Proposal LABSOS Kiringan - 1 - 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL

LABORATORIUM SOSIAL

PENERAPAN SISTEM AGRIBISNIS FARMA HERBAL DI DUSUN


KIRINGAN, CANDEN, JETIS, BANTUL

Disusun oleh :

1. Krisnawati 183333110
2. Heru Riswanto 183333114
3. Naila Imroatus S 183333108
4. Muhammad Iqbalunnajih 183333103
5. Dewi Masitoh 183331103
6. Diah Nur Safitri 183331177
7. Nur Syafaah 183331164
8. Vida Sholihah 183331174
9. Giana AgungWibowo 183333113
10. Ria Ernawati 183333115

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA


YOGYAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL
LABORATORIUM SOSIAL
FAKULTAS INDUSTRI HALAL
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA, YOGYAKARTA

PENERAPAN SISTEM AGRIBISNIS FARMA HERBAL DI DUSUN


KIRINGAN, CANDEN, JETIS, BANTUL

Diajukan oleh :
Tim Laboratorium Sosial Dusun Kiringan Tahun 2021

Koordinator Mahasiswa,

Krisnawati
NIM : 183333110

Mengetahui,
PIC Labsos Desa Canden

apt. Muhammad Alfian, M.Farm


NRP. 2002 920412 1 2 094

Proposal Proyek Penelitian / Proyek

Judul Penelitian : Penerapan Sistem Agribisnis Farma Herbal Di


Dusun Kiringan, Canden, Jetis, Bantul

Nama Laboratorium :
Sosial
Alamat Laboratorium : Dusun Kiringan, Canden, Jetis, Bantul, DIY
Sosial
Kelompok Mahasiswa : 1.Krisnawati
Pengusul 2. Heru Riswanto
3.Naila Imroatus Sholiha
4. Muhammad Iqbalunnajih
5. Dewi Masitoh
6. Diah Nur Safitri
7. Nur Syafaah
8. Vida Sholihah
9. Giana AgungWibowo
10.RiaErnawati
: 1.apt.Muhammad Alvian, M.Farm
Tim Dosen Pembimbing
Lapangan
2. apt.Listiana Hidayati, M.Sc
3. Dheny Arina Hartawaty, S.Hut., M.Sc
4. Meita Puspa Dewi, S.Pt., M.Sc
Narahubung : Krisnawati (085236946859)
1. PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pandemi virus covid-19 yang terjadi di Indonesia pada tahun 2020


membuat tingkat konsumsi masyarakat terhadap jamu tradisional
meningkat. Berdasarkan peta persebaran covid19.go.id jumlah seluruh
kasus covid-19 di Indonesia terkonfirmasi 4.262.351 penduduk terpapar
virus covid-19. Sehingga membuat jamu tradisional sangat diminati dan
dicari oleh masyarakat. Hal ini terjadi karena jamu tradisional diyakini
berkhasiat untuk meningkatkan imun tubuh dan mencegah terjangkitnya
virus covid-19. Selain itu, jamu tradisional bermanfaat untuk membantu
menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti batuk, pilek, asam
lambung, perut kembung dan lain sebagainya.

Industri farmaherbal di Yogyakarta salah satunya adalah Merapi


farmaherbal yang terletak di jalan Kaliurang. Setelah 2 bulan magang di
Merapi farmaherbal terdapat sistem yang sudah terstruktur. Sistem
Agribisnis & Farmaherbal Merapi Farmaherbal Yogyakarta; 1.
Pembibitan 2. Produksi jamu 3. Distribusi.

Pada tahun 2020 Universitas Nahdlatul Ulama telah melakukan


Laboratorium Sosial (LABSOS), Terdiri dari 3 prodi yaitu; Farmasi,
THP, Akutansi. Yang salah satunya hasil dari Labsos adalah buku
panduan Asman Toga.

