Pledoi Dari Penasehat Hukum
Pledoi Dari Penasehat Hukum
Pledoi Dari Penasehat Hukum
Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kelas I A Tanjungkarang
Dalam Perkara Pidana Nomor: 272/Pid.B/2021/PN.Tjk
Atas Nama Terdakwa Subroto dan David Sihombing, S.H.
Di-
BANDAR LAMPUNG
Dengan hormat,
Page 1 of 28
I. PENDAHULUAN :
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang- orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada
takwa dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan” (Q.S al-Maidah: 8).
Page 2 of 28
Dalam menegakkan hukum, tujuan kita bersama baik Majelis Hakim
Yang Mulia, Penuntut Umum serta kami selaku Penasihat Hukum
Terdakwa adalah sama, yaitu sama-sama mencari kebenaran yang sejati
dalam perkara in casu (materiil waarheid), bukan hanya sekedar mencari
alat bukti yang dapat menghukum Terdakwa belaka. Hal
inilahsesungguhnya yang diminta oleh hukum dan didambakan oleh
Paras Terdakwa, keluarga Para Terdakwa maupun oleh masyarakat luas.
Kebenaran sejati itu hanya dapat ditemui dan ditegakkan dalam suatu
proses peradilan yang jujur dan adil. Jika tidak demikian, bukan
kebenaran sejati yang akan kita peroleh, melainkan potongan-potongan
dari kebenaran dan jika dari potongan-potongan kebenaran itu ditarik
suatu kesimpulan apalagi dijadikan dasar untuk memutus perkara ini,
maka hasilnya akan lebih kejam dari seluruh kebohongan yang ada.
KETERANGAN SAKSI-SAKSI :
Page 3 of 28
diperiksa dibawah sumpah pada hari Rabu Tanggal 21 April 2021,
menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut:
- Saya tidak kenal dengan David Sihombing, saya kenal Pak
Subroto;
- Batu tersebut merupakan batu yang di pesan oleh Terdakwa I
(satu)/Subroto, yang dibawa langsung oleh Saksi ;
- Saya tidak mau turunkan kalau pak David yang suruh, harus Pak
Subroto, saya harus menunggu Subroto saat itu ;
- Saya menunggu perintah Pak Subroto, karena kami berhubungan
hanya dengan Pak Subroto,
- Batu jam 13.00 WIB diturunkan
- Saya menurunkan, karena dibayar,
- Setelah selesai batu diturunkan, saya ambil uangnya di Rumah
Pak Subroto, saya langsung meluncur ke rumah Pak Subroto
setelah menurunkan batu,
- Yang bayar saya Pak Subroto,
- Saya tidak mengetahui apakah terjadi macet akibat turunnya
batu itu, karena saya langsung pergi setelah turunkan batu,
saya langsung ke rumah Pak Subroto
- Tidak ada timbul bahaya kecelakaan,
- Pak David menyuruh saya, tapi saya tidak mau, karena hubungan
saya pesan batu dengan Pak Subroto, Pak David bilang turunkan
itu yang pertama sebelum Sholat Jum’at tetapi saya tidak mau,
yang pertama tidak jadi batu diturunkan, kalau yang kedua hanya
Pak Subroto yang suruh turunkan;
- Video itu saya lihat tidak ada macet, kendaraan lalu lintas
lancar (dikatakan saksi saat saksi setelah menonton video
dari kuasa hukum Terdakwa/Jono Parulian Sitorus yang di
dalamnya masih tertumpuk batu atau belum bergeser sama
sekali, terlihat mobil di TKP 2 (dua) baris mobil sedang lewat
dalam video, dan kondisi jalan protokol/Jalan Imam Bonjol
sedang lancar jalur lintas Kabupaten Pesawaran menuju
Bandal Lampung tutup);
- Saya tidak tau tentang sengketa tanah,
- Saya sampai di lokasi jam 08:30 WIB.
