Laporan Hukum 2 Newton

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA

“HUKUM II NEWTON”

Disusun Oleh :

SHOFIATUZ ZUHLIA (6522) 29/XII MIPA 2

SMA NEGERI MOJOAGUNG

Jln. Janti No. 18 Mojoagung, Jombang 61482


Telp/Fax. (0321)495408/492107
Website: www.sman-mojoagug.sch.id
Email: [email protected]
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini tanpa mengalami kendala yang berarti. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang turut serta dalam pembuatan laporan ini.
Laporan ini jauh dari kata sempurna dan kami sadar apabila masih terdapat
banyak kekurangan karena segala keterbatasan kami. Oleh karena itu, kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukannya yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami harap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman tentang Hukum II Newton, memberikan manfaat, maupun
menginspirasi pembaca.

Jombang, 12 Februari 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

1 BAB I.........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan Percobaan...............................................................................................4
2 BAB II........................................................................................................................5
2.1 Hukum II Newton...............................................................................................5
3 BAB III......................................................................................................................6
3.1 Alat dan Bahan...................................................................................................6
3.2 Prosedur Kerja....................................................................................................6
3.3 Hasil Pengamatan...............................................................................................7
4 BAB IV......................................................................................................................8
4.1 Analisis Data......................................................................................................8
5 BAB V.......................................................................................................................9
5.1 Kesimpulan........................................................................................................9
5.2 Saran..................................................................................................................9

iii
1 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang menggerakkan atau
mengubah benda. Gaya juga merupakan besaran yang mempunyai nilai dan
arah. Dalam kehidupan sehari-hari kita pasti menggunakan berbagai macam
benda yang mempunyai massa yang berbeda dan dapat bergerak.
Contohnya, Saat kita mendorong ataupun menarik kursi artinya kita telah
memberi gaya pada kursi tersebut. Dalam hal ini terjadi peristiwa gerak
benda atau yang biasa dikenal dalam Hukum Newton.
Hukum Newton merupakan hukum dalam fisika yang pertama kali
dicetuskan oleh ilmuwan bernama Sir Isaac Newton, dalam karyanya
Philosophiae Naturalis Principia Mathematica yang pertama kali diterbitkan
pada 5 Juli 1687 mengenai sifat gerak benda. Dalam fisika terdapat Hukum
Newton 1, 2 dan 3. Hukum Newton tidak bisa dibuktikan dari prinsip-
prinsip lain, selain itu Hukum Newton memungkinkan kita untuk dapat
memahami jenis gerak yang paling umum.
Dalam praktikum ini akan dibuktikan salah satu penerapan dari
Hukum II Newton yakni, semakin besar massa benda yang bergerak, maka
akan semakin besar pula gaya yang akan ditimbulkan.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring?
1.3 Tujuan Percobaan
Mengetahui sifat gaya-gaya mekanis pada bidang miring.

4
2 BAB II
DASAR TEORI
2.1 Hukum II Newton
Issac Newton (1642-1727) menerbitkan sebuah paper yang amat
monumental dan bahkan menjadi sebuah buku dasar yang melandasi seluruh
teori tentang gerak benda. Dalam bukunya menyatakan 3 pokok pernyataan,
yang dikenal dengan tiga hukum newton. Tiga hukum newton inilah yang
menjadi landasan ilmu mekanika hingga saat ini.
Hukum II Newton “Jika resultan gaya pada suatu benda tidak nol,
maka benda akan mengalami perubahan kecepatan.” Makna dari hukum II
Newton ini adalah jika ada gaya yang tidak berimbang terjadi pada sebuah
benda, maka benda yang semula diam akan bergerak dengan kecepatan
tertentu, atau jika benda semula bergerak dapat menjadi diam (kecepatan
nol). Bertambah kecepatannya atau melambat karena dipengaruhi gaya luar
tadi. Hal ini dapat diungkapkan dalam rumus hukum newton, yaitu :
ΣF = ma
Dimana a adalah percepatan, m adalah massa, dan ΣF merupakan gaya total.
Simbol Σ (sigma) berarti “jumlah dari”, F adalah gaya, sehingga ΣF berarti
jumlah vector dari semua gaya yang bekerja pada benda tersebut , yang
didefinisikan sebagai gaya total.
Hukum II Newton tentang gerak menyatakan bahwa perubahan dari
gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya yang dihasikan atau bekerja, dan
memiliki arah yang sama dengan garis normal dari titik singgung gaya benda.

