Perbaikan SP 1 Keputusasaan, Heni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PELAKSANAAN

TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN KEPUTUSASAAN

Oleh

HENI NOVIKA YANTI HALIL

2021207209158

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG

TAHUN 2020/2021
A. PROSES KEPERAWATAN

1. Kondisi Klien

DATA MAYOR DATA MINOR


DS: DS:
 Klien merasa tidak memiliki  Klien mengatakan mengalami
kesempatan dan tidak ada alasan penurunan berat badan
untuk mempercayai masa depan  Klien merasa kecewa
 Klien merasa kurangnya makna atau  Klien merasa dibanjiri oleh rasa
tujuan dalam hidup ketidakmampuan
 Klien merasa kehilangan dan  Klien merasa kehilangan kepuasan
kekurangan dari peran dan hubungan
 Klien merasa tidak berdaya
DO:
 Klien tampak menurunnya respon DO:
terhadap rangsangan.  Klien tampak kontak mata yang buruk
 Klien tampak kekurangan energi.  Klien terlihat motivasinya menurun
 Klien tampak mengalami  Klien tampak regresi
peningkatan jumlah tidur  Klien tampak depresi
 Klien tampak kurangnya keterlibatan
dalam perawatan
 Klien tampak kemampuan verbal
menurun
 Klien tampak kurangnya ambisi,
inisiatif dan minat
 Klien tampak afek nya menurun
 Klien tampak mengisolasi diri
 Klien tampak kelelahan

2. Diagnosa Keperawatan : Keputusasaan

3. Tujuan :
1) Klien mampu mengenal stressor dan tanda keputusasaan
2) Klien mampu mengenal penyebab putus asa
3) Klien dapat mengetahui perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kondisi
yang dialami
4) Klien dapat menyadari akibat putus asa
5) Klien dapat mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan dan perilaku yang
positif
6) Klien dapat berlatih menata ulang pikiran positif, membangun harapan dan
menemukan makna hidup
7) Klien dapat melakukan berfikir positif, membangun harapan dan menemukan
makna hidup

4. Intervensi :
1) Bantu klien mengenal stressor dan tanda keputusasaan
2) Bantu klien mengenal penyebab putus asa
3) Bantu klien mengetahui perbedaan antara perasaan dan pikiran terhadap kondisi
yang dialami
4) Bantu klien menyadari akibat putus asa
5) Bantu klien mengungkapkan pengalaman pikiran, perasaan dan perilaku yang
positif
6) Latih klien berlatih menata ulang pikiran positif, membangun harapan dan
menemukan makna hidup
7) Anjurkan klien melakukan berfikir positif, membangun harapan dan menemukan
makna hidup

B. STRATEGI KOMUNIKASI

1. Fase Orientasi
Assalamualaikun, Selamat pagi Bu. Apakah sudah sarapan pagi ini? Oh
alhamdulillah apabila sudah sarapan pagi.
Bagaimana kondisi ibu hari ini ? saya lihat kok ibu tampak sedih ya? Apa yang
saat ini ibu rasakan?
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang perasaan sedih yang ibu
rasakan saat ini? Tujuannya untuk melatih pengendalian perasaan ibu agar proses
penyembuhan lebih cepat.
Mau berapa lama kira-kira kita berbincang-bincang? Oke, bagaimana kalau kita
berbincang-bincang selama 15 menit?
Menurut ibu dimana baiknya kita berbincang-bincang? Baik, disini saja ya bu, di
ruang tengah rumah ibu.

2. Fase Kerja
1. Coba ibu ceritakan kepada saya tentang perasaan sedih yang ibu rasakan saat
ini?
2. Apa penyebab ibu merasa putus asa?
3. Apakah rasa sedih itu terus menerus dirasakan? Sudah berapa lama perasaan
itu ibu rasakan? Baik, saya menegerti perasaan yang ibu rasakan. Dari yang
ibu ceritakan dapat disimpulkan bahwa ibu mengalami keputusasaan.
Keputusasaan adalah suatu keadaan dimana seseorang itu merasa tidak ada
pilihan lain lagi untuk menyelesaikan masalahnya walaupun sebenarnya masih
memiliki potensi kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
4. Akibat dari keputusasaan ini membuat sakit yang ibu alami semakin lama
untuk sembuh
5. Bagaimana kalau saya memberitahukan tentang cara yang baik untuk
menyelesaikan masalah?
6. Coba ibu mengingat kembali kemampuan aspek positif apa yang dulu ibu
pernah lakukan? bagaimana perasaan ibu saat ibu melakukan pengalaman
positif tersebut?
7. Nah dengan begitu ibu merasa senang saat melakukan hal tersebut, maka ibu
harus mengingat kembali aspek positif yang ada pada ibu. Lalu apa harapan
ibu saat ini? bagaimana untuk mewujudkan harapan ibu tersebut? Wah,
ternyata ibu sangat hebat karena tidak semua orang bisa melakukan hal itu.
3. Fase Terminasi
Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang?
Coba ulangi kembali kegiatan yang baru saja kita lakukan bu? Bagus sekali ibu.
Baiklah, Kalau begitu ibu dapat untuk mencoba beberapa cara yang belum ibu
lakukan selama ini dan pada pertemuan selanjutnya ceritakan kepada saya.
Baiklah ibu bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang mengenai latihan untuk
melakukan aktivitas agar menumbuhkan harapan dan makna hidup? jika ibu bersedia
ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 9?
Ibu mau berbincang-bincang dimana? Oke baiklah apabila ibu ingin kita berbincang
bincang di ruang tengah rumah ibu. Kalau begitu saya pamit pulang dulu ya bu,
terimakasih atas waktu nya bu.

Anda mungkin juga menyukai