Kak PTM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

KERANGKA ACUAN KERJA

PEMERIKSAAN FAKTOR RISIKO PTM DI DESA


PUSKESMAS SUNGAI BAHAR IV TAHUN 2019

A. PENDAHULUAN
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM sehingga
peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan
adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas
pelayanan kesehatantidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat.
Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat
menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan
serta pelaksana di lapangan.
Pelaksanaan Posbindu PTM dilaksanakan sesuai Visi puskesmas yaitu meningkatkan
pelayanan kesehatan yang optimal menuju sungai bahar sehat.
Misi Puskesmas sungI Bahar IV
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bemutu,merata dan terjangkau oleh masyarakat
2. Memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan kompetensi dengan keselamatan pasien
3. Mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
4. Meningkatakan tata kelola administrasi manajemen puskesmas
5. Melaksanakan pembangunan kesehatan yang berwawasan kesehatan
Dan tata nilai Puskesmas Sungai Bahar IV
M :Melayani dengan senyum
A :Akuntabel dalam bekerja
N :Nyata bekerja dan professional
I :Inovatif dalam menangani masalah
S :Sopan dalam perkataan dan perbuatan
Motto Puskesmas Sungai Bahar IV
“MELATI (Melayani Segenap Hati)”
B. LATAR BELAKANG
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di
mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang
(WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan
akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun
2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan
yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut
akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus
diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan
ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat
kematian lebih dini. Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM
mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun
2013 menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung
Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%,
Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok,
diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman
beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM
merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum
memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal
kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko,
selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan
kualitas hidup, Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan
deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut
dengan Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodic.
2. Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

RINCIAN KEGIATAN
NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Pemeriksaan PTM di posbindu a. Wawancara
b. Pengukuran berat badan,tinggi
badan,Indeks masa tubuh
(IMT),Lingkar perut dan tekanan
darah
c. Pemeriksaan Gula darah dan
Cholesterol
d. Tindak lanjut dini

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
pokok program terkait terkait
1 Pemeriksaan -Menyusun -Bidan desa -Kader Sumber
PTM rencana kegiataan Pembiayaan
-Mengkoordinasik Menyiapkan Mengkoordinasik BOK P2P
an kepada Bidan kegiatan an Masyarakat
desa dan Kader pemeriksaan baik laki-laki atau
-Melakukan PTM perempuan yang
Wawancara usia ≥ 15 tahun
-Deteksi yang memiliki
kemungkinan atau tidak
kekurangan Gizi memiliki faktor
dan obesitas risiko untuk
dengan memeriksa Pemeriksaan
tinggi badan dan PTM
berat badan,
lingkar perut dan
tekanan darah
-Deteksi
kemungkinan
DiabetesMilitus
dengan cek gula
darah dan
Cholesterol
-melakukan
Konseling sesuai
dengan hasil
pemeriksaan
-Lakukan rujukan
bila diperlukan
-Pencatatan dan
pelaoran
-Menyusun
rencana kegiatan
-
Mengkoordinasikan
kepada kepala
desa dan kader
-Menyiapkan
from/Blangko
pendataan
-Melakukan
pencatatan dan
pelaporan

F.SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak
memiliki faktor risiko

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
1 Posbindu PTM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan Posbindu PTM Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan
wawancara, pengukuran, pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk
menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik,
konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.
Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,
trigliserida, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi pra kanker (Inspeksi
Visual asam asetat /IVA positif), kadar alkohol dalam darah, tes amfetamin urin.
Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut
berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor risiko PTM melalui
penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau konseling faktor risiko secara
terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan kebutuhan masyarakat
termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelajutan (Continuum
of Care) dari masyarakat hingga kefasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik
ke masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi
tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Pelaksanaan
Posbindu PTM secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Proses Kegiatan Posbindu PTM
2. Pemeriksaan (satu persatu)
 Registrasi ,Pemberian nomor urut / kode yang sama serta pencatatan
ulang hasil pengisian Buku monitoring FR PTM ke Buku Pencatatan
oleh Petugas Pelaksana
 Posbindu PTM Wawancara oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
 Pengukuran TB,BB, IMT Lingkar perut, Analisa Lemak Tubuh
 Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah, Kolesterol total danTrigliserida,APE,
lain-lain
 Identifikasi faktor risiko PTM, Konseling/Edukasi, serta tindak lanjut ainnya.
Sebelum dan setelah kegiatan Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan
bersama, seperti senam bersama, penyuluhan kesehatan tentang IVA dan CBE,
upaya berhenti merokok, gizi seimbang, dll.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN POSBINDU PTM


