Klasifikasi Terapi Latihan

Unduh sebagai pps, pdf, atau txt
Unduh sebagai pps, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 36

KLASIFIKASI

TERAPI
LATIHAN
Oleh :

Angelina L. Poluan, S.Ft


Getsia S. Pitoy, Amd.Ft
KLASIFIKASI TERAPI LATIHAN
Pasif rom exercise
(promex)
PASIF ROM EXERCISE (PROMEX)

Pasif ROM Exercise adalah suatu bentuk terapi latihan yang dilakukan oleh
FT atau orang lain untuk menggerakkan anggota gerak pasien.
Gerakan yang sesuai dengan jarak gerak sendi pada suatu segmen, yang
dihasilkan oleh kekuatan eksternal (gaya gravitasi atau tangan fisioterapis)

PROMEX dilakukan :
• Adanya kelemahan otot (muscular weakness) baik general maupun lokal,
dengan nilai otot 0 – 1.
• Menggambarkan atau mencontohkan gerakan yang diinginkan.
• Pada Pasif ROM Exercise, Internal Force < External Force.
INDIKASI PROMEX
Pada saat seorang pasien tidak dapat atau tidak mungkin
melakukan gerakan aktif pada satu ruas sendi
Pada saat FT ingin mengevaluasi struktur sendi
Pada saat FT mengajarkan program latihan aktif.
Pada saat FT mempersiapkan latihan penguluran 

TUJUAN PROMEX
Mempertahankan integritas sendi jaringan lunak
Meminimalkan efek pembentukan jar kontraktur
Mempertahankan elastisitas mekanikal otot
Meningkatkan sirkulasi darah dan gerakan
sinovial sendi untuk memperlancar proses difusi
nutrisi dan material-material sendi.
Menurunkan atau menekan rasa nyeri serta
mengakselerasi proses penyembuhan luka.
Membantu mempertahankan memori tentang pola
gerak melalui stimulasi reseptor sensorik
kinestetik sendi.
FAKTOR YANG MELIMITASI DAN KONTRAINDIKASI PROMEX.
Limitasi PROMEX
PROMEX tidak akan dapat dilakukan untuk :
Mencegah atropi otot
Meningkatkan kekuatan otot dan daya tahan.
Membantu meningkatkan aliran darah yang lebih baik daripada
latihan aktif.

Kontraindikasi PROMEX
Keadaan yang dapat menghambat proses penyembuhan luka,
immobilisasi, aliran darah yg kurang & waktu perbaikan yg lama.
Nyeri gerak, utamanya pada stadium awal.
Gerakan yang salah, sehingga memfasilitasi pembengkakan
(swelling, heat, redness)
Prosedur Persiapan Pengobatan :
Posisikan penderita pada keadaan yang baik, tepat dan menyenangkan.
Pastikan sikap tubuh dalam posisi yang ergonomis.
Bebaskan area yang akan digerakkan dari faktor-faktor penghambat, seperti
: pakaian, tetapi sesuai dengan etiket.
Fisioterapis harus berposisi sesuai dengan “Proper Body Mechanism”.
Kontrol gerakan pasien
Sanggah area yang jelek struktur integritasnya seperti sendi yang
hipermobile, fraktur yang baru atau terdapat kelumpuhan.
Gerakan sendi sesuai dgn ROM tpi tdk menyebabkan nyeri serta jangan
dipaksa.
Lakukan gerakan secara perlahan dan ritmis (5 – 10 x pengulangan)
Amati kondisi umum saat pengobatan, ikuti prosedur serta catat perubahan
vital sign
Dokumentasikan reaksi pengobatan yang terukur dan dapat diobservasi.
Modifikasi dan tingkatkan pengobatan sesuai kebutuhan.
PROSEDUR PRAKTEK

