Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia Yang Menderita Penyakit Kronis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 109

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Lansia

yang Menderita Penyakit Kronis di RSUP Haji Adam Malik


Medan

SKRIPSI

Oleh

ITA DARYANTI SARAGIH

121101053

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2016

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PRAKATA

Segala puji dan syukur kepada Allah atas kasih setia-Nya yang telah
meyertai penulis dalam meyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul
“Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia yang Menderita
Penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan”. Penulisan skripsi ini
merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Program Studi
Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Setiawan, S.Kp., MNS.,


Ph.D selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, sekaligus
selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan waktu untuk membimbing
penulis dalam penulisan skripsi ini, memberikan arahan dan masukan yang sangat
berharga sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu
. Demikian juga kepada Sri Eka Wahyuni, S.Kep, Ns, M.Kep selaku
Pembantu Dekan I serta seluruh staf dan dosen pengajar Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis untuk menyelesaikan studi jenjang Sarjana Keperawatan.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Nunung Febriany
Sitepu, S.Kep, Ns, MNS dan Iwan Rusdi, S.Kp, MNS selaku dosen penguji yang
juga banyak memberi saran dan masukan yang membangun dalam penulisan
skripsi ini.
Penulis tak lupa mengucapkan terima kasih teristimewa kepada orang tua
dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat, dorongan, perhatian
dan doa yang tak henti-hentinya selama ini kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman
terbaik saya ( Melina dan Hezlin), teman satu dosen pembimbing Indah, Resi, dan
Widy yang selalu berbagi informasi, tempat bertukar pikiran dan semua pihak
yang telah membantu proses penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat disebutkan
satu per satu, serta teman – teman seperjuangan angkatan 2011 yang telah
memberikan dorongan dan bantuan kepada penulis.

iv

Universitas Sumatera Utara


Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih selalu mencurahkan berkat dan
kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang telah banyakmembantu penulis.
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat demi kemajuan Ilmu
Pengetahuan khususnya profesi keperawatan.Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan skripsi ini masih ada kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Medan, Juni 2016

Penulis

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Nama : Ita Daryanti Saragih

Program Studi : Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara

Judul : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup


Lansia yang Menderita Penyakit Kronis di RSUP Haji
Adam Malik Medan

Kualitas hidup lansia adalah persepsi lansia terkait posisi mereka dikehidupan
didalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan berhubungan
dengan tujuan, pandangan, standar dan perhatian mereka. Salah satu faktor
penyebab terjadinya penurunan kualitas hidup pada lansia adalah penyakit kronis.
Oleh karena itu dukungan keluarga diperlukan untuk meningkatkan kualitas hidup
lansia yang menderita penyakit kronis.Penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang
menderita penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan. Desain penelitian
ini adalah korelasional. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode
power analisys. Besar sampel yang digunakan sebanyak 85 orang. Proses
pemilihan sampel menggunakan teknik simple random sampling. Instrumen
penelitian berupa kuisioner data demografi, kuisioner dukungan keluarga yang
terdiri dari dukungan instrumental, dukungan emosional, dukungan informasional,
dan dukungan keluarga serta instrumen Older People Quality Of Life-Brief.
Pengumpulan data berlangsung mulai bulan Februari-Maret 2016. Data dianalisis
dengan menggunakan uji korelasi pearson. Hasil penelitian ini menunjukkan
dukungan keluarga dengan kulitas hidup lansia memiliki p value 0.000 dan
r=0.716. Dari hasil statistik, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang
bermakna antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menderita
penyakit kronis. Berdasarkan hasil penelitian maka penelitian ini diharapkan dapat
memberikan implikasi pada pemberdayaan keluarga berupa peningkatan
dukungan keluarga pada lansia, khusunya lansia yang menderita penyakit kronis
baik dari segi instrumental, informasional, penghargaan maupun emosional.
Sehingga perubahan kualitas hidup mengarah kepada peningkatan kualitas hidup
lansia.

Kata Kunci : kualitas hidup lansia, dukungan keluarga, penyakit kronis

vii Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………... i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………. iii
PRAKATA………………………………………………………………………….. iv
ABSTRACT…………………………………………………………………………. vi
ABSTRAK…………………………………………………………………………... vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………... viii
DAFTAR SKEMA………………………………………………………………….. xi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………... xii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………... 1
1.1. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
1.2. Pertanyaan Penelitian…………………………………………………………... 6
1.3. Tujuan Penelitian………………………………………………………………. 6
1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………………………… 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………….. 8
2.1. Konsep Kualitas Hidup………………………………………………………… 8
2.1.1. Definisi Kualitas Hidup………………………………………………… 8
2.1.2. Domain Kualitas Hidup………………………………………………… 9
2.1.3. Pengukuran Kualitas Hidup……………………………………….…… 10
2.2. Konsep Dukungan Keluarga…………………………………………………… 10
2.2.1 Definisi Keluarga……………………………………………………… 10
2.2.2 Fungsi Keluarga……………………………………………………..... 11
2.2.3 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan…………………………….. 14
2.2.4 Definisi Dukungan Keluarga……………………............................….. 17
2.2.5 Dimensi Dukungan Keluarga…………………………………………. 17
2.3. Konsep Penyakit Kronis pada Lansia…………………………………………. 18
2.3.1. Konsep Lansia…………………………………………..……………... 18
2.3.1.1 Definisi Lansia………………………………………………... 18
2.3.1.2 Klasifikasi Lansia…………………………………………….. 19

viii
Universitas Sumatera Utara
2.3.1.3 Perubahan – Perubahan yang Terjadi pada Lansia……………. 20
2.3.1.4 Penyakit pada Lansia…………………………………………. 21
2.3.2. Konsep Penyakit Kronis………………………………………………. 22
2.3.2.1 Definisi Penyakit Kronis……………...……..……………….. 22
2.3.2.3 Fase-Fase Penyakit Kronis…………………………………… 22
2.4. Desain Korelasi……………….……………………………………………….. 23
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN……………………………………………… 25
3.1. Kerangka Konseptual………………………………………………………….. 25
3.2. Defenisi Operasional Variabel Penelitian……………………………………... 27 iii
3.3. Hipotesis Penelitian…………………………………………………………… 29
BAB 4 METODE PENELITIAN………………………………………………….. 30
4.1. Desain Penelitian……………………………………………………………… 30
4.2. Populasi dan Sampel Penelitian……………………………………………….. 30
4.2.1. Populasi ……………………………………………………………….. 30
4.2.2. Sampel…………………………………………………………………. 30
4.3. Lokasi dan Waktu Penelitian…………………………………………………... 31
4.4. Pertimbangan Etik……………………………………………………………... 31
4.5. Instrumen Penelitian…………………………………………………………… 32
4.6. Validitas dan Reliabilitas………………………………………………………. 34
4.6.1. Validitas………………………………………………………………... 34
4.6.2. Reliabilitas……………………………………………………………... 35
4.7. Pengumpulan Data…………………………………………………………….. 35
4.8. Analisis Data…………………………………………………………………... 36
4.8.1 Analisis Univariat……………………………………………………… 37
4.8.2 Analisis Bivariat………………………………………………………... 37
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………….. 38
5.1. Hasil Penelitian…………………………………………………………………. 38
5.1.1 Karakteristik Responden………………………………………………... 38
5.1.2 Dukungan Keluarga…………………………………………………….. 39
5.1.3 Kualitas Hidup Lansia………………………………………………...... 40
5.1.4 Asumsi Dasar dan Korelasi Dukungan Keluarga dengan Kualitas

ix Universitas Sumatera Utara


……..Hidup Lansia…………………………………………………………….. 41
5.2. Pembahasan……………………………………………………………………… 42
5.2.1 Dukungan Keluarga…………………………………………………….. 42
5.2.2 Kualitas Hidup Lansia………………………………………………...... 44
5.2.3 Korelasi Dukungan Keluarga dengan Kualitas
……..Hidup Lansia…………………………………………………………….. 45
5.3 Keterbatasan Penelitian…………………………………………………........... 46
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 48
6.1. Kesimpulan…………………………………………………………………….... 48
6.2. Rekomendasi……………………………………………………………………. 49
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Jadwal Penelitian
Lampiran 2 : Lembar Bukti Bimbingan
Lampiran 3 : Inform Consent
Lampiran 4 : Izin Kuisioner Penelitian
Lampiran 5 : Back Translation kuisioner OPQOL-Brief
Lampiran 6 : Kuisioner Data Demografi
Lampiran 7 : Kuisioner Dukungan Keluarga
Lampiran 8 : Kuisioner Kualitas Hidup Lansia
Lampiran 9 :Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 10 : Data Kasar Demografi Responden
Lampiran 11 : Hasil Data Demografi
Lampiran 12 : Data Kasar Dukungan Keluarga
Lampiran 13 : Hasil Dukungan Keluarga
Lampiran 14 : Data Kasar Kualitas Hidup Lansia
Lampiran 15 : Hasil Kualitas Hidup Lansia
Lampiran 17 : Hasil Asumsi Dasar dan Korelasi
Lampiran 18 : Komisi Etik
Lampiran 19 : Surat Balasan Reliabilitas
Lampiran 20 : Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 21 : Surat Selesai Penelitian
Lampiran 22 : Taksasi Dana
Lampiran 23 : Daftar Riwayat Hidup

x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Konsep Penelitian…………………………………….. 26

xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………………..27

Tabel 1 Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden…….39

Tabel 2 Mean, Min-Maks, dan 95% CI Dukungan Keluarga……………….40

Tabel 3 Mean, Min-Maks, dan 95% CI Kualitas Hidup Lansia…………….41

Tabel 4 Korelasi Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia……..42

xi

xii
Universitas Sumatera Utara
`

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kronis adalah penyebab dari kesakitan dan kematian yang

membutuhkan jangka waktu lama dan respon yang kompleks, jarang sembuh

total, serta berkoordinasi dengan berbagai disiplin ilmu kesehatan untuk keperluan

pengobatan dan peralatan (Busse, Blumel, Krensen & Zentner, 2010).Robertson

dan Beattie (2015) juga menyatakan bahwa penyakit kronis juga berperan dalam

kemunduran kesehatan yang berangsur-angsur memburuk dan sering terjadi pada

usia lanjut yang menurunkan kualitas hidup terkait ketidakmampuan dan

keterbatasan fisik. Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

penyakit kronis adalah suatu keadaan yang menyebabkan kesakitan dan kematian

yang membutuhkan pengobatan dan peralatan dalam jangka waktu yang lama,

jarang sembuh total, dan berangsur-angsur memburuk yang menyebabkan

ketidakmampuan dan keterbatasan fisik sehingga mengakibatkan penurunan

kualitas hidup yang sering terjadi pada lansia.

Beberapa penyakit yang termasuk dalam penyakit kronis yaitu penyakit

jantung, stroke, gangguan pernapasan kronis, kanker dan diabetes (WHO, 2005).

Penyakit kronis biasanya dialami oleh dewasa menengah dan lansia, hal ini

sejalan dengan Ward (2013) yang menyatakan bahwa penyakit kronis biasanya

terjadi pada usia 50 tahun ke atas, yakni dengan penyakit gagal jantung kongestif,

`1
Universitas Sumatera Utara
penyakit ginjal, stroke, kanker, penyakit muskuloskeletal, depresi dan diabetes.

Pada usia 50 tahun ke atas faktor gaya hidup, termasuk merokok, perubahan

kebiasaan olahraga, dan obesitas merupakan penyebab terbesar penyakit kronis.

Namun pada usia lanjut penyakit kronis merupakan gabungan dari kelainan-

kelainan yang timbul akibat penyakit dan proses menua, yaitu proses

menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau

mengganti diri serta mempertahankan fungsi struktur dan fungsi normalnya,

sehingga tidak bertahan terhadap penyakit dan memperbaiki kerusakan yang

diderita (Depkes RI, 2013).

Dari hasil Penelitian Wu, et al., (2013)tentang prevalensi penyakit kronis

pada lansia dengan sampel lansia sebanyak 13.157 orang di China, dengan

persentase menderita penyakit hipertensi sebanyak 59,7%, arthritis 22,0%, asma

2%, depresi 0,3%, angina 10%, dan 8% menderita penyakit lain. Sedangkan di

Indonesia penyakit kronis pada lansia dengan persentase penyakit hipertensi

40,12%, rematoid arthritis 5,08%, gastritis 2,33%, diabetes melitus 12,30%,

anemia 2,04%, gagal jantung 20,87%, stroke 22,03% (Depkes RI, 2013). Di Jawa

Tengah, persentase penyakit kronis yang diderita oleh lansia yaitu penyakit

arthritis 49,0%, hipertensi dan penyakit jantung koroner 15,2%, bronkitis 7,4%,

diabetes melitus 3,3%, stroke 2,1%, TB paru 1,8%, Kanker 1,7% dan masalah

kesehatan lainnya yang berpengaruh kepada aktivitas hidup sehari-hari 29,3%.

Sedangkan hasil penelitian Yenni dan Herwana (2006) di Jakarta Selatan

dengan sampel lansia 306 orang, sebanyak 87,3% lansia menderita penyakit

kronis. Persentase menderita penyakit muskuloskeletal sebanyak 61,4%,penyakit

Universitas Sumatera Utara


kardiovaskuler 51,1%, penyakit metabolik 29,4%, danpenyakit keganasan 1,1%.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit kronis yang

paling banyak diderita lansia diChinaadalah hipertensi dan di Indonesia adalah

penyakit hipertensi dan muskuloskeletal.

Penyakit kronis dapat menyebabkan perubahan pada kualitas hidup lansia

dan dukungan dari keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan

lansia dengan penyakit kronis (Ward, 2013). World Health Organization Quality

of Life (1996) mendefinisikan kualitas hidup sebagai persepsi individu mengenai

posisi individu dalam hidup sesuai konteks budaya dan sistem nilai yang

dianutnya, dimana individu hidup dan hubungannya dengan harapan, tujuan,

standar yang ditetapkan, dan perhatian dari seseorang. Masalah yang mencakup

kualitas hidup sangat luas dan kompleks termasuk masalah kesehatan fisik, status

psikologis, tingkat kebebasan, hubungan sosial dan lingkungan dimana mereka

berada (Azizah,Amru&Suyanto, 2013).

Keberadaan keragaman yang berbeda menunjukkan bahwa faktor-faktor

tertentu dapat mengubah proses penuaan dan kualias hidup pada lansia, kualitas

hidup memiliki evaluasi yang multidimensi dan dimensi ini dapat mengukur

bagaimana tingkat kualitas hidup seseorang (Birren, 1991). Bowling (2013)

menjelaskan bahwa ada 7 dimensi kualitas hidup yang terdiri dari keseluruhan

hidup (kepuasan hidup), kesehatan (kesanggupan melakukan aktifitas), hubungan

sosial (hubungan lansia terhadap keluarga, teman, dan aktifitas sosial yang

diikuti), kemandirian (melakukan suatu hal tanpa bantuan orang lain), di rumah

dan bertetangga (perasaan nyaman dan tenang di rumah dan lingkungan

Universitas Sumatera Utara


terdekatnya), psikologi dan emosional (persepsi lansia terhadap kehidupannya),

keuangan (biaya hidup).

