Kosmetika

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Bahan dasar kosmetika dikelompokkan sebagai berikut :

1.   Solvent (Pelarut)

Solvent atau pelarut adalah bahan yang berfungsi sebagai zat pelarut seperti air, alkohol, eter, dan
minyak. Bahan yang dilarutkan dalam zat pelarut terdiri atas 3 bentuk yaitu padat misalnya garam,
cair misalnya gliserin dan gas misalnya amoniak.

2.   Emulsier (Pencampur)

Emulsier merupakan bahan yang memungkinkan dua zat yang berbeda jenis dapat menyatu,
misalnya lemak atau minyak dengan air menjadi satu campuran merata (homogen). Emulgator,
umumnya memiliki sifat menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan (surfactant). Contoh
emulgator yaitu lilin lebah, lanolin, alkohol atau ester asam-asam lemak.

3.   Preservative (Pengawet)

Bahan pengawet digunakan untuk meniadakan pengaruh kuman-kuman terhadap kosmetika,


sehingga kosmetika tetap stabil tidak cepat kadaluwarsa. Bahan pengawet yang aman digunakan
biasanya yang bersifat alami. Bahan pengawet untuk kosmetika dapat menggunakan senyawa asam
benzoat, alkohol, formaldehida dan lain-lain. Jenis pengawet kimia efeknya pada kulit seringkali tidak
baik.

Untuk mengetahui efek yang ditimbulkan, penggunaan kosmetik sebaiknya dicoba dulu misalnya
pada kulit di belakang telinga. Kosmetika yang sudah kadaluwarsa sebaiknya tidak digunakan lagi.
Batas kadaluwarsa beberapa jenis kosmetik, sejak kemasan dibuka dapat dilihat pada tabel berikut :

4.   Adhesive (Pelekat)

Bahan yang biasanya terdapat dalam kosmetika seperti bedak, dengan maksud agar bedak dapat
dengan mudah melekat pada kulit dan tidak mudah lepas. Bahan pelakat dalam bedak antara lain
menggunakan seng stearat dan magnesium stearat.
5.   Astringent (Pengencang)

Merupakan bahan pengencang yang mempunyai daya untuk mengerutkan dan menciutkan jaringan
kulit. Bahan pengencang biasanya menggunakan zat-zat yang bersifat asam lemah dalam kadar
rendah, alkohol dan zat-zat khusus lainnya.

6.   Absortent (Penyerap)

Bahan penyerap mempunyai daya mengabsorbsi cairan, misalnya kalsium karbonat dalam bedak
yang dapat menyerap keringat di wajah.

7.   Desinfektan

Desinfektan berguna untuk melindungi kulit dan bagian-bagian tubuh lain terhadap pengaruh-
pengaruh mikroorganisme. Desinfektan dalam kosmetika sering menggunakan ethyl alkohol,
propilalkohol, asam borat fenol dan senyawa-senyawa amonium kuaterner.

Bahan dasar yang paling banyak digunakan dalam kosmetika adalah lemak, air, alkohol dan serbuk

https://pintubelajarcerdas.blogspot.com/2017/01/macam-macam-bahan-dasar-kosmetika-
dan.html?m=1

https://www.scribd.com/presentation/394879913/5-Kosmetik-Dan-Alkes-PPKRT

Anda mungkin juga menyukai