MODUL 3.3 - Eza Insan Pratama-1
MODUL 3.3 - Eza Insan Pratama-1
MODUL 3.3 - Eza Insan Pratama-1
Disusun oleh:
Alhamdulillah saya panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt yang senantiasa
melimpahkan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
modul ini.
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta pendidikan dan pelatihan DIklat dalam
rangka sertifikasi guru profesional di bidang guru Sosiologi. Sesuai dengan segmentasi peserta,
maka modul ini disusun dengan kualifikasi yang tidak diragukan lagi. Penyusun menyadari
bahwa di dalam pembuatan modul masih banyak kekurangan, untuk itu penyusun sangat
membuka saran dan kritik yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan modul ini memberikan
manfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
ANALISI KURIKUM DAN MEKANISME PEMBELAJARAN
Dengan adanya tuntutan kompetensi paedagogik dan profesional guru, maka penyusunan modul
menjadi suatu keharusan bagi seorang guru. Hal ini didukung oleh adanya tuntutan kurikulum
yang mengharuskan kemandirian siswa dalam belajar. Oleh karena itu, modul merupakan bahan
ajar yang tepat digunakan sebagai salah satu dari berbagai sumber belajar siswa.
Pada pembelajaran sosiologi tentu saja dibutuhkan suatu pembelajaran yang matang dan
pemahaman konsep yang matang pula, karena jika siswa telah memahami konsep, maka dengan
mudah juga untuk memahami tentang yang lainnya dalam pemecahan masalah atau pemecahan
kasus. Jika dilihat dari beberapa hasil penelitian sederhana oleh guru, khususnya pada wilayah
terpencil , bahan ajar yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran masih sangat sederhana, dan
bisa dikatakan apa adanya sesuai kondisi tempat sekitar.
Terkait dari permasalahan tersebut, maka penulis memberi alternatif dengan membuat Modul
pembelajaran sosiologi untuk SMA/MA pada kompetensi dasar Kompetensi Dasar Indikator
Pencapaian Kompetensi 3.3 Memahami penerapan prinsip-prinsip kesetaran dalam menyikapi
keberagaman untuk menciptakan kehidupan harmonis dalam masyarakat.
PETA KONSEP
MODUL KELAS XI
A. Standar Kompetensi
3.3.3 mendeskripsikan
pengertian peran
4.3 Merumuskan strategi dalam menciptakan kehidupan yang harmonis dalam masyarakat
berdasarkan prinsip-prinsip kesetaraan.
Materi pokok
B. Manfaat
1.
B. Tujuan
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 1
A. Uraian Materi 1
1. KEDUDUKAN (STATUS)
Menurut Roucek dan Warren kedudukan adalah tempat atau posisi seseorang dalam
suatu kelompok sosial. Apabila dikaitkan dengan stratifikasi sosial, maka kedudukan
(status) dapat dimaknai sebagai tempat seseorang secara umum dalam (lapisan)
masyarakat sehubungan dengan keberadaan orang lain, meliputi lingkungan
pergaulan, harga diri, hak, dan kewajiban. Pada prinsipnya setiap individu dalam
pergaulan hidupnya memiliki beberapa status sosial pokok (key status), yaitu sebagai
berikut:
Status dalam lingkungan kerja atau pekerjaan seseorang
Status dalam sistem kekerabatan
Status religius dan status politik
Status menurut cara memperolehnya terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1. Ascribed Status, Status atau Kedudukan tersebut diperoleh secara turun temurun,
melalui kelahiran. Status ini diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam
masyarakat yang diberikan tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar
individu. Contohnya adalah status sebagai keturunan bangsawan.
2. Achieved Status, Achieved status adalah kedudukan yang dicapai seseorang dengan
usaha usaha yang sengaja dilakukan, bukan diperoleh melalui kelahiran. Kedudukan
ini bersifa terbuka bagi siapa saja, tergantung kemampuan dari masing-masing
individu dalam mengejar dan mencapai tujuannya. Contohnya adalah, seorang dokter
spesialis, pilot dan akuntan
3. Assigned Status, Assigned status adalah status yang diperoleh melalui penghargaan
atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu. Contohnya adalah para
pahlawan dan peraih nobel.
PERAN (ROLE)
Peran (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status).Apabila seseorang telah
menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah melaksanakan suatu
peran. Suatu status pasti memiliki sejumlah peran yang melekat padanya, sedangkan peran tidak
mungkin ada tanpa status. Jadi dapat disimpulkan bahwa status dan peran tidak dapat dipisahkan
satu sama lain.
