Mauliza Fhonna 201928016 Nilai Feminisme Dalam Novel Cantik Itu Luka
Mauliza Fhonna 201928016 Nilai Feminisme Dalam Novel Cantik Itu Luka
Mauliza Fhonna 201928016 Nilai Feminisme Dalam Novel Cantik Itu Luka
PENDAHULUAN
1
tulisan. Karya sastra merupakan wujud seni yang dapat dinikmati masyarakat. Hal ini
merupakan ikatan timbal-balik antara karya sastra dengan masyarakat, walaupun
karya sastra tersebut berupa fiksi. namun pada kenyataannya sastra juga mampu
memberikan manfaat yang berupa nilai-nilai moral bagi pembacanya, dan kehidupan
tersebut akan mencakup hubungan antar masyarakat dengan seseorang, antar
manusia, manusia dengan Tuhannya, dan antar peristiwa yang terjadi dalam batin
seseorang. Dalam hal ini, karya sastra dapat berperan sebagai alat penting bagi
pemikir-pemikir untuk menggerakkan pembaca kepada kenyataan dan menolongnya
untuk mengambil keputusan bila mengalami masalah. Selain itu, dewasa ini banyak
masyarakat jauh dari sifat-sifat kemanusiaan, lupa terhadap kewajiban hidupnya, dan
bersikap masa bodoh terhadap permasalahan yang terjadi di sekelilingnya. Oleh sebab
itu, kemunculan suatu karya sastra erat hubungannya dengan persoalan-persoalan
yang muncul pada saat itu.
Karya sastra dianggap sebagai struktur tanda bermakna. Makna yang tersirat
dalam karya sastra merupakan pemaparan buah pikir, pendapat, dan pandangan
tentang hidup dan kehidupan. Karya sastra, khususnya novel. menampilkan latar
belakang sosial budaya masyarakat. Latar belakang yang ditampilkan meliputi tata
cara kehidupan, adat istiadat, kebiasaan, sikap, upacara adut agama, sopan santun,
hubungan kekerabatan dalam masyarakat, dalam cara berpikir, cara memandang
sesuatu, dan sebagainya.
2
"Sosiologi sastra tidak terlepas dari manusia dan masyarakat yang bertumpu pada
karya sastra yang masih mempertimbangkan karya sastra dan segi segi sosial.2
Perempuan adalah sosok yang identik dengan kecantikan dan keindahan, tidak
sedikit juga perempuan yang mempunyai ketanggahan dan semangat berjuang
2
Ayu Purnamasari, Yusak Hudiyono, dan Syamsul Rijal, Analisis Sosiologi Sastra dalam novel Merah
Karya Ahmad Tohari: (Jurnal Ilmu Budaya, Vol 1. No.2 Edisi April 2017) hal. 143
3
3
layaknya seorang laki-laki. Bukan hanya fisik tetapi juga tekad yang sangat kuat
dalam berjuang menggapai keinginannya. Persoalan perempuan menjadi hal yang
banyak dibicarakan dalam karya sastra Indonesia. Diantaranya mengenai bias gender,
eksistensi, penindasan, dan perjuangan perempuan Persoalan mengenai penindasan
lebih sering ditemukan baik penindasan fisik, psikis, maupun sosial. Salah satunya
adalah persoalan yang menggungkap penggambaran atau kritik sosial perempuan
yang tertindas olch budaya patriarki. Dalam kondisi tersebut perempuan terus
tersubordinasi sehingga memiliki fungsi, peran, dan kedudukan yang secara stereotip
relatif rendah.
Pemilihan Novel Cantik Itu Luka dilatar belakangi oleh adanya keinginan
memahami nilai feminisme yang tercermin dari perilaku tokoh utama dalam novel
ini, Cantik itu luka adalah novel berlatar waktu dari masa kolenial hingga pasca-
kolenial. dengan perempuan selalu mengalami ketidakadilan terhadap tokoh
perempuan diposisikan menjadi the second seks.Dalam konteks pelaku laki-laki
dalam novel, mendudukkan perempuan sebagai pelaku yang tertindas. penindasan
terhadap kaum perempuan. Ini adalah upaya pengarang untuk menggambarkan
peristiwa-peristiwa penindasan perempuan ke dalam karya sastranya.