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan
secara manual atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas
Pelaksana Posbindu PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas
mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan dari
petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam
pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM
merupakan sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan
kegiatan posbindu PTM.. Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang
berisi laporan tingkat perkembangan.
Posbindu PTM, proporsi faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu
di tingkat Puskesmas, kab /kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor
risiko PTM berbasis posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap factor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
peserta, penyelengara program maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan kegiatan,
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sei Bahar IV Pengelola Program PTM

Dr.NINA APRIANI NST JUNI A.SIMBOLON


KERANGKA ACUAN
INSPEKSI SANITASI LINGKUNGAN RUMAH MAKAN DAN MAKANAN JAJANAN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan lingkungan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan yang
ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik, kimia,
biologi, maupun sosial guna mencegah penyakit dan/atau gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh faktor risiko lingkungan. Ruang lingkup Program Kesehatan
Lingkungan meliputi Kegiatan di dalam gedung Puskesmas yaitu pemantauan
kesehatan lingkungan puskesmas, pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana dan
peralatan, pemeliharaan dan pemantauan instalasi listrik, air, ventilasi, gas dan sistem
lain serta pemantauan bahan berbahaya yang ada di Puskesmas. Sedangkan kegiatan
luar gedung meliputi pemantauan sanitasi tempat-tempat umum, pemantauan tempat
pengolahan makanan, pemantauan DAMIU, pemantauan pembuatan dan pengelolaan
sampah rumah tangga dan pemantauan kesehatan dan keselamatan kerja industri dan
perusahaan.
Program inspeksi sanitasi lingkungan rumah makan dan makanan jajanan
merupakan usaha melihat dan manyaksikan secara langsung serta menilai tentang
keadaan tindakan atau kegiatan yang dilakukan serta memberikan petunjuk/saran
perbaikan, kegiatan pengawasan sanitasi makanan meliputi pendataan tempat
pengolahan makanan, pemeriksaan berkala, memberikan saran perbaikan, melakukan
kunjungan kembali dan merekomendasikan kepihak yang terkait hasil pengawasan.
Pelaksanaan kegiatan program inspeksi sanitasi lingkungan rumah makan dan
makanan jajanan dilaksanakan sesuai dengan Visi puskesmas yaitu terwujudnya
masyarakat Sei Bahar sehat menuju Indonesia sehat, misi Puskesmas Sei Bahar IV
yaitu
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh
masyarakat
2. Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang
profesional, efektif, dan efisien.
3. Mendorong terlaksananya pembangunan kesehatan masyarakat yang berwawasan
kesehatan
4. Tercapainya pelayanan kesehatan bumil, bulin, bufas, bayi dan balita oleh tenaga
kesehatan
5. Mendorong masyarakat berperilaku hidup, bersih dan sehat.
Dan tata nilai Puskesmas Sei Bahar IV yaitu M-A-N-I-S Melayani dengan senyum,
Amanah dalam bekerja, Niat bekerja secara profesional, Inovatif dalam menangani
masalah, dan Sopan dalam perkataan dan perbuatan.

B. LATAR BELAKANG
Puskesmas Sei Bahar IV terletak di wilayah kecamatan Sungai Bahar yang terdiri
dari 5 Desa dengan jumlah penduduk 13.591 jiwa dan 3.855 KK berdasarkan data
penduduk tahun 2018.
Pengawasan makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang penting,
dalam segala aktivitas kesehatan masyarakat, mengingat adanya kemungkinan
penyakit-penyakit akibat makanan dan minuman. Makanan dan minuman dibuat
diberbagai tempat pengolahan makanan dan minuman seperti jasa boga, rumah makan
atau restoran, depot air minum, industri pangan rumah tangga, sentra makanan jajanan
dan tempat pengolahan makanan lainnya.
Hasil Inspeksi sanitasi rumah makan dan makanan jajanan tahun 2018 pada 5
rumah makan dan 5 makanan jajanan, yang memenuhi syarat yaitu 50%. Berdasarkan
pengamatan awal di ketahui penjamah makanan di rumah makan dan makanan jajanan
belum semuanya melaksakan hygiene sanitasi pangan seperti dalam bekerja tidak
menggunakan APD yang lengkap, menggunakan perhiasan dan menyimpan peralatan
makanan di tempat terbuka. Berdasarkan data tersebut di atas maka disusunlah
kerangka acuan program Inspeksi sanitasi rumah makan dan makanan jajanan
Puskesmas Sei Bahar IV Tahun 2019 yang disusun berdasarkan RUK/RPK Puskesmas
Sei Bahar IV Tahun 2019.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Terpantauanya rumah makan dan makanan jajanan serta meningkatkan penerapan
Hygiene Sanitasi Pangan pada penjamah makanan