MOBILITAS SOSIAL
Secara etimologis, mobilitas berasal dari kata mobilitas yang artinya mudah dipindahkan. Secara
umum, mobilitas sosial berarti perpindahan posisi seseorang atu kelompok dari lapisan satu ke
lapisan yang lainnya. Masyarakat terbagi ke dalam lapisan-lapisan, baik secara vertikal maupun
horizontal. Gerak masyarakat sangat bergantung pada struktur sosial masyarakat yang
bersangkutan. Apabila masyarakat tersebut berada dalam struktur sosial yang kaku (misalnya,
pada masyarakat kasta, kerajaan, atau suku pedalaman), maka gerak sosial masyarakat relatif
lebih sempit karena terbatas oleh aturan serta nilai-nilai sosial yang tidak memungkinkan
seseorang untuk berpindah lapisan. Sebaliknya, pada masyarakat dengan struktur sosial terbuka,
peluang untuk bermobilitas sangat terbuka karena masyarakat bebas untuk mengembangkan
potensi dan kemampuannya untuk bisa berpindah dari lapisan satu ke lapisan yang lainnya.
RANGKUMAN:
1. Status Sosial, Status sosial adalah kedudukan atau posisi seseorang dalam suatu
kelompoksosial atau masyarakat.
Status menurut cara memperolehnya terbagi atas tiga macam, yaitu sebagai berikut :
- Ascribed Status
- Achieved Status
- Assigned Status
2. Peran sosial, Peran (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status).
3. Mobilitas sosial
Jenis mobilitas yang utama, yaitu :
- Mobilitas horizontal
- Mobilitas vertikal
- Mobilitas intra-generasi, antar-generasi, dan antar-wilayah
Penugasan Mandiri
Buatlah tabel seperti di bawah ini, kemudian isilah setiap kolom sesuai dengan aspek yang
diminta. Isikan status dan mobilitas yang dialami oleh semua anggota keluarga ananda.
1. Mengapa status seorang raja atau Pada suatu kerajaan yang dipimpin oleh seorang
bangsawan termasuk kedalam raja masih menganut sistem pemerintahan monarki
ascribed status? yaitu kekuasaan mutlak ditangan raja. Raja
mempunyai kedudukan tertinggi status sosialnya.
Status sosial diperoleh secara turun temurun,
melalui kelahiran. kedudukan seseorang dalam
masyarakat yang diberikan tanpa memandang
kemampuan atau perbedaan antar individu
DIFRENSIASI SOSIAL
A. Uraian Materi
1. Diferensiasi Sosial
Diferensiasiadalahpembedaanmasyarakatdalamkelompok-kelompoksosial
secarahorizontal(dimensiHorizontal).Wujuddaridiferensiasisosialadalah
penggolonganmasyarakatkedalamkelompok-kelompoktertentunamuntidak
secarahierarkis(Bertingkat).Diferensiasisosialmenunjukkankemajemukandan
heterogenitassosialmasyarakat.Haltersebutmencakupras,etnis,klen,agama,
pekerjaan,jeniskelamindll.
Jenis-jenisDiferensiasiSosial
1. Diferensiasitingkatan(rankdiferentiation),
Diferensiasiinimunculkarenaadanyaketimpangandistribusibarangatau
sesuatuyangdibutuhkannamunjumlahnyasangatterbatas.
(berbagai macam profesi yang ada di masyarakat, yang antar profesi tersebut
dapat saling berkaitan satu dengan yang lainnya)
Dintara profesi yang berbeda dapat saling melengkapi dan menciptakan
keharmonisan, sebab setiap individu pasti memerlukan keterampilan dari orang
lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
3. Diferensiasi adat (custom diferentiation), Diferensiasi ini muncul karena adanya
aturan berperilaku yang berbeda menurut situasi tertentu.
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisiknya. Ciri fisik yang
dimaksud dapat berupa warna kulit, bentuk rambut, warna mata, tinggi badan serta
Perbedaan ciri fisik tidak berarti membedakan antara hak dan kewajiban mereka,
karena pada dasarnya semua ras sama kedudukannya. Tidak ada satu raspun yang
lebih tinggi atau lebih baik dari ras yang lain.
Suku Bangsa,Suku bangsa merupakan golongan sosial yang dibedakan dari golongan-
golongan sosial lainnya karena mempunyai ciri-ciri yang paling mendasar dan umum
berkaitan dengan asal usul serta kebudayaannya.
