Contoh Skripsi
Contoh Skripsi
Contoh Skripsi
Oleh:
NADIA ISTIBAKHATI
NIM: 201503078
Oleh:
NADIA ISTIBAKHATI
NIM: 201503078
ii
iii
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
Segala puji kupersembahkan kepada sang pemberi nikmat dan karunia Allah
1. Ibu dan adik saya yang senantiasa memberikan doa dan semangat, mulai awal
hingga tiada akhir. Terimakasih untuk pelajaran hidup yang kalian berikan
yang menguatkan hati dan belajar untuk selalu bersyukur dengan keadaan.
Terimakasih atas bimbingan dan kesabaran yang luar biasa, nasihat serta masukan
yang sangat membangun sehingga terselesainya karya kecil saya ini. Tak lupa
ucapan terimakasih yang paling dalam untuk dosen-dosen pengajar yang tidak
kenal lelah dalam memberikan ilmu dan pengalaman serta nasehat yang tak
ternilai harganya.
3. Sahabat-sahabat saya One, Safira, Ifa, Aldela, dan Dema yang selama 4 tahun
ini telah mewarnai hidup saya, selalu memberi dukungan semangat, dan
bantuan tidak hanya untuk karya kecil saya, namun lebih dari itu. Saya
bersyukur dipertemukan dengan kalian, dan saya sangat sayang dengan kalian.
v
Begitupun juga dengan teman-teman SKM B dan teman-teman peminatan
PKIP yang telah memberikan warna yang berbeda untuk hidup saya,
membuat semangat ini semakin membara untuk menyelesaikan karya kecil ini
4. Dan terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak yang tidak bisa saya
sebutkan satu persatu yang telah membantu pembuatan karya kecil ini.
Nadia Istibakhati
vi
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
Promosi Kesehatan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas semua berkat dan rahmat-Nya sehingga
Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur Di Desa Sumoroto”, sebagai salah satu
Dalam hal ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, karena
itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Sidi selaku Kepala Desa Sumoroto yang telah memberikan izin
ix
bimbingan dengan setulus hati sehingga tugas Skripsi ini dapat
terselesaikan.
Penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat untuk perbaikan pada skripsi ini
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal baik yang telah
diberikan.
Nadia Istibakhati
x
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019
ABSTRAK
Nadia Istibakhati
xi
PUBLIC HEALTH STUDIES PROGRAM
STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2019
ABSTRACT
NADIA ISTIBAKHATI
xii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 RumusanMasalah .......................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 6
1.3.1 Tujuan Umum .................................................................... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
1.4.1 ManfaatBagi Puskesmas .................................................... 7
1.4.2 ManfaatBagiPeneliti .......................................................... 7
1.4.3 ManfaatBagi STIKES Bhakti Husada Mulia ...................... 8
1.4.4 ManfaatBagiMasyarakat .................................................... 8
1.4.5 ManfaatBagiPenelitiBerikutnya ......................................... 8
1.5 KeaslianPenelitian ......................................................................... 8
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
DAFTAR SINGKATAN
xix
DAFTAR ISTILAH
xx
BAB 1
PENDAHULUAN
Gizi yang baik menjadi landasan bagi setiap individu untuk mencapai
di masa yang akan datang, dimana akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada
masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi. Perbaikan gizi
tahun(Kemenkes, 2019).
Prevalensi penyakit defisiensi zat gizi makro dan mikro di seluruh dunia
kelompok rawan gizi, salah satunya ibu hamil dan anak bawah dua tahun
dimulai dari asuhan gizi pada kehamilan. Defisiensi harus dianggap sebagai
penyakit dan faktor risiko status gizi serta penyakit lainnya (Sudargo, 2018).
mengalami penurunan dari 20,1% pada tahun 2017 menjadi 29,9% pada tahun
1
2
17,7%, sedangkan gizi lebih pada balita tahun 2017 sebesar 4.6%kemudian
pada tahun 2017 sebesar 61,33%, sedangkan pada tahun 2018 menurun
menjadi 37,3%. Proporsi risiko kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil
tahun 2017 yaitu sebesar 14,8%, kemudian meningkat pada tahun 2018
menjadi17,3%(Riskesdas, 2018).
meningkat sebesar 25,1%. Kejadian anemia pada ibu hamil yaitu sebesar 33%
kemudian menurun sebesar 25,5% pada tahun 2018. Angka kejadian BBLR
pada tahun 2017 sebesar 4,58% kemudian meningkat menjadi 4,61% pada
kejadian anemia pada ibu hamil pada tahun 2017yaitu sebesar 1,47%,
kemudian meningkat menjadi 1,5% pada tahun 2018. Angka kejadian BBLR
juga mengalami kenaikan dari 6,7% di tahun 2017 kemudian menjadi 7,7% di
sumber daya manusia (SDM). Permasalahan gizi yang dimaksud antara lain
kegagalan pertumbuhan pada awal kehidupan seperti berat badan lahir rendah
3
(BBLR), balita pendek, kurus dan gemuk, yang akan berdampak pada
diabetes type II, stroke, penyakit jantung dan lainnya.Salah satu kebijakan
Undang nomor 36 tahun 2009, bahwa upaya perbaikan gizi ditujukan untuk
gizi berawal darikekurangan nutrient yang spesifik ataukarena diet yang tidak
tahun 2013 tentang Gerakan Nasional Percepatan Perbaikan Gizi yang fokus
untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan prioritas pada 1000 HPK
lain berupa imunisasi, PMT ibu hamil dan balita di posyandu. Sasaran yang
ingin dicapai khusus kelompok 1000 HPK (ibu hamil, ibu menyusui dan anak
dilakukan di luar sektor kesehatan namun secara khusus dan terpadu memiliki
dampak sensitif terhadap 1000 HPK seperti pendidikan gizi dan kesehatan,
kejadian BBLR paling tinggi dibandingkan dengan puskesmas lain yang ada
berdasarkan salah satu fokus masalah gizi pada 1000 HPK yaitu kejadian
satu-satu nya desa dengan angka kejadian BBLR tertinggi di bandingkan desa-
desa yang lain dengan angka kejadian sebesar 10 kejadian BBLR(Bidang KIA
1000 HPK terutama kejadian BBLR di desa Sumoroto, maka salah satu upaya
dan juga efektif dalam usaha untuk meningkatkan aspek kesehatan yang masih
edukasi ini yaitu wanita usia subur di desa Sumoroto, Kecamatan Kauman.
bergizi setiap hari dan bertanggungjawab terhadap sanitasi rumah tangga juga
menciptakan pola hidup sehat jasmani, rohani dan sosial.Bagi wanita usia
untuk mengetahui gizi seimbang mulai dari awal kehamilan sampai anak usia
dua tahun agar bayi lahir sehat serta terhindar dari berbagai masalah gizi
(Wahyuni, 2015).
