Distribusi Diskrit Dan Distribusi Kontinu
Distribusi Diskrit Dan Distribusi Kontinu
Distribusi Diskrit Dan Distribusi Kontinu
Teorema 4.1
Diketahui variabel random 𝑋 yang memiliki nilai-nilai 1,2, … , 𝑘 berdistribusi uniform diskrit
dengan parameter 𝑘, maka memiliki
1
a. 𝜇 = 2 (𝑘 + 1)
1
b. 𝜎 2 = 12 (𝑘 2 − 1)
𝑒 𝑖𝑡
c. 𝑀(𝑡) = ∑𝑘𝑖=1 𝑘
Secara umum, fungsi peluang distribusi binomial pada variabel random diskrit 𝑋 dengan
parameter 𝑛 dan 𝜃 adalah
𝑛
𝑏(𝑥; 𝑛, 𝜃) = ( ) 𝜃 𝑥 (1 − 𝜃)𝑛−𝑥 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0,1,2, . . , 𝑛
𝑥
dengan,
𝑥 = banyaknya yang sukses
𝑛 = banyaknya perulangan
𝜃 = peluang sukses
𝑛
Ingat bahwa ∑𝑛𝑥=0 ( ) 𝜃 𝑥 (1 − 𝜃)𝑛−𝑥 = 1
𝑥
Contoh 4.3
Dalam pelambungan sebuah mata uang tiga kali, didefinisikan 𝑋 = banyaknya gambar yang
muncul. Carilah:
a. Peluang muncul 2 buah gambar?
b. Mean 𝜇
c. Variansi 𝜎 2
Jawab:
1
𝜃 = peluang muncul gambar pada satu pelambungan = 2
3 1 2 1
= ( ) (2) (1 − 2)3−2
2
1 1
= (3) (4) (2)
3
=
8
3
Jadi, peluang munculnya 2 buah gambar adalah 8.
b. Akan dicari 𝜇
𝜇 = 𝑛𝜃
1
= (3)(2)
3
=2
c. Akan dicari 𝜎 2
𝜎2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃)
1 1
= (3)(2)(2)
Contoh 4.4
1
Misalkan 𝑋~𝐵(7, 2). Tentukan:
a. Fungsi peluang 𝑋
b. Fungsi pembangkit momen 𝑋
c. Mean 𝑋
d. Variansi 𝑋
e. 𝑃(0 ≤ 𝑋 ≤ 1)
f. 𝑃(𝑋 = 5)
Jawab:
a. Fungsi peluang 𝑋
𝑥
7 1 1 7−𝑥
𝑓(𝑥) = {(𝑥) (2) (1 − 2) , 𝑥 = 0,1,2, … ,7
0, 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
𝑥
7 1 1 7−𝑥
( )
𝑓(𝑥) = { 𝑥 2 ( ) ( ) , 𝑥 = 0,1,2, … ,7
2
0, 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
b. Fungsi pembangkit momen 𝑋
𝑀(𝑡) = [(1 − 𝜃) + 𝜃𝑒 𝑡 ]𝑛
1 1 7
= [(1 − 2) + 2 𝑒 𝑡 ]
1 1 7
= [2 + 2 𝑒 𝑡 ]
c. Mean 𝑋
𝜇 = 𝑛𝜃
1
= 7 (2)
7
=2
d. Variansi 𝑋
𝜎 2 = 𝑛𝜃(1 − 𝜃)
1 1
= 7(2)(1 − 2)
7
=4
e. 𝑃(0 ≤ 𝑋 ≤ 1)
f. 𝑃(𝑋 = 5)
7 1 5 1
𝑃(𝑋 = 5) = ( ) (2) (2)7−5
5
21
= 128
Teorema 4.3
Diketahui variabel random 𝑋 berdistribusi Poisson dengan parameter 𝜆, maka
a. 𝜇 = 𝜆
b. 𝜎 2 = 𝜆
𝑡 −1)
c. 𝑀(𝑡) = 𝑒 𝜆(𝑒
Contoh 4.5
Jika peluang seseorang terkena penyakit demam adalah 0,005, berapa peluang bahwa terdapat
18 orang yang terkena penyakit demam dari 3000 orang?