Menurut Koentjoroningrat Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran dan identitas atas kesatuan kebudayaan.Setiap suku bangsa
mempunyai keunikan dan kebudayaan masing-masing, semuanya mempunyai makna
dalam kehidupan masyarakatnya. Jadi tidak ada suku yang paling baik atau suku yang
paling buruk. Semuanya sama satu bangsa yaitu Indonesia Raya.Coba cermati di
lingkungan kalian, mungkin terdapat tidak hanya satu suku dalam suatu wilayah dan
tentunya hal itu menjadikan keragaman tersebut menjadi penguat dalam menjalin
keharmonisan masyarakat.
Diferensiasi Agama, Adanya berbagai macam agama yang berkembang dan saling
menghormati antara yang satu dengan yang lain dapat memberi bukti adanya
diferensiasi dalam hal agama. Menurut Emile Durkheim, Agama adalah suatu sistem
kepercayaan beserta praktiknya, berkenaan dengan hal-hal yang sakral yang
menyatukan pengikutnya dalam suatu komunitas moral.Agama dapat mengikat secara
rohani kepada setiap warga tanpa memandang suku atau asal-usul seseorang, sebab
nilai-nilai setiap agama pasti mengajarkan tentang kebaikan disamping mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan dan juga hubungan antara manusia dengan
manusia. Agama mengajarkan kepada kita semua untuk hidup secara teratur tanpa
memandang pangkat, jabatan ras dan lain-lain perbedaan yang melekat pada manusia.
Diferensiasi PekerjaanSetiap orang memiliki profesi sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan kemauannya. Perbedaan pekerjaan atau profesi merupakan hal yang
wajar bahkan sangat diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat, sebab dengan
perbedaan itu kebutuhan manusia justru dapat dipenuhi. Kita tidak akan dapat
memenuhi kebutuhan hidup bila kita secara keseluruhan memiliki pekerjaan yang
sama.
RANGKUMAN:
Deferensiasi sosial adalah pembedaan masyarakat dalam kelompok -kelompok sosial secara
horizontal (dimensi Horizontal). Wujud dari diferensiasi sosial adalah penggolongan masyarakat
kedalam kelompok- kelompok tertentu namun tidak secara hierarkis (Bertingkat) Diferensiasi
sosial menunjukkan kemajemukan dan heterogenitas sosial masyarakat.
Jenis-jenis Deferensiasi sosial:
1. Diferensiasi tingkatan ( rank diferentiation)
2. Diferensiasi fungsional (funsctional diferentiation)3. Diferensiasi adat (custom diferentiation)
Bentuk-bentuk deferensiasi sosial :
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Ras
4. Suku Bangsa
5. Deferensiasi agama
6. Deferensiasi pekerjaan
LATIHAN SOAL
Untuk mengetahui pemahaman ananda tentang materi Deferensiasi sosial, cobalah kerjakan soal
– soal di bawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat.
Kunci Jawaban
Jawaan Jawaban
1. C 6. B
2. C 7.A
3. B 8.D
4. E 9.C
5. C 10.C
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran 3 ini diharapkan ananda mampu menjelaskan stratifikasi
sosial dan dinamika masyarakat dalam keberagaman
B. Uraian Materi
1. Pengertian stratifikasi sosial
Stratifikasi sosial adalah pembedaan masyarakat/penduduk kedalam kelas-kelas
secara bertingkat-tingkat (hierarkis). Pelapisan sosial merupakan terjemahan dari
Sosial Stratification. Kata stratification berasal dari kata stratum yang artinya
tingkatan. Para ahli yang memberikan pengertian tentang stratifikasi sosial antara lain
:
Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, Stratifikasi sosial berarti sistem
perbedaan status yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Pitirim A. Sorokin, Stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap
kelompok sosial yang teratur. Lebih lanjut beliau mengatakan stratifikasi
sosial merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas
secara bertingkat.
Robert MZ. Lawang, Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang
yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan
hierarkis menurut dimensi kekuasaan, previlese dan prestise.
Bruce J. Cohen, Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang
sesuai dengan kualitas yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas
sosial yang sesuai.
2. Dasar-dasar stratifikasi dalam masyarakat
Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan oleh adanya sesuatu yang dihargai
lebih. Dasar atau ukuran yang umumnya dipakai untuk menggolongkan anggota
masyarakat kedalam suatu pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
a. Ukuran Kekayaan , Barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak,
termasuk dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada
bentuk rumah yang bersangkutan, mobil pribadinya, cara menggunakan pakaian
kebiasaan berbelanja dan lain-lain.
