Tritunggal Mahakudus

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

TRITUNGGAL MAHAKUDUS

Angela Maheswari Lintang Calista X POLA 2/2

TUGAS SISWA TERHADAP GURU:


1.Buatlah analisa masalah tentang ajaran Tri Tunggal Maha Kudus
2. Buatlah rumusan kalimat atau definisi tentang Tri Tunggal Maha Kudus
3. Buatlah pendapatmu sendiri tentang Tritunggal Maha Kudus.
Jawaban:
1.Setiap agama mempunyai ajaran-ajaran yang kadang-kadang sulit dicerna oleh penganutnya
sendiri – terutama oleh mereka yang wawasan pengetahuan keagamaannya minim, apalagi
oleh orang lain yang berbeda agama. Kesulitan memahami konsep ajaran agama idealnya
mendorong orang tersebut untuk belajar lebih banyak, sehingga hidup keagamaannya didasari
oleh keyakinan yang kokoh. Salah satu ajaran iman kristiani yang dirasa sulit dipahami
adalah tentang Tritunggal Mahakudus. Kesulitan tersebut sering menjadi penyebab terjadinya
kesalahan penafsiran. Misalnya: banyak orang yang yang bukan Kristen mengatakan bahwa
orang Kristen percaya akan tiga Tuhan. Tentu saja hal ini tidak benar, sebab iman Kristiani
mengajarkan Allah yang Esa. Namun bagaimana mungkin Allah yang Esa ini mempunyai
tiga Pribadi?
2.
 Untuk menjawab mengenai definisi Allah Tritunggal Maha Kudus dibutuhkan iman
dan keterbukaan hati serta pola pikiran yang lebih dalam dan luas dalam memahami
Allah. Pola pikir yang dibutuhkan adalah bahwa tidak semua hal tentang Allah dapat
dijelaskan dengan logika manusia semata-mata. Kita harus sampai pada kesadaran
bahwa dibalik kesulitan menjelaskan Allah, kenyataannya kehadiran Allah dapat
dirasakan secara konkret dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun ajaran tentang
Trinitas ini tidak dapat dijelaskan hanya dengan akal, bukan berarti bahwa Allah
Tritunggal ini adalah konsep yang sama sekali tidak masuk akal. St. Agustinus bahkan
mengatakan, “Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah”. Sebab Allah jauh
melebihi manusia dalam segala hal, dan meskipun Ia telah mewahyukan Diri, Ia tetap
rahasia/ misteri. Di sinilah peran iman, karena dengan iman inilah kita menerima
misteri Allah yang diwahyukan dalam Kitab Suci, sehingga kita dapat menjadikannya
sebagai dasar pengharapan, dan bukti dari apa yang tidak kita lihat (lihat Ibrani 11:1-
2). Agar dapat sedikit menangkap maknanya, kita perlu mempunyai keterbukaan hati.
Hanya dengan hati terbuka, kita dapat menerima rahmat Tuhan, untuk menerima
rahasia Allah yang terbesar ini; dan hati kita akan dipenuhi oleh ucapan syukur tanpa
henti. Jadi jika ada orang yang bertanya, apa dasarnya kita percaya pada Allah
Tritunggal, sebaiknya kita katakan, “karena Allah melalui Yesus menyatakan Diri-
Nya sendiri demikian”, dan hal ini kita ketahui dari Kitab Suci.
 Dalam Kitab Suci kita tidak menemukan istilah Tritunggal Mahakudus. Istilah
tersebut dipakai oleh Gereja untuk mengungkapkan relasi kesatuan antara Bapa,
Putera dan Roh Kudus. Tetapi, apa yang diwartakan Gereja sesungguhnya berdasar
pada Sabda dan pengajaran Yesus sendiri, yang kemudian diteruskan oleh para murid-
muridNya. Kesatuan Tritunggal itu, kadang-kadang hanya tersebut kesatuan Bapa dan
Putera, Putera dan Roh Kudus; tetapi bisa juga ketiganya disebut bersamaan.
 Bila dipandang melalui kitab suci kita dapat mengulas isi kutipan-kutipan tersebut:
Yohanes 10:30
Yesus menunjukkan persatuan yang tak terpisahkan dengan Allah Bapa, “Aku dan
Bapa adalah satu”
Yohanes 14:9
“Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa…”
Yohanes 17: 21
Di dalam doa-Nya yang terakhir untuk murid-muridNya sebelum sengsara-Nya, Dia
berdoa kepada Bapa, agar semua murid-Nya menjadi satu, sama seperti Bapa di dalam
Dia dan Dia di dalam Bapa. Dengan demikian Yesus menyatakan Diri-Nya sama
dengan Allah: Ia adalah Allah. Hal ini mengingatkan kita akan pernyataan Allah Bapa
sendiri, tentang ke-Allahan Yesus sebab Allah Bapa menyebut Yesus sebagai Anak-
Nya yang terkasih, yaitu pada waktu pembaptisan Yesus (lihat Lukas 3: 22) dan pada
waktu Yesus dimuliakan di atas gunung Tabor (lihat Matius 17:5).
Yohanes 17:5
Yesus juga menyatakan keberadaan Diri-Nya yang telah ada bersama-sama dengan
Allah Bapa sebelum penciptaan dunia.
Yohanes 1:1-3
Kristus adalah sang Sabda/Firman, yang ada bersamasama dengan Allah dan Firman
itu adalah Allah, dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan. Tidak mungkin Yesus
menjadikan segala sesuatu, jika Ia bukan Allah sendiri.
Yohanes 15:26
Selain menyatakan kesatuan-Nya dengan Allah Bapa, Yesus juga menyatakan
kesatuan-Nya dengan Roh Kudus, yaitu Roh yang dijanjikan-Nya kepada para murid-
Nya dan disebut-Nya sebagai Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa.
Yohanes 14:6
Roh ini juga adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah Kebenaran.
Matius 28:18-20
Kesatuan ini ditegaskan kembali oleh Yesus dalam pesan terakhir-Nya sebelum naik
ke Surga, “…Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus…
 Selanjutnya, kita melihat pengajaran dari para Rasul yang menyatakan kembali
pengajaran Yesus ini, contohnya:
1 Yohanes 5:7
Rasul Yohanes yang mengajarkan bahwa Bapa, Firman (yang adalah Yesus Kristus),
dan Roh Kudus adalah satu; demikian juga pengajaran Petrus (lih. 1 Petrus :1-2; 2
Petrus 1:2); dan Paulus (lih. 1Korintus 1:2-10; 1 Korintus 8:6; Efesus 1:3-14).
 Rasul Paulus Isi Dogma tentang Tritunggal Maha Kudus menurut Katekismus Gereja
Katolik, yang telah berakar dari zaman jemaat awal:
a) Tritunggal adalah Allah yang satu. Pribadi ini tidak membagi-bagi keAllahan
seolah masing-masing menjadi sepertiga, namun mereka adalah ‘sepenuhnya dan
seluruhnya’. Bapa adalah yang sama seperti Putera, Putera yang sama seperti Bapa;
dan Bapa dan Putera adalah yang sama seperti Roh Kudus, yaitu satu Allah dengan
kodrat ilahi yang sama. Karena kesatuan ini, maka Bapa seluruhnya ada di dalam
Putera, seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Putera seluruhnya ada di dalam Bapa, dan
seluruhnya ada dalam Roh Kudus; Roh Kudus ada seluruhnya di dalam Bapa, dan
seluruhnya di dalam Putera.
b) Walaupun sama dalam kodrat ilahinya, namun ketiga Pribadi ini berbeda secara
nyata satu sama lain, yaitu berbeda di dalam hal hubungan asalnya: yaitu Allah Bapa
yang ‘melahirkan’, Allah Putera yang dilahirkan, Roh Kudus yang dihembuskan.
c) Ketiga Pribadi ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Perbedaan dalam hal
asal tersebut tidak membagi kesatuan ilahi, namun malah menunjukkan hubungan
timbal balik antarpribadi Allah tersebut. Bapa dihubungkan dengan Putera, Putera
dengan Bapa, dan Roh Kudus dihubungkan dengan keduanya. Hakikat mereka adalah
satu, yaitu Allah.

