Laporan Hasil Analisi Konteks
Laporan Hasil Analisi Konteks
Laporan Hasil Analisi Konteks
Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan Laporan Analisis Konteks di SMA PGRI KEDAMEAN Tahun Pelajaran
2020- 2021. Analisis konteks merupakan suatu upaya sekolah untuk melihat profil sekolah
dalam upaya pencapaian Standar Nasional Pendidikan ( SNP ). Hal ini sangat bermanfaat
bagi sekolah, karena sekolah dapat melihat kelebihan dan kelemahan dirinya serta dapat
menyusun langkah-langkah strategis dalam Rencana Kegiatan Sekolah sebagai tindak
lanjutnya.
Selama penyusunan Laporan Analisis Konteks ini, kami banyak mendapatkan bantuan
serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, izinkanlah kami untuk
menghaturkan terima kasih kepada :
1. Pengawas Paket yang telah banyak memberi masukan untuk penyempurnaan Laporan
Analisis Konteks ini.
2. Ketua Komite beserta anggota yang telah mendukung terlaksananya Laporan Analisis
Konteks ini.
3. Tim pengembang kurikulum SMA PGRI KEDAMEAN yang telah berusaha
menyusun analisis konteks
4. Para Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMA PGRI KEDAMEAN, serta pihak lain
yang telah membantu terwujudnya Laporan Analisis Konteks ini.
5. Semua pihak yang tidak kami sebut satu persatu, yang telah memberi bantuan dalam
penyelesaian Laporan Analisis Konteks ini.
Akhir kata kami memohon kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang diberikan
merupakan amal-ibadah dan diberikan balasan oleh Allah SWT. Aamiin. Kami yakin
sepenuhnya, Analisis Konteks ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu
saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan isi dari Laporan Analisis Konteks
ini.
ii
PENGESAHAN
Ditetapkan di : Cianjur
Pada Tanggal : 13 Juli 2020
Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah,
iii
iv
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Lembar Pengesahan............................................................................................ iii
Daftar Isi............................................................................................................. iv
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.................................................................................. 1
B. Dasar Kebijakan................................................................................ 2
C. Tujuan dan Manfaat ......................................................................... 4
Bab II Hasil Analisis
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan.............................................. 6
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan................................................ 31
Bab III Penutup .................................................................................................. 33
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dari delapan standar Nasional Pendidikan sekolah berusaha dengan sekuat tenaga untuk
dapat memenuhinya. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata
pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkait dengan kriteria
minimal tentang ruang belajar,berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perecanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/ kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan. Standar
pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan
yang berlaku selama satu tahu.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam
kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan
silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.
Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan prajabatan dan
kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
1
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar
lain, yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi.
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota,
provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Standar pembiayaan adalah standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Standar penilaian pendidikan adalah standar
nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik. Tetapi kondisi riil sekolah sangat erat hubungannya dengan keuangan yang
hanya tergantung dari dana sumbangan orang tua siswa, sementara siswa SMA PGRI CIBEBER
tidak banyak dan kemampuan ekonomi orang tuanya kebanyakan menengah ke bawah, maka sangat
sulit untuk mencapai kondisi ideal, terutama untuk standar Sarana. Upaya yang dilakukan sekolah
agar dapat mencapai kondisi ideal adalah selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kepada
peserta didik, sehingga melalu pelayanan yang baik diharapkan menjadi media promosi yang efektif
dan menyebabkan SMA PGRI CIBEBER menjadi sekolah pilihan masyarakat di Cibeber dan
sekitarnya. Dengan jumlah siswa yang banyak dan ekonomi rendah ke menengah berkecukupan,
maka upaya mencapai delapan standar Nasional pendidikan dapat tercapai.