Ukuran kekuasaan:
b. Ukuran Kehormatan, Orang yang paling disegani atau dihormati , mendapat
tempat yang teratas. Ukuran semacam ini banyak dijumpai pada masyarakat-
masyarakat tradisional. Biasanya yang mendapat tempat diatas adalah golongan
tua atau mereka yang pernah berjasa. Demikian juga para pemimpin agama,
mereka sangat dihormati oleh umatnya, bahkan perilakunya dijadikan sebagai suri
tauladan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian para rohaniawan secara
umum berada pada lapisan atas karena kehormatan.
Bersifatcampura
b. Sistem kelas, Dalam startifikasi dengan sistem kelas lebih berifat dinamis dan
fleksibel. Kelas sosial bukanlah warisan dari keluarga, karena setiap individu
dapat memperolehnya dengan suatu usaha yang benar-benar. Dalam sistem
kelas perubahan lapisan antara satu orang dengan orang lain sangat bervariasi
dan bersifat terbuka. Seseorang yang pada waktu tertentu dalam posisi di atas
mungkin suatu saat dia akan menempati urutan yang paling bawah akibat
kepandaian dan kecerdasan orang lain yang mampu menyaingi dirinya.
Pembagian kelas pada umumnya di dasarkan pada kriteria ekonomi, sosial
maupun politik.
5. Makna Keragaman, Bagaimana keragaman manusia yang merupakan kenyataan yang
tidak perlu dipermasalahkan, sehingga kesetaraan antar manusia akan mengantarkan
hidup manusia menjadi enak (tentram, senang hati). Persatuan dan kesatuan bangsa
yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula merupakan masyarakat yang
berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka ragam itu perlu
diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu kebudayaan
nasional. Suatu kebudayaan yang memberikan makna bagi kehidupan berbangsa dan
berkepribadian, akan dapat dibanggakan sebagai identitas nasional. Akan tetapi dalam
masyarakat majemuk dengan keragaman latar belakang kebudayaan seperti yang
terjadi di Indonesia tidaklah mudah untuk mengembangkan suatu kebudayaan
nasional hanya dengan mengandalkan pada kemampuan dan kemapanan masyarakat
semata.Meskipun menurut sejarah, masyarakat Indonesia relatif berasal dari nenek
moyang yang sama, tetapi karena keadaan geografiknya, akhirnya masyarakat
Indonesia bersifat majemuk. Kondisi geografis yang menjadi penyebab kemajemukan
masyarakat, adalah:
Bentuk wilayah yang berupa kepulauan. Kondisi ini mengakibatkan,
meskipun berasal dari nenek moyang yang sama, tetapi akhirnya mereka
terpisah-pisah di berbagai pulau yang saling berbeda, sehingga masing-masing
terisolasi dan mengembangkan kebudayaan sendiri. Jadilah masyarakat
Indonesia mengalami kemajemukan ethnik atau suku bangsa.
Letak wilayah yang strategis, di antara dua benua dan dua samudera, kondisi
ini mengakibatkan Indonesia banyak didatangi oleh orang-orang asing yang
membawa pengaruh unsur kebudayaan, antara lain yang paling menonjol
adalah agama. Kondisi ini mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk
dalam hal agama. Lima agama besar dunia ada di Indonesia ditambah dengan
agama lainnya.
Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa
tempat, misalnya daerah Indonesia bagian Timur yang lebih kering,
tumbuhmenjadi suku bangsa peternak, daerah Jawa dan Sumatra yang
dipengaruhivulkanisme tumbuh menjadi daerah dengan masyarakat yang
hidup dari bercocok tanam. Variasi iklim dan jenis serta kesuburan tanah ini
mengakibatkan masyarakat Indonesia majemuk dalam hal kultur, antara lain
cara hidup.
RANGKUMAN:
Stratifikasi sosial adalah penggolongan atau pembedaan masyarakat secara vertikal, yaitu
penggolongan masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat-tingkat (hierarkis) dari status
yang di sandangnya.Dasar stratifikasi dalam masyarakat disebabkan oleh adanya sesuatu yang
dihargai lebih.
tertutup, Startifikasi dengan sifat yang tertutup membatasi seseorang untuk berpindah
dari satu lapisan ke lapisan yang lain, baik pindah ke atas maupun ke bawah.
Bersifat terbuka, Dalam sistem pelapisan yang bersifat terbuka, setiap anggota
masyarakat memiliki kesempatan untuk menduduki lapisan yang paling atas.