6
seimbang.
7
seimbang.
Sumoroto.
gizi pada 1000 HPK sehingga nanti nya dapat mengurangi angka
Variabel Asupan zat gizi, Status gizi Status gizi Pendidikan gizi
dependen status gizi seimbang 1000
HPK.
Variabel Pengetahuan,sikap, Pengetahuan, sikap, Pengetahuan, Pengetahuan
Indepen- persepsi. praktik. sikap dan perilaku dan sikap.
den
Desain Cross sectional Cross sectional Cross sectional Pra Eksperimen
studi study tipe one
group pretest
posttest design.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pendidikan Gizi
peningkatan pengetahuan dan sikap saja, tetapi juga terhadap faktor yang lain,
masalah gizi, faktor penyebab gizi, dan kebijakan dari program perbaikan gizi
tidak hanya mendidik soal makanan dan keseimbangan komposisi zat gizi dan
kebutuhan tubuh akan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
10
11
mineral, dan air), tetapi juga kesimbangan dengan pola hidup bersih untuk
metode materi atau pesannya, pendidik atau petugas yang melakukannya, dan
alat peraga pendidikan. Hal ini berarti bahwa masukan (sasaran pendidikan)
tertentu harus menggunakan cara tertentu pula, materi juga harus disesuaikan
disesuaikan(Notoatmodjo, 2011).
metodenya berbeda dengan kelompok yang kecil. Apabila peserta lebih dari
20 orang maka termasuk kelompok besar. Metode yang digunakan yaitu salah
satunya metode ceramah. Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan
metode ceramah:
12
1) Persiapan
2) Pelaksanaan
Pengetahuan akan menjadi titik tolak perubahan sikap dan gaya hidup yang
(Notoatmodjo, 2011)
1) Booklet
2) Leaflet
melalui lembaran yang dilipat, isi informasi dapat dalam bentuk kalimat
3) Flyer(selebaran)
bersisi materi yang dilihat peserta, bagian belakang berisi materi yang
5) Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah, mengenai bahasan
b. Media elektronik
kesehatan.
papan bisa juga mencakup pesan-pesan yang ditulis pada lembaran seng
2.2Gizi Seimbang
lima sempurna. Konsep ini dikenalkan sejak tahun 1950 oleh Prof Poerwo
Soedarmo, bapak gizi Indonesia. Saat ini, konsep tersebut dianggap tak sesuai
(PGS) adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh (Hartini, 2018).
pangan sedunia di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban
konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok
usia, jenis kelamin, kesehatan, dan aktivitas fisik memerlukan gizi yang
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya
keluar dan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur.
Tidak ada satupun jenis makanan yang mengandung semua jenis zat
baru lahir sampai berusia 6 bulan. Contoh: nasi merupakan sumber utama
kalori, tetapi miskin vitamin dan mineral; sayuran dan buah-buahan pada
umumnya kaya akan vitamin, mineral dan serat, tetapi miskin kalori dan
Khusus untuk bayi berusia 0-6 bulan, ASI merupakan makanan tunggal
sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang.
Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih
17
menderita penyakit diare, berarti mengalami kehilangan zat gizi dan cairan
penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh
minuman, dan setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
kuman penyakit
pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.
zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.
Berat Badan yang normal, yaitu Berat Badan yang sesuai untuk Tinggi
menjadi bagian dari „Pola Hidup‟ dengan „Gizi Seimbang‟, sehingga dapat
penanganannya.
adalah: a. untuk orang dewasa jika IMT 18,5 – 25,0; b. bagi anak Balita
ibu hamil dapat berupa makanan dan minuman yang mengandung zat
kebutuhan kalori. Jika terjadi pembatasan kalori atau energi pada ibu
hamil trimester kedua dan ketiga maka akan dapat melahirkan bayi
AKG 2013 untuk trimester I 180 kkal, trimester II, Dan trimester III
gizi juga dapat diperoleh karena asupan energi dan protein yang
Kekurangan nutrisi pada zat gizi protein dan energi pada ibu
gram, 0,57 cm pada panjang badan, dan 0,20 pada lingkar kepala jika
dibagi menjadi asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh (DHA
untuk ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki riwayat NTD diberikan
lahir adalah air susu ibu (ASI). ASI adalah makanan alamiah yang
menyusui yang tepat dan benar, produksi ASI soerang ibu akan
bulan.
pertama dan utama bayi tentu saja ASI. Pilihan ini tak perlu
kondisi yang ideal bagi penyerapan kalsium. Selain itu, ASI juga
ASI merupakan makanan ideal untuk bayi, dan setiap ibu yang
karena diare, atau empat kali meninggal karena serangan jantung dan
bayi lahir, harus segera disusukan ibunya pada saat berbaring. Hal
ini, selain dapat meningkatkan hubungan kasih sayang ibu dan anak,
bayi karena diare, sejumlah 10% pada bayi berusia 0-6 bulan. Bayi
ASI tetap menjadi makanan penting dalam diet anak sepanjang tahun
gizi semakin meningkat dan tidak lagi dapat dipenuhi hanya dari ASI
saja. Pada usia ini anak berada pada periode pertumbuhan dan
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pada usia 6 bulan, bayi mulai
Kualitas generasi bangsa yang sehat dan cerdas salah satunya ditentukan
oleh pertumbuhan dan perkembangan pada periode emas. Periode emas adalah
pertama kehidupan merupakan masa awal kehidupan saat masih berada dalam
perkembangan anak sangat cepat dan pesat sehingga akan berdampak terhadap
pada masa itu pertumbuhan dan perkembangan anak berada dalam masa yang
riskan. Pada saat itu, terutama dalam kandungan, organ-organ penting mulai
fungsi kognisi anak. Seribu pertama menjadi riskan bagi anak untuk terjadi
gangguan terutama karena asupan zat gizi yang kurang maupun berlebih.
Kedua hal tersebut tentunya tidak baik untuk kesehatan anak. Di Indonesia,
hal yang sering terjadi ialah kurang asupan zat gizi (Sudargo, 2018).
baik yang dikonsumsi ibu maupun yang berasal dari mobilisasi simpanan ibu.