Jawab:
𝑋 = banyaknya orang yang terkena penyakit demam, maka 𝑋 berdistribusi Poisson dengan
parameter 𝜆 = 𝑛𝜃 = (3000)(0,005) = 15
Maka peluang bahwa terdapat 18 orang yang terkena penyakit demam, yaitu:
𝑃(𝑋 = 18) = 𝑝(18; 15)
= 0,0706
Contoh 4.6
Rata-rata ada 3 buah mobil melewati jalan tertentu dalam semenit. Berapa peluangnya bahwa
dalam semenit di jalan tersebut lewat 5 buah mobil?
Jawab:
𝜆 = 3 (rata-rata mobil yang lewat per menit)
𝑥 = 5 (banyaknya mobil per menit yang diharapkan)
𝑃(𝑋 = 5) = 𝑝(5; 3)
35 𝑒 −3
= 5!
= 0,1008
Contoh 4.7
Rata-rata banyaknya permintaan sambungan telepon per menit di suatu sentral telepon adalah
10 buah. Kapasitas sentral tersebut hanya mampu melayani 15 permintaan per menit. Berapa
peluangnya dalam 1 menit tertentu ada permintaan yang tidak terlayani?
Jawab:
Misalkan 𝑋= banyaknya permintaan per menit. Jadi 𝑋~𝑝(𝜆) dengan 𝜆 = 10. Dengan demikian
𝑃(𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑖) = 𝑃(𝑋 > 15).
𝑃(𝑋 > 15) = 1 − 𝑃(𝑋 ≤ 15)
10𝑥 𝑒 −10
= 1 − ∑15
𝑥=0 𝑥!
= 1 − 0,9513
= 0,0487
Contoh 4.8
Variabel Random 𝑋 diketahui mempunyai fungsi pembangkit momen sebagai berikut:
𝑡 −1)
𝑀(𝑡) = 𝑒 4(𝑒
Hitung 𝑃(𝑋 = 3)!
Jawab:
𝑡 −1)
Ingat bahwa jika 𝑋~𝑝(𝜆) maka 𝑀(𝑡) = 𝑒 𝜆(𝑒
LATIHAN SOAL
1. Variabel random 𝑋 mempunyai fungsi peluang seperti tabel berikut:
𝑥 2 4 6 8 10
1 1 1 1 1
𝑓(𝑥)
5 5 5 5 5
a. Jelaskan pendapat anda mengapa nilai-nilai variabel random tersebut membentuk
distribusi uniform diskrit!
b. Carilah mean 𝑋!
c. Carilah variansi 𝑋!
d. Carilah fungsi pembangkit momen 𝑋!
2. Diketahui 𝑋 berdistribusi uniform diskrit dengan 𝑘 = 8. Tentukan:
a. Fungsi peluang 𝑋
b. Mean 𝑋
c. Variansi 𝑋
d. Fungsi pembangkit momen 𝑋
3. Lima buah mata uang logam dilambungkan bersama-sama sekali. Berapa peluangnya
mendapatkan:
a. 2 buah gambar?
b. 4 buah gambar?
c. Paling sedikit 3 buah gambar?
d. Paling banyak 4 buah gambar?
4. Sebuah tes Benar-Salah terdiri dari 10 butir tes. Seseorang menjawab soal tersebut dengan
hanya menebak saja. Berapa peluangnya dia menjawab benar 7 butir tes?
1
5. Pada distribusi binomial, diketahui 𝑛 = 6 dan 𝜃 = 2. Tentukan:
a. Fungsi peluang 𝑋
b. Fungsi pembangkit momen 𝑋
c. Mean 𝑋
d. Variansi 𝑋
e. 𝑃(1 ≤ 𝑋 ≤ 2)
f. 𝑃(𝑋 = 3)
7. Peluang bahwa seseorang tidak tahan terhadap injeksi serum tertentu adalah 0,001. Dari
2000 orang, berapa peluangnya terdapat yang tidak tahan injeksi sebanyak:
a. 3 orang
b. Lebih dari 2 orang
2 1 5
8. Jika 𝑀(𝑡) = ( + 𝑒 𝑡 ) adalah fungsi pembangkit momen 𝑋. Tentukan:
3 3
a. Fungsi peluang 𝑋
b. Mean 𝑋
c. Variansi 𝑋
9. Suatu proses produksi menghasilkan sejenis barang. Peluang barang tersebut cacat adalah
0,001. Hitung peluangnya diantara 8000 buah barang yang dihasilkan, jika diketahui lebih
dari 6 buah yang cacat!
