Jenis Digital Bisnis
Jenis Digital Bisnis
Jenis Digital Bisnis
Brokerage/Marketplace
Model bisnis ini pada intinya menghubungkan penjual dan pembeli pada satu
tempat. Brokerage atau lebih modern disebut marketplace akan mendapatkan
keuntungan dari biaya layanan penggunaan platform, komisi penjualan, maupun
jasa iklan untuk penjual.Model bisnis ini mengarahkan upaya bisnis untuk
mengumpulkan sebanyak-banyaknya penjual dan pembeli. Contoh yang paling
umum di Indonesia seperti: Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan lain sebagainya.
Advertising
Model bisnis ini menghubungkan para pemasang iklan dengan pemilik media. Dalam
digital, seringkali pemilik media juga mempunyai model bisnis advertising untuk
menyediakan iklan langsung ke platformnya. Model bisnis ini mendapatkan
keuntungan dari persentase komisi menjual iklan, atau biaya iklan jika memiliki
platform media.Model ini mengandalkan banyaknya pengguna yang bisa diberi iklan
oleh para pemasang iklan. Contoh perusahaan yang menggunakan model ini adalah
Google dengan Google Ads, Facebook dan Instagram dengan Facebook Ads, serta
beberapa marketplace seperti Shopee dengan Shopee Iklanku.
Infomediary
Model bisnis ini menghubungkan konsumen dengan kurasi informasi yang bersifat
spesifik dan bernilai. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari biaya langganan
atau biaya akses.Model ini mengandalkan kualitas dari kurasi informasi yang
disediakan, semakin berkualitas atau bermanfaat maka semakin mahal harga yang
ditawarkan. Contoh perusahaan yang memakai model bisnis ini adalah Kompas
dengan kompas.id dan Bloomberg dengan Bloomberg Terminal.
Merchant
Model bisnis ini sama seperti model bisnis yang sudah ada sebelum era digital,
namun perbedaannya terletak pada pemanfaatan digital sebagai saluran distribusi
dan pemasaran. Model bisnis ini mendapatkan keuntungan dari penjualan produk
yang dihasilkan.
Manufacturer
Model bisnis ini sama dengan sebelumnya, memanfaatkan kekuatan digital untuk
membuat proses bisnis lebih efisien dan efektif. Model bisnis ini mendapatkan
keuntungan dari penjualan produk yang dibuat. Manufacturer dapat menjual produk
langsung ke konsumen maupun ke jaringan distributor yang dimiliki.
Affiliate
Model bisnis ini menawarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan lain, dengan
keuntungan berupa persentase keuntungan jika terjadi penjualan. Model bisnis ini
tidak membayar komisi apapun jika tidak ada penjualan atau aksi konversi apapun
yang terjadi.
Community
Model bisnis ini mengandalkan komunitas yang aktif dan engagement yang tinggi
untuk menjalankan bisnisnya. Cara perusahaan mendapatkan keuntungan dari
model bisnis community bisa dengan biaya langganan, jasa iklan, berjualan
langsung, ataupun lainnya.
Subscription
Model bisnis ini membebankan biaya tertentu kepada konsumen sebagai ganti untuk
menggunakan layanan yang ditawarkan. Semakin banyak pengguna yang dimiliki
maka semakin besar penghasilan yang didapatkan. Contoh perusahaan yang
menjalankan model bisnis ini adalah Netflix, Spotify, dan lainnya.
Utility/On-demand
Model bisnis ini membebankan biaya sesuai layanan yang digunakan. Kita banyak
melihat model bisnis ini semakin efektif dengan banyaknya tawaran layanan yang
ditawarkan. Contoh perusahaan yang menjalankan model bisnis ini adalah Gojek
dan Grab.
Pada praktiknya, seringkali model bisnis digital ini dipakai secara bersamaan untuk
memperkuat ekosistem digital yang dimiliki. Seperti misalnya community,
infomediary, dan subscription banyak sekali dipakai menjadi dasar model bisnis
perusahaan media modern. Selain itu, model bisnis ini juga menjadi sangat adaptif
dengan perkembangan agar konsumen lebih nyaman.