Bersifat campuran, Dalam sistem yang bersifat campuran akan kita jumpai dalam
masyarakat bahwa untuk hal-hal tertentu menggunakan sistem tertutup sementara
pada hal yang lain menggunakan sistem terbuka.
Ada dua bentuk stratifikasi sosial dalam masyarakat yang dapat kita lihat yaitu :
Sistem Kasta, Sistem kasta adalah bentuk stratifikasi sosial yang memberikan garis secara
jelas antara satu lapisan dengan lapisan yang lain dan sifatnya sangat kaku. Salah satu
masyarakat yang masih menganut sistem kasta adalah India. Dalam bentuk aslinya, kasta
di India terdiri atas empat kategori yaitu seperti berikut :
1. Brahmana, yaitu kastanya para pendeta dan pemimpin agama
2. Ksatria, yaitu kastanya para militer/ tentara serta para pejuang
3. Waisya, yaitu kastanya para pedagang, petani dan pekerja cantor.
4. Sudra, yaitu kastanya para pembantu rumah tangga dan buruh tani
Sistem kelas, Dalam stratifikasi dengan sistem kelas lebih berifat dinamis dan fleksibel.
Kelas sosial bukanlah warisan dari keluarga, karena setiap individu dapat
memperolehnya dengan suatu usaha yang benar-benar. Dalam sistem kelas perubahan
lapisan antara satu orang dengan orang lain sangat bervariasi dan berisfat terbuka.
Makna Keragaman
Persatuan dan kesatuan bangsa yang terwujud dari sejumlah suku bangsa yang semula
merupakan masyarakat yang berdiri sendiri dan mendukung kebudayaan yang beraneka
ragam itu perlu diperkokoh dengan kerangka acuan yang bersifat nasional, yaitu
kebudayaan nasional.Kondisi geografik yang menjadi penyebab kemajemukan
masyarakat, adalah:
Bentuk wilayah yang berupa kepulauan.
Letak wilayah yang strategis,
Variasi iklim, jenis serta kesuburan tanah yang berbeda di antara beberapa tempat.
Latihan Soal:
Untuk mengetahui pemahaman anda tentang materi Stratifikasi sosial, cobalah kerjakan soal-soal
di bawah ini dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling tepat.
d. usaha-usaha yang dilakukan agar warga masyarakat mentaati norma yang berlaku
2. Di bawah ini bukan kriteria yang biasa dipakai untuk menggolongkan anggota
masyarakat ke dalam lapisan sosial yaitu ... .
A. kekayaan
B. kekuasaan
C. kehormatan
D. jenis kelamin
E. ilmu pengetahuan
3. Dibawah ini bukan merupakan ciri-ciri stratifikasi sosial yang bersifat terbuka adalah ... .
setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berpindah ke lapisan yang lebih
tinggi
A. memberi rangsangan kepada anggota masyarakat untuk berusaha lebih giat agar
B.dapat mencapai kehidupan yang lebih baik
C. status sosial diperoleh karena warisan dari orang tua
D. bagi yang kurang beruntung ada kemungkinan turun ke lapisan yang lebih
4. Urutan kasta dalam masyarakat Hindu dimulai dari kasta terendah yang benar adalah ….
A. waisya, sudra, ksatria, brahmana
B. sudra, waisya, ksatria, brahmana
C. waisya, ksatria, brahmana, sudra
D. brahmana, ksatria, waisya, sudra
E. ksatria, brahmana, sudra, waisya
9. Rahmat merupakan anak dari keluarga yang tidak mampu, tetapi berkat kegigihan dia
menjadi penjual ban bekas kini ia menjadi seorang pengusaha besar. Hal tersebut
merupakan stratifikasi sosial yang bersifat … .
A. campuran
B. demokratis
C. tertutup
D. terbuka
E. modern
10. Pak Tigor memiliki status sosial tinggi dalam masyarakat karena ia merupakan
seorang Guru di SMA. Hal ini menunjukkan pelapisan social yang terjadi
karena …
A. pendidikan
B. kekayaan
C. keturunan
D. politik
E. jenis kelamin
KUNCI JAWABAN:
JAWABAN JAWABAN
1. C 6. D
2. D 7. A
3. C 8. C
4. B 9. D
5. A 10. A
GLOSARIUM
1. Difrensiasi sosial Perbedaan penduduk atau warga masyarakat ke dalam
golongan atau kelompok secara horizontal (tidak
bertingkat).
5. Kesetaraan sosial Tata sosial politik di mana semua orang yang berada
dalam suatu masyarakat atau kelompok tertentu memiliki
status yang sama.