Page 4 of 28
- Saya tidak tau turunnya batu itu di jalan apa;
- Saya dan Pak Sumar tiba di lokasi pukul 08:30 WIB. Jadi
sebelum batu di turunkan, Jalan Imam Bonjol di buka
terlebih dahulu. Setelah Jalan Imam Bonjol dibuka baru saya
turunkan batu itu. Yang pertama dilakukan Pak Subroto
membuka Jalan Imam Bonjol bukan menutup Jalan Imam
Bonjol;
- Saya tidak tahu siapa yang menutup kembali Jalan Imam
Bonjol itu, karena saya langsung pergi setelah batu turun
(jawaban saksi menjawab siapa yang menutup kembali Jalan
Protokol Imam Bonjol yang sebelumnya/ setelah turun batu lalu
lintas lancar namun ada penutupan kembali Jalan Imam
Bonjol yang membuat terjadi lalu lintas melambat;
- Bukan saya yang menutup kembali Imam Bonjol, saya tidak tahu
yang menutup, karena setelah batu saya turunkan_saya langsung
pergi, saya tidak melihat kesana lagi, saya tidak melihat macet
akibat batu itu ;
- Saya turunkan batu karena dipaksa, tetapi menerima uangnya
tidak terpaksa.
- Subroto mengakui dirinya yang pesan dan bayar batu akan tetapi
pada saat pesan telah ada kesepakatan harga dan tujuan tempat
menurunkan batu di lokasi yang sudah di tentukan atau
disepakati dengan Para Sopir, dan saksi sebagai pengantar dan
pemilik batu dan mobil
- Sopir telah melakukan survei terlebih dahulu ke lokasi turunnya
batu sebelum batu diantar;
- Sopir yang turunkan batu tidak dipaksa, namun sesuai
kesepakatan antara Subroto dengan Para Supir.
- Bahwa 2 (dua) saksi yakni Sumar Bin Karyadi (Alm) dan Budi
Santoso Bin Siswanto diperiksa pada hari dan tanggal yang
sama. Kedua saksi tersebut merupakan pemilik batu dan juga
sebagai pemilik dan atau pengguna mobil YANG DISITA ;
Page 5 of 28
- Saksi Budi Santoso Bin Siswanto merupakan saksi nomor urut 8
dalam BAP berkas dari Penyidik, saksi ini diperiksa yang kedua
dalam pemeriksaan saksi di ruang sidang,
- Bahwa SEBELUMNYA diduga dan DIKETAHUI kedua saksi
tersebut SEBAGAI TERSANGKA, NAMUN dalam fakta sidang
belum pasti apakah karena BERUBAH statusnya MENJADI
SAKSI atau karena lupa mengungkap posisi kedua saksi ;
- Bahwa pada saat kedua saksi diperiksa di Polresta Bandar
Lampung tertanggal 5 Februari 2021, istri kedua saksi datang
pada malam hari yang pernah diduga sebagai penjamin untuk
bisa keluar dari penahanan, dalam kasus aquo dalam sidang
bukan Terdakwa bersama-sama;
- Bahwa saksi yang pertama di periksa adalah saksi Sumar Bin
Karyadi, yang mana dalam urutan daftar saksi dalam BAP adalah
saksi yang nomor 7. Saksi ini bukan saksi korban.
Page 6 of 28
- Saya benar Kuasa Pelapor membuat laporan Polisi, Pelapor
adalah Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung.
Pelapor sebenarnya, tidak diperiksa dalam BAP;
- Saya tidak tahu apakah materai Rp6000 tidak berlaku lagi jika
digunakan hanya satu dalam surat kuasa saya dari Kepala
Dinas Perhubungan ;
- Saya tidak tahu harus menggunakan materai Rp 10.000,-
- Saya tidak pernah katakan Terdakwa II yang menaro banner di
atas batu dalam BAP ;
- Sebelum sholat Jumat, ada yang menunjukan surat.
Page 7 of 28
- Lalu lintas dalam video itu masih lancar,
- Sesaat pas turunnya batu, sehari itu pun kami masih
pungut uang dari pengendara yang lewat di lokasi TKP,
- 60 sampe 200 pengendara hari itu masih dipungut retribusi
setelah batu turun,
- Tetapi sebagian saja yang kami pungut, ga semua pengendara
yang lewat TKP,
- Hari itu Pengendara tidak diberikan karcis karena mereka
lempar uangnya, laju kecepatan tidak begitu lambat.
