1. Pemantauan minum obat TB paru bertujuan untuk memantau keteraturan dan kepatuhan pasien TB dalam mengikuti pengobatan sampai selesai sesuai pedoman WHO.
2. Dilakukan pemantauan kunjungan pasien secara rutin dengan mencatatnya pada form TB 01 dan TB 02, serta melakukan kunjungan rumah bila pasien tidak hadir.
3. Selama pengobatan akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada beber
100%(4)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (4 suara)
471 tayangan2 halaman
1. Pemantauan minum obat TB paru bertujuan untuk memantau keteraturan dan kepatuhan pasien TB dalam mengikuti pengobatan sampai selesai sesuai pedoman WHO.
2. Dilakukan pemantauan kunjungan pasien secara rutin dengan mencatatnya pada form TB 01 dan TB 02, serta melakukan kunjungan rumah bila pasien tidak hadir.
3. Selama pengobatan akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada beber
1. Pemantauan minum obat TB paru bertujuan untuk memantau keteraturan dan kepatuhan pasien TB dalam mengikuti pengobatan sampai selesai sesuai pedoman WHO.
2. Dilakukan pemantauan kunjungan pasien secara rutin dengan mencatatnya pada form TB 01 dan TB 02, serta melakukan kunjungan rumah bila pasien tidak hadir.
3. Selama pengobatan akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada beber
1. Pemantauan minum obat TB paru bertujuan untuk memantau keteraturan dan kepatuhan pasien TB dalam mengikuti pengobatan sampai selesai sesuai pedoman WHO.
2. Dilakukan pemantauan kunjungan pasien secara rutin dengan mencatatnya pada form TB 01 dan TB 02, serta melakukan kunjungan rumah bila pasien tidak hadir.
3. Selama pengobatan akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang pada beber
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2
Pemantauan Minum Obat TB Paru
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal : Terbit Halaman : UPT. Puskesmas Rusli sarif, Amd.Kep Kecamatan NIP: 19730330 Labangka 1994011 001
1. Pengertian Pemantauan minum obat tb paru adalah pemantauan
keteraturan dan kepatuhan pasien dari awal pengobatan sampai dengan selsai masa pengobatan, termasuk pemantauan konversi terapi dan hasil akhir terapi. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah Untuk menilai keberhasilan pengobatan TB Paru dan menilai keberhasilan program penanggulangan TB. 3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang penaggulangan TB dengan strategi DOTS 4. Refrensi 1. Kementerian Kesehatan RI (2012). Penemuan dan Pengobatan Pasien Tuberculosis. 2. Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 67 Tahun 2016 tentang Penaggulangan TB yang Mengatur Strategi Penemuan terduga dan Pasien TB. 5. Langkah- 1. Petugas menggunakan APD (masker) pada saat kegiatan langkah dan mematuhi ptokol kesehatan. 2. Pada setiap pasien TB yang mendapatkan pengobatan OAT dengan panduan regimen OAT sesuai ketepatan WHO, maka ditunjukan seorang PMO( pengawasan minum obat ). 3. Dilakukan pemantauan keteraturan dan kepatuhan kunjungan control pasien TB dengan menggunakan TB 01 dan TB 02. 4. Ditetapkan jadwal kunjungan 1x1 minggu (14 hari) pada fase intensif dan 1x2 minggu fase lanjutan. 5. Pada saat pasien kunjungan pengambilan obat beri tanda rumput (√) pada TB 01 di kolom tanggal yang sesuai dengan catatan kunjungan TB 02. 6. Apabila pada jadwal kunjungan pasien mangkir/tidak datang maka kunjungan rumah pasien. 7. Selama masa pengobatan pasien TB akan dilakukan pemeriksaan dahak ulang a. Pada saat selsai fase intensif(bulan ke 2/3) b. Pada saat satu bulan sebelum akhir pengobatan (bulan ke 5) c. Pada saat akhir pengobatan (bulan 6/8) 6. Bagan alir - 7. Hal-haal yang perlu - diperhatikan 8. Unit terkait Program TB Paru 9. Dokumen Rekam medis terkait 10 Rekam histori No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai di perubahan berlakukan 1. prosedur Ditambahkan satu 11/11/2021 langkah pada lngkah pertama yaitu petugas mencuci tangan dan menggunakan alat perlindung diri