3.
 Selama ini banyak orang berusaha menjelaskan dan memahami Tritunggal dengan
analogi. Ada yang membuat analogi Tritunggal dengan matahari. Belum ada
seorangpun dapat menjelaskan matahari seutuhnya, karena belum ada yang tinggal di
sana. Manusia memahami matahari dari bentuknya yang tampak dari jauh, melihat
cahayanya, dan merasakan panasnya. Tapi bentuk, cahaya dan panas, belum
sepenuhnya menjelaskan apa itu matahari. Ada juga yang menganalogikan Tritunggal
dengan segi tiga. Walaupun ada tiga sudut, baru disebut segi tiga bila ke semua
garisnya bersambung. Ketiga sudut itu menjadi satu kesatuan yang utuh, yang tidak
dapat berdiri sendiri. Bahkan ada yang mencoba menjelaskan, bahwa Trinitas adalah
seperti kopi, susu, dan gula, yang akhirnya menjadi susu kopi yang manis.
 Penjelasan Tritunggal dengan menggunakan analogi seperti itu memang membantu,
tetapi tidak cukup, sehingga sangat sulit diterima oleh orangorang non-Kristen.
Apalagi dengan perkataan, ‘pokoknya percaya saja’, ini juga tidak dapat memuaskan
orang yang bertanya. Jadi jika ada orang yang bertanya, apa dasarnya kita percaya
pada Allah Tritunggal, sebaiknya kita katakan, “karena Allah melalui Yesus
menyatakan DiriNya sendiri demikian”, dan hal ini kita ketahui dari Kitab Suci.
 Di balik semua kesulitan yang ada, maka sangatlah bijaksana bila kita mencoba
menemukan sumber iman kita akan Tritunggal Mahakudus itu dari Kitab Suci dan
ajaran Bapa-bapa Gereja.

Anda mungkin juga menyukai