2. Tujuan Khusus :
a. Melakukan penilaian penerapan hygiene sanitasi pada rumah makan dan
makanan jajanan
b. Memberikan saran perbaikan dan pembinaan sesuai dengan permasalahan
hygiene sanitasi yang ditemukan.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1 Inspeksi Sanitasi Lingkungan Rumah Wawancara kepada penjamah makanan
Pengamatan langsung terhadap faktor bahan, alat,
Makan dan Makanan Jajanan
manusia, dan lingkungan dalam pengelolaan
makanan
Mencatat dan menilai hasil Inspeksi Sanitasi
Menyampaikan hasil pemeriksaan dan masukan
kepada pemilik/pengelola

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


No Kegiatan pokok Pelaksana Lintas program Lintas sektor Keterangan
program terkait terkait
1 Inspeksi Sanitasi - Menyusun 1. Kepala Desa Sumber
Lingkungan Rumah rencana Memberikan ijin pembiayaan
Makan dan kegiatan untuk BOK kesling
Makanan Jajanan - Koordinasi pelaksanaan
dengan lintas Inspeksi
sektor sanitasi di
- Menentukan rumah makan
tempat dan dan makanan
waktu jajanan
pelaksanaan
kegiatan
- Menyiapkan
form Inspeksi
Sanitasi
Rumah
Makan dan
Makanan
Jajanan
- Menyiapkan
buku
pedoman
pembinaan
- Pelaksanaan
Inspeksi
Sanitasi
Lingkungan
Rumah
Makan dan
Makanan
Jajanan
- Membuat
laporan
kegiatan
secara online
dan tertulis

F. SASARAN
1. Pemilik/Pengelola dan penjamah Rumah Makan
2. Pemilik/Pengelola dan penjamah Makanan Jajanan

G. JADWAL KEGIATAN
No Kegiatan 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 Inspeksi Sanitasi √ √
Lingkungan Rumah
Makan dan Makanan
Jajanan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadwal
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan menggunakan register dan format laporan yang telah ditetapkan dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/kota setiap tanggal 5 bulan berikutnya,
evaluasi kegiatan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal monitoring dan evaluasi
Puskesmas.
KERANGKA ACUAN KERJA
POSBINDU PTM
PUSKESMAS SEI BAHAR IV

C. LATAR BELAKANG
Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di
mana sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang
(WHO, 2010). Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan
akan terus terjadi sebesar 15% ( 44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun
2010 dan 2020. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan
yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut
akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus
diabetes melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan
ini mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat
kematian lebih dini. Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM
mengalami peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun
2013 menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung
Koroner 1,5%, Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%,
Kanker 1,4 per 1000, Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok,
diet yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman
beralkohol. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila
dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM
merupa€kan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum
memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal
kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko,
selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk
mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan
kualitas hidup, Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah
pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan
fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan
deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut
dengan Pos pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM
sehingga peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini
ditunjukan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan
pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatantidak hanya pada saat sakit, melainkan
juga pada keadaan sehat. Dalam menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu
pedoman yang dapat menjadi panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para
pemangku kepentingan serta pelaksana di lapangan.

B. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum :
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodic.
2. Tujuan Khusus :
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini

C. KEGIATAN POKOK
1. Wawancara
2. Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), Lingkar Perut dan
Tekanan Darah
3. Pemeriksaan Gula Darah dan Cholesterol
4. Tindak lanjut dini

D. RINCIAN KEGIATAN
1. Mewawancarai
2. Deteksi kemungkinan kekurangan Gizi dan Obesitas dengan memeriksa Tinggi Badan
dan Berat Badan, Lingkar Perut dan tekanan darah.
3. Deteksi kemungkinan Diabetes Millitus dengan Cek Gula Darah dan Cholesterol
4. Memberikan tindak lanjut.

E. SASARAN
Masyarakat baik laki-laki atau perempuan yang usia ≥ 15 tahun yang memiliki atau tidak
memiliki faktor risiko.

F. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


No Kegiatan Tahun 2018
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 12
0 1
1 Posbindu PTM √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

G. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan Posbindu PTM Penyelenggaraan Posbindu PTM meliputi kegiatan
wawancara, pengukuran, pemeriksaan dan tindak lanjut. Wawancara dilakukan untuk
menelusuri faktor risiko perilaku seperti merokok, konsumsi sayur dan buah, aktivitas fisik,
konsumsi alkohol, dan stress. Pengukuran berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh
(IMT), lingkar perut, dan tekanan darah.
Pemeriksaan faktor risiko PTM seperti gula darah sewaktu, kolesterol total,
trigliserida, pemeriksaan klinik payudara, arus puncak ekspirasi, lesi pra kanker (Inspeksi
Visual asam asetat /IVA positif), kadar alkohol dalam darah, tes amfetamin urin.
Berdasarkan hasil wawancara, pengukuran dan pemeriksaan dilakukan tindak lanjut
berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat tentang cara mengendalikan faktor risiko PTM melalui
penyuluhan/ dialog interaktif secara massal dan atau konseling faktor risiko secara
terintegrasi pada individu dengan faktor risiko, sesuai dengan kebutuhan masyarakat
termasuk rujukan sistematis dalam sistem pelayanan kesehatan paripurna.
Rujukan dilakukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelajutan (Continuum
of Care) dari masyarakat hingga kefasilitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik
ke masyarakat untuk pemantauannya. Kegiatan posbindu PTM dalam situasi kondisi
tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama. Pelaksanaan
Posbindu PTM secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut :
3. Proses Kegiatan Posbindu PTM
4. Pemeriksaan (satu persatu)
 Registrasi ,Pemberian nomor urut / kode yang sama serta pencatatan
ulang hasil pengisian Buku monitoring FR PTM ke Buku Pencatatan
oleh Petugas Pelaksana
 Posbindu PTM Wawancara oleh Petugas Pelaksana Posbindu PTM
 Pengukuran TB,BB, IMT Lingkar perut, Analisa Lemak Tubuh
 Pemeriksaan Tekanan darah, Gula darah, Kolesterol total danTrigliserida,APE,
lain-lain
 Identifikasi faktor risiko PTM, Konseling/Edukasi, serta tindak lanjut ainnya.
Sebelum dan setelah kegiatan Posbindu PTM dapat dilaksanakan kegiatan
bersama, seperti senam bersama, penyuluhan kesehatan tentang IVA dan CBE,
upaya berhenti merokok, gizi seimbang, dll.

H. PENCATATAN DAN PELAPORAN POSBINDU PTM


Pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan Posbindu PTM dilakukan
secara manual atau menggunakan sistem informasi manajemen PTM oleh Petugas
Pelaksana Posbindu PTM maupun oleh Petugas Puskesmas. Petugas Puskesmas
mengambil data hasil pencatatan posbindu PTM atau menerima hasil pencatatan dari
petugas pelaksana posbindu PTM. Hasil pencatatan ini dianalisis untuk digunakan dalam
pembinaan, sekaligus melaporkan ke instansi
terkait secara berjenjang. Hasil pencatatan dan pelaporan kegiatan posbindu PTM
merupakan sumber data yang penting untuk pemantauan dan penilaian perkembangan
kegiatan posbindu PTM.. Laporan hasil kegiatan bulanan/ triwulan/ tahunan yang
berisi laporan tingkat perkembangan.
Posbindu PTM, proporsi faktor risiko PTM, cakupan kegiatan Posbindu
di tingkat Puskesmas, kab /kota, provinsi dan nasional. Melalui kegiatan surveilans faktor
risiko PTM berbasis posbindu PTM, dilakukan analisis secara sistematis dan terus
menerus terhadap factor risiko PTM secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
peserta, penyelengara program maupun pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan
posbindu PTM untuk dilakukan intervensi dalam rangka pengembangan kegiatan,
pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Sei Bahar IV Pengelola Program PTM

dr.NINA APRIANI NST JUNI ASTUTI SIMBOLON


PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEI BAHAR IV
Jl. Ahmad Ripin No.01 Desa Marga, Kec. Sei Bahar, Kab. Muaro Jambi,
Jambi, Kode Pos 36365. No. telp : (0743)7240996.
Email :[email protected]

JADWAL POSBINDU DI DESA MARGA MANUNGGAL JAYA

NO HARI / TANGGAL JAM / WAKTU


1 SENIN / 21-01-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
2 KAMIS / 07-02-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
3 SENIN / 11-03-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
4 SELASA / 09-04-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
5 SELASA / 14-05-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
6 SELASA / 11-06-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
7 SELASA / 09-07-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
8 SELASA / 13-08-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
9 SELASA / 10-09-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
10 SELASA / 08-10-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB NB :
11 SELASA / 12-11-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
UNTUK
12 SELASA / 10-12-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
LOKASI
BISA MENGHUBUNGI BIDAN DESA

