Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah gejala yang disebabkan oleh terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernapasan bayi saat lahir. Gejala SAM antara lain kulit bayi berwarna hijau atau biru, pernapasan cepat, dan bayi tampak lemah. Penyebabnya adalah kehamilan post-matur, diabetes ibu hamil, atau komplikasi saat persalinan. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan rontgen dada dan analisis gas darah
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
190 tayangan1 halaman
Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah gejala yang disebabkan oleh terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernapasan bayi saat lahir. Gejala SAM antara lain kulit bayi berwarna hijau atau biru, pernapasan cepat, dan bayi tampak lemah. Penyebabnya adalah kehamilan post-matur, diabetes ibu hamil, atau komplikasi saat persalinan. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan rontgen dada dan analisis gas darah
Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah gejala yang disebabkan oleh terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernapasan bayi saat lahir. Gejala SAM antara lain kulit bayi berwarna hijau atau biru, pernapasan cepat, dan bayi tampak lemah. Penyebabnya adalah kehamilan post-matur, diabetes ibu hamil, atau komplikasi saat persalinan. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan rontgen dada dan analisis gas darah
Sindroma aspirasi mekonium (SAM) adalah gejala yang disebabkan oleh terhisapnya mekonium ke dalam saluran pernapasan bayi saat lahir. Gejala SAM antara lain kulit bayi berwarna hijau atau biru, pernapasan cepat, dan bayi tampak lemah. Penyebabnya adalah kehamilan post-matur, diabetes ibu hamil, atau komplikasi saat persalinan. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan rontgen dada dan analisis gas darah
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1
§
Nama : HILMATU DALFAH
NPM : 214121145
/ Pathway Tanda dan gejala
Definisi Komplikasi Pemeriksaan Penunjang Etiologi 1. Rontgen dada untuk menentukan adanya a. Cairan ketuban yang berwarna kehijauan Sindroma aspirasi mekonium (SAM) 1. Dysplasia Kehamilan post-matur atelektasis atau jelas terlihat adanyamekonium di adalah kumpulan gejala yang bronkopulmoner Pre-eklamsi 2. Analisa gas darah untuk mengidentifikasi dalam cairanketuban diakibatkan oleh terhisapnya 2. Pneumotoraks Ibu yang menderita diabetes asidosis metabolic atau rspiratorik dengan b. Kulit bayi tampak kehijauan mekonium kedalam saluran pernafasan 3. Aspirasi pnemonia bayi. Ibu yang menderita hipertensi penurunan PO2 dan peningkatan tingkat c. Ketika lahir bayi tampak lemas/lemah Persalinan yang sulit PCO2 d. Kulit bayi tampak kebiruan (sianosis) Gawat janin e. Takipneu (laju pernafasan yang cepat) Hipoksia inra-uterin
Resiko tinggi injury karena peningkatan Pengobatan
tekanan intracranial berhubungan dengan sistem saraf pusat yang immature dan respon 1. Fisioterapi dada setres fisiologik Fase mekonium fisiologis Fetal compromise 2. Antibiotik (khusus jika lebih bulan) (hipoksia,kompresi umbilical) pasase mekonium Intervensi : (untukmengatasi infeksi 1. Turunkan stimulus lingkungan 3. Menempatkan banyi di 2. Kurangi tindakan rutin yang ruang yang hangat mengganggu periode istirahat Air ketuban bercampur 4. Ventilasi mekanik mekonium Spasme umbilikal Pola nafas tidak efektif berubungan dengan 3. Atur perawatan selama periode terjaga imaturitas pulmonary dan neuromuscular, selama memungkinkan penurunan energy dan kelelahan 4. Tutup ingkubator dengan kain atau penutup Intervensi : 5. Kaji tanda stress fisik dan over stimulus Aspirasi post Gasping intra 1. Berikan posisi untuk 6. Hindarkan medikasi dan solution Compromise berlanjut mengoptimalkan pertukaran udara hipertonik 2. Hindari hiperektensi leher 7. Berikan oksigenasi adekuat karena 3. Observasi deviasi fungsi nafas, hipoksia Sindroma aspirasi mekonium seperti tanda grunting, sianosis, nasal flaring, apnea 4. Lakukan suction dengan teknik yang benar Obstruksi jalan Obstruksi jalan Aktivasi sitokin Inaktivsi 5. Lakukan perkusi, vibrasi dan napas perifer napas proksimal surfaktan postular drainase bila perlu Koping keluarga yang tidak efektif 6. Observasi tanda distress pernafasan berhubungan dengan kecemasan, rasa Pneumonitis 7. Pertahankan suhu lingkungan normal bersalah dan kemungkinan perawatan Com[liance paru jangka panjang Komplit berkurang Parsial Intervensi : 1. Kaji ekspresi verbaldan non verbal, Asidosis perasaan dan penggunaan koping Hipoksemia mekanisme Atelektasis Efek Hiperkapnea 2. Anjurkan orang tua mengungkapkan perasaanya tentang sakit anaknya Remodelling vaskularisasi paru 3. Berikan informasi yang konsisten dan (Hyperplasia otot) Ventilation / perfusion Air trapping akurat tentang kondisi dan mismatch (udara terjebak) perkembangan bayinya, perawatan di masa yang akan datang, dan potensialproblem pernafasan Persisten pulmonary hipertension 4. Informasikan kepada orang tua tentang Air leak mediator kebutuhan setelah pulang dan (Udara bocor) vaso aktif instruksikan prosedur yang penting setelah dirumah 5. Rujuk orang tua pada perawat komunitas dan informasi tentang DAFTAR PUSTAKA pasilitas kesehatan yang bisa dihubungi Doengoes, M. E (2000) Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. ECG.Jakarta Soerjiningsih. (2016) Tumbuh kembang anak edisi 2. Jakarta : ECG Wilkinson, J.M.,Ahern. N R (2011) Buku saku diagnose keperawatan edisi 9. Diagnosis Nanda, Intervensi NIC, Kriteria hasil NOC. Jakarta . ECG