B. Dasar Kebijakan
2
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
sekolah/madrasah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi Guru;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian
pendidikan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang standar proses untuk
satuan pendidikan dasar dan menengah ;
13. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor;
14. Permendiknas Nomor 63 tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan;
15. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelanggaraan
Pendidikan;
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
17. Permendikbud 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru
dan Angka Kreditnya;
18. Permendikbud No 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar
dan Menengah;
19. Permendikbud No 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
20. Permendikbud No 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah;
21. Permendikbud No 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan;
22. Permendikbud No 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah;
3
23. Permendikbud No 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum;
24. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 69 Tahun 2013 tentang muatan lokal Bahasa Sunda;
25. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014
tentang Implementasi Kurikukulum 2013;
26. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014
tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib Pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014
tentang Peran Guru Teknologi Informasi Dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer
Dan Pengelolaan Informasi Dalam Implementasi Kurikulum 2013;
29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014
tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013;
30. Permendikbud Nomor 23 tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
31. Permendikbud Nomor 20 tahun 2016 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
32. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah;
33. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
34. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
35. Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pada
K13 Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
36. Panduan Kerja Kepala Sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidkan Dan Menengah 2017;
37. PP No. 19 tahun 2017 tentang Guru;
1. Mengetahui sejauh mana pencapaian sekolah dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
Standar nasional Pendidikan
2. Menguraikan kondisi riil sekolah dalam upaya mencapai delapan standar nasional pendidikan
4
3. Menyampaikan informasi kepada yang terkait untuk mengambil kebijakan kepada SMA PGRI
CIBEBER.
Manfaat dari laporan hasil anlisis konteks adalah sebagai salah satu bahan pertimbangan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) SMA PGRI KEDAMEAN untuk menyusun dokumen 1 Kurikulum
SMA PGRI KEDAMEAN.
5
BAB II
Penyediaan buku-buku
sebagai sumber belajar
diperpustakaan dan
pemanfaatan internet
belum efektif.
6
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
c.Ilmu Memperoleh
Memanfaatkan limbah Mengefektifkan
kompetensi lanjut
pengetahua
ilmu pengetahuan menjadi suatu barang pemanfaatn
n dan dan teknologi yang bernilai seni perpustakaan, internet
teknologi serta sebagai sumber belajar
membudayaka n siswa serta menambah
berpikir ilmiah buku-buku pegangan
secara kritis, siswa
kreatis dan
mandiri. Memperbanyak
kelompok-kelompok
belajar
7
Praktek (kegiatan
keorganisasian) Kegiatan
terbuka akan apresiasiPemanfaatan
8
Rencana tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
perkembangan alat teknologi.
teknologi sesuai
dengan kondisi
fasilitas yang ada
Peningkatan daya
Jasmani, Ya
olaraga dan dukung
kesehatan
Meningkatkan
potensi fisik serta
membudayaka n
sikap sportif, Ya
disiplin kerja sama Pemahaman tujuan
2.P Mengacu pada tujuan pendidikan.
dan hidup sehat.
pengembangan rinsip pendidikan pada
kurikulum umumnya
a. potensi,
perkembangan,
kebutuhan dan
kepentingan
peserta didik
dan
lingkungannya
.
b. terpadu
c. terhadap
perkembangan
ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
d. kebutuhan hidup
e.berkesinambun
9
10
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
gan
f. sepanjang hayat
g. kepentingan
nasional dan
kepentingan
daerah
c. Pelayanan terhadap
c. Pelaksanaan peserta didik sesuai
kurikulum masih dengan potensi,
c. Pelaksanaan
klasikal dan belum tahap perkembangan,
kurikulum
memungkinkan dan kondisi peserta
memungkinka
peserta didik didik dengan tetap
n peserta didik
mendapat pelayanan memperhatikan
mendapat
yang maksimal keterpaduan
pelayanan
sesuai dengan pengembangan
yang
kondisi peserta didik pribadi peserta didik
maksimal
yang berdimensi
sesuai dengan
kemandirian,penguat
kondisi peserta
an akhlak, dan jiwa
didik
sosial,
d. Perlu ditingkatkan
d.suasana hubungan
d. Kurikulum hubungan antara
peserta didik dan
dilaksanakan peserta didik danm
pendidik dalam
dalam suasana pendidik yang saling
suasana yang formal
hubungan menerima dan
12
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
peserta didik menghargai, akrab,
dan pendidik terbuka, dan hangat,
dalam suasana dengan prinsip tut
yang kondusif wuri handayani, ing
madia mangun
karsa, ing ngarsa
sung tulada (di
belakang
memberikan daya
dan kekuatan, di
tengah membangun
semangat dan
prakarsa, di depan
memberikan contoh
dan teladan).