Page 8 of 28
- Setahu saya bajunya pake baju warna kuning,
- Saya selalu di pos TPR sampai jam 04:00 sore,
- Ketika ada perintah dari Terdakwa David Sihombing turunkan
batu, tetapi sopir tidak mau diperintah oleh Pak David
(Terdakwa II), setelah pak Subroto perintahkan baru Sopir
mau,
- Saya tidak tahu siapa nama yang menutup kembali Jalan
Imam Bonjol itu, posisi saya di TPR Perhubungan,
- Tujuan membuka Jalan Imam Bonjol oleh Kanit Lantas
TKB agar lalu lintas lancar, dan ada beberapa Jalan
menuju Tanjungkarang,
- Saya tidak tahu apa untung dan ruginya Dinas Perhubungan
menutup kembali Jalan itu,
- Saya tidak tahu tentang surat tanah dalam putusan itu, saya
tidak pernah baca, polisi yang buat, teknis BAP,
- Saya tidak pernah mengatakan dalam BAP Pak David yang
naro banner, saya tidak tahu siapa yang naro banner diatas
batu,
- Saya tidak pernah mengatakan seperti dalam BAP itu, saya
tidak tahu siapa yang buat,
- Lalu lintas seperti dalam video itu lancar (Jawab saksi atas
pertanyaan Kuasa Hukum Terdakwa Jono Parulian Sitorus
setelah menonton video sesaat setelah turun batu),
- Untuk sekarang ini, apabila mobil/kendaraan masuk lokasi
TKP, pasti melambat, karena belok;
- Saat Subroto membuka ring pengalih arus Jalan Imam Bonjol,
Kepala TPR melarang, lalu datang dari Polsek membukanya,
- Saya ke lokasi jam 11:30 WIB, Subroto langsung buka ring
pengalih arus Jalan Imam Bonjol setelah tiba di lokasi, dan
terbuka;
- Lantas Polsek TKB tidak pasang rambu karena tidak macet,
dan saat turun batu, ada orang Subroto yang arahkan
pengendara ke Jalan Imba Kesuma dan Pramuka (alternatif
lain menuju Tanjungkarang).
Page 9 of 28
- Saya dilokasi dari pagi, yang benar begini bahwa ada dua
mobil truk datang ke TKP sesuai informasi mau menurunkan
batu,
- Sopir-sopir itu adalah orangnya atau suruhan Pak Subroto,
bukan pak David,
- Mobil itu tiba di lokasi pagi jam 08:30 WIB, lalu pihak Dinas
melarang mobil tersebut membongkar, kemudian sekitar
pukul 11-an saya melihat Pak David di lokasi, berbicara
dengan orang Perhubungan,
- Pak Subroto kemudian setelah tiba di lokasi langsung
membuka Jalan Imam Bonjol, itu supaya katanya agar lalu
lintas lancar di Jalan Imam Bonjol samping batu,
- Benar kemudianlah Sat Lantas Polsek Tanjungkarang Barat
melalui Kanit Lantas Pak ZulKarnaen membuka ring pengalih
arus Jalan Imam Bonjol Jalur arah dari Kabupaten menuju
Tanjungkarang (Jalan lurus jalur dua),
- Setelah dibuka ring penutup Jalan Imam Bonjol batu
diperintahkan Pak Subroto diturunkan,
- Pak David Sihombing tidak perintahkan supir, hanya
Pak Subroto, sama sekali Pak David tidak perintah,
- Hanya saja Pak David berbicara dengan Kepala TPR, ada juga
Perhubungan, tidak ada perintah dari Pak David turunkan
batu,
Page 10 of 28
tujuan penutupan Kembali Jalan Imam Bonjol setelah dibuka
oleh Subroto pukul 13:00 tanggal 22 Januari 2021;
- Saksi membenarkan yang membuka Jalan Imam Bonjol (ring
pengalih arus) adalah Polantas Polsek TKB sebelum turunnya
