Kontrak RHB-01 (Day Care) )
Kontrak RHB-01 (Day Care) )
Kontrak RHB-01 (Day Care) )
Pada hari ini Kamis, tanggal dua puluh delapan Bulan Maret Tahun dua ribu
sembilan belas dengan mengambil tempat di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kota CImahi, Telah diadakan Survei Harga pada perusahaan yang
dianggap mampu untuk melaksanakan pengadaan langsung paket pekerjaan
konstruksi tersebut. Berdasarkan sumber informasi dari kedua sumber yang berbeda
menghasilkan Perbandingan Survei Harga yang dibutuhkan untuk Pekerjaan
Rehabilitasi Gedung Paket 1, yaitu sebagai berikut :
2. CV. Permata
Harga Penawaran : terlampir
Demikian Hasil Survei Harga untuk pekerjaan Rehabilitasi Gedung Paket 1 ini dibuat
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
Kepada Yth.
CV. MUTIARA TEKNIK
di Jl. Sangkuriang No. 85 Cimahi
Dengan ini perusahaan Saudara kami undang untuk mengikuti proses Pengadaan
Langsung paket pekerjaan konstruksi sebagai berikut:
1. Paket Pekerjaan
Nama paket Pengadaan : Rehabilitasi Gedung Paket 1
Lingkup pekerjaan : Rehabilitasi/perbaikan bangunan gedung
Nilai total HPS : Rp 196.016.000,- (Seratus Sembilan Puluh Enam Juta
Enam Belas Ribu Rupiah)
Sumber pendanaan : APBD Kota Cimahi Tahun Anggaran 2019
2. Pelaksanaan Pengadaan
Tempat dan alamat : Kantor Dinas Pekerjaan Umumdan Penataan Ruang, Jl. Rd.
Demang Hardjakusumah Komplek Perkantoran Pemerintah
Kota Cimahi Gd. C Lt. 2
Telepon/Fax : (022) 6631031
Website : http/www.lpse.cimahikota.go.id
Pada hari ini, Selasa tanggal dua bulan April tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, bertempat di Jl. Rd. Demang
Hardjakusumah Gedung C Lantai II Cimahi, telah mengadakan pembukaan dan
dokumen penawaran pekerjaan Rehabilitasi Gedung Paket 1 yang disampaikan oleh :
Pada hari ini, Rabu tanggal tiga bulan April tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, bertempat di Jl. Rd. Demang
Hardjakusumah Gedung C Lantai II Cimahi, telah mengadakan pembukaan dan
evaluasi dokumen penawaran pekerjaan Rehabilitasi Gedung Paket 1 yang
disampaikan oleh :
b. Evaluasi Teknis:
1. evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi dan kualifikasi;
2. unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang ditetapkan
sebagaimana yang tercantum di dalam LDP;
3. evaluasi teknis dilakukan dengan menggunakan sistem gugur (pass and
fail);
4. Pejabat Pengadaan menilai persyaratan teknis minimal yang harus
dipenuhi sebagaimana tercantum di dalam LDP;
5. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis apabila:
1) Metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan menggambarkan
penguasaan dalam penyelesaian pekerjaan;
2) Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima
pekerjaan/Provision Head Over (PHO) yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP;
3) Peralatan utama minimal: jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah yang
disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP;
4) Personel manajerial yang akan ditempatkan sesuai dengan yang
tercantum dalam LDP;
5) Dokumen Rencana Keselamatan Konstruksi memenuhi persyaratan
sebagaimana tercantum dalam LDP;
6) bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam LDP;
7) persyaratan lain sebagaimana tercantum dalam LDP (apabila ada).
Demikian Berita Acara Evaluasi Dokumen Penawaran ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Kepada Yth.
CV. MUTIARA TEKNIK
di Jl. Sangkuriang No. 85 Cimahi
Pada hari ini, Jumat tanggal Lima bulan April tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa, bertempat di Jl. Rd. Demang
Hardjakusumah Gedung C Lantai II Cimahi telah mengadakan Klarifikasi dan
Negosiasi (Teknis dan Harga) terhadap Dokumen Penawaran pekerjaan Rehabilitasi
Gedung Paket 1 yang disampaikan oleh :
Demikian Berita Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Harga ini dibuat
untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Jabatan : Direktur
Tanda : ………………….