Feminisme berasal dari bahasa latin, yaitu femina, dalam bahasa Inggris feminine,
yang seluruhnya merujuk pada arti memiliki sifat sebagai perempuan. Penambahan
ism menjadi feminism memiliki arti segala hal atau ihkwal tentang perempuan, atau
dapat pula berarti paham mengenai perempuan. Tujuan feminis adalah meningkatkan
kedudukan dan derajat perempuan agar setara dengan kedudukan serta derajat laki-
laki (Djajanegara, 2003: 4). Lebih jauh lagi, Ratna (2010: 220) menjelaskan bahwa
pada akhirnya hal ini menimbullkan gerakan feminis yang secara khusus
menyediakan konsep dan teori terkait dengan analisis kaum perempuan. Teori-teori
yang dimaksudkan, di antaranya: patriarki (berpusat pada garis keturunan ayah),
phallocentric (berpusat pada laki-laki),
4
phallogocentric writing (gaya menulis laki-laki), androtext (ditulis oleh laki-laki),
gynotext (ditulis oleh perempuan), gynocritic (kritik oleh kaum perempuan), dan
sebagainya. Terdapat keterikatan yang tidak terpisahkan antara emansipasi, gender,
dan feminis. Jika emansipasi dan gender cenderung berkaitan dengan masalah-
masalah praktis yang terjadi dalam masyarakat, maka feminis lebih bersifat teoretis.
Lebih lanjut, fokus feminism ialah menggali keseluruhan aspek mengenai perempuan,
aspek-aspek kesejarahannya, klasifikasi, periodisasi, dan kaitannya dengan teori-teori
lain, akhirnya menyusunnya ke dalam susunan kerangka konseptual. Feminis
merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan postmodernisme dan
postrukturalisme. Pada tataran ini feminisme sudah menjadi postfeminisme sekaligus
mengadopsi konsep-konsep penting postrukturalisme yang dianggap sesuai untuk
menyelesaikan masalah-masalah perempuan.
Nilai-nilai feminisme perempuan yang banyak dipermasalahan dalam Novel
Cantik Itu Luka ini adalah nilai kebebasan seksualitas perempuan yang ada dalam
novel. Hal ini dilakukan untuk melihat representasi perempuan sebagai kelas yang
ditindas oleh kaum laki-laki, dari 8 nilai-nilai feminisme perempuan dapat dilihat
pada salah satu kutipan dibawah ini yang merupakan contoh dari nilai kebebasan
seksual.
“Ia memandang gaunnya yang kehilangan dua kancing karena dibuka paksa,
dan sakit hati karenanya berdoa semoga lelaki itu mati dipanggang halilintar”
Kurniawan (2012, hlm. 130)
“Kau tahu, apa yang dilakukan lelaki pada perempuan di zaman perang?”
tanyanya. Kurniawan (2012, hlm. 189)
“Mereka tak boleh jadi pelacur,” katanya pada Mirah Kurniawan (2012,
hlm. 104)
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa novel.
merupakan karya sastra berbentuk prosa yang mengisahkan suatu problematika
kehidupan seseorang ataupun beberapa orang tokoh, baik yang berdasarkan
kenyataan ataupun hanya imajinasi si pengarang novel Novel memiliki temat cerita
yang kompleks, karakter tokoh yang banyak, alur cerita yang lebih rumit dan panjang
serta latar dan suasana cerita yang beragam.