batu, dan yang menutup kembali Jalan Imam Bonjol adalah
Dinas Perhubungan Sendiri ;
- Saksi tidak mengetahui tujuan menutup Kembali Jalan Imam
Bonjol setelah turun batu di TKP;
- Saat ring pengalih arus dibuka, meski turun batu, lalu lintas
dari Kabupaten Pesawaran lancar;
- Saya tidak tahu kerugian pelapor;
- Saksi tidak menyangkal disaat turunnya batu, pemungutan
TPR masih berlangsung,
- Saksi mengatakan membantu petugas dari polsek TKB
(TanjungKarang Barat) yaitu Kanit Lantas saat membuka
penuh ring pengalih arus yang dibuat Dinas Perhubungan pada
saat turunnya batu agar memperlancar lalulintas jalan dari
kabupaten Pesawaran menuju Tanjungkarang;
Page 11 of 28
CATATAN SIDANG TANGGAL 27 MEI 2021:
Page 12 of 28
- Saksi mempunyai Pos Organisasi di sekitar turunnya batu,
jauh jarak dari turunnya batu sekitar 70 meter;
- Tidak kelihatan dari Pos Organisasi saat turunnya batu,;
- Sebelum saksi Sholat tidak ada keramaian, kondisi biasa saja
dan saya tidak fokus perhatikan semua;
- Saya tidak bertemu Bapak David sebelum turunnya batu,
saya bertemu setelah selesai Sholat Jumat sekitar pukul
13.00, saat itu saat saya mau sampai di Pos, saya melihat
Bapak David Sihombing ada di dalam Posko Organisasi
sedang ngobrol dengan Istri saya, kemudian saya bertanya
pada Pak David ada apa kejadian di depan ? David menjawab
Pak Subroto menurunkan Batu, lalu saya bertanya lagi
kenapa tidak Koordinasi? Lalu Pak David menjawab saya saja
tidak di beritahu karena Pak Subroto sudah ada tim sendiri,
biasanya Pak David selalu koordinasi makanya saya kaget
tanpa koordinasi;
- Saksi menerangkan sebenarnya Jalan Jmum ya jalan Imam
Bonjol yang di tutup itu;
- Benar banner itu pernah ada di atas ruko-ruko tapi hilang
paling cuman 2 hari langsung tidak ada, dah lama,
- Saya juga dikasih kuasa oleh Subroto mengkoordinasi lokasi
tersebut,
- Benar Perhubungan masih mungut uang dilokasi sesaat
setelah turun batu;
- Masih lancar lalu lintas jalan TKP waktu saya lihat, Jalan
Imam Bonjol terbuka memang, kemudian Jalan Imam Bonjol
ditutup kembali.
Page 13 of 28
sekali, dan jika masih bisa dilewati meskipun lebih lambat
tidak masuk unsur dalam pasal 192 KUHP. Contoh orang
menggunakan badan jalan saat pesta manaro pasir dan lain
sebagainya itu biasa saja,;
- Ahli menerangkan tidak akan menjelaskan terkait isi amar
putusan perdata yang di klaim telah sah milik Terdakwa I,
karena ahli adalah ahli pidana;
- Ahli mengatakan tidak menjawab terkait seorang advokat
yang tidak dapat dituntut identik dengan kliennya (pasalnya
sama dengan klien saat jalankan tugas kuasa) karena ahli
tidak spesialis UU Advokat;
- Ahli menerangkan bahwa seorang Terdakwa yang tidak
pernah dilaporkan dalam laporan polisi dan kemudian
dijadikan Terdakwa dan diperkarakan menjadi suatu yang
janggal, dan bisa hanya sebagai arogansi kekuasaan;
- Ahli mengatakan pelapor harus diperiksa dan berkasnya
harus ada dalam berkas perkara, tidak cukup hanya
memeriksa kuasa pelapor,
