Makalah Metodelogi Penelitian

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“METODE PENGUMPULAN DATA”

DOSEN PENGAMPU
Dr. MUSNAINI, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH
FITRIANTI
(19103161201169)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang bertemakan. ” Metode pengumpulan data ”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
“Metodologi Penelitian”

Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada Ibu Dr. Musnaini selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian. Yang telah
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan
dalam rangka penyelesaian makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang
membaca makalah ini, yang sifatnya membangun untuk membantu menambahkan ilmu
pengetahuan bagi penulis dan pembaca dan demi penyempurnaan makalah ini. Harapan saya
semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa saya
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya
makalah ini.

Jambi, 28 januari 2022

FITRIANTI
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pada dasarnya suatu penelitian memerlukan metode ilmiah yang dapat ditempuh melalui
langkah-langkah : merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, melakukan verifikasi data, dan
menarik kesimpulan. Suatu penelitian memerlukan data yang objektif, akurat, dan lengkap.
Begitu banyak data di sekitar kita, tetapi tidak semua data tersebut menjadi informasi karena
tidak semua data dapat memenuhi kebutuhan pemakainya. Oleh karena itu untuk memperoleh
data diperlukan metode atau pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian.
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket,
wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan
salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan
instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data?
2. Bagaimana proses pengumpulan data
3. Apa saja jenis jenis data dan bagaimana Prinsip prinsip pengumpulan data
4. Bagaimana Metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif?

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan teknik pengumpulan data
2. Untuk mengetahui bagaimanaproses pengumpulan data
3. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis data dan bagaimana prinsip prinsip pengumpulan
data
4. Untuk mengetahi bagaimana mmetode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
dan kuantitatif
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Metode pengumpulan data yang
diperlukan disini adalah metode pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-
benar didapat data yang valid dan reliable. Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-
cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu
kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat
menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang
diteliti. Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian yaitu, kualitas
instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan dengan
ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu instrumen yang
telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid atau
reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.
Untuk mengetahui bagaimana teknik pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif maka akan
diuraikan pada pembahasan selanjutnya. Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data
adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan
dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian,
akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode
dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian
pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan
data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pengumpulan data,
dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data
lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif),
atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif). Dan data yang dikumpulkan dalam
penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah
dirumuskan, karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan,
data yang dikumpulkan haruslah data yang benar. Agar data yang dikumpulkan baik dan benar,
instrument pengumpulan datanya pun harus baik. Metode pengumpulan data sangat ditentukan
oleh metodologi penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam penelitian kualitatif dikenal
teknik pengumpulan data: observasi, focus group discussion (FGD), wawancara mendalam
(indent interview), dan studi kasus (case study). Sedangkan dalam penelitian kuantitatif dikenal
teknik pengumpulan data: angket (questionnaire), wawancara, dan dokumentasi.

Pengertian Teknik Pengumpulan Data Menurut Para Ahli


Adapun definisi teknik pengumpulan data menurut para ahli, yaitu;

1. Sugiyono (2013), Definisi teknik pengambila data adalah prioritas utama yang memiliki
nilai strategis dalam penelitian, hal ini diungkapkan lantaran tujuan penelitian ialah
mendapatkan data-data, baik primer, ataupun data skunder.
2. Afifuddin (2009), Arti teknik pengumpulan data adalah bagian daripada metodologi
kepenulisan yang dilakukan dengan meneliti kondisi objek riset secara alamiah dengan
menyertakan konsep analisis data atas hasil penelitian yang digeneralisasikan.

B. Proses Pengumpulan Data


Proses pengumpulan data itu sendiri menurut Nan Lin pada umunya terdiri atas 8 tahap, sebagai
berikut:

1. Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli, Pengumpulan data biasanya diawali
dengan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Informasi- informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjau literatur yang relevan dan
konsultasi dengan para ahli. Melalui usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-
benar isu penelitian, konsep, dan variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain
dalam mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hopotesis yang pernah
diteliti pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden kita
dalam penelitian.

2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana data


akan diterima, Maksudnya supaya peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam
kelompok masyarakat itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di dalamnya.
Untuk itu perlu dikaitkan pendekatan terhadap tokoh- tokoh yang bersangkutan.

3. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan


lingkungannya, Untuk maksud tersebut peneliti perlu mempelajari kebiasaan- kebiasaan
respondennya termasuk cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, bahasa
yang dipergunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya.

4. Uji coba atau pilot study, Pengumpulan data didahului dengan uji coba instrumen
penelitian pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang
bukan sample. Maksudnya untuk mengetahui apakah instrument tersebut cukup handal
atau tidak, komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya.
5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan, Setelah hasil uji coba itu dipelajari, disusunlah
instrumen penelitian dalam bentuknya yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan
yang relevan dengan tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan sedemikian rupa
sehingga ia mengandung makna yang signifikan dan substansif.

6. Mencatat dan memberi kode (recording and coding), Melalui instrumen penelitian yang
telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan terhadap data yang dibutuhkan dari setiap
responden. Informasi- informasi yang diperoleh dari pencatatan ini diberi kode guna
memudahkan proses analisis.

7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas, Tahap ini terdiri atas cross checking terhadap
data yang masih diragukan kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.

8. Pengorganisasian dan kode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.

C. Jenis-Jenis Data dan Prinsip prinsip pengumpulan data


1. Jenis jenis data
Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis data, terdiri atas:

1. Berdasarkan tipe penelitian Terdiri atas:

 Data kuantitatif adalah data yang dapat diinput ke dalam skala pengukuran statistik. Fakta
dan fenomena dalam data ini tidak dinyatakan dalam bahasa alami, melainkan dalam
numerik.
 Data kualitatif adalah data yang dapat mencakup hampir semua data non-numerik. Data
ini dapat menggunakan kata-kata untuk menggambarkan fakta dan fenomena yang
diamati.