PASIF ROM EXERCISE


(PROMEX)
PROSEDUR PRAKTEK

PASIF ROM EXERCISE


(PROMEX)
EXTREMITAS SUPERIOR
Shoulder Joint
PROTAP
FLEKSI
• Arah gerak : Ventrocranial
• Posisi pasien : Supine lying
• Posisi FT : Walk standing disisi lengan penderita
• Posisi tangan penggerak : Pergelangan tangan dan distal siku
• Posisi stabilisator : Tempat tidur terhadap scapula
• Perlakuan : Angkat lengan ke atas sesuai dengan ROM yang ada,
kemudian kembali ke posisi semula.
 EKSTENSI
•Arah gerak : dorsocaudal
•Posisi pasien : prone lying atau side lying dengan area yang dilatih di tepi tempat
tidur
•Posisi FT : walk standing disisi lengan yang akan digerakkan.
•Posisi tgn penggerak : siku agak tertekuk 90 ⁰, satu tangan disekitar sendi pergelangan
tangan.
•Posisi stabilisator : Tangan diletakkan pada bahu (acromioclavicular joint).
•Perlakuan : Gerakan tangan tersebut ke arah atas atau tarik ke belakang.
Lanjutan PROMEX Shoulder Joint ,..

PEDOMAN PELAKSANAAN

Shoulder : Fleksi dan ekstensi


Satu tangan FT memegang lengan penderita
dibawah siku, dan tangan yang lain saling
bersilangan posisinya dengan memegang
sendi pergelangan tangan. Angkat lengan
penderita sesuai dengan ROM yang ada
kemudian kembalikan ke posisi semula.
•Shoulder : Ekstensi/hiperekstensi
Posisi alternatif : ekstensi yang melewati
“zero position” dimungkinkan jika
penderita tidur terlentang dengan bahunya ditepi
tempat tidur atau jika penderita diposisikan
tidur miring atau tengkurap.
Lanjutan PROMEX Shoulder Joint ,..

Shoulder : Abduksi dan Adduksi.


Gunakan peletakan tangan yang sama dengan
gerakan fleksi, tetapi tangan digerakkan ke arah
luar/samping. Siku boleh ditekuk.
Shoulder : Abduksi horisontal dan Adduksi
horisontal.
Posisi lengan : untuk mencapai abduksi
horisontal yang penuh, maka bahu harus
diletakkan ditepi tempat tidur. Awalnya
lengan boleh ditekuk atau abduksi 90o.
Peletakan tangan : tangan diletakkan sama
seperti pada gerakan fleksi, tetapi FT
menggerakkan lengannya keluar dan kedalam
menyilangi tubuh penderita.
Lanjutan PROMEX Shoulder Joint ,..

Shoulder : Endorotasi dan Eksorotasi.


Lengan dapat abduksi 90⁰, siku fleksi 90⁰ dan lengan bawah
dipertahankan dalam posisi netral.
Pegang tangan dan pergelangan tangan penderita dengan satu
tangan, sedangkan tangan yang lain untuk menstabilisir siku.
Rotasikan humerus dengan menggerakkan lengan bawah seperti
memutar roda.
Lanjutan PROMEX Shoulder Joint ,..

Elevasi-depresi, Protraksi-retraksi, dan


Rotasi Upward (ke atas)/rotasi
downward (ke bawah).
Posisi penderita : tidur tengkurap dengan
lengan disamping badannya atau
tidur miring dengan pasien menghadap
ke FT.
Peletakan tangan dan gerak : Pegang
diatas proc. Acromialis dengan satu
tangan FT, sedangkan tangan yang lain
disekitar angulus inferior scapula.
Elbow Joint
Elbow : fleksi dan ekstensi
Peletakan tangan dan gerak sendi : peletakan
tangan sama dengan fleksi bahu , bedanya
gerakan dilakukan pada elbow joint, yakni
fleksi dan ekstensi.
Forearm (lengan bawah): pronasi & supinasi
Peletakan tangan dan gerakan : pegang pergelangan
tangan pasien, dan sanggah pada bagian distal
lengan bawah dengan tangan yang lain.
Gerakannya diputar yakni tulang radius diputar
terhadap tulang ulna.
Peletakan tangan alternatif : genggam bagian
distal lengan bawah dgn kedua tangan FT
yang saling menjalin.
wrist Joint

