Resume Keperawatan Sehat Jiwa Kelolaan-1
Resume Keperawatan Sehat Jiwa Kelolaan-1
Resume Keperawatan Sehat Jiwa Kelolaan-1
UJIAN
MINGGU KE 3
ANSIETAS / KECEMASAN
Nama Mahasiswa :
Rina Novitasari
(071202078)
FAKULTAS KESEHATAN
2021
BAB I
A. Latar Belakang
Anak usia sekolah sudah mengembangkan kekuatan internal dan
tingkat kematangan yang memungkinkan mereka untuk bergaul di luar
rumah. Tugas perkembangan utama pada tahap ini adalah menanamkan
interaksi yang sesuai dengan teman sebaya dan orang lain, meningkatkan
keterampilan intelektual khususnya di sekolah, meningkatkan keterampilan
motorik halus, dan ekspansi keterampilan motorik kasar.
Khusus untuk anak dan remaja masalah kesehatan jiwa perlu
diangkat menjadi fokus utama dalam tiap upaya peningkatan sumber daya
manusia, mengingat anak dan remaja merupakan generasi yang perlu
dipersiapkan sebagai kekuatan bangsa Indonesia. Jika ditinjau dari proporsi
penduduk, 40% dari total populasi terdiri dari anak dan remaja berusia 0-16
tahun, 13% dari jumlah populasi penduduk adalah anak berusia dibawah
lima tahun (balita).Ternyata 7%-14% dari populasi anak dan remaja
mengalami gangguan kesehatan jiwa dan resiko tinggi mengalami gangguan
perilaku.
Keperawatan sebagai bagian integral dari sistem kesehatan di
Indonesia turut menentukan dalam menanggulangi masalah kesehatan jiwa
anak dan remaja. Perawat merupakan kelompok mayoritas tenaga kesehatan
dan mempunyai kesempatan 24 jam dalam memberikan pelayanan asuhan
keperawatan baik secara langsung maupun tak langsung kepada anak dan
remaja dalam tiap tatanan pelayanan pada masyarakat. Kontribusi
keperawatan jiwa akan maksimal apabila perawat menggunakan metode
penyelesaian masalah yang disebut dengan proses keperawatan dalam
asuhan keperawatan yang diberikan kepada anak dan remaja serta
keluarganya.
BAB II
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Sehat Jiwa Pada Remaja
1. Definisi Kesehatan Jiwa Pada Remaja
Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara
masa kanak – kanak dan masa dewasa, berlangsung antara usia 10 – 19
tahun. Masa remaja terdiri dari remaja awal ( 10 – 14 tahun ), masa
remaja pertengahan ( 14- 17 tahun) dan masa remaja akhir (17 – 19
tahun). Pada masa remaja terjadi banyak perubahan baik biologis,
psikologis maupun sosial (Kusumawati, F, 2010).
Seorang remaja tidak lagi dapat disebut sebagai anak kecil, tetapi
belum juga dapat dianggap sebagai orang dewasa. Disatu sisi ia ingin
bebas dan mandiri, lepas dari pengaruh orang tua tetapi disisi lain pada
dasarnya tetap membutuhkan bantuan, dukngan dan perlindungan
orang tuanya. Orang tua sering tidak mengetahui atau memahami
perubahan yang terjadi sehingga tidak menyadari bahwa mereka telah
tumbuh menjadi seorang remaja, bukan lagi anak yang selalu
dibantu.Orang tua menjadi bingung menghadapi labilitas emosi dan
perilaku remaja sehingga akan terjadi konflik diantara keduanya.
2. Landasan Teoritis Keperawatan Jiwa Pada Remaja
Menurut Wilson dan Kneisl (1988), dua teori yang menjadi
landasan utama untuk memahami tentang perkembangan remaja ialah
teori perkembangan dan teori interaksihumanistic. Stuart dan Sundeen
(1995) mengemukakan teori biologis, teori psikoanalitis,teori
perkembangan intelektual, teori budaya dan teori multidimensional.
Hanya teoriperkembangan dan teori interaksi yang akan diuraikan
berikut ini.
a. Teori Perkembangan
Teori perkembangan memungkinkan perawat untuk
mengidentifikasi penyimpangan yangterjadi pada proses tumbuh
kembang remaja. Teori Sigmund Freud, Erik Erikson danSullivan
memberikan penghayatan kepada kita tentang perjuangan remaja
dalam mencapaikedewasaan.Proses perkembangan identitas diri
remaja memerlukan self image (citra diri) juga hubunganantar peran
yang akan datang dengan pengaman masa lalu. Untuk mendapatkan
kesamaandan kesinambungan, pada umumnya remaja harus
mengulangi penyelesaian krisis masa laludengan mengintegrasikan
elemen masa lalu dan membina identitas akhir. Periode krisis
yangperlu ditinjau kembali ialah rasa percaya, rasa otonomi, rasa
inisiatif, dan rasa industri.Pada tahap pertama, remaja perlu mencari
ide dan objek untuk tempat melimpahkan rasapercaya (sense of
trust). Konflik yang tidak terselesaikan pada tahap pertama ini
membuatremaja merasa ditinggalkan, biasanya dimansifestasikan
melalui perilaku makan yangberlebihan, serta ucapan kasar dan
bermusuhan. Tahap kedua adalah rasa otonomi, remajabelajar
bertindak dan membuat keputusan secara mandiri. Konflik masa lalu
yang tidak terselesaikan membuat remaja takut mengikuti kegiatan
yang akan membuat dia ragu akankemampuannya. Tahap ketiga
adalah rasa inisiatif, dimana anak tidak lagi
mementingkanbagaimana berjalan, tetapi apa yang dapat dilakukan
dengan kemampuan tersebut. Pada tahapan ini, mereka
mengujicobakan apa yang mungkin dilakukan dan bukan yang
dapatdilakukan. Konflik masa ini akan terbawa pada saat remaja,
yaitu ketidakmampuan untuk mengambil inisiatif. Tahap keempat
adalah rasa industri, yang menuntut remaja untuk memilih karir yang
tidak saja menjamin secara finansial, tetapi juga memberikan
kepuasankarena penampilan kerja yang baik.
b. Teori Interaksi Humanistik
Perawat perlu mengintegrasikan prinsip-prinsip interaksi
humanistic dalam pengkajian danasuhan keperawatan untuk
mengembangkan hubungan rasa percaya dengan remaja.
Perawatperlu memperhatikan dampak tahapan perkembangan, faktor
sosial budaya, pengaruhkeluarga, dan konflik psikodinamika yang
dimanifestasikan melalui perilaku remaja. Pertanyaan yang perlu
diperhatikan perawat, adalah
1) Apa arti perilaku atau masalah ini bagi remaja?
2) Apa yang dikatakan remaja tentang perilakunya?
3) Apa dampak masalah ini pada remaja? Apakah ini suatu
masalah yang biasa terjadi padakelompok usia remaja?
4) Bagaimana perubahan ini mempengaruhi remaja dan
hubungannya dengan orang lain?
5) Apa tujuan yang dimiliki remaja dalam waktu dekat dan yang
akan datang?
6) Apa kekuatan personal yang dimiliki remaja untuk mengatasi
masalah yang sedangdihadapinya?
7) Pertimbangan apa yang telah dibuat (perawat dan remaja)
berkaitan dengan faktorperkembangan, keluarga, biologis, atau
sosial budaya?
b. Diagnosis
1) Potensial (normal): pembentukan identitas diri
2) Risiko (penyimpangan): bingung peran
c. Perencanaan Dan Implementasi
Masalah utama yang biasa dialami remaja berkaitan dengan
perilaku seksual, keinginan untuk bunuh diri, keinginan untuk lari
dari rumah, perilaku antisocial, perilaku mengancam,keterlibatan
dengan obat terlarang, hypochandriasis, masalah diit/makan, dan
takut sekolah. Untuk mencegah kesan remaja bahwa perawat
memihak kepada orang tuanya, maka sangatperlu diperhatikan
perawat untuk melakukan kontak awal langsung dengan remaja.