2. Berdasarkan sumber Terdiri atas:

 Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau dirinya sendiri. Ini
adalah data yang belum pernah dikumpulkan sebelumnya, baik dengan cara tertentu atau
pada periode waktu tertentu.
 Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh orang lain, bukan peneliti itu sendiri.
Data ini biasanya berasal dari penelitian lain yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau
organisasi seperti BPS dan lain-lain.

3. Berdasarkan cara memperoleh Terdiri atas:

 Data observasi adalah data yang ditangkap in situ. Data ini sekali jadi atau tidak bisa diulang,
diciptakan atau diganti.
 Data wawancara adalah data yang diperoleh melalui tanya-jawab antara peneliti dan informan.
Data ini bisa divalidasi menggunakan triangulasi.
 Data eksperimental adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali, in situ atau
berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.

4. Berdsarkan format berkas terdiri atas :

 Data Kuantitatif
Contoh: SPSS, SAS, Microsoft Ecel, XML dan lain-lain.
 Data Kualitatif
Contoh: Microsoft Word, Rich Text Format, HTML dan lain-lain.

2. Prinsip-Prinsip Pengumpulan Data


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan data, yakni sebagai
berikut:

1. Data-data yang digali atau dikumpulkan harus berdasarkan kondisi obyektif dari lokasi
penelitian, jangan direka atau dikira-kira oleh pemikiran
2. Alat pengumpul data atau instrumen penelitian harus relevan dengan tujuan penelitian.
Oleh karena itu, instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, harus
melalui analisis try out (uji coba) instrumen. Pada umumnya, analisis uji coba instrumen,
setidaknya menganalisis sisi validitas (kesahihan) dan reliabilitas. Sementara dalam
penelitian kualitatif, kesahihan data lapangan sangat dipengaruhi oleh keterampilan
peneliti dalam proses pengumpulan data. Oleh karena itu, terdapat perbedaan mendasar
proses pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dengan
3. Pihak-pihak yang dihubungi atau disebut sampel penelitian (untuk penelitian kuantitatif)
dan subyek penelitian (untuk penelitian kualitatif) harus relevan dengan apa yang hendak
4. Prinsip kerahasiaan (confidencial), dimana nama-nama sampel atau responden penelitian
harus dijamin kerahasiaannya. Oleh karena itu, sebaiknya untuk mengidentifikasi
identitas sampel, sebaiknya digunakan kodefikasi.
5. Beberapa isu etis yang harus diperhatikan ketika mengumpulkan data antara lain :

 Memperlakukan informasi yang diberikan responden dengan memegang prinsip


kerahasiaan dan menjaga pribadi responden merupakan salah satu tanggung
jawab penelitii
 Peneliti tidak boleh mengemukakan hal yang tidak benar mengenai sifat penelitian
kepada subjek. Dengan demikian, peneliti harus menyampaikan tujuan dari
penelitian kepada subjek dengan
 Informasi pribadi atau yang terlihat mencampuri sebaiknya tidak ditanyakan, dan
jika hal tersebut mutlak diperlukan untuk penelitian, maka penyampaiannya harus
diungkapkan dengan kepekaan yang tinggi kepada responden, dan memberikan
alasan spesifik mengapa informasi tersebut dibutuhkan untuk kepentingan
penelitian.
 Apapun sifat metode pengumpulan data, harga diri dan kehormatan subjek tidak
boleh dilanggar
 Tidak boleh ada paksaan kepada orang untuk merespon survei dan responden
yang tidak mau berpartisipasi tetap harus
 Dalam study lab, subjek harus diberitahukan sepenuhnya mengenai alasan
eksperimen setelah mereka berpartisipasi dalam studi
 Subjek tidak boleh dihadapkan pada situasi yang mengancam mereka, baik secara
fisik maupun
 Tidak boleh ada penyampaian yang salah atau distorsi dalam melaporkan data
yang dikumpulkan selama study.

Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif?

C. Metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif

Dalam metode penelitian kualitatif, lazimnya data dikumpulkan dengan beberapa teknik
pengumpulan data kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan diskusi terfokus
(Focus Group Discussion). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi
yang alami (Creswell, 1998:15). Sebelum masing-masing teknik tersebut diuraikan secara rinci,
perlu ditegaskan di sini bahwa hal sangat penting yang harus dipahami oleh setiap peneliti
adalah alasan mengapa masing-masing teknik tersebut dipakai, untuk memperoleh informasi
apa, dan pada bagian fokus masalah mana yang memerlukan teknik wawancara, mana yang
memerlukan teknik observasi, mana yang harus kedua-duanya dilakukan. Pilihan teknik sangat
tergantung pada jenis informasi yang diperoleh.

Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:

1.Wawancara
Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan
cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian (Emzir, 2010:
50). Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth interview) adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden
adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan kepekaan
nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis wawancara, yaitu
autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau responden) dan aloanamnesa
(wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips saat melakukan wawancara adalah
mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai dengan informasi fakta, hindari pertanyaan
multiple, jangan menanyakan pertanyaan pribadi sebelum building raport, ulang kembali ja
Tahap-tahap wawancara meliputi :
 Menentukan siapa yang diwawancarai
 Mempersiapkan wawancara
 Gerakan awal
 Melakukan wawancara dan memelihara agar wawancara produktif
 Menghentikan wawancara dan memperoleh rangkuman hasil wawancara

Pada tahap pertama peneliti menentukan dimana dan dari siapa data akan dikumpulkan.
Kegiatan ini juga meliputi penentuan bahan-bahan dan identifikasi informan yang diperlukan
dalam wawancara. Pada tahap kedua mencakup pengenalan karakteristik dari responden.
Semakin elite responden, maka makin penting untuk mengetahui informasi lebih banyak tentang
responden. Selain itu peneliti harus menyiapkan urutan pertanyaan, peran, pakaian, tingkat
formalitas, dan konfirmasi waktu dan tempat. Tahap ketiga adalah gerakan awal, dimana penelti
melakukan semacam “Warming Up” yaitu mengajukan pertanyaan yang bersifat “grand tour”
agar responden dapat memperoleh kesempatan dan mengalami dalam suasana yang santai
tetapi mampu memberikan informasi yang berharga., juga berkemampuan untuk
mengorganisasikan jalan pikirannya sendiri., dengan mengajukan pertanyaan secara umum yang
akan dirinci pada waktu wawancara selanjutnya.
Pada tahap keempat pertanyaan diajukan secara khusus (spesifik), agar dipelihara
produktifitas proses wawancara. Tindakan menhentikan wawancara, apabila peneliti telah
banyak mendapatkan informasi yang melimpah; serta baik peneliti maupun responden sudah
capai. Tindakan berikutnya peneliti harus merangkum dan mencek kembali yang telah dikatakan
oleh responden dan barang kali responden ingin menambah informasi yang telah diberikannya.

Menurut Seidnan (1991) terdapat tiga rangkaian wawancara :


 Wawancara yang mengungkap konteks pengalaman partisipan (responden)
 Wawancara yang memberi kesempatan partisipan untuk merekonstruksi
pengalamannya.
 Wawancara yang mendorong partisipan untuk merefleksi makna dari pengalaman
yang dimiliki.

Pada wawancara pertama, pewawancara mempunyai tugas membawa pengalaman


partisipan kedalam konteks dengan meminta partisipan bercerita sebanyak mungkin tentang
dirinya sesuai dengan topik pembicaraan , dalam kurun waktu sampai sekarang. Kegiatan ini
disebut wawancara sejarah hidup terfokus (focused life history). Adapun tujuan wawancara
kedua adalah untuk mengkonsentrasikan rincian konkret tentang rincian pengalaman partisipan
sekarang, sejalan dengan topik studi. Misalnya dalam penelitian tentang guru dan mentor dalam
suatu situs klinis, kita bertanya pada mereka tentang apa yang sebenarnya dilakukan dalam
pekerjaannya. Wawancara ketiga adalah refleksi makna. Dalam hal ini partisipan diminta
merefleksi makna pengalaman yang dimilikinya. Pertanyaan “makna” bukan merupakan
pertanyaan yang memuaskan, sekalipun isi ini memegang peran yang penting untuk mengungkap
pikiran partisipan. Pertanyaan – pertanyaan seperti ini mungkin muncul, menurut anda memberi
kesan apa kehidupan anda sebelum menjadi guru, dan kehidupan anda sekarang seperti yang
anda katakan ?. Kemudian dapat diteruskan “pengalaman-pengalaman” anda tersebut apa
bermanfaat untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
Teknik wawancara sebagai salah satu teknik pengumpulan data ada dua macam :

a. Wawancara tersetruktur
wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti atau
pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh
karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penlitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Di dalam
wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpul data
mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpul data dapat menggunakan
beberapa pewawancara sebagai pengumpul data, supaya setiap pewawancara mempunyai
ketrampilan yang sama, maka diperluakan training kepada calon pewawancara.

b. Wawancara Tidak Terstruktur


wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas, di mana peneliti tidak
menggunakan [edoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar
permasalahan yang akan ditanyakan.
Dalam wawancara tidak terstruktur, peneliti belum mengetahui secara pasti data apa yang
akan diperoleh, sehingga peneliti lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh
responden. Dan berdasarkan analisis terhadap setiap jawaban dari responden tersebut, maka
peneliti dapat mengajukan pertanyaan berikutnya yang lebih terarah pada suatu tujuan.

c. wawancara Semiterstruktur
wawancara semiterstruktur ini sudah termasuk dalam kategori in dept interview, di mana
dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawncara terstruktur. Tujuan
wawancara spserti ini adalah untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka, di mana pihka
yang diajak wawancara dimintai pendapat, ide-idenya. Dalam melakukan wawancara ini, peneliti
perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
2. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan
jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Beberapa informasi
yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk
menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk
membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran
terhadap aspek tertentu melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan observasi
kelompok tidak terstruktur.

1. Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang


digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
2. Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan guide
observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu mengembangkan daya
pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
3. Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap suatu
atau beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan kualitas
perilaku.

3.Dokumen
Dokumen adalah merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Sejumlah besar fakta dan
data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian besar data yang tersedia
adalah berbentuk surat-surat, catatan harian, cenderamata, laporan, artefak, foto, dan
sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang
kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan
dokumenter terbagi beberapa macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan
harian, memorial, klipping, dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data
tersimpan di website, dan lain-lain.
Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara
dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih dapat
dipercaya kalau didukung oleg sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat
kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Tetapi perlu disadari bahwa tidak setiap dokumen
memiliki kredibilitas yang tinggi. Seperti conoth banyak foto yang tidak mencerminkan aslinya,
karena foto dibuat untuk kepentingan tertentu. Demikian juga, autobiografi yang ditulis untuk
dirinya sendiri sering subjektif.

4. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah
ada. Bila peneliti telah menggunakan triangulasi, maka sebenarnya peneliti telah mengumpulkan
data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagi teknik
pengumpulan data dan berbagi sumber data.
Triangulasi teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-
beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama secara serempak. Triangulasi sumber
berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang
sama.Dalam hal ini, Susan Stainback(1988), menyatakan bahwa tujuan dari triangulasi bukanlah
untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan
pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

5.FocusGroupDiscussion(FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan
pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman
sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari suatu kalompok
berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu. FGD juga
dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti terhadap fokus
masalah yang sedang diteliti.
Sedangkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif menurut Lofland seperti yang
dikutip oleh Lexy J. Moleong, adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan
seperti dokumen dan lain-lain.
Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber
utama. Dan kemudian dicatat melalui catatatan tertulis atau melalui perekaman audio,
pengambilan foto, dan film. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara atau
pengamatan berperanserta merupakan hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar,
dan bertanya. Dan dominasi dari ketiga sumber tersebut tergantung pada situasi dan kondisi.

D. metode Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kuantitatif


Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan berbagai cara. Bila
dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting), pada
laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-lain. Bila dilihat
dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sekunder.
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan
sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawanara, kuesioner
(angket), observasi (Sugiyono,2012: 193-194)

Dalam penelitian kuantitatif terdapat beberapa langkah untuk mengumpulkan data


dalam proses penelitian, yaitu :
1. Wawanara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit atau kecil.
Wawancara ini memiliki dua bentuk, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak
terstruktur. Teknik wawancara terstruktur ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri
atau self report, atau stidak-tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi.

2. Kuesioner (angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakuakn dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variable yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari rsponden. Selain itu, kuesioner
juga cocok digunakan bila jumleh respondens cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas.
Kuesioner dapat berupa pertanyaan tertutup atau terbuka yang dapat diberikan kepada
responden secara langsung atau melalu pos.
Uma Sekaran (1992) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket sebagai
teknik pengumpulan data yaitu; prinsip penulisan, pengukuran, dan penampilan fisik.
Adapun Prinsip-Prinsip Penulisan angket adalah sebagai berikut:
1. Isi dan Tujuan Pertanyaan
Yang dimaksud di sini adalah apakah isi pertanyaan tersebut merupakan bentuk pengukuran atau
bukan? Kelau berbentuk pengukuran, maka dalam membuat pertanyaan harus diteliti, setiap
pertanyaan harus sekala pengukuran dan jumleh itemnya mencukupi untuk mengukur variable
yang diteliti.
2. Bahasa Yang digunakan
Bahasa yang digunakan dalam penulisan kuesioner harus disesuaikan dengan kemampuan
berbahasa responden. Kalau sekiranya responden tidak dapat berbahasa Indonesia, maka angket
jangan disusun dengan bahasa Indonesia. Jadi bahasa yang digunakan harus memperhatikan
jenjang pendidikan responden, keadaan social budaya, dan freme of reference dari respondens.
3. Tipe Dan Bentuk Pertanyaan
Tipe pertanyaan dalam angket harus tertutp atau terbuka, dan bentuknya menggunakan kalimat
positif maupun negative. Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden
untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang suatu hal. Sedangkan pertanyaan
tertuitup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan
peneliti untuk melakukan analisis data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul.
4. Pertanyaan tidak mendua.
Setiap pertanyaan dalam angket tidak boleh mendua(double barreled) sehingga menyulitkan
responden untuk memberikan jawaban.
5. Tidak menanyakan yang sudah lupa
6. Pertanyaan tidak menggiring. Artinya pertanyaan tidak menggiring responden kepada yang baik
atau yang buruk saja.
7. Panjang Pertanyaan. Pertanyaan yang terlalu panjang akan membuat responden merasa jenuh
untuk menjawabnya.
8. Urutan Pertanyaan. Urutan dalam hal ini harus dimulai dari yang umum menuju hal yang spesifik,
dari hal mudah menuju hal yang sulit, atau diacak.
9. Prinsip Pengukuran
Angket yang diberikan kepada responden untuk mengukur variable yang akan diteliti. Oleh
karena itu harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliable tentang
variable yang diukur. Maka sebelum angket diberikan kepada responden harus diuji ddulu
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Karena instrument yang tidak valid akan
mengahasilkan yang juga tidak valid dan reliable.
10.Penampilan Fisik
Penmpilan angket sebagai alat pengumpul data akan mempengaruhi responden dan
keseriusannya dalam mengisi angket.

3. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data memk punyai cirri yang specifi bila dibandingkan
dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dengan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner
selalu berbicara dengan orang, maka metode observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga
objek-objek alam yang lain. Karena observasi berada bersama objek yang diselidiki secra langsung
maupun tidak langsung. Observasi yang dilakukan waktu terjadinya perinsitiwa disebut dengan
observasi secara langsung, dan observasi yang dilakukan di lain waktu dengan peinsitiwa disebut
dengan observasi tidak langsung, seperti melalui film, rangkaian slide, atau rangkai foto-foto.
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dibedakan menjadi observasi
partisipan maupun observasi non participant.
1. Observasi Patisipan (observasi Berperan Serta)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari dengan orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan penelitian,
peniliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya.
Dengan ini, maka data akan diperoleh dengan lebih lengkap , tajam, dan sampai mengetahui pada
tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.
2. Observasi Non Partisipan
Dalam observasi ini peneliti tidak terlibat lagsung dan hanya sebagai pengamat independent.
Peneliti mencatat, menganalisa dan selanjutnya dapat membuat kesimpulan tentang prilaku
masyarakat. Dalam observasi non participant ini peniliti tidak akan mendapatkan data yang
mendalam dan tidak sampai pada tingkat makna. Makna adalah nilai di balik prilaku yang tampak,
terucapkan, dan yang tertulis.