10. Dalam sebuah buku, banyaknya halaman yang salah ketik ada 15%. Anggap kesalahan
per halaman berdistribusi Poisson. Hitung prosentase halaman yang tepat memiliki 1 buah
kesalahan ketik!
Teorema 5.1
Diketahui variabel random 𝑋 berdistribusi uniform kontinu pada selang (𝑎, 𝑏), maka
1
a. 𝜇 = 2 (𝑎 + 𝑏)
1
b. 𝜎 2 = 12 (𝑏 − 𝑎)2
Bukti:
a. 𝜇 = 𝐸(𝑥)
𝑏 1
= ∫𝑎 𝑥 𝑏−𝑎 𝑑𝑥
𝑏 2 −𝑎2
= 2(𝑏−𝑎)
(𝑏−𝑎)(𝑏+𝑎)
= 2(𝑏−𝑎)
1
= 2 (𝑎 + 𝑏)
𝑏 1
b. 𝐸(𝑥 2 ) = ∫𝑎 𝑥 2 𝑏−𝑎 𝑑𝑥
(𝑏 2 +𝑎𝑏+𝑎2 )(𝑏−𝑎)
= 3(𝑏−𝑎)
𝜎2 = 𝐸(𝑥 2 ) − (𝐸(𝑥))2
(𝑏 2 +𝑎𝑏+𝑎2 )(𝑏−𝑎) 1
= − (2 (𝑎 + 𝑏))2
3(𝑏−𝑎)
1
= 12 (𝑏 − 𝑎)2
Contoh 5.1
Dalam suatu eksperimen tertentu, galat yang terjadi dalam penentuan kepadatan suatu substansi
merupakan suatu variabel random yang mempunyai distribusi uniform kontinu dengan
parameter 𝑎 = −0,025 dan 𝑏 = 0,025.
a. Tulislah formula fungsi densitasnya.
b. Carilah peluang bahwa galat terletak di antara 0,01 dan 0,02.
Jawab:
a. Misalkan 𝑋 suatu variabel random yang mempunyai distribusi uniform kontinu dengan
parameter 𝑎 = −0,025 dan 𝑏 = 0,025, maka
1
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑎 < 𝑥 < 𝑏
𝑓(𝑥) = { 𝑏−𝑎
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
1
, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 − 0,025 < 𝑥 < 0,025
𝑓(𝑥) = {0,025−(−0,025)
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
20, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 − 0,025 < 𝑥 < 0,025
𝑓(𝑥) = {
0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
0,02
b. 𝑃(0,01 < 𝑥 < 0,02) = ∫0,01 20𝑑𝑥
0,02
= [20]
0,01
= (20)(0,02) − (20)(0,01)
= 0,4 − 0,2
= 0,2
dengan,
𝜋 = nilai konstan 3,1416
𝑒 = bilangan konstan 2,718
𝜇 = parameter, yang merupakan rata-rata untuk distribusi
𝜎 = parameter, yang merupakan simpangan baku untuk distribusi
Notasi yang mengidentifikasi bahwa 𝑋 berdistribusi normal pada −∞ < 𝑥 < ∞ dengan fungsi
densitasnya seperti di atas yaitu 𝑋~𝑁(𝜇, 𝜎 2 ), dimana meannya adalah 𝜇 dan variansinya 𝜎 2 .