Tangan
Pada hari ini, Jumat tanggal Lima bulan April tahun Dua Ribu Sembilan
Belas, Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kota Cimahi, bertempat di Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota
Cimahi, telah membuat kesimpulan hasil evaluasi serta klarifikasi dan negosiasi biaya
penawaran pekerjaan Rehabilitasi Gedung Paket 1 dengan rincian sebagai berikut :
II. Klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga, dilakukan dengan tahapan:
Pejabat Pengadaan melakukan klarifikasi dan negosiasi teknis dan harga satuan
pekerjaan untuk mendapatkan harga yang wajar dan dapat
dipertanggungjawabkan. Kesepakatan hasil negosiasi biaya yang dicapai adalah
sebesar Rp. 194.636.000,- (Seratus Sembilan Puluh Empat Juta Enam Ratus Tiga
Puluh Enam Ribu Rupiah) dengan rincian sebagaimana terlampir.
Kepada Yth.
Direktur CV. MUTIARA TEKNIK
Jl. Sangkuriang No. 85 Cimahi
Berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung (BAHPL), dengan ini kami
menetapkan perusahaan Saudara untuk menjadi penyedia pekerjaan untuk
pekerjaan tersebut di atas. Sebagai tindak lanjut dari Surat Penetapan ini Anda
diharuskan untuk menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) yang akan segera
menyusul. Kegagalan Anda untuk menerima penetapan ini yang disusun berdasarkan
evaluasi terhadap penawaran Anda akan dikenakan sanksi sesuai dengan dokumen
pengadaan langsung. Selanjutnya Pejabat Pengadaan Barang/Jasa akan
mengumumkan penetapan ini sekurang-kurangnya di Papan Pengumuman resmi
untuk masyarakat dan Website Pemerintah Kota Cimahi
PENGUMUMAN PENYEDIA
Nomor : 09/PENG/PL-DPU.RHB-01/VI/2019
Tanggal : 05 April 2019
Berdasarkan :
a) Berita Acara Hasil Pengadaan langsung (BAHPL), Nomor:
07/BAHPL/PL-DPU.RHB-01/VI/2019, tanggal 05 April 2019.
b) Pengumuman Hasil Pengadaan Langsung, Nomor: 09/PENG/PL-
DPU.RHB-01/VI/2019 tanggal 05 April 2019.
Nomor : 02/SPPBJ/PPK/PL-RHB-01/TBJK/VI/2019
Lampiran : -
Kepada Yth.
Direktur CV. MUTIARA TEKNIK
di Jl. Sangkuriang No. 85 Cimahi
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan menandatangani SPK paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima penunjukan ini
yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara, akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.
DENI HERDIANI, ST
Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi
NIP. 19761028 200604 1 005
Tembusan:
1. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selaku PA;
2. Inspektorat Pemerintah Kota Cimahi selaku APIP;
3. Pejabat Pengadaan.
PEMERINTAH DAERAH KOTA CIMAHI
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
BIDANG TATA BANGUNAN DAN JASA KONSTRUKSI
Jalan Raden Hardjakusumah Blok Jati Cihanjuang Gedung C Lt. II Cimahi Telp/Fax. (022) 6631031
Website. www.cimahikota.go.id email: [email protected]
Kota Cimahi Jawa Barat 40513
SUMBER DANA : dibebankan atas DPA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN
RUANG Tahun Anggaran 2019 untuk mata anggaran kegiatan Rehabilitasi Bangunan /
Gedung
Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebesar Rp. 194.636.000,-
(seratus sembilan puluh empat juta enam ratus tiga puluh enam ribu rupiah).
Untuk dan atas nama Dinas Pekerjaan Untuk dan atas nama Penyedia
Umum dan Penataan Ruang CV. MUTIARA TEKNIK
Pejabat Pembuat Komitmen
1. LINGKUP PEKERJAAN
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu yang ditentukan, sesuai dengan volume, spesifikasi teknis dan harga
yang tercantum dalam SPK.
2. HUKUM YANG BERLAKU
Keabsahan, interpretasi, dan pelaksanaan SPK ini didasarkan kepada hukum
Republik Indonesia.
3. HARGA SPK
a. PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan dalam SPK
sebesar harga SPK.
b. Harga SPK telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak dan biaya
overhead serta biaya asuransi.
c. Rincian harga SPK sesuai dengan rincian yang tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan
dan lump sum).
