alat berpikir. Ilmu merupakan pengetahuan
yang mendasarkan kepada analisis dalam menarik kesimpulan menurut suatu pola berpikir
tertentu. Menurut Wittegenstein dalam Suriasumantri (2007), matematika merupakan metode
berpikir yang logis. Berdasarkan perkembangannya maka masalah yang dihadapi logika makin
lama makin rumit dan membutuhkan struktur analisis yang lebih sempurna. Dalam perspektif
inilah maka logika berkembang menjadi matematika, sebagaimana yang disimpulkan oleh
Russell (1965), "matematika adalah masa kedewasaan logika, sedangkan logika adalah masa
kecil matematika". Perkembangan IPTEK sekarang ini di satu sisi memungkinkan untuk
memperoleh banyak informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai tempat di dunia, di sisi
lain tidak mungkin untuk mempelajari keseluruhan informasi dan pengetahuan yang ada, karena
sangat banyak dan tidak semuanya diperlukan. Karena itu diperlukan kemampuan cara
mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi. Untuk menghadapi tantangan tersebut,
dituntut sumber daya yang handal danmampu berkompetisi secara global, sehingga diperlukan
ketrampilan tinggi yang melibatkan pemikiran kritis, sistematis, logis, kreatif dan kemauan
bekerjasama yang efektif. Cara berpikir seperti ini dapat dikembangkan melalui matematika. Hal
ini sangat dimungkinkan karena matematika memiliki struktur dengan keterkaitan yang kuat dan
jelas satu dengan lainnya serta berpola pikir yang bersifat deduktif dan konsisten.
Matematika dibandingkan dengan disiplin-disiplin ilmu yang lain mempunyai karakteristik
tersendiri. Banyak para ahli menyebutkan bahwa matematika itu berhubungan dengan ide-ide
atau konsep-konsep yang abstrak yang penalarannya bersifat deduktif, namun orang-orang
sering menyebut matematika itu ilmu hitung. Tujuan dari pembelajaran matematika itu sendiri
adalah agar siswa mampu menggunakan atau menerapkan matematika yang mereka pelajari
dalam kehidupan sehari-hari dan dalam belajar pengetahuan lainnya (Tim PPPG Mat,2004).
Dengan belajar matematika diharapkan pula diperoleh kemampuan bernalar pada diri siswa
yang tercermin melalui mampu berpikir kritis, logis, sistematis dan memiliki sifat obyektif, jujur,
disiplin dalam memecahkan masalah baik dalam bidang matematika, bidang lain atau dalam
kehidupan sehari-hari. Matematika juga merupakan alat yang dapat memperjelas dan
menyederhanakansuatu keadaan atau situasi melalui abstraksi, idealisasi, atau generalisasi
untuk suatu studi ataupun pemecahan masalah. Pentingnya matematika tidak lepas dari
perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Misalnya banyak persoalan kehidupan yang
memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmetika
(studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun,