- Ahli sependapat dalam penerapan Pasal suatu tindak pidana
harus sesuai dengan pasal 63 Ayat 2 KUHP yang isinya jika
suatu perbuatan diatur dalam UU yang khusus, maka yang
khusus itulah yang digunakan dan lebih diutamakan;
- Ahli setuju Undang-Undang yang tepat digunakan ialah
terkait jalan, yaitu Undang Undang Jalan No.38 Tahun 2004
atau Undang Undang Lalulintas jalan, karena KUHP tidak
mengatur arti jalan dan penjelasan jalan umum hanya ada di
Undang-Undang yang khusus,
- Benar suatu jalan mempunyai fungsi sosial meskipun tanah
itu punya pribadi, tetapi kasus 192 bukan itu masalahnya
melainkan harus didasari pada akibat yang nyata dari
perbuatan nyata, seperti kecelakaan;
- Jika ada penerapan pasal di luar Undang–Undang atau ada
kata dapat, tidak sesuai dengan pasal 192 ke-2,, saya tidak
memiliki Kitab Undang Undang seperti yang dibilang Jaksa
Penuntut Umum ada kata “DAPAT,” dalam pasal 192 ke- 1
KUHP;
- Dalam KUHP harus ada akibat yaitu JIKA KARENA
PERBUATAN ITU TIMBUL jadi bukan “Dapat“ tetapi “Timbul”
sebagai akibat yang benar benar nyata yaitu kecelakaan
lalulintas.
- Jika kasus seperti sekarang ini di perkarakan, maka tidak
muat orang dalam penjara, ini bisa jadi arogansi
kekuasaan.
Page 14 of 28
IV. KETERANGAN PARA TERDAKWA :
Page 15 of 28
- Setelah turun batu lalu lintas masih lancar,
- Setelah batu turun saya lansung pergi, karena ada TNI yang
menjaga di lokasi namanya Hendra dan Tim nya,
- Tujuan meletakkan batu itu halaman tanah saya untuk pondasi,
- Itu tanah saya, saya beli, ada Putusan Pengadilan yang sah;
- Saya beli dari Mahyudin Harun tanah itu, Mahyudin Harun ialah
anak dari Mr. Gele Harun, pendiri Lampung, juga sebagai Pendiri
dan Pemilik Yayasan Badan Amal Budi Suci;
- Saya ada surat Jual belinya, saya beli kontan tahun 2003,
- Saya mau menaruh batu karena tanah itu milik saya berdasarkan
Putusan Pengadilan;
- Saya tidak memperhatikan apa yang dilakukan David Sihombing
saat di lokasi, saya tidak tahu apakah dia perintah atau tidak
karena saya ada dalam mobil dum truk, saya naik ke dalam mobil,
lihatlah dalam video saya benar-benar sangat sibuk, sehingga
tidak perhatikan apa yang dilakukan David;
- Terkait adanya dalam BAP pertama bahwa saya dalam BAP itu
mengatakan David Sihombing memberikan uang lima hari
sebelum kejadian itu tidak benar, Polisi yang buat BAP itu
semua, benar saya tandatangan tetapi saya tidak membaca
karena kacamata saya gak ada saat itu;
- Bahkan dalam pemeriksaan yang pertama di Kepolisian, meskipun
ada tandatangan pengacara tetapi pengacara tidak mendampingi
pemeriksaan hanya saja pengacara langsung tandatangan setelah
pemeriksaan disuruh polisi,
- BAP lanjutan itu juga masih tidak sesuai semuanya dengan yang
sebenarnya, yang sebenar-benarnya adalah yang saya sampaikan
dalam persidangan ini, saya kan langsung ditangkap tidak pernah
dipanggil dan diperiksa, langsung tersangka;
- Saya kenal siapa pengacara saya, saya benar tandatangan BAP,
akan tetapi polisi menyuruh tandatangan, lalu saya tandatangan.