Sifat-sifat penting distribusi normal antara lain:
a. Grafik selalu ada di atas sumbu datar 𝑥
b. Bentuknya simetrik terhadap 𝑥 = 𝜇
0,3989
c. Mempunyai satu modus, jadi kurva unimodal, tercapai pada 𝑥 = 𝜇 sebesar 𝜎
Jika 𝜎 makin besar, kurvanya makin rendah (platikurtik) dan jika 𝜎 makin kecil, kurvanya
makin tinggi (leptokurtik).
Dengan memandang fungsi densitas distribusi normal, apabila 𝜇 = 0 dan 𝜎 = 1, maka
diperoleh distribusi normal baku (standar) 𝑁(0,1). Distribusi normal baku sering juga disebut
dengan distribusi 𝑍, dengan fungsi densitasnya
1 1 2
𝑓(𝑧) = 𝑒 −2𝑧
√2𝜋
Teorema 5.2
∞ ∞
∫−∞ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = 1 dan ∫−∞ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧 = 1
Sehingga, berdasarkan teorema 5.3, untuk mengubah dari distribusi normal ke distribusi
𝑋−𝜇
normal baku yaitu dengan menggunakan transformasi 𝑍 = . Kemudian untuk menghitung
𝜎
𝑏
𝑃(𝑎 < 𝑥 < 𝑏) = ∫𝑎 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 disajikan tabel distribusi normal baku 𝑍 yang menyatakan luasan
daerah di bawah kurva normal baku dan di atas sumbu 𝑍, serta dibatasi 𝑍 = 0 dan 𝑍 = 𝑧.
𝑋−𝜇
Namun, sebelumnya terlebih dalu mentransformasikan variabel 𝑋 ke variabel 𝑍 = .
𝜎
𝑏 𝑧2
𝑃(𝑎 < 𝑥 < 𝑏) = ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑧)𝑑𝑧
𝑎 𝑧1
Contoh 5.2
Carilah luas di bawah kurva normal baku:
a. Yang dibatasi oleh 𝑍 = 0 dan 𝑍 = 1.24
b. Yang dibatasi oleh 𝑍 = −0,76 dan 𝑍 = 0
c. Yang dibatasi oleh 𝑍 = −0,76 dan 𝑍 = 1.24
d. Di sebelah kanan 𝑍 = −0,76
e. Di sebelah kanan 𝑍 = 2,21
f. Yang dibatasi oleh 𝑍 = 0,76 dan 𝑍 = 1.24
Jawab:
a. Luas = 0,3925
(lihat baris yang memuat 𝑍 = 1,2 dan pada kolom kelima)
b. Luas antara 𝑍 = 0 dan 𝑍 = −0,76 sama dengan luas antara 𝑍 = 0 dan 𝑍 = 0,76 karena
kurva 𝑍 simetrik terhadap 𝑍 = 0. Berarti luas = 0,2764
c. Luas = 𝐿1 + 𝐿2
= 0,2764 + 0,3925
= 0,6689
d. Luas = 𝐿1 + 𝐿2
= 0,2764 + 0,5000
= 0,7764
Contoh 5.3
Rerata tinggi badan 2000 siswa kelas II SMU adalah 160 cm dengan deviasi baku 4 cm.
dengan menganggap bahwa data tersebut adalah data populasi yang berdistribusi normal,
carilah berapa banyak siswa:
a. yang tinggi badannya lebih dari 166 cm
b. yang tinggi badannya antara 150 cm dan 165 cm
Jawab:
𝑋−𝜇
Diadakan transformasi dengan menggunakan rumus 𝑍 = 𝜎
Contoh 5.4
Rerata skor tes masuk pegawai suatu perusahaan ialah 357 dengan deviasi baku 35. Sesuai
dengan formasi yang ada, dari keseluruhan peserta tes hanya akan diambil 10% saja. Berapa
skor terendah yang diterima jika distribusinya dianggap normal?
