Temp - Ik Waskita
Temp - Ik Waskita
Temp - Ik Waskita
8. Pemasangan scaffolding
a. Pemasangan scaffolding harus sesuai gambar metode kerja yang sudah Scaffolder/
disetujui, apabila ada kondisi dilapangan yang tidak sesuai dengan Superintendent
rencana awal maka segera lakukan revisi metode kerja pemasangan
scaffolding
b. Pekerja yang memasang harus memakai Alat Pelindung Diri (helm, sepatu Superintendent
boot) dan bila apabila ketinggian scaffolding > 2 m maka diwajibkan
memakai full body harness serta menyiapkan life line untuk pekerja yang
bekerja discaffolding tersebut
c. Memastikan platform untuk pijakan pekerja dalam kondisi sudah terkunci
dan tidak bergeser saat digunakan
d. Memastikam panjang cross brace yang digunakan sesuai dengan jenis
scaffolding yang digunakan dan dalam kondisi terkunci
e. Memastikan bagian tumpuan bawah scaffolding menggunakan Jack base
sedangkan tumpuan bagian atas menggunakan U-head
f. Untuk ketinggian schafolding ≥ 4 x 1,2 m = 4,8 m harus disiapkan
support untuk menjaga kestabilan (support kebangunan atau hanya
penyangga sesuai hitungan oleh scaffolder), membuat ijin kerja
diketinggian disiapkan tangga temporary untuk naik dan turunnya
pekerja yang bekerja diatas scaffolding. Tangga temporary harus kuat
dan tidak bergeser dengan ujung atas tangga min 60 cm diatas lantai
untuk kerja dan sudut kemiringan dari tangga adalah 80⁰
g. Memasang jaring pengaman (safety net) disekeliling scaffolding bila
diperlukan
10. Tangga harus bertumpu minimal 1 m dari titik tumpu bagian atas
tangga.
PENANGGUNG
LANGKAH - LANGKAH JAWAB & BUKTI
KERJA
12. Jika penggunaan tangga berdekatan dengan alat listrik / aliran listrik,
tangga harus terbuat dari bahan yang nonconductive seperti kayu
dan fiberglass
13. Pada saat menaiki atau menuruni tangga, muka harus menghadap
tangga dan pergunakan minimum satu tangan untuk pegangan.
15. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, seperti sepatu bot,
helm dsb.
PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk
yang diberikan dalam ijin kerja tersebut atau setelah terjadi kondisi
darurat.
8. Pelaksana wajib memeriksa semua peralatan yang akan dipergunakan
dan alat pelindung diri yang dipakai sesuai persyaratan dalam surat ijin
kerja.
11. Setelah selesai melakukan pekerjaan yang berisiko tinggi, Pekerja harus
lapor kepada pejabat/pengawas yang berwenang dan memastikan
pekerjaan ditinggalkan dalam kondisi aman.
PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk
3. Menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, antara lain : sepatu bot
dari bahan karet atau berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki
telanjang.
4. Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu
bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
7. Membuat platform untuk pekerja, alat dan bahan yang cukup kuat
dan aman. Tepi plat form harus diberi railing/pagar pembatas yang
kuat/ mampu menahan dorongan minimal 100 kg.
9. Menutup lubang yang berukuran lebih besar dari telapak kaki dengan
bahan yang cukup kuat.
10. Membersihkan platform yang licin sehabis hujan dan pekerjaan dapat
dimulai setelah platform dipastikan aman.
11. Bila dipersyaratkan atau bila dipandang perlu maka jaring pengaman
harus dipasang
PENANGGUNG
LANGKAH - LANGKAH JAWAB & BUKTI
KERJA
8. Tidak diperkenankan memarkir alat berat dekat dengan tepi galian dan
memastikan alat berat diparkir di tempat yang aman dan rata.
10. Inspeksi juga harus dilakukan pada galian setelah kondisi hujan, banjir
atau keadaan lain yang membahayakan galian
PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk
4. Jenis kawat las yang dipakai harus sesuai dengan besarnya ampere
yang yang dihasilkan oleh mesin las.
6. Menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai, antara lain : helm,
sepatu bot, sarung tangan, kaca mata pelindung, masker
pelindung/Penutup muka kepala dan pelindung dada sebelum
melakukan pekerjaan pengelasan.
11. Semua bahan yang mudah terbakar dan mudah meledak harus
disingkirkan atau diberi penghalang yang memadai.
12. Alat-alat dipastikan dalam posisi stabil, sehingga tidak mudah bergeser
atau terguling saat operasi.
1. Tower crane harus di install oleh personil yang kompeten dan ahli,
sesuai petunjuk yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya.
5. Persiapan Pengoperasian TC :
a. Periksa kondisi TC sebelum naik.( baut pondasi, sambungan rel,
panel, kabel power dll)
b. Periksa kondisi TC saat naik (baut sambungan, panel kontrol, sling
dll)
c. Lakukan uji coba untuk mengetahui apakah semua alat berfungsi
dengan baik (trolly, kecepatan, berputar dll)
d. Jika hasil uji coba baik, segera laporkan TC siap operasi
6. Saat TC beroperasi :
a. Perhatikan bentuk barang yang akan diangkat (Kotak, batang, plat,
cairan dll)
b. Mencoba semua gerakan secara perlahan dengan kecepatan yang
tidak berlebihan.
c. Perhatikan radius beban
d. Jika TC yang dipergunakan lebih dari 1 (satu) unit, pastikan adanya
ruang bebas sebelum berputar (swing)
e. Tidak diperkenankan menarik beban dari arah samping.
PENANGGUNG
LANGKAH - LANGKAH JAWAB & BUKTI
KERJA
7. Selesai operasi :
a. Posisikan jip searah dengan arah angin.
b. Posisikan troly diatas dan dekat kabin
c. Matikan semua sambungan listrik dan alat komunikasi.
d. Pastikan kabin dan panel-panel dalam keadaan tertutup dan
terkunci.
e. Sebelum meninggalkan alat, matikan breaker dan pasang travel lock
pada roda.
PT WASKITA KARYA (Persero) Tbk
3. Operator harus :
a. Mengetahui kapasitas beban maksimum crane .
b. Mengetahui beban yang proporsional sesuai sudut boom
c. Mengetahui kecepatan maksimum yang diperbolehkan
d. Memahami hand signals yang terpasang di cabin crane.
e. Memeriksa dan merawat crane secara berkala.
f. Melaporkan jika terdapat kerusakan yang dapat mengganggu
operasi.
g. Memasang indikator boom angle dalam cabin crane.
h. Memeriksa exhaust system .
i. Memeriksa keamanan tangga untuk naik-turun
j. Memeriksa kondisi tabung pemadam api dalam cabin.
k. Memastikan ukuran dan kapasitas sling sudah sesuai.
11. Jika angin bertiup kencang atau bekerja dalam area yang terbatas
pergunakan tali penarik untuk mengendalikan muatan yang diangkat.
12. Sebelum mengangkat pastikan tidak ada benda lepas terletak pada
muatan.
4. Selesai operasi :
a. Sebelum meninggalkan alat, operator harus memastikan alat dalam
kondisi aman antara lain dengan : menetralkan gigi utama,
menurunkan pengeruk / bucket, mematikan mesin, menutup dan
mengunci kabin, memarkirkan alat ditempat yang telah ditentukan
a. Diupayakan alat tidak ditinggalkan di jalan raya pada malam hari,
jika terpaksa harus ditinggalkan di jalan raya, beri tanda-tanda
secukupnya berupa lentera, bendera atau tanda peringatan lainnya.
b. Melaporkan kepada pengawas alat sudah selesai beroperasi
6. Blender potong yang digunakan harus terbuat dari logam yang tahan
panas seperti kuningan, dan harus selalu diperiksa terhadap material
yang dapat menyumbat lubangnya.
11. Alat-alat dipastikan dalam posisi stabil, sehingga tidak mudah bergeser
atau terguling saat operasi dan terlindung dari hujan atau api.
12. Penggunaan regulator harus sesuai dengan silindernya dan harus utuh
(tidak boleh retak/pecah).
13. Flash back arristor harus dipasang sebelum regulator dan posisinya
harus benar tidak boleh terbalik.