Observasi dilihat dari segi bentuknya ada dua, yaitu :


a. Observasi Tersetruktur, yaitu observasi yang telah dirancang secara sistematis tentang apa yang
akan diamati, kapan dan di mana tempatnya. Ini dilakukan jika peneliti telah tahu dengan pasti
tentang variable apa yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan, peneliti menggunakan
instrument penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
b. Observasi Tidak Tersetruktur, yaitu observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang
apa yang akan diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa
yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan instrument yang
telah baku, tetapi hanya rambu-rambu pengamatan.
PENUTUP

Kesimpulan

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang
diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar
didapat data yang valid dan reliable.

Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan
instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana,
pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk
mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui
pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian
pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan
data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting dan berbagai sumber dan berbagai
cara. Bila dilihat dari settingnya data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural seting),
pada laboratorium dengan metode eksperimen, di rumah dengan berbagai responden, dan lain-
lain. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan
sumber primer dan sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data pada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Selanjutnya kalau dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan
data dapat dilakukan dengan interview, kuesioner (angket), dan observasi.
MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN
“ANALISA REGRESI SEDERHANA”

DOSEN PENGAMPU
Dr. MUSNAINI, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH
FITRIANTI (19103161201169)
OGAN PUTRA WIJAYA (19103161201183)
TRISANA MURTI (19103161201204)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang bertemakan. ”Analisa Regresi Sederhana”.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Metodologi Penelitian”

Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Dr. Musnaini selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi
Penelitian. Yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam pelaksanaan bimbingan,
pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu kami mengharapkan sumbangan saran dan kritik dari semua pihak yang membaca
makalah ini,yang sifatnya membangun untuk membantu menambahkan ilmu pengetahuan
bagi penulis dan pembaca. Harapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membacanya. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.

Jambi,10 November 2021

Kelompok 7
PEMBAHASAN

ANALISA REGRESI SEDERHANA

Istilah regresi pertama kali digunakan dalam statistik oleh Sir Francis Galton pada
tahun 1877. Galton membuat penelitian yang menunjukkan bahwa sifat tinggi badan anak
yang dilahirkan ternyata menurun (regress) dari tinggi badan orang tuanya. Kemudian Galton
menggunakan kata “regresi” untuk menamakan analisis proses prediksi keterkaitan antara
variabel tinggi badan anak dengan tinggi badan orang tuanya. Perkembangan selanjutnya
para peneliti menggunakan istilah multiple regression atau regresi berganda untuk
menjelaskan pengaruh beberapa variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat
(dependent).
Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah memprediksi nilai variabel
terikat (biasanya dinotasikan dengan huruf Y) apabila variabel bebas (biasanya dinotasikan
dengan huruf X) telah diketahui. Analisis regresi pada dasarnya merupakan seperangkat
metode penelitian statistik yang kerapkali dipergunakan untuk estimasi hubungan antara
variabel dependen dan satu atau lebih variabel independen. Teknik analisis data penelitian ini
tentusaja dapat digunakan untuk menilai kekuatan hubungan antar variabel penelitian dan
untuk memodelkan hubungan masa depan di antara mereka.

Analisis regresi dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis diantaranya :

 Analisis Regresi Linear, Teknik analisis regresi linier adalah salah satu teknik pemodelan
yang paling dikenal, karena merupakan salah satu metode analisis regresi elit pertama
yang diambil oleh orang-orang pada saat mempelajari pemodelan prediktif. Perlu
diketahui, dalam regresi linier berganda terdapat lebih dari satu variabel independen dan
dalam regresi linier sederhana hanya terdapat satu variabel independen. Dengan
demikian, regresi linier paling baik digunakan hanya jika ada hubungan linier antara
variabel bebas dan variabel terikat.
 Analisis Regresi Logistik, metode regresi logistic banyak digunakan untuk menganalisis
data kategorik, khususnya untuk data respon biner dalam pemodelan data bisnis. Bisnis
menggunakan regresi logistik untuk memprediksi apakah konsumen dalam demografi
tertentu akan membeli produk mereka atau akan membeli dari pesaing berdasarkan usia,
pendapatan, jenis kelamin, ras, negara tempat tinggal, pembelian sebelumnya, dan lain-
lain.
 Analisis Regresi Polinominal, Regresi polinomial biasanya digunakan untuk menganalisis
data lengkung dan ini terjadi ketika kekuatan variabel independen lebih dari 1. Dalam
metode analisis regresi ini, garis yang paling cocok tidak pernah menjadi ‘garis lurus’ tetapi
selalu ‘garis kurva’ cocok dengan poin data. Perlu dicatat bahwa regresi polinomial lebih
baik digunakan ketika beberapa variabel memiliki eksponen dan sedikit yang tidak. Selain
itu, dapat memodelkan data yang dapat dipisahkan secara non-linier yang menawarkan
kebebasan untuk memilih eksponen yang tepat untuk setiap variabel dan itu juga dengan
kontrol penuh atas fitur pemodelan yang tersedia.
 Analisis Regresi Bertahap, Analisis regresi bertahap adalah proses semi-otomatis yang
dengannya model statistik dibangun baik dengan menambahkan atau menghapus
variabel yang bergantung pada statistik-t dari koefisien estimasi mereka. Jika digunakan
dengan benar, regresi bertahap akan memberi kita data yang lebih kuat daripada metode
apa pun. Ini berfungsi dengan baik saat kita bekerja dengan sejumlah besar variabel
independen.
 Analisis Regresi Ridge, Regresi ridge didasarkan pada metode kuadrat terkecil biasa yang
digunakan untuk menganalisis data multikolinearitas (data di mana variabel independen
sangat berkorelasi). Kolinearitas dapat dijelaskan sebagai hubungan yang hampir linier
antara variabel.