Salah satu sentra jamu tradisional di Yogyakarta adalah Desa


Wisata Kiringan yang terletak di Desa Canden, Kapanewon Jetis,
Kabupaten Bantul. Produk yang dihasilkan dari desa wisata ini adalah
jamu. Pada Desa Wisata Kiringan terdapat 4 kelompok jamu ; Seruni
Putih, Mekar Sari, Sehat Asri, Kayu Legi. Dari 4 kelompok jamu terdapat
132 orang pelaku usaha baik UMKM maupun perorangan. Selain
memproduksi jamu Desa Wisata Kiringan juga memiliki 15 kelompok
dasawisma yang tergabung dalam ASMAN TOGA Dusun Kiringan serta
dibina oleh Puskesmas Jetis 2.

Berdasarkan hasil observasi permasalahan yang ditemukan yaitu


ketersediaan bahan baku yang masih membeli atau bukan hasil panen
sendiri. Untuk mengatasi hal tersebut Desa Wisata Kiringan bekerjasama
dengan puskesmas untuk menghidupkan tanaman toga. Selain itu, proses
pemasaran masih secara offline, sehingga promosi untuk mengenalkan
produk jamu di desa wisata ini masih belum maksimal.

Oleh karena itu, kegiatan Laboratorium Sosial di Dusun Kiringan


bertujuan untuk membantu menerapkan sistem agribisnis farma herbal di
Dusun Kiringan, kegiatan untuk merealisasikan sistem agribisnis farma
herbal diantaranya menyediakan bahan baku sendiri dengan melakukan
pembibitan mandiri yang dilakukan oleh warga Dusun Kiringan. Selain
kegiatan pembibitan juga dilaksanakan pelatihan digital marketing yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan, pelatihan ini terdiri dari
pelatihan penjualan secara online dan bagaimana mengurus perizinan
dalam berusaha. Penerapan sistem agribisnis farma herbal juga dengan
melakukan inovasi produk jamu di Dusun Kiringan yang bertujuan untuk
menambah variasi jamu.

b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penerapan sistem agribisnis farma herbal di Dusun
Kiringan, Desa Canden, Kabupaten Bantul ?
c. Kerangka Konseptual – Teoritis

Sistem Agribisnis
& Farma herbal di
Merapi
Pembibitan Farmaherbal Sortasi simplisia
dari pemasok

Distribusi

Penjualan bibit Sortasi hasil panen Produksi jamu

Keterangan :
Berdasarkan teori yang didapat di Merapi Farma Herbal
Konsep dari sistem agribisnis dan farma herbal terdiri dari
pembibitan dan sortasi simplisia dari pemasok. Dalam kegiatan
pembibitan terdiri dari dua kegiatan yaitu penjualan bibit dan
sortasi hasil panen. Sedangkan, dalam kegiatan sortasi simplisia
dari pemasok terdiri dari dua kegiatan yaitu distribusi dan produksi
jamu.
d. Kerangka Operasional

Penerapan Sistem Agribisnis dan


Farma herbal di Dusun Kiringan

Sosialisasi dan pelatihan


pembibitan bersama
Pelatihan invoasi
ASMAN TOGA Dusun
jamu
Kiringan

Lomba antar
Pelatihan NIB dan
Dasawisma ASMAN
PIRT
TOGA

Pelatihan dikital
Penelitian akhir
marketing

Keterangan :