5
Novel yang berkualitas selalu berupaya menyajikan hiburan dan nilai-nilai
kehidupan secara seimbang melalui rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita
dalam novel tersebut, dengan demikian peneliti dalam penelitian ini akan meneliti
nilai-nilai feminisme perempuan seperti nilai pengetahuan dan pengalaman personal,
nilai tentang rumusan diri sendiri, nilai kekuasaan personal, nilai otensitas, nilai
sintesis, nilai personal i political, tilai kesetaraan hak laki laki dan perempuan, nilai
hubungan timbal-balik antara laki-laki dan perempuan apakah telah setara, nilai
kebebasan seksual, nilai reproduksi, nilai identifikasi diri pada perempuan, nilai
berkekuatan politik dalam masyarakat, yang ada pada Novel "Cantik Itu Luka",
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti dalam penelitian ini mengambil
judul "Analisis Nilai-nilai Feminisme Perempuan dalam Novel "Cantik Itu Luka"
6
berkaitan dengan ilmu sosiologi sastra, khususnya tentang nilai-nilai feminisme
perempuan dalam Novel Cantik Itu Luka.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini akan bermanfaat secara praktis karena akan
memberikan pengetahuan bagi peneliti dan sastrawan. Bagi peneliti, hasil penelitian
ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan pengembangan potensi
yang ada dalam diri peneliti. Bagi sastrawan, penulis novel agar memperoleh
pengetahuan mengenai nilai-nilai feminisme perempuan yang terdapat dalam Novel
Cantik Itu Luka.
1.4 Definisi Operasional
Adapun maksud penggunaan definisi operasional ini agar menghindari terjadinya
kekeliruan di dalam menafsirkan arti dari istilah-istilah yang digunakan dalam
penelitian yang berjudul "Analisis Nilai-nilai Feminisme Perempuan dalam Novel
Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan ." Maka secara berturut-turut dijelaskan istilah
yang dianggap penting sebagai berikut:
1. Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra, yang memahami fenomena sastra dalam hubungannya
dengan aspek sosial, merupakan pendekatan atau cara membaca dan memahami
sastra yang bersifat interdisipliner.
2. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau
berguna bagi kehidupan manusia. Pada hakikatnya, nilai yang tertinggi selalus
berujung pada nilai yang terdalam dan tenabstrak bagi manusia, yaitu menyangkut
tentang hal-hal yang bersifat hakiki. Berdasarkan beberapa pendapat di atas
pengertian nilai dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang bernilai berharga,
bermita, akan menunjukkan suatu kualitas dan akan berguna bagi kehidupan
manusia, ada contoh nilai-nilai yang dianalisis seperti nilai-nilai pengetahuan dan
pengalaman personal; nilai tentang rumusan diri sendiri; nilai kekuasaan personal;
7
nilai otensitas; nilai sintesis; nulai personal is political, nilai kesetaraan hak laki-
laki dan perempuan, nilai hubungan timbal-balik antara laki-laki dan perempuan
apakah telah setara; nilai kebebasan seksual; nilai reproduksi, tilai identifikasi diri
pada perempuan; nilai berkekuatan politik dalam masyarakat; yang ada pada
Novel "Cantik Itu Luka"
3. Feminisme
Feminisme berasal dari bahasa latin, yaitu femina, dalam bahasa Inggris
feminine, yang seluruhnya merujuk pada arti memiliki sifat sebagai perempuan.
Penambahan ism menjadi feminism memiliki arti segala hal atau ihkwal tentang
perempuan, atau dapat pula berarti paham mengenai perempuan. Tujuan feminis
adalah meningkatkan kedudukan dan derajat perempuan agar setara dengan
kedudukan serta derajat laki-laki (Djajanegara, 2003: 4). Lebih jauh lagi, Ratna
(2010: 220) menjelaskan bahwa pada akhirnya hal ini menimbullkan gerakan feminis
yang secara khusus menyediakan konsep dan teori terkait dengan analisis kaum
perempuan. Teori-teori yang dimaksudkan, di antaranya: patriarki (berpusat pada
garis keturunan ayah), phallocentric (berpusat pada laki-laki).