Dari beberapa dimensi kualitas hidup lansia, dukungan keluarga memiliki

peranan yang penting dalam penentu kualitas hidup lansia. Friedman (2010)

menyatakan bahwa dukungan keluarga adalah sebuah proses yang terjadi

sepanjang masa kehidupan dengan sifat dan jenis dukungan yang berbeda dalam

berbagai tahap-tahap siklus kehidupan. Dukungan keluarga dapat berupa

dukungan sosial internal seperti dukungan suami, istri, atau dukungan dari saudara

kandung dan dapat juga berupa dukungan keluarga eksternal bagi keluarga inti.

Selain itu, dukungan keluarga dapat membuat keluarga mampu berfungsi dengan

berbagai kepandaian dan akal, dan hal ini dapat meningkatkan kesehatan dan

adaptasi keluarga.

Suwadirman (2011) menjelaskan dukungan keluarga dapat berupa kasih

sayang, cara merawatnya, menanggung biaya perawatan, dan menghargai klien

yang menderita suatu gangguan maupun penyakit. Saragih (2015) berpendapat

bahwa bentuk dukungan keluarga juga merupakan segala bentuk perilaku dan

sikap positif yang diberikan keluarga kepada salah satu anggota keluarga, anggota

keluarga memandang bahwa orang yang mendukung selalu siap memberikan

pertolongan dan bantuan. Friedman (2010) menyatakan bahwa keluarga

mempunyai empat dimensi dukungan yakni dukungan emosional, informasional,

instrumental dan dukungan penilaian. Dimensi emosional dapat berupa bantuan

dalam memberikan rasa aman, cinta kasih, membangkitkan semangat dan

mengurangi putus asa, dukungan informasional meliputi komunikasi tentang

Universitas Sumatera Utara


pemberian nasihat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian informasi. Dukungan

instrumental meliputi bantuan dalam melakukan aktifitas, istirahat, memberikan

tenaga, dana, meluangkan waktu, dan mendengarkan anggota keluarga dalam

menyampaikan perasaannya. Dukungan penilaian meliputi keluarga memberikan

dorongan, penghargaan dan perhatian.

Hasil penelitian Zurmelli (2015 dengan sampel 105 orang, didapatkan

ρ Value = 0,002 < α 0,05 yang berarti bahwa adanya hubungan antara dukungan

keluarga dengan kualitas hidup pasien GGK. Penelitian Sutikno (2013)dengan

sampel 41 orang diperoleh ρ value = 0,04 yang bermakna bahwa fungsi keluarga

memiliki hubungan yang kuat dengan kualitas hidup lansia.Penelitian Yenni

(2011) dengan sampel 143 diperoleh ρ value = 0,001 yang bermakna bahwa ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian stroke pada lansia

hipertensi.

Dari penelitian Fattah, Elmabsout, dan Denna (2014)dengan jumlah

sampel 312 orang didapatkan hasil


ρ value = 0,01 yang bermakna bahwa dukungan

keluarga dengan diet berhubungan secara signifikan terhadap diet self care pada

lansia penderita diabetes. Sedangkan dari penelitian Supraba (2015) dengan

jumlah sampel 144 orang didapatkan hasil


ρ value = 0,04 yang bermakna bahwa

kualitas hidup lansia berkaitan dengan aktivitas sosial, interaksi sosial, dan fungsi

keluarga.

Rendahnya dukungan keluarga akan berdampak terhadap penurunan

kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis. Proses penuaan yang

Universitas Sumatera Utara


dialami oleh lansia telah menyebabkan perubahan kualitas hidup pada lansia

apalagi lansia dengan penyakit kronis. Penelitian tentang dukungan keluarga

ditinjau dari empat dimensi terhadap kualitas hidup lansia, terutama lansia dengan

penyakit kronis belum pernah dilakukan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk

mengetahui hubungan dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi dukungan

dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis.

1.2 Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian ini adalah adakah hubungan dukungan keluarga

ditinjau dari empat dimensi dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit

kronis?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan dukungan

keluargadengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengidentifikasi karakteristik responden.

b. Mengidentifikasi hubungan Lama menderita penyakit kronis dan

dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi dengan kualitas

hidup lansia yang menderita penyakit kronis.

1.4 Manfaat Penelitian

Universitas Sumatera Utara


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pedoman bagi

pendidikan keperawatan, untuk memasukkan materi pemberdayaan keluarga ke

dalam pembelajaran terkait lansia. Hal ini sangat perlu, karena pendekatan

keluarga adalah salah satu prinsip perawatan lansia dengan terutama lansia dengan

penyakit kronis.

1.4.2 Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar dalam memberikan pelayanan

keperawatan, khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan pada lansia yang

menderita penyakit kronis secara lebih komprehensif dan berkualitas dengan

menitikberatkan pada pelibatan lansia dan keluarga dalam pengelolaan penyakit

kronis.

1.4.3 Bagi Penelitian Keperawatan

Hasil penelitian diharapkan mampu menambah dan memperkaya khasanah

keilmuan keperawatan, serta dapat digunakan sebagai dasar bagi penelitian

selanjutnya yang berfokus pada efektifitas keluarga terhadap kemampuan

perawatan diri lansia dengan penyakit kronis dan hubungannya dengan kualitas

hidup.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Kualitas Hidup

2.1.1 Definisi Kualitas Hidup

Chung, Killingworth, dan Nolan (2012) menyatakan bahwa kualitas hidup

adalah keadaan bagaimana individu merespon secara fisik dan emosinal serta

seberapa baik individu memfungsikan secara psikologis, sosial, pekerjaan dan

fisik. Tsitsis dan Lavdanity (2015) menjelaskan bahwa kualitas hidup

berhubungan dengan perhatian pada emosi sosial dan kesejahteraan fisik yang

digambarkan sebagai pengaruh dari kesehatan individu sehari-hari. Kualitas hidup

merupakan bentuk pilihan individu dan pengalaman di lingkungan sekitar, yang

secara subjektif bergantung pada beberapa faktor seperti kesehatan, pendapatan,

status pekerjaan dan keadaan keluarga (Rokicka, 2014).

Kinghron (2006) dalam Mardiyaningsih (2014) mengatakan bahwa

kualitas hidup memiliki dua komponen dasar yaitu subjektifitas dan multidimensi,

subjektifitas mengandung arti bahwa kualitas hidup hanya dapat ditentukan dari

salah satu sudut pandang klien itu sendiri dan ini hanya dapat diketahui dengan

bertanya langsung pada klien dan multidimensi yang bermakna kualitas hidup

dipandang dari seluruh aspek kehidupan seseorang secara holistik meliputi aspek

biologi, fisik, psikologis, sosial dan lingkungan.

WHOQoL (1994) dalam Mollon (2012) memaknai kualitas hidup sebagai

persepsi individu terkait posisi mereka dikehidupan didalam konteks budaya dan

Universitas Sumatera Utara


sistem nilai dimana mereka hidup dan berhubungan dengan tujuan, pandangan,

standar dan perhatian mereka. Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa kualitas hidup sebagai kepuasan hidup seseorang bersifat subjektif dengan

multidimensi yang dipandang secara holistik yakni meliputi aspek biologi, fisik,

psikologis, sosial dan lingkungan.

2.1.2 Domain Kualitas Hidup

Model konsep kualitas hidup dari WHOQol-Brief menurut skevington

(2004) dalam Mardiyaningsih (2014) terdiri atas 4 domain, yaitu a. Dimensi

kesehatan fisik yang terdiri dari rasa nyeri, energy dan istirahat, tidur, mobilitas,

aktivitas, pengobatan dan pekerjaan, b. Dimensi psikologis yang terdiri dari

perasaan positif dan negative, cara berfikir, harga diri, body image, dan spiritual,

c. Dimensi hubungan sosial terdiri dari hubungan individu, dukungan social, d.

Dimensi lingkungan meliputi sumber keuangan, informasi dan keterampilan,

rekreasi dan bersantai, lingkungan rumah, akses ke perawatan kesehatan dan

sosial, keamanan fisik, lingkungan fisik dan transportasi.

Bowling (2013) membagi kualitas hidup dalam 7 dimensi kualitas hidup

yang terdiri dari keseluruhan hidup (kepuasan hidup), kesehatan (kesanggupan

melakukan aktifitas), hubungan sosial (hubungan lansia terhadap keluarga, teman,

dan aktifitas sosial yang diikuti), kemandirian (melakukan suatu hal tanpa bantuan

orang lain), di rumah dan bertetangga (perasaan nyaman dan tenang di rumah dan

lingkungan terdekatnya), psikologi dan emosional (persepsi lansia terhadap

kehidupannya), keuangan (biaya hidup).

Universitas Sumatera Utara


2.1.3 Pengukuran kualitas hidup

Pengukuran kualitas hidup menggunakan skala pengukuran OPQOL-Brief

(Older People Quality of Life-Brief) untuk mengukur kualitas hidup lansia yang

dibuat oleh Ann Bowling (2013). Instrumen OPQOL-Brief ini telah digunakan di

Italia yaitu pada penelitian Bilotta, et al., (2011). Penelitian ini dilakukan pada

210 responden untuk melihat hubungan antara dua health outcomes. Nilai

validitas penelitian ini adalah 0.01 dan nilai reliabilitas dengan cronbach alpha of

internal consistency 0.90.

Kuisioner OPQOL-Brief terdiri dari 13 pertanyaan yang mencakup

kepuasan dan live overall. Jawaban dari pertanyaan kepuasan berdasarkan skala

Likert yaitu sangat baik = 5, baik = 4, sedang = 3, buruk = 2, dan sangat buruk =

1. Sedangkan untuk live overall yaitu sangat setuju = 5, setuju = 4, sedikit tidak

setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. Nilai tertinggi untuk kualitas

hidup adalah 65 dan terendah 13, semakin tinggi nilai kuisioner, semakin baik

kualitas hidup lansia.

2.2 Konsep Dukungan Keluarga

2.2.1 Definisi Keluarga

Kelurga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh kebersamaan dan

kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari

keluarga (Friedman, 2010). Menurut Wong (2007) keluarga merupakan

sekelompok orang yang hidup bersama atau berhubungan erat, yang saling

memberikan perhatian dan memberikan bimbingan untuk anggota keluarga

Universitas Sumatera Utara


lainnya. Mubarak, et al., (2006) mendefinisikan keluarga sebagai suatu sistem

yakni terdiri dari ayah, ibu dan anak atau semua individu yang tinggal didalam

rumah tangga tersebut dimana anggota keluarga tersebut saling berinteraksi untuk

mencapai tujuan bersama.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang defenisi keluarga maka dapat

disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih yang memiliki hubungan

erat, saling memberi perhatian dan saling berinteraksi untuk mencapai tujuan

bersama.

2.2.3 Fungsi Keluarga

Secara umum fungsi keluarga menurut Friedman (1999) dalam Ali (2010)

adalah sebagai berikut: (a) Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama

untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga

berhubungan dengan orang lain. (b) Fungsi sosialisasi adalah fungsi

mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum

meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar rumah. (c)

Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga

kelangsungan keluarga. (d) Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk

memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk

mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. (e) Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan

adalah fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar

tetap memiliki produktivitas tinggi.

Universitas Sumatera Utara


Fungsi keluarga menurut UU No. 10 tahun 1992 PP No. 21 tahun 1994

dalam Ali (2010) adalah sebagai berikut:

1) Fungsi keagamaan: (a) Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar

dan tujuan hidup seluruh anggota keluarga. (b) Menerjemahkan agama dalam

tingkah laku hidup sehari-hari kepada seluruh anggota keluarga. (c)

Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam pengamalan

dalam ajaran agama. (d) Melengkapi dan menambah proses kegiatan belajar

anak tentang keagamaan yang kurang diperolehnya disekolah atau

masyarakat. (e) Membina rasa, sikap dan praktik kehidupan keluarga

beragama sebagai fondasi menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

2) Fungsi budaya: (a) Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk

meneruskan norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin

dipertahankan. (b) Membina tugas-tugas keluarga sebagai lembaga untuk

menyaring norma dan budaya asing yang tidak sesuai. (c) Membina tugas-

tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya mencari pemecahan

masalah dari berbagai pengaruh negatif globalisasi dunia. (d) Membina tugas-

tugas keluarga sebagai lembaga yang anggotanya dapat berperilaku yang baik

sesuai dengan norma Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi. (e)

Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras, dan seimbang dengan budaya

masyarakat atau bangsa untuk menjunjung terwujudnya norma keluarga kecil

bahagia dan sejahtera.

3) Fungsi cinta kasih: (a) Menumbuh kembangkan potensi kasih sayang yang

telah ada antar anggota keluarga ke dalam simbol-simbol nyata secara

Universitas Sumatera Utara


optimal dan terus menerus. (b) Membina tingkah laku saling menyayangi

baik antar anggota keluarga secara kuantitatif atau kualitatif. (c) Membina

praktik kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan rohani dalam keluarga

secara serasi, selaras, dan seimbang. (d) Membina rasa, sikap,dan praktik

hidup keluarga yang mampu memberikan dan menerima kasih sayang sebagai

pola hidup ideal menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

4) Fungsi perlindungan: (a) Memenuhi kebutuhan rasa aman anggota keluarga

baik dari rasa tidak aman yang timbul dari dalam maupun dari luar keluarga.

(b) Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari berbagai

bentuk ancaman dan tantangan yang datang dari luar. (c) Membina dan

menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga sebagai modal menuju keluarga

kecil bahagia dan sejahtera.

5) Fungsi reproduksi: (a) Membina kehidupan keluarga sebagai wahana

pendidikan reproduksi sehat baik bagi anggota keluarga maupun bagi

keluarga disekitarnya. (b) Memberikan contoh pengamalan kaidah-kaidah

pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisik, maupun mental. (c)

Mengamalkan kaidah-kaidah reproduksi sehat, baik yang berkaitan dengan

waktu melahirkan, jarak antara 2 anak dan jumlah ideal anak yang diinginkan

dalam keluarga. (d) Mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai

modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

6) Fungsi sosialisasi: (a) Menyadari, merencanakan dan menciptakan

lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama

dan utama. (b) Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan

Universitas Sumatera Utara


keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan dari berbagai

konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik lingkungan sekolah maupun

masyarakat. (c) Membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-

hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan (fisik

dan mental), yang kurang diberikan lingkungan sekolah maupun masyarakat.

(d) Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam keluarga

sehingga tidak saja dapat bermanfaat perkembangan dan kematangan hidup

bersama menuju keluarga kecil dan sejahtera.

7) Fungsi ekonomi: (a) Melakukan kegiatan ekonomi baik diluar maupun

didalam lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan

perkembangan kehidupan keluarga. (b) Mengelola ekonomi keluarga

sehingga terjadi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara pemasukan

dan pengeluaran keluarga. (c) Mengatur waktu sehingga kegiatan orang tua

diluar rumah dan perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan serasi,

selaras, dan seimbang. (d) Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga

sebagai modal untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

8) Fungsi pelestarian lingkungan: (a) Membina kesadaran, sikap dan praktik

pelestarian lingkungan keluarga. (b) Membina kesadaran, sikap dan praktik

pelestarian lingkungan keluarga. (c) Membina kesadaran, sikap dan praktik

pelestrian lingkungan yang serasi, selaras dan seimbang antara lingkungan

keluarga dengan lingkungan hidup masyarakat sekitarnya. (d) Membina

kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan hidup sebagai pola hidup

keluarga menuju keluarga kecil bahagia dan sejahtera.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Friedman (2010) membagi 5 tugas keluarga dalam bidang kesehatan yang

harus dilakukan, yaitu:

1) Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Perubahan sekecil apapun

yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian dan

tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari adanya perubahan perlu

segera dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa

besar perubahannya.