Kerangka operasional dalam penerapan sistem agribisnis dan farma


herbal di Dusun Kiringan diantaranya dengan melakukan sosialisasi dan pelatihan
pembibitan bersama ASMAN TOGA Dusun Kiringan dengan puncak kegiatan ini
adalah lomba antar kelompok dasawisma yang tergabung dalam ASMAN TOGA
Dusun Kiringan. Kemudian dengan melakukan pelatihan inovasi jamu berasal dari
rosella dan jahe serta bir pletok. Yang kemudian dilanjutkan dengan pelatihan
NIB dan PIRT serta pelatihan digital marketing. Setelah semua program kegiatan
terlaksana dikakukan penelitian akhir.
e. Metode Pelaksanaa
Kegiatan lomba pembibitan, inovasi jamu, pelatihan digital marketing
dan pengurusan NIB dan PIRT dilaksanakan pada bulan Desember 2021-
Januari 2022 di Dusun Kiringan, Canden, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta. Pada kegiatan pengabdian ini program yang kami agendakan
meliputi lomba antar dasawisma, inovasi jamu rosella, pelatihan digital
marketing, serta pelatihan pendaftaran NIB dan PIRT.
1. Pelaksanaan Lomba Antar Dasawisma
a. Sosialisasi Program
Kegiatan ini dilaksnakan untuk menyampaikan teknik
pelaksanaan lomba kepada anggota dasawisma.
b. Pendampingan
Tim pengabdian melakukan pendampingan. Kegiatan ini
bertujuan agar para peserta dapat melakukan pembibitan dan
perawatan tanaman jamu dengan baik dan benar.
2. Inovasi Jamu
a. Sosialisasi Program
Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyampaikan khasiat serta
kandungan dari bunga Rosella dan Jahe Merah
b. Praktek Pembuatan
Proses pembuatan minuman jahe rosella meliputi proses
ekstraksi, pencampuran dan penambahan gula pasir.
Perbandingan air dan bahan baku (jahe/rosella) adalah 1:20
dari total bahan dan dibagi 2 untuk jahe dan rosella.
Penambahan gula sebesar 12% dari total volume larutan
( Aminah et al, )
Prosedur cara pembuatan :

Air mendidih Air mendidih

Perebusan rosella Perebusan jahe


selama 30 menit selama 30 menit
dengan dengan

Penyaringan Penyaringan

Pencampuran
larutan jahe dan

Penambahan gula
pasir

Minuman jahe
rosella

3. Pelatihan digital marketing dan mengurus NIB dan PIRT


c. Sosialisasi Program
Dilakukannya sosialisasi program bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang program pengabdian tersebut,
mencakup latar belakang, tujuan dan bagaimana program
akan dilaksanakan.
d. Observasi
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengetahui tentang
perizinan produk yang sudah ada kemudian menelaah
kembali apa saja yang diperlukan dalam mengurus
perizinan dan sejauh mana pemahaman para pengrajin jamu
di dusun tersebut dalam mengurus perizinan berusaha.
4. Pemaparan Materi Perizinan Berusaha dan Digital Marketing
Pelatihan digital marketing dan pengurusan NIB ( Nomor
Izin Berusaha ) dan PIRT ( Pangan Industri Rumah Tangga )
dilakukan dengan bentuk ceramah bahwa di era sekarang ini
internet sangatlah penting untuk memperluas jaringan, misalnya
pemasaran. Saat ini semua jenis produk dapat di pasarkan via
online maka hal ini bagus untuk diterapkan bagi para pengrajin
jamu di dusun kiringan tersebut untuk memperluas marketing
dan meningkatkan omset penjualan. Kemudian dilakukan
pelatihan untuk membuat akun di pasar online dan cara
pemasarannya. Begitupun untuk pengurusan NIB dan PIRT
membimbing para pengrajin jamu untuk mengurus perizinan
berusaha.
f. Hasil Penelitian/Proyek yang diharapkan (output)

NO Proyek yang diharapkan Uraian Ringkas


(Output)

1. Menghidupkan kembali Melakukan lomba antar dasawisma


ASMAN TOGA di tiap – tiap untuk dihidupkan kembali di tiap –
dasawisma tiap dasawisma.

2. Memperkenalkan dan praktek Memperkenalkan khasiat serta


pembuatan minuman jahe kandungan yang terdapat pada jahe
rosella dan rosella, Melakukan praktek cara
pembuatan minuman jahe rosella

3. Pelatihan digital marketing Mengadakan pelatihan digital


marketing untuk pemasaran online
jamu.