Pengertian Analisa Regresi Sederhana

Regresi Linear Sederhana adalah suatu metode yang digunakan untuk


melihat hubungan antar satu variabel independent (bebas) dan mempunyai hubungan garis
lurus dengan variabel dependennya (terikat). Sebuah variabel hasil observasi yang diperoleh
sangat mungkin dipengaruhi oleh variabel lainnya, misalkan tinggi badan dan berat badan
seseorang. Untuk suatu tinggi tertentu ada besaran berat badan yang mempengaruhi,
demikian juga sebaliknya. Contoh lain misalnya produksi padi yang dipengaruhi oleh luas
lahan yang ditanami, jenis pupuk yang dipakai, banyaknya pupuk yang dipakai dll.
Regresi Linear Sederhana adalah regresi yang memiliki satu variabel independen (X)
dan satu variabel dependen (Y). Analisis Regresi Sederhana ini bertujuan untuk menguji
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel
dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen. Analisis ini
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah positif atau 2 negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan biasanya
berskala interval atau rasio. Model persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Y = Variabel dependen
a = Konstanta
b = Koefisien variabel independen
x = Variabel independen
e = Nilai Residu
a 
Y  b ( X )
n
n (  XY )  (  X )(  Y )
b
n(  X 2 )  ( X ) 2

Contoh Penerapan Analisa Regresi Sederhana

1. Analisis Regresi antara tinggi orang tua dan anak nya.

2. Analisa Regresi antara tingkat Pendapatan terhadap Tingkat Konsumsi Rumah Tangga.

3. Analisa Regresi antara harga barang terhadap penjualan barang.

4. Analisa regresi tingkat upah atau pendapatan terhadap tingkat pengangguran.

5. Analisa regresi antara biaya periklanan terhadap tingkat volume penjualan perusahaan.

Istilah dan Notasi Variabel didalam Regresi

VARIABEL Y VARIABEL X
Variabel Tergantung Variabel Bebas
Variabel yang Dijelaskan Variabel yang Menjelaskan
Variabel yang diramalkan Variabel Peramal
Variabel yang diregresi Variabel yang Meregresi
Variabel Tanggapan Variabel Perangsang atau Kendali

Variabel Bebas dan Terikat Regresi Linier Sederhana (Dependent And Independent
Variable)

1. Dependent Variable/Variabel Tak Bebas (Y): Variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain. Diasumsikan bersifat random/stochastic
2. Independent Variable/Variabel Bebas (X): Variabel yang nilainya ditentukan secara
bebas (variabel yang diduga mempengaruhi variabel tak bebas). Diasumsikan
bersifat fixed/non stochastic.

Konsep Dasar Regresi Linier Sederhana


1. Pada suatu nilai X tertentu akan terdapat banyak kemungkinan nilai-nilai Y (Y akan
terdistribusi mengikuti suatu fungsi peluang tertentu Distribusi Normal) dengan Nilai
rata-rata E(Y) dan Nilai varians σ2 tertentu
2. Nilai rata-rata E(Y) diasumsikan berubah secara sistematik mengikuti perubahan nilai
X, yang digambarkan dalam bentuk garis linier
3. Nilai varians σ2 pada setiap nilai X akan sama.

Prosedur Penting Dalam Regresi Linier Sederhana

Dalam prosedur regresi hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan identifikasi
model dengan menggunakan Scatter plot (diagram pencar) yang berguna untuk
mengidentifikasi model hubungan antara variabel X dan Y. Bila pencaran titik-titik pada plot
ini menunjukkan adanya suatu kecenderungan (trend) yang linier, maka model regresi linier
layak digunakan. Setelah itu dapat dilakukan estimasi terhadap parameter model.

Istilah dalam Regresi Linier Sederhana

1. Koefisien Korelasi (r) adalah nilai yang menyatakan kuat atau tidaknya hubungan
antara 2 variabel
2. Standar error koefisien regresi (E) adalah ukuran dari ketepatan koefisien regresi
dalam memprediksi nilai populasinya.Standar error diukur berdasarkan akar kuadrat
dari deviasi atau varians koefisien regresi sampel dengan koefisien regresi populasi
3. Koefisien determinasi regresi(r 2) adalah a. Nilai yang menunjukkan seberapa besar
pengurangan variasi dalam Y (variabel dependent) saat satu atau lebih X (variabel
independent) masuk kedalam model regresi. b. Besarnya sumbangan / andil dari
variabel x terhadap variasi atau naik turunnya y.
4. Konstanta (a) adalah perpotongan garis regresi dengan sumbu Y (nilai estimate jika x
= 0)
5. Koefisien arah dari regresi linear (b) adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar
perubahan nilai Y (variabel dependen) saat X (variabel independent) bertambah satu-
satuan

Prosedur Pembentukan Model Regresi Linear Sederhana


Ada beberapa proses pembentukan RLS yaitu :
1. Input Data

Tahap ini dilakukan untuk pemilihan variabel, baik variabel indenpenden maupun
variabel dependen terhadap permasalahan yang di pecahkan serta menspesialisasikan
hubungan fungsional antar variabel. Contoh: Seorang
mahasiswa ingin mengetahui pengaruh berat badan terhadap tinggi badan. Dari contoh di
atas dapat diketahui bahwa :
x : Berat badan (variabel dependen)
y : Tinggi badan (variabel independen)

2. Uji Kenormalan
Uji kenormalan pada regresi digunakan untuk menguji apakah nilai residual
yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi
secara normal. Langkah-langkah uji kenormalan :
Langkah 1 : Hipotesis
Ho: Data berdistribusi normal
H1: Data tidak berdistribusi normal
Langkah 2 : Tingkat Signifikasi (α)
Langkah 3 : Uji Statistik

Langkah 4 : Keputusan Terima Ho jika Asymp.Sim > α Langkah 5 :


Kesimpulan

3.Diagram Sebar (scatter plot)

Diagram sebar (Scatter plot) digunakan


untuk melihat pola hubungan antara variabel x dangan variabel y. bertujuan
untuk membantu menunjukkan apakah terdapat hubungan yang bermanfaat
antar dua variabel dan membantu menetapkan tipr persamaan yang menunjukan
hubungan antara kedua variabel tersebut.