Page 16 of 28
- Subroto pernah mengatakan kepada saya sekitar satu minggu
sebelum tanggal 22 januari 2021 untuk pesan batu yang
kegunaannya di taro di depan Ruko Jamu Cak Umar, namun saya
tolak, karena saya katakana bahwa itu bukan urusan Pengacara;
- Benar Subroto meminta kepada saya pesan batu ke lokasi waktu
itu karena kebetulan Subroto mengetahui saya sedang mengurus
kasus tanah di gunung kunyit pemilik batu Gunung Kunyit,
namun saya tidak mau;
- Terkait dengan banner itu, tidak ada kaitannya dengan batu dan
rencana pesan batu oleh Subroto, banner itu sudah di pesan jauh
jauh hari, sudah lebih satu bulan sebelum dengan rencana pesan
batu;
- Saya merasa aneh ketika informasi banner itu hilang, sebelum
saya di tangkap saya dan Subroto termasuk tim saya melapor
kehilangan banner banner itu ke Polda, saya ke Polda Lampung,
namun karena sudah kesorean kami diminta pulang untuk datang
dihari berikutnya setelah diskusi 4 jaman;
- Dalam gugatan putusan No.25 Tahun 2020 yang wanprestasi
bukan jual belinya, melainkan kesepakatan biaya peningkatan
haknya kalau dijual belinya tidak wanprestasi;
- Tanah tempat kejadian perkara menurut pelapor adalah terminal,
sesuai yang disampaikan Bapak Walikota Herman HN bukan
terminal melainkan Pasar Tradisional Modern, dan sesuai versi
putusan Pengadilan mengatakan tanah itu sesuai surat jual
belinya dari Bapak Machyudin Harun kepada Subroto telah Sah
secara hukum jual belinya.
Page 17 of 28
- Bahwa Jelas dan Tegas jika Kedua saksi hanya menuruti perintah
dari Terdakwa I Subroto dikarenakan yang memesan Batu dan
yang membayar adalah Terdakwa I Subroto.
- Bahwa jelas dan tegas pernyataan Saksi Sumar dan Saksi Budi
sebelum merubah BAP telah dijanjikan oleh Penyidik untuk
mengeluarkan Mobil Dum truck yang digunakan untuk
mengangkat Batu, dari Barang Bukti atau Alat Bukti Untuk
melakukan Kejahatan dari Gudang Barang Bukti Kepolisian
Resort Kota Bandar Lampung.
Page 18 of 28
4) TANGGAPAN ATAS KETERANGAN SAKSI DEDI KARMIADI BIN
HANAFI :
Page 19 of 28
Dalam perkara ini unsur barang siapa lain dengan kasus-kasus lain
yang biasa didakwakan oleh Jasa Penuntut Umum sebagaimana dalam
Surat Dakwaan dimana Terdakwa I adalah Subroto dan Terdakwa II
David Sihombign,S.H.,B.Th. dakwaan tersebut menurut kami perlu
dikaji lebih lanjut apakah benar Kedua Terdakwa sebagai subyek
hukum dalam perkara ini.
Unsur dengan sengaja dalam Pasal ini sesuai dengan fakta-fakta yang
terungkap dalam persidangan juga masih perlu dikaji lebih lanjut,
karena diturunkannya batu sebanyak 2 (dua) dum truck oleh Terdakwa
I dilokasi terminal kemiling pada hari Jumat tanggal 22 Januari 2021
sekira pukul 12.30 WIB juga mempunyai dasar dan alasan yang kuat,
dimana Terdakwa I merasa sebagai pemilik sah tanah terminal kemiling
yaitu berdasarkan Surat Jual Beli tanggal 23 Desember 2003 yang
dibeli dari Machyudin Harun. Dalam hal ini Terdakwa satu
menurunkan batu untuk menunjukan hak keperdataanya kepada
pihak yang berkuasa di atas tanah milinya dan sesuai dengan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 1956 yang dengan tegas
menyebutkan bahwa :
“Adanya pemeriksaan perkara pidana harus ditangguhkan
pemeriksaannya yang disebabkan terdapat sesuatu perdata atas barang
atau tentang suatu hubungan hukum antara dua pihak tertentu
penangguhan ini menunggu putusan pengadilan sampai memiliki
kekuatan hukum tetap”. Dengan demikian unsur ini tidak terbukti
secara sah dan meyakinkan.
Page 20 of 28
Lampung juga menarik retribusi setiap kendaraan yang masuk ke
Terminal.