Wrist :Palmar fleksi dan dorso fleksi, radial


dan ulnar deviasi
Peletakan tangan dan gerakannya : untuk semua
gerakan pada pergelangan tangan, pegang tangan
pasien agak sedikit distal dari sendi dengan satu
tangan, dan stabilisasi lengan bawah dengan tangan
yang lain.
 
Persendian ibu jari dan jari-jari : fleksi dan
ekstensi serta abduksi dan adduksi (sendi
metacarpophalangeal joint).
Peletakan tangan dan gerakannya : setiap sendi pd
tangan penderita dpt digerakkan secara individu
melalui stabilisasi pd sisi proksimal sendi dgn satu
tangan FT, sedangkan tangan yg lain memegang
sisi distal sendi. Tergantung pada posisi penderita,
lengan bawah dan tangan dapat distabilisir pada
tempat tidur atau meja, atau pada badan pasien.
PROSEDUR PRAKTEK

PASIF ROM EXERCISE


(PROMEX)
EXTREMITAS INFERIOR
hip & knee Joint
Sendi Hip dan knee
Peletakan tangan dan gerakannya : Sanggah tungkai
penderita disekitar bagian bawah lututnya, dan
tangan yang lain dibawah tumit. Tekuk lututnya ke
atas disertai tekanan pada bagian paha.
Ekstensi hip (hiperekstensi)
Posisi alternatif : posisi tengkurap atau tidur miring
harus diberikan jika gerakannya dapat mendekati
nilai normal atau sama dengan keadaan normal.
Peletakan tangan dan gerakannya : jika tengkurap,
angkatlah lutut penderita ke atas dengan tangan FT
yang diletakkan disekitar lutut serta tangan yang
lain menstabilisasi panggul penderita.
Jika tidur miring, maka satu tangan FT diletakkan
pada sisi dalam lutut sambil lengan bawah
menyanggah tungkai bawah, sedangkan tangan
yang lain diletakkan pada bagian panggul sebagai
stabilisator.
Lanjutan PROMEX Hip Joint ,.. Hip : Abduksi dan adduksi
Peletakan tangan dan gerakannya : sanggahlah
tungkai bawah dengan tangan FT dibawah
lutut, sedangkan tangan yang lain dibawah
pergelangan kaki. Untuk LGS adduksi, maka
tungkai bawah sisi kontralateral perlu
diposisikan abduksi secara parsial.
Pertahankan agar paha dan lutut penderita
dalam keadaan ekstensi dan netral atau rotasi
saat abduksi dan adduksi dilakukan
Hip : Endorotasi dan eksorotasi
Peletakan tangan dan gerakannya :
Untuk hip dan knee ekstensi, peganglah bagian
proksimal lutut pasien dengan satu tangan,
sedangkan tangan yang lain sedikit proksimal
dari ankle. Putar kedalam atau keluar paha
tersebut.
Untuk hip dan knee fleksi, tekuklah paha dan lutut
penderita dalam posisi 90o. Kepit paha dengan
satu tangan dan sanggah bagian proksimal
betis dengan tangan yang lain. Rotasikan
femur dengan menggerakkan tungkai seperti
pendulum.
ankle Joint
Sendi Ankle (pergelangan kaki) : dorsofleksi
Peletakan tangan dan gerakannya :
Stabilisasi sekitar malleolus dengan satu tangan,
genggam tumit pasien dengan tangan yang lain
sehingga lengan bawah FT menahan sekitar telapak
kaki. Tarik tumit kearah distal dengan jari-jari dan
ibu jari sambil lengan bawah mendorong telapak
kaki keatas.
Sendi Ankle : plantar fleksi
Peletakan tangan dan gerakannya : letakkan satu tangan
FT pada bagian dorsum kaki dan dorong kearah
bawah, sedangkan tangan yang lain menyanggah
tumit.
Sendi Ankle bagian bawah (subtalar) : inversi
dan eversi.
Peletakan tangan dan gerakannya : letakkan ibu jari dan
jari-jari FT pada sisi medial/lateral tumit, lalu putar
kedalam atau keluar.
Sendi Transversal Tarsal : supinasi dan pronasi
Lanjutan PROMEX Ankle Joint ,..