4. Menghitung Korelasi Model

Korelasi merupakan nilai yang menunjukkan adanya hubungan antara dua


variabel tetapi tidak menunjukkan sebab akibat antar variabel tersebut.
Untuk mempermudah perhitungan, maka estimasikan terlebih dahulu interval
dari paramater x dan y.

5. Metode Estimasi Parameter Regresi Linear Sederhana

Koefisien regresi β0 dan β1merupakan parameter dan nilainya tidak diketahui, tetapi
parameter tersebut dapat diestimimasi dari data sampel. Ada 2 metode estimasi yang biasa
digunakan untuk mengestimasinya, yaitu :
Metode kuadrat Terkecil/Ordinary least square (OLS)
Metode Maksimum Likelihood (MML). 2

Dalam hal ini, metode yang akan digunakan adalah Metode kuadrat
Terkecil/Ordinary least square (OLS).
Metode kuadrat Terkeci atau Ordinary least square (OLS) Jika
mempunyai sampel berukuran n, yai

Secara praktis analisis regresi linier sederhana memiliki kegunaan sebagai berikut:
1. Model regresi sederhana dapat digunakan untuk forecast atau memprediksi nilai Y.
Namun sebelum melakukan forecasting, terlebih dahulu harus dibuat model atau
persamaan regresi linier. Ketika model yang fit sudah terbentuk maka model tersebut
memiliki kemampuan untuk memprediksi nilai Y berdasarkan variabel Y yang
diketahui. Katakanlah sebuah model regresi digunakan untuk membuat persamaan
antara pendapatan (X) dan konsumsi (Y). Ketika sudah diperoleh model yang fit antara
pendapatan dengan konsumsi, maka kita dapat memprediksi berapa tingkat konsumsi
masyarakat ketika kita sudah mengetahui pendapatan masyarakat.

2. Mengukur pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Misalkan kita memiliki satu serial
data variabel Y, melalui analisis regresi linier sederhana kita dapat membuat model
variabel-variabel yang memiliki pengaruh terhadap variabel Y. Hubungan antara
variabel dalam analisis regresi bersifat kausalitas atau sebab akibat. Berbeda halnya
dengan analisis korelasi yang hanya melihat hubungan asosiatif tanpa mengetahui apa
variabel yang menjadi sebab dan apa variabel yang menjadi akibat.

Model regresi linier sederhana yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi berikut:

1. Eksogenitas yang lemah, kita harus memahami secara mendasar sebelum menggunakan
analisis regresi bahwa analisis ini mensyaratkan bahwa variabel X bersifat fixed atau tetap,
sementara variabel Y bersifat random. Maksudnya adalah satu nilai variabel X akan
memprediksi variabel Y sehingga ada kemungkinan beberapa variabel Y. dengan demikian
harus ada nilai error atau kesalahan pada variabel Y.

 Sebagai contoh ketika pendapatan (X) seseorang sebesar Rp 1 juta rupiah, maka
pengeluarannya bisa saja, Rp 500 ribu, Rp 600 ribu, Rp 700 ribu dan seterusnya.

2. Linieritas, seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa model analisis regresi bersifat linier.
artinya kenaikan variabel X harus diikuti secara proporsional oleh kenaikan variabel Y. Jika
dalam pengujian linieritas tidak terpenuhi, maka kita dapat melakukan transformasi data
atau menggunakan model kuadratik, eksponensial atau model lainnya yang sesuai dengan
pola hubungan non-linier.

3. Varians error yang konstan, ini menjelaskan bahwa varians error atau varians residual yang
tidak berubah-ubah pada respon yang berbeda. asumsi ini lebih dikenal dengan asumsi
homoskedastisitas. Mengapa varians error perlu konstan? karena jika konstan maka
variabel error dapat membentuk model sendiri dan mengganggu model. Oleh karena itu,
penanggulangan permasalahan heteroskedastisitas/non-homoskedastisitas dapat diatasi
dengan menambahkan model varians error ke dalam model atau model ARCH/GARCH.

4. Autokorelasi untuk data time series, jika kita menggunakan analisis regresi sederhana
untuk data time series atau data yang disusun berdasarkan urutan waktu, maka ada satu
asumsi yang harus dipenuhi yaitu asumsi autokorelasi. Asumsi ini melihat pengaruh
variabel lag waktu sebelumnya terhadap variabel Y. Jika ada gangguan autokorelasi artinya
ada pengaruh variabel lag waktu sebelumnya terhadap variabel Y.
KESIMPULAN

Istilah regresi pertama kali digunakan dalam statistik oleh Sir Francis Galton pada
tahun 1877. Galton membuat penelitian yang menunjukkan bahwa sifat tinggi badan anak
yang dilahirkan ternyata menurun (regress) dari tinggi badan orang tuanya. Kemudian Galton
menggunakan kata “regresi” untuk menamakan analisis proses prediksi keterkaitan antara
variabel tinggi badan anak dengan tinggi badan orang tuanya. Perkembangan selanjutnya
para peneliti menggunakan istilah multiple regression atau regresi berganda untuk
menjelaskan pengaruh beberapa variabel bebas (independent) terhadap variabel terikat
(dependent).