Bila pasokan gizi dari ibu ke bayi kurang, bayi akan melakukan penyesuaian
bisa terjadi melalui pengurangan jumlah sel dan pengecilan ukuran organ dan
tubuh agar sesuai dengan terbatasnya asupan gizi. Sayangnya, sekali berubah,
Mereka yang mengalami kekurangan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan,
tidak menular atau kronis, tergantung organ yang terkena. Bila yang terkena
ginjal, ia akan menderita hipertensi dan gangguan ginjal. Bila yang terkena
ternyata tidak hanya bersifat antargenerasi (dari ibu ke anak) tetapi bersifat
berasal dari masalah yang terjadi sekitar 100 tahun yang lalu dan dampaknya
memegang peranan penting dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Gizi kurang
dan defisiensi zat gizi tertentu (misalnya: karbohidrat, protein, zat besi,
memberi dampak jangka pendek dan jangka panjang. Begitu pula pada gizi
Akibat gizi lebih dapat menuju ke sindrom metabolik pada masa yang akan
datang. Keparahan akan terjadi jika perbaikan asupan gizi tidak dilakukan
perhatian khusus karena nantinya mereka akan melahirkan anak. Status gizi
perempuan akan sangat memengaruhi status gizi anaknya esok. Status gizi
penelitian Sudargo dkk (2015) menemukan bahwa 35% wanita usia subur
(WUS) di Yogyakarta menderita anemia gizi besi. Seperti kita tahu, sebagian
besar remaja putri mengalami anemia. Hal ini di dukung hasil penelitian
menderita anemia gizi besi. Kondisi tersebut akan sulit untuk diperbaiki dan
akan lebih parah ketika hamil jika tidak dilakukan perbaikan gizi sejak remaja.
Status gizi ketika hamil juga ditentukan dari kesiapan perempuan secara fisik
dan psikologi. Persiapan secara fisik dan psikologi harus dilakukan sebelum
menikah. Asupan gizi yang baik harus selalu dilakukan hingga menyusui,
karena asupan gizi anak hanya berasal dari ASI ibu. Intervensi gizi tetap harus
dilakukan saat anak berusia dua tahun, agar pertumbuhan dan perkembangan
2.4Booklet
waktu relatif singkat kepada banyak orang yang tempat tinggalnya berjauhan.
30
Bentuk fisiknya menyerupai buku yang tipis dan lengkap informasinya, yang
menyesuaikan dari belajar mandiri, selain itu pembaca juga dapat melihat dan
mempelajari isinya pada saat santai. Informasi yang ada pada booklet dapat
dibagikan kepada keluarga dan teman karena mengingat media booklet ini
disesuaikan. Media booklet juga memiliki daya tampung yang lebih luas,
awet dan dapat diarahkan pada segmen tertentu serta dapat mengurangi
kebutuhan mencatat karena media ini sudah memuat semua isi materi yang
2.5 Pengetahuan
sehingga tidak menimbulkan penyakit dan cara mengolah makanan yang baik
agar zat gizi dalam makanan tidak hilang serta bagaimana hidup sehat
terhadap sikap dan perilaku dalam pemilihan makanan yang pada akhirnya
UI, 2014).
1. Tahu (know)
paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang
balita.
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisa
5. Sintesis
ada.
6. Evaluasi
1) Faktor pendidikan
yang rajin membaca informasi tentang gizi atau turut serta dalam
2015).
tinggi juga berdampak pada adanya perubahan nilai sosial yang dapat
35
2) Faktor pekerjaan
anak dengan nilai gizi yang tidak memenuhi kebutuhan nutrisi anak.
3) Faktor pengalaman
angket yang menyatakan tantang isi materi yang ingin diukur dari
4) Keyakinan
5) Sosial budaya
36
2.6 Sikap
terhadap suatu stimulus atau objek. Newcomb salah seorang psikolog sosial
tindakan atau perilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan
merupakan reaksi terbuka (tingkah laku yang terbuka). Dapat dijelaskan lagi
mengenai gizi seimbang yang kurang di dukung dengan sikap yang kurang
baik maka akan menghasilkan perilaku yang kurang baik. Namun jika
pengetahuan tentang gizi seimbang yang baik didukung dengan sikap yang
baik maka akan menghasilkan perilaku gizi seimbang yang baik pula (Arbella
dkk, 2013).
37
objek.
itu.
1. Menerima (Receiving)
38
orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian itu
2. Merespon (Responding)
benar atau salah, adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.
3. Menghargai (Valuing)
FaktorfaktoryangmempengaruhipembentukansikapmenurutAzwar
1. Pengalaman pribadi
Sesuatu yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk
2. Kebudayaan
heteroseksual.
4. Media massa
diri individu.
Skala Likert untuk mengukur sikap atau respon responden. Skala Likert
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau
dinyatakan dalam bentuk positif atau negatif. Item positif adalah item-
Likert(Habiby, 2017).
tinggi diantara responden. Selain itu, item yang dibuat hendaknya tidak
apabila semua responden memberi respon yang sama, maka tidak akan
oleh karena itu rentang kategori jangan terlalu besar dan jangan terlalu
dan dimulai dari 1 untuk item pernyataan negatif. Lebih jelasnya akan
Wanita Usia Subur (WUS) adalah wanita yang masih dalam usia
reproduktif (sejak mendapat haid pertama dan sampai berhentinya haid), yaitu
antara usia 15 – 49 tahun, dengan status belum menikah, menikah, atau janda,
(Sembiring, 2010). Nutrisi adalah makanan dan zat gizi dalam makanan yang
berguna bagi kesehatan (Sulistiyani dan Aprilia, 2013 dalam Sudargo, 2018).
perkembangan otak. Status gizi wanita, terutama pada masa usia subur
(Sudargo, 2018).
bergantung usia, berat badan, jenis kelamin aktivitas fisik, kondisi lingkungan
(misalnya suhu), keadaan tertentu (misalnya keadaan sakit, ibu hamil atau
memengaruhi pola makan dan tingkat kecukupan gizi wanita usia subur
saat melahirkan, angka kematian bayi, angka kematian balita serta rendahnya
usia harapan hidup. Keadaankesehatan dan status gizi ibu hamil ditentukan
jauh sebelum ibu tersebut mengandung, yaitu pada saat remaja, dewasa dan
sebelum hamil serta pada saat menjadi wanita usia subur (Indriani, Reni, dan
Persiapan nutrisi sangat penting dilakukan oleh para ibu dan calon ibu
mulai dilakukan pada saat wanita mengalami masa usia subur. Pemenuhan
44
gizi ibu dan bayi ditekankan untuk dilakukan sejak 1.000 Hari pertama
dianjurkan untuk semua wanita usia subur. Asupan nutrisi sangatlah penting
untuk diperhatikan terutama pada wanita sebelum kehamilan serta wanita usia
subur. Kebutuhan asam folat untuk wanita normal yaitu 50-100µg/hari dan
300-400µg/hari pada wanita hamil sedangkan hamil kembar lebih besar lagi.
Gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan maupun pada saat kehamilan, dapat
sebagai berikut:
Pengetahuan
1. Pendidikan
2. Pekerjaan Pendidikan Gizi
3. Pengalaman
4. Keyakinan Seimbang pada
5. Sosial Budaya 1000 HPK
Sikap
1. Media massa
2. Emosi Individu
3. Orang lain
KERANGKA KONSEPTUAL
terikat sebagai titik tolak dan setelah itu menyusun berbagai variabel bebas
: Diteliti
: Berpengaruh
dalam penelitian ini adalah pendidikan gizi seimbang 1000 HPK, sedangkan
variabel bebas nya adalah pengetahuan dan sikap. Variabel pengetahuan dan
45
46
variabel atau lebih. Hipotesis selalu mengambil bentuk kalimat pernyataan dan
METODE PENELITIAN
berikut:
Keterangan:
O1 : pretest
O2 : posttest
pengetahuan, dan sikap WUS terhadap gizi seimbang. Tujuan diadakan tes
ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan sikap WUS
47
48
penelitian ini, peneliti melakukan test sebanyak dua kali yaitu sebelum
posttest.
4.2.1 Populasi
seluruh WUS yang berusia 15-49 tahun dan bertempat tinggal di Desa
1.023 orang.
4.2.2 Sampel
sampel jika tidak ada populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah
n=
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
n=
= 96
dilakukan penelitian serupa pada WUS tentang 1000 HPK sebelumnya dan
kemudahan untuk diakses baik dari segi lokasi, koordinasi maupun perizinan.
Kriteria inklusi:
mengisi kuesioner.
Kriteria eksklusi:
Tahap Persiapan:
b. Studi Literature
dilakukan pada 2 ahli yaitu satu gizi Puskesmas dan satu bidan Desa
f. Koordinasi
penelitian.
53
2. Tahap Pelaksanaan:
a. Pre-Test
c. Post-Test
tersebut dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti
Skala
No Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skor
data
1. Pengetahuan Hal-hal yang diketahui oleh Pertanyaan yang Kuesionerpretest Rasio Benar:1
WUS terhadap WUS dalam kaitannya dengan ada di kuesioner dan post-test Salah:0
gizi seimbang gizi seimbang 1000 HPK pretest dan posttest
1000 HPK. meliputi pengertian seribu hari berjumlah 10
pertama kehidupan, akibat pertanyaan
kekurangan gizi pada seribu hari mengenai
pertama kehidupan, konsep gizi pengetahuan yang
seimbang dan pilar gizi berkaitan dengan
seimbang pada seribu hari gizi seimbang 1000
pertama kehidupan. HPK.
2. Sikap WUS Reaksi atau respons WUS yang Pertanyaan yang Kuesionerpretest Rasio Vaforable
terhadap gizi kaitannya dengan gizi seimbang ada di kuesioner dan post-test 1. Sangat setuju
seimbang 1000 1000 HPK meliputi pengertian pretest dan posttest (SS): 4
HPK. seribu hari pertama kehidupan, berjumlah 10 2. Setuju (S): 3
akibat kekurangan gizi pada pertanyaan 3. Kurang setuju
seribu hari pertama kehidupan, mengenaisikap (KS): 2
konsep gizi seimbang dan pilar yang berkaitan 4. Tidak setuju
gizi seimbang pada seribu hari dengangizi (TS): 1
pertama kehidupan. seimbang 1000
HPK.
55
Skala
No Variabel Definisi operasional Parameter Alat ukur Skor
data
gizi seimbang 1000 Unvaforable
HPK. 1. Sangat setuju
(SS): 1
2. Setuju (S): 2
3. Kurang setuju
(KS): 3
4. Tidak setuju
(TS): 4
56
57
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
validitas atau keshahihan data yang diperoleh akan sangat ditentukan oleh
adalah:
1. Kuesioner
responden tinggal memberikan jawaban. Jumlah butir soal yang ada pada
terdiri dari 10 soal untuk variabel pengetahuan dan 10 soal untuk variabel
benar salah dengan ketentuan jawaban benar mendapat skor satu dan
salah atau tidak dijawab skornya nol. Sedangkan untuk variabel sikap,
untuk WUS.
valid dan reliable. Uji validitas dilakukan pada WUS yang memiliki
r tabel (uji 2 sisi dengan sign 0,05) maka instrumen atau item-item
valid), sedangkan jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sign 0,05)
penelitian.
penelitian.
2) Variabel Sikap
4.6.3.1 Prosedur
media yang lebih baik dan lebih menarik minat baca pada
WUS.
4.7.1 LokasiPenelitian
Mulia Madiun.
Kauman.
1. Data Primer
dan posttest.
posttest.
2. Data Sekunder
data(Saryono, 2011).
1. Editing data
2. Scoring
3. Entry
4. Tabulating
diberikan intervensi.
1000 HPK terhadap sikap WUS di Desa Sumoroto. Data dari hasil
dipenuhi adalah :
1. Data untuk tiap pasang yang diuji dalam skala interval atau
rasio.
ditimbulkan.
inclusiveness)
sebagainya.
71
khususnya.
BAB 5
Kabupaten Ponorogo. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Juni 2019 dengan
responden wanita usia subur yang bertempat tinggal di Desa Sumoroto dan sudah
menikah. Jumlah sampel sebanyak 96 wanita usia subur yang mendapat intervensi
dan perlakuan yang sama. Peneliti memberikan perlakuan yang sama yaitu dengan
dan mengambil data. Peserta arisan yang hadir tersebut sejumlah 118 orang,
namun peneliti mengambil data sebanyak 96 WUS saja yang berusia 15-49 tahun
dan sudah menikah. Kegiatan penelitian berlangsung pada hari Rabu tanggal 19
Juni 2019 pukul 19.00 WIB sampai 19.40 WIB. Penelitian dilakukan sesuai
Dalam bab ini penyajian data dibagi menjadi dua yaitu data umum dan
data khusus. Data umum berisi karakteristik responden meliputi usia dan
yaitu pengetahuan dan sikap pada WUS Desa Sumoroto sebelum dan sesudah
intervensi.
72
73
8 km. Luas wilayah Desa Sumoroto yaitu 443 Ha. Desa Sumoroto terdiri
persentase 3,1%.
Desa Sumoroto:
3,92.
sebesar 2,95.
Dari tabel 5.6 didapatkan hasil nilai Sig dari skor pretest
wilcoxon.
menggunakan analisis bivariat yaitu uji paired t test untuk data yang
berdistribusi normal.
wilcoxon :
80
Responden
HPK dengan media booklet, untuk hasil nilai negative ranks pada
pre test dan post test nilai N sebesar 93, yang artinya 93 responden
nilai pre test ke nilai post test. Sedangkanpositive ranks pada hasil
sikap responden untuk pre test dan post test nilai N sebesar 92, yang
seimbang 1000 HPK dari nilai pre test ke nilai post test.
81
Ties adalah kesamaan nilai pre test dan post test. Hasil nilai ties
dan postest, sedangkan pada sikap responden nilai ties sebesar 4yang
5.3 Pembahasan
materi gizi seimbang 1000 HPK antara lain pengertian seribu hari
kebiasaan atau pola hidup yang buruk seperti makan makanan yang
kali lebih besar terjadi pada ibu dengan tingkat pengetahuan dan
tinggi.
sebesar 5,2%.
informasi tentang gizi atau turut serta dalam penyuluhan gizi bukan
8,53 dengan selisih nilai saat pretest dan postest sebesar 3,92. Dari
atau tetap. Rata-rata nilai pengetahuan saat pretest dan postest yang
dengan penelitian Yessie dan Dyah, tahun 2017 bahwa nilai rata-rata
lain.
diterima oleh WUS. Selain itu booklet dapat disimpan dan dapat
HPK diselingi dengan adanya sesi tanya jawab dari penyuluh terkait
dari WUS, hal ini merupakan upaya untuk mereview kembali apakah
tanya jawab yang diberikan oleh peneliti, banyak dari WUS yang
seperti leaflet, cerita bergambar, lembar balik, audio visual, film, dan
dilakukan oleh peneliti ini yaitu sebesar 3,92. Hasil kedua selisih
sebesar 31,32 dari 10 soal sikap mengenai gizi seimbang 1000 HPK
mengenai gizi seimbang 1000 HPK. Selain dapat dilihat dari nilai
rata-rata pretest, sikap wanita usia subur yang kurang baik mengenai
berikan pertanyaan terkait apakah air susu ibu yang pertama kali
kurang baik terkait dengan pemberian air susu ibu yang pertama kali
oleh adanya pengaruh dari orang lain, dalam hal ini responden
ataupun tetangga dan saudara mereka bahwa air susu ibu yang
pertama kali keluar sebaiknya dibuang saja dan tidak perlu diberikan
HPK diberikan agar dapat merubah sikap WUS yang kurang baik.
meningkat dan 4 responden yang nilai sikap nya tidak berubah atau
tetap. Hasil uji tanda pada sikap WUS diperoleh nilai p=0,000 yang
nilai rata-rata pretest dan posttest sikap ibu balita tentang keluarga
air susu ibu yang pertama kali keluar atau disebut kolostrum,
dengan penelitian Eka, Yulia, dkk (2015) bahwa hasil uji statistik
eksperimen dengan p value (0,000) < alpha (0,05). Hasil uji pada
telah disepakati.
sasaran dan media yang digunakan yaitu booklet yang berisi materi
nya meningkat dan 4 responden yang nilai sikap nya tidak berubah
Begitu juga dengan 4 responden yang memiliki nilai sikap yang tetap
Hasil uji tanda pada sikap WUS diperoleh nilai p=0,000 yang
sikap.
gambar dengan detail agar responden paham dengan maksud apa yang
2. Penelitian ini hanya menggunakan satu jenis media saja dan satu
antara media yang satu dengan media yang lain. Meskipun penelitian
BAB 6
6.1 Kesimpulan
dengan nilai median sebesar 9. Selisih nilai antara pre-test dan post-test
6.2 Saran
Asfia, Raden I.F. 2017. Keterkaitan Pengetahuan, Sikap, dan Persepsi 1000 HPK
dengan Tingkat Kecukupan Gizi dan Status Gizi Calon Pengantin Wanita.
Skripsi, Institut Pertanian Bogor.
Budiman dan Riyanto, Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan
Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
99
100
Hartini, Eko & Setyawati, Vilda. 2018. Buku Ajar Dasar Ilmu Gizi Masyarakat.
Yogyakarta: Deepublish.
Hartiningrum, Indri & Fitriyah, Nurul. 2018. Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) Di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometri dan
Kependudukan, Universitas Airlangga.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Edisi revisi II.
Jakarta: Rineka Cipta.
Payadnya, I.P. & Jayantika, I.G. 2018. Panduan Penelitian Eksperimen Beserta
Analisis Statistik Dengan SPSS. Yogyakarta: Deepublish.
Rosha, Bunga Ch,. Kencana Sari., Indri Y.S.P., Nurilah Amalia., NH Utami.
2016. Peran Intervensi Gizi Spesifik dan Sensitif dalam Perbaikan
Masalah Gizi Balita di Kota Bogor.Buletin Penelitian Kesehatan, Pusat
Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat. Diakses pada tanggal 05-03-
2019.
Singgih, Santoso. 2006. SPPS Untuk Statistik Non Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Septikasari, Majestika. 2016. Status Gizi Anak dan Faktor Yang Mempengaruhi.
Yogyakarta: UNY Press.
Sudargo, Toto., Aristasari, Tira., dan „Afifah,Aulia. 2018. 1.000 Hari Pertama
Kehidupan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yanti, Eka D dan Dewi, Yulia I. 2015. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan
Menggunakan Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Mengenai Upaya Pencegahan Penyakit Menular Seksual. Jurnal
Kesehatan, Universitas Riau.
103
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
Setelahmendengardanmengertipenjelasan yang
DesaSumorotoKecamatanKauman”.Denganpenuhkesadaransertatanpapaksaan,
sayamenyatakanbersediauntukmenjadirespondendalampenelitianini.
Demikianlembarpersetujuaninisayatandatanganidankiranyadapatdipergunakanden
gansebagaimanamestinya.
Ponorogo,Juni2019
Responden
(……………………..)
110
LAMPIRAN 7
Kisi-kisiKuesionerPenelitian
2. Sikap
a. Pentingnya masa baduta.
1 Sikap positif
b. Dampak pertumbuhan dan
perkembangan anak pada 2 Sikap negatif
periode 1.000 hari pertama
kehidupan.
c. Bila perbaikan gizi dilakukan
setelah melewati usia anak lebih 3 Sikap positif
dari 2 tahun, maka efek
perbaikannnya kecil.
d. Air susu ibu yang pertama kali
keluar. 4 Sikap negatif
111
LAMPIRAN 8
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama :
2. Usia :
3. Pendidikan Terakhir :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√)
pada kolom jawaban yang telah disediakan.
2. Waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal yaitu 15menit.
C. VARIABEL PENGETAHUAN WUS TENTANG GIZI SEIMBANG
No Pernyataan Benar Salah
Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa awal
1. kehidupan saat anak masih di dalam kandungan hingga usia 2
tahun.
Anak-anak yang kekurangan gizi pada usia 0-2 tahun dapat
2. beresiko mengalami gangguan pertumbuhan tinggi badan atau
pendek.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
3. mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Slogan empat sehat lima sempurna masih berlaku dan dapat
4.
diterapkan untuk mencapai status gizi yang baik.
Prinsip gizi seimbang terdiri dari 5 pilar, yang merupakan
5. upaya untuk menyeimbangkan zat gizi yang masuk dan
keluar.
