Kehamilan Lewat Waktu
Kehamilan Lewat Waktu
Kehamilan Lewat Waktu
DEFINISI
- Kehamilan yang berlangsung lebih dari 280 hari (40 minggu) dihitung dari hari pertama haid
yang terakhir pada siklus 28 hari dari terjadinya konsepsi
- Hasil persalinan yang buruk sudah meningkat pada usia diatas 40 minggu
- Anamnesis ulang, evaluasi status dan pemeriksaan USG pada trimester 1 kehamilan dapat
membantu akurasi diagnosis
ANAMNESIS
- HPHT
PEMERIKSAAN FISIK
KRITERIA DIAGNOSIS
b. Penilaian Janin
- Pemeriksaan biometri
Bila hasil uji NST tifak reaktif memerlukan pemeriksaan lebih lanjut, seperti
uji dengan kontraksi (OCT) atau profil biofisik.
NORMAL : DJJ normal dan tidak mengalami penurunan (deselerasi) dan akan
melemah setelah kontraksi (deselerasi lambat). Bayi dinilai dapat melalui
persalinan pervaginam bila tidak ada deselerasi lambat selama tiga kontraksi
dalam 10 menit
DIAGNOSIS BANDING
- Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- KTG
TERAPI
a. Pengelolaan Antepartum
Bila sudah dipastikan umur kehamilan lebih dari 40 minggu. Pengelolaan tergantung dari
derajat kematangan serviks
2. Pada seviks belum matang (Bishop Score < 6), kita perlu menilai kedaan janin lebih
lanjut apabila tidak akan diakhiri
Bila profil biofisik 0-2 atau ditemukan oligohidramnion (<2 cm pada kantong
terbesar atau index cairan amnion <5) atau dijumpai deselerasi variable
pada (NST), maka dilakukan induksi persalinan dengan pemantauan KTG
kontinyu
- Bila volume cairan amnion normal dan NST tidak reaktif, uji dengan
kontraksi OCT harus dilakukan. Bila hasil OCT positif, janin perlu dilakukan.
Sedangkan bila OCT negatif kehamilan dibiarkan berlangsung dan penilaian
janin dilakukan lagi 3 hari kemudian
- Keadaan serviks (skor bishop) harus dinilai ulang setiap kunjungan pasien,
dan kehamilan harus diakhiri bila serviks matang
- Semua pasien harus diakhiri kehamilan nya bila telah mencapai 287 hari (41
minggu) tanpa melihat keadaan serviks
b. Pengelolaan Intrapartum
EDUKASI
- Gawat janin
PROGNOSIS
- Dubia ad bonam
- PENGAKHIRAN KEHAMILAN
DEFINISI
ANAMNESIS
- Abortus tertunda (missed abortion), telur kosong (blighted ovum), Mola hidatidosa,
abortus insipien, abortus inkomplit, KPD, Kehamilan lewat waktu, pertumbuhan
janin terhambat (PJT), kehatian janin dalam rahim
- Indikasi Janin: Keadaan yang mengancam kelangsungan hidup janin apabila janin
tetap dalam uterus, contoh: PJT berat, gemeli cukup bulan, oligohidramnion,
makrosomia dll
- Kontra Indikasi:
Apabila persalinan pervaginam tidak mungkin atau risikonya lebih besar dari
perabdominam, maka induksi persalinan menjadi kontraindikasi