Regresi Linear Sederhana adalah suatu metode yang digunakan untuk


melihat hubungan antar satu variabel independent (bebas) dan mempunyai hubungan
garis lurus dengan variabel dependennya (terikat). Pada regresi sederhana biasanya data
yang digunakan memiliki skala interval atau rasio.

Regresi Linear Sederhana adalah regresi yang memiliki satu variabel independen (X)
dan satu variabel dependen (Y). Analisis Regresi Sederhana ini bertujuan untuk menguji
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel
dependen, sedangkan variabel yang mempengaruhi disebut variabel independen.
METODOLOGI PENELITIAN
ANALISA REGRESI SEDERHANA

DOSEN PENGAMPU
Dr. MUSNAINI, S.E., M.M.

DISUSUN OLEH
FITRIANTI (19103161201169)
OGAN PUTRA WIJAYA (19103161201183)
TRISANA MURTI (19103161201204)
ISTILAH REGRESI PERTAMA KALI DIGUNAKAN
DALAM STATISTIK OLEH SIR FRANCIS GALTON PADA
TAHUN 1877. GALTON MEMBUAT PENELITIAN YANG
MENUNJUKKAN BAHWA SIFAT TINGGI BADAN ANAK
YANG DILAHIRKAN TERNYATA MENURUN (REGRESS)
DARI TINGGI BADAN ORANG TUANYA.

REGRESI LINEAR SEDERHANA ADALAH SUATU


METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MELIHAT
HUBUNGAN ANTAR SATU VARIABEL INDEPENDENT
(BEBAS) DAN MEMPUNYAI HUBUNGAN GARIS LURUS
DENGAN VARIABEL DEPENDENNYA (TERIKAT).

STATISTICS
KLASIFIKASI ANALISA REGRESI
• Analisis Regresi Linear (salah satu teknik pemodelan yang paling
dikenal, karena merupakan salah satu metode analisis regresi elit
pertama yang diambil oleh orang-orang pada saat mempelajari
pemodelan prediktif)

• Analisis Regresi Logistik (metode regresi logistic banyak digunakan


untuk menganalisis data kategorik, khususnya untuk data respon
biner dalam pemodelan data bisnis)

• Analisis Regresi Polinominal, (Regresi polinomial biasanya


digunakan untuk menganalisis data lengkung dan ini terjadi ketika
kekuatan variabel independen lebih dari 1

• Analisis Regresi Bertahap, (Analisis regresi bertahap adalah proses


semi-otomatis yang dengannya model statistik dibangun baik
dengan menambahkan atau menghapus variabel yang bergantung
pada statistik-t dari koefisien estimasi mereka)

• Analisis Regresi Ridge, (Regresi ridge didasarkan pada metode


kuadrat terkecil biasa yang digunakan untuk menganalisis data
multikolinearitas (data di mana variabel independen sangat
berkorelasi)
VARIABEL Y VARIABEL X
Variabel Tergantung Variabel Bebas
ISTILAH DAN Variabel yang Dijelaskan Variabel yang Menjelaskan
Variabel yang diramalkan Variabel Peramal
NOTASI VARIABEL Variabel yang diregresi Variabel yang Meregresi
DIDALAM REGRESI Variabel Tanggapan Variabel Perangsang atau Kendali
CONTOH PENERAPAN ANALISA REGRESI
SEDERHANA

1. ANALISIS REGRESI ANTARA TINGGI ORANG TUA DAN ANAK NYA.

2. ANALISA REGRESI ANTARA TINGKAT PENDAPATAN TERHADAP


TINGKAT KONSUMSI RUMAH TANGGA.

3. ANALISA REGRESI ANTARA HARGA BARANG TERHADAP PENJUALAN


BARANG.

4. ANALISA REGRESI TINGKAT UPAH ATAU PENDAPATAN TERHADAP


TINGKAT PENGANGGURAN.

5. ANALISA REGRESI ANTARA BIAYA PERIKLANAN TERHADAP TINGKAT


VOLUME PENJUALAN PERUSAHAAN.
PROSEDUR PEMBENTUKAN
MODEL
REGRESI LINEAR SEDERHANA Input Data

Uji Diagram Sebar


Kenormalan (scatter plot)

Menghitung
Korelasi Model

Metode Estimasi
Parameter Regresi
Linear Sederhana
1. Eksogenitas yang lemah

MODEL REGRESI LINIER


SEDERHANA YANG BAIK 2. Linieritas
HARUS MEMENUHI
ASUMSI-ASUMSI BERIKUT:

3.Varians error yang konstan

4. Autokorelasi untuk data time series


Regresi Linear Sederhana adalah suatu metode yang
digunakan untuk melihat hubungan antar satu
variabel independent (bebas) dan mempunyai
hubungan garis lurus dengan variabel dependennya
(terikat). Pada regresi sederhana biasanya data yang
digunakan memiliki skala interval atau rasio. KESIMPULAN

Regresi Linear Sederhana Terkait dengan analisa


regresi yang memiliki satu variabel independen (X)
dan satu variabel dependen (Y). Analisis Regresi
Sederhana ini bertujuan untuk menguji pengaruh
antara variabel X terhadap variabel Y. Variabel yang
dipengaruhi disebut variabel dependen, sedangkan
variabel yang mempengaruhi disebut variabel
independen.

Anda mungkin juga menyukai