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program

Lilik Indrawati Am.KG Juni Astuti simbolon Am,Keb


NIP : 19028212072009032003 NIP : 198906282011012014

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEI BAHAR IV
Jl. Ahmad Ripin No.01 Desa Marga, Kec. Sei Bahar, Kab. Muaro Jambi,
Jambi, Kode Pos 36365. No. telp : (0743)7240996.
Email :[email protected]

JADWAL POSBINDU DI DESA MARGA MULYA

NO HARI / TANGGAL JAM / WAKTU


1 SABTU / 26-01-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
2 SENIN / 04-02-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
3 SENIN / 04-03-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
4 JUM’AT / 12-04-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
5 JUM’AT / 10-05-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
6 JUM’AT / 11-06-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
7 JUM’AT / 12-07-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
8 JUM’AT / 09-08-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
9 JUM’AT / 13-09-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
10 JUM’AT / 11-10-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
11 JUM’AT / 08-11-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
12 JUM’AT / 13-12-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB

NB : UNTUK LOKASI BISA MENGHUBUNGI BIDAN DESA

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program

Lilik Indrawati Am.KG Juni Astuti simbolon Am,Keb


NIP : 19028212072009032003 NIP : 198906282011012014

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEI BAHAR IV
Jl. Ahmad Ripin No.01 Desa Marga, Kec. Sungai Bahar, Kab. Muaro Jambi,
Jambi, Kode Pos 36365. No. telp : (0743)7240996.
Email :[email protected]
JADWAL POSBINDU DI DESA PANCA MULYA

NO HARI / TANGGAL JAM / WAKTU


1 SELASA / 22-01-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
2 JUM’AT / 01-02-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
3 SELASA / 05-03-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
4 KAMIS / 18-04-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
5 RABU / 22-05-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
6 RABU / 19-06-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
7 RABU / 17-07-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
8 RABU / 14-08-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
9 RABU / 18-09-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
10 RABU / 16-10-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
11 RABU / 20-11-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
12 RABU / 18-12-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB

NB : UNTUK LOKASI BISA MENGHUBUNGI BIDAN DESA

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program

Lilik Indrawati Am.KG Juni Astuti simbolon Am,Keb


NIP : 19028212072009032003 NIP : 198906282011012014

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEI BAHAR IV
Jl. Ahmad Ripin No.01 Desa Marga, Kec. Sungai Bahar, Kab. Muaro Jambi,
Jambi, Kode Pos 36365. No. telp : (0743)7240996.
Email :[email protected]

JADWAL POSBINDU DI DESA BERKAH


NO HARI / TANGGAL JAM / WAKTU
1 RABU / 23-01-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
2 SABTU / 02-02-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
3 RABU / 06-03-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
4 SENIN / 15-04-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
5 SENIN / 20-05-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
6 SENIN / 17-06-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
7 SENIN / 15-07-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
8 SENIN / 19-08-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
9 SELASA / 17-09-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
10 SELASA / 15-10-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
11 SELASA / 19-11-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
12 SELASA / 17-12-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB

NB : UNTUK LOKASI BISA MENGHUBUNGI BIDAN DESA

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program

Lilik Indrawati Am.KG Juni Astuti simbolon Am,Keb


NIP : 19028212072009032003 NIP : 198906282011012014

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEI BAHAR IV
Jl. Ahmad Ripin No.01 Desa Marga, Kec. Sungai Bahar, Kab. Muaro Jambi,
Jambi, Kode Pos 36365. No. telp : (0743)7240996.
Email :[email protected]

JADWAL POSBINDU DI DESA TANJUNG HARAPAN

NO HARI / TANGGAL JAM / WAKTU


1 KAMIS / 24-01-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
2 JUM’AT / 08-02-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
3 JUM’AT / 08-03-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
4 SELASA / 02-04-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
5 SELASA / 07-05-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
6 KAMIS / 20-06-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
7 SELASA / 02-07-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
8 SELASA / 06-08-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
9 SELASA / 03-09-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
10 SELASA / 01-10-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
11 SELASA / 05-11-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB
12 SELASA / 03-12-2019 8.30 WIB – 11.00 WIB

NB : UNTUK LOKASI BISA MENGHUBUNGI BIDAN DESA

Penanggung Jawab UKM Penanggung Jawab Program

Lilik Indrawati Am.KG Juni Astuti simbolon Am,Keb


NIP : 19028212072009032003 NIP : 198906282011012014

Anda mungkin juga menyukai