4. HAK KEPEMILIKAN
a. PPK berhak atas kepemilikan semua Konstruksi/bahan yang terkait langsung
atau disediakan sehubungan dengan jasa yang diberikan oleh penyedia kepada
PPK. Jika diminta oleh PPK maka penyedia berkewajiban untuk membantu
secara optimal pengalihan hak kepemilikan tersebut kepada PPK sesuai dengan
hukum yang berlaku.
b. Hak kepemilikan atas peralatan dan Konstruksi/bahan yang disediakan oleh PPK
tetap pada PPK, dan semua peralatan tersebut harus dikembalikan kepada PPK
pada saat SPK berakhir atau jika tidak diperlukan lagi oleh penyedia. Semua
peralatan tersebut harus dikembalikan dalam kondisi yang sama pada saat
diberikan kepada penyedia dengan pengecualian keausan akibat pemakaian
yang wajar.
5. CACAT MUTU
PPK akan memeriksa setiap hasil pekerjaan penyedia dan memberitahukan secara
tertulis penyedia atas setiap cacat mutu yang ditemukan. PPK dapat
memerintahkan penyedia untuk menemukan dan mengungkapkan cacat mutu,
serta menguji pekerjaan yang dianggap oleh PPK mengandung cacat mutu.
Penyedia bertanggung jawab atas cacat mutu selama 6 (enam) bulan setelah
serah terima hasil pekerjaan.
6. PERPAJAKAN
Penyedia berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang sah yang dibebankan oleh hukum yang berlaku atas
pelaksanaan SPK. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk
dalam harga SPK.
7. PENGALIHAN DAN/ATAU SUBKONTRAK
Penyedia dilarang untuk mengalihkan dan/atau mensubkontrakkan sebagian atau
seluruh pekerjaan, kecuali kepada penyedia spesialis untuk bagian pekerjaan
tertentu. Pengalihan seluruh pekerjaan hanya diperbolehkan dalam hal pergantian
nama penyedia, baik sebagai akibat peleburan (merger) atau akibat lainnya.
8. JADWAL
a. SPK ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para pihak atau
pada tanggal yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Waktu pelaksanaan SPK adalah sejak tanggal mulai kerja yang tercantum
dalam SPMK.
c. Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
d. Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai
jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan penyedia telah melaporkan
kejadian tersebut kepada PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas penyedia dengan adendum SPK.
9. ASURANSI
a. Apabila dipersyaratkan, Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK
sampai dengan tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
1) semua Konstruksi dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi terjadinya
kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja untuk pelaksanaan
pekerjaan, atas segala risiko terhadap kecelakaan, kerusakan, kehilangan,
serta risiko lain yang tidak dapat diduga;
2) pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
3) perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
b. Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan termasuk dalam
harga SPK.
10. PENANGGUNGAN DAN RISIKO
a. Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung
tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan,
tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau
tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan
terhadap PPK beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK) sehubungan dengan
klaim yang timbul dari hal-hal berikut terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja
sampai dengan tanggal penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
1) kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda penyedia dan
Personil;
2) cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
3) kehilangan/kerusakan harta benda, dan cidera tubuh, sakit/kematian pihak
ketiga;
b. Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal penandatanganan
berita acara penyerahan awal, semua risiko kehilangan atau kerusakan Hasil
Pekerjaan ini, Bahan dan Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali
kerugian atau kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian
PPK.
c. Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak membatasi kewajiban
penanggungan dalam syarat ini.
d. Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan yang menyatu
dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja dan batas akhir Masa
Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki oleh penyedia atas tanggungannya
sendiri jika kehilangan atau kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau
kelalaian penyedia.
11. PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN
PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila diperlukan, PPK dapat
memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan pengawasan dan
pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.
12. PENGUJIAN
Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk melakukan
pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi Teknis dan Gambar,
dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu maka penyedia berkewajiban
untuk menanggung biaya pengujian tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat
Mutu maka uji coba tersebut dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.
13. LAPORAN HASIL PEKERJAAN
a. Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan SPK untuk menetapkan
volume pekerjaan atau kegiatan yang telah dilaksanakan guna pembayaran
hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan
kemajuan hasil pekerjaan.
b. Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan,
seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi pekerjaan dicatat dalam buku
harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan yang berisi rencana dan
realisasi pekerjaan harian.
c. Laporan harian berisi:
1) jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
2) penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
3) jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
4) jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
5) keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang
berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
6) catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.
d. Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa oleh
konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.
e. Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting
yang perlu ditonjolkan.
f. Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil
kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan, serta hal-hal penting yang
perlu ditonjolkan.
g. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK dapat menugaskan Pejabat
Penerima Hasil Pekerjaan membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan
pekerjaan di lokasi pekerjaan.
14. WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN
a. Kecuali SPK diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban untuk memulai
pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja, dan melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan program mutu, serta menyelesaikan pekerjaan selambat-
lambatnya pada Tanggal Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.
b. Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan akibat Keadaan
Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena kesalahan atau kelalaian
penyedia maka penyedia dikenakan denda.
c. Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa
Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi. Denda
atau ganti rugi tidak dikenakan jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para
Pihak untuk diperpanjang.
d. Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam ketentuan ini adalah tanggal
penyelesaian semua pekerjaan.
15. SERAH TERIMA PEKERJAAN
a. Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan pekerjaan.
b. Sebelum dilakukan serah terima, PPK melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pekerjaan.
c. PPK dalam melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan dapat dibantu oleh
pengawas pekerjaan konstruksi.
d. Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas perintah PPK.
e. PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan SPK.
f. Pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari harga SPK dan
penyedia harus menyerahkan Sertifikat Garansi/Jaminan Pemeliharaan sebesar
5% (lima perseratus) dari harga SPK.
16. JAMINAN BEBAS CACAT MUTU/GARANSI
a. Penyedia dengan jaminan pabrikan dari produsen pabrikan (jika ada)
berkewajiban untuk menjamin bahwa selama penggunaan secara wajar oleh
PPK, Konstruksi tidak mengandung cacat mutu yang disebabkan oleh tindakan
atau kelalaian Penyedia, atau cacat mutu akibat desain, bahan, dan cara kerja.
b. Jaminan bebas cacat mutu ini berlaku sampai dengan 12 (dua belas) bulan
setelah serah terima Konstruksi.
c. PPK akan menyampaikan pemberitahuan cacat mutu kepada Penyedia segera
setelah ditemukan cacat mutu tersebut selama Masa Layanan Purnajual.
d. Terhadap pemberitahuan cacat mutu oleh PPK, Penyedia berkewajiban untuk
memperbaiki atau mengganti Konstruksi dalam jangka waktu yang ditetapkan
dalam pemberitahuan tersebut.
e. Jika Penyedia tidak memperbaiki atau mengganti Konstruksi akibat cacat mutu
dalam jangka waktu yang ditentukan maka PPK akan menghitung biaya
perbaikan yang diperlukan, dan PPK secara langsung atau melalui pihak ketiga
yang ditunjuk oleh PPK akan melakukan perbaikan tersebut. Penyedia
berkewajiban untuk membayar biaya perbaikan atau penggantian tersebut
sesuai dengan klaim yang diajukan secara tertulis oleh PPK. Biaya tersebut
dapat dipotong oleh PPK dari nilai tagihan Penyedia.
f. Terlepas dari kewajiban penggantian biaya, PPK dapat memasukkan Penyedia
yang lalai memperbaiki cacat mutu ke dalam daftar hitam.
17. PERUBAHAN SPK
a. SPK hanya dapat diubah melalui adendum SPK.
b. Perubahan SPK bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para pihak, meliputi:
1) perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan oleh para
pihak dalam SPK sehingga mengubah lingkup pekerjaan dalam SPK;
2)perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya perubahan
pekerjaan;
3) perubahan harga SPK akibat adanya perubahan pekerjaan dan/atau
perubahan pelaksanaan pekerjaan.
c. Untuk kepentingan perubahan SPK, PPK dapat dibantu Pejabat Peneliti
Pelaksanaan Kontrak.
18. PERISTIWA KOMPENSASI
a. Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal sebagai
berikut:
1) PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan;
2) keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
3) PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau instruksi sesuai
jadwal yang dibutuhkan;
4) penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal;
5) PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk melakukan pengujian
tambahan yang setelah dilaksanakan pengujian ternyata tidak ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
6) PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
7) PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang tidak dapat
diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
8) ketentuan lain dalam SPK.
b. Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan dan/atau
keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK berkewajiban untuk
membayar ganti rugi dan/atau memberikan perpanjangan waktu penyelesaian
pekerjaan.
c. Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang dan
perhitungan kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan kerugian nyata akibat Peristiwa Kompensasi.
d. Perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan hanya dapat diberikan jika
berdasarkan data penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat
Peristiwa Kompensasi.
e. Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan waktu
penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk memberikan
peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa
Kompensasi.
19. PERPANJANGAN WAKTU
a. Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan akan
melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak untuk meminta
perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan data penunjang. PPK
berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan memperpanjang Tanggal
Penyelesaian Pekerjaan secara tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian
harus dilakukan melalui adendum SPK jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa SPK.
b. PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan setelah melakukan
penelitian terhadap usulan tertulis yang diajukan oleh penyedia.
20. PENGHENTIAN DAN PEMUTUSAN SPK
a) Penghentian SPK dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai atau terjadi
Keadaan Kahar.
b) Dalam hal SPK dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada penyedia sesuai
dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai, termasuk:
1) biaya langsung pengadaan bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan ini.
Bahan dan perlengkapan ini harus diserahkan oleh Penyedia kepada PPK,
dan selanjutnya menjadi hak milik PPK;
2) biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi hasil pekerjaan sementara
dan peralatan;
3) biaya langsung demobilisasi personil.
c) Pemutusan SPK dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau pihak PPK.
d) Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
pemutusan SPK melalui pemberitahuan tertulis dapat dilakukan apabila:
1) penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya dan tidak
memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan;
2) penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak memulai
pelaksanaan pekerjaan;
3) penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh delapan) hari dan
penghentian ini tidak tercantum dalam program mutu serta tanpa
persetujuan Pengawas Pekerjaan;
4) penyedia berada dalam keadaan pailit;
5) penyedia selama Masa SPK gagal memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan oleh PPK;
6) denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan penyedia
sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari harga SPK dan PPK menilai
bahwa Penyedia tidak akan sanggup menyelesaikan sisa pekerjaan;
7) Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda pelaksanaan
atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut tidak ditarik selama 28
(dua puluh delapan) hari;
8) PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan angsuran sesuai
dengan yang disepakati sebagaimana tercantum dalam SPK;
9) penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau pemalsuan dalam
proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi yang berwenang;
dan/atau
10) pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau
pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan dinyatakan
benar oleh instansi yang berwenang.
e) Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena kesalahan penyedia:
1) Jaminan Uang Muka dicairkan (apabila diberikan);
2) penyedia membayar denda; dan/atau
3) penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
f) Dalam hal pemutusan SPK dilakukan karena PPK terlibat penyimpangan
prosedur, melakukan KKN dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam
pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
21. PEMBAYARAN
a) pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan oleh PPK,
dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan kemajuan hasil
pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan cara [sistem bulanan/sistem
termin/pembayaran secara sekaligus];
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak
termasuk bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong denda (apabila ada), pajak dan uang retensi;
b) pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus
perseratus) dan Berita Acara penyerahan pekerjaan diterbitkan.
c) PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan permintaan
pembayaran dari penyedia harus sudah mengajukan surat permintaan
pembayaran kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM).
d) bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran, tidak akan menjadi
alasan untuk menunda pembayaran. PPK dapat meminta penyedia untuk
menyampaikan perhitungan prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-
hal yang sedang menjadi perselisihan.
22. DENDA
a. Jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan karena kesalahan atau kelalaian Penyedia maka Penyedia
berkewajiban untuk membayar denda kepada PPK sebesar 1/1000 (satu permil)
dari [nilai SPK atau dari nilai bagian SPK ] (tidak termasuk PPN) untuk setiap
hari keterlambatan.
b. PPK mengenakan Denda dengan memotong pembayaran prestasi pekerjaan
penyedia. Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.
berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) Pekerjaan Rehabilitasi Gedung Paket 1 nomor:
02/SPPBJ/PPK/PL-RHB-01/TBJK/VI/2019 tanggal 08 April 2019, bersama ini memerintahkan:
Nama : CV. MUTIARA TEKNIK
Alamat : Jl. Sangkuriang No. 85 Cimahi
yang dalam hal ini diwakili oleh : SULARNO, ST
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;
DENI HERDIANI, ST
Kepala Bidang Tata Bangunan dan Jasa Konstruksi
NIP. 19761028 200604 1 005
SULARNO, ST
Direktur
KONTRAK PEKERJAAN
JASA KONSTRUKSI
DOKUMEN KE :
DAFTAR ISIAN