ukuran dan posisi benda). Aritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari
matematika. Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam
rumus atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam aljabar. Namun,
perkembangan dalam navigasi, transportasi, dan perdagangan, termasuk kemajuan
teknologi sekarang ini membutuhkan diagram dan peta serta melibatkan proses
pengukuran yang dilakukan secara tak langsung. Akibatnya, perlu studi tentang
trigonometri. Matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang menggunakan pola
penalaran deduktif. Sarana berpikir ilmiah ini dalam proses pendidikan kita, merupakan
bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari sarana berpikir ilmiah ini seperti
mempelajari berbagai cabang ilmu. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal.
Pertama, sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa sarana ilmiah
itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Seperti diketahui bahwa salah satu karakterisitk dari ilmu umpamanya adalah
penggunaan berpikir deduktif dan induktif dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana
berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya.
Secara lebih tuntas dapat dikatakan bahwa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode
tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode ilmiah.
Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan
penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mepelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan
masalah sehari-hari. Dalam hal ini sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-
cabang pengetahuan dalam mengembangkan materi pengetahuannya berdsaarkan
metode ilmiah. Atau sederhananya, sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode
ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik. Jelaslah mengapa sarana berpikir ilmiah
mempunyai metode yang tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam
mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses
metode ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu tersendiri. Untuk melakukan kegiatan
ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut
memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan
sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperative bagi seorang
ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini, maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
B. Matematika Sebagai ibu ilmu pengetahuan
Matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga
matematika itu saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Matematika merupakan suatu
perhitungan angka-angka yang tidakakan pernah lepas dari kehidupan manusia ini. Dan
matematika juga merupakan ilmu dasar yang benar-benar mengolah otak. Sehingga
matematika sering disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan.
Dengan menguasai pembelajaran dengan baik sebenarnya seorang siswa akan
mempunyai keunggulan dibandingkan siswa yang kurang memahami matematika selain
siswa tersebut dapat menguasai materi pelajaran eksakta yang lainnya, ternyata dengan
menguasai matematika secara baik akan memberikan kekuatan tersendiri bagi siswa
tersebut. Oleh karena itu dasar ilmu matematika ini sangat penting untuk dipelajari,
apalagi sejak usia dini. Karena pada saat itu kondisi otak pada anak-anak sangat mudah
untuk senyerap suatu ilmu yang baru, dan susah untuk melupakannya. Sehingga dengan
menstimulasi otak anak sejak usia dini bisa membantu meningkatkan kmampuannya
dalam menangkap dan menyerap pelajaran lebih cepat dan ketika mereka masuk
sekolah.

Adaapun ke unggulan yang dimimiliki siswa yang menguasai matematika antara lain :

1.Penalaran.
Belajar matematika adalah olah pikir dimna belajarnya dengan penalaran.Dalam kaitan
ini siswa dituntut untuk mampu membaca pernyataan matematika. Baik kondisis
maupun kesimpulan. Siswa berusaha untuk memahami makna prntaanya dengan
keyakinan.

2.Komunikasi.
Matematika sangat kaya akan gagasan dan hasil yang karakteristiknya singkat, padat,
kompak, bermakna tunggal. Semua ini harus dapat berkomunikasikan secara lisan,
tulisan, dan visual. Siswa dituntut untuk mampu memahami symbol dan notasi
matematika dan menkomunikasikannya terutama dalam bentuk tulisan.

3.Pemecahan masalah.

Pemecahan masalah matematika secara efektif dan efesien sering kali didasarkan atas
kemampuan membaca dan benalar. Pemecahan masalah dimulai dengan merumuskan
mengumpulkan informasi, mencari gagasan, merumuskan gagasan dalam langkah
tindakan memeriksa setiap langkah, menuliskan solusi, dan menafsirkan hasil yang
diperoleh.pemecahan masalah diharapkan dapat membangun sifat ulet, rasa ingin
tahu,dan percaya diri.

4.Pemahaman konsep.

Banyak masalah yang pemecahannya memerlukan ketajaman konsep dan teori, yang di
tampilkan dalam bentuk yang mudah di pahami, kompak, dan siap pakai. Langkahuntuk
pemahamannya mulai dengan membaca, merumuskan, mengidentifikasi, menafsirkan,
menerapkan, dan mengembangkannya.

5.Keterkaitan.

Banyak topik yang terkait erat satu sama lain dan membentuk jaringan informasi yang
solid. Untuk itu siswa yang mempelajari matematika perlu untuk melihat gambaran
secara keseluruhan dari berbagai topik yang saling terkait. Keterkaitan atau jaringan
informasi ini dapat melihat sesuatu secara terpadu untuk memperoleh pengertian yang
dalam dari suatu topik, termasuk gagasan dan konstruksinya. Dalam konteks ini
termasuk juga keterkaitan matematika dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Dari
kekuatan matematika diatas sangat disayangkan jika saat ini justru siswa banyak yang
takut trhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu mari rekan-rekan guru
matematika untuk mencari dan menerapkan model-model pembelajaran yang menarik
bagi siswa, sehingga siswa menyayangi matematika.

Anda mungkin juga menyukai