15. Semua bahan yang mudah terbakar harus disingkirkan atau diberi
penghalang yang memadai
16. Sisa potongan logam yang tidak terpakai harus dikumpulkan dalam
suatu wadah dan dibuang keluar lokasi pekerjaan yang telah
ditentukan.
PENANGGUNG
LANGKAH -LANGKAH JAWAB & BUKTI
KERJA
PROYEK : ............................
INSTRUKSI KERJA Tgl. Edisi Pertama : Januari 2016 No. Kopi :
No. Edisi : 01 Tgl. Revisi :
BORED PILE
Kode. Dokumen : 03/WK/IK/2016 Hal. ke : 1 dari 1
KRITERIA STATUS
NO. LANGKAH PEKERJAAN
BERTERIMA BAIK TDK
1. Pembuatan ijin kerja sebelum dimulai pelaksanaan (dilampiri form ceklist pekerjaan dan Ijin kerja harus sudah disetujui
gambar lokasi kerja dari bagian teknik) pengawas/MK
2. Pembuatan ijin kerja K3 pengelasan (menggunakan form Prod.21) Ijin kerja harus sudah disetujui
pelaksana K3
3. Memastikan pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan sudah memakai APD yang sesuai APD yang sesuai standard
dengan jenis pekerjaannya sudah dipakai pekerja
6. Setting out platform dan alat bored ke lokasi titik pengeboran, bila kondisi tanah mudah Sesuai methode statement alat
longsor maka diperlukan casing sebagai acuan pengeboran dan penahan longsor tanah bor tanah
7. Lakukan pengeboran dan lakukan cek kedalaman setelah pengeboran agar sesuai dengan Kedalaman bor sesuai syarat
kedalaman yang telah ditentukan
8. Selama proses pengeboran lakukan pencatatan muka air tanah dan jenis tanah ditiap Dicatat tiap kedalaman 5 m
lapisan tanah yang dibor
9. Setelah kedalaman sesuai design level, maka dilakukan pembersihan dasar lumpur lumpur sudah bersih
menggunakan alat cleaning bucket
10. Pengangkatan besi bored pile menggunakan alat angkat yang sesuai dan alat bantu sling +
pengunci agar tidak terlepas dan dimasukkan ke dalam lubang bor, apabila kedalaman Pengelasan harus kuat
bored pile lebih dari 12 m biasanya besi akan disambung dengan cara dilas
11. Pembuatan akses jalan kerja (misalnya dengan menggunakan plat baja) agar bisa dilewati
Kuat menahan beban mobil
mobil mixer concrete untuk mendekat ke lokasi lubang bored pile yang akan dicor untuk
mixer concrete
memepercepat proses pengecoran beton
12. Pengecoran beton mengunakan pipa tremi (agar beton tidak tercampur lumpur) yang
Sesuai methode statement alat
dimasukkan sampai dasar lubang bored dan diatasnya dipasang corong untuk memudahkan
bor tanah
beton masuk ke dalam pipa tremie
13. Selama proses pengecoran pipa tremi akan ditarik ke atas dan diturunkan kembali sebagai
metode untuk memadatkan beton, pipa tremi akan ditarik ke atas untuk dipotong sesuai Sesuai methode statement alat
dengan level yang sudah dicor. Setelah selesai cor beton segera angkat pipa tremie dan bor tanah
prelimenary casing
14. Membersihkan sisa beton setelah selesai pengecoran dan tutup lubang pengecoran Bersih dan rapi
15. Mengembalikan alat bantu kerja ke lokasi gudang penyimpanan alat Disimpan digudang alat
4. Cek kedalaman pengeboran 5. Pembersihan galian dengan 6. Memasukkan besi bored pile
tanah bucket cleaning ke dalam lubang pengeboran
7. Pasang pipa tremie dan 8. Pengecoran bored pile 9. Saat pengecoran, lumpur didalam
bucket untuk persiapan cor bored pile akan tertekan keluar
10. Pengecoran akan dihentikan bila elevas atasi beton 11. Tutup lubang bored pile dan 12. Untuk memastikan daya dukung
bored pile akan dilakukan axial load tes