e. Pelaksanakan e. Pendekatan perlu
kurikulum belum ditingkatkan dalam
e. Kurikulum maksimal hal pendekatan
dilaksanakan menggunakan terhadap peserta
dengan pendekatan dengan didik adalah
menggunakan memperhatikan pendekatan yang
pendekatan perkembangan yang multistrategi dan
dengan berkiblat pada era multimedia, sumber
memperhatika globalisasi dengan belajar dan teknologi
n pendekatan yang yang memadai, dan
perkembangan berbasis pada memanfaatkan
yang berkiblat perkembangan lingkungan sekitar
pada era teknologi dan sebagai sumber
globalisasi berbasis pada alam belajar.
dengan sekitar
mendekatan
yang berbasis
pada
perkembangan
teknologi dan
berbasis pada f. Kurikulum
alam sekitar dilaksanakan dengan
f. Kurikulum mendayagunakan
dilaksanakan kondisi yang sesuai
dengan dengan kultur
mendayaguna budaya di
kan kondisi lingkungan sekolah
yang sesuai
13
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
dengan kultur
budaya di
lingkungan
sekolah g.Kurikulum yang
mencakup seluruh
g. Kurikulum
komponen
yang
kompetensi mata
mencakup
pelajaran
seluruh
komponen
kompetensi
mata pelajaran
2. Struktur 1. Kurikulum a. Terdiri atas 17 a. Terdiri atas 17 Sesuai dengan struktur
Kurikulu kelas X mata pelajaran mata pelajaran kurikulum dari
m yang terdiri yang terdiri atas 11 pemerintah
dari mata mapel wajib, 3
pelajaran mata pelajaran
wajib, peminatan, 1
peminatan, muatan lokal
muatan lokal, bahasa Sunda, 2
lintas minat mata pelajaran
dan lintas minat dan
pengembangan pengembangan diri
diri
b. Alokasi waktu b. Alokasi waktu satu
satu jam jam pelajaran
pelajaran adalah 45 menit
adalah 45
menit
c. Minggu efektif c. Minggu efektif
dalam satu dalam satu tahun
tahun pelajaran pelajaran (dua
(dua semester) semester) adalah
adalah 37 – 39 37 minggu
minggu
14
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
dan
pengembangan
diri
b. Alokasi waktu satu
b. Alokasi waktu jam pelajaran
satu jam adalah 45 menit
pelajaran
adalah 45
menit
c. Minggu efektif
c. Minggu efektif
dalam satu tahun
dalam satu
pelajaran (dua
tahun pelajaran
semester) adalah 37
(dua semester)
minggu
adalah 34 – 38
minggu
15
Kompone Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil Rencana tindak
n Lanjut
4. Kalender
3. Alokasi Kegiatan : Dibuat berdasarkan Dipertahankan
Pendidikan atas Kalender
Waktu Minggu efektif
belajar, Jeda Pendidikan dari
tengah semester, Disdikpora Provinsi
Jeda Jabar dan Yayasan
antarsemester, PGRI
Libur akhir tahun
pelajaran, Hari
libur keagamaan,
Hari libur
umum/nasional,
Hari libur khusus,
Kegiatan khusus
sekolah/madrasah
17
4 Berpartisipasi dalam penegakan aturan- Iptek Sosiologi
aturan social Sejarah
Ekonomi
Geografi
5 Menghargai keberagaman agama, Agama dan Agama
bangsa, suku, ras, dan golongan sosial Akhlak PKn
ekonomi dalam lingkup global Mulia Sosiologi
Kewraganega
raan dan
Kepribadian
Iptek
6 Membangun dan menerapkan informasi Iptek Semua mapel
dan pengetahuan secara logis, kritis, Iptek
kreatif, dan inovatif
7 Menunjukkan kemampuan berpikir Iptek Semua mapel
logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam Iptek
pengambilan keputusan
8 Menunjukkan kemampuan 5 kelompok Semua mapel
mengembangkan budaya belajar untuk maple
pemberdayaan diri
9 Menunjukkan sikap kompetitif dan 5 kelompok Semua mapel
sportif untuk mendapatkan hasil yang maple
terbaik
10 Menunjukkan kemampuan menganalisis Iptek Semua mapel
dan memecahkan masalah kompleks iptek
11 Menunjukkan kemampuan menganalisis Iptek Semua mapel
gejala alam dan social iptek
12 Memanfaatkan lingkungan secara Agama dan Pend. Agama
produktif dan bertanggung jawab Akhlak Semua mapel