5
3 BAB III
PENGAMBILAN DATA

3.1 Alat dan Bahan


No Alat/Bahan Jumlah
1 Dasar statif 1
2 Kaki statif 2
3 Batang statif pendek 1
4 Batang statif panjang 1
5 Balok penahan 1
6 Pengait beban 1
7 Balok bertingkat 1
8 Jepit penahan 1
9 Katrol besar (Ø = 50 mm) 2
10 Steker perangkai 1
11 Beban (50 gram) 1
12 Bidang miring 1
13 Dynamometer 1,5 N 1
3.2 Prosedur Kerja
Persiapan percobaan :
1. Merakit peralatan
2. Memasang balok penahan pada batang statif panjang (tegak)
3. Gabungkan dua buah katrol besar dan pasangkan pengait beban di
antara kedua katrol tersebut serta pasangkan pula sebuah steker
perangkai pada salah satu katrol.
4. Merakit bidang miring pada balok penahan dengan menggunakan jepit
penahan.

Langkah-langkah percobaan :
1. Menentukan berat gabungan katrol (w=mg) dengan menggunakan
dinamometer.
2. Pasang dinamometer pada pengait beban dan balok penahan melalui
jepit penahan bidang miring dan letakkan katrol pada bidang miring
tersebut.
3. Mengatur ketinggian (h) balok penahan sesuai dengan tabel.
4. Pada setiap ketinggian (h) tertentu membaca gaya (FR) pada
dinamometer dan mengisikan pada tabel di bawah.

6
5. Memasang beban pada steker di kiri dan kanan katrol gabungan.
6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 dan mengisikan hasil pengamatan ke
dalam tabel.
7. Keterangan : Percepatan gravitasi 9,8 m/s
8. Panjang bidang miring (l) = 50 cm

3.3 Hasil Pengamatan


1. Mengisi hasil pengamatan FR, nilai α perbandingan FR dengan w dan harga
sinus sudut kemiringan bidang (h/l) pada tabel di bawah :
Tanpa tambahan Dengan tambahan
beban beban
Gaya berat w = 0,5 N Gaya berat w = 1,5 N
No Tinggi Gaya (FR) FR/w Gaya (FR) FR/w Sin α=
(h/l)
1 10 cm 0,1 N 0,2 0,3 N 0,2 10
= 0,2
50
2 20 cm 0,2 N 0,4 0,6 N 0,4 20
= 0,4
50
3 30 cm 0,3 N 0,6 0,9 N 0,6 30
= 0,6
50
4 40 cm 0,4 N 0,8 1,2 N 0,8 40
= 0,8
50
2.

7
4 BAB IV
ANALISA DATA

4.1 Analisis Data


Pada percobaan pertama hasil yang didapat saat tinggi balok penahan
10 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dynamometer
yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,5 N
diperoleh gaya (FR) sebesar 0,1 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,2.
Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,5
N diperoleh gaya (FR) sebesar 0,3 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,2.
Dan sin α = h/l diperoleh sebesar 0,2.
Pada percobaan kedua hasil yang didapat saat tinggi balok penahan
20 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dynamometer
yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,5 N
diperoleh gaya (FR) sebesar 0,2 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,4.
Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,5
N diperoleh gaya (FR) sebesar 0,4 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,4.
Dan sin α = h/l diperoleh sebesar 0,4.
Pada percobaan kedua hasil yang didapat saat tinggi balok penahan
30 cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dinamometer
yang dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,5 N
diperoleh gaya (FR) sebesar 0,3 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,6.
Sedangkan pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,5
N diperoleh gaya (FR) sebesar 0,6 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,6.
Dan sin α = h/l diperoleh sebesar 0,6.
Pada percobaan kedua hasil yang didapat saat tinggi balok penahan 40
cm dan mengaitkan katrol tanpa tambahan beban pada dynamometer yang
dipasang pada bidang miring dengan gaya berat (w) sebesar 0,5 N diperoleh
gaya (FR) sebesar 0,4 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,8. Sedangkan
pada katrol dengan tambahan beban gaya berat (w) sebesar 1,5 N diperoleh

8
gaya (FR) sebesar 1,2 N sehingga FR/w diperoleh sebesar 0,8. Dan sin α = h/l
diperoleh sebesar 0,8.

5 BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
Hukum II Newton menyatakan bahwa nilai FR/w tanpa tambahan beban, nilai
FR/w dengan tambahan beban dan nilai h/l hasilnya sama besar.

5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai