Sifat Koligatif Larutan - Intensive

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

 KADAR ZAT  PENURUNAN TEKANAN UAP (∆ P)


 Konsentrasi Larutan I.Penurunan Tekanan Uap (∆P)
Larutan adalah campuran homogen antara zat Menguap adalah gejala yang terjadi pada molekul- molekul zat
terlarut dengan pelarut. cair yang berubah membentuk fasa gas. Gejala ini disebabkan
Kadar zat dalam larutan dapat dihitung dengan oleh molekul-molekul pada bagian permukaan cairan memiliki
beberapa satuan, yaitu: energi yang dapat mengatasi gaya antaraksi di antara molekul-
molekul cairan.Gaya antaraksi antarmolekul pada permukaan
a. Persentase (%) cairan dinamakan tegangan permukaan.Semakin lemah gaya
Gram Zt antarmolekul semakin mudah senyawa itu menguap.
% Zat = x 100%
Gram LArutan Salah satu faktor yang mempengaruhi tekanan uap adalah suhu.
Semakin tinggi suhu zat cair, semakin besar tekanan uapnya.
b. Fraksi mol (X) Adanya zat terlarut nonvolatile (tidak mudah menguap) di dalam
n Zt suatu pelarut dapat menurunkan tekanan uap pelarut. Akibatnya,
X Zt = tekanan uap larutan lebih rendah dari tekanan uap pelarut
nZt +nZp
murninya.
nZ p
X Zp = ҉ Larutan sukar menguap =gaya tarik menarik
nZt +nZp antarpartikel besar = tekanan uap rendah
c. Molaritas / Kemolaran (M)
҉ Larutan mudah menguap =gaya
n
M= tarik menarik antarpartikel kecil
V ( L) = tekanan uap tinggi
Gram Zt 1000
M= x
Mr ml

P’ < P0
P’ = Xp ۰ P0
d. Molalitas/Kemolalan (m)
Gambar Perbandingan Tekanan Uap Pelarut Murni dengan
mol Zt
m= Larutan
Kg Pelarut
Gram Zt 1000 X = fraksi mol zt
m= x
Mr Gram ZP Po = tekanan uap pelarut murni
P’ = tekanan uap larutan ΔP = Po – P’
e. Pengenceran
Larutan yang diencerkan jelas mengalami
ΔP = Xzt · Po
perubahan konsentrasi dan volume.

Jenis Larutan
f. Molaritas Campuran (a). Elektrolit kuat (∝ = 1)
Jika dua jenis larutan dengan konsentrasi contoh :asam kuat, basa kuat, garam
berbeda dicampurkan, maka akan terbentuk
(b). Elektrolit Lemah (0 <∝< 1)
larutan baru
contoh : Asam lemah, Basa lemah
dengan
konsentrasi (c). Non Elektrolit (∝= 0)
tertentu. contoh : gula, alkohol, urea
Catatan :
Untuk larutan elektrolit berlaku:

i = 1 + (n-1) nzt  i np
X zt X p
n zt i  n p nzt i 
i = faktor van’t Hoff np
Tabel Titik Beku beberapa Pelarut
=
derajat Titik Beku
Rumus
ionisasi Pelarut (oC) pada Kf(oC/m)
Molekul
1 atm
n= Air H2O 0 1,86
jumlah Asam cuka CH3COOH 16,5 3,82
ion Benzena C6H6 5,5 5,12
Fenol C6H5OH 40 7,3
Kamfer C10H6O 180 40
I. Diagram Fasa Air Nitrobenzena C6H5NO2 5,6 6,9
Air dapat berada dalam fasa gas, cair, dan padat Kloroform CHCl3 63,5 4,68
bergantung pada suhu dan tekanan.
Ketiga fasa tersebut dapat dilihat dalam diagram P –
T berikut. Tf '  Tf
0

Tf = m. Kf .i
0 '
Tf  Tf  Tf

Penerapan Sifat Koligatif Larutan Kenaikan Titik Didih


dalam kehidupan sehari-hari:
1. Pencairan salju
2. Pembuatan es krim
3. Bahan pendingin radiator mobil
4. Anti beku pada tubuh hewan

