Tritunggal Mahakudus
Tritunggal Mahakudus
Tritunggal Mahakudus
3.
Selama ini banyak orang berusaha menjelaskan dan memahami Tritunggal dengan
analogi. Ada yang membuat analogi Tritunggal dengan matahari. Belum ada
seorangpun dapat menjelaskan matahari seutuhnya, karena belum ada yang tinggal di
sana. Manusia memahami matahari dari bentuknya yang tampak dari jauh, melihat
cahayanya, dan merasakan panasnya. Tapi bentuk, cahaya dan panas, belum
sepenuhnya menjelaskan apa itu matahari. Ada juga yang menganalogikan Tritunggal
dengan segi tiga. Walaupun ada tiga sudut, baru disebut segi tiga bila ke semua
garisnya bersambung. Ketiga sudut itu menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak
dapat berdiri sendiri. Bahkan ada yang mencoba menjelaskan, bahwa Trinitas adalah
seperti kopi, susu, dan gula, yang akhirnya menjadi susu kopi yang manis.
Penjelasan Tritunggal dengan menggunakan analogi seperti itu memang membantu,
tetapi tidak cukup, sehingga sangat sulit diterima oleh orangorang non-Kristen.
Apalagi dengan perkataan, ‘pokoknya percaya saja’, ini juga tidak dapat memuaskan
orang yang bertanya. Jadi jika ada orang yang bertanya, apa dasarnya kita percaya
pada Allah Tritunggal, sebaiknya kita katakan, “karena Allah melalui Yesus
menyatakan DiriNya sendiri demikian”, dan hal ini kita ketahui dari Kitab Suci.
Di balik semua kesulitan yang ada, maka sangatlah bijaksana bila kita mencoba
menemukan sumber iman kita akan Tritunggal Mahakudus itu dari Kitab Suci dan
ajaran Bapa-bapa Gereja.