Pengetahuan perawat tentang perkembangan normal yang
dialami remaja sangat diperlukan untuk dapat membedakan perilaku
adaptif dan menentukan masalah berdasarkan perilaku remaja
merupakan langkah pertama dalam merencanakan asuhan
keperawatan. Perawat kemudian menentukan tujuan jangka pendek
berdasarkan respons maladaptive denganmemperhatikan kekuatan
yang dimiliki remaja, begitu pula tujuan jangka panjang.
Tinjauan terhadap rencana asuhan keperawatan perlu dilakukan
secara berkala untuk memperbaiki situasi, catatan perkembangan dan
mempertimbangkan masalah baru. Sangat penting untuk mengkaji
dan mengevaluasi proses keperawatan pada remaja.
Implementasikegiatan perawat meliputi:
1) Pendidikan Pada Remaja dan Orang Tua
Perawat adalah tenaga kesehatan yang paling tepat untuk
memberikan informasi mengenaikesehatan berkaitan dengan
penggunaan obat terlarang, masalah seks, pencegahan bunuh
diri,dan tindakan kejahatan, begitu pula informasi mengenai
perilaku remaja dan memahamikonflik yang dialami mereka,
orang tua, guru dan masyarakat akan lebih suportif
dalammenghadapi remaja, bahwakan dapat membantu
mengembangkan fungsi mandiri remaja danorang tua mereka,
akan menimbulkan perubahan hubungan yang positif
2) Terapi Keluarga
Terapi keluarga khususnya diperlukan bagi remaja dengan
gangguan kronis dalam interaksikeluarga yang mengakibatkan
gangguan perkembangan pada remaja. Oleh karena itu
perawatperlu mengkaji tingkat fungsi keluarga dan perbedaan
yang terdapat didalamnya untuk menentukan cara terbaik bagi
perawat berinteraksi dan membantu keluarga.
3) Terapi Kelompok
Terapi kelompok memanfaatkan kecenderungan remaja
untuk mendapat dukungan dariteman sebaya. Konflik antara
keinginan untuk mandiri dan tetap tergantung, serta konflik
berkaitan dengan tokoh otoriter, akan mudah dibahas.
4) Terapi Individu
Terapi individu oleh perawat spesialis jiwa yang
berpengalaman dan mendapat pendidikanformal yang memadai.
Terapi individu terdiri atas terapi yang bertujuan singkat dan
terapipenghayatan. Hal-hal yang perlu diperhatikan perawat
ketika berkomunikasi dengan remajaantara lain penggunaan
teknik berdiam diri, menjaga kerahasiaan, negativistic,
resistens,berdebat, sikap menguji perawat, membawa teman
untuk terapi, dan minta perhatian khusus.
Tugas Perkembangan Tindakan Keperawatan
Perkembangan yang normal 1) Diskusikan perkembangan remaja yang
Pembentukan identitas diri normal dan menyimpang
2) Diskusikan mencapai perkembangan
psikososial yang normal dan
menyimpang
a) Anjurkan remaja untuk
berinteraksi dengan orang lain
yang membuatnya nyaman
mencurahkan perasaan,perhatian
dan kekhawatiran
b) Anjurkan remaja untuk mengikuti
organisasi yang mempunyai
kegiatan positif (olahraga seni bela
diri pramuka keagamaan )
c) Anjurkan remaja untuk melakukan
kegiatan di rumah sesuai dengan
peranya
Penyimpangan perkembangan 1) Diskusikan aspek positif/ kelebihan
Bingung peran yang dimiliki remaja
2) Bantu mengidentifikasi berbagi peran
yang dapat ditampilkan remaja dalam
kehidupannya
3) Diskusikan penampila peran yang
terbaik untuk remaja
4) Batu remaja untuk mengidentifikasi
perannya di keluarga
d. Evaluasi
Dibandingkan dengan kelompok usia lainnya, masalah
remaja lebih sering dihadapi oleh perawat. Perawat harus
waspada untuk tidak memihak baik pada remaja maupun
orang tua. Remaja cenderung impulsive dan secara tidak
disadarinya menghambat perkembangan terapi. Apabila
kriteria keberhasilan ditulis secara jelas dengan
menggunakan istilah perubahan yang ingin dicapai, maka
kriteria ini dapat dipakai untuk mengukur efektifivitas
intervensi keperawatan
BAB III
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN SEHAT JIWA
A. IDENTITAS
1. IDENTITAS KLIEN
Diagnosa Keperawatan :
√ Normal : Kesiapan Peningkatan Perkembangan Usia Dewasa (Produktif)
Penyimpangan : Resiko Ketidaksiapan Peningkatan Perkembangan Usia
Dewasa (Produktif)
E. SUMBER KOPING
1. Kemampuan Personal
a. Problem solving skill : Baik
Nn. A mengatakan bahwa dapat menyelesaikan masalah dan mengambil
keputusan dengan pikiran yang matang, da sebisa mungkin di selesaikan secara
mandri terlebih dahulu
b. Semangat : tinggi
Nn. A mengatakan bahwa memiliki semangat tinggi dalama pekerjaan,
menjalani hidup, maupun hal- hal lainnya yang sedag di kerjakan
c. Social skil : baik
Nn. A mengatakan bahwa berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik dengan
keluarga, orang lain maupun orang sekitar
d. Intelegensia : genius
Nn. A mengatakan mersai pandai karena bias bekeja di bidanng pemerintahan
daerah, sedangkan banyak orang di luar yang ingin mendapatkan pekerjaan
tersebut namun tidak bisa
e. Pengetahuan
1. Tumbuh kembang : baik
Nn. A mengatakan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ada
kekurangan
2. Sisitem pendukung : baik
Nn, A mengatakan mendapat dukungan yang cukup dari keluarga, sahabat,
dan orang- orang sekitar
3. Koping : baik
Nn. A mengatakan cara untuk menyelesaikan masalah adalah yang pertama
mencari akar permasalah, lalu berfikir logis dan secara luas mencari solusi untuk
menyelesaikan permasalahan
4. Pola asuh : baik
Nn. A mengatakan bahwa orang tuanya mengajari untuk bersabar,
mebicarakan secara terbuka biala ada masalah / kendala, mengajarkan mandiri da
disiplin
f. Konsep diri : posistif
Nn. A megatakan bahwanya dapat meyelesaikan masalah, Nn. N juga
mengatakan bahwa dirinya diterima oleh orang sekitar, dan Nn. N berharap bisa
lebih baik dari sekarang
2. Dukungan Sosial
a. Dukungan : keluarga, kelompok, masyarakat
Nn. A mengatakan mendapat dukungan untuk kegiatan-kegiatan yang
sedang di kerjakan, pekerjaan, oleh keluarga, teman sekantor, dana masyarakat
b. Jaringan social : (perkumpulan, organisasi)
Nn. Mengatakan mempunyai perkumpulan dalam bidang pekerjaannya, dan
mengikuti organisasi di lngkungan tempat tinggalnya