4. Pelatihan mengurus NIB Mengadakan pelatihan untuk


(Nomor Izin Berusaha) dan perurusan NIB (Nomor Izin
PIRT (Pangan Industri Berusaha) dan PIRT (Pangan
Rumah Tangga) Industri Rumah Tangga).

g. Manfaat Penelitian/Proyek (outcome)

NO Capaian Manfaat (Outcome) Uraian Ringkas

1. Swasembada bahan baku Dengan Menghidupkan ASMAN


pembuatan jamu TOGA diharapkan kelompok jamu di
Dusun Kiringan tidak lagi membeli
bahan baku dari desa lain.

2. Memanfaatkan tanaman Setelah dilakukannya pengenalan


rosella dan jahe dan praktek pembuatan minuman
jahe rosella diharapkan masyarakat
didusun kiringan dapat memproduksi
minuman jahe rosella lalu
didistribusikan

3. Aktif digital marketing dan Setelah diadakan pelatihan digital


pasar online marketing diharapkan mampu
memperluas pemasarannya tidak
sekedar pasar offline yang rata – rata
customernya lokal, tapi juga aktif di
pasar online.

4. Mampu mengurus Nomor Diharapkan produsen jamu di desa


Perizinan tersebut mengerti bagaimana
mengurus NIB (Nomor Izin
Berusaha) dan PIRT (Pangan
Industri Rumah Tangga).

h. Penerima Manfaat Hasil Penelitian

Penerima Manfaat Uraian Manfaat

Langsung

1. Koperasi Seruni Putih Bisa melakukan pembibitan,


mengetahui digital marketing dan
mengetahui cara mendaftarkan PIRT
dan NIB

Tidak Langsung

1. Masyarakat Dusun Kiringan Dusun Kiringan lebih dikenal


masyarakat luas

2. Pemerintah Desa Canden Memajukan Pemerintah Desa


Canden dengan kemajuan Desa
Wisata Jamu Godhog Kiringan
i. Mitra

Mengenai mitra Koperasi Seruni Putih bekerja sama dengan Puskesmas


untuk menghidupkan tanaman obat dengan nama “ASMAN TOGA” yang
berlokasi di 15 tempat dan di masing-masing lokasi tersebt terdapat satu
dasawisma.

j. Lokasi dan Cakupan Wilayah Proyek

Kegiatan Laboratorium Sosial dilakukan di Desa Wisata Jamu Godhog


Dusun Kiringan karena lokasi tersebut menjadi salah satu wisata jamu tradisional
di Kabupaten Bantul yang perlu dikembangkan lebih lanjut lagi agar wisata jamu
tradisional di Dusun Kiringan lebih dikenal masyarakat dan sebagai sarana untuk
belajar bagaimana memajukan usaha jamu tradisional.
PROFIL LABORATORIUM SOSIAL

a. Letak secara Geografis Dusun Kiringan

Desa Wisata Jamu Gendongan Kiringan terletak di Dusun


Kiringan, Kelurahan Canden, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, sekitar 16 Km selatan Kraton
Ngayogyakarta Hadiningrat. Hamparan Sawah Desa Wisata Jamu
Gendongan Kiringan Untuk menuju desa wisata itu memang cukup
mudah. Dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi bisa
dijangkau. Dengan kendaraan pribadi dari Kota Bantul menuju ke arah
timur kurang lebih enam hingga tujuh kilometer atau sekitar 10 menit akan
sampai. Luas wilayah Dusun Kiringan terbagi menjadi luas lahan
pemukiman 13,966 Ha. Luas lahan pertanian 10,785 Ha dari luas wilayah
Dusun Kiringan. (Sumber: arsip Dusun Kiringan 2014). Batas administrasi
Dusun Kiringan dengan dusun lain adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Dusun Jiwan, Sungai Opak
Sebelah Selatan : Dusun Paten, Desa Srihardono
Sebelah Timur : Sungai Opak
Sebelah Barat : Dusun Wonolopo
b. Data Kependudukan Dusun Kiringan
Jumlah penduduk Dusun Kiringan pada Data Statistik tahun 2013
ada 265 KK (kepala keluarga)dengan total penduduk yang berdomisili di
dusun Kiringan 824 jiwa, dengan 415 laki-laki dan 409 perempuan.