Salah satu pilar gizi seimbang adalah melakukan aktivitas
6.
fisik.
Jumlah zat gizi yang diperlukan ibu hamil tidak ada beda nya
7.
dengan jumlah zat gizi saat keadaan tidak hamil.
Konsumsi gula yang berlebih selama hamil tidak bermasalah
8.
pada janin.
ASI eksklusif diberikan kepada bayi sejak lahir hingga umur 4
9.
bulan.
Agar mencapai gizi seimbang pada bayi usia 6-24 bulan,
10. maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau
MP-ASI.
D. VARIABEL SIKAP WUS TENTANG GIZI SEIMBANG
Keterangan pilihan jawaban:
113
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No. Pernyataan
SSS SS TTS SSTS
11. Masa baduta (bawah dua tahun) merupakan
masa paling penting untuk pertumbuhan
dan perkembangan anak.
Pertumbuhan dan perkembangan anak pada
periode 1.000 hari pertama kehidupan tidak
2.
akan berdampak pada kesehatan di masa
yang akan datang.
Bila perbaikan gizi dilakukan setelah
3. melewati usia anak lebih dari 2 tahun,
maka efek perbaikannnya kecil.
Air susu ibu yang pertama kali keluar dan
4. berwarna kuning sebaiknya dibuang karena
mengandung bakteri pembawa penyakit.
Sebaiknya bayi usia kurang dari 6 bulan
5.
diberikan susu formula.
Tidakmasalahapabila memberi makanan
6. orang dewasa dengan tekstur kasar kepada
bayi umur 10 bulan.
Membiasakan Perilaku Hidup Bersih dan
7. Sehat merupakan bagian dari prinsip gizi
seimbang.
Dukungan suami berpengaruh terhadap
8. psikologis istri yang dapat berdampak
terhadap keberhasilan menyusui.
Kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 sudah
9.
cukup dipenuhi dengan ASI saja.
Konsumsi zat besi penting untuk ibu
10. hamilyang berfungsi untuk asupan energi
dan sistem kekebalan.
LAMPIRAN 9
3. Pendidikan Terakhir :
B. PETUNJUK PENGISIAN
1. Isilah pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist (√)
pada kolom jawaban yang telah disediakan.
2. Waktu yang diberikan dalam mengerjakan soal yaitu 15menit.
C. VARIABEL PENGETAHUAN WUS TENTANG GIZI SEIMBANG
No Pernyataan Benar Salah
Seribu hari pertama kehidupan merupakan masa awal
1. kehidupan saat anak masih di dalam kandungan hingga usia
2 tahun.
Anak-anak yang kekurangan gizi pada usia 0-2 tahun dapat
2. beresiko mengalami gangguan pertumbuhan tinggi badan
atau pendek.
Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang
3. mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
Slogan empat sehat lima sempurna masih berlaku dan dapat
4.
diterapkan untuk mencapai status gizi yang baik.
Prinsip gizi seimbang terdiri dari 5 pilar, yang merupakan
5. upaya untuk menyeimbangkan zat gizi yang masuk dan
keluar.
Salah satu pilar gizi seimbang adalah melakukan aktivitas
6.
fisik.
Jumlah zat gizi yang diperlukan ibu hamil tidak ada beda nya
7.
dengan jumlah zat gizi saat keadaan tidak hamil.
Konsumsi gula yang berlebih selama hamil tidak bermasalah
8.
pada janin.
ASI eksklusif diberikan kepada bayi sejak lahir hingga umur
9.
4 bulan.
Agar mencapai gizi seimbang pada bayi usia 6-24 bulan,
10. maka perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI atau
MP-ASI.
D. SIKAP WUS TENTANG GIZI SEIMBANG
Keterangan pilihan jawaban:
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju
Jawaban
No Pernyataan
SSS SS TTS SSTS
1. Masa baduta (bawah dua tahun) merupakan
masa paling penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak.
115
LAMPIRAN 10
A. IDENTITAS PENGUJI
1. Nama :
2. Usia :
3. Pekerjaan :
B. Tujuan Media “BOOKLET GIZI SEIMBANG 1000 HPK”
Memberikan pendidikan mengenai gizi seimbang 1000 hari pertama kehidupan
pada wanita usia subur yang tinggal di Desa Sumoroto.
116
LAMPIRAN 11
D. METODE
Metode yang akan diterapkan dalam kegiatan penyuluhan adalah Metode
Ceramah.
E. MEDIA
Media yang akan dipakai dalam kegiatan penyuluhan adalah media Booklet.
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a) Semua responden yang datang dalam acara penyuluhan gizi seimbang.
b) Pemateri menyampaikan materi secara langsung sesuai metode yang
akan diterapkan dan sesuai media yang akan digunakan.
2. Evaluasi Proses
a) Responden mendengarkan materi dengan baik .
b) Responden datang dan mengikuti acara penyuluhan hingga selesai.
c) Responden mampu mengisi lembar pertanyaan pretest dan posttest
dengan baik.
3. Evaluasi Hasil
118
: Penyuluh
: Peserta
G. Pengorganisasian
Penyuluh : Nadia
Fasilitator : One, Ifa, Safira, Aldela
Pembagian Tugas
Moderator : Mengarahkan seluruh jalannya acara penyuluhan dari
awal sampai akhir
Penyuluh : Menyajikan materi penyuluhan
Fasilitator : Memotivasi peserta untuk bertanya, mendokumentasi,
mengkondisikan audien,
membantumembagikandanmenarikkuesioner,membantumembagikand
anmenarikkuesioner booklet.