Sendi jari-jari kaki : fleksi dan ekstensi, abduksi


dan adduksi (metatarsophalangeal dan
interphalangeal joint)
Peletakan tangan dan gerakannya :
Satu tangan menstabilisasi tulang sisi proksimal dari
sendi yang akan digerakkan, sedangkan tangan
yang lain pada tulang sisi distalnya. Teknik ini
sama dengan latihan pada jari-jari tangan.
aktif rom exercise
(aromex)
aktif ROM EXERCISE (aROMEX)
Aktif ROM Exercise adalah suatu bentuk terapi latihan
yang dilakukan oleh pasien sendiri

AROMEX dilakukan :
• Nilai otot 3 – 5.
• Aktif ROM Exercise, External Force < Internal Force

Tujuan utama dari AROMEX adalah mempertahankan


keadaan anggota gerak tubuh.
Assisted active rom exercise
(aaromex)
AsisSted aktif ROM EXERCISE (aaROMEX)

Suatu tipe latihan aktif yang memperoleh bantuan dari anggota


gerak yang sehat atau kekuatan dari luar baik manual maupun
mekanikal, karena otot penggerak utama memerlukan bantuan
untuk menyempurnakan LGS-nya
Suatu bentuk terapi latihan yang dilakukan oleh anggota gerak
pasien yang masih sehat untuk membantu sebagian anggota
geraknya yang mengalami gangguan.
AROMEX dilakukan :
• Nilai otot 2 - 3
• AAROMEX, External Force = Internal Force
PROSEDUR PELAKSANAANNYA
Sama dengan PROMEX.
Demonstrasikan gerakan yang diinginkan
sebelum memintanya untuk melakukan gerakan
serta bantuan yang ada.
Bantuan diberikan secukupnya sesuai keperluan
(boleh pada awal LGS atau diakhir LGS).
Gerakan sesuai dengan LGS yang ada.
SELF-ASSISTED ROM
( MANUAL SELF – ASSISTANCE )

Tipe latihan aktif yg memperoleh bantuan dari


kekuatan penderita sendiri
JENIS LATIHAN AAROMEX FOR UPPER EXTREMITY

Wrist flexion&extension and


Shoulder flexion & extension Shoulder rotation
radial & ulnar deviation

Thumb flexion with opposition &


Finger flexion and extension
extension with reposition
JENIS LATIHAN AAROMEX FOR LOWER EXTREMITY

Hip and knee flexion

Combined hip abduction with external


rotation

Ankle and Toes


Wand (T-Bar) Exercises

Shoulder flexion Shoulder horizontal abduction


and adduction
Wall Climbing
Overhead Pulleys
ressited exercise
(rex)
DAFTAR PUSTAKA
 
•Anshar, Sudaryanto, Diktat Terapi Latihan I, Akfis Depkes Makassar,
2000.
•Kisner, Carolyn and Colby, Therapeutic Exercise Foundation and
Techniques, Second Edition, F.A. Davis Company, 1990.
•Gardiner M. Dena, The Principle of Exercise Therapy, Fourth Edition,
Bell and Hyman Limited, London, 1991.
•David J. Maggie, Orthopaedic Physical Therapy, University of Alberta
Canada, 1991.
• 

Anda mungkin juga menyukai