Mulia iptek
Iptek PKn
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
13 Berpartisipasi dalam kehidupan Kewarganega PKn
bermasyarakat, berbangsa, dan raan dan
bernegara secara demokratis dalam Kepribadian
wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
18
14 Mengekspresikan diri melalui kegiatan Estetika Seni budaya
seni dan budaya
15 Mengapresiasi karya seni dan budaya Estetika Seni budaya
16 Menghasilkan karya kreatif, baik Estetika Seni budaya
individual maupun kelompok Iptek Ketrampilan
17 Menjaga kesehatan dan keamanan diri, Penjasorkes Penjasorkes
kebugaran jasmani, serta kebersihan
lingkungan
18 Berkomunikasi lisan dan tulisan secara Iptek Bahasa
efektif dan santun Indonesia
Bahasa Asing
Mulok B. Sunda
19 Memahami hak dan kewajiban diri dan Kewarganega PKn
orang lain dalam pergaulan di raan dan Sosiologi
masyarakat Kepribadian
Iptek
20 Menghargai adanya perbedaan pendapat Agama dan Pend. Agama
dan berempati terhadap orang lain Akhlak Sosiologi
Mulia PKn
Iptek
Kewarganega
raan dan
Kepribadian
21 Menunjukkan keterampilan membaca Iptek Bahasa
dan menulis naskah secara sistematis Estetika Indonesia
dan estetis Bahasa Asing
Mulok B. Sunda
Seni budaya
22 Menunjukkan keterampilan menyimak, Iptek Bahasa
membaca, menulis, dan berbicara dalam Indonesia
bahasa Indonesia dan Inggris Bahasa Asing
Mulok B. Sunda
23 Menguasai pengetahuan yang Iptek Semua mapel
diperlukan untuk mengikuti pendidikan iptek
tinggi
19
N TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O LANJUT
I PERENCANAAN
A. Persyaratan
Pelaksanaan
Rombongan Jumlah maksimal peserta Sesuai
Belajar didik setiap rombongan be-
lajar adalah 32 peserta didik.
Beban kerja beban kerja guru sekurang- 90 % beban kerja Mendorong guru
minimal kurang nya 24 (dua puluh guru mencapai 24 untuk
guru empat) jam tatap muka jam tatap muka mememenuhi 24
dalam 1 (satu) minggu dengan memenuhi jam dari sekolah
20
N TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O LANJUT
di sekolah lain lain
Buku teks rasio buku teks pelajaran Rasio buku tek Mengajukan
pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : pelajaran untuk kebutuhan buku
1 per mata pelajaran; peserta didik belum pegangan siswa
mencapai dalam RAPBS
perbandingan 1 : 3
Pengelolaan - guru menciptakan - Sebagian besar - Guru yang
kelas ketertiban, kedisiplinan, dapat guru belum dapat
kenyamanan, menciptakan menciptakan
keselamatan, dan ketertiban, ketertiban,
keputusan pada peraturan kedisiplinan, kedisiplinan,
dalam menyelenggarakan kenyamanan, kenyamanan,
proses pembelajaran keselamatan, keselamatan,
dan keputusan dan keputusan
pada peraturan pada peraturan
dalam dalam
menyelenggara menyelenggara
kan proses kan proses
pembelajaran pembelajaran
perlu
pembinaan dan
pelatihan
pengelolaan
dan manajemen
kelas melalui
forum MGMP
21
N TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O LANJUT
Perlu ada
workshop untuk
penyusunan RPP
sesuai dengan
format yang suda
a. Supervisi proses
22
23
N TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O LANJUT
pembelajaran Supervisi proses Pengawas perlu
dilakukan pada tahap dilakukan oleh melaksanakan
perencanaan, Kepala Sekolah dan supervisi secara
pelaksanaan, dan Tim Supervisi berkala dan dapat
penilaian hasil pem- minimal satu kali memberi contoh
belajaran. setiap semester pembelajaran yang
b. Supervisi efektif bagi guru
Supervisi
pembelajaran Perlu pemberian
pembelajaran
diselenggarakan contoh oleh guru
dilakukan dengan
dengan cara pemberian sejenis atau kepala
diskusi, dan
contoh, diskusi, sekolah
konsultasi
pelatihan, dan
konsultasi.