phallogocentric writing (gaya menulis laki-laki), androtext (ditulis oleh laki-
laki), gynotext (ditulis oleh perempuan), gynocritic (kritik oleh kaum perempuan),
dan sebagainya. Terdapat keterikatan yang tidak terpisahkan antara emansipasi,
gender, dan feminis. Jika emansipasi dan gender cenderung berkaitan dengan
masalah-masalah praktis yang terjadi dalam masyarakat, maka feminis lebih bersifat
teoretis. Lebih lanjut, fokus feminism ialah menggali keseluruhan aspek mengenai
perempuan, aspek-aspek kesejarahannya, klasifikasi, periodisasi, dan kaitannya
dengan teori-teori lain, akhirnya menyusunnya ke dalam susunan kerangka
konseptual. Feminis merupakan bagian yang tak terpisahkan dengan postmodernisme
dan postrukturalisme. Pada tataran ini feminisme sudah menjadi postfeminisme
sekaligus mengadopsi konsep-konsep penting postrukturalisme yang dianggap sesuai
untuk menyelesaikan masalah-masalah perempuan.
8
Feminisme sejatinya bukanlah pemberontakan terhadap laki-laki, upaya
melawan tatanan sosial; seperti institusi rumah tangga dan perkawinan, ataupun
sebuah upaya perempuan untuk mengingkari kodratnya, melainkan lebih sebagai
upaya untuk mengakhiri penindasan dan eksploitasi yang menimpa perempuan
(Fakih, 2012: 5). Feminisme muncul akibat dari adanya prasangka gender yang
menomorduakan perempuan. Anggapan bahwa secara universal laki-laki berbeda
dengan perempuan mengakibatkan perempuan dinomor-duakan. Perbedaan tersebut
tidak hanya pada kriteria sosial budaya. Asumsi tersebut membuat kaum feminis
memperjuangkan hak-hak perempuan di semua aspek kehidupan dengan tujuan agar
kaum perempuan mendapatkan kedudukan yang sederajad dengan kaum laki-laki.
Bagi para feminis, status perempuan tidak lebih dari status kelamin saja.
Sebuah status yang bentuknya pemberian biologis (given) dan memang benar tidak
bisa diubah. Hakikat keadaan biologis seperti ini tidaklah patut untuk kemudian
ditarik sebuah generalisasi dan menisbatkan berbagai asumsi melemahkan yang tidak
merujuk pada fakta apapun, melainkan hanya sebatas asumsi publik yang terus
dipertahankan dan seakan “dijaga” dan berkembang sedemikian parah dalam adat
istiadat keseharian berbagai masyarakat, termasuk juga masyarakat Indonesia yang
sangat patriarkat.
4. Perempuan
Perempuan adalah sosok yang identik dengan kecantikan dan keindahan, tidak
sedikit juga perempuan yang mempunyai ketangguhan dan semangat berjung
layaknya seorang laki-laki. Bukan hanya fisik tetapi juga tekad yang sangat kuat
dalam berjuang menggapai keinginannya.
5. Novel
Istilah novel berasal dari bahasa Italia “Novella” yang kemudian diserap ke dalam
berbagai bahasa; bahasa Jerman menyebutnya sebagai “Novelle”, bahasa Inggris
menyebutnya “Novel”, hingga akhirnya bahasa Indonesia menyerapnya dengan nama
yang sama: “Novel”. Novel merupakan bagian dari karya fiksi. Istilah fiksi merujuk
9
pada makna suatu peristiwa atau seseorang yang sifatnya imajiner (Oxford Learner’s
Dictionaries). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti cerita rekaan/khayalan. Fiksi
tersebut akan mendorong pembaca untuk ikut merenungkan masalah hidup
(Nurgiyantoro, 2012: 3).
