SNI 7303 2009 Aeromonas
SNI 7303 2009 Aeromonas
SNI 7303 2009 Aeromonas
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Standar Nasional Indonesia
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Daftar isi
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
3 Prinsip................................................................................................................................ 2
4 Peralatan ........................................................................................................................... 2
5 Bahan ................................................................................................................................ 3
6 Prosedur ............................................................................................................................ 3
7 Pelaporan .......................................................................................................................... 5
Lampiran A (normatif) Pembuatan media................................................................................ 6
Lampiran B (normatif) Pembuatan pereaksi ............................................................................ 7
Bibliografi ................................................................................................................................. 9
i
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Prakata
Dalam rangka keberlanjutan usaha budidaya, meningkatkan produktivitas dan jaminan mutu
komoditas perikanan budidaya serta memberikan hasil uji yang akurat bagi setiap pengujian
laboratorium uji, maka perlu disusun suatu Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang Metode
identifikasi bakteri Aeromonas hydrophila secara biokimia.
Standar ini disusun oleh Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya, melalui
konsensus pada tanggal 6 - 9 Nopember 2006 di Bogor, Jawa Barat yang dihadiri oleh
Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya serta instansi terkait sebagai upaya untuk
meningkatkan jaminan mutu dan keakuratan hasil uji dengan memperhatikan:
Standar ini juga telah melalui tahap jajak pendapat pada tanggal 21 Juni 2007 sampai
dengan 21 September 2007 dan tahap pemungutan suara pada tanggal 12 Juni 2008
sampai dengan 12 Agustus 2008, namun untuk mencapai kuorum diperpanjang sampai
dengan tanggal 12 September 2008 dan langsung disetujui menjadi RASNI.
ii
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Metode identifikasi bakteri Aeromonas hydrophila secara biokimia
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan prosedur identifikasi bakteri Aeromonas hydrophila secara biokimia.
2.1
contoh ikan
sejumlah kecil dari suatu populasi ikan yang digunakan untuk pemeriksaan dan memenuhi
persyaratan secara statistika
2.2
Gram negative
hasil pewarnaan Gram yang ditandai dengan sel bakteri yang berwarna merah
2.3
ikan besar
ikan yang sudah dapat dibedakan organ dalamnya secara makroskopis
2.4
ikan kecil
ikan yang tidak dapat dibedakan organ dalamnya secara makroskopis
2.5
inkubasi
pengkondisian bakteri untuk tumbuh dan berkembangbiak sesuai dengan suhu dan waktu
yang diperlukan
2.6
inokulasi
menumbuhan bakteri dari satu media ke media lain
2.7
isolasi
pemisahan bakteri dari organ target dari ikan dengan menumbuhkan pada media agar
2.8
isolat murni
bakteri hasil pemurnian dari koloni yang terisolir
2.9
media O/F
media yang digunakan untuk uji Oksidatif - Fermentatif
2.10
media RS (Rimler Shott)
uji yang dilakukan untuk menumbuhkan bakteri spesifik Aeromonas hydrophila
1 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
2.11
media umum
media yang umum digunakan untuk penumbuhan bakteri
2.12
organ target
organ yang menjadi sasaran infeksi patogen dan digunakan sebagai objek pemeriksaan
2.13
pewarnaan Gram
uji untuk mengetahui morfologi bakteri dan membedakan sifat dinding sel bakteri dengan
menggunakan pewarna Gram
3 Prinsip
Mengisolasi dan memurnikan bakteri pada media umum kemudian diidentifikasi secara
morfologi dan uji biokimia.
4 Peralatan
2 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
5 Bahan
CATATAN Pembuatan media diuraikan dalam Lampiran A dan pembuatan pereaksi diuraikan
dalam Lampiran B.
6 Prosedur
a) Bersihkan permukaan tubuh ikan dengan kapas yang telah dibasahi alkohol 70 %.
b) Bedah ikan menggunakan peralatan bedah steril, ambil organ target (hati, ginjal, limpa),
dan sterilkan permukaannya kemudian siap dilakukan isolasi. Isolasi dapat juga
dilakukan dari permukaan tubuh yang luka, atau sediaan darah.
Ambil contoh, dibilas dengan menggunakan akuades steril minimal 3 kali, kemudian ikan
digerus, contoh siap untuk diisolasi.