LAMPIRAN 12
FISIK
Pembagiankuesionerpretest- Untuk menguji Wanita 95% 19 Di Rp. P
posttest, dan media booklet pengetahuan dan sikap usia subur pesertadapatmengerjakankuesionerdenganbaik, Juni2019 Rumah 300.000
WUS terkait dengan gizi di Desa dandidapatkanperbedaan antara hasil pretest Ibu
seimbang. Sumoroto. dan posttest. Supriyadi
120
LAMPIRAN 13
LAMPIRAN 14
SAMPUL DEPAN SAMPUL BELAKANG
121
122
LAMPIRAN 15
123
124
125
LAMPIRAN 16
1. Uji Validitas
1) Variabel Pengetahuan Responden
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 TS
1. 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 5
2. 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 5
3. 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 7
4. 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 4
5. 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6
6. 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8
7. 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9
8. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7
9. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
10. 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 7
11. 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 3
12. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 6
13. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
14. 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 6
15. 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2
16. 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 5
17. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
18. 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8
19. 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
20. 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5
126
Correlations
item_ total_
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 10 skor
item_1 Pearson
1 .157 .000 .302 .375 .452* -.167 -.050 .218 .357 .515*
Correlation
Sig. (2-tailed) .508 1.000 .196 .103 .045 .482 .833 .355 .122 .020
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_2 Pearson
.157 1 .061 .390 .419 .032 .454* .242 -.023 -.171 .475*
Correlation
Sig. (2-tailed) .508 .800 .089 .066 .895 .044 .303 .924 .471 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_3 Pearson
.000 .061 1 .406 .000 .058 .192 .290 .126 .236 .458*
Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .800 .076 1.000 .808 .416 .215 .597 .317 .042
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_4 Pearson
.302 .390 .406 1 .050 .414 .369 .212 .504* .082 .727**
Correlation
Sig. (2-tailed) .196 .089 .076 .833 .069 .110 .369 .023 .731 .000
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_5 Pearson
.375 .419 .000 .050 1 -.050 .250 -.050 .491* .102 .461*
Correlation
Sig. (2-tailed) .103 .066 1.000 .833 .833 .288 .833 .028 .669 .041
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_6 Pearson
.452* .032 .058 .414 -.050 1 -.034 .394 .154 .533* .610**
Correlation
Sig. (2-tailed) .045 .895 .808 .069 .833 .888 .086 .518 .015 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_7 Pearson
-.167 .454* .192 .369 .250 -.034 1 .302 .145 .068 .451*
Correlation
Sig. (2-tailed) .482 .044 .416 .110 .288 .888 .196 .541 .776 .046
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_8 Pearson
-.050 .242 .290 .212 -.050 .394 .302 1 -.066 .123 .481*
Correlation
Sig. (2-tailed) .833 .303 .215 .369 .833 .086 .196 .783 .605 .032
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_9 Pearson
.218 -.023 .126 .504* .491* .154 .145 -.066 1 .134 .510*
Correlation
Sig. (2-tailed) .355 .924 .597 .023 .028 .518 .541 .783 .574 .021
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_ Pearson
.357 -.171 .236 .082 .102 .533* .068 .123 .134 1 .491*
10 Correlation
Sig. (2-tailed) .122 .471 .317 .731 .669 .015 .776 .605 .574 .028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
127
total_ Pearson
.515* .475* .458* .727** .461* .610** .451* .481* .510* .491* 1
skor Correlation
Sig. (2-tailed) .020 .034 .042 .000 .041 .004 .046 .032 .021 .028
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05
level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 TS
1. 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 34
2. 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 34
3. 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 36
4. 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 34
5. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6. 4 2 3 3 3 3 4 3 2 4 31
7. 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 35
8. 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 27
9. 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 33
10. 3 2 4 4 2 3 3 2 4 3 30
11. 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 30
12. 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 28
13. 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 29
14. 4 3 2 4 2 3 3 3 4 3 31
15. 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 35
16. 3 4 3 4 2 3 4 4 3 4 34
17. 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 30
18. 3 3 2 2 3 4 3 2 2 4 28
19. 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35
20. 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 33
129
Correlations
item_ total_
item_1 item_2 item_3 item_4 item_5 item_6 item_7 item_8 item_9 10 skor
item_1 Pearson
Correlation * *
1 .273 -.016 .356 .094 .061 .328 .159 .510 .082 .542
Sig. (2-tailed) .245 .946 .124 .694 .797 .158 .503 .022 .731 .014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_2 Pearson
Correlation ** *
.273 1 .092 -.078 .133 .087 .175 .565 .167 -.029 .478
Sig. (2-tailed) .245 .701 .745 .575 .714 .461 .009 .481 .903 .033
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_3 Pearson
Correlation -.016 .092 1 .240 .285 .098 -.131 .506
*
.188 -.033 .460
*
Sig. (2-tailed) .946 .701 .309 .223 .681 .583 .023 .428 .891 .041
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_4 Pearson
Correlation ** *
.356 -.078 .240 1 -.069 .095 .250 .108 .638 .028 .539
Sig. (2-tailed) .124 .745 .309 .772 .690 .288 .652 .002 .907 .014
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*
item_5 Pearson .489
*
Correlation .094 .133 .285 -.069 1 .319 .242 .268 .011 .450
Sig. (2-tailed) .694 .575 .223 .772 .171 .303 .253 .963 .046 .029
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
130
item_6 Pearson
Correlation ** *
.061 .087 .098 .095 .319 1 .143 .138 .193 .571 .493
Sig. (2-tailed) .797 .714 .681 .690 .171 .548 .561 .414 .009 .027
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_7 Pearson
Correlation .328 .175 -.131 .250 .242 .143 1 .161 .159 .458
*
.487
*
Sig. (2-tailed) .158 .461 .583 .288 .303 .548 .497 .502 .042 .029
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_8 Pearson
Correlation ** * **
.159 .565 .506 .108 .268 .138 .161 1 .000 .161 .596
Sig. (2-tailed) .503 .009 .023 .652 .253 .561 .497 1.000 .497 .006
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_9 Pearson
Correlation .510
*
.167 .188 .638
**
.011 .193 .159 .000 1 .106 .620
**
Sig. (2-tailed) .022 .481 .428 .002 .963 .414 .502 1.000 .656 .004
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
item_ Pearson
10 Correlation * ** * *
.082 -.029 -.033 .028 .450 .571 .458 .161 .106 1 .475
Sig. (2-tailed) .731 .903 .891 .907 .046 .009 .042 .497 .656 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
total_ Pearson
skor Correlation .542
*
.478
*
.460
*
.539
*
.489
*
.493
*
.487
*
.596
**
.620
**
.475
*
1
131
Sig. (2-tailed) .014 .033 .041 .014 .029 .027 .029 .006 .004 .034
N 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
132
2. Uji Reliabilitas
1) Variabel Pengetahuan Responden
Case Processing Summary
N %
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.698 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
N %
Total 20 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.693 10
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
LAMPIRAN 17
134
40. 40 39 SMK 3 8 5
41. 41 25 SMA 7 7 0
42. 42 39 SMA 6 9 3
43. 43 35 SMA 5 9 4
44. 44 37 SMP 6 10 4
45. 45 34 SMA 3 9 6
46. 46 32 SMA 5 8 3
47. 47 35 SMA 6 9 3
48. 48 43 S1 4 9 5
49. 49 38 SMA 3 9 6
50. 50 40 SMA 6 10 4
51. 51 41 SMA 4 9 5
52. 52 36 S1 7 10 3
53. 53 27 SMA 5 10 5
54. 54 29 SMA 5 8 3
55. 55 36 D3 7 9 2
56. 56 32 SMA 3 9 6
57. 57 34 SMA 4 7 3
58. 58 37 SMA 3 10 7
59. 59 38 SMA 7 10 3
60. 60 43 SMP 6 9 3
61. 61 30 SMA 5 8 3
62. 62 29 S1 5 10 5
63. 63 40 SMA 3 9 6
64. 64 30 SMA 5 8 3
65. 65 40 SMA 4 9 5
66. 66 36 D3 6 8 2
67. 67 45 SMP 3 7 4
68. 68 35 SMA 6 9 3
69. 69 31 S1 8 10 2
70. 70 31 SMA 4 7 3
71. 71 37 SMA 2 9 7
72. 72 39 SMA 4 10 6
73. 73 41 SD 6 9 3
74. 74 42 SD 3 7 4
75. 75 32 SMA 5 9 4
76. 76 37 SMA 4 7 3
77. 77 32 SD 3 9 6
78. 78 34 SMA 4 10 6
79. 79 26 S1 5 9 4
80. 80 29 SMA 5 5 0
81. 81 34 SMA 6 9 3
Nomor Pendidikan Skor
No Umur
Responden Terakhir Pretest Postest Selisih
136
82. 82 32 SMA 7 10 3
83. 83 29 SMA 4 9 5
84. 84 27 D3 3 10 7
85. 85 37 SMA 3 9 6
86. 86 25 SMA 4 8 4
87. 87 26 D3 3 7 4
88. 88 29 SMA 3 6 3
89. 89 29 S1 8 10 2
90. 90 27 S1 3 8 5
91. 91 30 SMA 5 9 4
92. 92 29 SMA 8 10 2
93. 93 28 SMA 5 8 3
94. 94 33 SMP 4 8 4
95. 95 30 SMA 7 10 3
96. 96 28 SMA 4 9 5
LAMPIRAN 18
41. 41 25 SMA 34 37 3
42. 42 39 SMA 27 28 1
43. 43 35 SMA 35 38 3
44. 44 37 SMP 30 33 3
45. 45 34 SMA 27 29 2
46. 46 32 SMA 36 36 0
47. 47 35 SMA 34 38 4
48. 48 43 S1 38 39 1
49. 49 38 SMA 34 35 1
50. 50 40 SMA 32 35 3
51. 51 41 SMA 29 31 3
52. 52 36 S1 34 37 3
53. 53 27 SMA 31 36 5
54. 54 29 SMA 29 30 1
55. 55 36 D3 32 36 4
56. 56 32 SMA 27 28 1
57. 57 34 SMA 36 38 2
58. 58 37 SMA 30 34 4
59. 59 38 SMA 35 38 3
60. 60 43 SMP 28 31 3
61. 61 30 SMA 34 38 4
62. 62 29 S1 32 35 3
63. 63 40 SMA 36 37 1
64. 64 30 SMA 29 31 3
65. 65 40 SMA 32 34 2
66. 66 36 D3 33 37 4
67. 67 45 SMP 29 33 4
68. 68 35 SMA 32 37 5
69. 69 31 S1 29 32 3
70. 70 31 SMA 30 37 7
71. 71 37 SMA 27 34 7
72. 72 39 SMA 28 30 2
73. 73 41 SD 29 31 3
74. 74 42 SD 32 34 3
75. 75 32 SMA 33 38 5
76. 76 37 SMA 26 29 3
77. 77 32 SD 25 29 0
78. 78 34 SMA 33 35 2
79. 79 26 S1 36 37 1
80. 80 29 SMA 32 33 1
81. 81 34 SMA 28 33 6
Nomor Pendidikan Skor
No Umur
Responden Terakhir Pretest Postest Selisih
82. 82 32 SMA 33 35 2
139
83. 83 29 SMA 35 37 2
84. 84 27 D3 28 35 7
85. 85 37 SMA 31 37 6
86. 86 25 SMA 32 34 2
87. 87 26 D3 34 35 1
88. 88 29 SMA 34 37 3
89. 89 29 S1 30 32 2
90. 90 27 S1 35 38 2
91. 91 30 SMA 32 36 4
92. 92 29 SMA 31 34 3
93. 93 28 SMA 27 32 5
94. 94 33 SMP 30 33 3
95. 95 30 SMA 32 32 0
96. 96 28 SMA 36 39 3
140
LAMPIRAN 19
Descriptives
Median 5.00
Variance 2.238
Minimum 2
Maximum 8
Range 6
Interquartile Range 2
Descriptives
Median 9.00
Variance 1.089
Minimum 5
Maximum 10
Range 5
Interquartile Range 2
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
LAMPIRAN 20
Descriptives
Median 31.00
Variance 9.126
Minimum 25
Maximum 38
Range 13
Interquartile Range 5
Descriptives
Median 34.50
Variance 8.592
Minimum 28
Maximum 39
Range 11
Interquartile Range 5
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
LAMPIRAN 21
Ranks
Total 96
c. POSTEST = PRETEST
b
Test Statistics
POSTEST -
PRETEST
a
Z -8.434
LAMPIRAN 22
Ranks
Total 96
c. POSTEST = PRETEST
b
Test Statistics
POSTEST –
PRETEST
a
Z -8.370
LAMPIRAN 22
DOKUMENTASI
Gambar 1.1 peneliti melakukan izin penelitian di kantor kepala Desa Sumoroto.
Gambar 1.3 Uji media bersama dengan petugas gizi Puskesmas Kauman
Gambar 1.4 Peneliti saat memberikan intervensi pendidikan gizi seimbang 1000
HPK.
148
Gambar 1.6 pemberian hadiah kepada responden yang bisa menjawab pertanyaan
dari peneliti dengan benar.
149
LAMPIRAN 23
= 2,85
=3
4. Kelas pertama= (Datum terkecil + Panjang Interval)-1
= (25+3)-1
=27
Jadi Interval Kelas Pertama adalah (25-27 tahun)
5. Kelas kedua= (Batas bawah kelas kedua + Panjang Interval)-1
= (28+3)-1
= 30
Jadi Interval Kelas Kedua adalah (28-30 tahun)
6. Kelas ketiga = (Batas bawah kelas ketiga+ Panjang Interval)-1
= (31+3)-1
= 33
Jadi Interval Kelas Ketiga adalah (31-33 tahun)
= (34+3)-1
=36
Jadi Interval Kelas Keempat adalah (34-36 tahun)
8. Kelas ke lima = (Batas bawah kelas kelima+ Panjang Interval)-1
= (37+5)-1
=39
Jadi Interval Kelas Kelima adalah (37-39 tahun)
9. Kelas ke enam= (Batas bawah kelas ke enam+ Panjang Interval)-1
= (40+3)-1
=42
Jadi Interval Kelas Ke enam adalah (40-42 tahun)
10. Kelas ke tujuh= (Batas bawah kelas ke tujuh+ Panjang Interval)-1
= (43+3)-1
= 45
Jadi Interval Kelas Ke Tujuh adalah (43-45 tahun)
151
152
153