2111 Char6021038 Tgea TK4-W9-S13-R3 Team2
2111 Char6021038 Tgea TK4-W9-S13-R3 Team2
2111 Char6021038 Tgea TK4-W9-S13-R3 Team2
Week 8/ Sesi 12
1. Bobot nilai 20%. Biaya-biaya apakah yang digunakan dalam perencanaan agregat?
Sebutkan dan jelaskan secara terperinci.
Overtime Cost & Undertime cost (biaya lembur dan biaya menganggur)
Tujuan penggunaan waktu lembur dapat meningkatkan output produksi tetapi
dengan konsekuensi perusahaan harus mengeluarkan biasaya tambahan yang
biasanya lebih tinggi dari biaya kerja regular. Selain ongkos overtime juga dapat
memperbesar tingkat absent karyawan karena faktor kelelahan. Fisik pekerja,
Kebalikannya Ketika terjadi kelebihan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
kegiatan produksi, tenaga kerja harus dialokasikan secara efektif. Jika tidak,
maka perusahaan dianggap menangung ongkos menganggur.
Inventory Cost & Backorder Cost (biaya persediaan dan biaya kehabisan
persediaan).
Memiliki fungsi sebagai biaya antisipasi kenaikan pada permintaan dengan
konsekuensi timbulnya ongkos penyimpanan yang berupa ongkos tertahannya
modal, pajak, asuransi, kerusakan bahan, dan ongkos sewa Gudang. Kebalikan
dari kondisi diatas, kebijaksanaan tidak mengadakan persediaan seolah-olah
menguntungkan, tetapi sebenarnya dapat menimbulkan kerugian dalam bentuk
biaya kehabisan persediaan. biaya kehabisan persediaan ini dihitung berdasarkan
berapa barang diminta yang tidak tersedia.
2. Bobot nilai 80%. Buatlah perencaan agregat berdasarkan tabel di bawah ini dengan
metode Grafik.
Januari 450 11 41
Februari 350 9 39
Maret 400 10 38
April 600 11 57
(angka ini kami tambah 1 agar
jumlah hari menjadi 62)
Mei 750 11 68
Juni 550 10 55
3100 62
c. Temukan biaya tenaga kerja, biaya perekrutan dan pemberhentian, dan biaya
penyimpanan persediaan.
Terdapat tiga kebijakan perusahaan yang mungkin berlaku untuk pekerja atau tingkat stok,
yaitu:
1. Strategi 1 – Produksi Stabil: Perusahaan mungkin mempekerjakan staf untuk
memproduksi di tingkat produksi yang memenuhi permintaan rata-rata (seperti yang
ditunjukkan oleh garis putus-putus);
2. Strategi 2 – Menggunakan Subkontrak: Perusahaan mungkin memproduksi di tingkat
permintaan yang stabil, misalnya di 30 unit, dan kemudian mensubkontrakkan kelebihan
permintaan ke pemasok lainnya (subkontrak); atau
Di sini kita berasumsi bahwa 50 unit diproduksi per hari dan kita memiliki tenaga kerja yang
konstan, tidak ada waktu lembur (overtime) atau waktu menganggur (idle time), tidak ada stok
pengaman (safety stock), dan tidak ada subkontraktor. Perusahaan mengakumulasi persediaan
selama periode permintaan sepi, yaitu Januari sampai Maret, dan menghabiskannya selama
periode permintaan tinggi, yaitu April sampai Juni. Kita asumsikan persediaan awal = 0 dan
persediaan akhir yang direncanakan = 0.
Dari data di atas, maka kita bisa hitung biaya dari Strategi 1 ini, sebagai berikut:
Meskipun tenaga kerja yang konstan juga dipertahankan dalam Strategi 2, namun perusahaan
menetapkan tenaga kerja yang lebih rendah untuk memenuhi permintaan di bulan Maret karena
memiliki permintaan per hari bulan terendah. Untuk memproduksi 38 unit per hari (400/10)
dengan tenaga kerja sendiri (in-house), maka dibutuhkan 7,6 pekerja (38/5 unit), atau dalam kata
lain pada bulan ini dapat diselesaikan oleh 7 pekerja penuh waktu dan 1 pekerja paruh waktu.
Semua permintaan lainnya dipenuhi dengan subkontrak. Dengan demikian pekerja subkontrak
diperlukan di setiap bulan lainnya. Tidak ada biaya penyimpanan persediaan yang dikeluarkan
dalam Strategi 2.
Dari data di atas, maka kita bisa hitung biaya dari Strategi 2 ini, sebagai berikut:
Strategi terakhir, yaitu Strategi 3, perusahaan akan memvariasikan ukuran tenaga kerja dengan
merekrut pekerja dan memberhentikan pekerja seperlunya. Tingkat produksi akan sama dengan
permintaan, dan tidak ada perubahan produksi dari bulan sebelumnya (Desember).
Langkah terakhir dalam metode grafis adalah membandingkan biaya dari setiap rencana yang
diusulkan dan memilih pendekatan dengan total biaya yang paling rendah. Kita melihat bahwa
Strategi 2 memiliki biaya terendah, sehingga Strategi 2 adalah yang terbaik dari tiga opsi
lainnya.
References:
- Lecture Notes
- Heizer, Jay., Render, Barry., and Munson, Chuck, (2017). Operation Management,
Sustainability and Supply Chain
Management. PEARSON, chapter 6.