Lagi pula menurut pendapat Ahli, bahwa Pasal 192 dapat diterapkan
dalam kasus ini kecuali jalan umum tersebut ditutup total oleh
Terdakwa, artinya sama sekali tidak dapat dilewati oleh kendaraan dan
menurut pendapat Ahli Pasal 192 termasuk kwalifikasi delik materil
artinya harus ada akibat harus ada akibat yang nyata misalnya
keceakaan lalulintas yang disebabkan karena diturunkannya batu
dilokasi terminal kemiling. Jadi unsur ini tidak terbukti secara sah
dan meyakinkan.
Bahwa sesuai pendapat Ahli bahwa tindak pidana Pasal 192 tidak
dapat diterapkan dalam kasus ini kecuali jalan umum di lokasi terminal
kemiling tersebut ditutup total oleh Terdakwa artinya sama sekali tidak
dapat dilalui oleh kendaraan dan lagipula menurut pendapat Ahli Pasal
192 termasuk kwalifikasi delik materil artinya harus ada akibat harus
ada akibat yang nyata misalnya keceakaan lalulintas yang disebabkan
karena diturunkannya batu dilokasi terminal kemiling. Jadi unsur ini
tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
Page 21 of 28
mengadili dari Ruang Lingkup Kepidanaan ataukah Ruang
Lingkup Keperdataan (Kompetensi Absolut).
3.4. Bahwa keterangan Saksi Ahli DR. Edy Riva’i, S.H.,M.H. yang
menyatakan dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dan atau
selanjutnya menyarankan “ oleh karena itu seharusnya sdr.
Subroto menggugat terlebih dahulu surat-surat keputusan
di atas untuk menyatakan bahwa tanah adalah miliknya”
Page 22 of 28
5. Bahwa PENYIDIK dari Kepolisian Resor Kota Bandar Lampung
dalam menentukan saudara Subrota dan Saudara David Sihombing
sebagai Tersangka dan lalu menjadi Terdakwa, dengan men-dasarkan
pada 2 (dua) Surat Keputusan tersebut, yakni Surat Keputusan
Gubernur Propinsi Lampung dan Surat Keputusan Walikota
Bandar Lampung, sebagaimana yang termuat berkas BAP (Berita
Acara Pemeriksaan), sehingga Penetapan Tersangka dan Kemudian
menjadi Terdakwa adalah merupakan sangkaan dan dakwaan yang
sangat prematuer.
6. Bahwa secara jelas dan tegas jika 2 (dua) Surat Keputusan tersebut
dijadikan dasar kepemilikan oleh Saksi Pelapor untuk melaporkan
Tindakan atau perbuatan pidana terhadap Terdakwa I Subroto bin
Sabar, padahal saudara Saksi Pelapor Najihun Hanifah bukanlah
pemilik syah secara hukum sebagai pemilik Tanah dari lokasi tanah
yang menjadi TKP (Termpat Kejadian Perkara) atau lokasi tanah
yang ditaruh bebatuan oleh Terdakwa I Subroto. Yang oleh
karenanya saudara Najihun Hanifah tidak mempunyai legal standing
untuk melaporkan Terdakwa I Subroto dan Terdakwa II David
Sihombing.
Page 23 of 28
- Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang sampai
saat ini ditaksir sejumlah Rp. 531.000,- (Lima Ratus Tiga Puluh Satu
Ribu);
10. Bahwa jelas dan tegas dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
(JPU) telah menguraikan dan mendasarkan jika perbuatan atau
tindakan Terdakwa I Subroto dan Laporan Najihun Hanifah
adalah mengenai silang-sengketa tentang kepemilikan Tanah dan
atau merupakan peristiwa atau perbuatan hukum keperdataan.
Yakni tentang siapa pemilik syah secara hukum atas tanah yang
terletak di Kelurahan Sumberejo Kemiling Kecamatan
Tanjungkarang Barat Kota Bandar Lampung atau TKP (Tempat
Kejadian Perkara).
Page 24 of 28
semakin menguatkan jika peristiwa tersebut adalah peristiwa
perdata.