c. Sejarah Koperasi Seruni Putih

Koperasi Seruni Putih dapat dikatakan merupakan sebuah wadah


para pengrajin jamu di Desa Wisata Jamu Kiringan. Pada tahun 2007,
Koperasi Seruni Putih resmi didirikan dengan Nomor Badan Hukum
Pendirian 046/BH/XV.I/XI/2007. Koperasi yang beranggotakan 123 ibu-
ibu tersebut diketuai oleh Ibu Murjiyati. Adapun Koperasi Seruni Putih
sendiri termasuk ke dalam jenis Koperasi Produsen dengan bentuk
Koperasi Primer Kabupaten/Kota yang Sektor usahanya fokus pada Jasa
Keuangan dan Asuransi. Jenis Koperasi Produsen sendiri adalah unit usaha
bersama yang beranggotakan para pelaku usaha kecil dan menengah
(UKM). Usaha yang dilakukan yakni pengadaan bahan baku dan
menghasilkan barang atau jasa bagi masyarakat, baik anggota maupun non
anggota.

Koperasi Seruni Putih yang memiliki NIK 3402080030002 telah


memperoleh status grade A, dimana itu berarti Koperasi Seruni Putih telah
melaporkan hasil Rapat Anggota Tahunan (RAT) selama 3 Tahun Buku
Terakhir secara berturut-turut.
RENCANA IMPLEMENTASI, TIM PELAKSANA, dan WAKTU
PELAKSANAAN
a. Jenis/bentuk kegiatan yang direncanakan dalam pelaksaan
penelitian/proyek

No Jenis/Bentuk Kegiatan Deskripsi Kegiatan Capaian yang


Diharapkan dari
Kegiatan

1. Lomba ASMAN TOGA Sosialisasi teknik Dari kegiatan ini


(antar dasawisma) pelaksasnaan lomba diharapkan kelompok
antar dasawisma dasawisma di Dusun
tentang tanaman obat Kiringan dapat aktif
di setiap dasawisama. Kembali.

2. Inovasi Jamu Sosialisasi dan Dari kegiatan ini


pengenalan khasiat diharapkan masyarakat
serta kandungan pada di dusun kiringan
bunga rosella dan jahe khususnya penjual jamu
merah dapat menggunakan
tanaman rosella dan jahe
merah agar
menghasilkan formulasi
minuman jahe rosella

3. Pelatihan NIB dan PIRT Memberikan pelatihan Para kelompok pengrajin


pengurusan NIB dan jamu diharapkan dapat
PIRT. mengetahui dan
mempraktikkan alur
pengurusan NIB dan
PIRT.

4. Pelatihan Digital Memberikan pelatihan Dari kegiatan ini


Maketing digital marketing diharapkan kelompok
menggunakan E- pengrajin jamu dapat
Commerce Shopee. mengimplementasikan
penggunaan Shopee
untuk memasarkan
produk jamu.
b. Tim Pelaksana
1. Tugas Ketua Labsos
- Memimpin semua panitia labsos
- Menjadi koordinator panitia
- Memberi pengarahan dan melakukan pengawasan saat
pelaksanaan labsos
- Meminta laporan pertanggung jawaban kepada setiap
panitia
2. Tugas Wakil Ketua Labsos
- Membantu ketua labsos untuk mengarahkan,
mengkoordinasikan, dan memantau pelaksanaan labsos
- Mewakili ketua labsos apabila berhalangan menjalankan
tugas
- Bertanggung jawab kepada ketua labsos
3. Tugas Sekretaris
- Menyiapkan surat-surat dan proposal untuk kegiatan labsos
- Mencatat dan menyampaikan hasil rapat kepanitian
- Menyiapkan dan menyampaikan laporan pelaksanaan
labsos
- Bertanggung jawab kepada ketua labsos
4. Tugas Bendahara
- Membantu ketua labsos dalam melaksanakan tugas,
khususnya pengelolaan anggaran
- Menyusun rencana anggaran kebutuhan labsos
- Mengelola pemasukan dan pengeluaran dana
- Bertanggung jawab kepada ketua labsos
5. Tugas Sie Acara
- Membuat susunan acara
- Membuat dan menetapkan jadwal rapat mingguan
- Menjadi koordinator lapangan selama labsos berlangsung
- Melakukan sosialisasi susunan acara kepada setiap panitia
labsos
- Bertanggung jawab kepada ketua labsos
6. Tugas Sie Perlengkapan
- Merencanakan dan mendata peralatan yang dibutuhkan
selama labsos
- Mengadakan dan mendistribusikan perlengkapan kegiatan
labsos
- Bertanggung jawab atas perawatan perlengkapan labsos
- Bertanggung jawab kepada ketua labsos
7. Tugas Sie Dokumenter
- Menyediakan dan memproses dokumentasi kegiatan labsos
dalam bentuk foto maupun video
- Melaporkan hasil kegiatan kepada ketua labsos
- Bertanggung jawab kepada labsos
c. Waktu Pelaksanaan