c. Stabilitas budaya
Nn. A mengatakan masih menjunjung tinggi kebudayaan, dengan cara memakai
bahasa darah yaitu jawa, dan memakai busana batik
3. Aset material
a. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan : cukup
Nn. AA mengatakan bahwa pengasilan dari pekerjaanya cukup untuk
memuihi kebutuhan sehari-hari
b. Kekayaan yang di miliki : cukup
Nn. A Mengatakan walaupun sudah bekerja Nn. A masih bergantung
dengan orang tua seperti rumah, namun sudah dapat membeli kendaraan pribadi
dengan hhasil pekerjaanya
c. Pelayanan: terjangkau
Nn. A mengatakan bahwa untuk ke pelayanan kesehatan sangan mudah di
jangkau, seperti Puskesmas, RS Daerah, maupun RS swasta
d. Kecukupan penghasilan untuk kebutuhan : cukup
Nn. A mengatakan bahwa pengasilan dari pekerjaanya cukup untuk
memuihi kebutuhan sehari-hari
e. Kekayaan yang di miliki : cukup
Nn. Mengatakan walaupun sudah bekerja Nn. N masih bergantung dengan
orang tua seperti rumah, namun sudah dapat membeli kendaraan pribadi dengan
hhasil pekerjaanya
f. Pelayanan: terjangkau
Nn. A mengatakan bahwa untuk ke pelayanan kesehatan sangan mudah di
jangkau, seperti Puskesmas, RS Daerah, maupun RS swasta
4. Keyakinan
a. keyakinan dan nilai
Nn. A mengatakan menganut keyakinan Islam dan selalu beribadah sholat
5 waktu
b. motivasi
Nn. A mengatakan bahwa haru semangat bekerja untuk menabung untuk
menbahagiakan keluarga dan sebagi modal pernikahan kelak
c. orientasi ksehatan
Nn. A mengatakan selalu menjaga kesehatannya dengan meminum
vitamin, olahraga, makan makanan yang bergizi, menjaga kebersihan, dana
apabila Nn. A sakit langsung memeriksakan ke pelayan kesehatan
A. Analisis Data
DO:
Nn. A saat berkominikasi dengan orang
lain tampak menghargai dengan
Sheillakukan kontak mata, dengan nada
yang halus, dan sopan
DO:
Nn. N tmpak tinggal sendirian dirumah,
dengan brang-barang dan peralatan
yamg lengkap
3 Rabu DS: Kesiapan Rina
15.9.2021 Nn. N mengatakan untuk Peningkatan
perkembangan nilai moral sudah Perkembangan
diterpakan nilai-nilai positif yang perlu Usia Dewasa
dipatuhi di dalam keluarga ataupun di
lingkungan masayarakat misalnya
memberi ketika bertemu warga sekitar
rumah, menghormati orang yang lebih
tua
DO:
Nn tampak mengikuti peraturan yang
ada di rumah atau di lingkungan sekitar.
B. Diagnosa Keperawatan
Kesiapan peningkatan perkembangan dewasa
C. Rencana Keperawatan
A:
masalah
keperawatan
kesiapan
peningkatan
perkembangan usia
dewasa teratasi
sebagian
P:
intervensi
dilanjutkan dengan
mendiskusikan
menetapkan
pekerjaan,
mempunyai
pekerjaan, dan
motivasi dan berikan
dukungan pada
individu untuk
Sheillakukan
Tindakan yang dapat
memenuhi
perkembangan
psikososialnya
BAB IV
LOGBOOK DAN LAMPIRAN DOKUMENTASI
A. LOGBOOK
No Hari/ Jam Kegiatan Hasil Kegiatan Dokumentasi
tanggal
1. Senin 08.00 Melakukan Nn. A
13/09/21 pengkajian menjelaskan
asuhan tentang kondisi
keperawatan kesehatan dan
jiwa minggu ke tahap
3 perkembangan
yang sedang
dilaluinya
2. 10.00 – Menyusun Terbuatnya
14.00 laporan Laporan
pendahuluan pendahuluan
keperawatan kesehatan jiwa
minggu ke 3 remaja hingga
manifestasi klinis
3. Selasa 08.00 Melanjutkan Laporan
14/09/21 pengerjaan pendahuluan
Laporan selesai
pendahuluan dilanjutkan
dan SAP Sehat pembuatan SAP
Jiwa Remaja juga selesai
4. 10.00 Melakukan Klien nampak
pengkajian terbuka dan
dengan Nn. A interaksi
berjakan dengan
baik
5. 11.00 Membuat Laporan asuhan
laporan keperawatan
asuhan sehat jiawa
keperawatan remaja selesai
sehat jiwa hingga
remaja pengkajian
B. DOKUMENTASI
No Kegiatan Dokumentasi
2. Pendidikan Kesehatan