13. Bahwa jelas dan tegas pernyataan ahli tersebut berlaku untuk semua
pihak, dimana masing-masing pihak baik Terdakwa I Subroto
maupun Saksi Pelapor Najihun Hanifah diharuskan atau diwajibkan
untuki terlebih dahulu membuktikan keabsahan Kepemilikan tanah
tersebut berdasarkan putusan perdata.
15. Bahwa menurut hemat kami Penasehat Hukum dan Logika berpikir
Saksi Ahli Peletakkan bebatuan oleh Terdakwa I Subroto dan
Pelarangan oleh Saksi Pelapor Najihun Hanifah adalah suatu
peristiwa saling klaim atas tanah yang berlokasi di Kelurahan
Sumberejo Kecamatan Kemiling Kota Bandar Lampung atau Tanah
yang menjadi TKP (Tempat Kejadian Perkara)
16. Bahwa jelas dan tegas Lokasi dimaksud adalah Tanah yang sedang
dipersengketakan, dimana masing-masing pihak saling meng-klaim
sebagai Pemiliknya, dan secara jelas dan tegas penaruhan bebatuan
oleh Terdakwa I Subroto bukan di Jalan Umum atau di Jalan Raya
Imam Bonjol, sebagaimana yang tergambar dalam foto di bawah ini.
Page 25 of 28
Jalan Yang ditaruh bebatuan oleh Terdakwa
I Subroto adalah jalan ke Kompleks
Pertokoan Pasar Induk Modern Kemiling
Yang masih jadi sengketa dan bukan Jalan
Utama atau Jalan Raya Imam Bonjol
17. Bahwa secara logika berpikir dan logika hukum melihat gambar atau
foto yang diajukan oleh Penyidik maupun Jaksa Penuntut Umum,
maka justru dapat terlihat siapakah yang telah melakukan
Penutupan Jalan Raya Nasional Imam Bonjol, dan kemudian
mengalihkannya ke-arah Lokasi Tanah yang di-Klaim sebagai Milik
Terdakwa I Subroto.
18. Bahwa hal ini juga sesuai dengan bukti yang diajukan oleh Penyidikl
mengenai Rekayasa Lalu-lintas yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan Kota Bandar Lampung sehubungan dengan
Pembangunan Playover kemiling sehingga Tanah yang di-Klaim milik
Terdakwa I Subroto tersebut dipergunakan untuk mengalihkan laju
kendaraan dari Kabupaten Pesawaran ke Kota Bandar Lampung.
19. Bahwa suatu hal yang sangat krusial dan teramat penting guna
dipertimbangkan oleh Yang Mulia Majelis Hakim , adalah
Page 26 of 28
Penaruhan Bebatuan yang telah dilakukan oleh Terdakwa I belum
dapat dikatakan menghambat Laju Lalu-Lintas atau menjadi
Terblokirnya Jalan dan atau telah menimbulkan korban jiwa
atau berpotensi menimbulkan korban jiwa, akan tetapi dengan
sangkaan dan dakwaan ini telah terlebih dahulu membuat
Terdakwa I dan Terdakwa II Kehilangan Kemerdekaannya,Padahal
Terdakwa I Subroto sedang memperjuangkan Tanah Miliknya dan
Terdakwa II David Sihombing, S.H. sedang menjalankan tugas
profesinya selaku Penegak Hukum yang dilindungi oleh Undang-
Undang.
Bahwa oleh karenanya kami Penasehat Hukum mohon kiranya Yang Mulia
Majelis Hakim Pidana dalam Perkara Pidana Nomor : Nomor:
272/Pid.B/2021/PN.Tjk. Atas Nama Terdakwa Subroto dan David
Sihombing, S.H. untuk menyatakan jika perkara a quo adalah menjadi
Ruang Lingkup Hukum Keperdataan dan atau menjadi Kompetensi
Absolut Hukum Keperdataan.
Subsidair :
Jika Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang
seadil-adilnya
(et a quo et bono).
Page 27 of 28
Bandar Lampung, 01 Juli 2021
Hormat Kami
Penasehat Hukum,
Page 28 of 28