2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.

Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk mencari pertolongan yang tepat

sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa keluarga yang

mampu untuk memutuskan penentuan tindakan keluarga maka segera

melakukan tindakan yang tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi

hingga teratasi.

3) Memberikan perawatan pada anggotanya yang sakit. Hal ini dapat dilakukan

dirumah apabila keluarga memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk

pemberian pertolongan pertama atau pelayanan kesehatan agar masalah yang

lebih parah tidak terjadi.

4) Mempertahankan suasana dirumah yang menguntungkan kesehatan dan

perkembangan kepribadian anggota keluarga.

5) Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga

kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada).

Universitas Sumatera Utara


Keluarga sebagai salah satu aspek terpenting terhadap kesehatan anggota

kelompoknya juga sebagai pemberi asuhan keperawtan pada unit keluarga.

Friedman (2010) menguraikan alasan keluarga sebagai unit pemberi asuhan

keperawatan.

1) Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang

mempengaruhi kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat, hubungan yang

erat antara anggotanya dengan keluarga sangat menonjol sehingga keluarga

sebagai lembaga/unit layanan perlu diperhitungkan.

2) Keluarga sebagai suatu kelompok individu di dalam keluarga dapat

menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah kesehatan

individu di dalam keluarga mulai dari awal sampai akhir akan dipengaruhi

oleh keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan

kesehatan seluruh anggota keluarganya dan bukan individu itu sendiri yang

mengusahakan tercapainya tingkat kesehatan yang diinginkannya.

3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. penyakit pada salah satu

anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh keluarga tersebut. peran

anggota keluarga akan mengalami perubahan apabila salah satu anggota

keluarganya menderita sakit. Di lain pihak, status kesehatan klien juga

sebagian besar ditentukan oleh kondisi keluarganya.

4) Dalam perawatan klien sebagai individu, keluarga berperan sebagai pengambil

keputusan. Bukan hanya anggota keluarga inti saja yang mengambil

keputusan, anggota keluarga yang jauh juga ikut serta dalam pengambilan

keputusan pada keluarga berpenghasilan rendah karena ketidakmampuannya,

Universitas Sumatera Utara


biasanya penyakit dalam keluarga ditangani sendiri oleh keluarga dengan

membeli obat di warung.

5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan efisien untuk berbagai usaha

kesehatan masyarakat.

Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa keluarga dalam hal ini

tidak dipandang dari jumlah anggotanya, tetapi kesatuannya yang unik dalam

menghadapi masalah. Keunikannya terlihat dengan cara berkomunikasi,

mengambil keputusan, sikap, nilai, hubungan dengan masyarakat luas dan gaya

hidup yang tidak sama antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya.

2.2.4 Definisi Dukungan Keluarga

Anggota kelurga masing-masing memberikan dukungan pada anggota

keluarga lainnya dengan cara yang bervariasi dan dukungan itu dapat diberikan

dengan arahan yang berbeda-beda (Parker, 2015). Dukungan keluarga menurut

Friedman (1998) dalam Pratiwi (2011) merupakan sikap, tindakan dan

penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. Dukungan keluarga

bukan sekedar memberikan bantuan, tetapi yang penting adalah bagaimana

persepsi si penerima terhadap makna dari bantuan tersebut (Friedman, 2010).

Taylor (2006) dalam Fadillah (2013) berpendapat bahwa dukungan

keluarga adalah semua bantuan yang diberikan oleh keluarga sehingga

memberikan rasa aman secara fisik dan psikologis pada individu yang sedang

merasakan tertekan atau stress. Dari beberapa pengertian dukungan keluarga

menurut para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa dukungan keluarga

Universitas Sumatera Utara


adalah semua tindakan berupa sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap

anggota keluarga yang bermasalah, baik itu anggota keluarga yang sakit maupun

tertekan atau stress.

2.2.5 Dimensi Dukungan Keluarga

Setiadi (2008) menjelaskan bahwa dukungan keluarga terdiri dari 4 dimensi,

yaitu:

1) Dukungan instrumental, yaitu keluarga menerapkan sumber pertolongan

praktis dan konkrit diantaranya: kesehatan penderita dalam hal kebutuhan

makan dan minum, istirahat dan terhindarnya penderita dari kelelahan.

Dukungan instrumental keluarga merupakan suatu dukungan atau bantuan

penuh dari keluarga dalam bentuk memberikan bantuan tenaga, dana, maupun

meluangkan waktu untuk membantu atau melayani dan mendengarkan

anggota keluarga menyampaikan perasaanya.

2) Dukungan informasional, yaitu keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor

dan penyebar informasi yang meliputi pemberian saran, informasi yang bisa

digunakan untuk mengungkapkan sebuah masalah. Manfaat dari dukungan ini

adalah dapat menekan munculnya suatu stressor karena informasi yang

diberikan dapat menyumbangkan aksi sugesti yang khusus pada individu.

Aspek-aspek dalam dukungan ini adalah nasihat, usulan, saran, petunjuk dan

pemberian informasi.

3) Dukungan penilaian (appraisal), yaitu keluarga bertindak sebagai sebuah

umpan balik, membimbing dan menengahi pemecahan masalah dan sebagai

Universitas Sumatera Utara


sumber validator identitas keluarga diantaranya menerima keterbatasan yang

dialami salah satu anggota keluarga, memberikan support, penghargaan dan

perhatian.

4) Dukungan emosional, yaitu keluarga sebagai sebuah tempat yang aman dan

damai untuk istirahat dan pemulihan serta membantu penguasaan terhadap

emosi. Dukungan emosional merupakan bentuk dukungan atau bantuan yang

dapat memberikan rasa aman, cinta kasih, membangkitkan semangat dan

mengurangi putus asa.

2.3 Konsep Penyakit Kronis Pada Lansia

2.3.1 Konsep Lansia

2.3.1.1 Definisi Lansia

Noorkasiani dan Tamber (2009) berpendapat bahwa lansia adalah

seseorang yang mencapai usia 60 tahun ke atas. Menurut Hawari (2001) dalam

Makhfudli dan Efendi (2009) lansia adalah keadaan yang ditandai oleh kegagalan

seseorang untuk mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress

fisiologis, kegagalan ini berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk

hidup serta meningkatkan kepekaan secara individual.

Depkes RI (2014) sependapat dengan Noorkasiani dan Tamber (2009) yang

menjelaskan bahwa seseorang dikatakan sebagai seorang lansia dengan usia 60

tahun ke atas Berdasarkan defenisi lansia yang dikemukakan oleh para ahli,

peneliti menyimpulkan bahwa lansia adalah seseorang yang mencapai usia 60

Universitas Sumatera Utara


tahun ke atas yang ditandai oleh penurunan daya kemampuan seseorang untuk

mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stress fisiologis.

2.3.1.2 Klasifikasi Lansia

Klasifikasi lansia dalam Dewi (2014) berdasarkan WHO yaitu Elderly (60-

74 tahun), Old (75-89 tahun), Very Old (>90 tahun). Sedangkan menurut Maryam,

et al., (2008) ada 5 klasifikasi lansia, yakni:

1) Pralansia (prasenilis), seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.

2) Lansia, seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

3) Lansia resiko tinggi, seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang

yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI,

2003).

4) Lansia potensial, lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau

kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa (Depkes RI, 2003).

5) Lansia tidak potensial, lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga

hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003).

2.3.1.3 Perubahan – Perubahan yang Terjadi pada Lansia

Lansia pada umumnya mengalami perubahan secara fisiologis, perubahan

kognitif, dan perubahan psikososial (Potter & Perry, 2005). Perubahan secara

fisiologis yaitu kulit kehilangan kelenturan dan kelembapan pada lansia yang

menyebabkan keriput pada kulit lansia, ketajaman penglihatan lansia menurun,

penurunan fungsi pendengaran, penurunan massa dan tonus otot, peningkatan

Universitas Sumatera Utara


jumlah jaringan lemak pada tubuh dan abdomen yang mengakibatkan penurunan

peristaltik, perubahan hormonal dan siklus tidur memendek.

Perubahan secara kognitif meliputi demensia yang mengakibatkan

penurunan fungsi intelektual, perubahan kepribadian, dan kerusakan penilaian.

Delirium yang terjadi pada lansia berupa kurang perhatian, ilusi, halusinasi,

kadang – kadang bicara inkoheren gangguan siklus tidur – bangun, dan

disorientasi. Perubahan yang terjadi pada lansia selanjutnya adalah perubahan

psikososial yang meliputi pensiun, isolasi sosial yang terdiri dari isolasi sikap

yang terjadi karena nilai pribadi atau budaya dan isolasi penampilan seperti citra

tubuh, higiene, tanda penyakit yang terlihat dan kehilangan fungsi. Tempat tinggal

dan lingkungan dimana terjadi perubahan pada peran sosial, tanggung jawab

keluarga, dan status kesehatan mempengaruhi rencana kehidupan lansia (Potter &

Perry, 2005). Peneliti menyimpulkan bahwa perubahan – perubahan yang terjadi

pada lansia membuat lansia harus menyesuaikan diri terhadap penurunan fungsi

baik secara fisiologis, kognitif, dan psikososial dengan menemukan cara untuk

mempertahankan kualitas hidup.

2.3.1.4 Penyakit pada Lansia

The National Old People’s Welfare Council di inggris (Nugroho, 2008),

penyakit atau gangguan umum pada lanjut usia ada 12 macam, yaitu depresi

mental, gangguan pendengaran, bronkitis kronis, gangguan pada tungkai/sikap

berjalan, gangguan pada koksa/sendi panggul, anemia, demensia, gangguan

penglihatan, ansietas, dekompensasi kordis, diabetes melitus, osteomalasia,

hipertiroidisme dan gangguan defekasi, sedangkan penyakit lansia di Indonesia

Universitas Sumatera Utara


meliputi penyakit sistem pernapasan, penyakit kardiovaskular dan pembuluh

darah, penyakit pencernaan makanan, penyakit sistem urogenital, penyakit

gangguan metabolik/endokrin, penyakit pada persendian dan tulang serta penyakit

yang disebabkan oleh keganasan.

Menurut Potter dan Perry (2005) hampir 80% lansia dengan usia 65 tahun ke

atas mempunyai sedikitnya satu masalah kesehatan. Potter dan perry membagi

masalah kesehatan lansia menjadi dua yaitu masalah kesehatan fisiologis dan

masalah kesehatan psikososial. Masalah kesehatan fisiologis terdiri dari masalah

kardiovaskular (hipertensi, angina pektoris, infark miokard, dan cedera

serebrovaskular), kanker, arthritis, kerusakan sensori, masalah gigi, dan penyakit

paru obstruktif menahun. Masalah psikososial pada lansia yang biasanya terjadi

karena transisi peran pada lingkungan sosial, kehilangan, perubahan pada

fisiologis dan kematian. Penyebab kematian yang biasa terjadi pada lansia adalah

penyakit jantung, neoplasma maligna, penyakit serebrovaskular, dan penyakit

paru obstruksi menahun (Potter & Perry, 2005).

2.3.2 Konsep Penyakit Kronis

2.3.2.1 Definisi Penyakit Kronis

Penyakit kronis didefinisikan sebagai kondisi medis atau masalah kesehatan

dengan kumpulan beberapa gejala atau ketidakmampuan yang terjadi selama 3

bulan atau lebih (Smeltzer & Bare, 2009). Menurut US Department of Health and

Human Services (2010, dalam Goodman 2013) penyakit kronis adalah suatu

Universitas Sumatera Utara


kondisi yang membutuhkan perawatan dan pengobatan yang berlanjut yang terjadi

lebih dari 1 tahun yang berdampak pada keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari.

Sedangkan menurut WHO (2014) penyakit kronis memiliki onset yang

secara umum bertahap dan sering tersembunyi, disebabkan oleh banyak faktor

dengan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu, masalah kesehatan dengan jangka

waktu yang lama seperti diabetes, penyakit jantung, mental yang progresif dan

gangguan neurologi, gangguan muskuloskeletal, dan penyakit keganasan lainnya.

Dari beberapa definisi penyakit kronis tersebut peneliti dapat menyimpulkan

bahwa penyakit kronis adalah suatu kondisi penyakit yang lebih dari 3 bulan,

membutuhkan perawatan dan pengobatan secara berlanjut, onset yang pada

umumnya bertahap dan tersembunyi.

2.3.2.2 Fase-Fase Penyakit Kronis

Menurut Corbin dan Cherry (1997, dalam Smeltzer & Bare, 2009) penyakit

kronis terdiri dari 9 fase, yakni:

1) Fase pre trajectory. Individu berisiko terhadap penyakit kronis karena faktor-

faktor genetic atau perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap

penyakit kronis.

2) Fase trajectory. Adanya gejala-gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis.

Fase ini sering tidak jelas karena gejala sedang dievaluasi dan pemeriksaan

diagnostic sedang dilakukan.

3) Fase stabil. Ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.

Universitas Sumatera Utara


4) Fase tidak stabil. Adanya ketidakstabilan dari penyakit kronis, kekambuhan

gejala-gejala dari penyakit-penyakit.

5) Fase Akut. Ditandai dengan gejala-gejala yang berat dan tidak dapat pulih

atau komplikasi yang membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk

menanganinya.

6) Fase krisis. Ditandai dengan situasi krisis atau mengancam jiwa yang

membutuhkan pengobatan dan perawatan kedaruratan.

7) Fase pulih. Pulih kembali pada cara hidup yang diterima pada batasan yang

dibebani oleh penyakit kronis.

8) Fase penurunan. Terjadi ketika perjalanan penyakit berkembang dan disertai

dengan peningkatan ketidakmampuan dan kesulitan dalam mengatasi gejala-

gejala.

9) Fase kematian. Ditandai dengan penurunan bertahap atau cepat fungsi tubuh

dan penghentian hubungan individual.

2.4 Desain Korelasi

Peneliti menggunakan desain korelasi untuk menguji hubungan variabel-

variabel. Korelasi adalah sebuah hubungan atau gabungan antara dua variabel,

yang cenderung pada variasi satu variabel dihubungkan dengan variasi yang lain

(Polit & Beck, 2012). Menurut Ludico et al., (2006), suatu penelitian dengan dua

variabel dikatakan berhubungan ketika adanya gabungan antara variabel-variabel

yang berbeda jumlah atau level dari satu variabel dengan variabel yang berbeda

jumlah atau level dari variabel lain secara sistematik.

Universitas Sumatera Utara


Suatu penelitian dengan menggunakan desain korelasi harus

mempertimbangkan apakah ada hubungan antara variabel-variabel yang

digunakan, apa petunjuk hubungan dari variabel-variabel, seberapa kuat hubungan

antara variabel-variabel dan apa yang mendasari hubungan antara variabel-

variabel tersebut (Polit & Beck, 2012). Desain nonexperiment korelasi meiliki

kelebihan yang memuaskan, tetapi desain ini juga memiliki beberapa kekurangan.

Kelemahan dari desain korelasi adalah pada interpretasi atau tafsiran dari hasil

desain korelasi yang dipertimbangkan untuk sementara, terutama jika penelitian

tidak memiliki dasar secara teoritis dan jika penelitian menggunakan desain cross-

sectional, sedangkan kelebihan desain korelasi yaitu pada masalah pengumpulan

data dalam jumlah besar yang sering efesien, penelitian korelasi akan tepat bila

dilanjutkan pada penelitian dalam bidang keperawatan karena banyak masalah-

masalah yang menarik yang tidak dapat dilakukan untuk suatu percobaan atau

eksperimen (Polit & Beck, 2012).

Universitas Sumatera Utara


27

27
BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga

dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis. Penyakit kronis

adalah suatu kondisi penyakit yang jangka waktunya lebih dari 3 bulan,

membutuhkan pengobatan dan perawatan terus-menerus, berangsur-angsur

menurunkan kesehatan, serta mengubah kebiasaan hidup sehari-hari. Penyakit

kronis yang berdampak dari segi fisik maupun psikologis pada lansia tentu sangat

membutuhkan dukungan dari keluarga, baik secara moril maupun material.

Keluarga termasuk sasaran dalam asuhan keperawatan lansia dengan penyakit

kronis, keterlibatan keluarga dalam perawatan lansia ini dapat menjadi sumber

dukungan dan motivasi dalam menghadapi penyakit yang diderita oleh lansia.

Adapun kerangka konseptual penelitian dapat dilihat pada Skema 3.1

25

Universitas Sumatera Utara


Dukungan Keluarga pada Kualitas Hidup Lansia
Lansia dengan Penyakit Kronis 1. Keseluruhan Hidup
1.Dukungan Instrumental 2. Kesehatan
2.Dukungan Informasional 3. Hubungan Sosial
3.Dukungan Penilaian 4. Kemandirian
4.Dukungan Emosional 5. Di rumah dan Bertetangga
6. Psikologi dan Emosional
(Friedman, 2010) 7. Keuangan

(Bowling, 2013)

Skema 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian

Universitas Sumatera Utara


3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel dukungan keluarga

sebagai variabel independen dan variabel kualitas hidup lansia sebagai variabel

dependen.

No. Variabel Defenisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional

Variabel Dependen
1 Kualitas Persepsi atau Menggunakan Jumlah skor Interval
hidup lansia pandangan instrumen kumulatif
yang terdiri subjektif OPQOL – jawaban
dari lansia BRIEF (Older responden
keseluruhan terhadap People Quality tentang
hidup kepuasaan dan of Life-BRIEF) kualitas hidup
(kepuasan dampak yang yang terdiri meliputi
hidup), dirasakan oleh dari 13 dampak dan
kesehatan lansia dalam 4 pertanyaan kepuasan
(kesanggupa minggu dan dibagi jumlah
n melakukan terakhir. menggunakan item
aktifitas), skala Likert pertanyaan.
hubungan dengan Hasil ukur
sosial alternatif dalam bentuk
(hubungan jawaban kepuasan, skor
lansia 5.Sangat tertinggi 5 dan
terhadap setuju terendah 1
keluarga, 4.Setuju
teman, dan 3.Sedikit tidak
aktifitas Setuju
sosial yang 2.Tidak setuju
diikuti), 1.Sangat tidak
kemandirian Setuju
(melakukan Untuk setiap
suatu hal itemnya
tanpa selain
bantuan kepuasan
orang lain), hidup, hasil
di rumah ukur dalam
dan 5 alternatif
bertetangga jawaban
(perasaan yaitu
nyaman dan 5.Sangat baik
tenang di 4.Baik

Universitas Sumatera Utara


rumah dan 3.Sedang
lingkungan 2.Buruk
terdekatnya) 1.Sangat buruk
, psikologi
dan
emosional
(persepsi
lansia
terhadap
kehidupann
ya),
keuangan
(biaya
hidup)
Variabel Independen
2 Dukungan Keluarga Dukungan keluarga Kuesioner Jumlah skor Interv
yang terdiri dari adalah segala bentuk terdiri dari 12 kumulatif al
dukungan perilaku dan sikap pertanyaan jawaban
instrumental positif yang diberikan yang dibuat responden
(memberikan keluarga kepada salah sendiri oleh tentang
bantuan pada lansia, satu anggota keluarga. peneliti dukungan
memberikan dengan keluarga
kenyamanan dan Keluarga dalam menggunakan dibagi total
ketenangan kepada penelitian ini adalah skala likert item
lansia dimana ia suami, anak, cucu dengan pertanyaan.
berada, dan atau yang tinggal alternatif Skor
membantu biaya serumah dengan pilihan tertinggi 4
pengobatan yang Lansia yang jawaban: dan skor
dijalani oleh lansia), menderita penyakit 4. Selalu terendah 1
dukungan Kronis di RSUP 3. Sering
informasional HAM 2. Jarang
(mengingatkan lansia 1. Tidak
pentingnya menjaga pernah
kesehatan,
memberikan
informasi tentang
penyakitnya, dan
mengingatkan untuk
terartur minum obat),
dukungan penilaian
(keluarga menerima
keterbatasan lansia,
memperhatikan
kondisi penyakitnya,
dan memberi

Universitas Sumatera Utara


dorongan untuk
menghindari
pantangan makanan),
dan dukungan
penghargaan (
merawat lansia
dengan penuh kasih
sayang,
menenangkan lansia
ketika cemas dengan
kondisi penyakitnya,
memotivasi ketika
lansia merasa sedih
dan putus asa karena
penyakit yang
diderita).

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel Penelitian

3.3 `Hipotesis Penelitian


Hipotesis Utama dalam penelitian ini adalah adanya hubungan dukungan

keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis (Ha).

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel (Polit & Beck, 2012),

Desain Korelasional dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi

hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menderita

penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien lansia yang menderita

penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.2.2 Sampel

Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan metode tabel power analysis

yang memperkirakan jumlah sampel dengan derajat ketepatan α = 0,05 dengan

analisa kekuatan (power) sebesar 0,8 dan Effect Size 0,30 sehingga didapatkan

jumlah sampel sebanyak 85 orang (Polit & Beck, 2012).

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan tehnik probability

sampling dengan pendekatan simple random sampling yang memberikan

kesempatan yang sama kepada setiap anggota yang ada dalam populasi untuk

dijadikan sampel. Adapun sampel yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah

30

Universitas Sumatera Utara


lansia yang menderita penyakit kronis (diabetes, penyakit paru obstruktif

menahun, penyakit sistem urogenital, penyakit kardiovaskular, persendian, dan

penyakit keganasan misalnya kanker stadium 1 dan 2) dan menderita penyakit >3

bulan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik Medan, dapat

berkomunikasi verbal dengan baik, mendengar, menulis, membaca, dan besedia

menjadi responden penelitian. Cara pengambilan sampel dilakukan dengan

melihat rekam medik calon responden terlebih dahulu, kemudian peneliti memilih

nomor rekam medik ganjil untuk dijadikan calon responden. Selanjutnya peneliti

menemui calon responden dan melakukan prosedur pengumpulan data responden.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada sampel yang berkunjungke Poliklinik

Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan. Alasan peneliti

memilih RSUP Haji Adam Malik Medan sebagai tempat penelitian karena rumah

sakit tersebut merupakan rumah sakit pendidikan, rumah sakit rujukan dimana

terdapat cukup banyak klien lansia yang menderita penyakit kronis, sehingga

dapat memenuhi kriteria sampel yang diinginkan. Waktu penelitian ini dilakukan

pada bulan oktober sampai juli 2016 dan pengumpulan data penelitian dilakukan

pada bulan maret sampai april 2016.

4.4 Pertimbangan EtikPenelitian

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti memperkenalkan diri terlebih

dahulu, menjelaskan maksud dan tujuan serta prosedur pelaksanaan penelitian

yang dilakukan. Peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan

Universitas Sumatera Utara


kesediaan atau ketidaksediaan menjadi subjek penelitian dan memiliki hak untuk

membuat keputusan sendiri (Otonomy). Jika calon responden bersedia, maka

responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan (Informed consent)

penelitian dan memberikan kuesioner untuk diisi. Jika dalam pengisian kuesioner

responden kurang mengerti, maka peneliti memberikan penjelasan. Setelah

seluruh kuesioner telah selesai dijawab oleh responden, kemudian dikembalikan

kepada peneliti. Jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden

berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data

berlangsung.

Peneliti melindungi subjek dari semua kerugian (Nonmaleficence ) baik

material, nama baik dan bebas dari tekanan fisik dan psikologis yang timbul

akibat penelitian ini. Untuk menjaga kerahasiaan (Confidentiality), peneliti tidak

mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, tetapi dengan

memberi kode pada masing-masing lembar tersebut.kerahasiaan informasi

responden dijamin oleh peneliti dan hanya digunakan dalam penelitian ini

(anonymity). Dalam melakukan penelitian ini, peneliti juga bersikap adil (Justice)

kepada setiap calon responden dan tidak membeda-bedakan calon responden.

4.5 Instrumen Penelitian

Alat pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuisioner, yang terdiri

dari 3 kuesioner yaitu kuesioner karakteristik demografi responden, kuesioner

dukungan keluarga dan kuesioner kualitas hidup lansia.

a. Kuesioner karakteristik demografi responden

Universitas Sumatera Utara


Kuesioner karakteristik responden terdiri dari inisial, umur, jenis kelamin,

tingkat pendidikan, status sosial ekonomi/penghasilan perbulan, penyakit yang

diderita, dan lama menderita penyakit dan keluarga yang selama ini merawat.

b. Kuisioner dukungan keluarga


Kuesioner dukungan keluarga dibuat sendiri oleh peneliti yang terdiri dari 16

pertanyaan, yang mencakup dimensi emosional terdiri dari 3 item (5,6,7,8),

dimensi penilaian (9,10,11,12), dimensi instrumental (13,14,15,16), dan dimensi

informasional (1,2,3,4). Penilaian kuesioner ini berdasarkan skala Likert.

Kuesioner ini disajikan dalam bentuk pernyataan positif dengan empat pilihan

alternatif jawaban yaitu selalu, sering, jarang, dantidak pernah. Bobot nilai yang

diberikan untuk setiap pernyataan adalah 1,2,3, dan 4 dengan jawaban selalu

mendapat nilai 4, sering mendapat nilai 3, jarang mendapat nilai 2, dan jawaban

tidak pernah mendapat nilai 1. Total skor adalah 16-64. Semakin tinggi jumlah

skor maka dukungan keluarga semakin tinggi.

c. Kuesioner kualitas hidup lansia


Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi kuisioner dari Ann Bowling

(2013, sudah mendapat izin dan terlampir), yaitu OPQOL - BRIEF (Older People

Quality Of Life-BRIEF) untuk mengukur kualitas hidup pada lansia.Kuisioner

OPQOL-BRIEF dilakukan back translation. Langkah pertama, peneliti memilih 3

expert, setelah instrumen diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia,

selanjutnya instrumen yang telah diterjemahkan tersebut diterjemahkan kembali

ke bahasa aslinya, yaitu bahasa Inggris. Langkah selanjutnya, expert ke 3

menelaah apakah ada perubahan makna pada pernyataan instrumen yang telah

diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


Kuisioner ini terdiri dari 13 pertanyaan dengan rentang jawaban

menggunakan skala likert. Kuisioner ini disajikan dalam bentuk 5 pilihan

jawaban. Pada kualitas hidup terkait tingkat kualitas hidupmenurut persepsi

responden digunakan penilaian sangat baik, baik, sedang, buruk, dan sangat

buruk. Nilai yang diberikan untuk setiap pernyataan yakni 5,4,3,2,1 dengan bobot

nilai yang diberikan untuk setiap pernyataan yakni sangat baik 5, baik 4, sedang 3,

buruk 2, dan sangat buruk 1. Sedangkan untuk kepuasan hidup terdiri dari 5

pilihan pernyataan yakni sangat setuju, setuju, sedikit tidak setuju, tidak setuju,

sangat setuju dengan bobot nilai 5,4,3,2,1. Pernyataan sangat setuju diberi skor 5,

setuju 4, sedikit tidak setuju 3, tidak setuju 2, dan sangat tidak setuju 1. Total Skor

adalah 5-65. Semakin tinggi jumlah skor, kualitas hidup lansia semakin baik.

4.6 Validitas dan Reabilitas

4.6.1 Validitas

Uji validitas pada variabel kualitas hidup lansia tidak dilakukan karena

menggunakan instrumen OPQOL-Brief yang digunakan oleh Ann Bowling pada

penelitiannya tentang which measure of quality of life perfoms best in older age?

a comparison of the OPQOL-Brief, CASP-19 and WHOQOL dengan skala 1 = not

relevant, 2 = somewhat relevant, 3 = quite relevant, 4 = highly relevant. Quisioner

OPQOL-Brief di uji oleh 6 orang expert dan telah dinyatakan valid. Sedangkan uji

validitas pada variabel dukungan keluarga dilakukan oleh 3 dosen expert.

Penelitian ini menggunakan content validity index dengan 3 judges or

experts, dengan standar valid 0,8 (Polit & Beck, 2006). Berdasarkan nilai CVI

yang diperoleh, maka kuisioner dukungan keluarga telah valid.

Universitas Sumatera Utara


4.6.2 Reliabilitas

Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu peneliti akan

menggunakan uji reliabilitas pada instrumen penelitian. Reliabilitas adalah

konsistensi atau ketepatan pengukuran yang dilakukan pada target yang

dihubungkan, reliabilitas juga mengenai keakuratan pada pengukuran (Polit &

Beck, 2012). Peneliti menggunakan analisa Cronbach’s Alpha dengan

menggunakan bantuan komputer untuk mengukur realibilitas instrumen dukungan

keluarga dan kualitas hidup lansia. Untuk instrumen yang baru akan reliabel jika

memiliki reliabilitas > 0.70 (Polit & Beck, 2012). Uji reliabilitas dalam penelitian

ini akan dilakukan pada 30 responden di RSUP Haji Adam Malik Rindu A dan

Rindu B. setelah dilakukan proses penghitungan dengan menggunakan bantuan

komputer diperoleh hasil 0,88 untukInstrumen dukungan keluarga dan instrumen

OPQOL-brief 0,83. Instrumen dukungan keluarga dan instrumen kualitas hidup

lansia yang menderita penyakit kronis adalah reliabel.

4.7 Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu, pada tahap awal

peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi

pendidikan Fakultas Keperawatan USU, kemudian permohonan izin yang telah

Universitas Sumatera Utara


diperoleh dikirimkan ketempat penelitian yaitu di RSUP Haji Adam Malik

Medan. Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data

penelitian. Peneliti menentukan responden yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan.

Langkah selanjutnya, peneliti mengidentifikasi lansia di Poli Penyakit

Dalam RSUP Haji Adam Malik. Peneliti mendatangi setiap calon responden yang

memenuhi kriteria. Untuk mencegah terjadinya pengambilan sampel yang

berulang, peneliti membuat daftar responden yang telah menjadi responden.

Sebelum pengambilan data, peneliti mengklarifikasi terlebih dahulu pada calon

responden apakah sudah pernah menjadi responden dalam penelitian ini

sebelumnya dan menyesuaikan keterangannya dengan daftar responden yang

terdiri dari nomor, nama, umur, dan alamat. Jika calon responden belum pernah

menjadi responden dan bersedia menjadi responden maka data responden dicatat

dalam daftar responden.

Langkah selanjutnya, peneliti menjelaskan kepada calon responden

tentang maksud, tujuan, dan prosedur penelitian. Bagi calon responden yang

bersedia menjadi responden diminta untuk menandatangani informed consent atau

responden dapat menyatakan persetujuan secara verbal. Responden yang tidak

mampu (n=79 orang) dibantu keluarga untuk mengisi kuesioner yang sesuai

dengan jawaban responden dan mengembalikan kuisioner apabila telah selesai

mengisi kuisioner. Apabila telah didapatkan jumlah sampel sebanyak yang

dibutuhkan dalam penelitian ini, maka pengumpulan data telah selesai dilakukan

dan selanjutnya dilakukan analisa data.

Universitas Sumatera Utara


4.8 Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data

melalui beberapa tahap dimulai dengan memeriksa kelengkapan data dan

dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga apabila ada kekurangan dapat

segera diperbaiki, kemudian data yang sesuai diberi kode untuk memudahkan

peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data. Kemudian memasukkan data

kekomputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program

komputerisasi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan

bivariat.

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik

masing-masing variabel penelitian. Analisis data numerik (kualitas hidup lansia,

dukungan keluarga ditinjau dari empat dimensi) digunakan nilai mean, minimal

dan maksimal dengan 95% confident interval mean. Analisis untuk data

karakteristik responden yaitu jenis kelamin, pendidikan, dan sosial ekonomi

dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi dan proporsi. Sedangkan

untuk umur dan lama menderita penyakit kronis dianalisis menggunakan nilai

mean.Analisa data lebih lanjut , pada data numerik (kualitas hidup lansia dan

dukungan keluarga)dilakukan uji asumsi dasar.Peneliti melakukan uji normalitas

untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data

berdistribusi normal, maka peneliti dapat menggunakan uji statistik berjenis

Universitas Sumatera Utara


parametrik. Peneliti menggunakan uji kolmogorov smirnov, data dikatakan

berdistribusi normal dengan α >0.05.

4.8.2 Analisis Bivariat

Selanjutnya peneliti melakukan analisis bivariat yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara variabel independen yaitu dukungan keluarga

dengan variabel dependen yaitu kualitas hidup lansia dengan menggunakan

korelasi pearsonuntuk membuktikan hipotesa penelitian yaitu ada hubungan

dukungan dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis di RSUP

Haji Adam Malik dengan menggunakan taraf signifikan 5%.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan mengenai

karakteristik responden, variabel dukungan keluarga, variabel kualitas hidup

lansia, dan hubungan dukungan keluarga yang ditinjau dari empat dimensi dengan

kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik

Medan. Penelitian ini dilakukan pada bulan maret 2016, dengan jumlah responden

sebanyak 85 orang lansia yang menderita penyakit kronis yang diperoleh dari

poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam malik.

5.1 HASIL PENELITIAN

5.1.1 Karakteristik Responden

Lansia yang mederita penyakit kronis sebagian besar adalah perempuan

(n= 44 atau 51,8%) dan rata-rata umur lansia yang menderita penyakit kronis 60-

65 tahun. Tingkat pendidikan lansia yang dominan adalah SMA/SMK (n= 34 atau

40%), dengan penghasilan perbulan lansia <Rp 2.037.000,00 sebanyak 43 orang

(50,6%) dan >Rp 2.037.000,00 sebanyak 42 orang (49,4%). Berdasarkan penyakit

kronis yang diderita lansia, penyakit kardiovaskular adalah salah satu penyakit 45

kronis yang paling banyak diderita oleh lansia yaitu sebanyak 25,9%, penyakit

kedua terbanyak adalah penyakit keganasan seperti tumor sebanyak 24,7%, dan

penyakit kronis urogenital adalah penyakit kronis ketiga terbanyak yang diderita

lansia yaitu sebanyak 18,8%. Rata-rata lansia yang menderita penyakit kronis di

RSUP Haji Adam Malik selama 1-3 tahun.

38

Universitas Sumatera Utara


Tabel 1

Distribusi frekuensi dan persentase data karakteristik responden(n=85)

Karakteristik Frekuensi Persentase (%)


Umur
60-65 tahun 57 67.1
66-70 tahun 16 18.8
>70 tahun 12 14.1
Jenis Kelamin
Laki-laki 41 48.2
Perempuan 44 51.8
Tingkat pendidikan
Tidak sekolah 4 7.1
SD 17 20
SMP/SLTP 16 18.8
SMA/SMK 34 40
Perguruan tinggi 14 14.1
Penghasilan perbulan
<Rp. 2.037.000,00 43 50.6
>Rp. 2.037.000,00 42 49.4
Penyakit kronis yang diderita
Penyakit sistem pernapasan 7 8.2
Penyakit kardiovaskular 22 25.9
Penyakit pembuluh darah 6 7.1
Penyakit muskuloskeletal 2 2,4
Penyakit pencernaan 7 8,2
Penyakit urogenital 16 18.8
Penyakit metabolik/endokrin 4 4.7
Penyakit keganasan 21 24.7
Lama menderita penyakit kronis
3-12 bulan 35 41.2
1-3 tahun 36 42.3
>3 tahun 14 16.5

5.1.2 Dukungan Keluarga

Rata-rata nilai dukungan keluarga responden adalah 3,58. Nilai dukungan

keluarga terendah adalah 2,06 dan tertinggi 4. Berdasarkan nilai rata rata yang

disesuaikan dengan skala instrumen, maka dapat dikatakan bahwa responden

Universitas Sumatera Utara


sering mendapatkan dukungan dari keluarga. Nilai minimal sub variabel

dukungan keluarga adalah 2 dan maksimal 4. Demikian juga pada rata-rata sub

variabel dukungan keluarga, yakni dukungan instrumental, penghargaan,

informasional dan penilaian diperoleh nilai mean >3 yang berarti responden

sering mendapatkan dukungan dari keluarga. Berdasarkan hasil estimasi interval

dan disesuaikan dengan skala instrumen, dapat disimpulkan bahwa lansia yang

menderita penyakit kronis yang berkunjung ke poliklinik Penyakit Dalam RSUP

Haji Adam Malik sering mendapat dukungan dari keluarga, baik dari dimensi

instrumental, penghargaan, informasional, dan penilaian.

Tabel 2

Mean, Min-Maks, dan 95% CI Dukungan keluarga (n=85)

Variabel Mean Min-Maks 95% CI

Dukungan Keluarga 3.58 2.06-4.00 3.46, 3.49

Instrumental 3.59 2.00-4.00 3.47, 3.71

Penghargaan 3.61 2.25-4.00 3.51, 3.73

Informasi 3.51 2.00-4.00 3.40, 3.64

Penilaian 3.60 2.00-4.00 3.48, 3.71

5.1.3 Kualitas Hidup Lansia

Rata-rata nilai kualitas hidup lansia adalah 4,32. Nilai kualitas hidup

responden terendah adalah 2,38 yang berarti lansia memiliki kualitas hidup yang

buruk dan tertinggi 5 yang berarti sangat baik. Nilai rata-rata kualitas hidup lansia

Universitas Sumatera Utara


adalah4.30. Berdasarkan nilai mean yang diperoleh dan disesuaikan dengan skala

instrumen kualitas hidup lansia pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa

lansia memiliki kualitas hidup yang baik. Begitu juga dengan nilai estimasi

interval yaitu 4.18-4.48 yang disesuaikan dengan skala instrumen kualitas hidup

lansia, dapat disimpulkan bahwa lansia yang menderita penyakit kronis yang

berkunjung ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Haji Adam Malik memiliki

kualitas hidup yang baik. Adapun data variabel kualitas hidup lansia dapat dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3

Mean, Min-Maks, dan 95% CI kualitas hidup lansia.di RSUP Haji Adam

MalikMedan (n=85)

Variabel Mean Min-Maks 95% CI

Kualitas hidup lansia 4.30 2.38, 5.00 4.18, 4.48

5.1.4 Asumsi Dasar dan Korelasi Dukungan Keluarga dengan Kualitas

Hidup Lansia

Dari hasil statistik didapatkan nilai normalitas variabel dukungan keluarga

dan variabel kualitas hidup lansia sebesar 0.153. Data dikatakan berdistribusi

normal karena hasil statistic > 0.05, sehingga penelitian menggunakan statistic

parametrik.

Analisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia

menunjukkan nilai r positif, artinya semakin sering dukungan keluarga diberikan

maka kualitas hidup lansia semakin meningkat. Kekuatan hubungan variabel

Universitas Sumatera Utara


dependen dan variabel independen adalah kategori kuat (r=0,716). Hasil uji

statistik lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang bermakna

dan signifikan antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup responden (p

value = 0,000). Dari hasil analisi korelasi, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis penelitian terbukti yakni adanya hubungan dukungan keluarga ditinjau

dari empat dimensi dengan kualitas hidup lansia yang menderita penyakit kronis

di RSUP Haji Adam Malik Medan.

Tabel 4

Hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansiadi RSUP Haji Adam
Malik Medan (n=85)

Variabel Pearson correlation (r) P value


Dukungan keluarga
0.716 0.000
Kualitas hidup lansia

5.2 PEMBAHASAN

Tujuan penelitian ini meliputi penjelasan dukungan keluarga ditinjau dari

4 dimensi, kualitas hidup lansia, hubungan dukungan keluarga dengan kualitas

hidup lansia yang menderita penyakit kronis di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP

Haji Adam Malik Medan.

5.2.1 Dukungan Keluarga pada Lansia yang Menderita Penyakit

Kronis

Rata-rata nilai dukungan keluarga adalah 3,58, dengan nilai terendah 2,06

dan nilai teringgi 4,00. Berdasarkan nilai rata-rata yang disesuaikan dengan skala

instrumen pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa lansia yang menderita

Universitas Sumatera Utara


penyakit kronis sering mendapatkan dukungan dari keluarga. Sama halnya dengan

rata-rata nilai sub variabel dukungan. Lansia sering mendapatkan dukungan

keluarga dari segi dukungan instrumental, penghargaan, informasional, dan

penilaian. Nilai rata-rata dimensi penghargaan adalah nilai yang paling tinggi dari

empat dimensi dukungan keluarga. Hal ini berarti dimensi penghargaan adalah

salah satu dukungan yang paling sering keluarga berikan kepada lansia yang

menderita penyakit kronis. Berbeda dengan penelitian Yusra (2011), menurut

penelitian Yusra 4 dimensi dukungan keluarga yang paling sering diberikan pada

pasien DM tipe 2 adalah dukungan emosional. Begitu juga dengan penelitian

Herlinah et al (2013), dukungan keluarga yang paling efektif diberikan pada lansia

dalam pengendalian hipertensi adalah dukungan emosional. Berbeda dengan hasil

penelitian Pratiwi (2011), dukungan keluarga yang paling berpengaruh terhadap

kepatuhan menjalankan terapi pengobatan pada pasien adalah dukungan

informasional. Hasil penelitian yang berbeda-beda menunjukkan bahwa empat

dimensi dukungan yang diberikan keluarga sama pentingnya diberikan terhadap

lansia ataupun pasien yang menderita penyakit kronis.

Sub dukungan keluarga juga sejalan dengan penelitian Herlinah et al

(2013) terkait perilaku lansia dalam pengendalian hipertensi. Empat dimensi

dukungan keluarga berpengaruh terhadap perilaku lansia dalam mengendalikan

hipertensi. Hal ini juga didukung oleh penelitian Swiderska (2014), lansia tidak

hanya membutuhkan dukungan secara financial (dukungan instrumental), tetapi

membutuhkan dukungan yang kompleks, hubungan lansia dengan keluarga

khususnya dengan pasangan, anak, cucu, atau sanak saudara sangatlah penting

Universitas Sumatera Utara


untuk kualitas hidup lansia. Swiderska juga menyebutkan bahwa periode hidup

seseorang pada saat lansia menimbulkan ketakutan, kesepian, peyakit bahkan

kematian.

Sejalan dengan penelitian Swiderska, penelitian Astuti (2010) juga

menyebutkan bahwa rasa kesepian, bahkan keterasingan merupakan awal

penyebab terjadinya depresi pada lansia, apalagi lansia dengan penyakit kronis.

Tetapi dengan adanya dukungan dari keluarga dapat membuat lansia merasa

aman, merasa ada yang menemani, ada yang mempedulikan keberadaan lansia

khusunya pada lansia dengan penyakit kronis yang sedang pada tahap pengobatan.

Menurut penelitian Hung (2015) kebutuhan lansia dengan penyakit kronis

adalah dipedulikan dan ditemani oleh anggota keluarga. Sebanyak 70% anggota

keluarga tidak mendapatkan informasi terkait dukungan keluarga pada lansia

dengan kondisi kronis. Hung menyatakan bahwa lansia dengan kondisi kronis,

dukungan dari anggota keluarga adalah hal yang paling mereka butuhkan dengan

persentase 40%, diikuti oleh dukungan dari teman sebanyak 27%.

5.2.2 Kualitas Hidup Lansia yang Menderita Penyakit Kronis

Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata nilai kualitas hidup lansia adalah

4.30. Berdasarkan nilai rata-rata yang disesuaikan dengan skala instrument maka

lansia yang menderita penyakit kronis mempunyai kualitas hidup yang baik.

Konsep kualitas hidup meliputi kepuasan dan wellbeing, serta multidimensi

termasuk kondisi kesehatan lansia (Lima et al, 2009). Sejalan dengan penelitian

Khan, et al (2014), bahwa penyakit dan kualitas hidup lansia saling berhubungan

Universitas Sumatera Utara


(p =0,000), dari 45 total responden yang menderita berbagai macam penyakit

kronis, sebagian besar mempengaruhi kualitas hidup responden.

Sejalan dengan teori Donegan (2007) tentang kualitas hidup pada lansia

dengan disability. Donegan menyatakan bahwa keterbatasan pada lansia yang

biasanya disebabkan oleh penyakit kronis seperti stroke, rheumatoid arthritis, dll

berefek dari segi fisik, sosial, bahkan psikologis yang berimplikasi pada nyeri dan

fatigue. Teori tersebut sejalan dengan penelitian Thumboo (2016), tentang

penyakit hand osteoarthritis yang menimbulkan nyeri, kekakuan, dan disabilitas

sehingga menurunkan kualitas hidup lansia yang menderita hand osteoarthritis.

5.2.3 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup Lansia

yang Menderita Penyakit Kronis

Analisis hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia,

menunjukkan semakin sering dukungan keluarga diberikan semakin baik kualitas

hidup lansia yang menderita penyakit kronis. Hubungan kedua variabel kuat

(r=0,716). Hasil uji stattistik lebih lanjut disimpulkan, adanya hubungan yang

bermakna antara dukungan keluarga beserta dimensinya dengan kualitas hidup

responden (p=0,000)

Hasil penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlinah et

al (2013), dimensi instrumental, penghargaan, informasional, dan penilaian

mempunyai hubungan yang signifikan dengan perilaku lansia dalam pengendalian

hipertensi (pvalue=0,000). Begitu juga dengan hasil penelitian Yenni (2011), empat

dimensi dukungan keluarga berhubungan dengan kejadian stroke pada lansia

hipertensi (rdukungan instrumental= 0,260, rdukungan penghargaan= 0,513,

Universitas Sumatera Utara


rdukungan informasional= 0,602, rdukungan penilaian= 0,190). Pada penelitian

Yenni, sub variabel dukungan keluarga yang paling berhubungan dengan kejadian

stroke pada lansia hipertensi adalah dukungan informasional. Sama halnya dengan

hasil penelitian bahwa 4 dimensi dukungan keluarga yang paling berhubungan

dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan informasional.

