Makalah Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Makalah Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Makalah Islam Dan Ilmu Pengetahuan
DI SUSUN OLEH :
NAMA : IRA BUANA
NIM : 2020401031
MK : ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
Segala puji bagi Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelsaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad Shallahu alaihi Wassalam yang kita nanti
nantikan syafaatnya di akhirat nanti.
Pembuat makalah mengucapkan syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala atas limpahan
nikmat sehat-Nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, kami juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah ini. Sehingga kami dapat
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas pertama dari mata kuliah islam dan ilmu
pengetahuan dengan judul “ MENDESKRIPSIKAN MATEMATIKA SEBAGAI SARANA BERFIKIR DEDUKTIF
DAN BAHASA IBU ILMU PENGETAHUAN SERTA MENDESKRIPSIKAN BILANGAN – BILANGAN DAN SUBYEK
MATEMATIK”
Pembuat makalah tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
serta saran yang membangun, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar
– besarnya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen mata
kuliah islam dan ilmu pengetahuan yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan Makalah.............................................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan Makalah............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................... 3
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 10
A. Latar Belakang
Manusia berpikir untuk menemukan pemahaman, pembentukan pendapat dan
kesimpulan atau keputusan dari sesuatu yang kita kehendaki. Untuk dapat melakukan kegiatan
berpikir ilmiah yang baik perlu ditunjang dengan adanya sarana untuk berpikir secara ilmiah
berupa bahasa, logika matematika dan statistika. arena Bahasa merupakan alat komunikasi yang
verbal yang dipakai dalam melakukan proses berpikir ilmiah sehingga bahasa ini merupakan alat
berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
Bahasa dan aturan yang berfungsi dengan baik, penalaran yang jelas dan sistematis dan struktur
atau kata dengan antar konsep yang kuat matematika juga melambangkan serangkaian makna
dari pernyataan yang ingin kita sampaikan di mana bersifat artifisial yang menyampaikan arti.
Setelah sebuah makna diberikan kepadanya tanpa itu maka matematika hanya merupakan
kumpulan rumus-rumus yang mati. matematika juga sebagai bahasa mampu mengatasi
kekurangan dari bahasa verbal bahasa Matematika. Menghilangkan sifat kabur majemuk dan
emosional dari bahasa verbal dari pola berpikirnya maka ilmu merupakan gabungan antara
berpikir deduktif dan induktif, dimana unsur pekerjaan Matematika adalah penalaran deduktif
yang bekerja atas dasar asumsi kebenaran atau konsistensi. selain itu juga matematika juga
bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai
pada perkiraan tertentu sehingga harus dibuktikan secara deduktif dengan argumen yang
konsisten.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana peran matematika sebagai sarana berfikir deduktif dan bahasa ibu ilmu
pengetahuan ?
2. Bagaimana pendeskripsian bilangan-bilangan dan subyek-subyek matmatik ?
BAB II
PEMBAHASAN
ukuran dan posisi benda). Aritmetika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari
matematika. Saat ini, banyak ditemukan kaidah atau aturan untuk memecahkan
masalah-masalah yang berhubungan dengan pengukuran, yang biasanya ditulis dalam
rumus atau formula matematika, dan ini dipelajari dalam aljabar. Namun,
perkembangan dalam navigasi, transportasi, dan perdagangan, termasuk kemajuan
teknologi sekarang ini membutuhkan diagram dan peta serta melibatkan proses
pengukuran yang dilakukan secara tak langsung. Akibatnya, perlu studi tentang
trigonometri. Matematika merupakan sarana berpikir ilmiah yang menggunakan pola
penalaran deduktif. Sarana berpikir ilmiah ini dalam proses pendidikan kita, merupakan
bidang studi tersendiri. Artinya kita mempelajari sarana berpikir ilmiah ini seperti
mempelajari berbagai cabang ilmu. Dalam hal ini kita harus memperhatikan dua hal.
Pertama, sarana ilmiah bukan merupakan ilmu dalam pengertian bahwa sarana ilmiah
itu merupakan kumpulan pengetahuan yang didapatkan berdasarkan metode ilmiah.
Seperti diketahui bahwa salah satu karakterisitk dari ilmu umpamanya adalah
penggunaan berpikir deduktif dan induktif dalam mendapatkan pengetahuan. Sarana
berpikir ilmiah tidak mempergunakan cara ini dalam mendapatkan pengetahuannya.
Secara lebih tuntas dapat dikatakan bahwa sarana berpikir ilmiah mempunyai metode
tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode ilmiah.
