Kerangka Acuan Imunisasi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

PELAYANAN IMUNISASI

A. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih di
prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak. Untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diperlukan upaya kegiatan kesehatan
salah satunya adalah Pelayanan Imunisasi. Pemberian Imunisasi diwajibkan oleh
pemerintah guna meminimalkan resiko terhadap penyakit yang biasanya sering
dijumpai pada kelompok bayi, batita dan ibu hamil. Pada bayi usia 0-12 bulan
diharuskan agar semua memperoleh Lima Imunisasi Dasar Lengkap yaitu Imunisasi
Hepatitis, BCG, Polio, DPT Hb-Hib (Pentavalent), dan MR. Pada batita 18 bulan
agar memperoleh Imunisasi DPT HB-Hib Lanjutan, dan pada batita usia 24 bulan
agar memperoleh Imunisasi Campak Lanjutan. Pelayanan Imunisasi tersebut akan
berlanjut saat anak memasuki masa sekolah yaitu dengan adanya kegiatan BIAS,
dimana pada saat anak berusia 7 tahun (SD Kelas 1) anak akan mendapat
imunisasi campak dan imunisasi DT (Difteri Toxoid). Pada saat anak berusia 8 tahun
(SD Kelas 2 dan 5) anak akan mendapat imunisasi Td (Tetanus difteri toxoid). Selain
imunisasi pada bayi, batita dan anak sekolah juga ada imunisasi yang wajib
diberikan untuk ibu hamil yaitu pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid). Dari
uraian diatas, dapat dilihat bahwa pelayanan imunisasi sangatlah penting dan
merupakan salah satu program prioritas dari pemerintah yang wajib dilaksanakan
dan diberikan kepada masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal
sehingga dapat menekan angka kesakitan dan kematian ibu dan anak.
Program Imunisasi juga memperhatikan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi
(KIPI) untuk mengetahui reaksi daripada vaksin yang masuk ke dalam tubuh.
Laporan KIPI diterima oleh puskesmas jika masih ringan dan bisa di tangani di
puskesmas akan ditangani langsung di puskesmas dan jika KIPI berat akan di rujuk
ke rs terdekat dan langsung di laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
dilakukan investigasi KIPI.
B. LATAR BELAKANG
Sehubungan dengan peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama
ibu dan anak, Imunisasi merupakan program prioritas pemerintah yang wajib
dilaksanakan. Karena dengan imunisasi dapat membantu menyukseskan program
pemerintah dan dapat menurunkan kejadian kesakitan/kematian pada ibu dan anak.
Kegiatan imunisasi di Indonesia dimulai di Pulau Jawa dengan adanya vaksin cacar
pada tahun 1956. Selanjutnya mulai dikembangkan vaksinansi antara cacar dan
BCG pada tahun 1973. Bulan April 1974 Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar
oleh WHO. Pada tahun (1972) juga dilakukan study pencegahan terhadap Tetanus
Neonatorum dengan memberikan suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita
dewasa di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tahun 1976 dikembangkan imunisasi DPT
di beberapa kecamatan didahului oleh Sumatera Selatan yaitu Pula Bangka. Tahun
1977 ditentukan sebagai fase persiapan Pengembangan Program Imunisasi (PPI).
Tahun 1980 program imunisasi rutin dikembangkan dengan memberikan tujuh
antigen yaitu BCG, DPT, Poilo, Campak, Hepatitis B, TT dan DT.
Tahun 1990 Indonesia berhasil mencapai UCI (Universal Child Imunization)
dan cakupan merata secara nasional pada tahun 1993. Selanjutnya untuk
membasmi penyakit polio dan komitment global tentang eradikasi polio maka
Indonesia melakukan Pekan Imunisasi Nasional selama 4 tahun mulai tahun 1995,
1996, 1997 dan 2002.
Jumlah sasaran yang diimunisasi semakin bertambah banyak dengan
adanya tambahan kegiatan pelayanan imunisasi yang meliputi imunisasi pada anak
sekolah untuk imunisasi DT dan Td yang dikenal dengan Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS).
Perkembangan imunisasi semakin maju dengan adanya uniject (ADS-PID =
Auto disable syringe- Prefill Injection Device), yang bmendukung pelaksanaan
suntikan yang aman dan mampu menghemat vaksin karena uniject merupakan
kemasan tunggal. Selanjutnya kombinasi DPT dan HB dikembangkan secara
bertahap mulai tahun 2004 dengan target sasaran 20 %, tahun 2005 dengan target
50 % dan tahun 2006 target secara nasional terpenuhi.
Sesuai dengan kajian dari Regional Review Meeting on Immunization who/
searo DI New Delhi dan Komite Ahli Penasehat Imunisasi Nasional pada tahun 2010
dan SK Menkes Nomor 23/Menkes/SK/I/2013 tanggal 15 Januari 2013 tentang DPT
HB Hib. Imunisasi Hib diintegrasikan dalam program Nasional untuk mennurunkan
angka kesakitan, kecacatan dan kematian bayi dan balita akibat meningitis dan
pneumonia.
C. TUJUAN UMUM :
Pelayanan imunisasi dilaksakan untuk menurunkan angka kesakitan,
kecatatan dan kematian ibu dan anak dengan PD3I (Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi).
D. TUJUAN KHUSUS :
1. Menyukseskan Program Pemerintah terkait pelayanan imunisasi
2. Mencegah timbulnya penyakit yang disebabkan oleh imunisasi
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat terutama kesehatan ibu dan
anak
E. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Kegiatan Pokok : Melakukan Pelayanan Imunisasi
Rincian Kegiatan :
1. Melakukan anamnesa
2. Melakukan pemeriksaan fisik ( menimbang berat badan, mengukur PB/TB,
mengukur suhu badan).
3. Menyiapkan dan Mengambil vaksin imunisasi
4. Menyuntikkan vaksin sesuai dengan kebutuhan dan jadwal imunisasi
5. Membuang sampah bekas suntikan
6. Melakukan konseling tentang tindakan yang sudah dilakukan, reaksi dari
vaksi dan menentukan kunjungan ulang untuk imunisasi.
7. Mencatat semua hasil kegiatan pada buku KMS, register imunisasi dan
rekam medis pasien.
8. Sweeping Imunisasi bagi Bayi/Balita yang Dropout
9. Sweeping KIPI
F. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Membuat jadwal pelayanan imunisasi di puskesmas
G. SASARAN
1. Bayi usia 0-12 bulan
2. Batita usia 18 bulan dan 24 bulan
3. Ibu hamil
4. Anak usia sekolah dasar kelas 1, 2 dan 5
H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Setiap Hari Kamis di puskesmas selemadeg timur 1
I. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Pelayanan Imunisasi sudah dibuat sesuai jadwal setiap hari kamis dan
libur saat hari libur. Kegiatan di catat pada buku register dan di input di SIDI
J. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dilakukan pada buku register imunisasi di laporkan setiap
bulan dengan SIDI dan dievaluasi setiap bulan pencapaian imunisasi dasar
lengkap dan sweeping pada SIDI bayi/balita yang Dropout.
K. RENCANA PEMBIAYAAN
Menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan imunisasi di fasilitis Unit
Kesehatan Masyarakat, didukung oleh dana yang bersumber dari Dana BOK.
a. PAGU Sweeping KIPI : Rp. 6.600.000
b. PAGU Imunisasi : Rp. 12.160.000

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Selemadeg Timur I Pengelola Program

dr. Ni Wayan Adnyani,M.Kes Ni Kadek Ayu Wipasari,A.Md.Kep


NIP:196402221990102001 NIP. 199608252019032016
   

Anda mungkin juga menyukai