Kode Etik IKI
Kode Etik IKI
Kode Etik IKI
KONSELOR INDONESIA
I K I
PENGURUS PUSAT
IKATAN KONSELOR INDONESIA
( PP – IKI )
SAMBUTAN
PENGURUS BESAR
ASOSIASI BIMBINGAN DAN KONSELING
INDONESIA
( ABKIN )
Pengurus Besar
Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia ( ABKIN )
Ketua Umum
samping itu, sebagai divisi, IKI juga memiliki hak (dan bahkan juga
IKI memiliki dua posisi yang utuh, yaitu sebagai divisi yang
merupakan bagian dari ABKIN dan sebagai divisi yang yang memiliki
substansi yang ada di dalam Kode Etik ABKIN. Subtansi baru ini
profesional terhadap sasaran layanan atau klien. Untuk itu Kode Etik
pernah kendur apalagi terabaikan bagi para Konselor. Hidup dan jayalah
PENGURUS PUSAT
IKATAN KONSELOR INDONESIA (PP - IKI)
Ketua, Sekretaris,
Pengantar ......................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 9
1. Wawasan Operasional
3. Kompetensi Konselor
4. Prinsip Kebenaran
5. Pengelolaan
A. Persyaratan ................................................................... 27
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. JANJI KONSELOR
Sewaktu menjalani Program Pendidikan Profesi Konselor
(PPK) calon konselor ditempa kemampuan keprofesionalannya,
terutama terkait dengan kegiatan praktik nyata di lapangan, yang
akhirnya bermuara pada JANJI KONSELOR yang diucapkan
sewaktu mereka mengakhiri studi. Diucapkan mungkin hanya sekali,
yaitu sewaktu diwisuda, tetapi makna dan implementasinya terus
a. Kompetensi Pedagogik
1) menguasai teori dan praksis pendidikan
2) mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan
psikologis serta perilaku klien
3) menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling
dalam jalur, jenis dan jenjang satuan pendidikan
b. Kompetensi Kepribadian
4) beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
5) menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, indiviadualitas dan kebebasan memilih
6) menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang
kuat
7) menampilkan kinerja berkualitas tinggi
c. Kompetensi Sosial
8) mengimplementasikan kolaborasi interen di tempat
bekerja
9) berperan dalam organisasi profesi dan kegiatan profesi
bimbingan dan konseling
10) mengimplemetasikan kolaborasi antarprofesi
4. Prinsip Kebenaran
Kebenaran merupakan orientasi dasar pelayanan
konseling. Kebenaran adalah kesesuaian antara fakta atau
kondisi tertentu dengan rujukannya. Dalam hal ini kebenaran
dikonsepsikan dalam lima tingkat, yaitu (1) kebenaran mutlak
dengan rujukan firman Tuhan Yang Maha Esa, (2) kebenaran
yang sebenar-benarnya benar dengan rujukan hasil penelitian,
(3) kebenaran yang dibenarkan dengan rujukan peraturan
yang berlaku, (4) kebenaran yang dibenar-benarkan dengan
rujukan alasan yang dibuat-buat, dan (5) kebenaran benarnya
sendiri dengan rujukan kehendak sendiri tanpa
A. PERSYARATAN
Konselor yang dapat menyelenggarakan praktik mandiri
adalah:
1. Penyandang gelar profesi konselor lulusan program
Pendidikan Profesi Konselor (PPK) dari lembaga yang
memperoleh izin resmi dan terakreditasi.
2. Memperoleh izin praktik secara resmi dari organisasi profesi,
yaitu Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)
melalui rekomendasi dari Ikatan Konselor Indonesia (IKI).
3. Izin praktik mandiri seorang konselor terkait langsung dengan
peraturan pemerintah yang relevan.
B. PERAN KONSELOR
Dalam kemitraan kerja dengan guru dan orang tua dengan
peran pokok masing-masing pihak sebagaimana tersebut di atas :
1. Konselor bekerja dengan sungguh-sungguh dalam pelayanan
konseling terhadap siswa sehingga guru dan orang tua, dan juga
pemimpin satuan pendidikan, mengakui bahwa peran konselor
Lampiran
ILMU
PENDIDIKAN
Pengertian • 1 6 • Paradigma
Tujuan • 2 7 • Visi
WPKNS
Fungsi • 3 8 • Misi
Prinsip dan Asas • 4 9 • Bidang
Landasan • 5 10 • Setting
11 • Kode Etik
Trilogi
Layanan Kegiatan
Pelayanan
Konseling Pendukung
Konseling
Profesi Konseling
Orin • 12
22 • AI
Info • 13
23 • HD
PP • 14 24 • KK
PKO • 15 25 • KR
KP • 16 26 • TKp
BKp • 17 Format
27 • ATK
KKp • 18 Layanan
KSI • 19
MED • 20
ADVO • 21
28 • Individual
29 • Kelompok
30 • Klasikal
31 • Lapangan
32 • Kolaboratif
33 • Jarak Jauh
Konseling sebagai : Kredensialisasi :
34 • Filsafat
35 • Jalan hidup 40 • Akreditasi
36 • Sikap 41 • Sertifikasi / Lisensi
37 • Komitmen
38 • Aksi (kegiatan nyata)
39 • Pandangan mendunia
Pengembangan :
42 • Keprofesian Profesi Konseling
43 • Pendidikan Prajabatan
44 • Pendidikan dalam Jabatan
45 • Organisasi Profesi