Coffman (2008) dalam penelitiannya menyatakan bahwa keluarga

merupakan sumber dukungan yang paling utama. Dukungan yang diberikan

dilihat dari empat dimensi yaitu dimensi instrumental, penghargaan,

infromasional, dan penilaian. Disampaikan juga bahwa dukungan dari keluarga

berkaitan erat dengan kepatuhan pasien dalam pengobatan, sehingga akan

mempengaruhi kualitas hidupnya. Menurut Fitri (2011) menurunnya derajat

kesehatan dan kemampuan fisik akan mengakibatkan lansia secara perlahan

menarik hubungan dari masyarakat sekitar sehingga terjadi penurunan interaksi

sosial. Penurunan interaksi sosial pada lansia menimbulkan perasaan loneliness

pada lansia yangs berakibat pada perubahan kualitas hidup lansia. Hal yang sama

juga diutarakan Ikasi et al (2014) dalam hasil penelitiannya, bahwa kesepian pada

lansia dapat menurunkan kualitas hidup khususnya pada lansia. Sehingga

dukungan dari keluarga berperan dalam menurunkan kesepian dan stress ataupun

masalah psikologis pada lansia (pvalue=0,001).

Berdasarkan beberapa hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

adanya dukungan keluarga sangat membantu lansia yang menderita penyakit

kronis dalam hal proses perawatan dan pengobatan. penyakit kronis pada lansia

menyebabkan penurunan interaksi sosial bahkan mobilitas sehingga lansia merasa

Universitas Sumatera Utara


loneliness dan stress. Rasa kesepian dan stress bahkan kejadian depresi pada

lansia menyebabkan penurunan kualitas hidup. Faktor dukungan keluarga sangat

berpengaruh terhadap kualitas hidup lansia, baik dari segi kesehatan fisik, kondisi

psikologis, hubungan sosial dan hubungan lansia dengan lingkungan sosialnya.

5.3 KETERBATASAN PENELITIAN

a. Pengambilan data yang dilakukan sebelum responden melakukan pemeriksaan

di Poliklinik Penyakit Dalam. Keterbatasan yang dialami adalah sebagian

responden kurang konsentrasi menjawab kuisioner karena menunggu antrian

atau dipanggil perawat dan merasa takut nomor antrian terlewatkan.

b. Sebagian besar lansia dibantu oleh keluarga yang menemani dalam pengisian

kuisioner, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama lagi.

c. Kejujuran, daya ingat, dan pemahaman responden dalam pengisian kuisioner

sangatlah penting terhadap dukungan keluarga yang diterima dan kualitas

hidup yang dirasakan. Berdasarkan hal tersebut, konsentrasi dan penurunan

daya ingat akan mempengaruhi kebenaran jawaban yang diberikan oleh

responden.

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

6.1 KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar lansia yang menderita

penyakit kronis di RSUP Haji Adam Malik adalah perempuan dengan usia rata-

rata 65.26 tahun. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan

SMA/SMK dengan penghasilan responden sebagian besar <Rp. 2.037.000,00.

Penyakit kronis yang paling banyak diderita responden adalah penyakit

kardiovaskular, dengan rata-rata menderita .penyakit kronis selama 24,66 bulan

atau >2 tahun. Lama menderita penyakit kronis berhubungan dengan penurunan

pada kualitas hidup responden. Perubahan kualitas hidup responden berhubungan

dengan dukungan dari keluarga. Keluarga merupakan salah satu sumber pemberi

dukungan pada lansia yang menderita penyakit kronis.

Dukungan keluarga yang ditinjau dari empat dimensi yang diberikan

keluarga kepada responden, mempunyai rata-rata >3, yang berarti bahwa lansia

sering memperoleh dukungan dari keluarga. Sejalan dengan kualitas hidup lansia,

dengan nilai rata-rata >4, yang berarti bahwa responden memiliki kualitas hidup

yang baik. Hasil penelitian didapatkan bahwa adanya hubungan yang signifikan

dan kuat antara dukungan keluarga dengan kualitas hidup lansia yang menderita

penyakit kronis.

Universitas Sumatera Utara


6.2 REKOMENDASI

6.1.1. Bagi pendidikan keperawatan


48
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi tambahan dan dan

masukan bagi pendidikan keperawatan khususnya keperawatan keluarga sehingga

perlu diberikan penekanan materi tentang dukungan keluarga pada lansia

khususnya yang menderita penyakit kronis sehingga lansia dapat memiliki

kualitas hidup yang baik.

6.1.2. Bagi pelayanan keperawatan

Dari hasil penelitian, diperoleh bahwa lansia yang menderita penyakit

kronis sering mendapatkan dukungan dari keluarga. Walaupun demikian petugas

kesehatan agar tetap melibatkan keluarga dalam perawatan lansia yang menderita 57

penyakit kronis. Petugas Kesehatan dapat memberikan pendkes pada keluarga

tentang pentingnya peran keluarga terhadap kualitas hidup lansia.

6.1.3. Bagi penelitian keperawatan selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan

penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas hidup

lansia. Untuk penelitian selanjutnya perlu diteliti kembali tentang fenomena ini

karena fenomena ini belum banyak diteliti dengan menggunakan jumlah

responden yang lebih banyak lagi untuk memperoleh variasi data serta perlu

diteliti apakah ada efektifitas keluarga terhadap kemampuan perawatan diri dan

Universitas Sumatera Utara


pengobatan yang dijalani lansia dengan penyakit kronis dan hubungannya dengan

kualitas hidup.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA
Ali, H. Z. (2010). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta:Kedokteran EGC
Amir. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kejadian Depresi Pada
Pasien Gagal Jantung di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hikmah Makassar.
Skripsi. Diakses pada 22 April 2016
Astuti, V. W. (2010). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Depresi
pada Lansia di Posyandu Sejahtera GBI Setia Bakti. Journal STIKES RS.
Baptis Kediri. Vol. 3, No.2
Azizah, Sofian, A., Suyanto. (2013). Gambaran Kulaitas Hidup Pasien Kanker
Serviks yang Menjalani Radioterapi di RSUD Arifin Achmad Riau. JOM
FK, No. 2, Vol. 1. Hal 2-3
Birren, E. J., Lubben, E. J., Rowe, J. C., & Deutchman, D. E. (1991). The Concept
and Measurement of Quality of Life in the Frail Elderly. London:Academic
Press
Bookman, A., & Kimbrel, D. (2011). Families and Elder Care in The Twenty-
First Century. Vol 21, No 2
Bowling, A. (2013). MeasuringQuality of Life in Older Age.
St.George’s:University of London
Busse, R., Blumel, M., Krensen, D. S., & Zentner, A. (2010). Tackling chronic
disease in Europe: Strategis, interventions and challenges. Copenhagen,
Denmark: WHO Regional Office for Europe
Chaves, C. B., Amaral, D. P., Nelas, P. A., Coutinho, E. C., & Dionisio, R. M.
(2013). Assesment of Family Funtionality Among The Elderly with Chronic
Illness. The European Journal of Counselling Psychology. Vol.2
Chin, Y. R., Lee, I. S., & Lee, H. Y. (2014). Effects of Hypertension, Diabetes,
and/or Cardiovaskular Disease on Health Related Quality of Life in Elderly
Korean Individuals: A Populations Based Cross-Sectional Survey. Asian
Nursing Research,8, 267-273
Chung, M. C., Killingworth, A., & Nolan, P. (2012). A Critique of The Concept
of Quality of Life. International Care Quality Assurance. 80-84. ISSN
0952-6862
Coffman. (2008). Effects of Tangible Social Support and Depression on Diabetes
Self-Eficacy. Journal of Gerontological Nursing, 34(4),32-39
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta:Deepublish
Depkes. (2013). Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia.Jakarta:Pusat
Data dan Informasi, Kemenkes RI

Universitas Sumatera Utara


Donegan, C. F. (2007). The Quality of Life of Older People with a Disability in
Ireland. National Council on Ageing and Older People:U.K
Fadillah, Z. S. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Depresi Penderita
Kusta di Dua Wilayah Tertinggi Kusta di Kabupaten Jember. Diakses pada
tanggal 15 Oktober 2015
Fattah, S. A., Elmabsout, A. A, & Denna, I. (2014). Family Support, Malnutrition,
and Barriers to Optimal Dietary Intake Among Elderly Diabetic Patients in
Beghazi, Libya. Community Medicine Health Education, Vol 4, Issue 2.
DOI 10.4172.2161-0711.1000270
Fitri, A. (2011). Interaksi Sosial dan Kualitas Hidup Lansia. Medan:USU Medan
Friedman, M. M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan
praktik (Edisi 5). Jakarta:EGC
Goodman, A. R., Samuel, P. F., Parekh, A. K., & Koh, K. H. (2013). Defining and
Measuring Chronic Condition: Imperatives for Research, Policy, Program,
and Practice. Center for Disease Control dan Prevention, Vol 10. DOI
10.5888pcd10.120239
Hayomsari, F. (2010). Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Mekanisme
Koping pada Lansia yang Dirawat di Rumah Sakit Umum Islam Kustanti
Surakarta. Skripsi. Diakses pada tanggal 22 April 2016
Herlinah, L., Wiarsih, W., & Rekawati, E. (2013). Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Perilaku Lansia dalam Pengendalian Hipertensi. Journal
Keperawatan Komunitas. Vol.1, No. 2, 108-115
Hudakova, A., & Hornakova, A. (2011). Mobility and Quality of Life in Elderly
and Geriatric Patients. International Journal of nursing and Midwifery. Vol
3(7).pp. 81-85.ISSN: 2141-2499
Hung, F. H. (2015). Explore Home Care Needs and Satisfaction for Elderly
People with Chronic Disease and Their Family Members. 173-179,doi:
10.1016/j.promfg.2015.07.123

Ikasi, A., Jumaini., & Hasanah, O. (2014). Hubungan Dukungan Keluarha


terhadap Kesepian (loneliness) pada Lansia. JOM PSIK, Vol. 1, No.2
Kalda, R., Ratsep, A., & Lember, M. (2008). Predictors of Quality of Life of
Patients with Type 2 Diabetes. Journal article,2,21-26
Khan, M. N., Mondal, M. N. I., Hoque, N., Islam, M. S., & Shahiduzzaman, M.
(2014). A Study on Quality of Life of Elderly Population in Bangladesh.
American Journal of Health Research. 2(4): 152-157, ISSN: 2330-8796.
DOI:10.11648/J.ajhr.20140204.18

Universitas Sumatera Utara


Lima, M. G., Barros, M. B. A., Cesar, C. L. G., Goldbaum, M., Carandina, L., &
Ciconelli, R. M. (2009). Health Related Quality of Life Among The Elderly:
A Population Based Study Using SF-36 Survey. Departamento de Medicina
Prevantina e Social. 25(10):2159-2167
Lodico, M. G, et al. (2006). Methods in Educational Research.Jossey-Bass:US
Lopez, A. D. et al. (2006). Global Burden of Disease and Risk Factors. New
York: Oxford University press and World Bank
Makhfudli, & Efendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan
Praktik dalam Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Mardyaningsih, P. D. (2014). Kualitas Hidup pada Penderita Gagal Ginjal Kronis
yang Menjalani Terapi Hemodialisis di RSUD Soedirman. Diakses pada
tanggal 10 Oktober 2015
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008).
Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:Salemba Medika
Mollon, E. P. (2012). Anaqlysis Research Quality of Life. Edusen European
Commission
Mubarak, et all. (2006). Ilmu Keperawtan Komunitas 2: Teori&Aplikasi dalam
Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan
Keluarga. Jakarta:CV Sagung Seto
Ng, N., Hakimi, M., Byass, P., Wilopo, S., & Wall, S. (2010). Health and Quality
of Life among Older Rural People in Purworejo District, Indonesia. Open
Access Article. DOI: 10.3402/gha.v30.2125
Noorkasiani, & Tamber, S. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan
Asuhan Keperawatan. Jakarta:Salemba Medika
Nugroho, W. (2008). Keperawatan Gerontik&Geriatrik.edisi 5. Jakarta:EGC
Parker, K. (2015). Family support in Graying Societies. Pew Research Centre:US
Pratiwi, E. Y. (2011). Pengaruh Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan
Menjalankan Program Terapi pada Pasien Terapi Rumatan Metadon di
Puskesmas Bogor Timur Kota Bogor.Diakses pada tanggal 15 Oktober 2015
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Fundamental of Nursing:Consepts, Process,
and Practice (4thedition). St Louis, MI: Elsevier Mosby.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research: Generating and Assesing
Evidence for Nursing Practice (9thedition). Philadelphia: Lippincott

Reid, M. K. T., & Walker, S. P. (2009). Quality of Life in Carribean Youth with
Diabetes. West Indian Med Journal,58(3),1-8

Universitas Sumatera Utara


Robertson, S., & Beattie, P. (2005). Queensland Strategy for Chronic Disease
(ISBN 1-921021-13-6). The State of Queensland:Queensland Health
Rokicka, E. 2014. The Concept of Quality of Life in The Context of Economic
Perrformance and Global Progress. Switzerland:Springer
Saragih, I. S. (2015). Dukungan Keluarga dalam Pelaksanaan Pijat Oksitosin
untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja
Puskesmas Medan Johor.Diakses pada tanggal 30 November 2015
Setiadi. (2008). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga.Yogyakarta: Graha
Ilmu
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. 2009 .Textbook of Medical-Surgical Nursing. Ed
12. Philadelphia: Lippincott
Somrongthong, R., Hongthong, D., Wongchalee, S., & wongtongkam, N. (2016).
The Influence of Chronic Illness and Lifestyle Behaviours on Quality of
Life Among Older Thai’s. BioMed Research International,7
pagesdoi.org/10.1155/2016/2525941
Supraba, N. P. (2015). Hubungan Aktivitas Sosial, Interaksi Sosial, dan Fungsi
Keluarga dengan Kualitas Hidup Usia Lanjut di Wilayah Kerja Puskesmas I
Denpasar Utara Kota Denpasar. Tesis. Diakses pada tanggal 22 Desember
2015
Sutikno, E. (2011). Hubungan Fungsi Keluarga dan Kualitas Hidup lansia. Jurnal
Kedokteran Indonesia, No.1, Vol. 2. Diakses pada tanggal 03 Oktober 2015
Swiderska, M. (2014). The Importance of Family Support in Old Age.
Pedagogika Rodziny.Family Pedagogy.nr 4(1),ss, 15-22. DOI:
10.2478/fampe.2004-0002
Thumboo, J., Wu, L., & Leung, Y. Y. (2016). Domains of Quality of Life
affecting Elderly Patients with Hand Ostheoarthritis: A Qualitative Study in
the Asian Perspective. International journal Rheumatic disease
Tsitsis, N., & Lavdanity, M. (2015). Definitions and conceptual Model of Quality
of Life in Cancer Patient.Health Science Journal. Vol 9. No. 26. ISSN
1791-809X. http://journals imedpub.com
United Nation Economic Commission for Europe (UNECE). (2012). Acteve
Ageing Quality of Life in Old Age. Diambil dari http://www.unece.org
U.S. Department of Health and Human Service. (2015). Facts about Menopausal
Hormone Therapy. National Institutes of Health, National Heart, Lung,
and Blood Institute
Unsar, S., Erol, O., & Sut, N. (2016). Social Support and Quality of Life Among
Older Adults. International Journal of Caring Science, Vol 9,Issue 1 page 249