c. Kegiatan supervisi
dilakukan oleh kepala
dan pengawas satuan Kegiatan supervisi Perlu peningkatan
pendidikan. dilakukan oleh frekuensi supervisi
kepala sekolah / dari pengawas
guru senior dan satuan pendidikan
pengawas satuan
pendidikan
3. Evaluasi
24
N TINDAK
KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O LANJUT
1) membandingkan dilakukan dengan sesuai standar.
proses cara
pembelajaran yang membandingkan
dilaksanakan guru proses yang
dengan standar dilakukan guru
proses, dengan standar
2)
kinerja guru dalam
proses pem-
belajaran sesuai
dengan kompetensi
guru.
4. Pelaporan
Pelaporan Perlaporan Hasil
Hasil kegiatan dilaksanakan oleh Supervisi
pemantauan, supervisi, Pengajaran kepada pembelajaran perlu
dan evaluasi proses Kepala Sekolah disampaikan
pembelajaran dilaporkan kepada pengawas
kepada pemangku ke- untuk pembinaan
pentingan. guru dan satuan
pendidikan
5. Tindak lanjut
a. Penguatan dan Satuan Pendidikan Perlu reward dan
penghargaan belum memberikan punisment bagi
diberikan kepada guru penghargaan guru yang telah
yang telah memenuhi kepada guru yang memenuhi standar
standar. telah memenuhi dan yang belum
b. Teguran yang bersifat standar dan belum memenuhi standar
mendidik diberikan melakukan
kepada guru yang pembinaan optimal
belum memenuhi bagi guru yang
standar. belum memenuhi
c. Guru diberi standar
kesempatan untuk
mengikuti
pelatihan/penataran
Iebih lanjut.
25
4. Analisis Standar Pengelolaan
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
I KEPALA SEKOLAH
1 Kualifikasi minimal V
2 Usia Maksimal V
3 Pengalaman mengajar V
minimal
4 Pangkat minimal V
6 Kepemilikan sertifikat V
pendidik
7 Kepemilikan sertifikat V
kepala sekolah
8 Kompetensi kepribadian V
9 Kompetensi manajerial V
10 Kompetensi kewirausahaan V
11 Kompetensi supervisi V
12 Kompetensi sosial V
1 Jumlah minimal V
2 Kriteria pengangkatan V
wakasek
3 Kemampuan dan
keterampilan yang dimiliki:
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
26
Kesesuaian
Alokasi
dengan Analisis Penyesuaian/
No Kriteria setiap Komponen Program
Kriteria Pemenuhan
Ya Tidak 1 2
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
a. kemampuan memimpin V
b. kepemilikan keterampilan V
teknis
27
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
28
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
koordinasi koordinasi
Satuan Satuan
Pendidikan Pendidikan
c. Penilaian UN c. Penilaian UN
dan dan
US/USBN US/USBN
adalah salah adalah salah
satu syarat satu syarat
kelulusan kelulusan
d. Penilaian d. Penilaian d. Penil hasil d. Perlu sosialisasi
hasil belajar hasil belajar belajar dan pemahaman
kelompok kelompok kelompok kepada guru ttg
estetika dan estetika dan estetika dan Penil hasil belajar
kelompok kelompok kelompok kelompok estetika
perjasorkes perjasorkes perjasorkes dan kelompok
ditentukan ditentukan belum sesuai perjasorkes
melalui rapat pendidik pedoman
dewan
pendidik
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik
e. Penil hasil