Cantik itu Luka merupakan novel pertama karya penulis Indonesia, Eka
Kurniawan. Pertama kali diterbitkan tahun 2002 atas kerjasama Akademi
Kebudayaan Yogyakarta dan Penerbit Jendela. Edisi kedua dan seterusnya,
diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama sejak tahun 2004.Novel ini pernah masuk
daftar panjang Khatulistiwa Literary Award tahun 2003. Pada tahun 2006, terbit edisi
bahasa asing pertama atas usaha Ribeka Ota yang menerjemahkannya ke dalam
bahasa Jepang. Pengarang Eka Kurniawan Negara Indonesia Bahasa Indonesia Genre
Fiksi sejarah Realisme Penerbit Jendela Gramedia Pustaka Utama (Jakarta) Tanggal
terbit 2002 Halaman 537 halaman ISBN 978-602-031-258-3
10
BAB II
LANDASAN TEORITIS
2.1 Sosiologi
Sosiologi berasal dari bahasa latin, yaitu socitis yang berarti "kawan" atau
"teman sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan". Dari bahasanya dapat diperoleh
definisi secara singkat tentang sosiologi yakni ilmu yang mempelajari tentang
masyarakat. Sosiologi adalah ilmu mengenai " das sein" dan bukan "ders sollen.
Sosiologi meneliti masyarakat serta perubahannya menurut keadaan kenyataan.
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dalam masyarakat
dalam proses pertumbuhannya dapat dibedakan dengan ilmu-ilmu kemasyarakatan
lain seperti Ilmu Ekonomi. Sejarah, Hukum, Antopologi Ilmu Kejiwaan dan lain
sebagainya; akan tetapi secara kenyataan dalam praktek kehidupan masyarakat
(sosial) tidak mungkin dapat dipisahkan.
Secara singkat sosiologi adalah ilmu sosial yang objeknya adalah keseluruhan
masyarakat dalam hubungannya dengan orang-orang di sekitar masyarakat itu.
Sebagai ilmu sosial, terutama menelaah gejala-gejala di masyarakat, seperti norma-
norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat, lembaga-lembaga kemasyarakatan,
perubahan sosial dan kebudayaan, serta perwujudannya. Selain itu, sosiologi juga
mengupas gejala-gejala sosial yang tidak wajar dan gejala abnormal atau gejala
patologis yang dapat menimbulkan masalah sosial.
11
2.2 Pengertian Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada
semesta, namun bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca.
Menurut pendekatan sosiologi sastra, karya sastra dilihat hubungannya dengan
kenyataan, sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan. Kenyataan di sini
mengandung arti yang cukup luas, yakni segala sesuatu yang berada di luar karya
sastra dan yang diacu oleh karya sastra. Demikianlah, pendekatan sosiologi sastra
menaruh perhatian pada aspek dokumenter sastra, dengan landasan suatu pandangan
bahwa sastra merupakan gambaran atau potret fenomena sosial. Pada hakikatnya,
fenomena sosial itu bersifat konkret, terjadi di sekeliling kita seharihari, bisa
diobservasi, difoto, dan didokumentasikan. Oleh pengarang, fenomena itu diangkat
kembali menjadi wacana baru dengan proses kreatif (pengamatan, analisis,
interpretasi, refleksi, imajinasi, evaluasi, dan sebagainya) dalam bentuk karya sastra.
2.3 Nilai Feminisme
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan
berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
bagi kehidupan manusia. Feminisme sendiri merupakan suatu gerakan perempuan
yang berusaha menuntut persamaan hak yang sepenuhnya antara kaum perempuan
dan kaum laki-laki. Gerakan feminisme merupakan suatu gerakan pembebasan kaum
perengsaan dari ketergantungannya dari orang lain, terutama pada kaum laki-laki.
Melalui bekal pendidikan dan tingkat kecerdasan yang tinggi kaum wanita akan
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan secara optimal segala potensi yang
ada pada dirinya. Mereka akan lebih mumpu mengambil keputusan-keputusan yang
penting bagi dirinya, serta tampil sebagai individu yang terhormat.