I. Kenaikan Titik Didih Larutan (∆Tb)


Adanya zat terlarut non volatil mengakibatkan Titik didih adalah temperatur dimana tekanan uap suatu cairan
pergeseran posisi kesetimbangan diagram fasa sama dengan tekanan udara di sekitarnya.
padat- cair-gas. Kenaikan suhu akan meningkatkan gerakan atau energi kinetik,
dari molekul yang menyebabkan cairan berada pada titik
II. Penurunan Titik Beku Larutan (∆Tf) kesetimbangan fasa cair-gas. Apabila sebuah cairan mempunyai
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan tekanan uap yang tinggi pada suhu tertentu, maka molekul-
sama dengan tekanan uap padatannya. molekul yang berada dalam larutan tersebut mudah untuk
Titik beku suatu cairan akan berubah jika tekanan melepaskan diri dari permukaan cairan.
uap berubah, yang diakibatkan adanya penambahan Dari gambar di atas terlihat bahwa jika ke dalam air ditambahkan
zat terlarut ke dalam zat murninya. zat non volatil, titik didih larutan bergeser ke kanan yaitu larutan
Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan yang terbentuk memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
mengakibatkan proses pergerakan molekul- titik didih pelarut murninya.
molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat
lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan '
0
ΔTb = Tb’ – Tb0 ΔTb = m · Kb · i
T b >Tb
suhu yang lebih rendah.
Penerapan Sifat Koligatif Larutan
Kenaikan Titik Didih dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Penambahan bumbu pada masakan
2. Penyulingan (distilasi) minyak bumi
3. Penentuan berat molekul senyawa
Sub Topik : TEKANAN OSMOTIK

I. Tekanan Osmotik (π) Apabila dua jenis larutan dibandingkan harga tekanan
Osmosis adalah peristiwa perpindahan molekul pelarut osmotiknya maka akan memberikan tiga keadaan,
melalui selaput/ membran semi permeabel dari konsentrasi yaitu:
rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi. ▫πA< πB => larutan A hipotonik larutan B
Faktor yang mempengaruhi osmosis: ▫πA = πB => larutan A isotonik larutan B
1. Ukuran molekul yang meresap ▫πA> πB => larutan A hipertonik larutan B
2. Keteraturan molekul
3. Luas permukaan membran
4. Ketebalan membran Penerapan Sifat Koligatif Tekanan Osmotik dalam
5. Suhu kehidupan sehari-hari:
Tekanan osmotik adalah besarnya tekanan yang 1. Cairan infus
dibutuhkan untuk menghentikan pergerakan molekul 2. Proses cuci darah
pelarut melewati membran semipermeabel ke larutan 3. Pengawetan makanan
yang konsentrasinya lebih tinggi. 4. Pengolahan limbah

SOAL PENGANTAR

1. Dibawah ini menunjukkan fenomena yang dapat diamati


dalam kehidupan sehari-hari. Dari fenomena berikut, yang
Gambar proses osmosis
tidak menunjukkan sifat koligatif adalah…
Untuk menghitung tekanan osmotik larutan digunakan
a. Titik beku air menurun ketika ditambahkan garamnya
rumus berikut:
b. Lobster akan mati jika disimpan dalam air tawar
π = M · R· T · i c. Zat anti beku ditambahkan ke dalam radiator untuk
menjaga mesin mobil agar tetap dingin
d. Pada daerah pegunungan, waktu untuk memasak
M = molaritas
spageti menjadi lebih lama
M  mol zt M  gram zt x 1000
Mrml e. Semua jawaban salah
V laru
tan
R = 0,082 L·atm/mol·K 2. Larutan A dibuat dengan melarutkan 4,16 g BaCl 2 (Mr =
T = suhu (K) 208) ke dalam 2 kg air. Barium klorida terdisosiasi sempurna
dalam air. Larutan B dibuat dengan melarutkan 15 g zat
i = 1 + (n-1) organik nonelektrolit ke dalam 1 kg air. Pada tekanan yang
sama, ΔTb larutan B = 2ΔTb larutan A. Massa molekul relatif
i = faktor van’t Hoff zat organik tersebut adalah….
 = derajat ionisasi a. 100
n = jumlah ion b. 250
c. 400
d. 700 7. Agar 10 kg air tidak membeku pada suhu -5 oC perlu ditambahkan
e. 1400 garam NaCl. Jika diketahui Kf air = 1,86 dan Ar H = 1, O = 16, Na = 23, Cl
= 35,5 maka pernyataan berikut benar kecuali ...
3. Larutan A dibuat dengan melarutkan 0,01 mol a. Diperlukan NaCl lebih dari 786 gram
urea dalam 500 g air. Larutan B dibuat dengan b. Larutan NaCl adalah elektrolit kuat
melarutkan 0,001 mol NaBr dan 0,001 mol c. Bentuk molekul air tetrahedral
Na2SO4 dalam 500 g air. Kedua garam ini d. NaCl dapat terionisasi sempurna
terdisosiasi sempurna dalam air. Perbandingan e. Dalam air terdapat ikatan Hidrogen
penurunan titik beku larutan A terhadap larutan B
adalah….
a. 2 : 3 8. Suatu zat organik tersusun dari 37,5% C; 12,5% H, dan sisanya oksigen
b. 1 : 2 (Ar C = 12, H = 1, O = 16). Jika 3,2 gram zat itu dilarutkan dalam 50 gram
c. 1 : 1 air (Kf = 1,86), larutan membeku pada suhu -3,72 oC. Rumus molekul zat
d. 3 : 2 organik tersebut adalah ....
e. 2 : 1 a. CH3OH
4. Gula 0,1 mol dan garam LX2 0,1 mol dengan b. C2H8O2
derajat ionisasi 0,5 masing-masing dilarut dalam 1 c. C3H6O2
liter air (ρ = 1 g/ml), jika penurunan titik beku d. C3H6O3
larutan gula t oC, maka penurunan titik beku larutan e. C6H12O6
garam LX2 adalah…
a. 1,5t oC
b. 2t oC
c. 2,5t oC
d. 3t oC
e. 3,5t oC

5. Pernyataan yang benar untuk larutan Na 2SO4 0,1 9. Sebanyak 45 gram senyawa dengan rumus molekul (H2CO)x dilarutkan
molal dalam air (Kf = 1,86 oC/molal) adalah…. dalam 500 gram air (Kf = 1,86). Jika titik beku senyawa ini -0,93 oC dan
1. Mempunyai titik beku yang sama dengan Ar C = 12, H = 1, dan O = 16 maka harga x adalah ...
larutan 9 gram urea (Mr = 60) dalam 500 a. 12
g air b. 10
c. 8
2. Konsentrasi semua partikel terlarut adalah
d. 6
0,6 molal
e. 4
3. Nilai faktor van’t Hoff untuk larutan
tersebut adalah 3
4. Larutan membeku pada -0,186 oC 10. Suatu zat non elektrolit (Mr = 40) sebanyak 30 gram dilarutkan
dalam 900 gram air. Penurunan titik beku larutan ini adalah 1550 0C.
6. Diketahui Kf air = 1,86 Ar H = 1, C = 12 dan O = Berapa Gram dari zat terssebut harus dilarutkan kedalam 1.2kg air agar
16. Titik beku air dalam radiator mobil yang berisi diperoleh larutan dengan penurunan titik bekunya diatasnya!
cairan dengan perbandingan 62 g etilen glikol
HOCH2CH2OH dalam 500 g air adalah…. a. 24 g
a. -0,93 oC b. 23 g
c. 22 g
b. -1,86 oC
d. 21 g
c. -3,72 oC
e. 20 g
d. -5,58 oC
e. -7,64 oC

Anda mungkin juga menyukai