Kedua, tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan
penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mepelajari ilmu dimaksudkan untuk
mendapatkan pengetahuan yang yang memungkinkan kita untuk bisa memecahkan
masalah sehari-hari. Dalam hal ini sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-
cabang pengetahuan dalam mengembangkan materi pengetahuannya berdsaarkan
metode ilmiah. Atau sederhananya, sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode
ilmiah dalam melakukan fungsinya secara baik. Jelaslah mengapa sarana berpikir ilmiah
mempunyai metode yang tersendiri yang berbeda dengan metode ilmiah dalam
mendapatkan pengetahuannya, sebab fungsi sarana ilmiah adalah membantu proses
metode ilmiah, dan bukan merupakan ilmu itu tersendiri. Untuk melakukan kegiatan
ilmiah secara baik diperlukan sarana berpikir. Tersedianya sarana tersebut
memungkinkan dilakukannya penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Penguasaan
sarana berpikir ilmiah ini merupakan suatu hal yang bersifat imperative bagi seorang
ilmuwan. Tanpa menguasai hal ini, maka kegiatan ilmiah yang baik tak dapat dilakukan.
B. Matematika Sebagai ibu ilmu pengetahuan
Matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang menjadi dasar dari ilmu lain, sehingga
matematika itu saling berkaitan dengan ilmu lainnya. Matematika merupakan suatu
perhitungan angka-angka yang tidakakan pernah lepas dari kehidupan manusia ini. Dan
matematika juga merupakan ilmu dasar yang benar-benar mengolah otak. Sehingga
matematika sering disebut sebagai ibu dari ilmu pengetahuan.
Dengan menguasai pembelajaran dengan baik sebenarnya seorang siswa akan
mempunyai keunggulan dibandingkan siswa yang kurang memahami matematika selain
siswa tersebut dapat menguasai materi pelajaran eksakta yang lainnya, ternyata dengan
menguasai matematika secara baik akan memberikan kekuatan tersendiri bagi siswa
tersebut. Oleh karena itu dasar ilmu matematika ini sangat penting untuk dipelajari,
apalagi sejak usia dini. Karena pada saat itu kondisi otak pada anak-anak sangat mudah
untuk senyerap suatu ilmu yang baru, dan susah untuk melupakannya. Sehingga dengan
menstimulasi otak anak sejak usia dini bisa membantu meningkatkan kmampuannya
dalam menangkap dan menyerap pelajaran lebih cepat dan ketika mereka masuk
sekolah.
Adaapun ke unggulan yang dimimiliki siswa yang menguasai matematika antara lain :
1.Penalaran.
Belajar matematika adalah olah pikir dimna belajarnya dengan penalaran.Dalam kaitan
ini siswa dituntut untuk mampu membaca pernyataan matematika. Baik kondisis
maupun kesimpulan. Siswa berusaha untuk memahami makna prntaanya dengan
keyakinan.
2.Komunikasi.
Matematika sangat kaya akan gagasan dan hasil yang karakteristiknya singkat, padat,
kompak, bermakna tunggal. Semua ini harus dapat berkomunikasikan secara lisan,
tulisan, dan visual. Siswa dituntut untuk mampu memahami symbol dan notasi
matematika dan menkomunikasikannya terutama dalam bentuk tulisan.
3.Pemecahan masalah.
Pemecahan masalah matematika secara efektif dan efesien sering kali didasarkan atas
kemampuan membaca dan benalar. Pemecahan masalah dimulai dengan merumuskan
mengumpulkan informasi, mencari gagasan, merumuskan gagasan dalam langkah
tindakan memeriksa setiap langkah, menuliskan solusi, dan menafsirkan hasil yang
diperoleh.pemecahan masalah diharapkan dapat membangun sifat ulet, rasa ingin
tahu,dan percaya diri.
4.Pemahaman konsep.
Banyak masalah yang pemecahannya memerlukan ketajaman konsep dan teori, yang di
tampilkan dalam bentuk yang mudah di pahami, kompak, dan siap pakai. Langkahuntuk
pemahamannya mulai dengan membaca, merumuskan, mengidentifikasi, menafsirkan,
menerapkan, dan mengembangkannya.
5.Keterkaitan.
Banyak topik yang terkait erat satu sama lain dan membentuk jaringan informasi yang
solid. Untuk itu siswa yang mempelajari matematika perlu untuk melihat gambaran
secara keseluruhan dari berbagai topik yang saling terkait. Keterkaitan atau jaringan
informasi ini dapat melihat sesuatu secara terpadu untuk memperoleh pengertian yang
dalam dari suatu topik, termasuk gagasan dan konstruksinya. Dalam konteks ini
termasuk juga keterkaitan matematika dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya. Dari
kekuatan matematika diatas sangat disayangkan jika saat ini justru siswa banyak yang
takut trhadap pembelajaran matematika. Oleh karena itu mari rekan-rekan guru
matematika untuk mencari dan menerapkan model-model pembelajaran yang menarik
bagi siswa, sehingga siswa menyayangi matematika.