No Jenis Kegiatan Minggu Ke-

November Desember Januari

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Survey awal

2. Observasi

3. Pembuatan proposal

4. Lomba ASMAN TOGA (antar


dasawisma)

5. Inovasi Jamu Rosella

6. Pelatihan digital marketing

7. Pelatihan pengurusan NIB dan


PIRT

8. Penelitian dan pembuatan


jurnal

9. Pembuatan laporan labsos

10. Pelepasan Mahasiswa Labsos


d. Rincian Biaya Proyek Laboratorium Sosisal

Kuantitas Frekuensi
N Biaya/Uni Total Bia
Uraian Transaksi Jumla Jumla Uni
O. t ya
h Satuan h t
  Lomba ASMAN TOGA            
1 Pollybag 2 Kg 1   30.000 60.000
2 Hadiah lomba ASMAN TOGA 3 Buah 1   150.000 450.000
Konsumsi sosialisasi pembibit
3 an 45 Buah 1   8.000 360.000
  Jumlah 870.000
 
  INOVASI            
4 Kelopak bunga rosella 3 Ons 1   40.000 120.000
5 Jahe merah 1 kg 1   25.000 25.000
6 Gula Pasir 2 kg 1   13.000 26.000
7 Air 5 botol 1   5.000 25.000
8 Konsumsi inovasi jamu 45 Buah 1   8.000 360.000
9 Gelas Plastik 2 Pack 1   10.000 20.000
10 Pengaduk 2 Buah 1   15.000 30.000
11 Timbangan 1 Buah 1   55.000 55.000
12 Kental Manis 1 Kaleng 1   13.000 13.000
13 Madu 1 Botol 1   25.000 25.000
14 Gula Aren 3 Ons 1   3.000 9.000
15 Botol 250ml 25 botol 1   3.000 75.000
Bungku
16 Kayu Manis 2 s 1   5.000 10.000
Bungku
17 Kayu Secang 2 s 1   4.000 8.000
Bungku
18 Kopi Bubuk 2 s 1   2.000 4.000
19 Sereh 1 Ons 1   5.000 5.000
  Jumlah 810.000
 
  PELATIHAN            
20 Konsumsi Digital Marketing 45 Buah 1   8.000 360.000
21 Paket data 1 Paket 1   30.000 30.000
22 Konsumsi NIB dan PIRT 45 Buah 1   8.000 360.000
23 Paket data 1 Paket 1   30.000 30.000
              780.000
  LAIN-LAIN            
Progra
24 Kesekretariatan 4 m 4   40.000 160.000
25 Transportasi 10   10   20.000 200.000
  Jumlah 360.000
 
2.820.00
TOTAL 0
DAFTAR PUSTAKA

Aminah, S., Yanis, M., Handayani, Y., Ramdhan, T., & Simarmata, P. Kajian
Formulasi Dan Tingkat Preferensi Konsumen Terhadap Minuman
Fungsional Jahe-Rosela (Roseja).

Anda mungkin juga menyukai