Universitas Sumatera Utara


Ward, B. W. (2013). Chronic Conditions Among Older Americans. Santa
Monica:US
WHO. (2005). Preventing Chronic Disease a Vital Investment. Departemen of
Chronic Disease and Health Promotion: WHO Global Report
WHO. (2014). Assessing Chronic Disease Management in European Health
Systems:Concept and Approaches. European Observatory on Health System
and Policies
Wong, D. L. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik.(edisi 6) Vol 1.
Jakarta:EGC
Wu, F. et all. (2013). Prevalence of Multiple Chronic Condition among Older
Chinese Adult: The Study on Global AGEing and Adult Heatlh (SAGE)
Wave 1. Vol 8. Issues 9. Diambil dari www.Plusone.org
Yenni, & Herwana, E. (2006). Prevalensi Penyakit Kronis dan Kualitas Hidup
pada Lanjut Usia di Jakarta Selatan.Ejournal Keperawatan (e-Kp) Vol. 25.
No. 4
Yusuf, M. (2015). Gambaran Kualitas Hidup Lansia yang mengalami Penyakit
Kronis di Puskesmas Dulawolo Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo.e-
Journal. Diakses pada tanggal 21 April 2016
Zulfitri, R. (2011). Konsep Diri dan Gaya Hidup Lansia yang Mengalami
Penyakit Kronis di Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Khusnul Khotimah
Pekanbaru. Journal Ners Indonesia. Vol 1, No 2
Zurmelli, Bayhakki, & Utami, G. T. (2015). Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kualitas Hidup Pasien GGK yang Menjalani Terapi Hemodialisa di
RSUD Arifin Achmad riau. E-Journal. Diakses pada tanggal 3 Oktober
2010

Universitas Sumatera Utara


Lampiran

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian

No Aktivitas penelitian September Oktober


Novembe Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
r
Minggu ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan judul penelitian s
2 Menyusun Bab 1
3 Menyusun Bab 2
4 Menyusun Bab 3
5 Menyusun Bab 4
6 Menyusun Kuesioner
7 Meyerahkan proposal
penelitian
8 Ujian sidang proposal
9 Revisi proposal penelitian
10 Uji Validitas & Reliabilitas
11 Pengumpulan data
responden
12 Analisa data
13 Pengajuan sidang skripsi
14 Ujian sidang skripsi

Diketahui,

Dosen pembimbing

Setiawan, S.Kp, MNS, Ph.D


NIP : 197107201999031001

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5Back Translation Kuisioner OPQOL-BRIEF

BACK TRANSLATION KUISIONER OLDER PEOPLE QUALITY OF LIFE (OPQOL)-Brief

No Original instrumen Older People Terjemahan instrumen Older People Back translationinstrumen Older People
Quality of Life (OPQOL)-Brief Quality of Life (OPQOL)-Brief Quality of Life (OPQOL)-Brief
P1 Thinking about both the good and Memikirkan hal baikdan buruk yang Think about the good and bad associated
bad things that make up your quality terkait dengan kualitas hidup with quality of life of sir / madam, how
of life, how would you rate the Ibu/Bapak, bagaimana sir / madam assess the quality of life of
quality of your life as a whole? Ibu/Bapakmenilaikualitas sir/ madam overall
hidupIbu/Bapak secara keseluruhan?

P2 I enjoy my life overall Sayamenikmati hidupsaya secara I enjoy my life as a whole


keseluruhan
P3 I look forward to things Saya berharap saya bisa mengerjakan I wish I could do something
sesuatu
P4 I am healthy enough to get out Saya cukup sehat untuk berjalan-jalan I was well enough to walk around in the
and about di lingkungan sekitar saya environment around me
P5 My family, friends or neighbours Keluarga, teman, dan tetangga saya Family, friends, and neighbors to help
would help me if needed membantu saya jika saya me if I need help
membutuhkan bantuan
P6 I have social or leisure Saya memiliki kegiatan sosial atau I have a social or leisure activities /
activities/hobbies that I enjoy rekreasi/hoby yang saya gemari hobbies that I enjoy doing
doing
P7 I am healthy enough to have Saya cukup sehat untuk melakukan apa I am healthy enough to do what I can do
myindependence yang saya bisa kerjakan
P8 I can please myself what I do Saya merasa senang dengan apa yang I am happy with what I'm doing
saya kerjakan
P9 I feel safe where I live Saya merasa aman dimana saya berada I feel safe where I am
Saya merasa aman dimana saya berada
P10 I get pleasure from my home Saya senang tinggal di rumah saya I am happy to stay in my house
P11 I take life as it comes and make Saya menerima hidup saya I accept my life as it should be to

Universitas Sumatera Utara


the best of things sebagaimana mestinya dengan provide the best
memberikan yang terbaik
P12 I feel lucky compared to most Saya merasa beruntung dibandingkan I feel lucky compared to many
people dengan orang banyak
P13 I have enough money to pay for Saya memiliki uang yang cukup untuk I have enough money to meet the cost
household bills memenuhi kebutuhan biaya yang saya requirements that I need
butuhkan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 Inform Consent

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini, bersedia menjadi responden dalam


penelitian yang berjudul “ Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kualitas Hidup
Lansia yang Menderita Penyakit Kronis di RSUP Haji Adam Malik.”

Saya sudah membaca semua keterangan tentang tujuan, resiko, manfaat dan
hak-hak sebagai responden penelitian, dan saya mengerti bahwa penelitian ini tidak
akan membahayakan diri saya sendiri. Identitas dan jawaban yang akan saya
berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya diperlukan sebagai bahan pada
penelitian ini.

Demikian surat pernyataan ini saya tandatangani secara sadar dan tanpa
suatu paksaan.

Medan, Maret 2016

Responden

( )

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4 Izin Kuisioner Penelitian
IZIN KUISIONER PENELITIAN

daryanti saragih <[email protected]>


Ke
[email protected]
Nov 9 pada 1:29 PM
09 November 2015

Dear, Madam Bowling

I am an Undergraduate student from Faculty of Nursing, University of Sumatera Utara,


Indonesia. At the moment, I’m doing a mini research regarding the correlation between quality
of life and family support in elderly with chronic disease .
I would like your permission to use the quissionaire instrument in myresearch study namely
OPQOL (Older People Quality of Life). I found that your instrument is suitable for my research
purpose.

What I want to ask you, is that OK if I use your instrument into my mini research?
Thank you for kind attention.

Regards,

Ita Daryanti Saragih

Balas Balas ke Semua Teruskan Lebih lanjut


Klik kepada Balas, Balas Semua atau Teruskan

Bowling A. <[email protected]>
Ke

Universitas Sumatera Utara


'[email protected]'
Nov 11 pada 6:46 PM

Dear Daryanti

Many thanks for getting in touch. Of course you can use it is available to download free from
the ILCUK web page:

http://www.ilcuk.org.uk/index.php/publications/publication_details/good_neighbours_measuring
_quality_of_life_in_old_age

And the PDF link itself is:

http://www.ilcuk.org.uk/images/uploads/publication-
pdfs/OPQOL_brief_questionnaire_and_responses.pdf

Best wishes Ann (no permissions needed, just acknowledgement reference to source)

Kind regards,

Ann

Balas Balas ke Semua Teruskan Lebih lanjut

daryanti saragih <[email protected]>


Ke
Bowling A.
Nov 12 pada 6:15 AM

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6 Kuisioner Data Demografi

Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah dengan teliti setiap item pertanyaan.


2. Pilih salah satu jawaban yang menurut Bapak/Ibu yang paling sesuai dengan member
tanda check list (√) pada pilihan yang dipilih.
3. Isilah titik-titik yang tersedia dengan jawaban yang benar.
A. DEMOGRAFI RESPONDEN

Inisial :……………………………………………………….

Umur :……………………………………………………….

Jenis Kelamin : 1.( ) Perempuan

2.( ) Laki-Laki

Tingkat Pendidikan : 1.( ) Tidak Sekolah

2.( ) SD

3.( ) SLTP/SMP

4.( ) SMA/SMK

5.( ) Perguruan Tinggi

Penghasilan perbulan :1. ( ) < Rp 2.037.000,00

2.( ) > Rp 2.037.000,00

Penyakit yang Diderita :……………………………...

Lama menderita Penyakit :……………………………...

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7 Kuisioner Dukungan Keluarga
INSTRUMEN DUKUNGAN KELUARGA
Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (√) pada jawaban
yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.
No. Pernyataan Selalu Sering Jarang Tidak
Pernah
Dimensi Informasional
1 Keluarga menjelaskan kepadasaya
tentang pentingnya menjaga kesehatan
2 Keluarga memberitahukan saya
tentang kondisi penyakit saya
3 Keluarga menjelaskan supaya saya
teratur minum obat
4 Keluarga menyarankan saya untuk
tetap kontrol ke dokter
Dimensi Emosional/Penghargaan
5 Keluarga merawat saya dengan penuh
kasih sayang
6 Keluarga menenangkan saya ketika
merasa cemas dengan kondisi
penyakit saya
7 Keluarga memberikan semangat
kepadasaya ketika saya sedih dan
putus asa dengan kondisi penyakit
yang saya derita
8 Keluarga menyediakan tempat yang
aman dan nyaman ketika saya berada
dirumah
Dimensi Penilaian
9 Keluarga menerima saya apa adanya

Universitas Sumatera Utara


dengan segala keterbatasan yang saya
alami
10 Keluarga memperhatikan kondisi
penyakit saya
11 Keluarga memberi dorongan kepada
saya untuk memeriksakan kesehatan
saya ke dokter
12 Keluarga mendengarkan setiap
keluhan yang saya rasakan
Dimensi Instrumental
13 Keluarga menemani saya untuk
berobat atau memeriksakan kesehatan
ke dokter
14 Keluarga memberikan makanan dan
minuman sesuai dengan anjuran
dokter
15 Keluaga meluangkan waktu ketika
saya ingin bercerita tentang masalah
kesehatan saya
16 Keluarga menyediakan dana untuk
biaya berobat atau memeriksakan
kesehatan saya

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8 Kuisioner Kualitas Hidup Lansia

INSTRUMEN KUALITAS HIDUP LANSIA (OPQOL-BRIEF)

Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (√) pada jawaban
yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu.
Pernyataan Sangat Baik Sedang Buruk Sangat
baik Buruk
1 Memikirkan hal baikdan
buruk yang terkait dengan
kualitas hidup Ibu/Bapak,
bagaimana Ibu/Bapak
menilaikualitas
hidupIbu/Bapak secara
keseluruhan?

Pernyataan Sangat Setuju Kurang Tidak Sangat


Setuju Setuju Setuju Tidak
Setuju
2 Saya menikmati seluruh
hidup saya
3 Saya berharap saya bisa
mengerjakan sesuatu
4 Saya cukup sehat untuk
berjalan-jalan di lingkungan
sekitar saya
5 Keluarga, teman, dan
tetangga saya membantu saya
jika saya membutuhkan
bantuan

Universitas Sumatera Utara


6 Saya memiliki kegiatan sosial
atau rekreasi/hoby yang saya
gemari
7 Saya cukup sehat untuk
melakukan apa yang saya
bisa kerjakan
8 Saya merasa senang dengan
apa yang saya kerjakan
9 Saya merasa aman dimana
saya berada
10 Saya senang tinggal di rumah
saya
11 Saya menerima hidup saya
sebagaimana mestinya
dengan memberikan yang
terbaik
12 Saya merasa beruntung
dibandingkan dengan
kebanyakan orang
13 Saya memiliki uang yang
cukup untuk memenuhi
kebutuhan biaya yang saya
butuhkan

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9 :Validitas dan Reliabilitas
VALIDITAS

Divalidkan oleh Siti Zahara Nasution, S.Kp., MNS (expert 1), Evi Karota Bukit, S.Kp., MNS
(expert 2), dan Ismayadi, S,Kep., Ns, M.Kes (expert 3). Perhitungan untuk validitas penelitian:

No p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 total


expert1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 48
expert2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46
expert3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 42
48
expert 1 = =1
48

46
expert 2 = = 0.95
48

42
expert 3 = = 0.87
48

CVI =1 + 0.95 + 0.87 = 0.94

Reliability Statistics Dukungan Keluarga

Cronbach's Alpha N of Items

.887 16

Reliability Statistics Kualitas Hidup Lansia

Cronbach's Alpha N of Items

.832 13

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10 Data Kasar Demografi Lansia
Lama
responden Umur JK Pendidikan Penghasilan Penyakit menderita
1 67 L SMP/SLTP >2.037.000 penyakit urogenital 12
2 66 L SMP/SLTP <2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
penyakit
3 68 p SMP/SLTP <2.037.000 metabolik/endokrin 5
4 60 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit pernapasan 4
5 63 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 5
6 72 p SMA/SMK <2.037.000 muskloskeletal 24
7 63 L Tidak sekolah >2.037.000 penyakit kardiovaskular 24
perguruan penyakit
8 62 p tinggi >2.037.000 metabolik/endokrin 60
9 62 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 4
penyakit
10 72 p SMP/SLTP <2.037.000 metabolik/endokrin 30
penyakit
11 60 p SMP/SLTP <2.037.000 metabolik/endokrin 7
12 64 p Tidak sekolah <2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
13 60 p SD <2.037.000 penyakit keganasan 7
14 63 p SD <2.037.000 penyakit keganasan 5
15 63 p SMP/SLTP <2.037.000 penyakit keganasan 5
16 65 p SMP/SLTP <2.037.000 muskloskeletal 12
17 64 p SD <2.037.000 penyakit keganasan 12
18 66 p SD <2.037.000 penyakit keganasan 8
19 75 L SMP/SLTP <2.037.000 penyakit kardiovaskular 72
20 60 p SD <2.037.000 penyakit kardiovaskular 5
21 69 p SMP/SLTP <2.037.000 penyakit urogenital 3.5
perguruan
22 78 p tinggi >2.037.000 penyakit urogenital 6
23 68 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 12
24 63 p SMP/SLTP <2.037.000 penyakit keganasan 12
25 63 p SMP/SLTP <2.037.000 penyakit kardiovaskular 24
penyakit
26 61 L SMA/SMK >2.037.000 metabolik/endokrin 48
27 64 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit urogenital 36
28 67 p SD <2.037.000 penyakit kardiovaskular 18
perguruan
29 60 L tinggi >2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
30 63 p SD <2.037.000 penyakit urogenital 72
31 60 p SD >2.037.000 penyakit keganasan 18
32 64 p SMP/SLTP >2.037.000 penyakit pembuluh darah 12
33 60 p SD <2.037.000 penyakit keganasan 24