belajar e. Penil hasil e. Penil hasil e. Perlu sosialisasi
kelompok belajar belajar dan pemahaman
agama dan kelompok kelompok kepada guru tt
akhlag mulya agama dan agama dan Penil hasil belajar
dan kelompok akhlag mulya akhlag kelompok agama
kewarganegar dan kelompok mulya dan dan akhlag mulya
aan dan kewarganegar kelompok dan kelompok
kepribadian aan dan kewarganega kewarganegaraan
ditentukan kepribadian raan dan dan kepribadian
melalui rapat ditentukan kepribadian
dewan pendidik belum sesuai
pendidik pedoman
berdasarkan
hasil
penilaian
pendidik
29
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
dengan
memperhatika
n hasil ujian
sekolah
f. Kegiatan f. Kegiatan f. – f. –
Ujian Sekolah Ujian Sekolah
(menyusun (menyusun
kisi-kisi, kisi-kisi,
mengembang mengembang
kan kan
instrumen, instrumen,
melaksanakan melaksanakan
ujian, ujian,
mengolah dan mengolah dan
menentukan menentukan
kelulusan, kelulusan,
melaporkan melaporkan
hasil ujian) hasil ujian)
g. – g. –
g. Penil muatan g. Penil muatan
lokal lokal
mengikuti mengikuti
penil penil
kelompok kelompok
mata mata
pelajaran pelajaran
yang relevan. yang relevan.
h. Kegiatan h. Kegiatan
pengembanga h. Kegiatan h. Kegiatan
pengembanga
n diri pengembang pengembangan
n diri
dibuktikan an diri belum diri perlu
dibuktikan
dengan nilai dibuktikan dibuktikan dengan
dengan surat
pada LHBS dengan surat surat keterangan
keterangan
keterangan
pembina dan
KS i. KS menghimbau
i. 60 % guru
i. Hasil UH memberikan i. 30 % guru guru untuk
harus hasil UH belum memberikan hasil
dikembaliaka kepada siswa memberikan UH kepada siswa
n kepada sebelum UH hasil UH sebelum UH
siswa berikutnya, kepada siswa berikutnya, yang
sebelum UH yang belum sebelum UH belum tuntas
30
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
31
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
e. Menentuka e. Menentuka
e. Menentuka penil 4 e. Menentuka penil
penil 4 4 kelompok mata
penil 4 kelompok
kelompok pelajaran harus
kelompok mata
mata melalui rapat
mata pelajaran
pelajaran dewan pendidik
pelajaran oleh belum
melalui rapat pendidik melalui
dewan
pendidik rapat dewan
pendidik
f. Menyelengga f. Menyelengga f. – f. –
rakan US dan rakan US dan
menentukan menentukan
kelulusan kelulusan
32
KONDISI KESENJANG RENCANA
NO KOMPONEN KONDISI RIIL
IDEAL AN TINDAK LANJUT
Tenaga
Kependidik
an
34
N KOMPO KESENJANG TINDAK
KONDISI IDEAL KONDISI RIIL
O NEN AN LANJUT
Manajemen pelajaran
Perpust ,ruang
tertata rapi, jumlah
buku siswa 100%
terpenuhi,perpustak
aan digital
35
36
BAB III
PENUTUP
Dari penjabaran analisis konteks perstandar, bisa disimpulkan bahwa secara global SMA
PGRI KEDAMEAN sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Namun masih ada beberapa
komponen yang masih kurang dan perlu perbaikan. Demikian pula dalam beberapa hal masih
banyak peluang-peluang yang belum dimanfaatkan dan kelemahan-kelemahan yang perlu
diperbaiki.
Semoga hasil analisis ini dapat berguna untuk pengembangan SMA PGRI KEDAMEAN
menuju sekolah yang lebih baik.
37