Jawab:
Luas daerah yang diarsir adalah 10% yaitu 0,1000. Berdasarkan tabel kurva normal, diperoleh
𝑧 = 1,28. Harga 𝑥 diperoleh sebagai berikut:
𝑋−𝜇
𝑍= 𝜎
𝑥−357
⇔ 1,28 = 35
⇔ 𝑥 − 357 = (1,28)(35)
⇔ 𝑥 = 401,8 ≈ 402
Jadi, skor terendah yang diterima ialah 402
Teorema 5.4
Jika 𝑋~𝜒 2 (𝑣) maka
a. 𝜇 = 𝑣
Dengan 𝑣 = 1,2,3, …
Jika 𝑣 cukup besar (𝑣 ≥ 30), maka grafik dari kurva 𝑡 mendekati grafik kurva normal. Notasi
untuk variabel random kontinu 𝑋 berdistribusi student’s 𝑡 dengan derajat kebebasan 𝑣,
disajikan dengan 𝑋~𝑡(𝑣). Adapun nilai-nilai 𝑡 yang bersesuaian dengan derajat kebebasan
dan luas ekor kanan tertentu dapat dilihat pada tabel distribusi 𝑡. Sebagai contoh,
𝑡0.10;11 = 1,363
𝑡0.05;20 = 1,725
𝑡0.01;15 = 2,602
Teorema 5.5
Jika 𝑋~𝑡(𝑣) maka
a. 𝜇 = 0
𝑣
b. 𝜎 2 = 𝑣−2 ; untuk 𝑣 > 2
E. MODEL DISTRIBUSI 𝑭
Fungsi densitas dari variabel random kontinu 𝑋 yang berdistribusi 𝐹 dengan derajat kebebasan
𝑣1 dan 𝑣2 adalah sebagai berikut:
𝑣 +𝑣
Γ( 1 2 2 ) 𝑣1 𝑣2 𝑣1 −1 𝑣1 +𝑣2
𝑣 𝑣 𝑣1 2 𝑣2 2 𝑥 2 (𝑣2 + 𝑣1 𝑥)− 2 , 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 > 0
𝑓(𝑥) = Γ( 1 )Γ( 2 )
2 2
{ 0, 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑎𝑖𝑛
Notasi untuk variabel random kontinu 𝑋 berdistribusi 𝐹 dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 ,
disajikan dengan 𝑋~𝐹(𝑣1 , 𝑣2 ).
Teorema 5.6
Jika 𝑋~𝐹(𝑣1 , 𝑣2 ) maka
Teorema 5.7
Pada distribusi 𝐹 dengan derajat kebebasan 𝑣1 dan 𝑣2 , berlaku:
1
𝐹𝛼;𝑣1 ,𝑣2 =
𝐹1−𝛼;𝑣2 ,𝑣1
Contoh 5.5
Carilah 𝐹0,05;9,6 dan 𝐹0,95;9,6 !
Jawab:
Berdasarkan tabel 𝐹0,05;9,6 = 4,10
1 1
Maka, 𝐹0,95;6,9 = 𝐹 = 4,10 = 0,24
0,05;9,6
LATIHAN SOAL
1. Dalam suatu eksperimen tertentu, galat yang terjadi dalam penentuan kepadatan suatu
substansi merupakan suatu variabel random yang mempunyai distribusi uniform kontinu
dengan parameter 𝑎 = −0,025 dan 𝑏 = 0,025.
a. Tulislah formula fungsi densitasnya.
b. Carilah peluang bahwa galat terletak di antara 0,01 dan 0,02.
2. Suatu variabel random 𝑋 berdistribusi uniform kontinu pada −3 ≤ 𝑥 ≤ 3. Carilah:
a. 𝑃(𝑋 < 1)
b. 𝑃(−2 < 𝑋 < 2)
c. 𝑃(−∞ ≤ 𝑋 ≤ 2)
d. 𝑃(|𝑋 − 2| ≥ 0,5)
3. Carilah luas di bawah kurva normal yang dibatasi oleh:
a. 𝑧 = −1,20 dan 𝑧 = 2,40
b. 𝑧 = 1,23 dan 𝑧 = 1,87
c. 𝑧 = −2,35 dan 𝑧 = −0,50
4. Carilah luas di bawah kurva normal:
a. Di sebelah kanan 𝑧 = 1,78
b. Di sebelah kiri 𝑧 = −1,20
c. Di sebelah kiri 𝑧 = 1,45