3 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
6.3 Pemurnian koloni
a) Ambil koloni yang tumbuh terpisah di dalam goresan yang diduga Aeromonas hydrophila
untuk selanjutnya dimurnikan.
b) Apabila hasil pemurniannya diperoleh koloni yang seragam maka diteruskan dengan uji
lanjutan.
a) Siapkan gelas objek yang telah dibersihkan dari lemak dengan alkohol 70 % dan diberi label.
b) Teteskan 1 tetes akuades steril pada permukaan gelas objek.
c) Ambil isolat dengan jarum Őse steril, campur dengan akuades dan diulas merata pada
permukaan gelas objek.
d) Fiksasikan dengan melewatkan preparat di atas api (jarak 15 cm) beberapa kali sampai
terlihat kering.
e) Teteskan larutan crystal violet pada preparat sampai merata dan diamkan selama 1 menit.
f) Cuci dengan air mengalir.
g) Teteskan larutan iodine lugol pada preparat sampai merata, dan diamkan selama 1 menit.
h) Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan.
i) Teteskan larutan alkohol aseton pada preparat sampai merata dan diamkan maksimal 30
detik.
j) Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan.
k) Teteskan larutan safranin pada preparat sampai merata dan diamkan selama 2 menit.
l) Cuci preparat dengan air mengalir dan dikeringanginkan.
m) Amati preparat menggunakan mikroskop.
n) Sifat bakteri Gram negatif ditandai dengan sel bakteri berwarna merah/pink, bentuk
batang pendek.
a) Ambil isolat dengan jarum Őse lurus, dan inokulasikan dengan menusukkan pada media
semi solid (SIM agar, MIO agar).
b) Inkubasikan pada suhu 25 °C - 28 °C selama 18 jam - 24 jam.
c) Reaksi positif ditandai oleh adanya pertumbuhan bakteri yang menyebar dan tidak
terlihat bekas tusukan.
4 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
6.4.5 Uji Rimmler-Shotts (RS)
a) Ambil isolat bakteri dengan jarum Őse steril dan goreskan pada media RS.
b) Inkubasikan pada suhu 37 °C selama 18 jam - 24 jam.
c) Amati koloni yang tumbuh, apabila berwarna kuning tanpa warna hitam di tengah koloni
berarti positif Aeromonas hydrophila.
7 Pelaporan
Bakteri dinyatakan sebagai Aeromonas hydrophila apabila memenuhi kriteria seperti pada
Tabel 1.
5 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Lampiran A
(normatif)
Pembuatan media
Cara membuat:
Cara membuat:
a) Campurkan 9,4 g O/F basal medium dengan 1 l air, panaskan hingga mendidih
tambahkan 1 % glukosa.
b) Pipet 3 ml ke dalam tabung reaksi, sterilisasi.
A.3 Media RS
Cara membuat:
6 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Lampiran B
(normatif)
Pembuatan pereaksi
Bahan:
Cristal violet 2g
Etanol 20 ml
Ammonium oxalat 0.8 g
Akuades 80 g
Cara membuat:
Bahan:
Iodine 1g
Potassium iodide 2g
Akuades 300 ml
Cara membuat:
Bahan:
Ethanol 95 ml
Acetone 5 ml
Bahan:
Safranin 0.25 g
Ethanol (95%) 10 ml
Akuades 90 ml
Cara membuat:
Larutkan safranin ke dalam ethanol dan akuades.
7 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
B.2 Pereaksi uji oksidasi
Larutan oksidasi
Bahan:
Tetramethy-p-phenylenediamine dihydrochloride 1 ml
Akuades 99 ml
Cara membuat:
8 dari 9
SNI 7303:2009
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
Bibliografi
Jean F. Mac Faddin, MS, MT(ASCP), SM (AAM), SFC, USA Retired. Biochemical Tests for
Identifiction of Medical Bacteria. 2nd. 1983.
John G. Holt, Noel R.Krieg, Peter H.A. Sneath, James T.Stanley, Stanley T. Williams.
Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. 9th. 1983.
Nicolas Frerichs G, BVMS, PhD, MRCVS, Dip.Bact dam Stuart D. Millar, Cbiol, MLBiol.
Manual for The Isolation and Identification of Fish Bacterial Pathogens. Institute of
Aquaculture, University of Stirling, Schotland. 1993.
9 dari 9
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”
” Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI 65-05 Produk Perikanan Subpanitia Teknis 65-05-S2 Perikanan Budidaya ”