Adapun, teori feminisme merupakan suatu teori tentang kehidupan sosial dan
pengalaman manusia ditinjau dari perspektif wanita. Teori feminisme memusatkan
perhatiannya pada tiga hal: pertama, objek utama kujiannya adalah situasi dan
pengalaman wanita dalam masyarakat; kedua, membicarakan wanita sebagai subjek
utama dalam proses kajiannya, dan ketiga toori ini kritis dan aktif membela wanita,
12
berusaha menghasilkan dunia yang lebih baik untuk wanita pada khususnya dan
manusia pada umumnya." Nilai-nilai feminisme perempuan yang akan menjadi
pembahasan pada penelitian ini ada 12 nilai feminisme perempuan di antaranya
sebagai berikut.
2.4 Perempuan
Perempuan adalah sosok multidimensi berupa keindahan yang pesonanya
selalu dinanti. Akan tetapi, ada sisi perempuan "dianggap" makhluk lemah dan tak
berdaya. Oleh karena itu, perempuan sering dilihat sebagai makhluk pasif atas bentuk
kebudayaan yang tetap. Hal ini terlihat pada eksploitasi perempuan dalam dunia
modern dan film, juga kedudukan dan posisinya dalam sistem sosial. Sepanjang
sejarah peradaban manusia perempuan selalu dipandang dan diposisikan sabagai
makhluk lemah yang hanya berkisar pada sektor domestik seperti memasak,
mengurus rumah tangga, dan mengasuh anak.
2.5 Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, biasanya
dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari kata
novella yang berarti sebuah kisah atau sepotong berita". Unsur-unsur pembangun
sebuah novel yang kemudian secara bersama membentuk sebuah totalitas, disamping
unsur formal bahasa, masih banyak lagi macamnya. Namun secara garis besar
berbagai macam unsur tersebut dikelompokkan menjadi dua bagian.
2.6 Biografi penulis
Eka Kurniawan adalah Novelis Indonesia yang namanya mulai mencuat di
dunia penulisan internasional. Eka telah menerima beberapa penghargaan.Dia dikenal
dengan karyanya Cantik Itu Luka yang dirilis tahun 2002. Novel ini telah diterbitkan
ke dalam bahasa asing. Nama: Eka Kurniawan. Tempat, tanggal lahir: Tasikmalaya,
28 November 1975, Kewarganegaraan: Indonesia, Pendidikan: Sarjana Filsafat
13
Universitas Gadjah Mada (1993-1999), Pasangan: Ratih Kumala.Instagram:
@gnolbo,Twitter: @gnolbo.
Eka Kurniawan diketahui telah menekuni bidang kepenulisan sejak SMA. Eka
menjadi alumni pertama yang kuliah di UGM. Saat kuliah, Eka semakin produktif
dalam menulis.
14
Berkat novel tersebut, nama Eka melejit di Amerika Serikat. Novelnya masuk
daftar 100 buku terkemuka The New York Time.
Selain 'Cantik Itu Luka', novel lain yang juga diterjemahkan dalam bahasa
asing adalah 'Manusia Harimau'.Pada 2005, Eka menulis dua jilid kumpulan cerita
pendek 'Cinta tak Ada Mati dan Cerita-cerita Lainnya' yang diterbitkan oleh
Gramedia Pustaka Utama.
Karya lainnya yakni 'Gelak Sedih dan Cerita-cerita Lainnya', di dalamnya
termasuk kumpulan cerita pendek 'Corat-coret di Toilet'.Tak hanya novel, beberapa
cerita pendek milik Eka juga berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan
Swedia.Pada 2014 Eka kembali merilis novel berjudul 'Seperti Dendam Rindu Harus
Dibayar Tuntas'.
Pada 2015, Eka juga mengeluarkan kumpulan cerpen berjudul 'Perempuan
Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi'.Selain menulis novel
bersama sang istri, Eka juga membantu menulis cerita untuk sinetron.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data kualitatif pada dasarnya bersifat tentative, karena
peggumaannya ditentukan oleh konteks permasalahan dan gambaran data yang
diperoleh.
Adapun teknik pengumpulan data dalam peneliti ini adalah sebagai berikut
17
DAFTAR PUSTAKA
18