Universitas Sumatera Utara


penyakit
34 64 L SMA/SMK <2.037.000 metabolik/endokrin 24
penyakit
35 73 p SMP/SLTP <2.037.000 metabolik/endokrin 4
36 64 L SMP/SLTP >2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
perguruan
37 64 L tinggi >2.037.000 penyakit pembuluh darah 36
38 66 p SMA/SMK <2.037.000 penyakit pernapasan 24
39 75 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit pembuluh darah 55
40 69 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
perguruan
41 63 L tinggi >2.037.000 penyakit pernapasan 30
penyakit
42 72 p SMA/SMK >2.037.000 metabolik/endokrin 84
43 65 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit pernapasan 56
perguruan
44 71 L tinggi >2.037.000 penyakit kardiovaskular 60
45 63 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
46 75 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit kardiovaskular 72
perguruan penyakit
47 62 p tinggi >2.037.000 metabolik/endokrin 24
48 64 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit kardiovaskular 30
perguruan penyakit
49 65 L tinggi >2.037.000 metabolik/endokrin 24
perguruan
50 62 L tinggi >2.037.000 penyakit kardiovaskular 18
perguruan penyakit
51 62 L tinggi >2.037.000 metabolik/endokrin 24
52 60 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit kardiovaskular 24
53 63 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 24
54 60 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit pernapasan 6
55 62 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
56 62 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 36
penyakit
57 62 L SMA/SMK <2.037.000 metabolik/endokrin 12
58 67 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 48
penyakit
59 62 p SMA/SMK >2.037.000 metabolik/endokrin 24
60 65 p SMA/SMK <2.037.000 muskuloskeletal 5
61 64 p SD <2.037.000 penyakit pencernaan 36
62 67 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit pembuluh darah 15
63 63 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit keganasan 7
perguruan
64 75 L tinggi >2.037.000 penyakit keganasan 4

Universitas Sumatera Utara


perguruan
65 61 p tinggi >2.037.000 penyakit kardiovaskular 60
66 64 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 60
67 68 p SD >2.037.000 penyakit keganasan 30
penyakit
68 63 L SD <2.037.000 metabolik/endokrin 5
69 65 L SD <2.037.000 penyakit pembuluh darah 12
70 65 p SD >2.037.000 penyakit pencernaan 24
71 63 L SMP/SLTP >2.037.000 penyakit keganasan 5
72 62 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 5
73 65 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit kardiovaskular 5
74 63 L SD <2.037.000 muskloskeletal 6
75 65 p SD >2.037.000 penyakit keganasan 12
76 64 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 16
77 62 L SMA/SMK >2.037.000 penyakit pernapasan 60
78 68 L SMA/SMK <2.037.000 penyakit keganasan 3
79 78 L Tidak sekolah <2.037.000 penyakit pembuluh darah 48
perguruan
80 63 p tinggi >2.037.000 penyakit urogenital 5
penyakit
81 60 p SD <2.037.000 metabolik/endokrin 12
82 77 L SMP/SLTP <2.037.000 penyakit urogenital 36
perguruan
83 69 L tinggi <2.037.000 penyakit pernapasan 24
penyakit
84 69 p Tidak sekolah >2.037.000 metabolik/endokrin 6
85 67 p SMA/SMK >2.037.000 penyakit keganasan 18

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11 Hasil Data Demografi

umur

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 60-65 tahun 57 67.1 67.1 67.1

66-70 tahun 16 18.8 18.8 85.9

>70 tahun 12 14.1 14.1 100.0

Total 85 100.0 100.0

jeniskelamin

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent

Valid L 41 48.2 48.2 48.2

p 44 51.8 51.8 100.0

Total 85 100.0 100.0

pendidikan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid pergurua 14 16.5 16.5 16.5

SD 17 20.0 20.0 36.5

Universitas Sumatera Utara


SMA/SM
34 40.0 40.0 76.5
K

SMP/SLT
16 18.8 18.8 95.3
P

Tidak se 4 4.7 4.7 100.0

Total 85 100.0 100.0

penghasilan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid <2.037.0 43 50.6 50.6 50.6

>2.037.0 42 49.4 49.4 100.0

Total 85 100.0 100.0

penyakit

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Penyakit Pernapasan 7 8.2 8.2 8.2

Penyakit
22 25.9 25.9 34.1
Kardiovaskular

Penyakit Pembuluh
6 7.1 7.1 41.2
Darah

Penyakit
2 2.4 2.4 43.5
Muskuloskeletal

Penyakit Pencernaan 7 8.2 8.2 51.8

Universitas Sumatera Utara


Penyakit Urogenital 16 18.8 18.8 70.6

Penyakit
4 4.7 4.7 75.3
Metabolik/Endokrin

Penyakit Keganasan 21 24.7 24.7 100.0

Total 85 100.0 100.0

lamamenderita

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid 3-12 bulan 35 41.2 41.2 41.2

1-3 tahun 36 42.4 42.4 83.5

>3 tahun 14 16.5 16.5 100.0

Total 85 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12 Kuisioner Dukungan Keluarga
responde p p p p p p p p p p1 p1 p1 p1 p1 p1 p1 Tota
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 l
1 2 2 2 3 2 3 3 2 4 4 3 4 2 3 3 3 45
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 50
3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 57
4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 57
5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 51
6 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 60
7 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 42
8 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 59
9 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 58
10 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 57
11 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
12 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62
13 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 62
14 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 57
15 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 57
16 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60
17 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 57
18 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 60
19 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 57
20 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 60
21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 46
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 57
23 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59
24 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 52
25 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 59
26 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 57
27 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 58
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 63
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
30 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 58
31 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 58
32 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 59
33 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 45
34 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 62
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 60
36 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
37 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 42
38 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 62

Universitas Sumatera Utara


39 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 55
40 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 51
41 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49
42 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 58
43 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 44
44 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 57
45 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 55
46 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 3 2 4 2 4 2 52
47 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 55
48 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 57
49 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 57
50 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 56
51 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 57
52 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 59
53 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 56
54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 52
55 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 59
56 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 60
57 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 57
58 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 60
59 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 53
60 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 58
61 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 56
62 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 58
63 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 61
64 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63
65 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 63
66 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 61
67 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 60
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
69 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 61
70 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 61
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 61
72 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 59
73 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 61
74 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 60
75 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62
76 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 52
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 62
78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 62
79 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50

Universitas Sumatera Utara


80 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 60
81 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 62
83 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 56
84 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 59
85 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 59

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13 Hasil Variabel Dukungan Keluarga

Statistics dukungan instrumental

p1 p2 p3 p4

N Valid 85 85 85 85

Missing 0 0 0 0

Mean 3.71 3.49 3.62 3.53

Minimum 2 2 2 2

Maximum 4 4 4 4

95 % CI (lower) 3.59 3.38 3.50 3.41

95% CI (upper) 3.82 3.61 3.74 3.65

Statistics dukungan penghargaan

p1 p2 p3 p4

N Valid 85 85 85 85

Missing 0 0 0 0

Mean 3.66 3.62 3.61 3.56

Minimum 2 2 3 2

Maximum 4 4 4 4

95 % CI (lower) 3.55 3.51 3.51 3.45

95% CI (upper) 3.77 3.73 3.72 3.68

Universitas Sumatera Utara


Statistics Dukungan Informasional

p1 p2 p3 p4

N Valid 85 85 85 85

Missing 0 0 0 0

Mean 3.68 3.39 3.54 3.45

Minimum 2 2 2 2

Maximum 4 4 4 4

95 % CI (lower) 3.56 3.27 3.41 3.33

95% CI (upper) 3.81 3.51 3.67 3.56

Statistics Dukungan Penilaian

p1 p2 p3 p4

N Valid 85 85 85 85

Missing 0 0 0 0

Mean 3.78 3.47 3.60 3.54

Minimum 2 2 2 2

Maximum 4 4 4 4

95 % CI (lower) 3.67 3.36 3.48 3.42

95% CI (upper) 3.88 3.58 3.72 3.66

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14
responde
n p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 total
1 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 40
2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 52
3 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 58
4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 62
5 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 48
6 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 5 4 60
7 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 40
8 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 3 55
9 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 62
10 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 56
11 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 3 58
12 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 3 57
13 4 4 4 3 5 3 5 4 5 5 5 4 5 56
14 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 3 57
15 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 58
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 51
17 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 61
18 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 3 56
19 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 60
20 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 55
21 2 2 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 2 40
22 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 60
23 5 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 56
24 4 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 52
25 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 61
26 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 61
27 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 60
28 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 58
29 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 61
30 5 3 4 3 5 5 3 3 4 5 4 4 3 51
31 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 63
32 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 61
33 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 42
34 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 62
35 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 2 57
36 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 53
37 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 3 2 40
38 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 60

Universitas Sumatera Utara


39 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 4 4 4 52
40 5 4 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 56
41 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 52
42 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 4 5 3 55
43 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 52
44 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 63
45 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 3 55
46 5 5 4 3 5 4 3 5 4 5 4 5 5 57
47 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 57
48 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 60
49 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 59
50 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 59
51 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 56
52 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 55
53 3 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 56
54 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
55 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 58
56 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 53
57 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 3 54
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 55
59 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 54
60 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 59
61 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 2 59
62 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 58
63 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 61
64 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 54
65 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 4 60
66 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 63
67 3 4 4 2 4 2 2 2 4 4 4 4 3 42
68 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 61
69 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 58
70 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 58
71 4 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 4 3 58
72 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 4 59
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 61
74 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 3 59
75 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 61
76 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 52
77 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 62
78 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 5 57
79 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 42

Universitas Sumatera Utara


80 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 59
81 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
82 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 64
83 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 4 59
84 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 62
85 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 61

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15 Hasil Variabel Kualitas Hidup Lansia

Statistics Kualitas Hidup Lansia

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12

NValid 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Mean 4.34 4.36 4.54 4.29 4.36 4.06 4.49 4.33 4.40 4.46 4.36 4.

Minimum 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3

Maximum 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

95% CI
4.17 4.22 4.42 4.14 4.23 3.88 4.34 4.18 4.27 4.33 4.23 4.
(lower)

95% CI
4.52 4.51 4.66 4.45 4.50 4.24 4.65 4.48 4.53 4.59 4.50 4.
(upper)

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16 Data total Dukungan Keluarga dan Kualitas Hidup Lansia
total total lama
DK KHL instrumental penghargaan informasional penilaian menderita
45 40 11 10 9 15 67
50 52 14 12 12 12 66
57 58 14 14 14 15 68
57 62 15 14 14 14 60
51 48 14 12 12 13 63
60 60 14 15 16 15 72
42 40 11 11 11 9 63
59 55 14 15 15 15 62
58 62 14 15 14 15 62
57 56 14 14 15 14 72
62 58 16 15 15 16 60
62 57 16 16 14 16 64
62 56 15 16 15 16 60
57 57 14 15 15 13 63
57 58 14 15 14 14 63
60 51 16 15 13 16 65
57 61 14 14 15 14 64
60 56 15 15 15 15 66
57 60 15 15 13 14 75
60 55 16 15 15 14 60
46 40 12 12 11 11 69
57 60 13 15 16 13 78
59 56 16 16 11 16 68
52 52 12 14 12 14 63
59 61 15 14 15 15 63
57 61 14 15 13 15 61
58 60 14 14 15 15 64
63 58 15 16 16 16 67
64 61 16 16 16 16 60
58 51 13 15 14 16 63
58 63 14 14 14 16 60
59 61 15 15 14 15 64
45 42 11 12 10 12 60
62 62 16 15 16 15 64
60 57 14 16 16 14 73
62 53 15 16 15 16 64
42 40 10 12 9 11 64
62 60 16 15 15 16 66
55 52 15 15 11 14 75

Universitas Sumatera Utara


51 56 12 12 14 13 69
49 52 12 12 13 12 63
58 55 15 14 16 13 72
44 52 11 11 11 11 65
57 63 15 15 12 15 71
55 55 14 12 13 16 63
52 57 12 15 14 11 75
55 57 15 12 14 14 62
57 60 14 15 14 14 64
57 59 15 14 14 14 65
56 59 14 13 15 14 62
57 56 14 15 14 14 62
59 55 15 15 14 15 60
56 56 15 14 13 14 63
52 53 15 12 12 13 60
59 58 14 15 15 15 62
60 53 15 15 15 15 62
57 54 14 15 14 14 62
60 55 15 15 15 15 67
53 54 13 13 13 14 62
58 59 15 15 14 14 65
56 59 14 13 15 14 64
58 58 14 14 15 15 67
61 61 16 15 15 15 63
63 54 16 16 15 16 75
63 60 16 16 16 15 61
61 63 15 16 16 14 64
60 42 14 16 14 16 68
64 61 16 16 16 16 63
61 58 16 15 15 15 65
61 58 16 15 15 15 65
61 58 15 16 16 14 63
59 59 14 16 15 14 62
61 61 15 15 15 16 65
60 59 15 15 15 15 63
62 61 15 16 15 16 65
52 52 13 12 15 12 64
62 62 15 16 16 15 62
62 57 15 16 16 15 68
50 42 12 14 12 12 78
60 59 15 16 15 14 63

Universitas Sumatera Utara


64 65 16 16 16 16 60
62 64 15 16 16 15 77
56 59 15 13 12 16 69
59 62 16 15 13 15 69
59 61 15 16 12 16 67

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 17 Hasil Asumsi Dasar dan Korelasi dukungan keluarga dengan kualitas hidup
lansia

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

dukungankeluarga .209 85 .000 .873 85 .000

kualitashiduplansi
.153 85 .000 .853 85 .000
a

a. Lilliefors Significance Correction

Correlations

dukungankelu kualitashidupl
arga ansia

dukungankeluarga Pearson
1 .716**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 85 85

kualitashiduplansi Pearson
.716** 1
a Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-


tailed).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 18 Hasil Korelasi

Correlations

dukungankelu kualitashidupl
arga ansia

dukungankeluarga Pearson
1 .716**
Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 85 85

kualitashiduplansi Pearson
.716** 1
a Correlation

Sig. (2-tailed) .000

N 85 85

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-


tailed).

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 22 : Taksasi Dana

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
TAKSASI DANA

1. Persiapan Proposal dan Perbaikan Proposal

- Kertas dan tinta print Rp 100.000

- Fotocopi sumber-sumber tinjauan pustaka Rp 50.000

- Perbanyak proposal dan Penjilidan Rp 50.000

- Konsumsi saat sidang proposal Rp100.000

2. Pengumpulan Data dan Pengolahan Data

- Penggandaan Kuesioner Rp 50.000

-Transportasi Rp 50.000

- souvenir Rp 210.000

3. Persiapan Skripsi

- Kertas dan tinta print Rp 150.000

- Penggandaan skripsi dan penjilidan Rp 100.000

- CD Rp 10.000

Universitas Sumatera Utara


- Konsumsi saat sidang skripsi Rp 300.000

Jumlah Rp 1.170.000, 00

Lampiran 23 : Daftar Riwayat Hidup

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Nama : Ita Daryanti Saragih

Tempat/tanggal Lahir : Simpang Haranggaol, 11 Mei 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jl. Jamin Ginting, Simpang Selayang

Riwayat Pendidikan : 1. 2000 – 2006 : SD Negeri 094170 Purba Hinalang

2. 2006 – 2009 : SMP N 1 Silimakuta

3. 2009 – 2012 : SMA N 15 Medan

4. 2012 – sekarang : Ilmu Keperawatan USU

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai